Makalah Eksplorasi Geofisika
Makalah Eksplorasi Geofisika
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakan
makalah dengan judul TEKNIK EXPLORASI GEOFISIKA. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas Kelompok dalam mata kuliah Teknik Explorasi.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah
Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna
bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan.
Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah dan kami berharap semoga makalah
ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari dan menelaah
tentang struktur bawah permukaan untuk mengetahui kandungan
mineral di dalam bumi dengan menggunakan pengukuran, hukum,
metode dan analisis fisika serta pemodelan matematika untuk
mengeksplorasi dan menganalisis struktur dinamik bumi dengan
tujuan mencari mineral-mineral yang berguna bagi kehidupan manusia
(Anonim, 2007).
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya
penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah
untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan
data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah
permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian
tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau
pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan
terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. Seringkali -
bahkan hampir pasti- terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa
dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur.
Geofisika eksplorasi merupakan cabang terapan geofisika, yang
menggunakan metode fisik (seperti seismik, gravitasi, magnet, listrik dan
elektromagnetik) di permukaan bumi untuk mengukur sifat fisik bawah
permukaan, bersama dengan anomali dalam properti-properti. Hal ini
paling sering digunakan untuk mendeteksi atau menyimpulkan keberadaan
dan posisi deposito geologi bermanfaat secara ekonomis, seperti mineral
bijih; bahan bakar fosil dan hidrokarbon lainnya; reservoir panas bumi;
dan waduk air tanah.
Metode seismik merupakan salah satu metoda geofisika yang
digunakan untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada
di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik.
Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk
lapisan/struktur di dalam tanah (batuan) (Yopanz, 2007).
Metode gaya berat (gravity) dilakukan untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa jebakan
mineral dari daerah sekeliling (r = gram/cm3). Metode ini adalah
metode geofisika yang sensitif terhadap perubahan vertikal, oleh
karena itu metode gaya berat disukai untuk mempelajari kontak intrusi,
batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam
masa batuan, dll. Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat masa dari
kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter matematis
atau filter geofisika. Saat ini alat gravitimeter mempunyai tingkat
ketelitian sangat tinggi (mgal), sehingga anomali kecil dapat dianalisa.
Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan dengan sangat
teliti untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat (Yopanz, 2007).
Metode geomagnet (magnetik) dilakukan berdasar- kan
pengukuran anomali geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan
kontras suseptibilitas atau per- meabilitas magnetik tubuh jebakan
dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu
diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic,
paramagnetic dan diamagnetic. Alat yang digunakan untuk
mengukur anomali geomagnet yaitu magnetometer. Metode
geomagnet ini sensitif terhadap perubahan vertical, umumnya
digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat
hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic dan struktur
geologi (Yopanz, 2007).
Metode geolistrik adalah metode eksplorasi geofisika yang
kompleks karena terdiri dari bermacam-macam metode. Metode
geolistrik digunakan untuk eksplo- rasi barang tambang, persediaan
air dan panasbumi. Metode resistivity dirancang untuk memberikan
in- formasi dari formasi batuan yang mempunyai ano- mali
konduktivitas listrik. Pekerjaan geofisika adalah merencanakan untuk
memetakan batuan dasar (map bedrock) dan air bawah tanah
(groundwater), yaitu dengan menentukan salinitas dan kedalaman
airtanah. Saat ini metode geolistrik sudah digunakan untuk dalam
eksplorasi panasbumi karena uap (ste-am) yang dihasilkan akan
mempengaruhi resistivity. Metode resistivity dan magnetotelluric
dapat digu- nakan untuk memetakan cekungan sedimen pada tahap
awal eksplorasi minyakbumi (Dobrin, M.B. and Savit, C.H., 1988).
1.3. Tujuan
Adapun Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah
untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan
data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah
permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian
tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau
pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan
terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. Seringkali
bahkan hampir pasti terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa
dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geofisika dan Eksplorasi Geofisika
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk
juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian
geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan
pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu
secara vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan
secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu
untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan
dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi
bangunan dll).
Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya
seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi
(Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari
dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik
yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon
Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi
yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan
peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer.
Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik,
dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-
masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies)
yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan
masing-masing.
Salah satu metoda yang digunakan dalam explorasi bawah
permukaan adalah metode geofisika. Pemanfaatan metode geofisika untuk
explorasi bawah permukaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran
secara kuantitatif dan kualitatif kondisi bawah permukaan sesuai dengan
sifat fisika yang digunakan dalam metode terkait. Berbagai sifat fisika
yang dimiliki oleh material bawah permukaan dimanfaatkan untuk
mendapatkan anomali bawah permukaan sebagai target explorasi yang
dilakukan. Metode ini merupakan salah satu metoda yang umum
digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong
kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan
eksplorasi pendahuluan (reconnaissance) mendahului kegiatan-kegiatan
eksplorasi intensif lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang
umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :
1. Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
2. Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
3. Pengukuran lapangan
4. Pembuatan peta-peta geofisika
5. Penarikan garis-garis isoanomali
6. Penggambaran profile
7. Interpretasi anomal
Gabbro 1 – 90
Peridotite 90 – 200
Andesite 160
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA