Anda di halaman 1dari 17

MAKALA

INDAHNYA MEMBANGUNG MAHLIGAI RUMAH TANGGA

OLEH
KELOMPOK 3
ASRI WIDAYATI ARIA DIPO
ARIADIN NARLIAN
ASTIN

SMAN NEGERI 1 WAWONII TENGGARA


TAHUN AJARAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada AllahSubhanahuWata’alayang


telahmemberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikanmakalah yang berjudul “IndahnyaMembangun Magligai
RumahTangga (Manahakat)”dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama
danbantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasihkepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaianmakalah ini.Diluar
itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masihbanyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunankalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selakupenyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dengan karya ini penulis berharap dapat membantu pemerintah
dalammencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui pengembangan internet
di desa-desa.Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambahkhazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata
untuk masyarakat luas.

Teporoko, Januari 2022

2
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
 
BAB I Pendahuluan........................................................................................4
A. LatarBelakang.......................................................................................4
B. RumusanMasalah..................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................... 5

BAB II Pembahasan.......................................................................................6
A. Dalil Yang Berkaitan dengan Manahakat(Pernikahan) Dalam Islam............6
B. Hukum Pernikahan dalam Islam...........................................................8 
C. Orang-Orang yang Tidak Boleh diNikahi............................................10
D. Rukun & Syarat Sah Nikah ..................................................................12

BAB III Penutup.............................................................................................16


A. Kesimpula.............................................................................................16
B. Hikmah................................................................................................. 16
C. Saran.....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila kita berbicara tentang pernikahan maka dapatlah kita


memandangnya daridua buah sisi. Dimana pernikahan merupakan sebuah perintah
agama. Sedangkan di sisilain adalah satu-satunya jalan penyaluran seks yang
disahkan oleh agama. Berdasarkansudut pandang ini, maka ketika orang
melakukan pernikahan pada saat yang bersamaanmereka bukan saja memiliki
keinginan untuk melakukan perintah agama, namun jugamemiliki keinginan
memenuhi kebutuhan biologisnya yang secara kodrat memang
harusdisalurkan.Sebagaimana kebutuhan lainnya dalam kehidupan ini, kebutuhan
biologissebenarnya juga harus dipenuhi. 

Agama islam telah menetapkan bahwa satu-satunya jalanuntuk memenuhi


kebutuhan biologis manusia adalah hanya dengan pernikahan,pernikahan
merupakan satu hal yang sangat menarik jika kita lebih mencermatikandungan
makna tentang masalah pernikahan ini. Di dalam al-Qur’an telah dijelaskanbahwa
pernikahan ternyata juga dapat membawa kedamaian dalam hidup
seseorang(litaskunu ilaiha). Ini berarti pernikahan sesungguhnya bukan hanya
sekedar sebagaisarana penyaluran kebutuhan seks namun lebih dari itu pernikahan
juga menjanjikanperdamaian hidup bagi manusia dimana setiap manusia dapat
membangun surge dunia didalamnya. Semua hal itu akan terjadi apabila
pernikahan tersebut benar-benardilaksanakan dengan cara yang sesuai serta jalur
yang telah ditetapkan islam.

B.Rumusan Masalah
 

4
Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang perlu di dibahas
sedikittentang:
1. Apa Dalil yang berkaitan dengan manahakat(pernikahan)?
2. Bagaimana hukum pernikahan dalam Islam?
3. Siapa saja orang yang tidak boleh dinikahi dalam hukum Islam?
4. Apa rukun dan syarat pernikahan dalam Islam?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui Dalil yang berkaitan dengan manahakat(pernikahan).


2. Untuk mengetahui bagaimana hukum pernikahan dalam Islam.
3. Untuk mengetahui siapa saja orang yang tidak boleh dinikahi dalam Islam.
4. Untuk mengetahui rukun dan syarat pernikahan dalam Islam.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dalil Yang Berkaitan dengan Manahakat(Pernikahan) Dalam Islam


Banyak sekali kita jumpai ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits yang berkaitan
dengan pernikahan, seperti anjuran menikah, hukum nikah, aturan dan segala hal
yangberkaitan dengan sebuah pernikahan.

1) Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Pernikahan


 Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan pernikahan diantaranya yaitu
sebagai berikut:

a.Surat An-Nisa Ayat 3

Artinya: “…Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua,


tiga atau empat.Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja,atau budak-budak yang kamu miliki
“. (QS. An-Nisa: 3)

b.Surat An-Nisa ayat 4


 
Artinya: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi)
sebagai pemberian dengan  penuh  kerelaan. Kemudian jika mereka meny
erahkan kepada  kamusebagian dari maskawin itu dengan senang hati,
maka makanlah (ambillah) pemberian itu(sebagai makanan) yang sedap
lagi baik akibatnya
“. (QS. An-Nisa: 4)

c.Surat An-Nahl Ay
 

6
Artinya:“ Allah menjadikan  bagi kamu isteri dari jenis kamu sendiri dan 
menjadikanbagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu,
dan memberimu
rezekidari yang baikbaik.  Maka mengapakah mereka beriman kepada ya
ng  bathil dan mengingkarinikmat Allah? “. (QS. An-Nahl: 72)

d.Surat Ar-Rum Ayat 21


 
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dandijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itubenar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “. (QS. Ar-
Rum: 21)

2) Hadits Tentang Menikah


 
a.Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda:

Artinya: “Wanita dinikahi karena empat petkara yaitu karena hartanya,


keturunannya,kecantikannya dan karena agamanya. Maka dapatkanlah
wanita yang taat beragamaniscaya kamu akan beruntung“. (HR. Bukhari
dan Muslim)

b.Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

7
Artinya: “Tetapi aku sholat, tidur, berpuasa, berbuka, dan mengawini
perempuan.Barangsiapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk
ummatku“.(Muttafaqun ‘Alaih)
 
Artinya:“ Jika seseorangmenikah, maka ia telah menyempurnakan separu
h  agamanya.Karenanya, bertakwalah kepada Allah pada separuh yang
lainnya“.(HR. Al-Baihaqi)

Artinya: “Empat perkara yang termasuk sunnah para rasul, yaitu sifat
malu, memakaiwewangian, bersiwak dan menikah“. (HR. Tirmidzi dan
Ahmad)
 
Artinya: “Barangsiapa yang Allah beri rezeki kepadanya berupa istri
shalihah, berarti Allahtelah menolongnya atas separuh agamanya. Maka
bertakwalah kepada Allah untuk separuh yang lainnya“. (HR. At -
Thabrani)

c.Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulullah SAW bersabda:


 
Artinya: “Wahai para generasi muda, barangsiapa diantaramu sudah
mampu berkeluarga,hendaknya dia menikah. Karena hal itu dapat
menundukkan pandangan dan menjagakemaluannya. Dan barangiapa
yang belum mampu, hendaknya dia berpuasa, karena
puasadapat  mengendalikanmu“. (Muttafaqun ‘Alaih)
 
Artinya: “Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan membangga-
banggakan jumlahkalian kepada umat-umat lain pada hari Kiamat, dan
janganlah kalian seperti para pendetaNasrani“. (HR. Al-Baihaqi)

8
Artinya: “Nikah itu adalah sunnahku. Maka barangsiapa yang tidak
menyukai sunnahkuberarti ia bukan golonganku“. (HR. Ibnu Majah)

B. Hukum Pernikahan dalam Islam


Hukum pernikahan bersifat kondisional, artinya berubah menurut situasi
dankondisi seseorang dan lingkunganya.

a) Wajib
Bagi yang sudah mampu kawin, nafsunyan telah mendesak dan
takut terjerumusdalam perzinahan.Karena menjauhkan diri dari yang
haram adalah wajib, sedang untuk itu
tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali dengan jalan kawin. Dari ibnu
mas’ud :Rasulullah saw bersabda: “Hai, golongan pemuda! Jika di antara kamu ada
yang mampukawin hendaklah ia kawin, karena nanti matanya akan lebih
terjaga dan kemaluannya akanlebih terpelihara, dan bilamana ia belum
mampu kawin, hendaklah ia berpuasa, karenapuas
a itu ibarat pengebiri.( HR. Jama’ah )
 
b) Sunnah
Bagi orang yang nafsunya telah mendesak lagi mampu kawin,
tetapi masih bisamenahan dirinya dari berbuat zina. Dari Abu Umamah:
Rasulullah saw bersabda: “kawinlahkalian, karena aku akan membanggakan
banyaknya jumlah kalian pada umat-umat lain.Dan janganlah kalian
seperti pendeta-pendeta Nasrani” HR. Baihaqi. Ibnu Abbasberkata:”Ibadah
seseorang belum sempurna, sebelum ia kawin.”

