Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

LITERATUR ANAK DAN REMAJA


ANALISIS BUKU

OLEH :
ZUESRA MAIWIN FETYSCA
22026082

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Yona Primadesi, M.Hum.

PRODI ILMU INFROMASI, PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN


DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1. Bagaimana memberkas pada arsip pada alat tiap-tiap gambar (7 gambar)?

a) Kabinet laci vertikal tradisional

Filling cabinet, merupakan lemari penyimpanan dokumen yang terdiri dari


laci besar untuk menyimpan arsip secara vertikal. Umumnya, filling cabinet
memiliki jumlah laci antara dua hingga lima1.
Kaulbach menerapkan metode penyimpanan dosir yang sedikit berbeda
dari sistem yang menggunakan Filing Cabinet. Pendekatannya dapat dijelaskan
sebagai berikut2:
a. Penggunaan rak kayu (terutama dari kayu jati) menjadi ciri khas, yang
dilengkapi dengan kotak-kotak sesuai dengan ukuran dosir (folio). Di
atasnya, terdapat penulisan abjad seperti A-B-C-D, dan seterusnya, sesuai
dengan klasifikasi yang telah ditetapkan.
b. Setiap kotak dirancang untuk menyimpan 3 dosir dengan kode yang
sesuai. Sebagai contoh, kotak dengan label A1; A2; A3 akan berisi dosir
A1, A2, dan A3, sedangkan kotak di bawahnya, misalnya A4; A5; A6,
akan menyimpan dosir A4, A5, dan A6.
c. Rak ini berbentuk lemari yang juga dapat dikunci untuk tujuan keamanan.

b) File Lateral Terbuka

1
Hadiaty, F., & Puteri, F. Y. (2020). Sistem Penyimpanan Arsip Statis pada Bagian Tatakelola Administrasi di PT Pos
Indonesia. ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal), 6(1). https://doi.org/10.38204/atrabis.v6i1.408
2
Asmodiwati, N. (2015). Prosedur Penataan Arsip dalam Memudahkan Pencarian Arsip di Disperindag Kota
Semarang. In Dalam Journal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Meskipun pada dasarnya arsip ditempatkan secara vertikal, alat
penyimpanan menyamping (lateral file) tetap disebut demikian karena posisi map-
mapnya disusun menyamping di dalam laci3.
didasarkan pada teori Badri Munir Sukoco dan Sedarmayanti. Proses
tersebut mencakup penataan, penyimpanan, peminjaman, penemuan kembali,
pemeliharaan, pengamanan, dan penyusutan dokumen.
Prosedur pengelolaan arsip ini mengacu pada teori Badri Munir Sukoco
yang melibatkan proses penataan arsip di tempat penyimpanan yang telah
disediakan, seperti pada arsip surat yang masih aktif. Arsip tersebut ditempatkan
di masing-masing seksi dalam box file yang dilengkapi dengan folder dan
panduannya.
Selain itu, prosedur penyimpanan arsip melibatkan observasi terhadap
arsip yang masuk, diproses, dan kemudian disimpan pada lokasi penyimpanan
yang telah disediakan. Berkas arsip yang dibundel disimpan di rak atau almari.
Sistem penyimpanan yang digunakan mencakup sistem tanggal dan sistem nomor.
Sistem tanggal mengacu pada pengaturan berkas berdasarkan urutan tanggal,
bulan, dan tahun, sementara sistem nomor mengacu pada pengaturan berkas
berdasarkan kode nomor4.

c) Kabinet Lateral yang dibuka dari Samping

Lateral filing cabinets adalah unit penyimpanan di mana dokumen disusun


secara horizontal dan diakses dari samping. Mereka biasanya memiliki laci-laci
yang dapat ditarik keluar secara horizontal, memungkinkan akses mudah ke
dokumen yang disimpan di dalamnya.5
Sebelum surat atau dokumen dimasukkan ke dalam file arsip, dilakukan
proses pengklasifikasian sebagai langkah pertama. Pengklasifikasian ini adalah
suatu kegiatan untuk mengelompokkan dan menggolongkan surat atau dokumen
3
Munawaroh, M., Winarto, & Haryanti, N. (2023). Prosedur Pengelolaan Arsip Dalam Peningkatan Efektivitas dan
Efisiensi Kerja Studi Kasus Pada PT. Griya Asri Mandiri. Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin, 3(2), 17–23.
https://doi.org/10.56910/wrd.v3i2.285
4
Ibid
5
Aprison, R., & Syamsir, S. (2021). Manajemen Kearsipan dalam Penyelenggaraan Administrasi Negara di Kantor
Kejaksaan Negeri Padang. Jurnal Manajemen Dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 3(1), 1–10.
https://doi.org/10.24036/jmiap.v3i1.205
berdasarkan perbedaan dan persamaan yang ada. Prinsip dasar pengklasifikasian
ini menekankan pada penataan susunan arsip, termasuk pengaturan,
pengelompokkan, dan penyimpanan dalam unit-unit kecil. Untuk efektivitas pola
klasifikasi, diperlukan syarat-syarat seperti penulisan tertulis, penyesuaian
golongan masalah dengan fungsi dan kegiatan kantor, rincian klasifikasi yang
tidak terlalu terurai, istilah yang singkat namun informatif secara teknis ilmiah,
dan dilengkapi dengan kode berupa huruf atau angka. Adanya penjelasan tentang
arti dan ruang lingkup masing-masing subjek atau masalah, serta susunan pola
yang teratur dan indeks alfabetis, juga menjadi faktor penting dalam mengelola
arsip secara efisien. Selain itu, guna menghemat tenaga, waktu, dan ruang,
penulisan pokok surat dilakukan dengan memberikan kode, yang bisa berupa
huruf, angka, atau kombinasi keduanya, sebagai tanda pengganti tentang pokok
masalah dalam klasifikasi.6

d) Sistem Jalur Rak yang dapat Digerakkan

Lemari arsip bergerak, merupakan perabotan yang difungsikan sebagai


tempat penyimpanan arsip-arsip debitur, terdiri dari empat ruangan rak. Setiap
ruangan rak dilengkapi dengan dua buah rak yang terletak di sisi kiri dan kanan.7
Dalam pengelolaan arsip debitur, menggunakan sistem penyimpanan
berdasarkan urutan abjad nama debitur dari huruf A sampai Z. Arsip debitur
dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jenis layanan kredit yang dipilih, yakni
layanan griya (kredit debitur perorangan) dan layanan flexi (kredit debitur
perusahaan). Penempatan arsip kedua jenis layanan dipisahkan, dengan arsip flexi
ditempatkan pada lemari arsip bergerak ruangan pertama, sementara arsip layanan
griya ditempatkan pada ruangan kedua. Setelah calon debitur memenuhi semua
persyaratan pengajuan kredit, langkah selanjutnya adalah penyimpanan arsip ke
dalam lemari atau rak penyimpanan arsip. Semua persyaratan tersebut difotokopi
terlebih dahulu, dan arsip yang asli dipisahkan dari arsip yang telah difotokopi
(file kerja). Kedua jenis arsip tersebut dimasukkan ke dalam map yang berbeda.
6
Aprison, R., & Syamsir, S. (2021). Manajemen Kearsipan dalam Penyelenggaraan Administrasi Negara di Kantor
Kejaksaan Negeri Padang. Jurnal Manajemen Dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 3(1), 1–10.
https://doi.org/10.24036/jmiap.v3i1.205
7
Hamdani Revi, & Marlini. (2016). Sistem Pengelolaan Arsip Debitur di PT Bank Negara Indonesia (persero) tbk.
Kantor Cabang Utama Padang. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 5(1), 97–106.
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/7192
Map arsip fotokopi (file kerja) ditempatkan di ruangan rak pertama, sementara
map arsip asli ditempatkan di ruangan rak keempat. Sehari-hari, tidak
menggunakan arsip asli, melainkan arsip yang disebut file kerja. Penggunaan
arsip asli terbatas pada situasi tertentu yang memerlukannya.8

