Anda di halaman 1dari 25

BIMBINGAN PRA NIKAH DALAM MEMBETUK KELUARGA SAKINAH

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR


KOTA BANJARMASIN

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
YASRIE WAFI MAULANA
200104020067

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
TAHUN 2022/2023

NOTE !!!
Proposal ini masih jauh dari kata sempurna penulis harus lebih banyak belajar ( YWM )
Daftar isi

Daftar isi......................................................................................................................................i
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................4
D. Signifikasi Penelitian.........................................................................................................4
E. Defenisi Operasional..........................................................................................................5
F. Penelitian Terdahulu..........................................................................................................6
G. Kajian Teori.......................................................................................................................8
A. Bimbingan...................................................................................................................8
1. Pengertian bimbingan..............................................................................................8
2. Tujuan dan fungsi bimbingan..................................................................................8
B. Bimbingan pranikah..................................................................................................10
1. Pengertian bimbingan pranikah.............................................................................10
2. Dasar dan tujuan bimbingan pranikah...................................................................10
3. Unsur–unsur bimbingan pranikah..........................................................................12
C. Keluarga....................................................................................................................13
1. Pengertian keluarga................................................................................................13
2. Fungsi Keluarga (blm dpt reff)..............................................................................13
D. Keluarga sakinah.......................................................................................................13
1. Pengertian keluarga sakinah..................................................................................13
2. Upaya membangun keluarga sakinah (INSYALLAH MASUK)..........................14
3. Kereteria Keluarga sakinah (INSYALLAH )........................................................14
H. Metode Penelitian.............................................................................................................15
1. Jenis dan pendekatan penelitian.............................................................................15
2. Subjek dan objek penelitian...................................................................................15
3. Lokasi Penelitian....................................................................................................16
4. Data dan sumber data.............................................................................................16
5. Teknik Pengmpulan Data.......................................................................................17
6. Pengolahan dan Analisis Data...............................................................................18
7. Pengecekan Keabsahan Data.................................................................................20
I. Sistematika Penulisan.......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA.....................................................................................22
Daftar Riwayat Hidup..............................................................................................................24

i
A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan, dengan

perasaan cinta, kasih sayang, serta akal pikiran. Di samping itu pula manusia sebagai

mahluk sosial tidak dapat terlepas dari ketergantungan maupun bantuan orang lain.

Kerena itu manusia memiliki naluri untuk hidup bersama untuk saling mencintai dan

dicintai antara satu dengan yang lainnya melalui pernikahan.1

Pernikahan dalam islam merupakan suatu hal yang luhur dan sakral dari sebuah

ikatan yang suci, dan pernikahan adalah sebuah peluang beribadah kepada Allah SWT

dan menjalankan sunnah Rasullah SAW.2

Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Annur Ayat 32 :

‫﴿ َو َاْنِكُح وا اَاْلَي اٰم ى ِم ْنُك ْم َو الّٰص ِلِح ْيَن ِم ْن ِع َب اِد ُك ْم َو ِاَم ۤا ِٕىُك ْۗم ِاْن َّيُك ْو ُن ْو ا‬
)32 :24/‫ ﴾ ( الّنور‬٣٢ ‫ُفَقَر ۤا َء ُيْغ ِنِهُم ُهّٰللا ِم ْن َفْض ِلٖۗه َو ُهّٰللا َو اِس ٌع َعِلْيٌم‬
Artinya :

Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-
orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka
dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Ayat diatas menjelaskan suatu perintah yang bertujuan untuk melakukan suatu hal

yang sakral yaitu menikah, guna untuk menghindari dosa dari perbuatan zina. Namun

yang menjadikan suatu penghalang bagi seseorang yang ingin menjalankan

pernikahan ialah kesanggupan (miskin), akan tetapi dalam ayat tersebut Allah SWT

menjanjikan akan memberikan kemampuan dan karunianya kepada hamba-hamba

yang benar-benar niat ingin menikah, maka dengan demikian Allah SWT akan

menjamin atas rezekinya.3

1
Ainur Rofiq, “Strategi Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Jarak Jauh Perspektif Pesepak Bola
Profesional Klub Jakarta Matador FC,” Rechtenstudent 1, no. 1 (2020): 83.
2
Nurliana Nurliana, “Pernikahan Dalam Islam Antara Ibadah Dan Kesehatan Menuju Keselamatan,”
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan 19, no. 1 (2022): 40.
3
Siti Arifah Syam, “Perluasan Rezeki Bagi Orang Menikah Menurut Surah An-Nur Ayat 32,” Al-
Ahwal As-Syakhsyiah Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Sumatera Utara 32 (2018): 1–76.

ii
Menurut undang-undang tentang perkawinan Pasal 1 Nomor 1 Tahun 1974, yang

mengatur segala sesuatu berkaitan dengan pelaksanaan perkawinan memberikan

pengertian tentang perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Melalui bimbingan pra

nikah.4

Bimbingan pra nikah merupakan pemberian bantuan berupa penasehatan dan

pengarahan tentang pernikahan kepada sepasang calon pengantin sebelum melakukan

ijab dan qobul yang di bimbing oleh seorang ahli (Penghulu). Adapun yang menjadi

dasar dari pelaksanaan bimbingan pra nikah adalah Alquran dan As-sunnah sebagai

pedoman hidup agar menjadikan keluarga sakinah5.

