Anda di halaman 1dari 13

Nama : Fabiola Fadila Larasati

Nim : 210100435

Prodi : S1 psikologi

Mata kuliah : Kesulitan Belajar

FORMAT REVIEW JURNAL

1. Kasus gangguan kesulitan belajar secara spesifik ( Nasional )

Judul ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM


PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI (STUDI
KASUS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR)
Jurnal Jurnal pendidikan dasar islam
Volume danhalaman Vol. 8 No. 1 Hal. 91-108

Tahun 2021
Penulis Melisa Putri, Eko Kuntarto, Alirmansyah

Tanggal Juni
Reviewer Fabiola fadila larasati
Latar Belakang Belajar adalah sebuah proses individu menghadapi perubahan
dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Upaya untuk mencapai
suatu perubahan yang diinginkan perlu menempuh berbagai cara
dan mengikuti prinsip-prinsip yang menjadi aturan dalam
belajar. Namun, perlu disadari bahwa antara kondisi awal
sampai kondisi tujuan terdapat beberapa hal yang menjadi
hambatan baik yang datang dari diri siswa maupun luar dari diri
siswa. Hambatan yang dialami siswa tersebut dalam psikologi
pendidikan disebut dengan kesulitan belajar (Syah, 2013).

Kesulitan belajar dapat terjadi pada seseorang dalam proses


belajarnya. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai
ketidakmampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh pendidik. Kesulitan belajar ini merupakan
hambatan nyata yang ada pada anak terkait dengan tugas-tugas
bersifat umum maupun khusus, yang diduga disebabkan karena
gangguan neurologis, proses psikologis, maupun sebab-sebab
yang lainnya, sehingga anak yang mengalami kondisi tersebut
pada suatu kelas mendapatkan prestasi yang rendah. Anak yang
tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
guru dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Anak-anak
yang mengalami kesulitan belajar membutuhkan perhatian
khusus untuk meningkatkan prestasi akademik (Suwarto, 2013).
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
kesulitan belajar siswa, faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar, dan cara mengatasi kesulitan belajar yang
dilaksanakan secara daring di era pandemi.
Kajian Teori Berdasarkan survei awal, yang telah dilakukan peneliti di SDN
No. 058/XI Koto Dumo, Kota Sungai Penuh pada tanggal 7
September 2020 bahwa terdapat kendala utama pembelajaran
daring yaitu ketika siswa terbiasa dengan jadwal yang diatur
oleh sekolah secara teratur. Namun, pada proses pembelajaran
tematik terpadu yang berbasis pembelajaran dalam jaringan,
siswa harus mengatur jadwal waktu belajar yang optimal.
Siswa sulit memahami materi pelajaran tematik yang diberikan
guru melalui pesan grup sehingga memberikan dampak yang
tidak baik untuk perkembangan kognitif siswa.
Siswa juga sulit berinteraksi dengan guru secara daring dan
kurangnya konsentrasi saat belajar daring menggunakan
whatsapp serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Permasalahan lainnya yaitu guru kurang optimal
memanfaatkan media dan perangkat pembelajaran yang
berhubungan dengan tema agar siswa mudah dalam
memahami materi yang disampaikan secara daring.
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kesulitan siswa
dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Inilah yang
menjadi faktor pendorong untuk melakukan penelitian tentang
analisis kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran daring di
era pandemi (studi kasus pada siswa kelas III sekolah dasar).
Sehingga, peneliti menganalisa tentang kesulitan siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring.
Subjek Penelitian Siswa siswi SD Negeri No. 058/XI Koto Dumo.

Metode penelitian Kualitatif


Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa kelas
III Sekolah Dasar yang dilaksanakan secara daring yaitu kesulitan
dalam memahami materi pelajaran, kesulitan menemukan tutor
yang membantu siswa memahami materi pembelajaran, dan
kesulitan konsentrasi belajar. Faktor yang menjadi penyebab
kesulitan belajar yaitu alat atau fasilitas belajar, malas dan bosan,
dan rendahnya dukungan dari orang tua. Cara mengatasi kesulitan
belajar yaitu dengan menciptakan metode dan strategi belajar
daring yang menarik, perlunya pendampingan orang tua saat
proses belajar anak, dan mencari lokasi atau area full wifi.
Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat.
2.Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah
dipahami
Kelemahan Penelitian Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari
jurnal ini.

