Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Socrates mengatakan bahwa hakikat hukum adalah keadilan. Hukum berfungsi melayani
kebutuhan keadilan dalam masyarakat. Hukum menunjuk pada suatu tataran hidup yang
sesuai dengan cita-cita hidup bersama, yaitu keadilan. Menurut istilah hukum adalah suatu
sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan aturan yang mengatur tingkah
laku manusia.Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang tertulis maupun
tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai sanksi jika melanggarnya.

Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran masyarakat
akan terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi petunjuk atau pedoman
dalam menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan sebagai sarana mewujudkan
keadilan sosial dan sebagai penegak pembangunan.Semua hukum yang berlaku di negara
manapun pasti memiliki unsur tersendiri.Dengan begitu,hukum yang berlaku dapat diakui
oleh warga negara tersebut.

Hukum tata negara berdasarkan doktrin ilmu pengetahuan hukum, lazimnya dipahami
sebagai bidang ilmu hukum tersendiri yang membahas mengenai struktur ketatanegaraan
dalam arti statis, mekanisme hubungan antara kelembagaan negara, dan hubungan antara
negara dengan warga negara. Hukum tata negara dari berbagai definisi para ahli, terdapat
kesamaan pendapat bahwa merupakan norma yang mengatur mengenai penataan dalam
penyelenggaraan sebuah organisasi sosial yang disebut negara. Unsur pokok dalam hukum
tata negara adalah konstitusi yang artinya, kalau kita akan mempelajari tentang hukum tata
negara maka yang utama harus dipelajari adalah konstitusi atau hukum dasar.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan alasan pemilihan judul diatas, maka dirumuskan masalah untuk
dijadikan pedoman agar mencapai sasarannya. Adapun masalah yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut :

1. Apa itu hukum tata negara?


2. Pengertian hukum tata negara menurut para ahli?
3. Hukum tata negara mempelajari tentang apa?
4. Apa saja sumber hukum tata negara?
5. Tujuan hukum tata negara?
6. Fungsi hukum tata negara?
7. Asas-asas hukum tata negara?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui apa itu hukum tata negara.
2. Dapat mengetahui apa saja aspek yang dibahas dalam hukum tata negara.
3. Kita dapat mempelajari secara mendalam semua pembahasan hukum tata negara.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hukum Tata Negara

Hukum tata negara adalah bentuk hukum yang mendefinisikan hubungan antara berbagai
lembaga di dalam suatu negara, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hukum tata negara
juga merupakan cabang hukum yang mengatur tentang norma dan prinsip hukum yang
tertulis dalam praktek kenegaraan. Hukum tata negara mengatur hal-hal berhubungan
kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara, tugas-tugas negara, perlengkapan
negara, serta hubungan alat perlengkapan negara tersebut.

Selain pengertian secara umum, ada pula pengertian menurut para ahli, antara lain :

a. Van der Pot yang berpendapat, bahwa hukum tata negara adalah peraturan-peraturan
yang menentukan badan-badan yang. diperlukan, wewenang masing masing badan,
hubungan antara badan yang satu dengan Iainnya, serta hubungan antara badan-badan
itu dengan individu-individu di dalam suatu negara.
b. Van Vollenhoven berpendapat, bahwa hukum. tata negara adalah hukum yang
mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan menu-
rut tingkatannya, dan masing-masing masyarakat hukum itu menentukan. wilayah
lingkungan rakyatnya dan menentukan badan-badan serta fungsinya masing-masing
yang berkuasa dalam masyarakat hukum itu, serta menentukan susunan dan
wewenang dan badanbadan tersebut.
c. L.J. Van Apeldoorn berpendapat, bahwa hukum tata negara adalah hukum negara
dalam arti sempit.
d. Kusumadi Pudjosewojo yang berpendapat, bahwa htikum tata negara adalah hukum
yang mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan, menunjukkan masyarakat hukum
atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya, selanjutnya
menegaskan wilayah lingkungan rakyatnya masing-masing masyarakat hukum,
menunjukkan alat-alat perlengkapan negara yang berkuasa dalam masing-masing
masyarakat hukum itu dan susunan, wewenang serta imbangan dan alat perlengkapan
tersebut.
2. Ruang lingkup Hukum Tata Negara