Keluarga sakinah adalah konsep keluarga ideal dalam Islam, Keluarga Sakinah

dapat dipahami sebagai keluarga yang penuh kedamaian dan ketenangan. Di dalam

rumah tangga kita harus menciptakan kasih sayang yang tulus dan saling pengertian

antara suami dan istri, namun bukan suatu hal yang mudah untuk dicapai, maka dari

itu suami dan istri harus bekerjasama dalam mewujudkan tujuannya yaitu

menciptakan keluarga yang sakinah6.

Kantor urusan agama (KUA) merupakan salah satu lembaga yang memberikan

pelayanan seperti bimbingan haji dan umrah, wakaf, zakat dan bimbingan pra nikah,

Salah satunya KUA yang berada di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan

yang menjadi wadah pelaksanaan bimbingan pra nikah.

Berdasarkan hasil obeservasi awal, bimbingan pra nikah rutin dilaksakan setiap

selasa pagi dengan mengumpulkan calon pengantin, setelah terkumpul para calon
4
Mariella Volkers, “Perkawinan Beda Agama Ditinjau dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan,” Αγαη 8, no. 5 (2019): h.298.
5
Vinia Ayu Septiyani and H Muzaki, “Peran Badan Penasehat Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan
Dalam Memberikan Bimbingan Pra Nikah Guna Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Dan Rahmah,”
Prophetic : Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal 1, no. 01 (2018): 159.
6
Laily Hasan, “611-##Default.Genres.Article##-1150-1-10-20161107” 1, no. April (2016): 83–98.

iii
pengantin maka dilaksakan bimbingan pra nikah yang di isi oleh beberapa penyuluh

dengan materi yang berbeda beda agar calon pengantin mempunyai pengetahuan

tentang berbagai hal mengenai pernikahan dalam membangun rumah tangga untuk

mewujudkan keluarga sakinah.

Kegiatan bimbinga pranikah yang dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama

(KUA) Banjarmasin Timur di mulai dengan sambutan dari moderator setelah itu

mudertor mempersilahkan para penyuluh untuk memberikan materi kepada calon

pengantin di lanjutkan sesi tanya jawab antara penyuluh dan pengatin dan di akhiri

dengan penyampain kesimpulan oleh penyuluh atau pameteri.

Untuk mengetahui lebih lanjut berbagai hal mengenai bimbingan pra nikah,

kerena mengigat pentingnya manfaat dari bimbingan pra nikah maka menjadi

keharusan agar dapat diikuti setiap calon pengantin dengan sebaik-baiknya. maka dari

itu peneliti tertarik dan bermaksud melakukan penelitian dengan judul ”BIMBINGAN

PRA NIKAH DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH KANTOR

URURSAN AGAMA (KUA) KENCAMATAN BANJARMASIN TIMUR KOTA

BANJARMASIN”

iv
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pokok permasalahan

yang akan diteliti :

1. Bagaimana bentuk-bentuk bimbingan pranikah dalam membentuk keluarga

sakinah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarmasin Timur

Kota Banjarmasin?

2. Bagaimana proses bimbingan pra nikah yang berlangsung di Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apa saja bentuk yang menjadi dasar bimbingan pranikah

dalam membentuk Keluarga sakinah

b. Untuk mengetahui proses bimbingan pranikah yang berlangsung di KUA

Banjarmasin Timur

D. Signifikasi Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini mennjadi dua, yakni sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini ini diharapkan dapat menambah pemahaman tentang

bimbingan pra nikah untuk membentuk keluarga sakinah di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin?

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah khazanah

keilmuan pada perpustakaan UIN Antasari terutama perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

v
c. Dengan Hasil penelitian ini di harapkan bisa bermanfaat untuk KUA

terkait bimbingan pra nikah pada umumnya agar dijadikan bahan

pertimbangan dan evaluasi bagi pihak terkait agar bisa lebih baik lagi.

E. Defenisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan yang diteliti, maka

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bimbingan Pranikah

Bimbingan pranikah merupakan upaya untuk membantu calon suami

dan calon istri oleh pembimbing, sehingga mereka dapat berkembang dan

mampu memecahkan masalah yang dihadapi melalui cara-cara menghargai,

toleransi dan dengan komunikasi yang penuh pengertian, sehingga tercapai

motivasi keluarga, perkembangan, kemandirian, dan kesejahteraan seluruh

anggota keluarga.7

Bimbingan pranikah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses

pemberian bantuan pembimbing atau penyuluh kepada calon pengantin agar

mereka bisa mengembangkan kemampuannya dengan baik serta mampu

mengatasi persoalan pranikah yang dialaminya khususnya calon pengantin di

Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarmasin Timur.

2. Keluarga sakinah

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sakinah mempunyai

arti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Jadi keluarga sakinah

mengandung makna keluarga yang diliputi rasa damai, tentram, juga. Jadi

keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan keluarga.8

7
Alifah Nurfauziyah, “Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin Dalam Mewujudkan Keluarga
Sakinah,” Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam 5, no. 4 (2017): 60.
8
Basir Sofyan, “Membangun Keluarga Sakinah,” Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan Penyuluhan 7,
no. 2 (2018): 1–14, http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Al-Irsyad_Al-Nafs/article/view/14544.

vi
Keluarga sakinah yang dimaksud adalah keluarga yang didasarkan atas

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spritual dan material dan

mampu mengamalkan nilai-nilai keimanan dan berakhlak mulia.

F. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Baiq Pathiyatirrahmi Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Mataram, 2021 “PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT DESA

PADAMARA TERHADAP DAMPAK KURSUS CALON PENGANTIN

DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus Desa

Padamara Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur)”.

a. Persamaan

Persamaan dari kedua penelitian ini yaitu peneliatian yang dilakukan sama

peneliti juga menggunakan metode penelitian kualitatif. Juga memiliki

kesamaan pada variabel kurusus calon pengantin dan keluaga sakinah

b. Perbedaan

Perbedaan dari kedua peneliatian ini yaitu pada penelitian terdahulu yaitu

lebih menekankan pada pada pandangan tokoh mayarakat Desa Padamara

terhadap dampak kurus calon pengantin dalam pembentukan keluarga.

Sedangkan penulis lebih menekankan pada bnetuk dan proses bimbingan

pranikah dalam membentuk keluarga sakinah di Kantor Urusan Agama (KUA)

Banjarmasin Timur.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Moh Ekofitriyanto Jurusan Hukum Keluarga Islam

Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,

2020 “EFEKTIVITAS BIMBINGAN PERKAWINAN PRA-NIKAH DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KESIAPAN CALON PENGANTIN DI KUA

KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG”.

vii
a. Persamaan

Persamaan dari kedua penelitian ini yaitu peneliatian yang dilakukan sama

peneliti juga menggunakan metode penelitian kualitatif. Juga memiliki

kesamaan pada variabel bimbingan perkawinan pranikah.

b. perbedaan

Perbedaan dari kedua peneliatian ini yaitu pada penelitian terdahulu yaitu

lebih menekankan pada efektivitas bimbingan perkawinan pra-nikah dan

pengaruhnya terhadap kesiapan calon pengantin di KUA Kecamatan Batang

Kabupaten Batang. Sedangkan penulis lebih menekankan pada bnetuk dan

proses bimbingan pranikah dalam membentuk keluarga sakinah di Kantor

Urusan Agama (KUA) Banjarmasin Timur.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mirawati Institut Agama Islam Negeri Antasari

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam

Banjarmasin, 2015 “BIMBINGAN PERKAWINAN DI KUA KECAMATAN

BANJARMASIN BARAT KOTA BANJARMASIN”.

a. Persamaan

Persamaan dari kedua penelitian ini yaitu peneliatian yang dilakukan sama

peneliti juga menggunakan metode penelitian kualitatif. Juga memiliki

kesamaan pada variabel bimbingan perkawinan.

b. Perbedaan

Perbedaan dari kedua peneliatian ini yaitu pada penelitian terdahulu yaitu

lebih menekankan pada bimbingan perkawinan di KUA Kecamatan

Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin. Sedangkan penulis lebih menekankan

pada bnetuk dan proses bimbingan pranikah dalam membentuk keluarga

sakinah di Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarmasin Timur.

viii
G. Kajian Teori

A. Bimbingan

1. Pengertian bimbingan

Bimbingan merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris yaitu

“guidance” yang berasal dari kata kerja to guide yang berarti menunjukkan,

memberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang lebih bermanfaat

bagi hidupnya di masa kini dan akan datang.9 Jadi, Secara umum tujuan

bimbingan adalah membantu individu menjadi insan yang berguna dalam

kehidupan yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan,

penyesuaian, dan keterampilan serta mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.10

