Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN MATERI/LEAFLET

PENGERTIAN
Kondom merupakan satung atau penutup berupa kantong yang terbuat dari karet tipis,
berwarna atau tidak berwarna untuk dipasanh pada zakar (penis) pria saat tegang (ereksi)
sebelum dimasukkan kedalam vagina sehingga bila terjadi ejakulasi air mani tertampung
didalamnya dan tidak masuk kedalam vagina, dengan demikian pembuahan (konsepsi) dapat
dihindari. Kondom yang menutupi zakar juga berguna untuk mencegah penularan penyakit
kelamin. (Maksum, 2019)

EFEKTIVITAS
Secara teoritis kegagalan kondom hanya bisa terjadi bila kondom robek atau pemakai
kurang disiplin dan kurang teliti mematuhi petunjuk cara pemakaiannya, dan menarik penis
setelah lemah sehingga sperma dapat masuk vagina. Angka kegagalan secara teoritis 3%,
praktis 5-20%, efektivitas dapat dipertinggi dengan jalan (Maksum, 2019)
 Memakai kondom berminyak, karenanya jarang robek.
 Penis segera ditarik keluar dari vagina setelah ejakulasi.
 Waktu menarik penis, pangkal kondom dipegang supaya jangan tertinggal dalam liang
senggama dan tertumpah.
 Mengoleskan spermisida pada kondom atau pakai kondom yang sudah ada
spermisidanya.
 Pakai satu kondom untuk satu kali koitus.

KEUNTUNGAN
Kelebihan pemakaian kondom sebagai alat kontrasepsi (Maksum, 2019) :
 Efektif bila dipakai dengan baik dan benar sebagai alat kontrasepsi
 Murah dan mudah didapat tanpa resep dokter dan dapat didistribusikan oleh dan untuk
masyarakat (community based).
 Tidak ada efek hormonal.
 Tingkat proteksi yang tinggi terhadap IMS, termasuk infeksi HIV.
 Perlindungan terhadap karsinoma dan penyakit pramaligna serviks.
 Peningkatan kemampuan seksual pada sebagaian pasien dengan ejakulasi dini.
KEKURANGAN
Keterbatasan dari penggunaan kondom (Maksum, 2019)
 Mungkin alergi terhadap karet atau jellinya yang mengandung spermiside,
 Tingkat kegagalannya cukup tinggi bila terlambat memakainya.
 Kondom kadaluarsa mudah sobek dan bocor
 Kondom hanya dapat dipakai satu kali
 Sensasi kenikmatan berkurang sewaktu hubungan intim, terutama transmisi kehangatan
tubuh.

CARA KERJA

Cara kerja kondom sama seperti semua metode barier lainnya, kondom mencegah
spermatozoa mencapai saluran genital atas wanita, kondom menampung spermatozoa
sehingga tidak masuk kedalam kanalis servik, konsepnya adalah menghalangi tertumpahnya
sperma kedalam vagina, sehingga spermatozoa tidak mungkin masuk kedalam rahim dan
dapat mencegah penularan penyakit menular melalui hubungan seks. Cara kerjanya kondom
adalah menyarungi penis sewaktu koitus sehingga dapat mencegah masuknya sel mani ke
dalam liang senggama karena seluruh semen tertampung dalam kondom (Maksum, 2019).

INDIKASI
Indikasi pemakaian kondom adalah (Maksum, 2019) :
a. Kondom perlu dipakai sampai 6 minggu sesudah vasektomi (sampai mani tidak
mengandung spermatoxoa lagi, yang dapat diketahui lebih jelas dengan pemeriksaan
laboratorium).
b. Sementara menunggu pemasangan AKDR.
c. Sementara sedang menunggu haid untuk pemakaian pil yang diminum.
d. Bila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam, bersamaan dengan
pemakaian spermiside.
e. Dalam keadaan darurat bila tidak ada kontrasepsi yang tersedia atau yang dipakai.
f. Sebagai cara yang dipilih oleh pasangan-pasangan tertentu.
KONTRAINDIKASI
Kondom tidak bisa digunakan bila (Maksum, 2019)

a. Secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metodi ini.


b. Kelainan bentuk penis (malformasi penis).
c. Salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks.

EFEK SAMPING DAN CARA PENANGGULANGANNYA


Keluhan rasa nyeri dan panas akibat; alergi terhadap karet kondom (jarang terjadi),
dan lecet-lecet pada kemaluan pria, akibat pemakaian tergesa-gesa atau kurangnya pelicin
(Maksum, 2019)
a. Pengobatan : Bila sebab alergi, hentikan pemakaian kondom, ganti dengan cara lain.
Bila akibat kurang licinnya kondom dianjurkan untuk memakai kondom yang
mempunyai zat pelicin, pemakaian kondom jangan buru-buru.
b. Komplikasi dan cara penanggulangannya adalah : Tertinggalnya kondom dalam liang
senggama antibi diakibatkan tidak segera dilepasnya kondom setelah pria selesai
mengeluarkan air mani.
c. Gejala dan keluhan : Kondom tidak terlihat terpasang pada kemaluan pria dan antibi
merasa terdapat sesuatu dalam liang senggamanya. Bila terlalu lama dibiarkan
kadang-kadang liang senggama antibi berbau busuk akibat air mani yang membusuk
karena adanya benda asing didalamnya dan terjadinya infeksi.
d. Penanggulangan dan pengobatan : Keluarkan kondom dari liang senggama antibi, dan
bersihkan liang senggama dengan antibiotic. Bila terdapat infeksi berikan antibiotic.
Maksum, Y. H. (2019). Kontrasepsi Pria Kombinasi Kondom dengan Sistem Kalender Merupakan
Upaya Penurunan Angka Unmet-Need KB. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 5(1), 1-9.

Anda mungkin juga menyukai