Anda di halaman 1dari 142

PROJECT TIME

MANAGEMENT
ANGGOTA KELOMPOK :
JONATHAN ADE S. / 5008201006
KEVIN SURYA R.S. / 5008201017
ALFI NUR IFTITAH / 5008201021
ALVIN MAULANA A. / 5008201134
FELIX SEBASTIAN / 5008201135
NATHANAEL A. W. / 5008201152
OUTLINE PRESENTATION :
1. Introduction & Plan Schedule Management
2. Define Activities
3. Sequence Activities
4. Estimate Activity Resources
5. Estimate Activity Durations
6. Develop Schedule
7. Control Schedule
Introduction & Plan
Schedule Management
Plan Schedule Management

Plan Schedule Management adalah proses pembentukan kebijakan,


prosedur, dan dokumentasi untuk merencanakan, membangun,
mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan jadwal proyek.

Plan Schedule Management memberikan arahan tentang bagaimana


jadwal proyek selama proyek berlangsung.
Plan Schedule Management
Plan Schedule Management Flow Diagram
INPUT
1 PROJECT MANAGEMENT PLANT

Berisi informasi sebagai dasar mengembangkan jadwal :


1.1 Scope Baseline
Scope baseline mencakup pernyataan ruang lingkup proyek dan Work Breakdown
Strukture (WBS) secara rinci yang digunakan untuk kegiatan mendefinisikan, estimasi
durasi, dan schedule management.
1.2 Other Information
Informasi lain yang berkaitan dengan penjadwalan, misalnya cost dan resiko.

2 PROJECT CHARTER

Berisi ringkasan jadwal utama dan persyaratan persetujuan proyek yang akan
mempengaruhi manajemen jadwal proyek.
INPUT
3 ENTERPRISE ENVIRONMENTAL 4
ORGANIZATIONAL PROCESS
FACTORS ASSETS

Faktor dari lingkungan perusahaan yang Berisi informasi historis mengenai daftar
dapat mempengaruhi Plan Schedule kegiatan yang digunakan oleh proyek
Management serupa. Informasi yang dapat memberikan,
baik keputusan dan hasil berdasarkan
proyek serupa sebelumnya.
TOOLS AND TECHNIQUES

Expert Judgement
Pertimbangan / pendapat ahli / orang yang berpengalaman. Dalam hal ini, experts judgement adalah
pendapat orang yang berpengalaman terkait bagaimana mengelola proyek yang sejenis.

Analytical Techniques
Suatu teknik analisis proyek dengan melakukan kalkulasi yang lebih eksplisit dan tidak hanya
sebatas perhitungan yang bersifat intuitif, experiental dan subjektif. Cara memilih pilihan yang
strategis untuk memperkirakan dalam penyusunan jadwal poyek.

Meeting
Meeting merupakan suatu kebutuhan dan merupakan sebuah indikator bahwa proyek benar-benar
dikendalikan dan dijaga kelangsungan kemajuannya. Sebenarnya rapat merupakan media dalam
berkomunikasi dan menjaga arus informasi dalam proyek.
Peserta pertemuan termasuk manajer proyek , sponsor proyek , anggota tim proyek dipilih, dan
pemangku kepentingan.
OUTPUT

1. Schedule Management Plan


Merupakan bagian dari Project Management Plan yang berisikan kriteria dan
aktifitas untuk memonitor dan mengontrol schedule/jadwal.
Project schedule model development.
Level of accuracy.
units of measure
organizational procedures links
Project schedule model maintenance
control thresholds
rules of performance measurement.
reporting formats
Process descriptions
Define Activities
Proses mengidentifikasi dan mendokumentasikan
tindakan spesifik yang akan dilakukan untuk
menghasilkan "project deliverables". Tujuan dari
aktivitas ini adalah Memecah paket kerja menjadi
kegiatan yang menyediakan dasar untuk
memperkirakan, menjadwalkan, melaksanakan,
memantau, dan mengendalikan pekerjaan proyek.
Define Activities: Input, Tools & Tech. , and Output
Define Activities Flow Diagram
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN

Komponen dari Project Management Plan yang berisi kriteria dan kegiatan untuk
mengembangkan, memantau, dan mengendalikan jadwal. Schedule Mangement Plan bisa
dibuat secara formal maupun informal, secara detail atau garis besar saja, dan mencakup
ambang batas kontrol (control threshold) yang sesuai.
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN

Schedule Management Plan dapat menetapkan:


Project Schedule Model Development. Metodologi untuk scheduling dan scheduling
tools yang akan digunakan dalam pengembangan model jadwal proyek yang
ditentukan
Level of Accuracy. Rentang yang disepakati bersama untuk menentukan estimasi
durasi dari suatu aktivitas dan segala kemungkinan yang ada
Units of Measures. Satuan perhitungan yang digunakan untuk mendefinisikan tiap-
tiap sumber daya yang ada
Organizational Procedures Links. Menyediakan kerangka (framework) untuk Schedule
Management Plan sehingga menjadi lebih konsisten terhadap estimasi waktu dan
hasilnya.
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN

Project Schedule Model Maintenance. Proses yang disepakati untuk digunakan dalam
mengupdate status dan perkembangan saat eksekusi proyek.
Control Threshold. Ambang variasi yang dibolehkan untuk memonitor performa harus
dispesifikasi untuk mengindikasikan adanya kesepakatan bersama mengenai variasi
yang dibolehkan dalam mengambil langkah sebelum memulai sesuatu.
Rules of Performance Measurement. Aturan untuk Earned Value Management (EVM )
atau pengukuran fisik lainnya untuk mengukur perfoma sudah ditentukan.
Reporting Formats. Format untuk laporan perkembangan proyek sudah ditentukan
Process Description. Deskripsi dari setiap proses dari Schedule Management
didokumentasikan
INPUT
2 SCOPE BASELINE

Versi yang diakui dari komponen rencanan manajemen proyek yang dapat diubah hanya
melalui kontrol perubahan formal dan digunakan. Komponen dari Scope Baseline
meliputi:
Project Scope Statement. Pertnyataan mengenai ruang lingkup proyek, mencakup
ruang lingkup proyek, "Deliverables" utama, asumsi-asumsi, dan kendala
WBS (Work Breakdown Structure). Berupa rincian hierarkis dari total lingkup
pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim untuk mencapai tujuan proyek dan mencapai
hasil yang diperlukan.
INPUT
3
ENTERPRISE ENVIRONMENTAL
FACTORS
Mengacu pada kondisi lingkungan yang tidak bisa dikontrol oleh tim yang berpengaruh
dalam menghambat ataupun mendukung keberjalanan dari suatu proyek. Memiliki
banyak variasi, seperti:
Budaya, struktur, dan tata kelola organisasi
Distribusi geografis fasilitas dan sumber daya
Standar dari pemerintah maupun industri
Infrastruktur yang ada
SDM
Sistem Informasi Manajemen Proyek
Kondisi Pasar
Toleransi resiko dari Stakeholder
Iklim politik
Saluran komunikasi yang dipakai dalam organisasi
Database komersial
INPUT
4
ORGANIZATIONAL PROCESS
ASSETS

Merupakan ide, kebijakan, prosedur, dan dasar keilmuan yang secara spesifik digunakan
oleh organisasi pelaku proyek Organizational Process Assets bisa dikelompokkan ke
dalam 2 kategori:
1. Process and Procedures. Berisi proses dan prosedur organisasi dalam melakukan
kerja proyek, meliputi:
a. Initiating and Planning. Berisi pedoman dan kriteria proses dan prosedur untuk
memenuhi kebutuhan dalam proyek
b. Executing, monitoring, and controlling. Berisi prosedur kontrol, kebijakan,
rencana, dan prosedur dalam menjalankan organisasi, berikut dengan prosedur
penyetujuan apabila terjadi suatu perubahan yang disepakati bersama.
c. Closing. Kebutuhan final proyek, seperti audit final, evaluasi proyek, dan validasi
produk
INPUT
4
ORGANIZATIONAL PROCESS
ASSETS

Merupakan ide, kebijakan, prosedur, dan dasar keilmuan yang secara spesifik digunakan
oleh organisasi pelaku proyek Organizational Process Assets bisa dikelompokkan ke
dalam 2 kategori:
1. Process and Procedures
2. Corporate Knowledge Base. Dasar keilmuan organisasi untuk menyimpan dan
menarik informasi, meliputi:
a. Database finansial
b. Database mengenai standar organisasi, kebijakan, prosedur, dan dokumen lainnya.
c. Informasi historis dari proyek sebelumnya yang pernah dilakukan
d. Database kendala dan kekurangan.
e. Database pengukuran proses
f. Dokumen dari proyek-proyek sebelumnya
DECOMPOSITION
Teknik yang digunakan
untuk membagi project
ROLLING WAVE
scope dan project
PLANNING
deliverables ke dalam
Teknik perencanaan
Define bagian yang lebih kecil
yang lebih mudah untuk
secara iteratif. Berupa

Activities:
uraian progresif, dimana
dikendalikan
setiap pekerjaan yang

TOOLS and EXPERT JUDGEMENT bisa diselesaikan dalam


waktu dekat dirincikan

TECHNIQUES
Pertimbangan atau secara detail dan
pendapat ahli yang pekerjaan mendatang
berpengalaman dalam direncanakan dalam
mengembangkan WBS yang lebih tinggi
rencana pengelolaan
lingkup proyek.
DECOMPOSITION
Teknik ini bertujuan membagi Project Scope dan Project Deliverables
menjadi suatu work package yang lebih mudah untuk dimanage.
Umtuk melakukan dekomposisi, diambil langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis hasil kerja dan pekejaan
Define terkait
2. Menyusun dan mengatur WBS
Activities: 3. Menguraikan level WBS menjadi komponen detail level bawah
4. Mengembangkan dan menetapkan kode identifikasi komponen
TOOLS and WBS
5. Memverifikasi kesesuaian tingkat dekomposisi dengan
TECHNIQUES Deliverables
ROLLING WAVE PLANNING

Define
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
EXPERT JUDGEMENT

Define
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
ACTIVITY LIST
Daftar aktivitas secara
menyeluruh, termasuk
ACTIVITY
semua jadwal yang
ATTRIBUTES
direncanakan dan akan
Bagian untuk
dilaksanakan dalam
mengidentifikasi
Define proyek
aktivitas (kode,

Activities: MILESTONE LIST


deskripsi, aktivitas
sebelum dan sesudah,

Outputs Daftar peristiwa yang


jeda waktu, dll)

digunakan sebagai
penanda selesainya
suatu pekerjaan
ACTIVITY LIST

Define
Activities:
Outputs
ACTIVITY ATTRIBUTE

Define
Activities:
Outputs
MILESTONE LIST

Define
Activities:
Outputs
Sequence Activities
Sequence Activities
Merupakan sebuah proses mengidentifikasi dan mendokumentasikan
hubungan di antara kegiatan - kegiatan proyek.
Manfaat utama dari proses ini adalah mendefinisikan urutan pekerjaan
logisuntuk memperoleh efisiensi yang terbesar (walaupun terdapat
batasan - batasan proyek).
Sequence Activities

INPUT TOOLS AND OUTPUTS


•Schedule management plan TECHNIQUES
•Activity list •Project schedule network
•Activity attributes •Precedence diagramming diagrams
•Milestone list method (PDM) •Project documents updates
•Project scope statement •Dependency determination
•Enterprise environmental •Leads and lags
factors
•Organizational process
assets
Diagram Alir Sequence Activities
Setiap kegiatan dan pencapaian (kecuali yang pertama dan terakhir)
harus terhubung dengan minimal 1 kegiatan sebelumnya (dengan
hubungan FS atau SS) dan 1 kegiatan setelahnya (dengan hubungan FS
atau FF).
Hubungan logis tersebut harus didesain supaya tercipta jadwal proyek
yang realistis dan bisa tercapai, mungkin juga diperlukan lead/lag time
di antara kegiatan-kegiatan untuk mendukung.
Sequencing bisa dikerjakan melalui perangkat lunak khusus
manajemen proyek, teknik manual, atau teknik otomatis.
SCHEDULE ACTIVITY LIST
MANAGEMENT PLAN Mengandung semua
Mengidentifikasi jadwal kegiatan proyek
metode dan alat yang dibutuhkan dan
penjadwalan yang akan diurutkan.
digunakan untuk proyek Ketergantungan antar
serta sebagai panduan kegiatan dan batasan-
Sequence bagaimana kegiatan itu
diurutkan.
batasan lain dapat
mempengaruhi proses
Activities: pengurutan.

INPUTS ACTIVITY
ATTRIBUTES
MILESTONE LIST
Memuat jadwal spesifik
Mendeskripsikan urutan
kegiatan yang untuk pencapaian
diperlukan atau tertentu, yang mungkin
hubungan yang mempengaruhi cara
terdefinisi. mengurutkan kegiatan.
PROJECT SCOPE
STATEMENT
Mengandung deskripsi
lingkup produk,
karakteristik produk, ENTERPRISE
deliverables proyek, ENVIRONMENTAL
batasan proyek, dan
Sequence asumsi proyek.
FACTORS
Faktor-faktor

Activities: ORGANIZATIONAL
lingkungan yang dapat
mempengaruhi seperti

INPUTS PROCESS ASSETS


Meliputi dokumen-
standar pemerintah
atau industri, sistem
informasi manajemen
dokumen proyek,
proyek, alat
peraturan, prosedur,
penjadwalan.
panduan, dan template
yang berhubungan
dengan metodologi
penjadwalan.
Precedence Diagramming Method (PDM)
Merupakan teknik untuk menyusun model jadwal
dimana kegiatan digambarkan oleh nodes dan
terhubung melalui hubungan logika yang
menunjukkan urutan kegiatan.
Sequence Metode Activity-on-node (AON) merupakan metode
untuk mewakili precedence diagram, dan paling
Activities: sering digunakan dalam perangkat lunak manajemen
TOOLS and proyek.
PDM meliputi 4 tipe hubungan ketergantungan atau
TECHNIQUES hubungan logika.
Predecessor activity = kegiatan sebelum dependent
activity dalam jadwal.
Successor activity = dependent activity sesudah
kegiatan lain dalam jadwal.
Relasi dalam Precedence Diagramming Method
(PDM)

Sequence
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
Precedence Diagramming Method (PDM)
Finish-to-start (FS) --> successor activity tidak dapat
dimulai hingga predecessor activity telah selesai.
Contoh: lomba lari dan acara penghargaan juara.
Sequence Finish-to-finish (FF) --> successor activity tidak dapat
selesai hingga predecessor activity telah selesai.
Activities: Contoh: menulis dokumen proyek dan mengedit dokumen
TOOLS and proyek.
Start-to-start (SS) --> successor activity tidak dapat
TECHNIQUES dimulai hingga predecessor activity telah dimulai.
Contoh: penutupan jalan dan pengaspalan jalan.
Start-to-finish (SF) --> successor activity tidak dapat
selesai hingga predecessor activity telah dimulai.
Contoh: piket pekerja shift pertama dan shift kedua.
Perbedaan Arrow Diagramming Method (ADM) dan
Precedence Diagramming Method (PDM)

Sequence
Activities:
TOOLS and
TECHNIQUES
Dependency Determination
Dapat dicirikan dengan 4 buah unsur, yaitu mandatory, discretionary,
external, dan internal.
Bisa dilakukan perpaduan seperti mandatory-external, mandatory-internal,
discretionary-external, dan discretionary-internal.
Mandatory dependencies (hard logic/hard dependencies) = diperlukan

Sequence dalam dasar pekerjaan, seringkali melibatkan batasan fisik, seperti dalam
pekerjaan konstruksi bangunan pabrik.
Activities: Discretionary dependencies (preferred logic/preferential logic/soft logic) =
ditetapkan berdasarkan pengetahuan tentang praktik terbaik dalam area
Tools And pekerjaan tertentu dari proyek dimana urutan pekerjaan memiliki banyak

Techniques pilihan.
External dependencies = melibatkan hubungan antara kegiatan proyek dan
kegiatan non-proyek (biasanya di luar kendali tim proyek), misalnya
kegiatan pengujian dalam proyek software mungkin tergantung pada
pengiriman hardware dari sumber eksternal.
Internal dependencies = melibatkan hubungan antara kegiatan proyek dan
umumnya dalam kendali tim proyek, misalnya dalam perakitan dan
pengujian suatu heat exchanger.
Leads and Lags
Lead adalah jumlah waktu dimana kegiatan selanjutnya dapat
maju sehubungan dengan kegiatan sebelumnya yang lebih
cepat selesai, umumnya diwakili dengan tanda negatif dalam
perangkat lunak.
Sequence Lag adalah jumlah waktu dimana aktivitas selanjutnya akan
Activities: ditunda sehubungan dengan kegiatan sebelumnya yang
terlambat, umumnya diwakili dengan tanda positif dalam
Tools And perangkat lunak.

Techniques
Tipe
Hubungan
Kegiatan
Project schedule network diagram
Merupakan gambaran skematis yang
merepresentasikan jadwal kegiatan proyek beserta
ketergantungan yang ada dari setiap kegiatan proyek.
Sequence Dapat dihasilkan dengan cara manual maupun dengan
Activities: bantuan perangkat lunak, dapat mengandung deskripsi
proyek secara penuh atau ringkasan kegiatan.
Outputs Project document update
Dokumen-dokumen proyek yang dapat diperbarui
meliputi activity lists, activity attributes, milestone list,
dan risk register.
Project
Schedule
Network
Diagram
Contoh
PDM
Estimate Activity Resources
Inputs

1. Schedule Management Plan


Sebuah komponen dari Rencana Manajemen Proyek yang
digunakan dalam estimasi sumber daya aktivitas.

2. Activity List
Activity List digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang
membutuhkan sumber daya
Inputs

3. Activity Attributes
Activity attributes diperlukan selama proses aktivitas, menyediakan data
sebagai input utama untuk memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan
dalam setiap jadwal aktivitas yang tercantum dalam daftar aktivitas

4. Resources Calendars
Kalender untuk sumber daya gabungan yang mencakup hari kerja dan
bukan hari kerja. Hal ini digunakan untuk rekap dan dokumentasi proyek.
Kalender sumber daya menentukan kapan dan berapa lama sumber daya
proyek diidentifikasi akan tersedia selama proyek.
Inputs

5. Risk Register
Kegiatan yang beresiko mempengaruhi pemilihan dan ketersediaan
sumber daya

6. Activity Cost Estimates


Biaya sumber daya dapat mempengaruhi pemilihan sumber daya

7. Enterprise Environmental Factors


Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pemilihan sumber daya, termasuk
pada ketersediaan dan lokasi sumber daya
Inputs

8. Organizational Process Assets

Aset proses organisasi dapat memengaruhi perkiraan sumber daya


aktivitas termasuk:

•Kebijakan dan prosedur mengenai kepegawaian,


•Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan penyewaan dan pembelian
persediaan dan peralatan, dan
• Informasi historis mengenai jenis sumber daya yang digunakan untuk
pekerjaan serupa pada proyek sebelumnya
Tools and Techniques
1 Expert Judgement

Digunakan untuk mengevaluasi sumber daya yang menjadi input dari suatu proses.
Individu atau kelompok orang dengan kemampuan khusus dalam perencanaan dan
estimasi sumber daya dapat dipersiapkan sebagai judgement.

2 Alternative Analysis
Banyak aktivitas jadwal memiliki beberapa metode alternatif untuk memenuhi apa yang
ditargetkan. Hal ini menggunakan berbagai tingkat kemampuan/keandalan sumber daya,
berbagai ukuran atau jenis peralatan mesin, berbagai peralatan (manual atau otomatis),
dan keputusan untuk membeli atau membuat terkait sumber daya
Tools and Techniques
3 Published Estimating Data
Beberapa perusahaan secara rutin merilis kepada publik informasi terkini tentang harga
satuan produksi dan biaya satuan sumber daya untuk tenaga kerja, bahan dan peralatan
di berbagai lokasi geografis suatu negara.

4 BOTTOM UP ESTIMATING
Estimasi bottom-up adalah metode memperkirakan durasi proyek atau biaya dengan
menggabungkan perkiraan komponen tingkat rendah dari WBS. Ketika aktivitas jadwal
tidak dapat diperkirakan pada tingkat yang wajar, pekerjaan pada aktivitas jadwal dibagi
dalam bentuk yang lebih rinci.

5 PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

Berguna untuk membantu dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan


penyatuan sumber daya, mengembangkan perkiraan sumber daya
Outputs

1. Activity Resource Requirement


Identifikasi jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas
dalam work packages.

2. Resoruce Breakdown Structure


Struktur sumber daya yang diidentifikasi didasarkan pada kategori sumber daya dan
jenis sumber daya.
Contoh kategori sumber daya termasuk tenaga kerja, bahan, peralatan, dan
persediaan.

3. Project Document Updates


Dokumen proyek dapat diupdate, termasuk: Daftar Aktivitas, Atribut Aktivitas, dan
Kalender Sumber Daya.
Estimate Activity
Durations
Estimasi Durasi Aktivitas adalah proses
estimasi masa kerja yang harus diselesaikan
individu dengan sumber daya yang
diperkirakan. Manfaat utama dari proses ini
adalah memperkirakan jumlah waktu setiap
kegiatan yang akan dilakukan untuk
menyelesaikannya.
Estimate Activity Duration
1

Estimate Activity Durations Merupakan proses memperkirakan jumlah periode kerja


yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan perkiraan sumber daya
Manfaat utama dari proses ini adalah menyediakan jumlah waktu yang dibutuhkan setiap
pekerjaan untuk menyelesaikannya, yang merupakan input utama ke dalam proses
mengembangkan Jadwal.
Estimate Activity Durations Data Flow Diagram
Estimate Activity Duration
1
Untuk mengestimasi durasi suatu pekerjaan, dibutuhkan informasi dari:
1.Scope of work
2.Tipe resource yang dibutuhkan
3.Estimasi jumlah resource
4.Kalender resource
Estimate Activity Duration
INPUT

Input yang digunakan sebagai estimasi durasi suatu pekerjaan berasal dari seseorang
atau grup di dalam project team yang tahu dan berpengalaman dengan pekerjaan spesifik
yang diinginkan. Selama proses estimasi akan makin banyak detail yang masuk, kualitas
dari input data akan memberikan dampak yang baik.

Sebagai contoh : Semakin detail dan akurat data input mengenai desain dan engineering,
maka akan membuat hasil perkiraan yang lebih mudah, berkualitas, dan akurat.
INPUT

Proses estimasi durasi suatu pekerjaan membutuhkan estimasi dari usaha yang
dibutuhkan dan estimasi resource untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Estimasi ini
digunakan untuk mengira berapa periode kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan memakai kalender project dan resource. Semua data dan asumsi yang
mendukung estimasi juga didokumentasi untuk setiap estimasi dari durasi pekerjaan
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN

Schedule management plan merupakan metode yang digunakan diperlukan untuk


memperkirakan durasi pekerjaan dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan termasuk
siklus pembaruan proyek. Manfaat utama dari proses ini adalah untuk menyediakan
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

2
ACTIVITY LIST

Daftar pekerjaan yang berisi kegiatan - kegiatan yang membutuhkan perkiraan durasi.
INPUT
3 ACTIVITY ATTRIBUTES

Atribut pekerjaan menyediakan input data utama untuk digunakan dalam


memperkirakan jangka waktu yang diperlukan pada setiap pekerjaan dalam daftar
pekerjaan.

4 ACTIVITY RESOURCE REQUIREMENTS

Perkiraan resource suatu pekerjaan akan memiliki dampak pada durasi pekerjaan, karena
banyak resource yang memenuhi kebutuhan suatu pekerjaan akan mempengaruhi
durasinya. Sebagai contoh apabila ada anggota yang memiliki skill rendah, akan terjadi
berkurangnya efisiensi pekerjaan karena adanya komunikasi dan training.
INPUT
5 RESOURCE CALENDARS

Kalender yang menginformasikan hari kerja dan shift dimana tiap resource spesifik
tersedia. Informasi mengenai ketersediaan resource (manusia, equipment, material) dapat
tersedia sesuai pada periode pekerjaan yang ditentukan, serta keahlian khusus tiap
resource. Sebagai contoh anggota yang ditempatkan secara full-time
4
Kalender resource menspesifikasikan kapan dan berapa lama resource suatu project akan
tersedia selama project. Informasi ini bisa ada di level pekerjaan atau project. Hal ini
meliputi konsiderasi dan informasi seperti pengalaman human resource, skill level,
kondisi geografis, dan musim.
INPUT
6 PROJECT SCOPE MANAGEMENT

Asumsi dan rintangan dari hasil Project Scope Statement akan dikonsiderasi saat
mengestimasi durasi pekerjaan. Beberapa contoh asumsi :
1.Kondisi
2.Ketersediaan informasi
4 3.Lama waktu untuk laporan

Contoh dari rintangan di antaranya :


1.Ketersediaan resource yang ahli
2.Aturan dalam kontrak
INPUT
7 RISK REGISTER

Menyediakan daftar risiko, bersama dengan hasil analisis risiko, dan perencanaan respon
risiko. Data ini berasal dari risk register lain yang pernah dilakukan, sehingga waktu risk
register dapat saling melengkapi dan semakin detail. Update dari risk register akan diikut
sertakan di dokumen project. Risk Register dimulai dengan mengidentifikasi resiko.
4 Umumnya terdiri dari:

1.List of Identified Risks berisi hal hal seperti event, impact, cause, effect, root cause
2.List of potential response berisi respon yang dapat digunakan dalam plan risk response
INPUT
8 RECOURCE BREAKDOWN STRUCTURE

Menyediakan struktur hierarki dari resource yang teridentifikasi sesuai kategori dan
tipenya, seperti seberapa ahli, tingkatan, atau informasi lain yang berhubungan dengan
project. Hal ini berfungsi untuk mengorganisasi dan melaporkan data jadwal project
dengan utilisasi resource
4
9 ENTERPRISE ENVIRONMENTAL FACTORS

Faktor lingkungan perusahaan yang dapat mempengaruhi perkiraan durasi pekerjaan,


seperti:
1.Durasi estimasi dan referensi data lain
2.Metriks produktivitas
3.Informasi komersial yang terpublikasi
4.Lokasi anggota tim
INPUT
10 ORGANIZATIONAL PROCESS ASSETS

Berisi perencanaan yang berhubungan dengan rencana, proses, kebijakan, prosedur, dan
pedoman kepengurusan yang dapat mempengaruhi estimasi, seperti:
1.Informasi durasi historik
2.Kalender project
4
3.Metodologi penjadawalan
4.Informasi yang dipelajari
Tools and Technique
1 PENILAIAN AHLI

Nilai dari penilaian para Ahli dan informasi historik dapat memberi informasi untuk
mengestimasi durasi atau merekomendasikan durasi pekerjaan yang mirip. Selain itu
informasi ini dapat digunakan sebagai bahan timbangan untuk menggabungkan metode
atau untuk mengkompromi antar metode
Tools and Technique
2 ESTIMASI ANALOGI
Merupakan teknik untuk mengestimasi durasi atau biaya dari suatu pekerjaan atau
project dengan menggunakan data historik dari pekerjaan atau project yang mirip.
Digunakan variabel – variabel seperti durasi, budget, kapasitas, dll sebagai basis project di
masa depan, dan makadari itu umumnya perlu ada sedikit modifikasi. Umumnya
digunakan pada pekerjaan atau project yang memiliki sedikit data pertimbangan.