c) Haram:
Bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan
lahirnya kepadaistrinya serta nafsunya pun tidak mendesak.Qurthuby
berkata: “ Bila seseorang laki-lakisadar tidak mampu membelanjai
istrinya atau membayar maharnya atau memenuhi hak-hak istrinya, maka

9
ia tidak dapat kawin, sebelum jujur menjelaskan kondisi
sebenarnya.Begitu pula kalau itu karena sesuatu hal menjadi lemah, tak
mampu menggauli istrinya,maka wajiblah ia menjelaskan dengan jujur
agar perempuannya tidak tertipu olehnya.Jugatidak bisa langsung ia
menipunya dengan menyebut keturunan, harta dan pekerjaannyasecara
tidak semestinya. Begitu juga sebaliknya bagi perempuan.Termasuk
tidakmenyembunyikan cacat tubuh, kelainan pada alat kelamin atau hal-
hal penyimpangankejiwaan. Bila ternyata salah satu pasangan
mengetahui aib pada lawannya, maka ia berhakuntuk membatalkan, jika
yang aib itu perempuannya, maka suaminya bisamembatalkannya dan
dapat mengambil kembali maharnya. Diriwayatkan bahwa
Nabimengawini seorang perempuan Bani Bayadhah yang kemudian
diketahui lambungnyaburik, lalu ia batalkan, seraya bersabda: Kalian
semua (orang-orang Bani Bayadhah) telahmenipu saya.”

d) Makruh
Bagi seseorang yang lemah syahwat dan tidak mampu member
belanja istrinya,walaupun tidak merugikan istri, karena ia kaya dan tidak
memiliki keinginan syahwat yangkuat.

e) Mubah:
Bagi laki-laki yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang
mewajibkan segera kawinatau karena alasan-alasan yang mengharamkan
untuk kawin.

C. Orang-Orang yang Tidak Boleh di Nikahi


Kenapa ada istilah mahram dalam islam, ternyata setelah diteliti
pernikahandengan mahram itu terkadang bisa menyebabkan hasil keturunan yang
tidak normal.Begitulah islam mengetahui tentang apa-apa sebelum adanya
laboratorium gen,sebelum adanya mikroskop,sebelum adanya sesuatu yang
canggih untuk melakukanpenelitian. Islam sudah melarang hal-hal dilarang yang

10
pastinya akan menimbulkanbahaya.Maka dalam islam, hal pertama yang
dilakukan seseorang adalah meyakininyaterlebih dahulu hal tersebut baru
kemudian membuktikannya dengan sebuah penelitian.Bagaimana bisa orang itu
bisa membenarkan kebenaran islam tanpa diameyakininya terlebih dahulu. Yakin
itu penting dalam islam, yakin itu Iman. Mahramadalah seorang yang haram di
nilahi. Dari pihak laki-laki ada tiga yaitu :

1.Sebab Nasab (hubungan darah) ada tujuh :


 
 Ibu terus ke atas
 Anak terus ke bawah
 Saudara
 Saudara bapak
 Saudara ibu
 Anak saudara laki-laki
 Anak saudara perempuan
 
2.Sebab susuan (menyusu pada waktu kita bayi) ada enam :
 
 Ibu yang menyusui terus ke atas
 Seorang yang menyusu pada istri
 Saudara suami ibu susuan
 Saudara ibu susuan
 Anak saudara sesusuan

3.Sebab pernikahan ada tiga :


 
 Ibunya istri

11
 Anaknya istri
 Istrinya anak

Di samping itu ada wanita yang haram dinikah, yaitu :

 Janda-janda para nabi


 Saudara dan bibi dari istri yang masih sah.

D. Rukun & Syarat Sah Nikah

1.Rukun nikah

 Pengantin lelaki (Suami)


 Pengantin perempuan (Isteri)
 Wali
 Dua orang saksi lelaki
 Ijab dan kabul (akad nikah)

2.Syarat Sah Nikah


 
a.Syarat bakal suami

 IslamLelaki yang tertentu


 Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
 Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut
 Bukan dalam ihram haji atau umrah
 Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
 Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu masa

12
 Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini adalah sah
dijadikanisteri

b.Syarat bakal isteri

 Islam
 Perempuan yang tertentu
 Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
 Bukan seorang khunsa
 Bukan dalam ihram haji atau umrah
 Tidak dalam idah
 Bukan isteri orang

c.Syarat wali

 Islam, bukan kafir dan murtad\


 Lelaki dan bukannya perempuan
 Baligh
 Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
 Bukan dalam ihram haji atau umrah
 Tidak fasik
 Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan sebagainya
 Merdeka
 Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanyaSebaiknya bakal
isteri perlulah memastikan syarat WAJIB menjadi wali. Sekiranyasyarat
wali bercanggah seperti di atas maka tidak sahlah sebuah pernikahan itu.
Sebagaiseorang mukmin yang sejati, kita hendaklah menitik beratkan hal-
hal yang wajib sepertiini. Jika tidak di ambil kira, kita akan hidup di
lembah zina selamanya.

13
d.Syarat-syarat saksi

 Sekurang-kurangya dua orang
 Islam
 Berakal
 Baligh
 Lelaki
 Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul
 Dapat mendengar, melihat dan bercakap
 Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak berterusan melakukan
dosa-dosakecil)
 Merdeka

e.Syarat ijab

 Pernikahan nikah ini hendaklah tepat


 Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran
 Diucapkan oleh wali atau wakilnya
 Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(nikah
kontrake.g.perkahwinan(ikatan suami isteri) yang sah dalam tempoh
tertentu seperti yangdijanjikan dalam persetujuan nikah muataah)
 Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafazkan)*
Contoh bacaan Ijab:Wali/wakil Wali berkata kepada bakal
suami:"Akunikahkan/kahwinkan engkau dengan Diana Binti Daniel
dengan mas kahwinnya/bayaranperkahwinannya sebanyak RM 3000
tunai".

f.Syarat qabul

 Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab

14
 Tiada perkataan sindiran
 Dilafazkan oleh bakal suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)
 Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah
kontrak)
 Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)
 Menyebut nama bakal isteri
 Tidak diselangi dengan perkataan lain* Contoh sebutan qabul(akan
dilafazkan oleh bakal suami):"Aku terimanikah/perkahwinanku dengan
Diana Binti Daniel dengan mas kahwinnya/bayaranperkahwinannya
sebanyak RM 3000 tunai" ATAU "Aku terima Diana Binti Daniel
sebagaiisteriku".
 

15
BAB III
PENUTUP
 
 A.Kesimpulan

1. Pernikahan yaitu ikatan dua orang hamba berbeda jenis dengan suatu
ikatan akad
2. Hukum-hukumnya nikah adalah jaiz, sunnat, wajib, makruh, haram.
3. Diantaranya rukun-rukun nikah adalah mempelai laki-laki, mempelai
perempuan, wali,dua orang saksi, sighat.
4. Tujuan adanya pernikahanan ternyata sangat banyak ditinjau dari berbagai
sisi

B.Hikmah

1. Pernikahan yang sah menjadikan hubungan antara seorang laki-laki dan


perempuanyang bukan muhrim menjadi halal.
2. Pernikahan menjadi sah dengan rukun dan syarat nikah.

C.Saran
 
Akhirnya, pemakalah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikutmembantu di dalam menyelesaikan makalah kami ini. Disamping
itu, kritik dan saran darisiswa serta guru pengampu dan para pembaca sangat kami
harapkan, demi kebaikan kitabersama terutama bagi pemakalah.
 

16
DAFTAR PUSTAKA

https://aryandikaputera.blogspot.com/2016/09/makalah-tentang-indahnya-
membangun.htmlhttp://mhraka.blogspot.com/2018/01/makalah-membangun-
mahligai-rumahtangga.html
https://www.slideshare.net/YolanMaulitaWiguna/makalah-mengenai-mahligai-
rumah-tanggahttp://islammakalah.blogspot.com/p/blog-page_27.html

17

Anda mungkin juga menyukai