MANAGEMENT
ANGGOTA KELOMPOK :
JONATHAN ADE S. / 5008201006
KEVIN SURYA R.S. / 5008201017
ALFI NUR IFTITAH / 5008201021
ALVIN MAULANA A. / 5008201134
FELIX SEBASTIAN / 5008201135
NATHANAEL A. W. / 5008201152
OUTLINE PRESENTATION :
1. Introduction & Plan Schedule Management
2. Define Activities
3. Sequence Activities
4. Estimate Activity Resources
5. Estimate Activity Durations
6. Develop Schedule
7. Control Schedule
Introduction & Plan
Schedule Management
Plan Schedule Management
2 PROJECT CHARTER
Berisi ringkasan jadwal utama dan persyaratan persetujuan proyek yang akan
mempengaruhi manajemen jadwal proyek.
INPUT
3 ENTERPRISE ENVIRONMENTAL 4
ORGANIZATIONAL PROCESS
FACTORS ASSETS
Faktor dari lingkungan perusahaan yang Berisi informasi historis mengenai daftar
dapat mempengaruhi Plan Schedule kegiatan yang digunakan oleh proyek
Management serupa. Informasi yang dapat memberikan,
baik keputusan dan hasil berdasarkan
proyek serupa sebelumnya.
TOOLS AND TECHNIQUES
Expert Judgement
Pertimbangan / pendapat ahli / orang yang berpengalaman. Dalam hal ini, experts judgement adalah
pendapat orang yang berpengalaman terkait bagaimana mengelola proyek yang sejenis.
Analytical Techniques
Suatu teknik analisis proyek dengan melakukan kalkulasi yang lebih eksplisit dan tidak hanya
sebatas perhitungan yang bersifat intuitif, experiental dan subjektif. Cara memilih pilihan yang
strategis untuk memperkirakan dalam penyusunan jadwal poyek.
Meeting
Meeting merupakan suatu kebutuhan dan merupakan sebuah indikator bahwa proyek benar-benar
dikendalikan dan dijaga kelangsungan kemajuannya. Sebenarnya rapat merupakan media dalam
berkomunikasi dan menjaga arus informasi dalam proyek.
Peserta pertemuan termasuk manajer proyek , sponsor proyek , anggota tim proyek dipilih, dan
pemangku kepentingan.
OUTPUT
Komponen dari Project Management Plan yang berisi kriteria dan kegiatan untuk
mengembangkan, memantau, dan mengendalikan jadwal. Schedule Mangement Plan bisa
dibuat secara formal maupun informal, secara detail atau garis besar saja, dan mencakup
ambang batas kontrol (control threshold) yang sesuai.
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN
Project Schedule Model Maintenance. Proses yang disepakati untuk digunakan dalam
mengupdate status dan perkembangan saat eksekusi proyek.
Control Threshold. Ambang variasi yang dibolehkan untuk memonitor performa harus
dispesifikasi untuk mengindikasikan adanya kesepakatan bersama mengenai variasi
yang dibolehkan dalam mengambil langkah sebelum memulai sesuatu.
Rules of Performance Measurement. Aturan untuk Earned Value Management (EVM )
atau pengukuran fisik lainnya untuk mengukur perfoma sudah ditentukan.
Reporting Formats. Format untuk laporan perkembangan proyek sudah ditentukan
Process Description. Deskripsi dari setiap proses dari Schedule Management
didokumentasikan
INPUT
2 SCOPE BASELINE
Versi yang diakui dari komponen rencanan manajemen proyek yang dapat diubah hanya
melalui kontrol perubahan formal dan digunakan. Komponen dari Scope Baseline
meliputi:
Project Scope Statement. Pertnyataan mengenai ruang lingkup proyek, mencakup
ruang lingkup proyek, "Deliverables" utama, asumsi-asumsi, dan kendala
WBS (Work Breakdown Structure). Berupa rincian hierarkis dari total lingkup
pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim untuk mencapai tujuan proyek dan mencapai
hasil yang diperlukan.
INPUT
3
ENTERPRISE ENVIRONMENTAL
FACTORS
Mengacu pada kondisi lingkungan yang tidak bisa dikontrol oleh tim yang berpengaruh
dalam menghambat ataupun mendukung keberjalanan dari suatu proyek. Memiliki
banyak variasi, seperti:
Budaya, struktur, dan tata kelola organisasi
Distribusi geografis fasilitas dan sumber daya
Standar dari pemerintah maupun industri
Infrastruktur yang ada
SDM
Sistem Informasi Manajemen Proyek
Kondisi Pasar
Toleransi resiko dari Stakeholder
Iklim politik
Saluran komunikasi yang dipakai dalam organisasi
Database komersial
INPUT
4
ORGANIZATIONAL PROCESS
ASSETS
Merupakan ide, kebijakan, prosedur, dan dasar keilmuan yang secara spesifik digunakan
oleh organisasi pelaku proyek Organizational Process Assets bisa dikelompokkan ke
dalam 2 kategori:
1. Process and Procedures. Berisi proses dan prosedur organisasi dalam melakukan
kerja proyek, meliputi:
a. Initiating and Planning. Berisi pedoman dan kriteria proses dan prosedur untuk
memenuhi kebutuhan dalam proyek
b. Executing, monitoring, and controlling. Berisi prosedur kontrol, kebijakan,
rencana, dan prosedur dalam menjalankan organisasi, berikut dengan prosedur
penyetujuan apabila terjadi suatu perubahan yang disepakati bersama.
c. Closing. Kebutuhan final proyek, seperti audit final, evaluasi proyek, dan validasi
produk
INPUT
4
ORGANIZATIONAL PROCESS
ASSETS
Merupakan ide, kebijakan, prosedur, dan dasar keilmuan yang secara spesifik digunakan
oleh organisasi pelaku proyek Organizational Process Assets bisa dikelompokkan ke
dalam 2 kategori:
1. Process and Procedures
2. Corporate Knowledge Base. Dasar keilmuan organisasi untuk menyimpan dan
menarik informasi, meliputi:
a. Database finansial
b. Database mengenai standar organisasi, kebijakan, prosedur, dan dokumen lainnya.
c. Informasi historis dari proyek sebelumnya yang pernah dilakukan
d. Database kendala dan kekurangan.
e. Database pengukuran proses
f. Dokumen dari proyek-proyek sebelumnya
DECOMPOSITION
Teknik yang digunakan
untuk membagi project
ROLLING WAVE
scope dan project
PLANNING
deliverables ke dalam
Teknik perencanaan
Define bagian yang lebih kecil
yang lebih mudah untuk
secara iteratif. Berupa
Activities:
uraian progresif, dimana
dikendalikan
setiap pekerjaan yang
TECHNIQUES
Pertimbangan atau secara detail dan
pendapat ahli yang pekerjaan mendatang
berpengalaman dalam direncanakan dalam
mengembangkan WBS yang lebih tinggi
rencana pengelolaan
lingkup proyek.
DECOMPOSITION
Teknik ini bertujuan membagi Project Scope dan Project Deliverables
menjadi suatu work package yang lebih mudah untuk dimanage.
Umtuk melakukan dekomposisi, diambil langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis hasil kerja dan pekejaan
Define terkait
2. Menyusun dan mengatur WBS
Activities: 3. Menguraikan level WBS menjadi komponen detail level bawah
4. Mengembangkan dan menetapkan kode identifikasi komponen
TOOLS and WBS
5. Memverifikasi kesesuaian tingkat dekomposisi dengan
TECHNIQUES Deliverables
ROLLING WAVE PLANNING
Define
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
EXPERT JUDGEMENT
Define
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
ACTIVITY LIST
Daftar aktivitas secara
menyeluruh, termasuk
ACTIVITY
semua jadwal yang
ATTRIBUTES
direncanakan dan akan
Bagian untuk
dilaksanakan dalam
mengidentifikasi
Define proyek
aktivitas (kode,
digunakan sebagai
penanda selesainya
suatu pekerjaan
ACTIVITY LIST
Define
Activities:
Outputs
ACTIVITY ATTRIBUTE
Define
Activities:
Outputs
MILESTONE LIST
Define
Activities:
Outputs
Sequence Activities
Sequence Activities
Merupakan sebuah proses mengidentifikasi dan mendokumentasikan
hubungan di antara kegiatan - kegiatan proyek.
Manfaat utama dari proses ini adalah mendefinisikan urutan pekerjaan
logisuntuk memperoleh efisiensi yang terbesar (walaupun terdapat
batasan - batasan proyek).
Sequence Activities
INPUTS ACTIVITY
ATTRIBUTES
MILESTONE LIST
Memuat jadwal spesifik
Mendeskripsikan urutan
kegiatan yang untuk pencapaian
diperlukan atau tertentu, yang mungkin
hubungan yang mempengaruhi cara
terdefinisi. mengurutkan kegiatan.
PROJECT SCOPE
STATEMENT
Mengandung deskripsi
lingkup produk,
karakteristik produk, ENTERPRISE
deliverables proyek, ENVIRONMENTAL
batasan proyek, dan
Sequence asumsi proyek.
FACTORS
Faktor-faktor
Activities: ORGANIZATIONAL
lingkungan yang dapat
mempengaruhi seperti
Sequence
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
Precedence Diagramming Method (PDM)
Finish-to-start (FS) --> successor activity tidak dapat
dimulai hingga predecessor activity telah selesai.
Contoh: lomba lari dan acara penghargaan juara.
Sequence Finish-to-finish (FF) --> successor activity tidak dapat
selesai hingga predecessor activity telah selesai.
Activities: Contoh: menulis dokumen proyek dan mengedit dokumen
TOOLS and proyek.
Start-to-start (SS) --> successor activity tidak dapat
TECHNIQUES dimulai hingga predecessor activity telah dimulai.
Contoh: penutupan jalan dan pengaspalan jalan.
Start-to-finish (SF) --> successor activity tidak dapat
selesai hingga predecessor activity telah dimulai.
Contoh: piket pekerja shift pertama dan shift kedua.
Perbedaan Arrow Diagramming Method (ADM) dan
Precedence Diagramming Method (PDM)
Sequence
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
Dependency Determination
Dapat dicirikan dengan 4 buah unsur, yaitu mandatory, discretionary,
external, dan internal.
Bisa dilakukan perpaduan seperti mandatory-external, mandatory-internal,
discretionary-external, dan discretionary-internal.
Mandatory dependencies (hard logic/hard dependencies) = diperlukan
Sequence dalam dasar pekerjaan, seringkali melibatkan batasan fisik, seperti dalam
pekerjaan konstruksi bangunan pabrik.
Activities: Discretionary dependencies (preferred logic/preferential logic/soft logic) =
ditetapkan berdasarkan pengetahuan tentang praktik terbaik dalam area
Tools And pekerjaan tertentu dari proyek dimana urutan pekerjaan memiliki banyak
Techniques pilihan.
External dependencies = melibatkan hubungan antara kegiatan proyek dan
kegiatan non-proyek (biasanya di luar kendali tim proyek), misalnya
kegiatan pengujian dalam proyek software mungkin tergantung pada
pengiriman hardware dari sumber eksternal.
Internal dependencies = melibatkan hubungan antara kegiatan proyek dan
umumnya dalam kendali tim proyek, misalnya dalam perakitan dan
pengujian suatu heat exchanger.
Leads and Lags
Lead adalah jumlah waktu dimana kegiatan selanjutnya dapat
maju sehubungan dengan kegiatan sebelumnya yang lebih
cepat selesai, umumnya diwakili dengan tanda negatif dalam
perangkat lunak.
Sequence Lag adalah jumlah waktu dimana aktivitas selanjutnya akan
Activities: ditunda sehubungan dengan kegiatan sebelumnya yang
terlambat, umumnya diwakili dengan tanda positif dalam
Tools And perangkat lunak.
Techniques
Tipe
Hubungan
Kegiatan
Project schedule network diagram
Merupakan gambaran skematis yang
merepresentasikan jadwal kegiatan proyek beserta
ketergantungan yang ada dari setiap kegiatan proyek.
Sequence Dapat dihasilkan dengan cara manual maupun dengan
Activities: bantuan perangkat lunak, dapat mengandung deskripsi
proyek secara penuh atau ringkasan kegiatan.
Outputs Project document update
Dokumen-dokumen proyek yang dapat diperbarui
meliputi activity lists, activity attributes, milestone list,
dan risk register.
Project
Schedule
Network
Diagram
Contoh
PDM
Estimate Activity Resources
Inputs
2. Activity List
Activity List digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang
membutuhkan sumber daya
Inputs
3. Activity Attributes
Activity attributes diperlukan selama proses aktivitas, menyediakan data
sebagai input utama untuk memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan
dalam setiap jadwal aktivitas yang tercantum dalam daftar aktivitas
4. Resources Calendars
Kalender untuk sumber daya gabungan yang mencakup hari kerja dan
bukan hari kerja. Hal ini digunakan untuk rekap dan dokumentasi proyek.
Kalender sumber daya menentukan kapan dan berapa lama sumber daya
proyek diidentifikasi akan tersedia selama proyek.
Inputs
5. Risk Register
Kegiatan yang beresiko mempengaruhi pemilihan dan ketersediaan
sumber daya
Digunakan untuk mengevaluasi sumber daya yang menjadi input dari suatu proses.
Individu atau kelompok orang dengan kemampuan khusus dalam perencanaan dan
estimasi sumber daya dapat dipersiapkan sebagai judgement.
2 Alternative Analysis
Banyak aktivitas jadwal memiliki beberapa metode alternatif untuk memenuhi apa yang
ditargetkan. Hal ini menggunakan berbagai tingkat kemampuan/keandalan sumber daya,
berbagai ukuran atau jenis peralatan mesin, berbagai peralatan (manual atau otomatis),
dan keputusan untuk membeli atau membuat terkait sumber daya
Tools and Techniques
3 Published Estimating Data
Beberapa perusahaan secara rutin merilis kepada publik informasi terkini tentang harga
satuan produksi dan biaya satuan sumber daya untuk tenaga kerja, bahan dan peralatan
di berbagai lokasi geografis suatu negara.
4 BOTTOM UP ESTIMATING
Estimasi bottom-up adalah metode memperkirakan durasi proyek atau biaya dengan
menggabungkan perkiraan komponen tingkat rendah dari WBS. Ketika aktivitas jadwal
tidak dapat diperkirakan pada tingkat yang wajar, pekerjaan pada aktivitas jadwal dibagi
dalam bentuk yang lebih rinci.
Input yang digunakan sebagai estimasi durasi suatu pekerjaan berasal dari seseorang
atau grup di dalam project team yang tahu dan berpengalaman dengan pekerjaan spesifik
yang diinginkan. Selama proses estimasi akan makin banyak detail yang masuk, kualitas
dari input data akan memberikan dampak yang baik.
Sebagai contoh : Semakin detail dan akurat data input mengenai desain dan engineering,
maka akan membuat hasil perkiraan yang lebih mudah, berkualitas, dan akurat.
INPUT
Proses estimasi durasi suatu pekerjaan membutuhkan estimasi dari usaha yang
dibutuhkan dan estimasi resource untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Estimasi ini
digunakan untuk mengira berapa periode kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan memakai kalender project dan resource. Semua data dan asumsi yang
mendukung estimasi juga didokumentasi untuk setiap estimasi dari durasi pekerjaan
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN
2
ACTIVITY LIST
Daftar pekerjaan yang berisi kegiatan - kegiatan yang membutuhkan perkiraan durasi.
INPUT
3 ACTIVITY ATTRIBUTES
Perkiraan resource suatu pekerjaan akan memiliki dampak pada durasi pekerjaan, karena
banyak resource yang memenuhi kebutuhan suatu pekerjaan akan mempengaruhi
durasinya. Sebagai contoh apabila ada anggota yang memiliki skill rendah, akan terjadi
berkurangnya efisiensi pekerjaan karena adanya komunikasi dan training.
INPUT
5 RESOURCE CALENDARS
Kalender yang menginformasikan hari kerja dan shift dimana tiap resource spesifik
tersedia. Informasi mengenai ketersediaan resource (manusia, equipment, material) dapat
tersedia sesuai pada periode pekerjaan yang ditentukan, serta keahlian khusus tiap
resource. Sebagai contoh anggota yang ditempatkan secara full-time
4
Kalender resource menspesifikasikan kapan dan berapa lama resource suatu project akan
tersedia selama project. Informasi ini bisa ada di level pekerjaan atau project. Hal ini
meliputi konsiderasi dan informasi seperti pengalaman human resource, skill level,
kondisi geografis, dan musim.
INPUT
6 PROJECT SCOPE MANAGEMENT
Asumsi dan rintangan dari hasil Project Scope Statement akan dikonsiderasi saat
mengestimasi durasi pekerjaan. Beberapa contoh asumsi :
1.Kondisi
2.Ketersediaan informasi
4 3.Lama waktu untuk laporan
Menyediakan daftar risiko, bersama dengan hasil analisis risiko, dan perencanaan respon
risiko. Data ini berasal dari risk register lain yang pernah dilakukan, sehingga waktu risk
register dapat saling melengkapi dan semakin detail. Update dari risk register akan diikut
sertakan di dokumen project. Risk Register dimulai dengan mengidentifikasi resiko.
4 Umumnya terdiri dari:
1.List of Identified Risks berisi hal hal seperti event, impact, cause, effect, root cause
2.List of potential response berisi respon yang dapat digunakan dalam plan risk response
INPUT
8 RECOURCE BREAKDOWN STRUCTURE
Menyediakan struktur hierarki dari resource yang teridentifikasi sesuai kategori dan
tipenya, seperti seberapa ahli, tingkatan, atau informasi lain yang berhubungan dengan
project. Hal ini berfungsi untuk mengorganisasi dan melaporkan data jadwal project
dengan utilisasi resource
4
9 ENTERPRISE ENVIRONMENTAL FACTORS
Berisi perencanaan yang berhubungan dengan rencana, proses, kebijakan, prosedur, dan
pedoman kepengurusan yang dapat mempengaruhi estimasi, seperti:
1.Informasi durasi historik
2.Kalender project
4
3.Metodologi penjadawalan
4.Informasi yang dipelajari
Tools and Technique
1 PENILAIAN AHLI
Nilai dari penilaian para Ahli dan informasi historik dapat memberi informasi untuk
mengestimasi durasi atau merekomendasikan durasi pekerjaan yang mirip. Selain itu
informasi ini dapat digunakan sebagai bahan timbangan untuk menggabungkan metode
atau untuk mengkompromi antar metode
Tools and Technique
2 ESTIMASI ANALOGI
Merupakan teknik untuk mengestimasi durasi atau biaya dari suatu pekerjaan atau
project dengan menggunakan data historik dari pekerjaan atau project yang mirip.
Digunakan variabel – variabel seperti durasi, budget, kapasitas, dll sebagai basis project di
masa depan, dan makadari itu umumnya perlu ada sedikit modifikasi. Umumnya
digunakan pada pekerjaan atau project yang memiliki sedikit data pertimbangan.
Teknik ini cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya. Selain itu pengaplikasiannya
bisa untuk satu project atau hanya segmen darinya, dan bila projcet mirip maka akan
sangat mempermudah anggota, apalagi yang ahli. Namun metode kurang akurat karena
perbedaan kondisi dulu dan sekarang
Tools and Technique
3 ESTIMASI PARAMETRIK
Teknik estimasi dimana algoritma digunakan untuk menghitung biaya atau durasi
berdasarkan data historik dan parameter project (statistikal). Durasi pekerjaan dapat
dihitung dari hasil kali dari banyak pekerjaan dan waktu per unit pekerjaan
Contoh : Untuk menginstal 1000 meter kabel dengan pekerja yang dapat menginstal 25
meter kabel per jam maka dibutuhkan 40 jam.
Teknik ini memiliki akurasi yang tinggi berdasarkan banyaknya detail data yang dimiliki,
dan dapat digunakan untuk seluruh atau segmen project.
Tools and Technique
4 ESTIMASI TIGA TITIK
Akurasi dari estimasi durasi suatu pekerjaan bisa ditingkatkan dengan menambahkan
kemungkinan kejadian yang mendadak dan resikonya. Konsep ini berasal dari Program
Evaluation and Review Technique (PERT). Program ini menggunakan perkiraan range
durasi suatu pekerjaan :
Tools and Technique
Estimasi durasi yang didapat dari metode ini memberikan hasil yang
mempertimbangkan kemungkinan error dari durasi yang diharapkan
Tools and Technique
5 TEKNIK GROUP DECISION MAKING
Berpikir bersama merupakan cara bagus untuk meningkatkan akurasi dan komitmen
dalam project. Dengan mengikutkan orang orang yang paham dengan eksekusi proses,
informasi tambahan dapat dipelajari.
Tools and Technique
6 RESERVE ANALISIS
a)2 minggu ± 2 hari, berarti pekerjaan akan memakan waktu setidaknya 8 hari dan tidak
lebih dari 12 hari (asumsi 5/7 hari kerja)
b)15% kemungkinan untuk lebih dari tiga minggu, berarti ada 85% kemungkinan
pekerjaan akan memakan waktu kurang dari tiga minggu
Output
2 UPDATE DOKUMEN PROJECT
2 ACTIVITY LIST
3 ACTIVITY ATTRIBUTES
6 RESOURCE CALENDARS
Berisi asumsi dan kendala yang akan berpengaruh pada pengembangan project schedule.
9 RISK REGISTER
Menyediakan detail dari semua risiko yang diidentifikasi serta sifat-sifatnya yang
mempengaruhi schedule model.
10 PROJECT STAFF ASSIGNMENTS
Kondisi dari luar tim proyek yang mempengaruhi, menghalangi, atau mengarahkan
proyek, meliputi:
Standar
Alur komunikasi
Scheduling tool
Resource Leveling
Resource Smoothing
5. Modeling Techniques
b. Simulation
Meliputi perhitungan jangka waktu beberapa proyek dengan berbagai set
asumsi aktivitas, biasanya menggunakan distribusi probabilitas dan
dibangun dari perkiraan tiga titik untuk memperhitungkan ketidakpastian.
8. Scheduling Tool
Alat bantu dalam penjadwalan yang berisi model jadwal dan mempercepat
proses penjadwalan dengan membuat tanggal mulai dan selesai
berdasarkan penginputan aktifitas, diagram jaringan, durasi aktifitas dan
sumber daya.
Develop Schedule: Outputs
1. SCHEDULE BASELINE
Lessons learned register (Pelajaran yang dipelajari sebelumnya dalam proyek dapat
diterapkan ke fase selanjutnya dalam proyek untuk meningkatkan schedule control)
Project calendars (Schedule model mungkin memerlukan lebih dari satu Project
calendars untuk periode kerja yang berbeda dalam beberapa kegiatan untuk
menghitung perkiraan waktu)
Project schedule (Project schedule mengacu pada versi terbaru dengan notasi untuk
menunjukkan pembaruan, kegiatan yang diselesaikan, dan kegiatan mulai pada
tanggal yang ditunjukkan)
Resource calendars (Resource calendars menunjukkan ketersediaan tim dan physical
resources)
Schedule data (Schedule data akan ditinjau dan diperbarui dalam Control Schedule
process)
INPUT
3 WORK PERFORMANCE DATA
Berisi data tentang status proyek seperti aktivitas mana yang telah dimulai,
progresnya (mis., Durasi aktual, durasi tersisa, dan persen fisik lengkap), dan aktivitas
mana yang telah selesai.
Kebijakan, prosedur, dan pedoman terkait jadwal formal dan informal terkait yang
ada; Schedule control tools; dan Metode pemantauan dan pelaporan yang akan
digunakan
Control Schedule: Tools and Techniques
1. Data Analysis
Misalnya, penundaan besar pada aktivitas apa pun yang tidak di jalur kritis
mungkin memiliki sedikit efek pada jadwal proyek secara keseluruhan,
sementara penundaan yang jauh lebih pendek pada aktivitas kritis atau
hampir kritis mungkin memerlukan tindakan segera.
Trend analysis (menguji project performance dari waktu ke waktu
untuk menentukan apakah kinerja membaik atau memburuk.
Teknik analisis grafis sangat berharga untuk memahami kinerja
saat ini dan untuk membandingkan tujuan kinerja masa depan
dalam bentuk tanggal penyelesaian.
1. Direncanakan untuk aktifitas pembelian dan instalasi sebuah Web server diperlukan total biaya
sebesar $10,000 dan direncanakan akan dilaksanakan pada satu minggu tertentu. Berarti PV dari
aktifitas tersebut pada minggu itu adalah $10,000
2. Pada minggu itu, rupanya biaya yang dikeluarkan untuk aktifitas tersebut sebesar $15,000 (karena
untuk aktifitas ini total biaya dalam 2 minggu $20,000, berarti minggu ke-dua akan dikeluarkan biaya
sebesar $5,000). Berarti Actual Cost pada minggu ini $15,000 dan minggu depan $5,000
3. Misalkan RP (Rate of Performance) adalah 50% dikarenakan waktu pekerjaan sudah selesai,
sementara pekerjaan baru selesai 50 persen. Sehingga Earned Value dari minggu ini adalah 50% x
$10,000 = $5,000
Outputs
Schedule variance analysis, serta peninjauan progress report, hasil pengukuran kinerja,
dan modifikasi pada ruang lingkup proyek atau jadwal proyek, dapat mengakibatkan
permintaan perubahan pada schedule baseline, scope baseline, dan / atau komponen lain
dari project management plan . Permintaan perubahan diproses untuk peninjauan dan
disposisi melalui proses Perform Integrated Change Control proces. Tindakan
pencegahan dapat mencakup perubahan yang disarankan untuk menghilangkan atau
mengurangi kemungkinan varians jadwal negatif. Adapun Perform Integrated Change
Controll Process merupakan proses meninjau semua permintaan perubahan; menyetujui
perubahan dan mengelola perubahan pada kiriman, dokumen proyek, dan rencana
manajemen proyek; dan mengkomunikasikan keputusan.
Outputs
4. Project Management Plan Updates
100
Tuliskan topik 75
0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Item 5 Item 1
20% 20%
Tuliskan topik
atau ide Anda
Item 4 Item 2
20% 20% Uraikan secara singkat hal yang
ingin Anda bahas.
Item 3
20%
50
40
Tuliskan topik 30
0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Tuliskan topik atau ide Anda
Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.
50
40
Tuliskan topik
atau ide Anda
30
20
0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Tuliskan topik atau ide Anda
Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.
2 DARI 6 5 DARI 6