Teknik ini cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya. Selain itu pengaplikasiannya
bisa untuk satu project atau hanya segmen darinya, dan bila projcet mirip maka akan
sangat mempermudah anggota, apalagi yang ahli. Namun metode kurang akurat karena
perbedaan kondisi dulu dan sekarang
Tools and Technique
3 ESTIMASI PARAMETRIK

Teknik estimasi dimana algoritma digunakan untuk menghitung biaya atau durasi
berdasarkan data historik dan parameter project (statistikal). Durasi pekerjaan dapat
dihitung dari hasil kali dari banyak pekerjaan dan waktu per unit pekerjaan
Contoh : Untuk menginstal 1000 meter kabel dengan pekerja yang dapat menginstal 25
meter kabel per jam maka dibutuhkan 40 jam.

Teknik ini memiliki akurasi yang tinggi berdasarkan banyaknya detail data yang dimiliki,
dan dapat digunakan untuk seluruh atau segmen project.
Tools and Technique
4 ESTIMASI TIGA TITIK

Akurasi dari estimasi durasi suatu pekerjaan bisa ditingkatkan dengan menambahkan
kemungkinan kejadian yang mendadak dan resikonya. Konsep ini berasal dari Program
Evaluation and Review Technique (PERT). Program ini menggunakan perkiraan range
durasi suatu pekerjaan :
Tools and Technique

Dari data tersebut ada 2 metode untuk menghitung estimasi durasi :


Triangular distribution Beta Distribution (PERT)

Estimasi durasi yang didapat dari metode ini memberikan hasil yang
mempertimbangkan kemungkinan error dari durasi yang diharapkan
Tools and Technique
5 TEKNIK GROUP DECISION MAKING

Berpikir bersama merupakan cara bagus untuk meningkatkan akurasi dan komitmen
dalam project. Dengan mengikutkan orang orang yang paham dengan eksekusi proses,
informasi tambahan dapat dipelajari.
Tools and Technique
6 RESERVE ANALISIS

Estimasi durasi dapat mengikutsertakan durasi reserve untuk menutupi ketidakpastian


jadwal. Durasi reserve ini di dasarkan pada resiko yang diindetifikasi dan diterima
dimana ada respon yang dapat diberikan. Pada dasarnya memperkirakan apa yang tidak
diperkirakan. Durasi reserve ini dapat berupa persentase dari estimasi, atau durasi fix,
atau dari analisis kuantitativ seperti Monte Carlo Simulation. reserve ini akan berubah
seiring bertambahnya informasi, dan harus dijelaskan sejelas mungkin di dokumentasi
jadwal.
Estimasi juga dapat dibuat dari banyaknya management reserve, yaitu bagian pekerjaan
yang dialokasikan khusus untuk menangani pekerjaan yang tidak diperkirakan.
Management reserve tidak termasuk dalam baseline jadwal, namun termasuk kebutuhan
durasi project. Baseline jadwal juga dapat berubah berdasarkan reserve management
Output
1 ESTIMASI DURASI PEKERJAAN

Merupakan assesmen kuantitatif dari berapa waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan satu pekerjaan. Estimasi ini tidak mengikutsertakan kemunduran. Hasil
boleh berupa range dari estimasi seperti :

a)2 minggu ± 2 hari, berarti pekerjaan akan memakan waktu setidaknya 8 hari dan tidak
lebih dari 12 hari (asumsi 5/7 hari kerja)
b)15% kemungkinan untuk lebih dari tiga minggu, berarti ada 85% kemungkinan
pekerjaan akan memakan waktu kurang dari tiga minggu
Output
2 UPDATE DOKUMEN PROJECT

Dapat menerima tambahan berupa :


a)Atribut pekerjaan
b)Asumsi yang dibuat dalam proses estimasi, seperti tingkat skill dan ketersediaan, dan
basis dari estimasi durasi
Develop Schedule
Develop Schedule

Proses analisa urutan aktivitas, durasi, kebutuhan sumber daya, dan


schedule constraints untuk menghasilkan project schedule model.
Dilengkapi tanggal yang direcanakan untuk menyelesaikan kegiatan
project.
Develop Schedule
Develop Schedule Flow Diagram
INPUT
1 SCHEDULE MANAGEMENT PLAN

Mengidentifikasi metode scheduling dan tools yang digunakan, serta schedule


dikalkulasikan

2 ACTIVITY LIST

Mengidentifikasi semua kegiatan yang termasuk dalam schedule model

3 ACTIVITY ATTRIBUTES

Menyediakan detail-detail yang digunakan untuk membuat schedule.


INPUT
4 PROJECT SCHEDULE NETWORK DIAGRAMS

Tampilan grafis tentang hubungan yang logis antara kegiatan-kegiatan proyek

5 ACTIVITY RESOURCE REQUIREMENTS

Mengidentifikasi tipe dan jumlah resources yang dibutuhkan untuk masing-masing


kegiatan.

6 RESOURCE CALENDARS

Berisi informasi ketersediaan resource selama project berlangsung.


INPUT
7 ACTIVITY DURATION ESTIMATES
Berisi penilaian kuantitatif dari jumlah periode kerja yang akan dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk mengkalkulasi schedule.

8 PROJECT SCOPE STATEMENT

Berisi asumsi dan kendala yang akan berpengaruh pada pengembangan project schedule.

9 RISK REGISTER

Menyediakan detail dari semua risiko yang diidentifikasi serta sifat-sifatnya yang
mempengaruhi schedule model.
10 PROJECT STAFF ASSIGNMENTS

Menetapkan masing-masing resource untuk ditugaskan pada setiap kegiatan.


INPUT
11 RESOURCE BREAKDOWN STRUCTURE

Menyediakan detail dimana analisa resource dan laporan dapat diselesaikan.

12 ENTERPRISE ENVIRONMENTAL FACTORS

Kondisi dari luar tim proyek yang mempengaruhi, menghalangi, atau mengarahkan
proyek, meliputi:
Standar
Alur komunikasi
Scheduling tool

13 ORGANIZATIONAL PROCESS ASSETS


Pengetahuan dasar dari setiap organisasi yang ada dalam proyek, meliputi:
Metodologi scheduling
Kalender project
Develop Schedule: Tools
and Techniques
1.Schedule Network Analysys

Suatu teknik yang menghasilkan project schedule. Menggunakan


berbagai teknik analisis, seperti critical path method (CPM), critical chain
method (CCM), analisis what-if, dan teknik optimalisasi sumber daya
untuk menghitung tanggal mulai (start) serta berakhir (finish) yang awal
dan terlambat dari kegiatan proyek yang belum selesai.
Develop Schedule: Tools
and Techniques
2. Critical Path Method (CPM)

Metode yang digunakan untuk memperkirakan durasi minimum proyek


dan menentukan jumlah fleksibilitas scheduling pada logical network
paths dalam schedule model. Melalui critical path method dapat diketahui
jalur yang paling optimal dalam pelaksanaan proyek.
Develop Schedule: Tools
and Techniques
3. Critical Chain Method (CCM)

