Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN IMAM SHOLAT

A. Syarat-Syarat Menjadi Imam Shalat

Siapa Yang Berhak Menjadi Imam?

Adapun orang-orang yang lebih pantas menjadi Imam adalah:

a. Orang yang lebih baik pembacaan ayat-ayat al-Quran:

‫ إذا كانوا ثالثة‬:‫ قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم‬,‫عن أبي سعيد رضي اهللا عنه قال‬

‫ رواه مسلم‬.‫فليؤمهم أحدهم وأحقهم باإلمامة أقرؤهم‬

Artinya:

“Dari Abu Said RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

Apabila mereka ada tiga orang, maka hendaklah mereka jadikan imam salah seorang di
antara mereka dan yang lebih patut di antara mereka menjadi imam ialah yang lebih baik
pembacaan al- Qur’annya.” (HR. Muslim).

b. Orang yang lebih mengetahui dan memahami akan hukum-hukum agama yang bersumber
dari al-Qur’an dan hadits.
c. Jika orang-orang yang pembacaannya sama baiknya dan pengetahuan tentang hukum-hukum
agama juga sama kualitasnya, maka yang lebih berhak dijadikan sebagai imam adalah orang
yang lebih tua usianya, dan jika semua kriteria itu juga sama maka hendaklah dijadikan imam
yang lebih menarik rupanya. Demikian tersebut dalam hadits Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Abi Zaid ‘Umar bin Khathab.
d. Jika mereka berkumpul dengan orang yang punya tempat atau wilayah maka yang lebih
berhak menjadi imam adalah orang yang punya tempat itu atau penguasa setempat.

‫ ال يؤم‬:‫عن أبي سعيد األنصاري رضي اهللا عنه أن النبي صلى اهللا عليه وسلم قال‬
‫ رواه مسلم وأبو داود‬.‫الرجل في أهله وال سلطانه وال يقعد في بيته على تكرمته إال بإذنه‬

e. Apabila berkumpul si muqim dan si musafir, maka si muqimlah yang lebih berhak menjadi
imam shalat berjama’ah.

Dijelaskan juga dalam buku Nikmatnya Salat karya Ahmad Rofi' Usmani (2015), bahwasannya
syarat-syarat menjadi imam salat adalah sebagai berikut:

1. Seorang muslim

2. Memiliki akal yang sehat/waras

3. Sudah baligh

4. Laki-laki (jika makmumnya ada yang merupakan perempuan)

5. Memiliki kemampuan membaca Al Quran secara fasih

6. Tidak sedang uzur (terluka, mudah buang angin, dan sebagainya)

7. Mampu mengerjakan rukun-rukun salat

8. Mampu memenuhi syarat-syarat shalat

Selain pada syarat menjadi imam salat di atas, Abu Hamid Al-Ghazali dalam karyanya Ihya'
'Ulum Al-Din mengatakan bahwa untuk menjadi seorang imam salat perlu diperhatikan juga hal-
hal berikut:

1. Bukan orang yang tidak disukai oleh banyak orang

2. Seseorang yang akan memiliki menjadi imam salat jika diberikan pilihan Antara
mengumandangkan adzan atau menjadi imam salat

3. Menjaga seluruh salatnya atau dalam artian dapat melakukan shalat tepat waktu

4. Menjadi imam salat atas dasar ikhlas dan menunaikan amanah-Nya

5. Tidak melakukan takbiratul ihram sebelum shaf salat lurus


6. Mengeraskan suara ketika melakukan takbiratul ihram

B. Orang Yang Makruh Sebagai Imam Salat

Bagi orang-orang yang tidak memenuhi syarat menjadi imam salat, maka hukumnya menjadi
makruh. Hal tersebut dijelaskan oleh Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah dalam bukunya yang
berjudul Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VII . Seseorang dikatakan makruh menjadi seorang
imam salat apabila termasuk ke dalam orang dalam kriteria berikut ini :

1. Orang yang banyak dibenci oleh masyarakat

2. Belum baligh

3. Orang yang bacaan Al Qurannya buruk hingga dapat merusak makna ayatnya

4. Orang yang belum dikhitan

Adapun orang yang makruh menjadi imam ialah orang yang dibenci oleh kaumnya (maksudnya
ialah orang yang tidak disukai oleh para jama’ahnya atau warga masyarakatnya), perempuan
yang senantiasa dimarahi oleh suaminya, orang yang suka bertengkar dan orang yang sangat
sukar membayar utang. Demikian disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
yang bersanad dari Ibnu Abbas RA. Makruh pula shalat berjama’ah antara seorang laki-laki
dengan seorang perempuan non-mahram, kecuali jika ada temannya dua orang atau ada seorang
laki-laki sebagai famili si perempuan tersebut.

Demikian disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dari “Amr
bin ‘Ash RA.

C. Niat Menjadi Imam

Salah satu rukun salat adalah membaca niat. Dalam melakukan salat berjamaah, niat shalat imam
dan makmum tentu berbeda. Berikut adalah contoh niat menjadi imam dan makmum saat
melakukan salat shubuh berjamaah:
1. Niat Imam

Misalnya niat imam salat subuh

‫أَص ِّلى َفْر َض الُّص ْبح َر َك عَتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء ِإَم اًم ا هلل َتَع اَلى‬
Ushalli fardhash-shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa an imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya : Saya berniat mengerjakan shalat fardhu Subuh sebanyak dua rakaat dengan menghadap
kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah Ta'ala.

2. Niat Makmum

misalnya niat makmum untuk salat subuh

‫أَص ِّلى َفْر َض الُّص ْبح َر َك عَتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء َم ْأُم ْو ًم ا هلل َتَع اَلى‬
Ushalli fardhash-shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa an makmuman lillaahi ta'aalaa.

Anda mungkin juga menyukai