e) Rak Referensi Roll-Out

Roll O Pack merupakan sistem lemari arsip berkapasitas besar yang dapat
disimpan dengan cara didorong manual atau menggunakan penggerak mekanik.
Roll O Pack dapat dianggap sebagai versi bergerak dari rak perpustakaan,
memungkinkan rak tersebut untuk bergerak sesuai kebutuhan. Dengan kata lain,
Roll O Pack dapat diartikan sebagai lemari arsip yang memiliki mobilitas. Selain
dikenal dengan nama Roll O Pack, alat penyimpanan ini juga sering disebut
dengan nama lain seperti Mobile Shelving System, Mobile Shelves, Mobile File
System, Lemari Arsip Bergerak, dan Lemari Arsip Dorong.9
Sistem gang mobil merujuk pada lemari rak yang terdiri dari beberapa
tingkat atau laci yang dapat bergerak di atas rel dengan metode hastawi, mekanis,
atau elektris. Dengan cara ini, ketika lemari rak didorong, akan terbentuk gang di
antara rak-rak tersebut. Keuntungan utama dari sistem ini adalah penghematan
ruangan, karena rak-rak dapat didorong untuk merapat satu sama lain. Pada sistem
elektris, pengguna hanya perlu menekan tombol untuk menggerakkan rak dan
membentuk gang sesuai kebutuhan. Sementara itu, pada sistem dinamis,
pengguna dapat dengan mudah memutar rak dengan tangan atau menggunakan
metode yang dikenal sebagai roll o'pack.10
f) Peralatan Berputar

8
Ibid
9
Sembiring, R. A., & Sinaga, J. P. (2021). PENYULUHAN TENTANG PENERAPAN ROLL O’PACK DI RUANG
PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING. Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau,
1(2), 24–28.
10
Ibid
Sistem Pengisian Rotary, suatu sistem pengarsipan bertingkat secara
vertikal, yang dilengkapi dengan sistem pengkodean, penomoran, abjad, serta
warna, dengan pola tingkatan bundar dan kemampuan berputar.11
Langkah-langkah dalam proses pengarsipan adalah sebagai berikut12:
a) Pengumpulan (Collecting): Kumpulkan semua dokumen yang telah siap untuk
diarsipkan.
b) Pemeriksaan (Inspecting): Periksa setiap dokumen yang telah terkumpul
dengan memperhatikan tanda-tanda tertentu, seperti stempel atau tulisan
"FILE" atau "ARSIP". Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dokumen
sudah siap diarsipkan. Jika tidak ada tanda tersebut, tanyakan kepada pihak
yang bersangkutan untuk kejelasannya.
c) Penentuan Kata Tangkap (Indexing): Tentukan kata kunci atau kata tangkap
yang akan menjadi dasar penyimpanan dan pencarian kembali dokumen arsip.
Penentuan kata tangkap harus mengikuti sistem kearsipan yang sedang
digunakan.
d) Pengkodean (Coding): Setiap dokumen diberi kode berdasarkan kata tangkap
yang telah ditentukan.
e) Penyortiran (Sorting): Susun dokumen berdasarkan kode yang telah
ditetapkan
f) Penempatan (Placing): Tempatkan dokumen ke dalam penyimpanan sesuai
dengan kode dan sistem kearsipan yang telah dibuat.

g) Dokumen Media Campuran dan Berukuran Terlalu Besar

11
Hadiaty, F., & Puteri, F. Y. (2020). Sistem Penyimpanan Arsip Statis pada Bagian Tatakelola Administrasi di PT Pos
Indonesia. ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal), 6(1). https://doi.org/10.38204/atrabis.v6i1.408
12
Nurkarim, R. (2023). IMAGEWARE SCAN MANAGER APPLICATION IN ARCHIVES MANAGEMENT AT PT ESA
TAWANG CIPTA SIDOARJO. Designing Records System in Industry, 2(1), 39–54.
https://journal.ebizmark.id/index.php/rmsj/article/view/46
Dokumen Media Campuran dan Berukuran Terlalu Besar dalam konteks
arsip merujuk pada rekaman atau berkas yang memiliki format atau jenis media
yang beragam, dan ukurannya melebihi standar biasa. Media campuran dapat
mencakup kombinasi teks, gambar, audio, atau video, sementara berukuran terlalu
besar dapat berkaitan dengan dokumen yang memiliki ukuran file yang signifikan.
Untuk mengelola dokumen seperti ini dalam arsip, seringkali diperlukan strategi
penyimpanan dan pengaturan yang lebih canggih.13
Prosedur penyimpanan untuk surat masuk dan keluar mencakup beberapa
langkah, yaitu pemeriksaan, pengindeksan, pengkodean, menyotir, dan
penempatan. Langkah-langkah ini perlu dipahami sebagai berikut: Pertama, saat
akan menyimpan surat pada map, perlu memeriksa adanya tanda pelepas, yang
biasanya berupa disposisi pada surat tersebut. Kemudian, dalam menetapkan judul
surat, baik surat masuk maupun surat keluar, penting untuk memberikan judul
dengan menggunakan kata tangkap (caption). Pemberian kode pada surat yang
akan disimpan tidak hanya memudahkan penyimpanan pada map atau laci arsip,
tetapi juga mempermudah saat mencari kembali arsip tersebut. Selanjutnya, jika
ada surat-surat penting yang memerlukan tindak lanjut penanganan, perlu
disiapkan tempat penyimpanan (map) yang diberi judul "Follow up ship" atau
berkas peringatan yang sering disebut tikler file. Terakhir, untuk surat yang harus
diketahui dan diolah oleh beberapa unit kerja dalam satu instansi, disarankan
untuk menyiapkan lembar beredar (outing slip).14

2. Jelaskan bagaimana perawatannya pada tiap-tiap alat!


a) Kabinet laci vertikal tradisional
Merawat kabinet laci vertikal tradisional memerlukan perhatian terhadap
beberapa aspek tertentu. Pertama, penting untuk menempatkan kabinet di area
yang stabil agar dokumen tidak terjatuh dan menimpa orang. Pastikan juga
kemudahan akses dan sisakan ruang yang cukup besar pada bagian depannya agar
dapat diakses oleh minimal satu orang dewasa. Selanjutnya, lakukan pengurutan
berkas sesuai dengan preferensi, seperti kronologis, urutan abjad, atau jenis
peruntukan dokumen. Pastikan bahwa berkas yang disimpan dalam laci arsip telah
diatur ke dalam ordner untuk mempermudah pencarian. Dalam hal kebersihan,
rutin membersihkan kabinet menjadi langkah penting untuk mencegah kerusakan
dokumen. Penyimpanan dokumen dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan beberapa berkas mengalami kerusakan, seperti robek akibat
tersangkut, lapisan kertas mengelupas, atau tulisan yang pudar. Terakhir, pastikan
penempatan kabinet tidak terlalu dekat dengan dinding agar terhindar dari
kelembaban dan memudahkan membersihkan bagian sempitnya.15
13
Atika, & Fauziah, N. (2016). Prosedur Kearsipan Di Bagian Pemeriksaan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi Selatan. Jurnal AKP, 6(1), 28–51. https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/akp/article/view/582
14
Ibid
15
Ibrahim, A. (2013). Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka. Khizanah Al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi, Dan Kearsipan, 1(1), 77–90. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/
view/30
b) File Lateral Terbuka
Merawat file lateral terbuka melibatkan perhatian terhadap beberapa aspek
penting. Pertama, menjaga kebersihan file secara teratur menjadi langkah krusial
untuk mencegah penumpukan debu dan kotoran yang berpotensi merusak
dokumen. Permukaan file lateral terbuka umumnya dilengkapi dengan lapisan
halus yang tahan air dan mudah dibersihkan. Selanjutnya, memastikan
penempatan file di area yang stabil merupakan hal penting agar dokumen tidak
terjatuh dan tetap mudah diakses. Selain itu, perlu diperhatikan juga ruang
penyimpanan yang cukup agar dokumen tidak terlalu padat dan tetap dapat
diakses dengan mudah. Perlindungan dokumen penting juga menjadi
pertimbangan dengan mempertimbangkan penggunaan kabinet tahan api jika
memungkinkan. Kabinet tahan api dapat memberikan lapisan perlindungan
tambahan terhadap dokumen dari risiko bahaya kebakaran.16
c) Kabinet Lateral yang dibuka dari Samping
Merawat kabinet lateral yang dibuka dari samping melibatkan perhatian
terhadap beberapa aspek esensial. Pertama, menjaga kebersihan kabinet secara
teratur merupakan langkah penting untuk mencegah akumulasi debu dan kotoran
yang berpotensi merusak dokumen. Permukaan kabinet file lateral umumnya
dilapisi dengan bahan halus yang tahan air dan dapat dibersihkan dengan mudah.
Selanjutnya, memastikan penempatan kabinet di area yang stabil menjadi hal
krusial agar dokumen tidak terjatuh dan tetap mudah diakses. Selain itu, perlu
memastikan adanya ruang penyimpanan yang cukup sehingga dokumen tidak
terlalu padat dan sulit dijangkau. Perlindungan terhadap dokumen penting juga
menjadi pertimbangan, dengan mempertimbangkan penggunaan kabinet tahan
api. Kabinet tahan api dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap
dokumen dari risiko bahaya kebakaran.17
d) Sistem Jalur Rak yang dapat Digerakkan
Perawatan sistem jalur rak yang dapat digerakkan memerlukan perhatian
yang teliti guna memastikan kelancaran fungsionalitasnya. Beberapa aspek yang
perlu diperhatikan dalam perawatan sistem jalur rak yang dapat digerakkan
melibatkan kebersihan, pelumasan, dan pengecekan berkala. Pertama, menjaga
kebersihan sistem jalur rak dengan membersihkannya secara teratur bertujuan
untuk mencegah penumpukan debu dan kotoran yang dapat menghambat
pergerakan jalur rak. Selain itu, penting untuk membersihkan roda dan
mekanisme penggerak agar tetap lancar. Langkah berikutnya adalah melakukan
pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak, seperti roda dan rel, untuk
memastikan pergerakan sistem jalur rak tetap lancar dan mengurangi gesekan.
Terakhir, perlu dilakukan pengecekan secara berkala terhadap kondisi sistem jalur