Critical Chain Method (CCM) adalah schedule method yang


memungkinkan tim proyek untuk menempatkan buffer pada setiap jalur
jadwal proyek untuk memperhitungkan sumber daya yang terbatas dan
ketidakpastian proyek.
Hal ini dikembangkan dari pendekatan metode Critical Path dan
mempertimbangkan efek dari alokasi sumber daya, optimalisasi sumber
daya, penyamarataan sumber daya , dan ketidakpastian durasi aktivitas
pada Critical Path ditentukan dengan metode Critical Path.
Develop Schedule: Tools
and Techniques
4a. Resource Optimization Techniques

Resource Leveling

Sebuah teknik di mana awal dan akhir tanggal disesuaikan berdasarkan


keterbatasan sumber daya dengan tujuan permintaan balancing untuk
sumber daya dengan pasokan yang tersedia. Resource Levelling dapat
digunakan bila diperlukan saat sumber daya kritis ,hanya tersedia pada
waktu tertentu ,atau dalam jumlah terbatas, atau kelebihan alokasi,
seperti ketika sumber daya telah ditetapkan untuk dua atau lebih aktivitas
selama periode waktu yang sama,
Develop Schedule: Tools
and Techniques
4a. Resource Optimization Techniques

Resource Smoothing

Sebuah teknik yang menyesuaikan kegiatan model jadwal sedemikian


rupa sehingga persyaratan untuk sumber daya pada proyek tidak melebihi
batas sumber daya standar yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan
tidak merubah tanggal penyelesaian.
Develop Schedule: Tools
and Techniques
5. Modeling Techniques

a.What-If Scenario Analysis


Analisis dari pertanyaan “What if the situation represented by scenario ‘X’
happens?”
Hasil dari analisis digunakan untuk menilai kelayakan jadwal proyek dalam
berbagai kondisi serta mengantisipasi dampak akibat situasi yang tidak
diinginkan.
Develop Schedule: Tools
and Techniques

5. Modeling Techniques

b. Simulation
Meliputi perhitungan jangka waktu beberapa proyek dengan berbagai set
asumsi aktivitas, biasanya menggunakan distribusi probabilitas dan
dibangun dari perkiraan tiga titik untuk memperhitungkan ketidakpastian.

Monte Carlo analysys, di mana distribusi durasi aktivitas yang mungkin


ditentukan untuk setiap aktivitas dan digunakan untuk menghitung
distribusi hasil yang mungkin untuk total proyek
Develop Schedule: Tools
and Techniques
6. Leads and Lags

Penyempurnaan yang diterapkan selama analisis jaringan untuk


mengembangkan jadwal yang layak dengan menyesuaikan waktu mulai
untuk aktivitas selanjutnya. Leads digunakan dalam keadaan terbatas
untuk memajukan aktivitas selanjutnya sehubungan dengan aktivitas
pendahulunya, dan kelambatan digunakan dalam keadaan terbatas
dimana proses memerlukan periode waktu tertentu untuk berlalu antara
sebelum dan selanjutnya tanpa berdampak pada pekerjaan , sumber daya.
Develop Schedule: Tools
and Techniques
7. Schedule Compression
Cara mempersingkat project schedule tanpa merubah project scope. Ada dua
teknik yaitu :
Crashing : digunakan untuk mempersingkat durasi jadwal untuk biaya
tambahan paling sedikit dengan menambahkan sumber daya. Contohnya
menyetujui lembur, membawa sumber daya tambahan, atau membayar untuk
mempercepat pengiriman.
Fast tracking : di mana aktivitas biasanya dilakukan secara berurutan
dilakukan secara paralel untuk setidaknya sebagian dari durasinya.
Contohnya adalah membangun pondasi untuk sebuah bangunan sebelum
menyelesaikan semua gambar arsitektur
Develop Schedule: Tools
and Techniques

8. Scheduling Tool

Alat bantu dalam penjadwalan yang berisi model jadwal dan mempercepat
proses penjadwalan dengan membuat tanggal mulai dan selesai
berdasarkan penginputan aktifitas, diagram jaringan, durasi aktifitas dan
sumber daya.
Develop Schedule: Outputs
1. SCHEDULE BASELINE

Merupakan schedule model meliputi baseline start date dan finish


yang telah disetujui oleh stakeholder dan hanya dapat diubah melalui
prosedur formal control change, digunakan sebagai dasar
perbandingan dengan hasil nyata pelaksanaan proyek.
Merupakan komponen dari project management plan.
Develop Schedule: Outputs
2. PROJECT SCHEDULE

a. Bar Charts/Gantt Charts, berisi informasi dimana kegiatan ditampilkan


dalam sumbu vertical, tanggal ditunjukkan sumbu horizontal, dan durasi
ditampilkan sebagai batang disesuaikan dengan start date dan finish date-
nya.
Develop Schedule: Outputs
2. PROJECT SCHEDULE

b. Milestone Charts, mirip dengan Bar Chart tetapi hanya menampilkan


waktu mulai yang telah dijadwalkan atau kapan itu selesai
Develop Schedule: Outputs
2. PROJECT SCHEDULE

c. Project schedule network diagrams,


biasanya ditampilkan dalam format
activity-on-node diagram yang
menunjukkan kegiatan-kegiatan dan
hubungannya dengan skala waktu.
Diagram ini, dengan informasi tanggal
aktivitas, biasanya menunjukkan project
network logic dan critical path schedule
activities.
Develop Schedule: Outputs
3. SCHEDULE DATA
Pengumpulan informasi untuk menggambarkan dan mengendalikan jadwal.
Schedule data mencakup, paling tidak, tonggak jadwal, aktivitas jadwal, atribut
aktivitas,dan dokumentasi dari semua asumsi dan kendala yang
diidentifikasi.Jumlah data tambahan bervariasi berdasarkan area aplikasi.
Informasi yang biasanya diberikan sebagai detail pendukung :

Kebutuhan sumber daya berdasarkan periode waktu, seringkali dalam


bentuk histogram .
Jadwal alternatif, seperti best/worst case, tidak meratanya sumber daya
atau ratanya sumber daya, dengan atau tanpa tanggal yang ditentukan
Cadangan jadwal yang diterapkan
Develop Schedule: Outputs
4. PROJECT CALENDARS
Sebuah kalender proyek yang mengidentifikasi hari kerja dan shift yang
tersedia untuk scheduled activities. Ini membedakan periode waktu dalam
hari yang tersedia atau tidak tersedia dalam menyelesaikan scheduled
activities.
5. PROJECT MANAGEMENT PLAN UPDATES
Merupakan elemen dari project management plan yang dapat di-update,
meliputi schedule baseline dan schedule management plan.
6. PROJECT DOCUMENTS UPDATES
Dokumen proyek yang dapat diperbarui meliputi activity resource
requirement, activity attributes, calendars, dan risk register.
Control
Schedule
Control Schedule
INPUT
1 PROJECT MANAGEMENT PLAN

Schedule management plan (mendeskripsikan bagaimana schedule tersebut dapat


dirubah dan diatur)
Schedule baseline (membandingkan dengan kondisi sebenarnya jika terdapat
perubahan, tindakan korektif atau preventif jika perlu)
Scope baseline (WBS, hasil kerja, kendala, dan asumsi yang didokumentasikan akan
dipertimbangkan secara eksplisit ketika memantau dan mengontrol
schedulebaseline)
Performance measurement baseline (Ketika menggunakan analisis nilai yang
diperoleh, performance measurement baseline dibandingkan dengan hasil aktual
untuk menentukan apakah diperlukan perubahan, tindakan korektif, atau tindakan
preventif)
INPUT
2 PROJECT DOCUMENTS

Lessons learned register (Pelajaran yang dipelajari sebelumnya dalam proyek dapat
diterapkan ke fase selanjutnya dalam proyek untuk meningkatkan schedule control)
Project calendars (Schedule model mungkin memerlukan lebih dari satu Project
calendars untuk periode kerja yang berbeda dalam beberapa kegiatan untuk
menghitung perkiraan waktu)
Project schedule (Project schedule mengacu pada versi terbaru dengan notasi untuk
menunjukkan pembaruan, kegiatan yang diselesaikan, dan kegiatan mulai pada
tanggal yang ditunjukkan)
Resource calendars (Resource calendars menunjukkan ketersediaan tim dan physical
resources)
Schedule data (Schedule data akan ditinjau dan diperbarui dalam Control Schedule
process)
INPUT
3 WORK PERFORMANCE DATA

Berisi data tentang status proyek seperti aktivitas mana yang telah dimulai,
progresnya (mis., Durasi aktual, durasi tersisa, dan persen fisik lengkap), dan aktivitas
mana yang telah selesai.

4 ORGANIZATIONAL PROCESS ASSETS

Kebijakan, prosedur, dan pedoman terkait jadwal formal dan informal terkait yang
ada; Schedule control tools; dan Metode pemantauan dan pelaporan yang akan
digunakan
Control Schedule: Tools and Techniques

1. Data Analysis

Earned value analysis (Schedule performance measurements seperti


schedule variance (SV) dan schedule performance index (SPI) digunakan
untuk menilai bersarnya variasi dari schedule baseline semula)

Performance reviews (Performance reviews mengukur,


membandingkan, dan menganalisa schedule performance terhadap
schedule baseline meliputi tanggal start aktual dan finish, persentase
selesai, dan durasi kerja yang tersisa) .
Iteration burndown chart (Melacak pekerjaan yang masih harus
diselesaikan dalam simpanan iterasi. Digunakan untuk menganalisis
varians sehubungan dengan pembakaran ideal berdasarkan pekerjaan
yang dilakukan dari perencanaan iterasi.

Garis tren perkiraan dapat digunakan


untuk memprediksi kemungkinan varians
pada penyelesaian iterasi dan mengambil
tindakan yang sesuai selama iterasi.

Garis diagonal yang mewakili burndown ideal dan


pekerjaan harian aktual yang tersisa kemudian
diplot.

Garis tren kemudian dihitung untuk


memperkirakan penyelesaian berdasarkan
sisa pekerjaan)
Variance analysis (melihat varians pada waktu mulai dan selesai yang
direncanakan versus aktual, direncanakan versus durasi aktual, dan varian
dalam flat. Bagian dari analisis ragam adalah menentukan penyebab dan
tingkat ragam relatif terhadap garis dasar jadwal yang memperkirakan
implikasi dari ragam-ragam tersebut untuk pekerjaan di masa depan hingga
selesai, dan memutuskan apakah tindakan korektif atau preventif diperlukan.

Misalnya, penundaan besar pada aktivitas apa pun yang tidak di jalur kritis
mungkin memiliki sedikit efek pada jadwal proyek secara keseluruhan,
sementara penundaan yang jauh lebih pendek pada aktivitas kritis atau
hampir kritis mungkin memerlukan tindakan segera.
Trend analysis (menguji project performance dari waktu ke waktu
untuk menentukan apakah kinerja membaik atau memburuk.
Teknik analisis grafis sangat berharga untuk memahami kinerja
saat ini dan untuk membandingkan tujuan kinerja masa depan
dalam bentuk tanggal penyelesaian.

What-if scenario analysis (digunakan untuk menilai variasi


skenario yang dituntun oleh output dari Project Risk Management
untuk menyesuaikan model jadwal dengan management project
plan dan baseline yang disetujui)
2. Critical Path Method

Membandingkan kemajuan di sepanjang jalur kritis dapat


membantu menentukan status jadwal. Perbedaan pada jalur
kritis akan berdampak langsung pada tanggal akhir proyek.
Mengevaluasi kemajuan kegiatan di jalur kritis dekat dapat
mengidentifikasi risiko jadwal.
3. Project Management Information System (PMIS)

Sistem informasi manajemen proyek termasuk perangkat


lunak penjadwalan yang menyediakan kemampuan untuk
melacak tanggal yang direncanakan dengan tanggal yang
sebenarnya, untuk melaporkan varians, untuk melaporkan
kemajuan yang dibuat terhadap jadwal awal, dan untuk
memperkirakan dampak perubahan pada model jadwal
proyek
4. Resource Optimization

Teknik Resource optimization melibatkan penjadwalan


kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan oleh kegiatan
tersebut sambil mempertimbangkan ketersediaan sumber
daya dan waktu proyek
5. Leads and Lags
lead dan lag diterapkan selama analisis jaringan untuk menemukan
cara untuk membawa kegiatan proyek yang selaras dengan
rencana.

Misalnya, pada proyek untuk membangun gedung kantor baru, lansekap


dapat disesuaikan untuk memulai sebelum pekerjaan eksterior bangunan
diselesaikan dengan menambah waktu tunggu dalam hubungan, atau tim
penulis teknis dapat menyesuaikan awal pengeditan. draft dokumen besar
segera setelah dokumen ditulis dengan menghilangkan atau mengurangi
jeda waktu
6. Schedule Compression
Suatu teknik yang digunakan untuk menemukan cara
untuk membawa kegiatan proyek yang berada di belakang
sejalan dengan rencana dengan melacak cepat atau
menabrak jadwal untuk pekerjaan yang tersisa.
Outputs

1. Work Performance Information

Mencakup informasi tentang bagaimana kinerja proyek dibandingkan


dengan jadwal awal. Variansi pada tanggal mulai dan berakhir serta
durasinya dapat dihitung pada tingkat paket kerja dan tingkat kontrol
akun. Untuk proyek yang menggunakan analisis nilai yang diperoleh, (SV)
dan (SPI) didokumentasikan untuk dimasukkan dalam laporan kinerja
kerja
Outputs

1. Work Performance Information

Berikut contoh perhitunguan EV, PV, SV, dan SPI:

1. Direncanakan untuk aktifitas pembelian dan instalasi sebuah Web server diperlukan total biaya
sebesar $10,000 dan direncanakan akan dilaksanakan pada satu minggu tertentu. Berarti PV dari
aktifitas tersebut pada minggu itu adalah $10,000
2. Pada minggu itu, rupanya biaya yang dikeluarkan untuk aktifitas tersebut sebesar $15,000 (karena
untuk aktifitas ini total biaya dalam 2 minggu $20,000, berarti minggu ke-dua akan dikeluarkan biaya
sebesar $5,000). Berarti Actual Cost pada minggu ini $15,000 dan minggu depan $5,000
3. Misalkan RP (Rate of Performance) adalah 50% dikarenakan waktu pekerjaan sudah selesai,
sementara pekerjaan baru selesai 50 persen. Sehingga Earned Value dari minggu ini adalah 50% x
$10,000 = $5,000
Outputs

1. Work Performance Information


Outputs

1. Work Performance Information

Schedule Variance (SV) adalah EV dikurangi planned value (PV).


