Anda di halaman 1dari 3

The Kingdom Of Thailand

Strengthening Climate Change Adaptation and Resilience in Vulnerable


Communities

“There is also suffering that comes from natural disasters. These natural disasters can be reduced
or handled; we just need time to do it”

- Bhumibol Adulyadej, King Of Thailand-

Peristiwa perubahan iklim merupakan akibat dari pemanasan global yang beresiko pada
lingkungan sosial masyarakat seperti kenaikan suhu permukaan air laut,Intensitas cuaca yang
ekstrim,dan terjadinya perubahan pola curah hujan yang mengganggu kelangsungan hidup
habitat.Mobilitas yang tinggi dengan pembangunan industri yang luas memberikan dorongan
terhadap terjadinya perubahan iklim disebabkan dari pemicu pembakaran bahan bakar semacam
batu bara,minyak dan gas.pembakaran bahan bakar fosil ini menyebabkan terjadinya emisi gas
rumah kaca yang mengakibatkan perubahan iklim seperti karbon dioksida dan metana,dan emisi
gas rumah kaca akibatnya suhu pada bumi meningkat sekitar 1,1°C yang lebih hangat di akhir
tahun 1800,Dekade tahun 2011-2020 merupakan Rekor Terpanas (United Nations
Building,Thailand). penelitian tentang persepsi orang petani lokal pegunungan di Thailand Utara
tentang perubahan iklim menunjukan hasil 45% rumah tangga merasakan perubahan iklim, 47%
dari semua responden mengatakan mereka pernah mendengarnya
tentang perubahan iklim seperti media atau komunikasi dengan masyarakat, Secara khusus, 42%
rumah tangga percaya bahwa disebabkan oleh aktivitas deforestasi manusia,
masyarakat lokal persepsi bahwa bahaya terkait perubahan iklim seperti kekeringan, banjir dan
tanah longsor,Sekitar 77 % rumah tangga lokal merasakan kekeringan (Manandhar dkk.,2015),

Penting untuk diketahui bahwa kondisi alam tidak lepas dari berlangsungnya aktivitas
mobilitas manusia,upaya kebijakan internasional untuk memastikan bahwa negara harus dapat
menghadapi perubahan iklim melalui kebijakan sistem ketahanan untuk masyarakat (Diana
Nurhayati dkk.,2020).Negara Thailand tidak memiliki catatan yang kuat terhadap komitmen
perubahan iklim serta berlanjut tetapi negara kami mengambil tindak lanjut untuk perubahan
iklim, Sejalan dengan pedoman Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC) untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap
dampak di masa depan,pertemuan Konferensi PBB 2021 Glasgow mendapatkan hasil untuk
menetapkan tujuan Menyusun Rencana Induk Perubahan Iklim Thailand 2015-2025 yaitu
Thailand Climate Change Master Plan, TCMP (Chaya Vaddhana Putih,2023). Amerika Serikat
dan Uni Eropa memimpin inisiatif pengurangan metana global pada kofernsi PBB,Menurut
prakarsa tersebut sekitar 100 negara dari 200 negara telah berkomitmen untuk mengurangi emisi
metana sebesar 30% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi tahun 2020, Amerika
Serikat dan China dua penghasil emisi karbon terbesar di dunia juga mengumumkan pernyataan
bersama tentang kerja sama untuk memerangi perubahan iklim.Negara Thailand memandang
perubahan iklim untuk dihadapi tidak perlu ditakuti sesuai dengan konstitusi Thailand,B.E.2560,
(2017) yang mengatur tentang bahwa negara melestarikan, melindungi, memelihara,
memulihkan, mengelola, dan menggunakan atau mengatur pemanfaatan sumber daya alam,
lingkungan hidup, dan keanekaragaman hayati secara seimbang.

Topik isu mengenai perubahan iklim harus menjadi perhatian pada masing-masing negara
seperti kenaikan air laut,polusi udah yang membuat ekosistem tercemari dll.untuk mengatasi hal
ini negara Thailand menawarkan gagasan yang disebut Climate Change Towards Tustainable
Change (CCTSC).

1. National Communications to the UNFCCC (NCU)

UNFCCC Thailand mengacu pada keterlibatan dan kegiatan Thailand dalam Konvensi
Kerangka Kerja PBB 2021 tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). UNFCCC adalah perjanjian
internasional yang didirikan pada tujuan menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
dan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya terhadap sistem iklim. Thailand berusaha
fokuskan pada pembaruan kemajuan negara yang disetujui oleh Dewan Kebijakan Energi
Nasional tahun 2021 mengenai komitmen untuk mengurangi emisi gas kaca tahunan sebesar
20% hingga 30% pada tahun 2023.mencakup langkah-langkah sebagai berikut; peningkatan rasio
energi terbarukan dan energi bersih dari pembangkit listrik baru;mempromosikan kendaraan
listrik (EV);menjadi pusat gas alam cair; Dan mempromosikan produksi dan penggunaan energi
terbarukan.ini upaya dalam menangani perubahan iklim mengenai kerangka kerja kebijakan
nasional yang diatur Undang-Undang Dasar bahwa negara melestarikan,melindungi,
memelihara, memulihkan, mengelola, dan menggunakan atau mengatur pemanfaatan sumber
daya alam, lingkungan hidup, dan keanekaragaman hayati secara seimbang dan lestari. ini
memberikan sorotan dalam membangun kerja sama internasional dan upaya peningkatan
mengatasi perubahan iklim menuju perubahan pelestarian.

2. Nationally Determined Contribution (NDC)

Sebagai negara berkembang yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim,
Thailand sangat mementingkan upaya global untuk mengatasi tantangan yang umum seperti
menggunakan hemat energi listrik di rumah,mengurangi penggunaan kendaraan secara
padat,mengonsumsi makanan sehat dari kandungan nabati.hal ini dapat mengurangi dampak dari
perubahan iklim dan ini dapat membantu kita dalam mengupayakan perubahan ramah
lingkungan dan menyelamatkan bumi.
References

Nurhayati,D,.Dhokhikah,Y. & Marga Mandala.2020. Persepsi dan Strategi Adaptasi Masyarakat


Terhadap Perubahan Iklim di Kawasan Asia Tenggara.Jurnal Teoretis dan Terapan
Teknik Bidang Lingkungan.1(1):39-44.

Manandhar, S., Pratoomchai,W,. Ono,k.,Kazama,S., & Komori,D. 2015. Local people’s


perceptions of climate change and related hazards in mountainous areas of northern
Thailand.Journal Of Disaster Risk Reduction.11:47-59.

Mark,D.2011. Climate Change and Thailand: Impact and Response. JOURNAL


ARTICLE.33(2):229-258.

Perubahan iklim di Thailand: Perihal Politik Pengetahuan dan Pemerintahan - Kyoto Review of
Southeast Asia

Thailand's sustainability policy: getting its act together - Economist Intelligence Unit (eiu.com)

Climate Change | United Nations in Thailand

COP26: Perjanjian Iklim Glasgow Resmi Diadopsi, Apa Saja Isinya? - Medcom.id

Limiting global warming to 1.5°C is looking unlikely - Economist Intelligence Unit (eiu.com)

The Environment and Climate Change Law Review - The Law Reviews

Thailand's Initial National Communication (unfccc.int)

Anda mungkin juga menyukai