Anda di halaman 1dari 57

•┈┈┈┈┈•❁ 📚 a ﷽ 📚 ❁•┈┈┈┈┈•

PENGERTIAN AL-QURAN
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

‫السالم عليكم ورحمه هلال وبركاته‬


‫الحمد هلل الذي علم القران خلق االنسان علمه البيان و صلي وسلم على‬
،‫ خيركم من تعلم القران وعلمه‬،‫سيد االولين واالخرين نبينا محمد القائل‬
‫تبعهم باحسان الى يوم الدين اما بعد‬ ‫وعلى اله وصحبه ومن‬
┉━┉━❀🍃 ❷ 🍃❀━┉━

Ikhwati fillah rahimakumullahu jamii’an, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah melimpahkan kenikmatan yang banyak kepada kita semua, sebagaimana
Allah berfirman:

ً‫وأ س ع ِ نع م َ ر و ط نَ ة‬
َ
‫َبغ لَ كم ۥُه ظ ة َبا‬
‫ه‬ ‫ْي‬
“Dan Dia (Allah) yang telah sempurnakan untuk kalian nikmat-nikmatnya baik yang zhohir
maupun yang bathin” [QS. Luqman: 20]

Di antara kenikmatan yang besar yang patut kita syukuri ialah adanya suatu program yang
besar manfaatnya untuk kaum muslimin khususnya dalam urusan agama mereka yaitu
program HSI yang dirintis dan diusung oleh Ustadz yang mulia Doktor Abdullah Roy
Hafizhahullahu Ta’ala. Program yang sedang mengikuti ini adalah program baru dari HSI
yaitu program Tahsin Tilawatil Quran Al Karim dan sebelum kita masuk ke dalam materi
pelajaran Insyaa Allah kita akan membahas 4 pembahasan penting sebagai muqaddimah:
1. Keagungan Al-Quran.
2. Keutamaan mempelajari Al-Quran.
3. Pentingnya mempelajari makhraj dan sifat huruf Al-Quran.
4. Metode belajar makhraj dan sifat huruf Al-Quran.

•••━════•📝📑•════━•••

Pengertian Al-Quran

‫القرآن كالم هلال حروفه ومعانيه‬


1
“Al Quran adalah perkataan Allah huruf-hurufnya dan makna-maknanya”

2
‫منزل غير مخلوق‬
“Ia (Al Quran) diturunkan dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan bukan makhluk”

‫منه بدأ وإليه يعود‬


Dari Allah ia bermula dan kepada Allah dia akan kembali

‫المتعبد تب الوته‬
Yang membacanya adalah ibadah

‫المدوء في المصحف بسورة الفاتحةالمختوم بسورة الناس‬


Yang dimulai dengan Surat Al-Fatihah dan ditutup dengan Surat An-Naas

‫تكلم هلال و سمعه جبريل من هلال‬


Allah berbicara dengannya dan Jibril mendengarnya dari Allah

‫وسمعه رسول هلال صلى هلال عليه وسلم من جبريل‬


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendengarnya dari Jibril

‫وأسمعه رسول هلال صلى هلال عليه وسلم أصحابة رضي هلال عنهم أجمعين‬
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperdengarkannya kepada para sahabat

Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

‫و إنَّهُۥ َتن زي ر َ مين‬


ِ
‫ل ِب ٱ ع‬
‫ْل ل‬
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar diturunkan oleh Rabbul ‘alamin

‫ح ْٱل‬ ‫زل ب ه‬
Ia dibawa turun oleh Ruh Al-Amin yaitu Jibril ‘Alaihissalam
‫ِمين‬ ‫ٱلرو‬

‫لت كون ٱ ْل منذ رين‬


َ ‫عل قَ ْل‬
‫من‬ ‫ِب ى ك‬
Ke dalam hatimu wahai Rasul, agar engkau termasuk orang-orang yang memberikan
peringatan

3
‫م‬ ‫ِ لسان ِ ب‬
Dengan bahasa Arab yang jelas
[QS. Asy-Syu’ara: 192-195]
‫ِبين‬ ‫’ى‬
‫عر‬

4
Juga diperkuat oleh firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

‫روح ٱ س ر ك ح ِق‬ ‫ُقل ن زل‬


‫ِبٱ ْل‬ ‫ْلقُد من‬ ‫هُۥ‬
‫ِب‬

“Katakanlah: Ia dibawa turun oleh Ruh Al qudus yaitu Jibril dari Rabbmu dengan cara yang
haq” [QS. An-Nahl: 102]

•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•
SIFAT-SIFAT AL-QURAN
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

1. Al-Quran adalah kitab peringatan untuk seluruh manusia di muka bumi ini.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ال ْ ع مين‬ ‫ن هو‬


‫ذ ك ر ل َل‬

‫ل‬

Al Quran itu tidak lain merupakan peringatan bagi alam semesta. [QS. At Takwir: 27]

2. Al-Quran adalah Al Mukjizatu Al ‘Uzhma


Al-Quran adalah mukjizat yang paling besar yang diturunkan oleh Allah yang diberikan oleh
Allah kepada nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Yang mana Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menantang orang-orang yang tidak beriman kepada Al-Quran yang
menuduh Al- Quran dengan tujuan-tujuan yang tidak pantas dengan mengatakan bahwa Al-
Quran adalah syair atau Al-Quran adalah perkataan seorang dukun.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menantang mereka untuk membuat suatu karya yang semisal
dengan Al-Quran atau 10 surat saja atau bahkan satu surat saja yang semisal dengan Al-
Quran. Seandainya mereka benar bahwa Al-Quran adalah syair atau perkataan dukun
niscaya dengan mudahnya mereka menjawab tantangan ini dan ini adalah peluang emas
bagi mereka. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak ada di antara mereka yang sanggup
melakukannya baik sendiri-sendiri maupun secara berkelompok. Dan dari dalil tentang hal
ini bisa kita lihat dalam surat dalam Al-Quran:
5
‫ال‬ ‫س وٱ ع ٰٓ ى أَ ن مث َ هذا ءا‬ ‫تٱ‬ ‫ُقل َّ ئل ِن ٱجَت م‬
‫َيأْ تُ ون‬ ‫َيأْ ُت و ۟ا ب ل ٱ ْلقُر ن‬ ‫ْلجن ل‬ ‫ِْلن‬
‫ضهم ل ظهيرا‬ ‫مثْ ِله ولَ كان‬
‫َب ع ض‬ ‫َبع‬ ‫ْو‬
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. [QS. Al-Isra: 88]

‫شر ’مثْ ْ ف ر ت عو ۟ا‬ ‫فت ر َٰىهُ ۖ ُقل أْ تُ و‬


َ ْ ‫َأ ْم ُقولُو ٱ‬
‫وٱد من‬ َ‫سور ِله ت‬ ‫۟ا ب‬ ‫ن‬
‫م َي‬
‫َ صد ِقين‬ ‫َّٱللِ ِإن كنتُ ْم‬ ‫ٱست طع ’م‬
‫دون‬ ‫تُ م ن‬

6
Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu”, Katakanlah:
“(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang
menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah,
jika kamu memang orang-orang yang benar”. [QS. Hud: 13]

ِ‫’مثْ وٱ ع من س طع م دون َّٱلل‬ ‫أَ ْم ُقو ُلون ٱ ْفَت ر َٰىهُ ۖ أُْتو ۟ا سو‬

‫ٱ ت تُ م ن‬ ‫ِل ه د و‬ ‫ب ر‬ ‫ُقل‬
‫۟ا‬
‫َصد ِقين‬ ‫ن كنتُ ْم‬
Atau (patutkah) mereka mengatakan “Muhammad membuat-buatnya”. Katakanlah: “(Kalau
benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan
panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu
orang yang benar”. [QS. Yunus: 38]

3. Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang Allah jamin penjagaannya, baik
penjagaan terhadap lafazh-lafazhnya maupun terhadap makna-maknanya maupun terhadap
pengamalannya dan penerapannya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ظون‬
َ ‫ح ز ْلنَا ذ’ك و ِإَنّا‬ ‫َنّا‬
‫لَهُۥ ح‬ ‫ٱل ر‬ ‫ن‬
‫َن‬
‫ِف‬
Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al Quran dan pasti Kami pula yang akan
menjaganya. [QS. Al-Hijr: 9]

4. Al-Quran suci dari kebatilan dari berbagai sisi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫من د وال من ِ هۦ ۖ َتن زي ’من‬ ‫و ِإن َُّهۥ لَك عزي أْ ِتي ه ٱ ْل‬
‫ل‬ ‫ف‬ ‫ْين ْيه‬ ‫ال َبطل‬ ‫ز‬ ‫َٰتَب‬

‫خ‬
‫ْل‬
‫حكي ٍم حميد‬
Dan sungguh Al-Quran adalah kitab yang mulia, ia tidak didatangi oleh kebatilan dari arah
depan maupun dari arah belakang, diturunkan dari Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.

7
[QS. Fussilat: 41-42]

5. Al-Quran menunjukkan manusia kepada jalan yang terbaik dalam urusan


mereka. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ن َهذا ٱ رء ن هد للَّ هى أَ ْقوم‬


‫ْلق ا ي ى ِتى‬
Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan kepada jalan yang terbaik. [QS. Al-Isra: 9]

6. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mensifati Al-Quran ini dengan sifat Ruh, yang artinya Al-
Quran merupakan sebab kehidupan bagi jiwa manusia, dia akan mengalami kematian.

7. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mensifati Al-Quran ini dengan nur (cahaya) yang
dengannya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menunjukkan siapa yang Allah kehendaki di antara
hamba-hambaNya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

8
‫كنت ت ٱ َٰ ب ٱ ِْلي‬ ۚ ‫ك أَ ْوح ْينَآ روح ’من أَمرَنا‬ ‫وك َٰ َذ‬
‫وال َمن‬
‫ْدرى ْل ت‬ ‫ما‬ ‫ا‬ ‫ِإلَ ْيك‬ ‫ِل‬
َ ‫ما‬
‫ك‬
ۚ ‫ج ْل ََٰنهُ هد هۦ من َنّشآ ٰء من عَباد نَ ا‬ ‫و ََٰلكن‬
‫ُنورا َن ى‬
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh (Al Quran) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. [QS. Asy-
Syuraa: 52]

Dan masih banyak sekali sifat-sifat yang lain yang Allah sebutkan dalam Al-Quran dan sudah
seharusnya kita mencari dan meliputi sifat-sifat tersebut dan kita pelajari makna-maknanya
agar semakin bertambah ilmu kita semakin bertambah pengagungan kita terhadap Al-
Quran.

•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•
KEUTAMAAN MEMPELAJARI AL-QURAN
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫وم‬ ‫س‬ ‫م ِ لم‬ ‫د‬ ‫صط ْينَا من‬ ‫ثُم أَ ْو رث َْنا ٱ ب ذين‬
‫ْنهم‬ ‫ه‬ ‫نَ ا ْنهم ل’َن ْف‬ ‫ع َبا‬ ‫ْلك َٰت ٱلَ ٱ‬
‫ظا‬
‫َ هو ضل ك ِبير‬ ‫وم س ٌ ق خ ت ن‬ ‫م ْقَت صد‬
‫ٱ ْل‬ ‫ذ ٱ ْل‬ ِ ‫ِإذ َّٱ‬
‫لل‬ ‫ْنهم ا ِبٱ ْل ْي‬
‫ِلك‬ ‫َر‬ ‫ِب‬
Kemudian kami wariskan alkitab yaitu Al Quran kepada orang-orang yang kami pilih di antara
hamba-hamba kami lalu di antara mereka ada yang zhalim kepada dirinya sendiri di antara
mereka ada yang pertengahan dan ada juga di antara mereka yang mendahului yang lainnya
dalam kebaikan dengan izin Allah yang demikian itu merupakan keutamaan yang besar. [QS.
Fathir: 32]

9
Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di ketika menafsirkan ayat ini di antaranya Beliau
berkata:

‫وراثَ ةُ ا ْل كت ا ج‬
Mewarisi kitab yang agung ini
‫ا ْل ِليل‬
‫ب‬
‫ع‬ ‫لمن ا صطفَى تَ َعلَى‬
Bagi orang yang Allah pilih di antara hamba-hambaNya
‫من َباده‬

‫هو ا ْلف ضل ك‬
Adalah keutamaan yang besar
‫ا ْل ِبير‬

‫الَّذي ج النِ’ ِ م س ة ْ ل د ِم‬


‫مي ع ِبال ِن’ ب ِإلَ ْيه َع‬
‫كا‬

10
Yang mana seluruh nikmat apabila dibandingkan dengan nikmat ini tidak ada apa-apanya

‫ضل هذا كَتاب‬ ‫َفأَ ج ل النِ’ عَلى ِ طال و َ ا‬


‫وراثَ ة ا ْل‬ ‫ق َأ ب ْل‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫ر‬ ‫ل‬
‫ك‬
Mewarisi kitab ini adalah dengan cara mempelajarinya dan mengamalkannya

‫ ع وعم ِله‬،‫ب‬ ‫ْلَ ن ا را ورا ا كت‬


‫وراثَ ة ْلمه‬ ‫ث ْل ا‬ ‫ْل م د‬
‫ة‬
Yang dimaksud dengan mewarisi al-kitab ialah mewarisi ilmunya dan amalnya

‫ودرا سةُ أ ظ وا خرا م َعا ِنيه‬


‫ س ِت ج‬،‫ْل ا ه‬
Dan mempelajari lafazh-lafazhnya dan menggali makna-maknanya

Dan di dalam hadits yang masyhur, dari sahabat Ustman Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah
Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

‫رآ و مُه‬ ‫خ ْي رك من َت َعلَ ْ ل‬


َ‫ن عل‬ ُ‫ِم ق‬ ‫م‬
‫ا‬
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya”. (HR.
Bukhori)

Hadits ini mengandung syahadah yaitu persaksian dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bahwa orang yang mempelajari Al-Qur'an dan yang mengajarkan Al-Quran adalah
yang terbaik kedudukannya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈•
PENTINGNYA MEMPELAJARI MAKHRAJ DAN SIFAT HURUF
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

11
Pembahasan berikutnya tentang pentingnya mempelajari makhraj dan sifat huruf Al-Quran.
Membaca Al-Quran adalah ibadah merupakan ibadah yang paling afdhal di sisi Allah
Subhanahu Wa Ta'ala dan ini sudah kita singgung ketika kita membahas tentang pengertian
Al-Quran di sana kita sebutkan bahwa di antara point pengertian Al-Quran adalah Al
muta'abbad bi tilawatihi membacanya merupakan ibadah dan oleh karena membaca Al-
Quran adalah ibadah maka kita dituntut untuk membaca Al-Quran dengan benar
sebagaimana dalam ibadah-ibadah yang lain kita juga dituntut untuk melaksanakannya
dengan cara yang benar tidak boleh asal-asalan atau semaunya sendiri.

Membaca Al-Quran dengan benar adalah membaca Al-Quran dengan tajwid sebagaimana
yang dipraktekkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya yang
kemudian dilanjutkan dengan generasi-generasi setelahnya di antara umat ini.
Tajwid dapat kita bagi menjadi 2 macam:

12
1. Tajwid pokok adalah tajwid yang berkaitan dengan makhraj dan sifat huruf Al-Quran
dan itmam al-harokat. Itmam al-harokat artinya mengucapkan harokat dengan
benar.
2. Tajwid yang sifatnya penyempurna adalah tajwid yang berkaitan dengan ahkam
seperti ahkam nun sakinah dan tanwin dan lain sebagainya.

Kedua macam tajwid ini penting untuk kita pelajari dan kita kuasai akan tetapi yang pertama
lebih penting dan lebih utama untuk kita prioritaskan. Karena apabila kita tidak menguasai
tajwid ini maka ketika kita membaca Al-Quran ada potensi kita terjatuh dalam kesalahan
yang disebut dengan lahn jali.

Lahn jali gampangnya adalah kesalahan dalam baca Al-Quran yang berakibat berubahnya
lafadz yang dibaca dan hukumnya terlarang.

Contoh:
"‫( "يعلمون‬ya’lamun) dengan huruf ‘ain (‫ )ع‬dibaca "‫( "يألمون‬ya`lamun). Kata "‫يعلم‬
Pada kata

‫( "ون‬ya’lamun) dari kata al-ilmu (‫)العلم‬. Sedangkan ya`lamun "‫ "يألمون‬dari kata al-alam
(‫ )ْاللم‬yang artinya adalah kepedihan. Jelas ini adalah lahn jali yang terlarang dan sebabnya
adalah kesalahan dari sisi makhroj.
Juga pada " ‫ " َٰ ل َم ِ َ ي ٱل‬ada yang ‫ِ ٱلتي‬ ِ ‫ َٰ لك َم‬. Ad-diin di sini
‫ن‬ ‫ ْو ِم ’دي‬membaca ‫ن‬ ‫م‬ artinya
‫ك‬
‫ْو‬
pembalasan. Sedangkan at-tiin artinya sebuah pohon atau nama buah . Ini juga lahn jali yang
terlarang dan sebabnya adalah kesalahan dari sisi sifat.

Metode dalam mempelajari makhraj dan sifat huruf Al-Quran adalah sangat mudah dan
simple.
Cukup 2 langkah saja:
1. Mempelajari teorinya sampai matang sehingga kita benar-benar memahami
makhraj dan sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap huruf
2. Praktek yaitu dengan berlatih mengucapkan huruf-huruf Al-Quran satu demi satu
sampai kita mampu dengan mudah mengucapkan setiap huruf tepat dari makhrojnya
disertai dengan mempraktekkan sifat-sifatnya.

Dan biasanya hal ini memerlukan waktu yang tidak sebentar maka kita harus bersabar dan
terus berlatih dengan sungguh-sungguh dan yang paling penting adalah banyak berdoa
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar dimudahkan.

13
•••━════•📝📑•════━•••

14
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈•
MAKHRAJ
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

Huruf-huruf hijaiyah
yaitu:

‫أبتثجحخدذرز‬
‫سشصضطظعغ‬
‫ف ق ك ل م ن هـ و ال ي‬
Hal-hal penting seputar huruf-huruf hijaiyah:
- Huruf hijaiyah jumlahnya 29 huruf.
- Huruf yang pertama adalah hamzah dan bukan alif, buktinya kita dapati bahwa huruf
yang pertama ini berharakat ketika kita mengucapkan “a” berarti ia berharakat yaitu
dengan harakat fathah sedangkan alif adalah huruf yang senantiasa sukun dan tidak
dapat menerima harakat apapun.

T: Pertanyaannya di mana huruf Alif?


J: Huruf alif adalah huruf yang kita ucapkan sebelum akhir sebelum yaa’ (‫)ي‬ yaitu yang

didahului oleh laam (‫)ل‬, hal ini karena alif adalah huruf mati yang tidak dapat kita
bunyikan kecuali dengan didahului oleh huruf yang lain dan laam dipilih karena laam
merupakan huruf yang sering menemani alif dalam bahasa Arab.

•••━════•📝📑•════━•••

Makhraj
Makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yaitu berupa alat ucap seperti
lisan dua bibir dan lain sebagainya.

Makhraj huruf yang umum ada 5 yaitu:


1. Al-Jauf atau rongga, yaitu ruang kosong yang terdapat dalam tenggorokan dan mulut
kemudian berakhir di udara
2. Al-Halq atau tenggorokan
3. Al-Lisan atau lidah
4. Asy-Syafatain atau dua bibir
5. Al-Khaisyum yaitu rongga hidung

•••━════•📝📑•════━•••

15
Pada setiap makhraj umum, terdapat makhraj-makhraj khusus atau makhraj-makhraj kecil
yang darinyalah huruf-huruf hijaiyah keluar.

Di antara makhraj khusus ada yang keluar darinya 1 huruf ada yang keluar darinya 2 huruf dan
yang paling banyak 3 huruf. Jumlah makhraj khusus ada 17.

( ْ ‫)ال‬
1. Al-Jauf

‫ف‬ ‫و‬

‫ج‬
Pada al-jauf terdapat 1 makhraj yang darinya keluar 3 huruf mad, yaitu:
1) Alif maddiyah atau aa~ yaitu alif yang senantiasa sukun dan tidak didahului
kecuali oleh fathah.
2) Wawu maddiyah atau uu~ yaitu wawu sukun yang didahului oleh dhommah.
3) Yaa’ maddiyyah atau ii~ yaitu yaa’ sukun yang didahului oleh kasrah.

2. Al-Halq ( ْ ‫)ا ْل‬


‫ق‬ ‫ل‬

‫ح‬
Pada al-halq terdapat 3 makhraj khusus:
1. Tenggorokan bagian bawah tepatnya adalah pita suara, darinya keluar 2 huruf

yaitu hamzah (‫)ء‬ dan haa (‫)هـ‬ . Pita suara letaknya di sekitar jakun bukan di
pangkal leher dan penyebutan tenggorokan bagian bawah untuk makhraj ini
karena letaknya adalah paling bawah di antara makhraj-makhraj tenggorokan.
2. Tenggorokan bagian tengah tepatnya adalah sesuatu yang dinamakan epiglotis.
Epiglotis adalah tulang rawan yang letaknya di bawah akar lidah, bentuknya
menyerupai daun dan berfungsi sebagai katup yang menutup saluran
pernapasan ketika kita menelan makanan sehingga kita tidak tersedak. Dari sini

(‫)ع‬
keluar 2 huruf yaitu ‘ain dan fiaa’ (‫)ح‬ .
3. Yang ketiga tenggorokan bagian atas yaitu akar lidah darinya keluar 2 huruf yaitu
ghain (‫ )غ‬dan khaa’ (‫)خ‬.

3. Al-Lisan (‫)ال ِل’ سا‬


‫ن‬
Sebelum kita membahas makhraj khusus yang terdapat pada lisan, kita harus lebih
dahulu mengetahui bagian-bagian lidah dan juga bagian langit-langit mulut.
16
Bagian-bagian lidah:
1. Membagi lidah menjadi 2 bagian:
a. Permukaan lidah: bagian lidah yang rata dan lapang yang menghadap ke
atas.
Permukaan lidah tadi kita bagi menjadi 3:
I. Pangkal
II. Tengah
III. Ujung
b. Tepi lidah: bagian lidah yang menipis yang ada di sekeliling lidah.

17
Adapun tepi lidah dibagi menjadi 2:
I. Tepi lidah samping
II. Tepi lidah depan
Dari penjelasan di atas maka kita dapatkan 5 bagian lidah:
1. Pangkal lidah
2. Tengah lidah
3. Tepi lidah samping
4. Tepi lidah depan
5. Ujung lidah
2. Satu lagi yaitu “lelancip lidah” (bagian lidah yang paling pucuk).

Bagian langit-langit mulut ada 5 bagian:


1. Gusi
2. Langit-langit depan
3. Langit-langit keras
4. Langit-langit lunak
5. Tekak

Akan tetapi yang berfungsi mengucapkan huruf hijaiyah hanya 3:


1. Gusi
2. Langit-langit keras
3. Langit-langit lunak

Makhraj-makhraj khusus pada lidah ada 10 bagian:


1) Huruf ‫ق‬
Pangkal lidah dengan langit-langit lunak di atasnya.
2) Huruf ‫ك‬
Pangkal lidah dengan langit-langit lunak dan keras di atasnya.
3) Huruf ‫يشج‬
Tengah lidah dengan langit-langit di atasnya.
4) Huruf ‫ض‬
Tepi lidah samping (bisa menggunakan samping kiri atau kanan, atau kiri dan
kanan secara bersamaan, namun menggunakan samping kiri biasanya lebih
mudah) dengan gigi geraham di atasnya.
5) Huruf ‫ل‬
Tepi lidah depan (bisa tepi kiri atau kanan atau menggunakan kedua tepi
sekaligus, namun menggunakan tepi kanan biasanya lebih mudah) dengan gusi
di atasnya.
6) Huruf ‫ن‬
Ujung lidah dengan gusi di atasnya.

18
7) Huruf ‫ر‬
Ujung lidah dengan gusi di atasnya dekat dengan makhraj nuun (‫)ن‬.
8) Huruf ‫تدط‬
Ujung lidah dengan tempat tumbuh gigi seri atas.
9) Huruf ‫زسص‬
Lelancip lidah dengan bagian bawah dari dinding gigi seri bawah dan suara keluar
dari atasnya.
10) Huruf
‫ظذث‬
Ujung lidah dengan ujung dua gigi seri atas.

4. Asy-Syafatain (ْ‫)ين تَ الش‬


Selanjutnya makhraj khusus yang terdapat pada asy-syafatain (dua bibir).
Pada dua bibir terdapat 2 makhraj khusus:
1) Makhraj huruf ‫ف‬
Ujung gigi seri atas bertemu dengan bagian dalam bibir bawah.
Bagian bibir bawah adalah bagian yang tidak tampak ketika kita menutup bibir
secara normal.
2) Makhraj huruf ‫مبو‬
Huruf wawu (‫ )و‬dengan memonyongkan dua bibir (auw).

Huruf baa (‫ )ب‬dengan mengatupkan dua bibir (ab).

Huruf mim (‫ )م‬dengan mengatupkan dua bibir tetapi disertai suara dengung dari
hidung.

5. Al-Khaisyum ( ْ ْ ‫)ال‬
‫م‬ ‫يو‬
‫ش‬
‫خ‬
Al-khaisyum merupakan 1 makhraj untuk ghunnah atau dengung.
Ghunnah atau dengung merupakan sifat yang dimiliki oleh 2 huruf:
1) Mim ‫م‬
Seperti: emmmmm...
2) Nun ‫ن‬
Seperti: ennnnn...

19
•••━════•📝📑•════━•••

20
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈•
SIFAT HURUF DITINJAU DARI MENGALIRNYA HURUF
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

Sifat-sifat huruf merupakan ilmu yang membahas bagaimana mengucapkan huruf-huruf


hijaiyah dari makhrajnya. Karena dengan mengetahui makhorijul huruf saja belum cukup
untuk membuat kita benar dalam mengucapkan huruf-huruf hijaiyah.
Para ulama membagi sifat-sifat huruf menjadi 2 kelompok:
A. Sifat-sifat yang memiliki lawan
B. Sifat-sifat yang tidak memiliki lawan

Pada sifat-sifat yang memiliki lawan ada 4 tinjauan yang harus kita hafalkan dan pahami.
Karena 4 tinjauan ini adalah kunci untuk memudahkan kita dalam memahami sifat-sifat
huruf.

Empat tinjauan tersebut adalah di mana sifat-sifat huruf yang berlawanan ditinjau dari:
1. Sisi mengalirnya huruf
2. Sisi mengalirnya nafas
3. Sisi arah suara huruf
4. Sisi menggumpalnya suara huruf

•••━════•📝📑•════━•••

A. Sifat-sifat yang memiliki lawan


1. Sisi mengalirnya huruf
Syiddah >< Rakhawah dan Tawasuth
1) Syiddah: tertahannya aliran huruf pada makhrajnya karena kuatnya tekanan
pada makhraj.
Contohnya: pada huruf
‫ك >> أك‬
(Abaikan hamsnya, perhatikan suaranya yang tertahan).
Hal ini dikarenakan kuatnya tekanan pada makhraj ‫ك‬ sehingga tidak ada peluang

bagi ‫ك‬ untuk mengalir.


Huruf syiddah jumlahnya ada 8:

‫أجدقطبكت‬ >> ‫أَ جد ط َبكت‬ bakat). qothin (ajidu


2) Rakhawah: mengalirnya huruf pada makhrajnya karena lemahnya tekanan pada
makhraj tersebut.
Contohnya: ‫ َأذ‬... ‫ذ‬
Suaranya mengalir pada makhrajnya karena tekanan pada makhraj lemah. Huruf
rakhawah adalah selain huruf syiddah dan tawasuth.

21
3) Tawasuth: mengalirnya huruf pada makhrajnya dengan aliran yang tidak
sempurna, yaitu pertengahan antara syiddah dan rakhawah.
Contohnya: ... ‫أَل‬
Suaranya mengalir tidak tertahan seperti syiddah. Tidak pula mengalir sempurna
sebagaimana rakhawah.
Huruf tawasuth adalah: ‫لن ر‬ >> ‫عم ر‬ ‫لن‬ (lin ‘umar).
‫عم‬
2. Sisi mengalirnya nafas
Hams >< Jahr
1) Hams: samarnya suara huruf pada pendengaran karena pita suara terbuka dan
tidak bergetar, disertai dengan banyaknya aliran nafas yang keluar.
Contohnya:
‫ أس‬... ‫أس‬
Kita akan dapati pita suara kita tidak bergetar dan banyak aliran nafas yang keluar.
Inilah yang dimaksud dengan hams.
‫فحثهشخصسكت‬
ada Hurufnya :10

Dirangkum menjadi: ‫سكت‬ ُ‫( ف َ حثَه‬fafiatsahu syakhshun sakat).


‫ص‬ ‫شخ‬
2) Jahr: jelasnya suara huruf pada pendengaran karena pita suara bergetar disertai
dengan banyaknya aliran nafas yang bertahan.
Contohnya:
‫ أز‬... ‫أز‬
Kita mendapati pita suara kita bergetar dan tidak ada aliran nafas yang keluar
kecuali sedikit sekali. Inilah dia yang dimaksud dengan sifat Jahr.
Huruf-huruf Jahr adalah selain huruf hams.

3. Sisi arah suara huruf


Isti'laa >< Istifaal
1) Isti'laa: naiknya suara ke kubah langit-langit mulut ketika kita mengucapkan
huruf isti'laa sehingga suaranya jadi tebal.
Contohnya: ‫ خ‬dan ‫غ‬
Kita dapati suara 2 huruf ini mengarah ke langit-langit mulut, yang bentuknya
seperti kubah atau gua, sehingga suaranya menggema di sana. Dan inilah yang
menjadikan suara huruf isti'laa menjadi tebal.
‫ظقطغضصخ‬
Huruf-huruf isti'laa ada 7:
Dirangkum dalam
‫( خص ضغط‬khusho dhoghthin qidhl).
‫ظ‬
‫ق‬
22
2) Istifaal: turunnya suara ke arah dasar mulut sehingga suaranya menjadi tipis.
Hurufnya adalah selain huruf isti'laa.

4. Sisi menggumpalnya suara huruf


Ithbaaq >< Infitaah

23
1) Ithbaaq: menggumpalnya suara huruf di antara lidah dan langit-langit mulut.
Contohnya: ‫صصص‬
Perhatikan bagaimana suaranya menggumpal.
Huruf-hurufnya ada 4: ‫ظطضص‬
2) Infitaah: tidak menggumpalnya suara huruf antara lidah dan langit-langit mulut.
Huruf-hurufnya adalah selain huruf ithbaaq.

Kaidah-kaidah penting:
1. Setiap istifaal pasti infitaah
B. Sifat-sifat yang tidak memiliki lawan:
2. Setiap ithbaaq pasti isti'laa
1. 3.Qalqalah – memantul
Tidak setiap (‫)قلقله‬
isti'laa adalah
2. Tafasysyi – menyebar (‫)تفشي‬

3. Liin – lembut (‫)لﻴﻦ‬

4. Isthithaalah – memanjang (‫)إسﺘﻂاله‬

5. Inhiraaf – condong/miring (‫)إنﺤﺮاف‬

6. Takrir – berulang (‫)تﻜﺮيﺮ‬

7. Shafir – tajam (‫)صفﺮ‬

8. Ghunnah – mendengung (‫)غنة‬

•••━════•📝📑•════━•••

1. Qalqalah
Membunyikan huruf-huruf qalqalah dengan membuka makhraj tanpa condong
kepada fathah atau dhammah atau kasrah.

:Contoh‫أَب ب أُب‬
Hurufnya ada 5: >> ‫ُقطب د ج ب ط ق‬ (quthbu jadin).

‫جد‬
2. Tafasysyi
Menyebarnya suara huruf di dalam mulut

‫أُش … أَش‬
:Seperti

Hurufnya hanya 1: ‫ش‬

24
3. Liin
Keluarnya huruf dari makhrajnya dengan mudah.
Hurufnya ada 2: ‫ ي‬dan ‫و‬
Yaitu di yaa’ sukun (‫ )ي‬dan wawu sukun (ْ‫ ) و‬sebelumnya fathah.

4. Isthithaalah
Bergesernya lidah dari belakang ke depan karena terdorong oleh tekanan udara yang
datang dari arah paru-paru.
Contohnya:‫ َأض‬... ‫أض‬
Dan hurufnya hanya 1: ‫ض‬

5. Inhiraaf
Membeloknya arah suara karena terhalang oleh lidah.
Hurufnya ada 2: ‫ ل‬dan ‫ر‬
6. Takrir
Bergetarnya ujung lidah dengan getaran yang lembut.
Contohnya: ‫ أر‬... ‫أر‬
Hurufnya hanya satu yaitu: ‫ر‬
7. Shafir
Suara tajam ketika kita mengucapkan huruf-huruf shafir.
Contohnya: ‫ أص‬... ‫أص‬
Huruf shafir ada 3:
‫ س ص‬dan ‫ز‬
8. Ghunnah
Suara dengung yang keluar dari rongga hidung.
Hurufnya ada 2: ‫ م‬dan ‫ن‬
Perlu diperhatikan…!!!
Apabila kita menguasai sifat-sifat huruf dengan cara sebagaimana yang telah
•••━════•📝📑•════━•••
disampaikan maka akan mudah untuk mengingatnya dan mudah pula untuk menyebutkan

25
SIFAT HURUF ‫خ ح ج ث ت ب أ‬ ‫د‬ ‫ذ‬ ‫ق ف غ ع ظ ط ضصش س ز ر‬ ‫م ل ك‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ي ال‬ SINGKATAN
SIFAT YANG MEMILIKI LAWAN َ َ َ ُ َ
Syiddah 8 √ √ √ √ √ √ √ √
‫أ ِجد ق ٍط بكت‬
1. Sisi mengalirnya huruf
Rakhaawah 16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ َ ُ ْ
Tawasuth 5 √ √ √ √ √ ‫ل ن م ْر‬
‫ِ ع‬
Hams 10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ َ َ ٌ ْ َ ُ َ َ َ
2. Sisi mengalirnya nafas
‫فحثه شخص سكت‬
Jahr 19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Isti'laa 7 √ √ √ √ √ √ √ ْ َ َّ ُ
3. Sisi arah suara huruf
‫خص ضغ ٍط ِقظ‬
Istifaal 22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ithbaaq 4 √ √ √ √
4. Sisi menggumpalnya suara huruf
Infitaah 25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SIFAT YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN ُ ْ ُ
1 Qolqolah 5 √ √ √ √ √ ‫َب‬
‫ج ٍد‬
‫قط‬
2 Tafasysyi 1 √
3 Liin 2 √ √

1
4 Isthithaalah 1 √
5 Inhiraaf 2 √ √
6 Takrir 1 √
7 Shafir 3 √ √ √
8 Ghunnah 2 √ √
4 5 4 4 5 4 4 5 4 6 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5

Contoh soal:
Apa sajakah sifat yang dimiliki oleh huruf ‫? ك‬

Jawab:
Ditinjau dari sifat yang mempunyai lawan, huruf ‫ ك‬mempunyai 4 sifat:
َ
1. Syiddah, jika dilihat dari sisi mengalirnya huruf. Karena termasuk dalam ‫َ ُ بكت ٍط ق ِجد أ‬
2. Hams, karena ditinjau dari sisi mengalirnya nafas termasuk dalam huruf
‫فحثه شخص سكت‬
3. Istifaal, karena ditinjau dari sisi arah suara tidak termasuk dalam huruf isti'laa
‫خص ضغ ٍط ِقظ‬
4. Infitaah, jika dilihat dari sisi menggumpalnya huruf. Karena kaidahnya setiap istifaal pasti infitaah .
Sedangkan huruf ‫ ك‬tidak mempunyai sifat yang termasuk dalam sifat huruf yang tidak mempunyai lawan.

● Jadi huruf ‫ ك‬hanya mempunyai 4 sifat saja. Yaitu syiddah, hams, istifaal dan infitaah.
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•
1. AL-JAUF
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

HURUF MAD
Terdapat 3 huruf mad terdapat pada al-jauf, yaitu:
1. Alif Maddiyah
2. Wawu Maddiyah
3. Yaa’ Maddiyah

1. Alif Maddiyah
Makhrajnya adalah al-jauf yaitu ruang kosong yang terdapat pada tenggorokan dan mulut
untuk kemudian suaranya habis di udara.

Hukum alif maddiyah:


- Alif maddiyah mengikuti huruf sebelumnya dalam hal tebal dan tipis.
- Apabila huruf sebelumnya tipis maka alif maddiyah dibaca tipis dan apabila huruf
sebelumnya tebal maka alif maddiyah juga dibaca tebal.
- Huruf-huruf tebal yang dimaksud adalah huruf isti'laa yang terangkum dalam kalimat
‫خص ضغط قظ‬
- Sedangkan huruf-huruf tipis adalah selain
‫خص ضغط قظ‬
Cara membunyikan huruf alif maddiyah yang tipis, yaitu:
- Kita buka mulut dengan sedang.
- Lidah mendatar di dasar mulut dalam posisi istirahat dan tidak diperkenankan ada
bagian lidah yang terangkat, baik pangkalnya maupun tengahnya.
- Suara turun mengarah ke dasar mulut.

Cara membunyikan huruf alif maddiyah yang tebal:


- Kita buka mulut dengan sedang.
- Pangkal lidah naik ke atas sementara tengah lidah membentuk cekungan.

Kesalahan dalam mengucapkan alif maddiyah:


1. Membuka mulut kurang dari seharusnya.
Misalnya: ... ‫إذا جا‬
‫جا‬ ‫إذا‬
Seharusnya dibaca dengan membuka mulut dengan sedang.
2. Berlebihan dalam membuka mulut.
Ini adalah kebalikan dari yang pertama.
3. Menebalkan suaranya yang seharusnya dibaca tipis.
1
:Misalnya ‫الباَ طيل‬
4. Menaikkan tengah lidah sehingga suaranya condong kepada yaa’.
:Contohnya ‫الك ِفرون‬
5. Ada suara yang keluar dari hidung.
Contohnya:
‫ من سم‬# ‫ال نَ ا س‬
‫ال اء‬
6. Mengucapkan Alif tebal dengan memajukan mulut.
Contohnya:
... ‫غا‬ ... ‫خا‬
‫َقا‬
2. Wawu Maddiyah
Makhrajnya adalah al-jauf.

Cara mengucapkan wawu maddiyah:


- Harus memajukan kedua bibir hingga membentuk lingkaran.
- Pangkal lidah naikkan ke atas.
- Suara u harus sempurna.
:Contohnya ‫ ح ْو‬... ‫ جو‬... ‫ُثو‬ ... ‫ُتو‬ ... ‫ بُ ْو‬... ‫ُ أو‬
... ‫ُ توبُ ٰٓوا َلى هلال‬
Di sini kita tidak perlu sungkan atau ragu untuk memajukan dua bibir sebaik mungkin
agar mendapatkan suara u yang sempurna. Karena apabila tidak demikian bisa
dipastikan suara u tidak sempurna. Akan tetapi tentu saja kita tidak boleh berlebihan
dalam memajukan dua bibir.

Kesalahan dalam mengucapkan wawu maddiyah:


1. Kurang memajukan dua bibir dari seharusnya.
:Contohnya ‫َت عُبدون‬
2. Berlebih lebihan dalam memajukan dua bibir.
:Contohnya ‫َت عُبدون‬
3. Suara wawu maddiyah bercampur dengan suara alif. Hal ini karena pangkal lidah
tidak naik.
:Contohnya ‫عم َتسآ ٰ ُءلون‬
Betapa pun kita berusaha memajukan kedua bibir namun apabila tidak didukung
dengan naiknya pangkal lidah, maka suara u tidak bisa sempurna.
ۡ
4. Ada suara yang keluar dari hidung.

:Contohnya ‫و َي ۡمنَ ُعون ٱلماعون‬

1
Perhatian:
Untuk seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
memahami cara yang benar atau kesalahan membaca.

1
3. Yaa’ Maddiyah
Makhrajnya masih sama yaitu al-jauf.

Cara membunyikannya:
- Menurunkan rahang bawah sedikit.
- Kita naikkan lidah bagian tengah ke atas mendekati langit-langit mulut dengan
menyisakan celah yang cukup agar suara Yaa Maddiyah mengalir dengan mudah dan
lancar.
Contohnya: ‫ ج‬... ...
... ... ‫ي‬
‫ي‬ ‫ي ي ي‬
Kesalahan dalam mengucapkannya:
1. Bibir seperti tersenyum.
Contohnya:
‫ س عي‬... ‫َنست عين‬
‫ن ت ن‬
2. Tengah lidah tidak dinaikkan ke atas, sehingga ii… tidak sempurna atau mirip ee...
Misalnya: َِ‫قيم المست‬
seharusnya tengah lidah dinaikkan ke atas.
3. Menekankan tengah lidah pada langit-langit. Sehingga suaranya seperti ii... ii, ini
tidak benar seharusnya mengalir dengan mudah ii...ii.
4. Ada suara yang keluar dari rongga hidung. Seharusnya suara bersih tidak ada yang
keluar dari hidung.

:Contohnya ‫َا ْلَعلَم ْين‬


ITMAM AL-HARAKAT
Itmam Al-Harakat: mengucapkan harakat dengan sempurna.
Penguasaan terhadap itmam al-harakat adalah penting karena ia termasuk tajwid yang pokok
yang kita butuhkan agar kita terhindar dari lahn jali ketika membaca Al-Quran.

Harakat ada 3:
1. Fathah (َ )
2. Dhammah ( َ )

3. Kasrah ( َ )
Ketiga-tiganya wajib dibaca dengan sempurna.
Caranya:
1. Ketika kita mengucapkan fathah, maka kita harus membuka mulut dengan sedang
sebagaimana kita mengucapkan alif maddiyah.
Kalau tidak demikian dipastikan fathah tidak sempurna.

2
2. Ketika kita mengucapkan dhammah, maka yang harus kita lakukan adalah
memajukan dua bibir kita ke depan membentuk lingkaran dan pada saat yang
bersamaan pangkal lidah naik ke atas.
Yakni persis sebagaimana kita mengucapkan wawu maddiyah.

2
3. Ketika kita mengucapkan kasroh, maka kita harus menurunkan rahang bagian bawah
dan pada saat yang sama kita naikkan lidah bagian tengah mendekati langit-langit
mulut.
Persis sebagaimana kita mengucapkan yaa’ maddiyah.

Intinya harakat yang 3 sama dengan huruf mad yang 3. Perbedaannya adalah kita tidak
memperpanjang harakat.

•••━════•📝📑•════━•••

Selanjutnya mari kita mempraktekkan itmamul harakat.


1. Fathah:
‫أَ ب ت ث ج ح خ‬
2. Kasrah:

‫ب ت ث جِ ح‬
3. D hammah:
‫أ ب ت ث ج ح ُخ‬
Catatan:
Contoh pada lafadz-lafadz di Al-Quran:
Ketika mengucapkan dhammah, maka kita tidak perlu merasa ragu atau sungkan untuk
‫َفج لَه ۡم‬
memajukan dua bibir sebaik mungkin dengan tujuan untuk mendapatkan suara u yang
Pada
baguscontoh
dan ini terdapat empat
sempurna. Karenafathah yang
apabila datang
tidak berturut-turut
demikian, dan tidakdhammah
bisa diyakini boleh ada yang
diantaranya yang tidak
diucapkan belum sempurna kita ucapkan.
sempurna.
‫َفج لَه ۡم‬
Yang seharusnya dibaca fa ja 'a la hum karena tidak itmamul harokat (menyempurnakan
harakat) berubah menjadi faj'ala hum. Ini dikhawatirkan termasuk kategori lahn jali, karena
merubah lafadz. Yang awalnya fi'il madhi berubah jadi fi'il amr.

Contoh lain:
‫م َٰـ ِلك ِ ٱل‬
‫م ’دين‬
‫ۡو‬
Pada contoh ini kita harus memperhatikan kasrah pada huruf laam (‫ )ل‬dan kaaf (‫ )ك‬jangan
sampai dibaca tidak sempurna. Jangan sampai kita seolah-olah mensukunkan kasroh pada
huruf kaf (‫)ك‬.

2
Contoh yang lain:

‫و ِ َّللِ ٱ ۡلم شرق وٱ ۡلمغر‬


‫ُب‬
Pada contoh ini kita harus memperhatikan kasrah pada huruf ra (‫)ر‬, jangan sampai kita
bunyikan mirip dengan ee.

Ada 2 pembahasan penting yang harus disampaikan:


1. Tentang Ad-Dhammu wal Irja'
Ad-dhammu artinya memonyongkan, al-irja' artinya mengembalikan. Yang dimaksud di
sini adalah memonyongkan dua bibir ke depan dan mengembalikannya pada posisi semula.
‫ُقل ِإن كنتُ ۡم‬
‫ال‬ ۡ ‫ص ۢ ُّم ۡ كم ۡ م‬
‫ُب ی م ۡرجُعون‬
‫ع‬
‫ه‬
Pada contoh yang kedua terdapat delapan dhamm wal irja'.

2. Terkait dengan suatu keadaan di mana ada dua dhammah atau lebih datang berturut-
turut.
- Pada kondisi ini kita tidak perlu mempraktekkan adh dhamm wal irja'.
- Akan tetapi kita cukup memajukan dua bibir ke depan untuk mengucapkan
dhammah yang pertama.
- Untuk mengucapkan dhammah yang kedua dan seterusnya kita gerakkan kedua bibir
kita sedikit dalam keadaan dua bibir maju kedepan.
Contohnya:
‫ُقلُوُبهم‬
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•
2. AL-HALQ
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

Pada pembahasan kali ini kita akan melanjutkan kepada pembahasan huruf-huruf yang
terdapat pada tenggorokan yaitu al-halq.

Penting untuk disampaikan bahwa setiap kali kita akan mempraktekkan satu huruf maka kita
terlebih dahulu memurojaah teori dari huruf tersebut, yaitu dengan menyebutkan makhroj
dan sifatnya.

2
A. HAMZAH (‫)ء‬
- Makhrajnya: tenggorokan bagian bawah.
Keadaan pita suara untuk hamzah yang berharakat (terbuka)
Keadaan pita suara untuk hamzah yang sukun (tertutup rapat)

2
- Sifat-sifatnya:
1. Syiddah: berarti tekanan pada makhraj kuat sehingga suara huruf tertahan dan tidak
mengalir.
2. Jahr: nafas tidak mengalir.
3. Istifaal: suara turun melalui dasar mulut sehingga suaranya tipis.
4. Infitaah: suara huruf tidak menggumpal di antara permukaan lidah dan langit-langit
mulut.
Ingat! Setiap istifaal pasti infitaah.

- Praktik huruf hamzah:

‫ أَ ِإ أُ ا‬... ‫أُ ا‬ َ‫أ‬

-🎥 Untuk contoh dari ayat-ayat


Kesalahan-kesalahan Al-Quran
yang harus kita silahkan kembali
hindari dalam merujuk ke huruf
mengucapkan video hamzah:
materi.
1. Menebalkan suaranya terutama bila bersebelahan dengan huruf tebal.
Contohnya: ‫هلال‬ "Aollooh".
2. Berlebihan dalam menipiskan sehingga mirip ialah.
Contohnya: ‫الرحمن‬ "errohman".
Seharusnya Arrohman...
3. Seolah-olah mentasydidnya setelah mad.

Contohnya: ‫إنهم أَال‬


4. Lemah dalam mengucapkan.

Contohnya: ‫إنهم أَال‬


5. Suaranya seperti 'ain.
:Contohnya ‫خطيئَ ة‬
6. Suaranya lemah ketika waqaf.
Contohnya: ‫السف‬
‫هاء‬

B. HAA (‫)هـ‬
- Makhrajnya: tenggorokan bagian bawah (dua pita suara).
Haa' keluar dengan dua pita suara agak terbuka.

- Sifat-sifatnya:
1. Rakhawah: berarti suara huruf mengalir ketika sukun. Karena tekanan pada makhroj
lemah.
2. Hams: artinya banyak aliran nafas yang keluar.
3. Istifaal: suara turun ke arah dasar mulut sehingga suaranya tipis.
4. Infitaah: suara huruf tidak menggumpal.

2
Ingat! Setiap istifaal pasti infitaah.

- (‫)هـ‬:
Praktik huruf haa'

‫ها هي هو َأه … ها هي‬


‫هو أَ ه‬
‫أَ ’هـ … أَ هـ‬ ‫َأهـ أ‬
‫أَ هـ أَ ’هـ هـ‬

🎥 Untuk latihan huruf haa' (*َ‫) هـ‬ secara lengkap silahkan kembali merujuk ke video

- Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari dalam mengucapkan huruf haa':


1. Menebalkan suaranya.
:Contohnya ‫القَهار‬
2. Berlebihan dalam membuka pita suara sehingga suaranya lemah.
Contohnya: ‫اهدنا‬
3. Mengqalqalahkan ketika sukun.
Contohnya: ‫اهدنا‬
4. Suaranya tidak jelas ketika bertemu dengan huruf yang sama atau huruf ‫ح‬.
Contohnya: ُ‫ج َبا ههم حه‬
‫’ِب س‬ ‫ َف‬/
5. Suaranya tidak jelas ketika waqaf.
Contohnya: ‫ال ر ۡي ِفي‬
‫ه‬ ‫ب‬
Perhatian:
Untuk seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
memahami cara yang benar atau kesalahan membaca.

C. 'AIN (‫)ع‬
- Makhrajnya: tenggorokan bagian tengah (anak lidah bertemu dengan dinding
tenggorokan dibelakangnya).

- Sifat-sifatnya:
1. Jahr: nafas tidak mengalir ketika mengucapkannya.
2. Tawasuth: berarti suara huruf sedikit mengalir tidak tertahan sepenuhnya, tidak pula
mengalir sepenuhnya.
2
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suara huruf tidak menggumpal di antara permukaan lidah dan langit-langit
mulut.

2
- (‫)ع‬:
Praktik huruf ‘ain

‫ع أَع أَع أَع‬ َ‫أَ أَ أ‬ ‫ع‬ ‫ع ع‬


ِ
‫ع ع‬ ‫أَع‬
🎥 Untuk contoh dari ayat-ayat Al-Quran silahkan kembali merujuk ke video materi.

- Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari dalam mengucapkan huruf ‫ع‬:


1. Menebalkan suaranya.
:Misal ‫المي اد‬
2. Ada suara yang keluar dari rongga hidung.
Misal: ‫ال ال مي‬
‫ن‬
3. Kurang mengena dalam mengeluarkan 'ain dari makhrajnya sehingga suaranya
lemah dan mengambang.
:Misal ‫َنعُبد‬
4. Suaranya langsung tertahan saat sukun.
:Misal ‫َنعُبد‬
5. Mengucapkannya dengan suara mirip hamzah.
:Misal ‫شفَع عنده‬
6. Merubah suaranya menjadi huruf ‫ ح‬ketika bertemu dengan ‫هـ‬.
:Misal ‫أَ َلم أَ عهد‬

Perhatian:
D. HAA’
Untuk (‫)ح‬
seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
- memahami
Makhrajnya:
caratenggorokan
yang benar atau
bagian
kesalahan
tengah,membaca.
yaitu anak lidah bertemu dengan dinding
tenggorokan dibelakangnya.

- Sifat-sifatnya:
1. Hams: berarti dibarengi aliran nafas.
2. Rakhawah: berarti suara huruf mengalir saat sukun karena lemahnya tekanan pada
makhraj.
(Dua sifat inilah yang membedakannya dengan huruf lain).
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.

Kaidahnya setiap istifaal pasti infitaah.

2
- Praktik huruf haa’:

‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ح حأ‬


’ ‫ح ُح‬ ‫ْح‬
‫أ ح أَ ح‬ ‫أَح‬
ِ
‫أ ح‬
‫أ‬
🎥 Untuk contoh dari ayat-ayat Al-Quran silahkan kembali merujuk ke video materi.

- Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari dalam mengucapkan huruf haa’ ‫ح‬:
1. Menebalkan suaranya.
:Misal ‫احاط‬
2. Merubahnya menjadi ‫هـ‬.
Misal:
‫الحمد َّلل ~ حمن ح‬
‫الر ْيم‬ ‫ال ر‬
3. Mengucapkannya mirip huruf khaa' (‫)خ‬.

‫ح ْيم‬ ‫الر حمن‬


:Misal
‫ال ر‬
Perhatian:
Untuk seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
memahami cara yang benar atau kesalahan membaca.

E. GHAIN (‫)غ‬
- Makhrajnya: tenggorokan bagian atas, yaitu akar lidah dengan langit-langit lunak.

- Sifat-sifatnya:
1. Jahr: berarti tidak disertai aliran nafas.
2. Rakhawah: berarti suara huruf mengalir saat sukun.
3. Isti'laa: suaranya naik mengarah ke langit-langit sehingga terdengar tebal.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.

- (‫)غ‬:
Praktek huruf ghain

‫غ ِغ غ أَغ غ ِغ غ أَغ‬
🎥 Untuk contoh dari ayat-ayat Al-Quran silahkan
2 kembali merujuk ke video materi.
- Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari dalam mengucapkan huruf ghain (‫)غ‬:
1. Memonyongkan bibir dengan tujuan menebalkan.
:Misal "‫الَ َتغ ُلوا" ي غمرت ساهن‬

3
2. Suaranya tertahan saat sukun (suaranya mirip g). Padahal harusnya mengalir.
Misal:
‫غير المغ ضو ع‬
‫هم‬ َ‫ب ل‬
‫ْي‬
3. Mengucapkannya mirip huruf khaa' (‫)خ‬.
Misal:
‫الغا شي الخ ش‬
‫ة ا َية‬
.huruf Mengidghamkan 4 ‫ غ‬huruf dalam ke ‫ق‬.

:Misal ‫الَتُ زغ ُقلُوَبنَا‬


5. Berlebihan menebalkan saat kasrah.
‫غي َله‬ َ ‫وما‬
:Misal ‫ب‬
‫ن‬
Perhatian:
Untuk seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
memahami cara yang benar atau kesalahan membaca.

F. KHAA’ (‫)خ‬
- Makhrajnya: tenggorokan bagian atas, yaitu akar lidah dengan langit-langit lunak.

- Sifat-sifatnya:
1. Hams: berarti nafas mengalir. Sifat inilah yang membedakannya dengan ghain (‫)غ‬
2. Rakhawah: berarti suara huruf mengalir ketika sukun.
3. Isti'laa: suaranya naik mengarah ke langit-langit sehingga terdengar tebal.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.

- ‫خ‬:
Praktik huruf khaa

‫َ خ َ ُ أ َخ‬ ‫خ‬ ‫خ خ‬
‫خ‬ ‫خ‬
ِ ‫أ َخ‬
‫خ‬
‫أ أَخ‬ ‫َأخ أ‬
‫خ‬

3
🎥 Untuk contoh dari ayat-ayat Al-Quran silahkan kembali merujuk ke video materi.

- Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari dalam mengucapkan huruf khaa ‫خ‬:
1. Menipiskannya.
Misal: ‫ وما عو‬- - ‫ُيخاد عو‬
‫ن‬ ‫َيخد‬ ‫ن‬
2. Memonyongkan bibir dengan tujuan menebalkanya.
Misal:
‫ختَم هلال‬
3. Berlebihan dalam menebalkannya saat kasrah.
Misal: ٌِ‫خيفَة‬

3
4. Terlalu kuat dalam menekan makhraj sehingga suaranya seperti orang yang kesulitan
mengeluarkan dahak.
Misal: ‫َتختَ ِلفُو‬
‫ن‬
Perhatian:
Untuk seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
memahami cara yang benar atau kesalahan membaca.

•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•
3. AL-LISAN
•┈┈┈┈┈•❁ 📚📚📚 ❁•┈┈┈┈┈•

Pembahasan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan huruf-huruf yang terdapat pada lidah
atau al-lisan.

A. QAAF (‫)ق‬
- Makhrajnya: pangkal lidah bertemu dengan langit-langit lunak dI atasnya.

- Sifat-sifatnya:
1. Jahr: berarti nafas tidak mengalir.
2. Syiddah: berarti suaranya tertahan ketika sukun.
3. Isti'laa: suaranya naik mengarah ke langit-langit sehingga terdengar tebal.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Qalqalah: yakni ketika sukun.

Cara membunyikan qalqalah:


Kita membunyikan qalqalah dengan cara membuka makhraj tanpa membuka dua
rahang.
Contoh huruf ‫ب‬:
‫أَ ْب أَ ْب أَ ْب‬
Kita dapati bahwa dua bibir terbuka tanpa disertai terbukanya dua rahang.
Karena apabila dua rahang juga terbuka maka suara yang timbul adalah suara yang
mirip dengan fathah atau bahkan fathah itu sendiri.
:Contohnya ‫أَ َب أَ َب‬
Diambilnya huruf ‫( ب‬baa) sebagai contoh padahal yang kita bahas adalah huruf ‫ق‬

(qaaf) karena ‫ ب‬makhrajnya adalah dua bibir, dengan tujuan agar semuanya bisa
memperhatikan ketika dibacakan contohnya.
3
- ‫ق‬:
Praktik huruf qaaf

‫ق ِق ق أَق ق‬
‫ِق ق أَق أَق أَ ِق ق‬
‫أَق أَ ِق ُّق‬

🎥 Untuk contoh dari ayat-ayat Al-Quran silahkan kembali merujuk ke video materi.
- Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari dalam mengucapkan huruf qaaf ‫ق‬ :
1. Makhrajnya terlalu masuk ke dalam tenggorokan.
:Contohnya ‫ع ْين ال َي ِقين‬
2. Suaranya menyerupai ‫ك‬.

:Contohnya ‫المستَ ِقيم‬


3. Memonyongkan mulut dengan tujuan menebalkannya.
Contohnya: ‫و ِإ ذ‬
‫ل‬ ‫َقا‬
4. Membunyikannya disertai dengan hams/aliran nafas.

Contohnya: ‫َقالُو‬
5. Berlebihan dalam menebalkannya saat berharakat kasrah.
Contohnya: ‫يل‬
6. Tidak mengqalqalahkan ketika sukun atau salah dalam praktiknya.
Contohnya:
‫من عل‬
‫ق‬
Perhatian:
Untuk seluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
memahami cara yang benar atau kesalahan membaca.

B. KAAF (‫)ك‬
- Makhrajnya: pangkal lidah bertemu dengan langit-langit lunak dan keras di atasnya.
Maksudnya adalah bahwa ketika kita mengucapkan huruf kaaf maka pangkal lidah kita
naik dan bertemu dengan pertemuan atau persambungan antara langit-langit lunak dan
keras sehingga pangkal lidah tadi ada yang mengenai bagian yang lunak dan ada yang
mengenai bagian yang keras dari langit-langit.

- Sifat-sifat huruf kaaf:


1. Syiddah: berarti suaranya tertahan ketika sukun.
2. Hams: berarti diiringi dengan aliran nafas.

3
Catatan:
Hams pada huruf kaaf datang mengiringi sifat syiddah. Artinya syiddah dulu baru
kemudian diikuti dengan Hams tanpa ada jeda.
Contohnya: ْ‫ك أ‬ (dibaca : Ak-h)
Makhraj bertemu dengan sempurna ini dan ketika bertemu, aliran udara tertahan. Hams
terjadi ketika makhraj ini terbuka.

3. Istifaal: suaranya tipis, tidak boleh ditebalkan.


4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.

Kaidah:
- Kesalahan dalam mengucapkannya:
1. Setiap istifaal pasti infitaah.
1. Menghilangkan hams, khususnya ketika sukun.
2. Ketika huruf kaaf berharokat, hams tetap ada tetapi kadarnya sedikit tidak
2. Berlebihan dalam menghamskannya ketika berharakat.
sebanyak ketika sukun.
3. Mengucapkannya dengan suara yang mirip qaaf (‫)ق‬ . Hal ini karena makhrajnya
terlalu masuk ke dalam.
4. Menebalkan suaranya terutama ketika ada alif setelahnya atau ketika bersebelahan
dengan huruf-huruf isti’laa.

Perhatian:
C. (‫)ج‬
JIIMseluruh contoh yang tertulis diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih
Untuk
- memahami
Makhrajnya:
carayaitu
yangtengah
benar atau
lidahkesalahan
bertemu dengan
membaca.
langit-langit di atasnya.

- Sifat-sifat huruf jiim:


1. Syiddah: tekanan pada makhraj kuat dan suaranya tidak mengalir ketika sukun.
2. Jahr: tidak disertai aliran nafas.
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Qalqalah: ketika sukun.

Catatan:
Ketika mengqalqalahkan jiim, makhraj terbuka tapi tidak dibarengi dengan terbukanya dua
rahang karena apabila dua rahang terbuka, suaranya akan mirip dengan fathah atau
bahkan menjadi fathah.

3
- Kesalahan dalam mengucapkannya:
1. Kurang dalam menekan tengah lidah pada langit-langit di atasnya sehingga suaranya
mirip siin atau mirip c.
2. Suaranya mirip huruf daal karena posisi makhraj terlalu ke depan.
3. Menebalkannya.
4. Tidak mengqalqalahkannya ketika sukun atau salah dalam mempraktikkannya.

Perhatian:
D. SYIIN
Untuk (‫)ش‬
seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benartengah
atau kesalahan
lidah bertemu
membaca.
dengan langit-langit di atasnya.

- Sifat-sifat huruf syiin:


1. Hams: disertai dengan aliran nafas.
2. Rakhawah: tekanan pada makhraj lemah dan huruf yang mengalir ketika sukun.
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Tafasysyi: suaranya menyebar di dalam mulut.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Tekanan pada makhraj terlalu lemah sehingga suara syiin juga lemah.
2. Posisi makhraj agak maju dari tengah lidah sehingga suaranya mengandung sifat
shafir.
3. Menebalkannya.

Perhatian:
E.Untuk
YAA'seluruh
GHAIRUL
contohMADDIYAH (‫)ي‬
diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
Adalah yaa’benar
cara yang berharakat baik berharakat
atau kesalahan membaca.dhommah, fathah atau kasrah dan juga yaa’ sukun
yang didahului oleh fathah.

- Makhrajnya: lidah bagian tengah dengan langit-langit di atasnya, sama dengan makhraj
jiim dan syiin.

- Sifat-sifat huruf yaa' ghairul maddiyah :


1. Jahr: tidak disertai dengan aliran nafas.
2. Rakhawah: tekanan pada makhraj tidak kuat sehingga hurufnya mengalir ketika sukun.

3
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Liin: yaa’ sukun yang sebelumnya fathah.

Catatan:
- Kesalahan dalam mengucapkannya :
Sifat liin mengharuskan huruf yaa’ diucapkan dengan mudah tanpa memberatkan lidah.
1. Berlebihan atau kurang dalam menekan makhraj, terutama ketika tasydid.
2. Menebalkannya terutama saat berdampingan dengan huruf isti'laa.
3. Ada suara yang keluar dari rongga hidung.
4. Makhrajnya agak maju dari tengah lidah ketika didahului oleh laam yang sukun.

Perhatian:
F.Untuk
DHAAD (‫)ض‬
seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benar tepi
atau lidah samping
kesalahan (bisa menggunakan samping kiri atau samping kanan
membaca.
atau menggunakan keduanya sekaligus secara bersamaan, akan tetapi menggunakan
samping kiri biasanya lebih mudah) yaitu dengan gusi geraham di atasnya.

- Sifat-sifat huruf dhaad:


1. Jahr: tidak disertai dengan aliran nafas.
2. Rakhawah: suara huruf mengalir ketika sukun.
3. Isti'laa: suaranya tebal.
4. Ithbaaq: suara menggumpal di antara lisan dan langit-langit mulut.
5. Istithaalah: bergeraknya lidah dari belakang sedikit ke depan karena terdorong oleh
tekanan udara yang datang dari arah belakang lidah.

- Cara mengucapkan huruf yang di dalamnya ada istithaalah:


1. Seluruh permukaan tempelkan di seluruh tepi langit-langit mulut di atasnya.
2. Permukaan lidah dibuat mencekung sehingga bentuknya seperti sendok atau
semisalnya, sehingga perpaduan antara permukaan lidah dan langit-langit mulut
membentuk ruang kosong yang kita sebut kantong udara.
3. Lelancip lidah tarik mundur sedikit sehingga letaknya sedikit menjauh dari tempat
tumbuh gigi seri atas.

Catatan:
Ketika membunyikan huruf dhaad maka yang menekan hanya tepi lidah samping yaitu
yang kiri atau yang kanan saja, atau kedua-duanya secara bersamaan. Sedangkan tepi lidah
bagian depan hanya menempel atau menyentuh langit-langit di atasnya dan tidak boleh

3
- Kesalahan dalam mengucapkannya:
1. Mengubahnya menjadi huruf dal yang tebal.
2. Mengubahnya menjadi seperti zhaa (‫)ظ‬.
3. Mengqalqalahkannya.
4. Mengidghamkannya dengan huruf ta (‫ )ت‬atau thaa’ (‫ )ط‬setelahnya.
5. Mempraktekkan sifat istithaalah dengan cara yang salah yaitu mengucapkannya
dengan saktah (berhenti sesaat tanpa bernafas), dengan suara yang terputus
padahal seharusnya suara mengalir tidak terputus.

Perhatian:
G. LAAM
Untuk (‫)ل‬contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
seluruh
- cara
Makhrajnya:
yang benartepi
ataulidah
kesalahan
depanmembaca.
(bisa tapi kanan atau tepi kiri atau menggunakan kedua
tepi sekaligus namun menggunakan tepi kanan biasanya lebih mudah) dengan gusi di
atasnya.

- Sifat-sifat huruf laam:


1. Jahr: tidak disertai aliran nafas.
2. Tawasuth: suara huruf sedikit mengalir tidak tertahan sepenuhnya tidak pula
mengalir sepenuhnya.
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Inhiraaf: membeloknya arah suara karena terhalang oleh tepi lidah bagian depan
yang bertemu dengan gusi di atasnya.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Meletakkan ujung lidah pada gigi seri atas ketika mengucapkannya.
Ini tidak benar karena ketika kita mengucapkan huruf laam maka tepi lidah kita yang
bagian depan itu mengenai gusi dan tidak boleh menyentuh gigi sama sekali.
2. Membacanya dengan tebal padahal seharusnya dibaca tipis.
3. Membacanya dengan tipis padahal seharusnya tebal.
4. Mengqolqolahkannya.
5. Membacanya dengan suara ke hidung seperti.
6. Mengidghomkan nya dengan huruf nun setelahnya.

Perhatian:
Untuk seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
cara yang benar atau kesalahan membaca.

3
H. NUUN (‫)ن‬
- Makhrajnya: ujung lidah dengan gusi di atasnya.

- Sifat-sifat huruf nuun:


1. Jahr: berarti tidak disertai dengan aliran nafas.
2. Tawasuth: berarti saat sukun suaranya agak mengalir tidak langsung tertahan
sebagaimana syiddah dan tidak pula mengalir dengan sempurna sebagaimana sifat
rakhawah.
3. Istifaal: artinya suara nuun mengarah ke dasar mulut sehingga menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Ghunnah: berarti disertai dengan dengung dari rongga hidung.

Nuun yang bertasydid: harus dibunyikan dengan ghunnah yang


- Kesalahan dalam mengucapkannya:
1. Meletakkan ujung lidah pada gigi seri atas, seharusnya ujung lidah kita letakkan di
gusi dan tidak boleh menyentuh gigi sama sekali.
2. Tidak memberikan sifat gunanya ketika wakaf. Hal ini menyebabkan hilang pula sifat
yang lain yaitu tawasuth.
3. Berlebihan dalam memberikan ghunnah ketika waqaf jadi ini kebalikan dari yang
kedua.
4. Mengqolqolahkannya.
5. Menebalkannya, ini biasanya terjadi ketika huruf sebelumnya atau sesudahnya huruf
tebal.
6. Tidak memanjangkan ghunnahnya ketika bertasydid.

Perhatian:
I.Untuk (‫)ر‬
RAA’seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benar ujung lidah dengan
atau kesalahan gusi di atasnya dekat dengan makhraj nuun, tepatnya
membaca.
raa’ posisinya sedikit di depan nuun.

- Sifat-sifat huruf raa':


1. Jahr: berarti tidak disertai dengan aliran nafas.
2. Tawasuth: saat sukun suaranya agak mengalir tidak langsung tertahan sebagaimana
syiddah dan tidak pula mengalir sempurna sebagaimana sifat rakhawah.
3. Istifaal: artinya suara mengarah ke dasar mulut sehingga menjadi tipis namun pada
banyak keadaan raa’ dibaca dengan tebal.
4. Infitaah: artinya suaranya tidak menggumpal.

3
5. Takrir: yaitu ujung lidah bergetar saat mengucapkan huruf dengan getaran yang
lembut. Adapun getaran yang keras maka harus dihindari karena bisa menimbulkan
suara lebih dari satu.
6. Inhiraaf: membeloknya arah suara.

Ketika kita mengucapkan huruf raa’ ada suara yang berasal dari tenggorokan
mengalir melalui permukaan lidah dan ketika sampai di ujung lidah suara tersebut
terhalang oleh dua sisi ujung lidah yang menempel pada gusi, sehingga akhirnya
suara tersebut membelok ke celah kecil yang berada di bagian tengah ujung lidah.
Berbeloknya suara dari sisi kanan dan kiri menuju ke tengah yang berupa celah kecil
atau menyerupai parit kecil inilah yang dimaksud dengan inhiraaf.

- Kesalahan dalam mengucapkannya :


1. Terlalu berlebihan dalam menggetarkan ujung lidah.
2. Menghilangkan sifat taqrirnya.
3. Menipiskan raa’ pada kondisi seharusnya ia dibaca dengan tebal.
4. Menebalkan pada kondisi seharusnya ia dibaca dengan tipis.
5. Menekan ujung lidah secara berlebihan saat bertasydid.
6. Suaranya tidak jelas ketika waqaf setelah huruf yang sukun.
7. Menebalkannya dengan memonyongkan mulut.

Perhatian:
J.Untuk
THAA’ (‫)ط‬
seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benarujung lidah dengan
atau kesalahan tempat tumbuh dua gigi seri atas
membaca.

- Sifat-sifat huruf thaa':


1. Syiddah: suaranya langsung tertahan, tidak mengalir.
2. Jahr: tidak disertai dengan aliran nafas.
3. Isti’laa: suaranya mengarah ke kubah langit-langit mulut sehingga suaranya menjadi
tebal.
4. Ithbaaq: suara huruf thaa’ menggumpal di antara lidah dan langit-langit mulut.
5. Qalqalah: terjadi ketika sukun.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Menghamskannya.
2. Menghilangkan sifat ithbaaqnya sehingga menjadi taa (‫)ت‬.
3. Meninggalkan qalqalahnya ketika sukun.
4. Menambahkannya dengan memonyongkan mulut. Padahal kita cukup membuka
mulut.

4
Perhatian:
Untuk seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
cara yang benar atau kesalahan membaca.

K. DAAL (‫)د‬
- Makhrajnya: ujung lidah dengan tempat tumbuh dua gigi seri atas sama dengan thaa’.

- Sifat-sifat huruf daal:


1. Syiddah: berarti suaranya langsung tertahan tidak mengalir.
2. Jahr: lawannya hams berarti tidak disertai dengan aliran nafas.
3. Istifaal: suaranya mengarah ke dasar mulut sehingga menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Qalqalah: terjadi ketika sukun.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Mengucapkannya dengan suara ada kemiripan dengan taa’ (‫)ت‬.
2. Menebalkannya, biasanya terjadi ketika berdampingan dengan huruf yang tebal.
3. Menempatkan ujung lidah pada bagian langit-langit yang menonjol dan keras di atas
gusi sehingga suaranya cenderung kasar. Daal suaranya lebih merdu dan lebih
lembut.
4. Menempatkan ujung lidah pada gigi seri atas padahal harusnya tadi letakkan di
tempat tumbuh gigi seri, bukan gigi serinya, mohon ini diperhatikan.

Perhatian:
L.Untuk (‫ )ت‬contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
TAA’seluruh
- cara
Makhrajnya:
yang benarujung lidah dengan
atau kesalahan tempat tumbuh dua gigi seri atas sama dengan thaa’
membaca.
dan daal.

- Sifat-sifat huruf taa':


1. Syiddah: suaranya langsung tertahan tidak mengalir.
2. Hams: yaitu lawan jahr berarti ketika diucapkan huruf taa’ disertai dengan aliran
nafas. Hams datangnya setelah syiddah. Syiddah dulu kemudian hams.
3. Istifaal: suaranya harus kita tipiskan.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal di antara permukaan lidah dan langit-langit
mulut.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Berlebihan dalam menghamskannya ketika berharakat.
2. Mengabaikan sifat hamsnya saat sukun.

4
3. Membunyikan hams dengan huruf tsaa’ atau siin atau dengan suara yang mirip
dengan c.
Hal ini terjadi barangkali sebabnya adalah seseorang belum memahami hakikat dari
hams atau belum mengerti proses terjadinya hams.
Hams terjadi dengan membukanya sedikit setelah menekan dengan kuat. Ketika
terjadi, ujung lidah kita hanya menjauh sedikit saja dari tempat tumbuh gigi seri
atas, apabila kita ketika menghamskan huruf taa’ lidah kita menjulur ke depan
sehingga mencapai ujung gigi seri atas maka di situlah timbul suara tsaa’, begitu
juga apabila ketika membunyikan hams lidah kita terlalu turun ke bawah sehingga
mengenai gigi seri bagian bawah maka yang timbul adalah suara siin. Sedangkan
suara c timbul karena seseorang menghamskan huruf taa’ dengan menggunakan
lidah bagian tengah. Maka hal mohon ini benar-benar diperhatikan supaya kita
terhindar dari kesalahan-kesalahan ini.
4. Menebalkan huruf taa’ ketika bersebelahan dengan huruf yang tebal.

Perhatian:
M. SHAAD
Untuk (‫)ص‬
seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benarlelancip lidah dengan
atau kesalahan bagian bawah dari gigi seri bawah dan suara keluar
membaca.
dari atasnya.

- Sifat-sifat huruf shaad:


1. Rakhawah: artinya suaranya mengalir tidak tertahan.
2. Hams: nafas mengalir.
3. Isti’laa: suaranya naik mengarah ke langit-langit mulut yang bentuknya seperti kubah
sehingga menjadi tebal.
4. Ithbaaq: suaranya menggumpal.
5. Shafir: yaitu suara yang kuat dan tajam yang terfokus pada ujung lidah kemudian
suara mengalir dengan kuat di antara ujung gigi seri atas dan ujung gigi seri bawah.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Mengucapkan huruf shaad dengan suara yang mirip dengan syiin yang tebal.
2. Memajukan dua bibir dengan tujuan menebalkannya.

Perhatian:
Untuk seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
cara yang benar atau kesalahan membaca.

4
N. SIIN (‫)س‬
- Makhrajnya: lelancip lidah dengan bagian bawah dari gigi seri bawah dan suara keluar
dari atasnya.

- Sifat-sifat huruf siin:


1. Rakhawah: berarti suaranya mengalir ketika sukun.
2. Hams: berarti banyak aliran nafas yang keluar.
3. Istifaal: berarti suaranya tidak tebal/tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal dan kaidahnya setiap istifaal pasti infitaah. Dua
sifat inilah yang membedakan antara siin dengan shaad.
5. Shafir: yaitu suara yang kuat dan tajam yang terfokus pada ujung lidah dan dinding
dalam gigi seri bawah lalu suara tersebut mengalir dengan deras melalui celah yang
sempit di antara ujung gigi seri bawah dan ujung gigi seri atas.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Menebalkannya ketika bersebelahan dengan huruf yang tebal.
2. Kurang menerapkan sifat shafir dan hamsnya.
3. Mengqalqalahkannya ketika sukun.

Perhatian:
O. ZAAY
Untuk (‫)ز‬contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
seluruh
- cara
Makhrajnya:
yang benarlelancip lidah dengan
atau kesalahan bagian bawah dari gigi seri bawah dan suara keluar
membaca.
dari atasnya.

- Sifat-sifat huruf zaay:


1. Rakhawah: berarti suaranya mengalir di saat sukun.
2. Jahr: banyak aliran nafas yang tertahan, sifat inilah yang membedakan huruf zaay
dari huruf siin yang memiliki sifat hams.
3. Istifaal: artinya suaranya mengarah ke bawah ke dasar mulut sehingga suaranya
menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Shaafir: adalah suara yang kuat dan tajam yang terfokus pada ujung lidah lalu keluar
melalui celah yang sempit antara ujung gigi seri atas dan ujung gigi seri bawah.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Mengahamskannya sehingga suaranya menjadi suara siin.
2. Menebalkannya terutama saat bersebelahan dengan huruf yang tebal.

4
Perhatian:
Untuk seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
cara yang benar atau kesalahan membaca.

P. ZHAA’ (‫)ظ‬
- Makhrajnya: yaitu ujung lidah bertemu dengan ujung dua gigi seri atas.

- Sifat-sifat huruf zhaa':


1. Rakhawah: berarti suaranya mengalir ketika sukun.
2. Jahr: lawan hams, berarti tidak disertai dengan aliran nafas.
3. Isti’laa: suara huruf mengarah ke arah ubah langit-langit mulut sehingga menjadi tebal.
4. Ithbaaq: suaranya menggumpal di antara lidah dan langit-langit mulut.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Mengubahnya menjadi seperti zaay.
2. Mengubahnya menjadi siin.
3. Kurang dalam menerapkan sifat ithbaaqnya sehingga suaranya mirip dengan huruf
dzaal.
4. Mengeluarkan ujung lidah lebih dari seharusnya ini tidak dibenarkan kesalahan.
5. Menempatkan ujung lidah pada gusi atau dinding dalam dari dua gigi seri atas.
Seharusnya ujung lidah kita letakkan tepat di ujung dua gigi seri atas bukan di
dindingnya atau di gusinya.

Perhatian:
Q. DZAAL
Untuk (‫)ذ‬contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
seluruh
- cara
Makhrajnya:
yang benaryaitu
atau ujung lidahmembaca.
kesalahan bertemu dengan ujung dua gigi seri atas.

- Sifat-sifat huruf dzaal:


1. Rakhawah: berarti suaranya mengalir ketika sukun.
2. Jahr: lawan hams berarti tidak disertai dengan aliran nafas.
3. Istifaal: berarti suaranya mengarah kearah dasar mulut sehingga menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal di antara lidah dan langit-langit mulut.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Suaranya mirip dengan huruf zhaa’ (‫)ظ‬.
2. Kurang dalam menjaga sifat jahrnya sehingga suaranya berubah menjadi seperti tsaa’
(‫)ث‬.
3. Mengubahnya menjadi zaay (‫)ز‬.

4
4. Mengqalqalahkannya.
5. Mengeluarkan ujung lidah lebih dari seharusnya.

Perhatian:
R. TSAA’
Untuk (‫)ث‬
seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benaryaitu
atau ujung lidahmembaca.
kesalahan bertemu dengan ujung dua gigi seri atas.

- Sifat-sifat huruf tsaa':


1. Rakhawah: suaranya mengalir ketika sukun.
2. Hams: lawan dari jahr.
Diucapkan disertai aliran nafas, sifat inilah yang membedakannya dari dzaal yang
memiliki sifat jahr.
3. Istifaal: suaranya tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal di antara lidah dan langit-langit mulut.

Kaidah: setiap istifaal pasti


- Kesalahan dalam mengucapkannya:
1. Mengubahnya menjadi siin (‫ )س‬atau taa’ (‫)ت‬.
2. Menebalkannya.

Perhatian:
S.Untuk (‫)ف‬
Faa’seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara yang benaryaitu
Makhrajnya: atau bagian
kesalahan membaca.
dalam bibir bawah dengan ujung dua gigi seri atas.

- Sifat-sifat huruf faa':


1. Hams: nafas mengalir ketika mengucapkannya.
2. Rakhawah: suara huruf juga mengalir.
3. Istifaal: suaranya mengarah kearah dasar mulut sehingga menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.

- Kesalahan dalam mengucapkannya :


1. Hams yang kurang, sehingga suaranya tidak jelas.
2. Mengucapkannya dengan menggunakan dua bibir sehingga suaranya menyerupai V
atau P.

4
3. Kurang memperhatikan sifat hams dan rakhawah, bahwa pada huruf ketika sukun
dan bertemu dengan huruf miim atau wawu.
4. Menebalkannya.

Perhatian:
T. Wawu
Untuk (‫)و‬
seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
- cara
Makhrajnya:
yang benar dua
atau bibir yaitu membaca.
kesalahan dengan memonyongkan keduanya sehingga membentuk
seperti lingkaran disertai dengan naiknya pangkal lidah.

- Sifat-sifat huruf wawu:


1. Jahr: lawan dari hams, berarti nafas tidak mengalir.
2. Rakhawah: berarti suaranya mengalir ketika sukun.
3. Istifaal: suaranya mengarah ke arah dasar mulut sehingga menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.

Kaidah: setiap istifaal pasti


5. Liin: sifat liin terjadi ketika sukun dan didahului oleh huruf yang berharakat fathah.
Sifat ini mengharuskan huruf wawu pada keadaan tersebut diucapkan dengan
mudah tanpa memberatkan dua bibir.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Kurang sempurna dalam memajukan dua bibir.
2. Menebalkannya saat bersebelahan dengan huruf yang tebal.
3. Berlebihan dalam menekan dua bibir, terutama ketika bertasydid.
4. Memanjangkannya ketika bertasydid atau diidghamkan ke dalam huruf wawu
setelahnya.

Perhatian:
U. (‫ )ب‬contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
Baa’seluruh
Untuk
- cara
Makhrajnya:
yang benaryaitu
atau dua
kesalahan
bibir yaitu
membaca.
dengan mengatupkan keduanya.

- Sifat-sifat huruf baa':


1. Jahr: berarti nafas tidak mengalir.
2. Syiddah: artinya tekanan pada makhraj kuat sehingga suara tidak mengalir.

4
3. Istifaal: suaranya mengarah kearah dasar mulut sehingga menjadi tipis.
4. Infitaah: suaranya tidak menggumpal.
5. Qalqalah: terjadi ketika sukun.

- Kesalahan dalam mengucapkannya:


1. Kurang dalam menerapkan sifat jahrnya sehingga suaranya menjadi mirip huruf P.
2. Menebalkannya saat bersebelahan dengan huruf yang tebal.
3. Disertai dengan suara dari hidung.
4. Tidak mengqalqalahkannya ketika sukun atau mengqalqalahkan namun dengan
cara yang salah.

Perhatian:
Untuk seluruh contoh diharuskan untuk merujuk kepada video agar lebih memahami
•••━════•📝📑•════━•••
cara yang benar atau kesalahan membaca.
╭❀:۪ ۪ ུ¸ུ³───────••────────╮
🔰 Qismu Ta'limil Qur'an
HSI AbdullahRoy🔰
╰────────••──────❀:۪ ۪ ུ¸ུ³⸙╯

Anda mungkin juga menyukai