Anda di halaman 1dari 2

Pengalaman Mendaki Gunung Bawakaraeng

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya pada
saat melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng. Saya melakukan pendakian
ini pada tanggal 30 Agustus 2023, saya melakukan pendakian ini tentunya tidak
sendirian, melainkan bersama tim saya yang terdiri atas sembilan orang.
Diantaranya yaitu ada paman, bibi, dan adik saya. Yang membuat saya tertarik
untuk mendaki ke Gunung Bawakaraeng yaitu pemandangan-nya yang sangat
indah seperti negeri diatas awan, yang mana setiap orang yang memandang-nya
pastinya akan takjub,dan juga perjalannya yang cukup menantang.

Saya melakukan pendakian ini karena ajakan dari adik saya, yang sangat
ingin melakukan pendakian ke gunung tersebut. Awalnya saya sempat menolak
dikarenakan belum memiliki persiapan apapun, selain itu kesehatan saya juga
sedang terganggu. Akan tetapi saya memiliki rasa penasaran yang cukup besar
mengenai Gunung Bawakaraeng ini, nah dari situ saya memikirkan berbagai hal
untuk persiapan saya dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut.

Kami memulai perjalanan mulai pukul 08:00 AM. Setelah perjalanan kami
menempuh beberapa KM dari rumah, terlihatlah papan penanda yang
menunjukkan jalur dan titik start pendakian Gunung Bawakaraeng. Sebelum
memulai pendakian tak lupa saya mengucapkan Bismillah, seraya berkata
akhirnya saya dapat melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng. Dari titik
strat menuju ke pos satu, saya masi sangat bersemangat dan juga ceria walaupun
perjalan-nya masih sangat panjang dan banyak sekali aliran air disepanjang jalur.
Setelah menempuh jarak yang sangat jauh sembari melewati beberapa pos
berikutnya, maka tibalah kami dipos tujuh pada pukul 03:00 PM untuk beristirahat
sambil makan dan minum. Salah satu dari tim saya mengatakan jika setelah
melewati pos tujuh maka disitulah pendakian yang sesungguhnya dimulai
(semakin menanjak). Setelah mendengar perkataan itu, tiba-tiba saya menjadi
tidak percaya diri untuk melanjutkan pendakian tersebut.
Akan tetapi sala satu dari tim saya lagi berkata “Ingat, yang penting itu
bukan puncaknya tapi perjalananya”. Mendengar kata itu saya kembali
bersemangat, sembari melanjutkan perjalanan langkah demi langkah walaupun
sudah sangat lelah. Setelah beberapa KM akhirnya kami tiba dipos sepuluh yang
mana keindahan-nya sangat luar biasa.

Kami melewati dua belas pos untuk sampai kepuncak, seketika rasa lelah
hilang dan semua seakan terbayarkan setelah melihat indahnya awan dan juga
sunset yang ada dipucak, tentunya saya dan tim tidak lupa untuk mengambil
gambar (foto) hingga lelah. Nah Pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan saya
yaitu bahwa kemenangan, kejayaan, kesuksesan, hanya dimiliki oleh orang yang
pantang menyerah. Bukan orang yang tidak memiliki rasa takut, namun orang
yang menjadikan rasa takutnya sebagai lecutan semangat untuk bergerak. Bukan
pula orang yang yang tidak ragu, akan tetapi orang yang menjadikan keraguannya
sebagai penambah keyakinnanya untuk terus mencoba.

Anda mungkin juga menyukai