2. Kasus gangguan kesulitan belajar secara spesifik ( Internasional )

Judul Assessment of learning difficulties in the category of children


with dyslexia

Jurnal Jurnal konseling dan pendidikan

Volume danhalaman Vol. 8 No. 2 Hal. 79-85

Tahun 2020

Penulis Trubus Raharjo, Supra Wimbarti

Tanggal 2020

Reviewer Fabiola fadila larasati

Latar Belakang Disleksia merupakan bentuk gangguan belajar spesifik yang


merujuk pada ketidakmampuan belajar yang berbeda dengan
pengertian ketidakmampuan belajar secara umum, dan
merupakan kategori kesulitan belajar berkaitan dengan
kelemahan dalam mendengar, membaca, menulis dan
matematika (Lyon, Shaywitz dan Shaywitz, 2003). The
International Dyslexia Association (Martinez, Ramos, Callaway
dan Miller, 2014) disleksia sebagai kesulitan belajar spesifik
berasal faktor neurologis, ditandai dengan kesulitan mengenali
kata dan kemampuan yang buruk dalam merekognisi kata,
mengeja serta kemampuan membedakan huruf dan kata.
Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (Beech, 2013) disleksia
merupakan gangguan spesifik dalam membaca tetapi tidak
terkait dengan gangguan mental dan masalah ketajaman visual.
Shaywitz (2003) memprediksi penderita disleksia mencapai
antara 5% sampai 17% terjadi pada anak-anak usia sekolah.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menilai kriteria diagnostik anak
penderita disleksia. Kriteria diagnostiknya didasarkan pada
gejala perilaku yang muncul pada anak yang mengalami
kesulitan membaca dan menulis
Kajian Teori Penelitian terhadap anak dengan disleksia berdasarkan defisit
membaca dan mengeja menemukan bahwa gangguan
pengetahuan metafonologi, morfologi, gangguan visual dan
auditori menunjukkan 94% dialami oleh anak-anak disleksia
pada tingkat sekolah dasar (Jan Le, dkk. 2011). Pembahasan
tentang kemampuan kognitif yang terjadi karena gangguan
fonologi, gangguan visual dan gangguan auditori adalah faktor
penting untuk melakukan diagnosis terhadap penderita
disleksia (Tamboer, Vorst, dan Oort, 2016). Adapun indikasi
gangguan pada anak disleksia juga dikemukakan Asosiasi
disleksia Inggris (Reid, 2011) beberapa indikasi anak yang
mengalami disleksia antara lain 1) mengalami kesulitan dalam
membedakan bunyi, 2) kurang perhatian, 3) kurang dapat
membedakan suara, 4) mempunyai riwayat perkembangan
lambat bicara.

Penggunaan alat tes disleksia berbahasa asing masih menjadi


kendala untuk mendeteksi anak dengan disleksia yang tidak
sama antara satu negara dengan negara lain, kendala
disebabkan karena standar bahasa yang berbeda (Smythe,
Everatt dan Salter, 2004). Disleksia bersifat individu dan
setiap individu disleksia berbeda pada setiap negara, budaya
dan konteks pendidikan. Perbedaan karakteristik dari penderita
disleksia dari berbagai negara disesuaikan dengan bahasa di
negara tersebut, sehingga tidak ada satu tes pengukuran yang
sesuai terkait perbedaan bahasa (Smythe, Everatt dan Salter,
2004).