Jika nilainya negatif, waktu pekerjaan melebihi dari yang direncanakan (behind schedule atau
memakai waktu yang lebih lama dibandingkan dengan yang direncanakan).
Jika nilainya positif berarti waktu yang diperlukan lebih kecil dibandingkan dengan yang
direncanakan (pekerjaan selesai lebih cepat; ahead of schedule)
Schedule Performance Index (SPI) adalah ration dari EV terhadap planned value dan dapat digunakan
untuk mengestimasi proyeksi waktu penyelesaian proyek.
Jika sama dengan 1 atau 100% berarti proyek on schedule.
Jika lebih besar dari 1 atau 100% berarti proyek selesai lebih cepat (ahead of schedule)
Jika lebih kecil dari 1 atau 100% berarti proyek selesai lebih lambat dibandingkan dengan yang
direncanakan (dengan kata lain behind schedule)
Outputs
2. Schedule Forecast

Perkiraan estimasi atau prediksi kondisi dan peristiwa di masa depan


proyek berdasarkan informasi dan pengetahuan yang tersedia pada saat
perkiraan. Prakiraan diperbarui dan diterbitkan kembali berdasarkan
informasi kinerja kerja yang diberikan saat proyek dijalankan. Informasi ini
didasarkan pada kinerja proyek di masa lalu dan kinerja masa depan yang
diharapkan berdasarkan tindakan korektif atau preventif. Ini dapat
mencakup indikator kinerja nilai yang didapat, serta jadwal informasi
cadangan yang dapat berdampak pada proyek di masa depan
Outputs
3. Change Request

Schedule variance analysis, serta peninjauan progress report, hasil pengukuran kinerja,
dan modifikasi pada ruang lingkup proyek atau jadwal proyek, dapat mengakibatkan
permintaan perubahan pada schedule baseline, scope baseline, dan / atau komponen lain
dari project management plan . Permintaan perubahan diproses untuk peninjauan dan
disposisi melalui proses Perform Integrated Change Control proces. Tindakan
pencegahan dapat mencakup perubahan yang disarankan untuk menghilangkan atau
mengurangi kemungkinan varians jadwal negatif. Adapun Perform Integrated Change
Controll Process merupakan proses meninjau semua permintaan perubahan; menyetujui
perubahan dan mengelola perubahan pada kiriman, dokumen proyek, dan rencana
manajemen proyek; dan mengkomunikasikan keputusan.
Outputs
4. Project Management Plan Updates

Schedule management plan (Schedule management plan dapat


diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam cara jadwal dikelola)
Schedule baseline (Perubahan pada schedule baseline dimasukkan
sebagai tanggapan terhadap permintaan perubahan yang disetujui
terkait dengan perubahan dalam ruang lingkup proyek, sumber daya,
atau perkiraan durasi kegiatan. Garis dasar jadwal dapat diperbarui
untuk mencerminkan perubahan yang disebabkan oleh teknik kompresi
jadwal atau masalah kinerja)
Outputs
4. Project Management Plan Updates

Cost baseline dapat diperbarui untuk mencerminkan perubahan permintaan yang


disetujui atau perubahan yang disebabkan dengan teknik kompresi.

Performance measurement baseline (perubahan performance measurement


baseline dimasukkan sebagai tanggapan terhadap perubahan yang disetujui dalam
schedule baseline, schedule performance, atau perkiraan biaya. Dalam beberapa
kasus, varians kinerja bisa sangat parah sehingga permintaan perubahan diajukan
untuk merevisi performance measurement baseline agar memberikan dasar yang
realistis untuk pengukuran kinerja)
Outputs
5. Project Document Updates

Assumption log (Schedule performance dapat mengindikasikan


kebutuhan untuk merevisi asumsi pada urutan aktivitas, durasi, dan
produktivitas)
Schedule data (Diagram roject schedule network baru dapat
dikembangkan untuk menampilkan sisa durasi yang disetujui dan
modifikasi jadwal yang disetujui. Dalam beberapa kasus, penundaan jadwal
proyek bisa sangat parah sehingga jadwal target baru dengan perkiraan
awal dan tanggal akhir diperlukan menyediakan data realistis untuk
mengarahkan pekerjaan, mengukur kinerja, dan mengukur kemajuan)
Outputs
5. Project Document Updates

Basis of estimates (Schedule performance dapat mengindikasikan


kebutuhan untuk merevisi cara perkiraan durasi dikembangkan)
Resource calendars (Resource calendars diperbarui untuk mencerminkan
perubahan pada penggunaan kalender sumber daya yang merupakan hasil
dari mengoptimalkan sumber daya, jadwal kompresi, dan tindakan korektif
atau pencegahan)
Risk register (Risk register dan risk response plans di dalamnya, dapat
diperbarui berdasarkan risiko yang mungkin timbul karena jadwal teknik
kompresi)
Outputs
5. Project Document Updates

Lessons learned register (Lessons learned register dapat diperbarui


dengan teknik yang efektif dalam mempertahankan jadwal, penyebab
varians, dan tindakan korektif yang digunakan untuk menanggapi varians
jadwal)
Project schedule (Project schedule yang diperbarui akan dihasilkan dari
model jadwal yang diisi dengan data jadwal yang diperbarui untuk
mencerminkan perubahan jadwal dan mengelola proyek)
Thank You
Tambahkan tajuk bagian
Gunakan ini untuk
keterangan foto.
Thank You
125

100

Tuliskan topik 75

atau ide Anda


50

Uraikan secara singkat hal yang


ingin Anda bahas.
25

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Item 5 Item 1
20% 20%

Tuliskan topik
atau ide Anda
Item 4 Item 2
20% 20% Uraikan secara singkat hal yang
ingin Anda bahas.

Item 3
20%
50

40

Tuliskan topik 30

atau ide Anda


20

Uraikan secara singkat hal yang


ingin Anda bahas. 10

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Tuliskan topik atau ide Anda
Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.
50

40

Tuliskan topik
atau ide Anda
30

20

Uraikan secara singkat hal yang


10
ingin Anda bahas.

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Tuliskan topik atau ide Anda
Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.

2 DARI 6 5 DARI 6

Uraikan secara singkat hal Uraikan secara singkat hal


yang ingin Anda bahas. yang ingin Anda bahas.
Tuliskan topik atau ide Anda

30% 60% 90%

TAMBAHKAN POIN UTAMA TAMBAHKAN POIN UTAMA TAMBAHKAN POIN UTAMA

Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.


"Masa depan adalah milik
mereka yang memercayai
keindahan impian mereka."
— Eleanor Roosevelt

Anda mungkin juga menyukai