Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 6

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
D.1. IDEALISME
Idealisme atau Idealism, kadang juga disamakan dengan
mentalisme atau imaterialisme. Istilah ini pertama kali digunakan secara
filosofis oleh Leibniz pada awal abad ke-18. Leibniz menggunakan dan
menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, secara bertolak belakang
dengan materialisme Epikuros. Idealisme ini merupakan kunci masuk ke
hakikat realitas.
Idealisme berpendirian bahwa pengetahuan itu adalah kejadian
dalam jiwa manusia itu sendiri, sedangkan kenyataan yang diketahui
manusia itu terletak di luarnya. Idealisme berpandangan bahwa doktrin
tentang realitas eksternal tidak dapat dipahami secara terpisah dari
kesadaran manusia.
LANJUTAN....
Seiring perkembangan idealisme, idealisme dibagi menjadi dua
bagian yaitu idealisme impiris dan rasional. Idealisme empiris
berpandangan bahwa pengetahuan didapat melalui panca indra, tanpa
memberikan gambaran yang sebenarnya tentang hakikat sehingga
menurutnya pengetahuan yang benar tidak mungkin didapatkan.
Sedangkan idealisme rasional adalah pengetahuan yang didapatkan
melalui panca indra dan akal tapi pengetahuan ini masih belum mampu
memberikan gambaran yang sebenarnya tentang hakekat. Apa yang
dapat dicapai oleh aliran ini hanyalah sebatas pengetahuan tentang wujud
sesuatu dan bukan pengetahuan tentang hakekatnya.
D.2 RASIONALISME
Rasionalisme atau gerakan yang rasional adalah salah
satu doktrin dalam ilmu filsafat yang menyebutkan bahwa suatu
kebenaran haruslah dibuktikan dengan kebenaran logika dan
analisis berdasarkan fakta daripada menggunakan pembuktian
melalui iman, dogma maupun agama.
Oleh sebab itu dalam rasionalisme, intelektualitas
manusialah yang menjadi basis untuk mencari kebenaran dengan
cara mengeksplorasi gagasan-gagasan yang diproduksi oleh
intelektual manusia.
D.3 REALISME
Realisme termasuk ke dalam aliran filsafat yang membahas tentang hakekat
pengetahuan, realisme berpendirian bahwa pengetahuan manusia merupakan gambaran
yang baik dan tepat dari kenyataan. Aliran realisme berpandangan bahwa kenyataan tidak
terbatas pada pengalaman inderawi ataupun gagasan yang terbangun dari dalam.
Realisme merupakan suatu bentuk penolakan terhadap aliran idealisme dan impirisme
yang memiliki gagasan-gagasan yang ekstrim di dalamnya.
Dalam perkembangannya, aliran ini dibagi menjadi 2, yaitu realisme empiris dan
rasional. Aliran realisme empiris merupakan aliran yang mendapatkan pengetahuan
melalui rekaman fakta dari panca indra sehingga menjadikan pengetahuan tersebut
menjadi copy/penggandaan dari fakta-fakta yang terdapat di luar akal. Jadi, teori ini
berusaha menjadikan pengetahuan untuk menggambarkan kebenaran.
LANJUTAN....

Sedangkan untuk realisme rasionalisme adalah


aliran yang mendapatkan pengetahuan melalui akal dan
pancaindra, sehingga hasilnya merupakan gandaan/copy yang
benar tentang hakekat. Namun kebenaran yang didapatkan ini
belumlah mutlak, tapi merupakan kebenaran yang lebih dekat
dengan hakekat, yaitu kemampuan yang maksimal dari akal
untuk dapat memahami hakekat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai