Dosen Pengampu:
Ade Perdana Siregar, S.E., M.M.
Oleh:
Kelompok 4
Denti Destripa NIM. C1B023040
Dwi Maharani Nopianti NIM. C1B023124
Raisyahma Welania NIM. C1B023093
Siti Pertiwi NIM. C1B023111
KELAS R-004
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ade Permana Siregar S.E.,
M.M sebagai dosen pengampu mata kuliah Pancasila yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Siswa SMA Banjarmasin tikam teman imbas sering di-bully………….. 6
2.2 Sila yang dilanggar…………………………………………………....... 7
2.3 Pasal yang berkaitan dengan kasus………………………………...…… 8
2.4 Upaya yang dapat dilakukan……………………………………………. 9
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 11
BAB I
3
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa keterkaitan bully terhadap Pancasila?
b. Kenapa penikaman menyalahi Pancasila?
c. Bagaimana penerapan Pancasila di kehidupan sehari-hari?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pembullyan dan penikaman melanggar sila kedua karena tindakan tersebut tidak
menunjukkan adanya adab dalam diri seseorang. Keadilan merupakan suatu sifat
dimana kita berpihak kepada yang benar, tidak memihak atau berat sebelah.
Sedangkan keadaban berasal dari kata adab yang mempunyai arti budaya. Jadi
keadaban dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang dilandasi oleh nilai
nilai budaya, terutama norma-norma sosial dan kesusilaan dalam masyarakat. Sila ke-
2 Pancasila mempunyai bunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, dimana
memiliki arti bahwa Bangsa Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa harus saling menjunjung tinggi harkat dan martabat seseorang tanpa membeda-
bedakan suku, budaya, ras, dan agamanya.
Selain itu, penikaman tentu sudah melanggar norma-norma agama maka sah
penikaman dan pembullyan melanggar sila pertama. Sila pertama yang berbunyi
“Ketuhanan Yang Maha Esa” membahas sifat-sifat luhur atau mulia yang harus
dimiliki segenap bangsa Indonesia. Sila pertama Pancasila menganjurkan pemeluk
agama masing-masing untuk menaati norma-norma kehidupan beragama yang
dianutnya. Ketuhanan dalam sila pertama Pancasila menjadi salah satu prinsip dasar
dan penyatu bangsa Indonesia. Pemahaman tentang sila pertama Pancasila juga
bertautan dengan keempat sila Pancasila lainnya.
Perwujudan kewajiban negara tersebut salah satunya dengan menciptakan suasana
yang baik, memajukan toleransi dan kerukunan agama.
Perundungan atau pembullyan merupakan salah satu faktor utama terjadinya
perpecahan, maka sila ketiga juga dilanggar dalam tindakan pembullyan. Persatuan
Indonesia merupakan persatuan bangsa yang didorong untuk mencapai kehidupan
kebangsaan yang bebas dalam wadah negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat.
7
2.3 Pasal yang berkaitan dengan kasus
Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP “Barang siapa secara melawan hukum memaksa
orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan
memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang
itu sendiri maupun orang lain.”
Pasal 354 KUHP berbunyi: (1) Barang siapa sengaja melukai berat orang lain,
diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama
delapan tahun.
Pembullyan termasuk pelanggaran HAM dijelaskan pada pasal 1 ayat 6 nomor 39
tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Termasuk kedalam HAM karena ini adalah
hak yang melekat pada setiap insan yang lahir kedunia. HAM juga bersumber dari
tuhan yang maha esa sebagai tombak pemenuhan kehidupan manusia dalam
menjalani kehidupan yang baik. hal ini di artikan juga bahwa setiap manusia memiliki
hak hidup, hak untuk merdeka, hak atas rasa aman, hak atas perlindungan.
Dalam UUD perlindungan anak no.23 tahun 2002 pasal 54 dinyatakan "Anak di
dalam lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan
oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang
bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya". Dengan kata lain, siswa mempunyai
hak untuk mendapat pendidikan dalam lingkungan yang aman dan bebas dari rasa
takut. ditegaskan juga dalam UUD diatas mandat yang harus dipenuhi, yaitu
melindungi anak-anak di sekolah dari semua bentuk kekerasan.
8
2.4 Upaya yang dapat dilakukan
Berikut adalah beberapa upaya penerapan untuk mewujudkan jiwa Pancasila:
1. Mengenali dan memperlakukan orang-orang sesuai dengan status dan martabat
mereka sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa.
2. Mengakui kesetaraan, hak hak dasar, dan kewajiban setiap manusia, tanpa
memandang ras, suku, agama, jenis kelamin, warna kulit, dan sebagainya.
3. Mengembangkan rasa saling mencintai dan menyayangi antar sesama.
4. Mengembangkan toleransi antar sesama.
5. Tidak bersikap sewenang wenang terhadap orang lain.
6. Mengaplikasikan nilai-nilai kemanusiaan di kehidupan kita.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Mengetahui bahwa Bangsa Indonesia merupakan sebagian dari seluruh umat
manusia.
9. Mengembangkan sikap hormat kepada bangsa lain dan sesama
10. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Bullying menjadi salah satu tindak kekerasan yang bisa mengancam perkembangan
anak di masa depan. selayaknya mendapat perhatian lebih dari para guru, orang tua,
para murid lainnya, dan terlebih pemerintah. Upaya pencegahan dan penangganan
bullying yang lebih serius perlu untuk dilakukan. karena jika tidak segera dilakukan
pencegahan, bullying ini akan secara turun temurun timbul, akan banyak dan bahkan
marak terjadi. Selain itu, sekolah harus diberikan sanksi tegas untuk memutus rantai
bullying di dunia pendidikan. dan juga komisi X DPR RI perlu mendorong
kementerian yang terkait agar segera menyelesaikan kasus-kasus kekerasan sesama
anak dengan resolusi terbaik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembullyan dan penikaman melanggar sila kedua karena tindakan tersebut
tidak menunjukkan adanya adab dalam diri seseorang. Selain itu, penikaman tentu
sudah melanggar norma-norma agama maka sah penikaman dan pembullyan
melanggar sila pertama. Perundungan atau pembullyan merupakan salah satu faktor
utama terjadinya perpecahan, maka sila ketiga juga dilanggar dalam tindakan
pembullyan.
10
DAFTAR PUSTAKA
KASUS BULLYING DALAM KALANGAN PELAJAR (SUATU TINJAUAN KRIMINOLOGI) oleh Nunuk
Sulisrudatin, SH, SIP, MSI.
https://www.suara.com/news/2023/08/01/183655/viral-aksi-pelajar-sma-
banjarmasin-tikam-teman-di-kelas-diduga-sakit-hati-sering-dibully
11