16
Ibid
17
Ibid
rak, termasuk roda, rel, dan mekanisme penggerak, guna mendeteksi adanya
kerusakan atau keausan yang memerlukan perbaikan segera.18
e) Rak Referensi Roll-Out
Merawat rak referensi roll-out memerlukan perhatian khusus terhadap
beberapa aspek utama. Pertama, menjaga kebersihan rak secara teratur menjadi
langkah penting guna mencegah penumpukan debu dan kotoran yang berpotensi
merusak dokumen atau barang yang disimpan di dalamnya. Selanjutnya, perlu
memastikan kelancaran mekanisme roll-out dengan melakukan pelumasan pada
bagian-bagian yang bergerak, seperti roda dan rel, agar pergerakan rak tetap
lancar dan gesekan dapat diminimalkan. Terakhir, diperlukan pengecekan berkala
terhadap kondisi mekanisme roll-out untuk mendeteksi adanya kerusakan atau
keausan yang memerlukan perbaikan segera.19
f) Peralatan Berputar
Merawat peralatan berputar, seperti rak referensi roll-out, melibatkan
perhatian khusus terhadap beberapa aspek tertentu. Pertama, menjaga kebersihan
peralatan secara rutin menjadi langkah penting untuk mencegah penumpukan
debu dan kotoran yang berpotensi merusak dokumen atau barang yang disimpan
di dalamnya. Selanjutnya, perlu memastikan kelancaran mekanisme putaran
dengan melakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak, sehingga
pergerakan peralatan tetap lancar dan gesekan dapat diminimalkan. Terakhir,
diperlukan pengecekan berkala terhadap kondisi mekanisme putaran untuk
mendeteksi adanya kerusakan atau keausan yang memerlukan perbaikan segera.20
g) Dokumen Media Campuran dan Berukuran Terlalu Besar
Perawatan terhadap dokumen media campuran dan berukuran terlalu besar
dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek kunci. Pertama, pastikan
dokumen disimpan dalam wadah atau rak yang sesuai dengan ukurannya, di mana
dokumen berukuran besar perlu disimpan secara horizontal atau digulung secara
hati-hati untuk mencegah potensi kerusakan. Selanjutnya, perlu menjaga
kestabilan kelembaban dan suhu di ruangan penyimpanan dokumen untuk
mencegah kerusakan akibat kelembaban tinggi atau fluktuasi suhu yang ekstrem.
Upaya perlindungan juga melibatkan penghindaran paparan langsung sinar
matahari dan debu yang dapat merusak kualitas dokumen, dengan menggunakan
wadah atau kemasan yang sesuai. Terakhir, dianjurkan melakukan pemeriksaan
berkala terhadap kondisi dokumen untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan atau
kelembaban berlebihan sebagai langkah pemeliharaan preventif.21

18
Ibrahim, A. (2013). Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka. Khizanah Al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi, Dan Kearsipan, 1(1), 77–90. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/
view/30
19
Ibid
20
Ibid
21
Ibrahim, A. (2013). Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka. Khizanah Al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi, Dan Kearsipan, 1(1), 77–90. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/
view/30
3. Apa saja kendala pada kegiatan pemberkasan pada tiap-tiap alat?
a) Pada kabinet laci vertikal tradisional, mungkin menghadapi keterbatasan ruang
penyimpanan yang dapat membatasi jumlah dokumen yang dapat disimpan.
b) Saat menggunakan file lateral terbuka, mungkin menghadapi risiko terpaparnya debu
dan kotoran karena sifat terbukanya, yang memerlukan perawatan kebersihan yang
lebih intensif.
c) Dalam penggunaan kabinet lateral yang dibuka dari samping, mungkin menghadapi
keterbatasan ruang penyimpanan dan potensi kesulitan dalam mengakses dokumen di
bagian belakang rak.
d) Dengan sistem jalur rak yang dapat digerakkan, mungkin perlu melakukan perawatan
yang lebih intensif terhadap mekanisme penggerak dan rel agar tetap berfungsi
dengan baik.
e) Pada rak referensi roll-out, mungkin menghadapi risiko kerusakan dokumen selama
proses roll-out dan masalah ruang penyimpanan yang terbatas.
f) Dengan peralatan berputar, mungkin memerlukan perawatan ekstra terhadap
mekanisme putaran agar tetap lancar dan gesekan minimal.
g) Dalam penanganan dokumen media campuran dan berukuran terlalu besar, mungkin
menghadapi kesulitan dalam penyimpanan dokumen besar dan memerlukan perhatian
khusus terhadap kelembaban serta perlindungan dari cahaya dan debu.22

DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Y. N., & Arfa, M. (2021). Perawatan Arsip Statis Tekstual Guna Memperpanjang
Umur Arsip di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Semarang. Anuva: Jurnal

22
Rahman, Y. N., & Arfa, M. (2021). Perawatan Arsip Statis Tekstual Guna Memperpanjang Umur Arsip di Dinas
Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Semarang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi,
5(4), 657–670. https://doi.org/10.14710/anuva.5.4.657-670
Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 5(4), 657–670.
https://doi.org/10.14710/anuva.5.4.657-670
Ibrahim, A. (2013). Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka. Khizanah Al-Hikmah : Jurnal
Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 1(1), 77–90. https://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/30
Atika, & Fauziah, N. (2016). Prosedur Kearsipan Di Bagian Pemeriksaan Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Bekasi Selatan. Jurnal AKP, 6(1), 28–51.
https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/akp/article/view/582
Hamdani Revi, & Marlini. (2016). Sistem Pengelolaan Arsip Debitur di PT Bank Negara
Indonesia (persero) tbk. Kantor Cabang Utama Padang. Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan Dan Kearsipan, 5(1), 97–106.
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/7192
Nurkarim, R. (2023). IMAGEWARE SCAN MANAGER APPLICATION IN ARCHIVES
MANAGEMENT AT PT ESA TAWANG CIPTA SIDOARJO. Designing Records
System in Industry, 2(1), 39–54.
https://journal.ebizmark.id/index.php/rmsj/article/view/46
Munawaroh, M., Winarto, & Haryanti, N. (2023). Prosedur Pengelolaan Arsip Dalam
Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Studi Kasus Pada PT. Griya Asri Mandiri.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin, 3(2), 17–23.
https://doi.org/10.56910/wrd.v3i2.285
Asmodiwati, N. (2015). Prosedur Penataan Arsip dalam Memudahkan Pencarian Arsip di
Disperindag Kota Semarang. In Dalam Journal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
Hadiaty, F., & Puteri, F. Y. (2020). Sistem Penyimpanan Arsip Statis pada Bagian Tatakelola
Administrasi di PT Pos Indonesia. ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal),
6(1). https://doi.org/10.38204/atrabis.v6i1.408
Sembiring, R. A., & Sinaga, J. P. (2021). PENYULUHAN TENTANG PENERAPAN ROLL
O’PACK DI RUANG PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
SEMBIRING. Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau, 1(2), 24–28.
Aprison, R., & Syamsir, S. (2021). Manajemen Kearsipan dalam Penyelenggaraan Administrasi
Negara di Kantor Kejaksaan Negeri Padang. Jurnal Manajemen Dan Ilmu Administrasi
Publik (JMIAP), 3(1), 1–10. https://doi.org/10.24036/jmiap.v3i1.205

Anda mungkin juga menyukai