Subjek Penelitian 65 siswa sekolah dasar

Metode penelitian Kualitatif

Hasil penelitian Berdasarkan pengukuran juga diperoleh hasil bahwa bahwa


ketidakmampuan anak dengan disleksia berhubungan erat dengan
kesadaran fonologi, hal ini menunjukkan bahwa membaca
berkaitan erat dengan kesadaran fonologi pada anak. Studi tentang
proses ejaan pada anak-anak disleksia mendapatkan perhatian yang
meningkat karena kesulitan dalam pemrosesan fonologis dan
dalam perolehan kode alfabet dapat mendiskripsikan pola
perkembangan ejaan yang berbeda dari anak-anak yang tidak
mengalami disleksia.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perubahan dalam jenis


kesalahan ejaan, dari kesalahan asumsi kegagalan secara fonologis
di mana kesalahan mengeja mengubah pengucapan kata, menjadi
kesalahan yang memang mempengaruhi kesadaran fonologis
(Suárez-Coalla, dkk. 2016). Hasil penelitian sama dengan yang
ditemukan oleh Suárez-Coalla, dkk (2016) mengenai hubungan
antara pemrosesan fonologis denganvmembaca ejaan dalam
perkembangan anak disleksia.

Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat.

2.Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud


dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah
dipahami

Kelemahan Penelitian -

3. Kasus gangguan kesulitan belajar karena permasalahan perkembangan ( Nasional )

Judul Asesmen Kesulitan Belajar Akibat Kecanduan Gadget pada


Anak Usia Sekolah Dasar berdasarkan Pandangan
Perkembangan Kognitif Piaget

Jurnal Nasional psikologi

Volume danhalaman Vol. 2 No. 1 Hal. 1-7

Tahun 2021

Penulis Nur Eva, Aliyah Ardhana R , Agustina Nur Rahmah, Amida


Nur Rahmawati, dan Renu Lefrando Anelka M

Tanggal 2021

Reviewer Fabiola fadila larasati

Latar Belakang Belajar ialah proses mendasari pertumbuhan hidup individu,


manusia belajar melaksanakan perubahan pada kualitas orang
sehingga perilakunya dapat tumbuh. Seluruh kegiatan serta
salah satu pencapaian manusia merupakan hasil dari manusia
belajar. Belajar tidak hanya dari pengalaman. Belajar
merupakan proses, bukan hasil, oleh karena itu pembelajaran
dilakukan secara aktif dan komprehensif menggunakan
berbagai bentuk tindakan untuk memperoleh tujuan.
(Soemanto,1998). Belajar sangatlah penting untuk anak karena
perkembangan kecerdasan pada saat anak-anak sangat pesat.
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Osbon, White,
serta Bloom melaporkan jika anak dalam pertumbuhan
kecerdasan umur 0 sampai 4 tahun mecapai 50%, anak umur 8
tahun menggapai 80%, serta 20% sisanya tumbuh sampai
menggapai umur 18 tahun. Karena itu, kisaran anak pada usia
dini ialah kisaran anak pada usia kritis ataupun periode sensitif
di mana mutu perkembangan wajib diatur sebaik- baiknya serta
membutuhkan dorongan yang pas baik dari guru atau dari
orangtua. Hasil dari prestasi belajar yang menguntungkan dapat
diperoleh oleh setiap anak jika anak anak mampu belajar secara
seharusnya. Namun, fakta yang ada di lapangan menunjukkan
jika ancaman maupun hambatan dialami oleh anak tertentu, dan
membuat anak didik tidak dapat belajar semestinya. Akibatnya,
mereka mengalami kesulitan dalam belajar. (Ahmadi &
Supriyono, 2004).

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi secara dini masalah
perkembangan anak khususnya di proses perkembangan belajar
anak, hal ini adalah upaya dan trobosan baru, untuk
perkembangan anak-anak.

Kajian Teori Asesmen merupakan proses untuk mengetahui kemampuan


individu mengenai suatu kompetensi berdasarkan bukti-bukti
yang ada, ada banyak yang termasuk dalam kelompok
asesmen, diantaranya ialah penilaian, observasi, dan lainnya.
Linn dan Grounlund (dalam Uno dan Satria, 2012)
mengungkapkan bahwa asesmen adalah suatu istilah yang
meliputi prosedur yang digunakan.Kesulitan belajar (learning
disabilities) merupakan gangguan dalam satu atau lebih proses
psikologis dasar yang meliputi pemahaman dan penggunaan
bahasa. Gangguan ini terlihat kedalam bentuk kesulitan dalam
mendengarkan, berpikir berbicara, membaca, menulis,
mengeja, dan berhitung. Kesulitan belajar lebih spesifiknya
yaitu suatu kondisi kronis dengan ditandai adanya masalah
neurologis disertai gangguan perkembangan, integrasi dan
masalah dalam kemampuan verbal dan non verbal.

Subjek Penelitian Siswa siswi Sekolah Dasar

Metode penelitian Studi pustaka

Hasil penelitian Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hal yang perlu
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak adalah
melakukan asesmen. Model asesmen yang sesuai untuk anak pada
usia Sekolah Dasar adalah dengan menggunakan instrumen tes
berupa soal pilihan ganda essay. Instrumen tersebut disusun
berdasarkan analisis kompetensi prasyarat (disusun secara hierarki)
pada suatu kompetensi dasar (KD) sehingga dapat mengetahui
lebih lanjut pada kompetensi dasar (KD) lainnya yang mendasar
kompetensi tersebut. Selain itu dapat menunjukkan pemahaman
dan penguasaan anak pada setiap soal, dan juga menunjukkan
kategori penguasan anak pada suatu materi tertentu baik
penguasaan materi yang tinggi maupun penguasaan materi yang
rendah.

Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami

Kelemahan Penelitian Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari
jurnal ini.

4. Kasus gangguan kesulitan belajar karena permasalahan perkembangan ( Internasional )

Judul Pengaruh Minat Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan


Keluarga, dan Lingkungan Sekolah Terhadap Kesulitan
Belajar

Jurnal Economic Education Analysis Journal

Volume danhalaman Vol. 8 No. 2 Hal. 797-813

Tahun 2019

Penulis Ayu Karunia Wati , Muhsin


Tanggal 2019

Reviewer Fabiola fadila larasati

Latar Belakang Pendidikan, pengetahuan, dan kemampuan dalam setiap diri


individu yang berada pada suatu negara merupakan modal
untuk hidup di zaman globalisasi ini. Menjadi bangsa yang
maju tentu merupakan tujuan setiap negara. Dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kepribadian
manusia, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting.
Pendidikan juga memiliki peranan penting dalam pembangunan
negara. Upaya memajukan pendidikan, negara Indonesia
memiliki tujuan nasional pada Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat dan fungsi pendikan nasional dalam UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal.

Adanya tujuan nasional dan fungsi pendidikan yang diatur


dalam Undang-undang tersebut, maka pendidikan di Indonesia
harus menjadi keutamaan atau prioritas dalam mewujudkan
kehidupan bangsa yang cerdas.

Agar tujuan dan fungsi pendidikan tersebut dapat terwujud,


maka dibentuk suatu wadah, yaitu sekolah. Sekolah merupakan
lembaga formal yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan proses pembelajaran yang didalamnya terdapat
interaksi antar komponen-komponen pendidikan yang saling
berkaitan yang memungkinkan individu dapat menambah
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk
mengembangkan potensi diri, sehingga dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
minat belajar, motivasi belajar, lingkungan keluarga, dan
lingkungan sekolah terhadap kesulitan belajar peserta didik
program keahlian Administrasi Perkantoran baik secara
simultan maupun parsial.

Kajian Teori Peserta didik yang tidak dapat belajar sebagaimana mestinya
atau sewajarnya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Djamarah (2011) mengemukakan bahwa “kesulitan belajar
adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar
secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun
gangguan dalam belajar”. “Seseorang dapat diduga mengalami
kesulitan belajar jika yang bersangkutan tidak berhasil
mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu (berdasarkan
kriteria dalam tujuan instruksional atau ukuran kapasitas
belajarnya) dalam batas waktu tertentu” (Mulyadi, 2010).
“Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan
belajar” (Dalyono, 2015).

Kesulitan belajar di pengaruhi oleh faktor ekstern dan faktor


intern. Ahmadi dan Supriyono (2013) faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi
dua yaitu: faktor intern dan ekstern. Relevan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Anzhar dan Mardhatillah (2017) bahwa
kesulitan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Ma’rifah (2017) dalam jurnalnya menyimpulkan
bahwa kesulitan belajar juga dipengaruhi faktor internal dan
eksternal. Ismail (2016) dalam jurnalnya menyimpulkan
bahwa faktor yang melatarbelakangi penyebab timbulnya
masalah pada siswa bersumber pada faktor internal dan faktor
eksternal.

Subjek Penelitian seluruh peserta didik Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2


Magelang sebanyak 354 peserta didik

Metode penelitian Analisis

Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dan signifikan
secara simultan antara minat belajar, motivasi belajar, lingkungan
keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap kesulitan belajar
sebesar 42%. Secara parsial, minat belajar berpengaruh sebesar
3,88% terhadap kesulitan belajar; motivasi belajar berpengaruh
sebesar 4,75% terhadap kesulitan belajar; lingkungan keluarga
berpengaruh sebesar 4,04% terhadap kesulitan belajar; dan
lingkungan sekolah berpengaruh sebesar 2,28% terhadap kesulitan
belajar. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh
secara parsial maupun simultan antara minat belajar, motivasi
belajar, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap
kesulitan belajar.

Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca.

Kelemahan Penelitian -
5. Kasus kesulitan belajar disalah satu jenjang Pendidikan ( Nasional )

Judul IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR FISIKA PADA


SISWA RSBI : STUDI KASUS DI RSMABI SE KOTA
SEMARANG

Jurnal Unnes Physics Education Journal

Volume danhalaman Vol. 1 No. 2 Hal. 6-10

Tahun 2017

Penulis Meizuvan Khoirul Arief; Langlang Handayani; Pratiwi


Dwijananti

Tanggal 2017

Reviewer Fabiola fadila larasati

Latar Belakang Berdasarkan Panduan Penyelenggaran Program SMA Rintisan


Bertaraf Internasional yang dikeluarkan oleh Depdiknas,
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)khususnya pada
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) diharapkan
menerapkan azas-azas pembelajaran aktif yang mengakses 5
pilar pendidikan meliputi religious awareness,learning to know,
learning to do, learning to be,and learning how to live together.
RSMABI diharapkan memiliki proses belajar mengajar yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta pro perubahan,
yaitu proses belajar mengajar yang menekankan pengembangan
daya kreasi, inovasi, dan eksperimentasi untuk menemukan
kemungkinan-kemungkinan atauide-ide baru yang belum pernah
ada. Proses pembelajaran di RSMABI pada semua mata
pelajaran menjadi teladan bagi sekolah lainnya dalam
pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian
unggul,kepemimpinan, jiwa entrepeneur, jiwa patriot, dan jiwa
inovator. Pembelajaran di RSMABI juga diharapkan
menerapkan pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), matematika, dan


inti kejuruan dengan menggunakan bahasa Inggris, sementara
pembelajaran mata pelajaran lainnya, kecuali bahasa asing,
harus menggunakan bahasaIndonesia.

Tujuan Penelitian enelitian ini bertujuan untuk memetakan kesulitan belajar fisika
dan faktor-faktor yang menyebabkannya pada siswa RSMABI
se Kota Semarang.

Kajian Teori Kemampuan masing-masing anak dalam menyerap materi


mata pelajaran fisika yang masuk sebagai proses belajar,
berbeda antara satu anak dengan anak yang lain. Kenyataan
yang sering dijumpai pada siswa dalam pembelajaran fisika di
sekolah diantaranya adalah sebagian siswa lancar dan cepat
memahami materi dan sebagian siswa sulit dan membutuhkan
waktu untuk memahami materi. Siswa yang tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya disebut dengan siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Menurut Blassic dan Jones, sebagaimana
dikutip oleh Warkitri dkk, (1990: 83), kesulitan belajar adalah
terdapatnya suatu jarak antara prestasi akademik yang
diharapkan dengan prestasi akademik yang diperoleh. Mereka
selanjutnya menyatakan bahwa individu yang mengalami
kesulitan belajar adalah individu yang normal inteligensinya,
tetapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan penting
dalamproses belajar, baik persepsi, ingatan, perhatian,ataupun
fungsi motoriknya.

Subjek Penelitian Siswa siswi SMA NEGERI 2 SEMARANG dan SMA NEGERI 4
SEMARANG.

Metode penelitian Kualitatif

Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan kesulitan belajar fisika pada


indikator penguasaan konsep. Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar fisika meliputi minat, bakat, motivasi,
intelegensi,fasilitas sekolah, guru, sarana atau prasarana dan
dukungan, dan aktivitas mempunyai tingkatan sama yaitu cukup
menyebabkan kesulitan belajar fisika pada siswa RSMABI se Kota
Semarang.

Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami

Kelemahan Penelitian -
6. Kasus kesulitan belajar disalah satu jenjang Pendidikan ( Internasional )

Judul Faktor Kesulitan Belajar Matematika pada Masa Pandemi


Covid-19 Siswa Kelas IV

Jurnal Jurnal ilmiah pendidikan profesi guru

Volume danhalaman Vol. 5 No. 2 Hal. 280-291

Tahun 2020

Penulis Mohamad Irvando Saputra, I Gusti Ngurah Japa, Alexander


Hamonangan, Simamora

Tanggal 2020

Reviewer Fabiola fadila larasati

Latar Belakang Ditinjau dari kondisi saat ini, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan yaitu menggunakan sistem pembelajaran tatap muka
dengan jumlah terbatas (Napitupulu, 2020; Ritonga et al., 2020;
Wijayanti & Fauziah, 2021). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan menggunakan sistem dua shift pagi dan siang,
sehingga setiap kelas dipecah menjadi dua kelompok belajar.
Hal ini ditinjau dari kebijakan pemerintah Kabupaten
Banyuwangi dalam surat edaran bahwa pembelajaran maksimal
dilaksanakan 4 jam dalam sehari dan maksimal 50% dari
jumlah peserta didik. Pembelajaran wajib menerapkan protokol
kesehatan yang ketat dan menjaga jarak. Tenaga pendidik dan
peserta didik juga wajib menjaga interaksi yang dilakukan di
dalam kelas untuk mengurangi penyebaran virus corona. Salah
satu mata pelajaran dipelajari siswa yaitu Matematika.
Matematika merupakan disiplin ilmu yang universal memiliki
peranan yang fudamental untuk mengembangkan pola pikir
insan manusia dan sebagai dasar untuk mengembangkan
teknologi terbaru (Mashuri, 2019; Anderha, 2021). Oleh karena
itu, Matematika sangat perlu dipelajari mulai dari pendidikan
dasar sampai lanjutan dengan harapan siswa dapat
berkemampuan berpikir kritis

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kesulitan


belajar matematika di masa pandemi.

Kajian Teori Kesulitan belajar merupakan gejala terlihat dari tingkah laku
siswa dilihat secara langsung maupun tidak. Hambatan belajar
menjadi kondisi ketika siswa menglami masalah dalam
belajarnya dalam menggapai tujuan pembelajaran akan
berpengaruh pada hasil belajar (Cahyono, 2019; I. S. Sari et
al., 2020). Hambatan belajar sebuah masalah peserta didik
ketika peserta didik mengalami masalah dalam belajar seperti
biasanya. Kesulitan belajar bisa dipengaruhi oleh faktor dari
dalam dan faktor luar. Faktor intelegensi terjadi adanya mental
yang rendah (kelainan mental) lalu faktor non-intelegensi
disebabkan datang dari luar baik keluarga, lingkungan sekitar,
kelengkapan alat pembelajaran (Khofifah, 2021; Kusumasari,
2021). Masalah belajar dapat terjadi oleh berbagai faktor,
faktornya dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu: faktor dari
dalam dan faktor dari luar (Khurriyati et al., 2021; Prawiyogi
et al., 2020; Setiawan, 2020). Faktor dari dalam disebabkan
dari dalam diri peserta didik sendiri.

Subjek Penelitian Siswa siswi kelas 4

Metode penelitian Kualitatif

Hasil penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi dalam belajar
matematika yang cukup

Kelebihan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat. 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami

Kelemahan Penelitian -

Anda mungkin juga menyukai