1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut
berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi
untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
Guru Biologi
SMAN 7 Gorontalo Utara
Ramayanti Monoarfa, S.Pd
Peserta didik belum memiliki
kebiasaan membaca. Di Karenakan
Fasilitas/koleksi buku bacaan di
rumah dan disekolah kurang
memadai. Siswa akan berkembang
dalam pola pikir mereka untuk
belajar menganalisis materi system
pencernaan jika guru terus
mendampingi dan terus memberikan
latihan – latihan terpadu kepada
siswa
Guru Biologi
SMAN 1 Gorontalo Utara
Maryam Lihawa, S.Pd
Pakar
Fasilitator Kemendikbudristek
Mulyadi Maruni, S.Pd, M.Pd
Tanggapan/Rekomendasi:
Perlu dilakukan penilaian
menyeluruh terhadap tingkat literasi
dan kemampuan numerasi peserta
didik. Pengembangan program
pembelajaran yang menekankan
konteks kehidupan sehari-hari dapat
membantu mereka mengaitkan
literasi dengan konsep numerasi.
Memberikan latihan berulang dengan
umpan balik konstruktif juga dapat
meningkatkan kemampuan
memahami soal teks secara
keseluruhan. Dukungan individual
dan kolaborasi antara guru dan
spesialis literasi/numerasi dapat
memberikan pendekatan holistik
dalam menangani masalah ini.
2 Materi terkait SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisis
HOTS : terhadap hasil kajian
Peserta didik 1. Indraswari, Lulun dkk. (2019) penyebab siswa tidak bisa
belum terbiasa Tujuan utama dari high order mengerjakan soal HOTS
mengerjakan soal thinking skills adalah bagaimana adalah :
– soal dalam meningkatkan kemampuan berpikir 1. Peserta didik tidak
bentuk HOTS peserta didik pada level yang lebih terbiasa mengerjakan
tinggi, terutama yang berkaitan soal berbasis HOTS
dengan kemampuan untuk berpikir 2. Kemampuan guru
secara kritis dalam menerima dalam menyusun soal
berbagai jenis informasi, berpikir HOTS masih rendah
kreatif dalam memecahkan suatu dalam memahami dan
masalah factor-aktor penyebabnya menerapkan
Tidak mengikuti pembelajaran kriteriakriteria HOTS
dengan baik dan takut bertanya pada dalam menyusun
guru, Cenderung tidak mengerjakan instrumen soal.
sendiri, bergantung pada guru, 3. Kurangnya pemahaman
Kurang pandai dalam perhitungan materi serta kesulitan
matematis dan juga siswa kurang peserta didik dalam
latihan menyelesaikan soal HOTS memahami kalimat
pada soal HOTS
2. Tri Nuraini (2022)
Faktor kesulitan yang dialami oleh
peserta didik dalam menyelesaikan
soal dikarenakan peserta didik belum
terbiasa menyelesaikan soal berbasis
HOTS, kurangnya pemahaman
materi serta kesulitan peserta didik
dalam memahami kalimat pada soal
3. Mudrikah Ms, M. M. (2020)
Kemampuan Guru dalam Menyusun
Soal HOTS (Higher Order Thinking
Skills) adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam
menyusun soal HOTS masih
rendah dalam memahami dan
menerapkan kriteriakriteria
HOTS dalam menyusun
instrumen soal.
2. Faktor yang menjadi kendala
dalam menyusun soal HOTS
adalah terletak pada kemampuan
guru dalam mengetahui dan
memahami kriteria soal HOTS
dan terkendala atau kesulitan
dalam mengimplementasikan
kriteria soal HOTS keinstrumen
soal yang mereka susun ,
terutama dalam menyusun
stimulus soal HOTS, selanjutnya
kendala tersebut juga terdapat
pada kemampuan peserta didik
dalam menjawab atau
menganalisis soal karena
kemampuan peserta didik masih
rendah
SUMBER WAWANCARA
Kepala Sekolah
SMAN 1 Gorontalo Utara
Hj.Maharita Usman S.Pd,M.Si
Pakar Dosen
Univ. Ichsan Gorontalo
Ferdi Latif, S.Pd, M.Pd
Kepala Sekolah
SMAN 1 Gorontalo Utara
Hj.Maharita Usman S.Pd,M.Si
Wakasek Kurikulum :
Rina Machmud,S.Pd
Yang menyebabkan Rendahnya
pemahaman siswa terkait konsep
materi pada pelajaran biologi
jaringan hewan:
- Guru tidak mengajar dalam
bentuk konteks nyata dengan
mengaitkannya terhadap
lingkungan sekitar ataupun
kehidupan sehari-hari
- Guru masih menggunakan metode
konvensional
- Guru membiasakan Siswa
menghapal materi
Guru Biologi
SMAN 6 Gorontalo Utara
(ketua MGMP Biologi Gorut)
Satarina Tatro, S.Pd
1. Ketidaksesuaian materi
pembelajaran, biasanya Metode
pengajaran atau materi
pembelajaran tdk sesuai dgn
tingkat pemahaman siswa
sehingga dpt menyebabkan
miskonsepsi selain itu Materi yg
terlalu sulit/terlalu mudah dpt
menyebabkan pemahaman yg
salah.
2. kurangnya aktivitas yg
penerapannya secara lgsung di
bawa ke kehidupan sehari-hari,
karena biasanya pembelajaran
yg terlalu teoritis tanpa
melibatkan siswa dlm kegiatan
praktis dapat menyebabkan
miskonsepsi.
Pakar
Dosen Universitas
Muhammadiyah Gorontalo
Dr. Hi Basri Usman Amara, M.Pd
SUMBER WAWANCARA
Kepala Sekolah
SMAN 1 Gorontalo Utara
Hj.Maharita Usman S.Pd,M.Si
1. Guru jarang menggunakan
teknologi informasi seperti PPT
interaktif.
2. Guru belum pernah mengajar
menggunakan aplikasi TIK
sebagai pendukung
pembelajaran.
3. Masih ada saja Guru yang belum
mahir mengoprasikan computer,
bahkan belum tau dengan
aplikasi – aplikasi kekinian yang
bias menunjang pembelajaran
Guru Senior
mantan wakasek Kurikulum
Ratna Dewi,S.Si
Pakar IT
Duta Teknologi Kemendikbudristek
nasional,Kapten belajar.id Provinsi
Gorontalo,Narasumber berbagi
praktek baik nasional:
Feybi Octaviani Tanipu,S.kom, Gr
SUMBER WAWANCARA
Wakasek Kurikulum :
SMAN 1 Gorontalo Utara
Rina Machmud,S.Pd
Pakar
Fasilitator Guru Penggerak
Afriadi Palasong, S.Pd, Gr
3. Rohmah (2018)
Factor penghambat berasal dari orang
tua siswa yang susah untuk diajak
aktif dalam kegiatan karena belum
memahami maksud dan tujuan
kegiatan sehingga untuk mengatasi
hal tersebut sekolah harus
memberikan undangan tertulis, dan
ajakan secara lisan (getok tular).
HASIL WAWANCARA
Kepala Sekolah :
SMAN 1 Gorontalo Utara
Hj.Maharita Usman S.Pd,M.Si
Guru BK
Yulistia Mooduto, S.Pd, Gr
Teman sejawat
Guru Biologi kelas XII SMAN 1
Gorontalo Utara
Fitri Hiola, S.Pd
Pengawas Pembina
SMAN 1 Gorontalo Utara
Hi Hamka Manopo, M.Pd
SUMBER WAWANCARA
Kepala Sekolah :
SMAN 1 Gorontalo Utara
Hj.Maharita Usman S.Pd,M.Si
GURU BIOLOGI
SMAN 5 Gorontalo Utara
Sri Sabrais Umar, S.Pd
Pakar
Daftar Pustaka
Abidin, Yunus, Tita Mulyati, Hana Yunansah. 2017. Pembelajaran Literasi Strategi
Meningkatkan
Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta : Bumi Aksara.
Andriani, Listia dkk. 2022” Analisis Kemampuan Numerasi Siswa pada Materi Genetika
berdasarkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).” INDONESIAN JOURNAL OF
BIOLOGY EDUCATION Vol. 5 No. 2.(2022):102
Indraswari, Lulun dkk. “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal−Soal HOTS
Materi
Segiempat dan Segitiga Ditinjau dari Gender.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematik.
Vol. 7 No. 2 (2019):69
Mudrikah Ms, M. M. (2020). Analisis Kemampuan Guru PPKn Dalam Menyusun Soal HOTS
(Higher Order Thinking Skills) Di UPT Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Mandai,
Kabupaten Maros (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).
Wilantara. (2005). Implementasi Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran Fisika untuk
Mengubah Miskonsepsi ditinjau dari Penalaran Formal Siswa.Tesis.Singaraja: IKIP
Singaraja.(Online).(http://www.da mandiri.or.id/file/iputuekaikipsingb ab1.pdf diunduh
pada 18 Mei 2014)
Sahelatua, dkk. (2018). Kendala Guru Memanfaatkan Media It Dalam Pembelajaran Di Sdn 1
Pagar Air Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
3(2).http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/8579
Muarty, E. “Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual dan
media
charta pada sub materi sistem ekskresi manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 18 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014” Diakses pada kamis 21 September 2023.
http://digilib.unimed.ac.id/11296/8/4103141019%20BAB%20I.pdf
Kharis Sulaiman Hasri. Analisis Gaya Mengajar Guru dalam Proses Pembelajaran Al-Qur’an
Hadis Di MAN 1 Kendari. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2021