Anda di halaman 1dari 6

Jawaban NO : 1

A. Rumus
Pertumbuhan Ekonomi = ((Pendapatan Nasional Rill Tahun Berikutnya - Pendapatan Nasional
Rill Tahun Sebelumnya) / Pendapatan Nasional Rill Tahun Sebelumnya) x 100%

2014 ke 2015:
Pertumbuhan Ekonomi = ((1.825.000 - 1.450.000) / 1.450.000) x 100%
= (375.000 / 1.450.000) x 100%
= 0,2586 x 100%
= 25,86%

2015 ke 2016:
Pertumbuhan Ekonomi = ((1.200.000 - 1.825.000) / 1.825.000) x 100%
= (-625.000 / 1.825.000) x 100%
= -0,3425 x 100%
= -34,25%

2016 ke 2017:
Pertumbuhan Ekonomi = ((2.725.500 - 1.200.000) / 1.200.000) x 100%
= (1.525.500 / 1.200.000) x 100%
= 1,2713 x 100%
= 127,13%

2017 ke 2018:
Pertumbuhan Ekonomi = ((4.250.000 - 2.725.500) / 2.725.500) x 100%
= (1.524.500 / 2.725.500) x 100%
= 0,5594 x 100%
= 55,94%
B. Hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi tersebut menunjukkan persentase perubahan
pendapatan nasional riil dari satu tahun ke tahun lain.

1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 25,86% antara tahun 2014 dan 2015 menunjukkan bahwa
pendapatan nasional riil meningkat sebesar 25,86% dari tahun sebelumnya.
2. Pertumbuhan ekonomi sebesar -34,25% antara tahun 2015 dan 2016 menunjukkan
adanya penurunan pendapatan nasional riil sebesar 34,25% dibandingkan tahun
sebelumnya.
3. Pertumbuhan ekonomi sebesar 127,13% antara tahun 2016 dan 2017 menunjukkan
adanya peningkatan yang signifikan dalam pendapatan nasional riil sebesar 127,13%
dibandingkan tahun sebelumnya.
4. Pertumbuhan ekonomi sebesar 55,94% antara tahun 2017 dan 2018 menunjukkan
peningkatan yang cukup besar dalam pendapatan nasional riil sebesar 55,94%
dibandingkan tahun sebelumnya.
Hasil perhitungan tersebut memberikan gambaran tentang perubahan tingkat pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan peningkatan
kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sementara pertumbuhan ekonomi negatif
menunjukkan adanya penurunan kegiatan ekonomi. Semakin

Jawaban No 2
Rumus
Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Penerimaan = Bunga modal + Laba Usaha + Konsumsi
Pemerintah + Investasi + Gaji Karyawan + Sewa Tanah + Ekspor - Impor
Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Penerimaan
= 2.000.000 + 3.000.000 + 3.000.000 + 2.000.000 + 500.000 + 1.500.000 + 700.000 - 5.000.000
= 7.700.000 - 5.000.000
= 2.700.000
Jadi, pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan adalah Rp. 2.700.000.
Jawaban No 3
Rumus
Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran = Konsumsi Masyarakat + Pendapatan
Tata Usaha + Pengeluaran Negara + Pendapatan Sewa + Pengeluaran Investasi + Impor - Ekspor
Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran
= 80.000.000 + 40.000.000 + 250.000.000 + 25.000.000 + 75.000.000 + 35.000.000 - 50.000.000
= 505.000.000 - 50.000.000
= 455.000.000
Jadi, pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah Rp. 455.000.000.

Jawaban No 4
a. Pendapatan Nominal Riil Setiap Tahunnya:
Rumus
Pendapatan Nominal Riil = Pendapatan Nominal / IHK
Tahun 2015 = 15,750,000 / 105 = 150,000
Tahun 2016 = 16,100,500 / 115 = 140,000
Tahun 2017 = 11,250,000 / 102 = 110,294.12
Tahun 2018 = 22,120,000 / 195 = 113,435.90

Jadi, pendapatan nominal riil setiap tahunnya adalah:


2015: 150,000
2016: 140,000
2017: 110,294.12
2018: 113,435.90

b. Hubungan antara Pendapatan Nasional, Riil, dan Indeks Harga Konsumen (IHK):
Hubungan antara pendapatan nasional, riil, dan IHK adalah bahwa pendapatan nasional riil
menggambarkan pendapatan yang telah disesuaikan dengan perubahan harga melalui
penggunaan IHK. Dengan menghitung pendapatan riil, kita dapat memperoleh gambaran yang
lebih akurat tentang daya beli pendapatan tersebut dalam jangka waktu tertentu, karena ia
memperhitungkan inflasi atau perubahan harga yang terjadi dalam perekonomian. IHK
digunakan sebagai alat untuk mengkoreksi pendapatan nominal agar dapat memperhitungkan
daya beli sebenarnya atau nilai riil dari pendapatan tersebut