Bimbingan Menurut Tambuwal adalah proses membantu seseorang yang

dilaksanakan secara langsung, dalam bentuk kegiatan memberikan pemahaman,

pengelolahan, pengarahan, dan terfokus pada pengembangan dibantu oleh seorang

profesional yaitu konselor secara sukarela untuk mengubah perilakunya,

mengklarifikasinya sikap, ide-ide dan tujuannya sehingga masalahnya mungkin

terpecahkan.11

2. Tujuan dan fungsi bimbingan

a. Tujuan bimbingan

Secara Umum, tujuan bimbingan adalah Untuk membantu individu

memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan

predisposisi yang dimilikinya berbagai latar belakang yang ada (seperti latar

9
Baidi Bukhori, “Dakwah Melalui Bimbingan Dan Konseling Islam,” KONSELING RELIGI: Jurnal
Bimbingan Konseling Islam 5, no. 1 (2014): 9.
10
Sukatin et al., “Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan,” Jurnal Pendidikan Anak Bunarraqa
8, no. 2 (2022): 3.
11
Bakhrudin All Habsy, “Filosofi Keilmuan Bimbingan Dan Konseling” 2 (2017): 5,
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/viewFile/584/724.

ix
belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan

tuntutan positif lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan

konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara

langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan,

sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu.12

b. Fungsi bimbingan

bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak

dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, fungsi

tersebut yaitu:

1. Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu

konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan

lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama)”.

2. Fungsi pencegahan (preventif) merupakan fungsi yang berkaitan dengan

upaya konselor untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin

terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh

konseli.

3. Fungsi pengentasan sebagai upaya teratasi nya berbagai permasalahan

konseli sehingga masalah tersebut tidak menjadi hambatan bagi

perkembangan konseli.” Upaya yang dapat dilakukan oleh konselor dalam

mewujudkan fungsi pengentasan i\

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan

konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya

12
Ramlah, “Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik,” jurnal Al-Mau’izhah 1,
no. September (2018): 70–76, https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/mauizhah/article/download/8/6/.

x
berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka

perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.13

B. Bimbingan pranikah

1. Pengertian bimbingan pranikah

Bimbingan pranikah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “pra”

berarti “sebelum”, sedangkan “nikah” berarti perjanjian natara laki-laki dan

perempuan untuk bersuami istri dengan resmi. Secara umum pranikah

didefinisikan sebagai hal yang terjadi sebelum adanya perjanian antara laki-laki

dan perempuan untuk bersuami istri dengan resmi.14 Jadi, Bimbingan pranikah

merupakan proses layanan dilakukan oleh pembimbing kepada calon pengantin

dan fungsi layanan bimbingan pranikah dalam meningkatkan keharmonisan

keluarga.15

2. Dasar dan tujuan bimbingan pranikah

a. Dasar bimbingan pranikah

Adapun yang menjadi dasar dari pelakasanaan bimbingan pranikah adalah

Alquran dan Hadist sebagai pedoman hidup yang mengatur perilaku manusia

untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kedua dasar hukum tersebut di

dalamnya mengandung ajaran yang bertujuan membimbing kearah kebaikan dan

menjauhkan manusia dari kesesatan, sebagaimana Firman Allah swt. dalam QS

Ar-rum ayat 21:

‫﴿ َوِم ْن ٰا ٰي ِتٖٓه َاْن َخ َلَق َلُك ْم ِّم ْن َاْنُفِس ُك ْم َاْز َو اًجا ِّلَتْس ُك ُنْٓو ا ِاَلْيَها َو َجَعَل َبْيَنُك ْم َّمَو َّد ًة َّوَر ْح َم ًةۗ ِاَّن ِفْي ٰذ ِلَك ٰاَل ٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َّيَتَفَّك ُرْو َن‬
)21 :30/‫ ﴾ ( الّروم‬٢١
Artinya :
13
Yuliana D Lestari, “Analisis Perwujudan Fungsi Bimbingan Konseling Pada Peserta Didik Kelas X
Sma Negeri 1 Pontianak,” journal Analisa 1, no. 2 (2017): 8–9.
14
Hubungan Antara et al., “Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015,” no. May
2014 (2015): 2.
15
N Amelia, “Layanan Bimbingan Pranikah Dalam Meningkatkan Keharmonisan Keluarga: Penelitian
Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cileunyi,” Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan
Psikoterapi Islam 8, no. 1 (2020): 1, http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27064.

xi
Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-
pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram
kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Merujuk pada ayat tersebut, dapat ditegaskan bahwa membentuk keluarga

seseorang dapat merasakan kebahagiaan agar keluarga dapat merasakan ketenangan

dan merasa tentram, saling melengkapi satu sama lain baik kekurangan dan kelebihan,

serta saling menumbuhkan rasa kasih dan sayang agar kedua insan selalu dalam

perlindungan Allah baik susah maupun senang.

b. Tujuan bimbingan pranikah

Bimbingan pranikah ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga/keluarga dalam mewujudkan keluarga

sakinah, serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah

tangga. Bimbingan ini juga bertujuan mencegah timbulnya permasalahan dalam

rumah tangga. Selain itu bimbingan pranikah bertujuan untuk meminimalisir masalah

atau problematika kehidupan dalam rumah tangga.16

Menurut Tohari Musnawar, tujuan bimbingan pranikah adalah dimaksudkan

untuk memberikan arah suatu gerak langkah kegiatan, sebab tanpa tujuan yang jelas,

aktivtas yang dilakukan akan sia-sia. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui

bahwa tujuan bimbingan pranikah adalah untuk:

1. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang berkaitan

dengan pernikahan. Dalam hal ini bantuan diberikan untuk membantu

individu dalam memahami: (a) hakekat pernikahan menurut Islam, (b)

tujuan menurut Islam, (c) persyaratan-persyaratan menurut Islam, (d)

kesiapan dirinya untuk menjalankan pernikahan.

16
Hamdi Abdul Karim, “Manajemen Pengelolaan Bimbingan Pranikah Dalam Mewujudkan Keluarga
Sakinah Mawaddah Wa Rahmah,” Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam 1, no. 2 (2020): 355.

xii
2. Membantu individu mencegah timbulnya problem yang berkaitan dengan

rumah tangga individu. Dalam hal ini membantu dalam memahami: (a)

hakekat pernikahan berkeluarga menurut Islam, (b) tujuan hidup

berkeluarga menurut Islam, (c) cara-cara membina kehidupan berkeluarga

yang sakinah, mawaddah dan warohmah.17

Jadi bimbingan pranikah memiliki dasar hukum yang jelas dari Alquran dan

Hadist untuk pelaksanaannya dan bimbingan pranikah bertujuan agar membantu

konseli mencegah timbulnya problem-problem pernikahan dan problem-problem

kehidupan berumah tangga sesuai dengan agama Islam.

3. Unsur–unsur bimbingan pranikah

Dalam memudahkan proses bimbingan, diperlukan unsur-unsur yang

mendukung terlaksananya pelaksanaan bimbingan pranikah tersebut. Unsur-unsur

bimbingan pranikah adalah komponen-komponen yang selalu ada dalam kegiatan

bimbingan pranikah diantaranya yakni subjek bimbingan pranikah, Objek

bimbingan pranikah, materi bimbingan pranikah, metode bimbingan pranikah dan

media bimbingan pranikah.18 ←INSYALLAH AKAN DIMASUKKAN )

C. Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah lembaga terkecil dalam sistem sosial kemasyarakatan

yang terdiri dari satu orang lebih yang tinggal bersama, hidup dalam sebuah

rumah tangga untuk berinteraksi dan berkomunikasi dan disatukan oleh aturan-

aturan hukum pernikahan yang berlaku.


17
Wanda Nopita Putri and H. Muh Ilham, “Strategi Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Mutu
Penyuluh Agama Islam Dalam Bimbingan Pranikah Di Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang,” Jurnal
Mimbar Kesejahteraan Sosial 4, no. November (2021): h 8,
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/jmks/article/view/28385.
18
Karim, “Manajemen Pengelolaan Bimbingan Pranikah Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah
Mawaddah Wa Rahmah. ” Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam 1, no. 2 (2020): h 10”

xiii
keluarga menurut sejumlah ahli adalah sebagai unit sosial ekonomi

terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi,

merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang

mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan

perkawinan, dan adopsi.19

2. Fungsi Keluarga (blm dpt reff)

D. Keluarga sakinah

1. Pengertian keluarga sakinah

Menurut Bahasa, sakinah artinya ketenangan. Sakinah dari kata Sakana,

artinya tenang mereda, hening, tinggal. Dalam Islam, kata sakinah menandakan

ketenangan dan kedamaian dari Allah yang berada di dalam qalbu. 20 jadi keluarga

sakinah adalah unit terkecil di dalam masyarakat yang memiliki ketenangan dan

kedamaian untuk bisa hidup dengan baik serta mempunyai sikap berinteraksi dalam

masyarakat.

Membina keluarga sakinah tentu didahului dengan pernikahan. Pernikahan

adalah impian dan harapan setiap insan, karena dengan adanya pernikahan

terbentuklah rumah tangga sebagai tempat memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan

hidup untuk menghadapi kesulitan yang ditemui sehari-hari atau di saat menerima

kesenangan telah ada tempat mencurahkan isi hati.

2. Upaya membangun keluarga sakinah (INSYALLAH MASUK)

3. Kereteria Keluarga sakinah (INSYALLAH )

19
Mustakim Mustakim and Syafrida Syafrida, “Pandemi Covid-19 Sebagai Alasan Force Majeure
Dalam Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Di Indonesia,” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7, no.
8 (2020): 708-709.
20
Sofyan, “Membangun Keluarga Sakinah.” 100-101

xiv
H. Metode Penelitian

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu

suatu penelitian yang berupaya memberikan gambaran mengenai fenomena dan

keadaan yang terjadi di lokasi penelitian berdasarkan kondisi alamiah (natural

setting) dari objek penelitian, karena berdasar pada kondisi alamiah itu maka

berbagai fenomena yang nampak tersebut kemudian diekspoitasi dan diperdalam

untuk mengacu pada pelaku, waktu, tempat, dan kejadian yang ada secara

kontekstual melalui pengumpulan data yang diperoleh. Penelitian ini merupakan

penelitian lapangan yang mengandalkan data dari kondisi objektif yang terjadi di

lapangan atau lokasi penelitian.21

2. Subjek dan objek penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keseluruhan dari sumber informasi atas apa yang

disampaikan oleh Penyuluh kantor Urusan Agama (KUA) Banjarmasin timur.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu keadaan dari sesuatu benda, orang atau keadaan

yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian dengan kata lain obyek

penelitian yakni apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitan yang

menjadi obyek penelitian ini adalah 1). Bagaimana bentuk-bentuk bimbingan

pranikah dalam membentuk keluarga sakinah di Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. 2). Bagaimana

proses bimbingan pra nikah yang berlangsung di Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin


21
1M. Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama Pendidikan Teori dan Praktek (Cet. I; Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002), h, 59.

xv
3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini tepatnya berada di Kantor Urusan Agama (KUA) Jalan

Pramuka Raya 8 No.1, RT.10, Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur Kota

Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

4. Data dan sumber data

Data yang digali dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder,

yaitu:

1. Data primer : Sumber data primer yaitu jenis data yang secara langsung

diperoleh dari penelitian atau objek yang diteliti. Sumber primer dapat

diperoleh dari informan, secara teknis informan adalah orang yang dapat

memberikan penjelasan yang kaya warna, detail, dan komprehensif

mengenai apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa. Data

primer dalam penelitian ini yaitu Penyuluh Kantor Urusan Agama

banjarmasin timur sedangkan informan tambahan yaitu Penghulu dan

pasangan yang sudah menikah di Kecamatan Banjarmasin Timur

Kabupaten Banjar.

Dara sekunder: data sekunder merupakan sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui

orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber

data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data

primer. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, majalah,

koran, internet, serta sumber data lain yang bisa dijadikan data pelengkap,

Seperti orang tua, karena orang tua merupakan pembina pertama bagi

perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Oleh karena itu diperlukan

orang tua dalam memberikan bimbingan pranikah kepada anak yang ingin

xvi
melakukan pernikah, agar keluarga anak tersebut dapat mewujudkan

keluarga sakinah.

5. Teknik Pengmpulan Data

Menurut J. Supranto data yang baik dalam suatu penelitian adalah data yang

dapat dipercaya kebenarannya (reliable), mencakup ruang yang luas serta dapat

memberikan gambaran yang jelas untuk menarik kesimpulan.22

Pengumpulan data, penelitian menggunakan beberapa teknik, yaitu sebagai

berikut:

a. Wawancara

Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam

jawaban-jawaban responden.23 Teknik wawancara merupakan proses

percakapan dengan maksud mendapatkan data secara lisan mengenai

orang, kejadian, kegiatan, dan aspek lainnya. yang dilakukan oleh

peneliti yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang

dimaksud adalah Penyuluh Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarmasin

Timur terkait dengan data yang diperlukan. Teknik ini merupakan

instrumen pertama dalam melakukan pengumpulan data yang

digunakan untuk menggali seluruh data yang diperlukan oleh penulis

dalam penelitian yang ditujukan kepada Penyuluh kantor urusan agama

(KUA) Banjarmasin TIMUR yang sebelumnya sudah tersusun dalam

bentuk pertanyaan sebelum melakukan wawancara langsung.

b. Dokumentasi

22
J. Supranto, Metode Riset, Aplikasinya dalam Pemasaran (Jakarta: LembagaPenerbit FEUI, 1998), h.
47
23
Pupuh Fathurahman, Metode Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia 2011) hal.168

xvii
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian. Dokumentasi biasa berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita biografi,

peraturan kebijakan, sedangkan yang berbentuk gambar misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

c. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan

dalam melaksanakan penelitian, dalam penelitian kualitatif adalah

peneliti sendiri yang dibantu alat-alat instrument, seperti: Pedoman

wawancara yang berisi pertanyaan pertanyaan yang digunakan sebagai

acuan dalam mencari informasi, buku catatan, pulpen, kamera, dan alat

perekam.

6. Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan Data: Pengolahan data merupakan upaya untuk mencapai dan

mengolah serta menata secara sistematis catatan hasil wawancara, observasi,

dokumentasi dan sebagainya untuk meningkatkan pemahaman penulis tentang

masalah yang diteliti dan diolah secara kualitatif deskriptif.24

b. Analisis Data: Analisis data merupakan suatu cara untuk mengolah data

setelah diperoleh hasil penelitian, sehingga dapat diambil sebagai kesimpulan

berdasarkan data yang faktual. Analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Kelanjutan dari pengumpulan data

berawal dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,

24
12Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 246.

xviii
yaitu informan dari hasil teknik pengumpulan data baik wawancara, observasi

dan dokumentasi.

Ada tiga cara teknik analisis data dalam penelitian kualitatif deskriptif

yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi Data dimaksud dalam proses ini ialah penulis dapat

melakukan pemilihan-pemilihan, pemusatan perhatian untuk

menyederhanakan dan transformasi data “kasar” yang bersumber dari

catatan tertulis di lapangan. Reduksi data diharapkan agar memberikan

kemudahan dalam menyimpulkan hasil penelitian. Dengan kata lain

seluruh hasil penelitian dari lapangan yang telah dikumpulkan kembali

dipilah untuk menentukan data mana yang tepat untuk digunakan.

b. Penyajian Data

Penyajian data yang telah diperoleh dari lapangan terkait dengan

seluruh permasalahan penelitian dipilah antara mana yang dibutuhkan

dengan yang tidak, lalu dikelompokkan, kemudian diberikan batasan

masalah. Maka penyajian data tersebut diharapkan dapat memberikan

kejelasan data substantif dan mana data pendukung.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah setiap kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya.

Kesimpulan juga diverifikasi selama kegiatan berlangsung juga merupakan

tinjauan ulang pada catatan lapangan yang ada.

xix
7. Pengecekan Keabsahan Data

Agar mendapatkan hasil yang memuaskan, maka penelitian ini dilaksanakan

dengan beberapa tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap

pelaksanan, dan tahap penyusunan dan penulisan laporan penelitian.

a. Tahapan Perencanaan

1) Penjajakan awal dan observasi ke lokasi penelitian.

2) Pembuatan desain proposal skripsi.

3) Mengajukan desain proposal serta persetujuan judul kepada Dekan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin

b. Tahap Persiapan

1) Melaksanakan seminar proposal skripsi yang telah disetujui.

2) Merevisi proposal skripsi sesuai pedoman dan petunjuk dari dosen

pembimbing.

3) Mengajukan permohonan surat riset untuk mengadakan penelitian

4) Mempersiapkan pedoman pengumpulan data

c. Tahap Pelaksanaan

1) Mengumpulkan data.

2) Mengelompokkan dan mengolah data.

3) Menganalisis data

4) Menarik kesimpulan dan menyusun laporan penelitian

d. Tahap Penyusunan dan Penulisan Laporan

1) Penyusunan laporan penelitian

2) Menulis laporan penelitian

3) Berkonsultasi dengan pembimbing mengenai laporan yang disusun,

serta mengadakan koreksi ulang hingga disetujui.

xx
4) Memperbanyak hasil laporan yang telah disetujui dan selanjutnya siap

untuk diujikan dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah Skripsi

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin.

I. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami isi pembahasan maka penulis membuat

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN, memuat probelamtika penelitian sebagai gambaran

umum dari pembahasan meliputi, latar belakang, rumusan 25 masalah, tujuan,

signifikansi penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN TEORI pada bab ini memuat mengenai hal-hal yang

menjadi landasan teori dari penelitian yang terdiri dari kerangka teori yaitu pengertian

bimbingan pranikah,keluarga sakinan tujuan dan fungsi serta unsur yang bersangkutan

BAB III: METODE PENELITIAN, pada bab ini memuat tentang metode

penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, subjek penelitian, objek

penelitian, lokasi penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data

dan pengecekan keabsahan data.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memuat tentang hasil

dari penelitian yang dilakukan berupa hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

BAB V: PENUTUP, memuat tentang simpulan dan saran

xxi
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Amelia, N. “Layanan Bimbingan Pranikah Dalam Meningkatkan Keharmonisan Keluarga:


Penelitian Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cileunyi.” Irsyad : Jurnal Bimbingan,
Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam 8, no. 1 (2020): 41–58.
http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27064.
Antara, Hubungan, Motivasi Keselamatan, Dengan Disiplin, Berlalu Lintas, Pengendara
Sepeda Motor, Naskah Publikasi, and Bayu Perwitta Sari. “Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015,” no. May 2014 (2015): 0–8.
Bukhori, Baidi. “Dakwah Melalui Bimbingan Dan Konseling Islam.” KONSELING RELIGI:
Jurnal Bimbingan Konseling Islam 5, no. 1 (2014): 1–18.
Habsy, Bakhrudin All. “Filosofi Keilmuan Bimbingan Dan Konseling” 2 (2017): 1–7.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/viewFile/584/724.
Karim, Hamdi Abdul. “Manajemen Pengelolaan Bimbingan Pranikah Dalam Mewujudkan
Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah.” Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam 1, no.
2 (2020): 321.
Lestari, Yuliana D. “Analisis Perwujudan Fungsi Bimbingan Konseling Pada Peserta Didik
Kelas X Sma Negeri 1 Pontianak.” journal Analisa 1, no. 2 (2017): 2–11.
Mustakim, Mustakim, and Syafrida Syafrida. “Pandemi Covid-19 Sebagai Alasan Force
Majeure Dalam Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Di Indonesia.” SALAM: Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i 7, no. 8 (2020): 695–706.
Nurfauziyah, Alifah. “Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin Dalam Mewujudkan
Keluarga Sakinah.” Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi
Islam 5, no. 4 (2017): 60.
Nurliana, Nurliana. “Pernikahan Dalam Islam Antara Ibadah Dan Kesehatan Menuju
Keselamatan.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan 19, no.
1 (2022): 39–49.
Putri, Wanda Nopita, and H. Muh Ilham. “Strategi Kantor Urusan Agama Dalam
Meningkatkan Mutu Penyuluh Agama Islam Dalam Bimbingan Pranikah Di Kecamatan
Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang.” Jurnal Mimbar Kesejahteraan Sosial 4, no.
November (2021): 9–25.
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/jmks/article/view/28385.
Ramlah. “Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik.” jurnal Al-

xxii
Mau’izhah 1, no. September (2018): 70–76.
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/mauizhah/article/download/8/6/.
Rofiq, Ainur. “Strategi Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Jarak Jauh Perspektif
Pesepak Bola Profesional Klub Jakarta Matador FC.” Rechtenstudent 1, no. 1 (2020):
82–94.
Septiyani, Vinia Ayu, and H Muzaki. “Peran Badan Penasehat Pembinaan Dan Pelestarian
Perkawinan Dalam Memberikan Bimbingan Pra Nikah Guna Mewujudkan Keluarga
Sakinah Mawaddah Dan Rahmah.” Prophetic : Professional, Empathy and Islamic
Counseling Journal 1, no. 01 (2018): 155–170.
Sofyan, Basir. “Membangun Keluarga Sakinah.” Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan
Penyuluhan 7, no. 2 (2018): 1–14. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Al-
Irsyad_Al-Nafs/article/view/14544.
Sukatin, Agatha Dianovi, Damayanti Siregar, Indi Mawaddah, and Suryaningsih. “Bimbingan
Dan Konseling Dalam Pendidikan.” Jurnal Pendidikan Anak Bunarraqa 8, no. 2 (2022):
1–12.
Syam, Siti Arifah. “Perluasan Rezeki Bagi Orang Menikah Menurut Surah An-Nur Ayat 32.”
Al-Ahwal As-Syakhsyiah Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Sumatera Utara 32 (2018):
1–76.
Volkers, Mariella. “No TitleΕΛΕΝΗ.” Αγαη 8, no. 5 (2019): 55.

xxiii
Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Yasrie Wafi Maulana


Tempat Dan Tanggal Lahir : Nanga-Bulik, 24 juni 2000
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Jl. pandu Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan
No Hp/Alamat email : 0815 – 2289 – 2191 / yasrifarul2016@gmail.com
Pendidikan :
a. Tk Muhajiri
b. SDN Nanga-Bulik 6
c. Tsaniwayah Al Falah Banjarbaru
d. MA Al Falah Banjarbaru
Orang Tua
Ayah
Nama : Muhammad Kailani
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Wr Supratman Rt 11 Kabupaten Lamandau Provinsi
Kalimantan Tengah
Ibu
Nama : Luvita yanti
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Wr Supratman Rt 11 Kabupaten Lamandau Provinsi
Kalimantan Tengah
Jumlah Saudara : 4 (Empat)

xxiv

Anda mungkin juga menyukai