Anda di halaman 1dari 13

GEOMETRI

PELEDAKAN
Geometri peledakan
Burden (B)
Diameter lubang tembak (  )
Tinggi jenjang (L)
Kedalaman lubang tembak (H)
Subdrilling (J)
Stemming (T)
Spacing (S)

H
L
H

L
Burden
 Merupakan jarak terdekat antara lubang tembak
dengan bidang bebas (freeface)
 Burden merupakan dimensi terpenting dalam
penentuan geometri peledakan, densitas batuan
yang akan dikerjakan dan diameter lubang bor yang
akan digunakan.
 Penentuan Burden secara empiris (hasil geometri
yang pernah dibuat dengan diameter lubang di
tempat lain).
B2 B1

De2 De1
Burden Adjusment terhadap batuan dan Tipe Handak

 Tujuan burden adjusment


thdp batuan dan jenis
handak sangat diperlukan
untuk menentukan dimensi
burden ditemapat yang
berbeda.
0.5
 K .De  Pe 
 Allsman and Speath (1960) B  
telah mengembangkan dasar
persamaan dengan
 12  St 
parameter sbb :
Burden Adjusment terhadap batuan dan Tipe Handak

 Penggunaan rumus di atas


sangat sulit diterapkan di
lapangan karena borehole
pressure dan tensile strength
terkadang datanya tidak
 K b De 
tesedia.
B 
 12 
 Sehingga Ash (1963)
merumuskan persamaan
yang merupakan kombinasi
dari beberapa variabel untuk
Tambang Terbuka
Spasi
 Adalah jarak antara lubang ledak dalam satu baris (row) dan diukur
sejajar terhadap bidang bebas (freeface)
 Besarnya nilai spasi tergantung dari interaksi energi antara lubang
ledak yang berdekatan, serta faktor geologi
 C.J. Konya merumuskan nilai spasi berdasarkan stiffness ratio sbb:

L/B < 4 L/B > 4

Instantaneous S = (L + 2B)/3 S = 2B

Delay S = (L + 7B)/8 S = 2b
Stemming Distance
 Adalah lubang ledak baian atas yang tidak diisi
bahan peledak, tapi biasanya diisi oleh abu
hasil pemboran atau kerikil (drill cutting) dan
dipadatkan.
 Konya dan Edward merumuskan stemming
sbb:
T = 0,7 x B
Subdrilling
 Adalah tambahan kedalaman lubang bor di
bawah rencana lantai jenjang.
 Diperlukan untuk menghindari masalah
tonjolan pada lantai, karena bagian ini sangat
sulit untuk diledakkan
 Konya dan Edward merumuskan Subdrillng
sbb :
J = 0,3 x B
Pemilihan Ukuran Lubang Ledak dan Tinggi Jenjang

 Pemilihan ukuran lubang sangat diperlukan


untuk mendapatkan hasil peledakan yang baik
antara lain dengan mempertimbangkan faktor
fragmentasi, air blast, flyrock dan ground
vibration serta pertimbangan ekonomi
pemboran.
 Di gunakan stiffness ratio (L/B) untuk
mengantisipasi potensi masalah yang tersebut
di atas.
Pemilihan Ukuran Lubang Ledak dan Tinggi Jenjang

 Konya dan Edward membuat suatu rumusan


tentang metoda praktis untuk menentukan
Tinggi Jenjang minimum, yang disebut “Rule
Of Five”, yaitu :

L = 5 x De
Kedalaman Lubang Ledak

 Dari hasil perhitungan subdrillng dan tinggi


jenjang dapat ditentukan kedalaman lubang
yang harus di bor.
 Formulasi kedalaman lubang ledak sbb:

L= J + H

Anda mungkin juga menyukai