Jawaban No 5
a. Perbedaan antara GNP (Gross National Product) dan GDP (Gross Domestic Product) terletak
pada pendekatan yang digunakan dalam proses perhitungannya. Perbedaan dalam proses
perhitungan antara GNP dan GDP terletak pada cara menghitung pendapatan faktor produksi
yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri. Dalam perhitungan GNP, faktor produksi yang
dimiliki oleh warga negara suatu negara yang bekerja di luar negeri (misalnya, pekerja migran)
dianggap sebagai pendapatan yang masuk ke dalam GNP. Sebaliknya, dalam perhitungan GDP,
pendapatan faktor produksi yang berasal dari luar negeri (misalnya, subsidi dari pemerintah
asing) tidak dihitung dalam GDP.

b. NFI (Net Factors Income from Abroad) adalah komponen yang digunakan dalam perhitungan
GNP (Gross National Product). NFI mencerminkan perbedaan antara pendapatan faktor produksi
yang diperoleh oleh warga negara suatu negara dari luar negeri dan pendapatan faktor produksi
yang diperoleh oleh warga negara asing di dalam negeri. Dalam perhitungan GNP, NFI dihitung
dengan mengurangi pendapatan faktor produksi yang diperoleh oleh warga negara asing di dalam
negeri dari pendapatan faktor produksi yang diperoleh oleh warga negara suatu negara di luar
negeri. Jika pendapatan faktor produksi yang diperoleh dari luar negeri lebih besar daripada
pendapatan faktor produksi yang diperoleh oleh warga negara asing di dalam negeri, maka NFI
akan bernilai positif. Sebaliknya, jika pendapatan faktor produksi yang diperoleh oleh warga
negara asing di dalam negeri lebih besar, maka NFI akan bernilai negatif.
Jawaban 6
Dalam perhitungan pendapatan nasional sebagai indikator kesejahteraan suatu negara, beberapa
variabel yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan adalah:
Variabel yang dimasukkan:
1. Konsumsi rumah tangga: Menunjukkan total pengeluaran masyarakat untuk membeli
barang dan jasa.
2. Investasi: Menunjukkan total pengeluaran untuk pembelian modal fisik, seperti mesin,
peralatan, dan infrastruktur.
3. Pengeluaran pemerintah: Menunjukkan total pengeluaran pemerintah untuk barang dan
jasa publik.
4. Ekspor: Menunjukkan nilai barang dan jasa yang dijual ke luar negeri.
5. Impor: Menunjukkan nilai barang dan jasa yang dibeli dari luar negeri.
6. Pendapatan faktor produksi: Meliputi pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan (gaji),
bunga modal, laba usaha, dan pendapatan sewa.

Variabel yang dikeluarkan:


1. Transfer pembayaran: Transfer pembayaran antara individu, rumah tangga, dan
pemerintah yang tidak termasuk dalam pengeluaran untuk barang dan jasa, seperti
tunjangan sosial atau bantuan keuangan.
2. Penyusutan: Pengurangan nilai aset fisik seiring berjalannya waktu.
3. Subsidi pemerintah: Pembayaran langsung dari pemerintah kepada perusahaan atau
individu untuk mengurangi biaya produksi atau harga barang dan jasa.
4. Perubahan stok barang: Perubahan dalam nilai persediaan barang yang belum terjual.
5. Pendapatan ilegal: Pendapatan yang diperoleh melalui aktivitas ilegal atau tidak
dilaporkan secara resmi.
SOAL YANG BAWAH
Jawaban NO 1 B
Rumus
Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nominal x (IHK Tahun Terkini / IHK Tahun Dasar)
Tahun 2015: 125.500 x (115 / 100) = 144.325
Tahun 2016: 147.250 x (125 / 100) = 184.063
Tahun 2017: 185.000 x (140 / 100) = 259.000
Tahun 2018: 210.500 x (155 / 100) = 326.275
Jadi, pendapatan nasional riil untuk setiap tahunnya adalah sebagai berikut:
2015: Rp. 144.325
2016: Rp. 184.063
2017: Rp. 259.000
2018: Rp. 326.275

Jawaban NO 2 B
Pertumbuhan Ekonomi
Rumus = (Pendapatan Nasional Riil Tahun Berikutnya - Pendapatan Nasional Riil Tahun
Sebelumnya) / Pendapatan Nasional Riil Tahun Sebelumnya x 100
Tahun 2015: (109.130 - 95.000) / 95.000 x 100 = 14.7%
Tahun 2016: (117.800 - 109.130) / 109.130 x 100 = 7.9%
Tahun 2017: (132.143 - 117.800) / 117.800 x 100 = 12.2%
Tahun 2018: (135.806 - 132.143) / 132.143 x 100 = 2.8%
Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2014 sampai dengan 2018 adalah sebagai
berikut:
2015: 14.7%
2016: 7.9%
2017: 12.2%
2018: 2.8%

Anda mungkin juga menyukai