Dalam kepustakaan Belanda perkataan Staatsrecht, dalam bahasa inggris dikenal dengan
istilah “constitusional law” bahasa prancis droit constitusionnel (hukum tata negara)
mempunyai dua macam arti, Pertama sebagai staatsrechtswetenschap (Ilmu hukum tata
Negara) kedua sebagai Positif staatsrecht (hukum tata negara posistif). Sebagai ilmu hukum
tata negara mempunyai obyek penyelidikan dan mempunyai metode penyelidikan,
sebagaimana dikatakan Burkens bahwa obyek penyelidikan Ilmu hukum tata negara adalah
system pengambilan keputusan dalam negara sebagaimana distrukturkan dalam hukum (tata)
positif. Seperti UUD (konstitusi), UU, peraturan tata tertib berbagai lembaga-lembaga negara.
Kedua, sebagai positif staatsrecht (hukum tata Negara positif) yaitu ada berbagai sumber
hukum yang dapat kita kaji, hukum tata negara positif mempunyai beberapa sumber hukum
antara lain, hukum tertulis, hukum tak tertulis, yurispridensi, Pendapat Pakar Hukum.

Hukum tata negara mempelajari berbagai teori dan praktek dalam penyelenggaraan yang
dikenal di berbagai negara. Hukum tata negara mencakup berbagai isu mengenai relasi antar
lembaga negara dan antara negara dan warganya. Bagaimana negara ditata, diorganisasikan,
untuk dikelola dalam mencapai tujuan negara. Meskipun tidak semua negara memiliki satu
konstitusi tertulis, organisasi negara pada umumnya didokumentasikan dalam sebuah undang-
undang dasar yang berlaku sebagai hukum yang mendasari negara itu.

3. Sumber Hukum Tata Negara

Sumber hukum bermacam-macam pengetian adalah tergantung pada sudat mana kita
melihanya. Namun demikian sebagai gambaran berikut dua pakar hukum dibawah ini sebagai
gambaran tentang sumber hukum. Pengertian sumber hukum menurut Sudikno Mertokusumo
adalah sebagai sesuatu yang merupakan permulaan hukum, misanya kehendak Tuhan, akal
manusia, jiwa bangsa dan sebagainya. Sedangkan menurut Joenarto, sumber hukum adalah
pengertian sebagai asalnya hukum positif, wujudnya dalam bentuk yang konkret ialah berupa
“keputusan dari yang berwenang” untuk mengambil keputusan mengenai soal yang
bersangkutan.

Ada beberapa macam sumber hukum, di antaranya sumber hukum formal diartikan
sebagai tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum, atau
menurut Utrecht sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dikenal dari bentuknya.
Sedangkan hukum materil adalah sumber hukum yang mentukan isi hukum. Dengan
demikian bahwa sumber hukum formal ini sebagai bentuk pernyataan berlakuknya hukum
materil. Sumber hukum tata negara bahwasanya tidak terlepas dari pada sumber hukum
formil dan materil.

Pertama, sumber hukum materil tata Negara adalah sumber hukum yang menentukan isi
kaidah hukum tata Negara, yaitu :

a. dasar dan pandangan hidup bernegara sepeti pancasila


b. kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan kaidah hukum tata Negara.

Kedua, sumber hukum dalam arti formal adalah bentuk aturan hukum yang ada, yaitu :

a. hukum perundang-undangan ketatanegaraan adalah hukum tertulis yang dibentuk


dengan cara-cara tertentu oleh pejabat yang berwewenang dan dituangkan dalam
bentuk tertulis.
b. hukum adat ketatanegaraan merupakan hukum asli bangsa Indonesia yang tertulis,
namun tumbuh dan dipertahankan oleh masyarakat hukum adat.
c. yurisprudensi ketatanegaraan adalah kumpulan putusan-putusan pengadilan.
d. Trakta atau hukum perjanjian internasional ketatanegaraan adalah persetujuan yang
diadakan Indonesia dengan Negara-negara lain.

