Nim : 210100435
Prodi : S1 psikologi
Tahun 2021
Penulis Melisa Putri, Eko Kuntarto, Alirmansyah
Tanggal Juni
Reviewer Fabiola fadila larasati
Latar Belakang Belajar adalah sebuah proses individu menghadapi perubahan
dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Upaya untuk mencapai
suatu perubahan yang diinginkan perlu menempuh berbagai cara
dan mengikuti prinsip-prinsip yang menjadi aturan dalam
belajar. Namun, perlu disadari bahwa antara kondisi awal
sampai kondisi tujuan terdapat beberapa hal yang menjadi
hambatan baik yang datang dari diri siswa maupun luar dari diri
siswa. Hambatan yang dialami siswa tersebut dalam psikologi
pendidikan disebut dengan kesulitan belajar (Syah, 2013).
Tahun 2020
Tanggal 2020
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menilai kriteria diagnostik anak
penderita disleksia. Kriteria diagnostiknya didasarkan pada
gejala perilaku yang muncul pada anak yang mengalami
kesulitan membaca dan menulis
Kajian Teori Penelitian terhadap anak dengan disleksia berdasarkan defisit
membaca dan mengeja menemukan bahwa gangguan
pengetahuan metafonologi, morfologi, gangguan visual dan
auditori menunjukkan 94% dialami oleh anak-anak disleksia
pada tingkat sekolah dasar (Jan Le, dkk. 2011). Pembahasan
tentang kemampuan kognitif yang terjadi karena gangguan
fonologi, gangguan visual dan gangguan auditori adalah faktor
penting untuk melakukan diagnosis terhadap penderita
disleksia (Tamboer, Vorst, dan Oort, 2016). Adapun indikasi
gangguan pada anak disleksia juga dikemukakan Asosiasi
disleksia Inggris (Reid, 2011) beberapa indikasi anak yang
mengalami disleksia antara lain 1) mengalami kesulitan dalam
membedakan bunyi, 2) kurang perhatian, 3) kurang dapat
membedakan suara, 4) mempunyai riwayat perkembangan
lambat bicara.
Kelemahan Penelitian -
Tahun 2021
Tanggal 2021
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi secara dini masalah
perkembangan anak khususnya di proses perkembangan belajar
anak, hal ini adalah upaya dan trobosan baru, untuk
perkembangan anak-anak.
Hasil penelitian Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hal yang perlu
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak adalah
melakukan asesmen. Model asesmen yang sesuai untuk anak pada
usia Sekolah Dasar adalah dengan menggunakan instrumen tes
berupa soal pilihan ganda essay. Instrumen tersebut disusun
berdasarkan analisis kompetensi prasyarat (disusun secara hierarki)
pada suatu kompetensi dasar (KD) sehingga dapat mengetahui
lebih lanjut pada kompetensi dasar (KD) lainnya yang mendasar
kompetensi tersebut. Selain itu dapat menunjukkan pemahaman
dan penguasaan anak pada setiap soal, dan juga menunjukkan
kategori penguasan anak pada suatu materi tertentu baik
penguasaan materi yang tinggi maupun penguasaan materi yang
rendah.
Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kelemahan Penelitian Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari
jurnal ini.
Tahun 2019
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
minat belajar, motivasi belajar, lingkungan keluarga, dan
lingkungan sekolah terhadap kesulitan belajar peserta didik
program keahlian Administrasi Perkantoran baik secara
simultan maupun parsial.
Kajian Teori Peserta didik yang tidak dapat belajar sebagaimana mestinya
atau sewajarnya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Djamarah (2011) mengemukakan bahwa “kesulitan belajar
adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar
secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun
gangguan dalam belajar”. “Seseorang dapat diduga mengalami
kesulitan belajar jika yang bersangkutan tidak berhasil
mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu (berdasarkan
kriteria dalam tujuan instruksional atau ukuran kapasitas
belajarnya) dalam batas waktu tertentu” (Mulyadi, 2010).
“Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan
belajar” (Dalyono, 2015).
Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dan signifikan
secara simultan antara minat belajar, motivasi belajar, lingkungan
keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap kesulitan belajar
sebesar 42%. Secara parsial, minat belajar berpengaruh sebesar
3,88% terhadap kesulitan belajar; motivasi belajar berpengaruh
sebesar 4,75% terhadap kesulitan belajar; lingkungan keluarga
berpengaruh sebesar 4,04% terhadap kesulitan belajar; dan
lingkungan sekolah berpengaruh sebesar 2,28% terhadap kesulitan
belajar. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh
secara parsial maupun simultan antara minat belajar, motivasi
belajar, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap
kesulitan belajar.
Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca.
Kelemahan Penelitian -
5. Kasus kesulitan belajar disalah satu jenjang Pendidikan ( Nasional )
Tahun 2017
Tanggal 2017
Tujuan Penelitian enelitian ini bertujuan untuk memetakan kesulitan belajar fisika
dan faktor-faktor yang menyebabkannya pada siswa RSMABI
se Kota Semarang.
Subjek Penelitian Siswa siswi SMA NEGERI 2 SEMARANG dan SMA NEGERI 4
SEMARANG.
Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kelemahan Penelitian -
6. Kasus kesulitan belajar disalah satu jenjang Pendidikan ( Internasional )
Tahun 2020
Tanggal 2020
Latar Belakang Ditinjau dari kondisi saat ini, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan yaitu menggunakan sistem pembelajaran tatap muka
dengan jumlah terbatas (Napitupulu, 2020; Ritonga et al., 2020;
Wijayanti & Fauziah, 2021). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan menggunakan sistem dua shift pagi dan siang,
sehingga setiap kelas dipecah menjadi dua kelompok belajar.
Hal ini ditinjau dari kebijakan pemerintah Kabupaten
Banyuwangi dalam surat edaran bahwa pembelajaran maksimal
dilaksanakan 4 jam dalam sehari dan maksimal 50% dari
jumlah peserta didik. Pembelajaran wajib menerapkan protokol
kesehatan yang ketat dan menjaga jarak. Tenaga pendidik dan
peserta didik juga wajib menjaga interaksi yang dilakukan di
dalam kelas untuk mengurangi penyebaran virus corona. Salah
satu mata pelajaran dipelajari siswa yaitu Matematika.
Matematika merupakan disiplin ilmu yang universal memiliki
peranan yang fudamental untuk mengembangkan pola pikir
insan manusia dan sebagai dasar untuk mengembangkan
teknologi terbaru (Mashuri, 2019; Anderha, 2021). Oleh karena
itu, Matematika sangat perlu dipelajari mulai dari pendidikan
dasar sampai lanjutan dengan harapan siswa dapat
berkemampuan berpikir kritis
Kajian Teori Kesulitan belajar merupakan gejala terlihat dari tingkah laku
siswa dilihat secara langsung maupun tidak. Hambatan belajar
menjadi kondisi ketika siswa menglami masalah dalam
belajarnya dalam menggapai tujuan pembelajaran akan
berpengaruh pada hasil belajar (Cahyono, 2019; I. S. Sari et
al., 2020). Hambatan belajar sebuah masalah peserta didik
ketika peserta didik mengalami masalah dalam belajar seperti
biasanya. Kesulitan belajar bisa dipengaruhi oleh faktor dari
dalam dan faktor luar. Faktor intelegensi terjadi adanya mental
yang rendah (kelainan mental) lalu faktor non-intelegensi
disebabkan datang dari luar baik keluarga, lingkungan sekitar,
kelengkapan alat pembelajaran (Khofifah, 2021; Kusumasari,
2021). Masalah belajar dapat terjadi oleh berbagai faktor,
faktornya dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu: faktor dari
dalam dan faktor dari luar (Khurriyati et al., 2021; Prawiyogi
et al., 2020; Setiawan, 2020). Faktor dari dalam disebabkan
dari dalam diri peserta didik sendiri.
Hasil penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi dalam belajar
matematika yang cukup
Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kelemahan Penelitian -