4. Tujuan Hukum Tata Negara

Berikut adalah beberapa tujuan dari hukum tata negara

1) Menyebarluaskan pengertian-pengertian baru yang terkandung pada Undang-Undang.


2) Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca-amandemen.
3) Mendorong supaya muncul kesadaran warga negara Indonesia akan hak dan
kewajiban.
4) asasinya sebagai subjek Hukum Tata Negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang
Dasar.
5) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6) Membantu para pemula memahami garis besar ruang lingkup ilmu pengetahuan
tentang.
7) Hukum Tata Negara.
5. Fungsi Hukum Tata Negara

Adapun fungsi hukum tata negara dapat digunakan sebagai :

1) Hukum tata negara sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.


2) Hukum tata negara sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin.
3) Hukum tata negara sebagai sarana penggerak pembangunan.
4) Fungsi kritis dari hukum tata negara adalah daya kerja hukum tidak semata-mata.
5) melakukan pengawasan pada aparatur penegak hukum termasuk yang ada di
dalamnya.

6. Asas-asas Hukum Tata Negara

Diterangkan Bega Ragawino. asas-asas hukum tata negara dapat dilihat pada UUD 1945
yang merupakan hukum positif dan mengatur sejumlah asas dan pengertian dalam
penyelenggaraan negara. Terkait asas-asas hukum tata negara, Bega Ragawino menerangkan
bahwa asas-asas hukum tata negara tersebut meliputi lima hal, yakni:

1) Asas Pancasila
Asas pancasila adalah sumber hukum materil karena itu setiap pengaturan isi
peraturan perundangan tidak boleh bertentangan pada Pancasila dan bila terjadi maka
peraturan tersebut harus segera dicabut.
2) Asas Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu wilayah. Dengan kata lain,
kedaulatan rakyat adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Oleh sebab itu,
dalam melaksanakan tugasnya, pemerintah harus menyesuaikan dengan keinginan
rakyat.
3) Asas Negara Hukum
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu wilayah. Dengan kata lain,
kedaulatan rakyat adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Oleh sebab itu,
dalam melaksanakan tugasnya, pemerintah harus menyesuaikan dengan keinginan
rakyat.
4) Asas Pembagian Kekuasaan
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu wilayah. Dengan kata lain,
kedaulatan rakyat adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Oleh sebab itu,
dalam melaksanakan tugasnya, pemerintah harus menyesuaikan dengan keinginan
rakyat.
5) Asas Negara Kesatuan
Negara kesatuan dapat diartikan dengan kekuasaan tertinggi suatu negara ada di
tangan pemerintah pusat. Negara kesatuan ini adalah konsep tentang bentuk negara.
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia diselenggarakan dengan pemberian
otonomi kepada daerah yang seluas-luasnya. Dengan tujuan agar daerah-daerah
tersebut berkembang sesuai dengan potensi dan kekayaan yang dimiliki dengan
dorongan dan bantuan pemerintah pusat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa hukum tata negara adalah bentuk hukum yang
mendefinisikan hubungan antara berbagai lembaga di dalam suatu negara, yaitu eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Hukum tata negara juga merupakan cabang hukum yang mengatur
tentang norma dan prinsip hukum yang tertulis dalam praktek kenegaraan. Hukum tata negara
mengatur hal-hal berhubungan kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara, tugas-
tugas negara, perlengkapan negara, serta hubungan alat perlengkapan negara tersebut.

Hukum tata negara juga memiliki beberapa tujuan yang mana salah satu dari tujuan
hukum tata negara ini adalah untuk mendorong masyarakat untuk meningkatkan studi tentang
hukum tata negara itu sendiri, yang mana maksud dari meningkatkan studi itu agar
masyarakat paham akan apa itu hukum tata negara.

Didalam hukum tata negara terdapat beberapa asas yang mana asas tersebut adalah asas
pancasila, asas kedaulatan rakyat, asas negara hukum, asas pembagian kekuasaan, dan asas
negara kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai