Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

PENGARUH LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA DALAM


PROSES KADERISASI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 PLUS
(Laporan ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan)

Disusun Oleh:
- Andika Fathammubina (0068574245)
- Anjasyah Rafi Septihasan (0058513850)
- Farras Putra Alfarizki (0054741583)
- Muhammad Abyan Haidar Ariananda (0065945159)
- Muhammad Ghailan Jazira (0065442344)
- Rahmawati Putri (3056137261)
- Muhammad Irfan Adrinauli (0065189172)

SMA MUHAMMADIYAH 3 PLUS BANDUNG


BANDUNG
2023
LEMBAR PENILAIAN
PENGARUH LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA DALAM
PROSES KADERISASI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 PLUS
Oleh:
Andika Fathammubina
Anjasyah Rafi Septihasan
Farras Putra Alfarizki
Muhammad Abyan Haidar Ariananda
Muhammad Ghailan Jazira
Rahmawati Putri
Muhammad Irfan Adrinauli

1. Nama: Mia Sumiasih M., S.Pd.


Jabatan: Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 3 Plus Bandung
Nilai: ....................

Tanda Tangan: ........................................

2. Nama: Dra. Hj. N. Mimin Azminatus S., M.Pd.


Jabatan: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Nilai: ....................

Tanda Tangan: ........................................

3. Nama: Drs. Osad, M.Pd.


Jabatan: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Nilai: ....................

Tanda Tangan: ........................................

4. Nama: Hj. Masitoh, S.Pd.


Jabatan: Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
Nilai: ....................
Tanda Tangan: ........................................

5. Nama: Asep Koswara


Jabatan: Guru Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan
Nilai: ....................

Tanda Tangan: ........................................

6. Nama: Raka R. Sobarna, S.M.


Jabatan: Guru Mata Pelajaran TIK
Nilai: ....................

Tanda Tangan: ........................................


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala hingga
kami bisa menyelesaikan Makalah Kemuhammadiyahan mengenai Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa SMA Muhammadiyah 3 Plus Bandung Tahun 2023. Makalah ini
dihasilkan sebagai panduan dan acuan bagi panitia penyelenggara LDKS yang telah
berlangsung.
Kami menyadari bahwa setiap individu memiliki keterbatasan, dan dengan kerendahan
hati, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terdapat dalam makalah ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami dengan tulus membuka diri untuk menerima saran dan
kritik dari semua pihak, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kegiatan ini. Kami ingin
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pihak yang
telah berkomitmen memberikan dukungan, sehingga pelaksanaan LDKS di SMA
Muhammadiyah 3 Plus Bandung dapat berjalan lancar dan sukses. Semoga segala upaya ini
mendapatkan ridha Allah. Amin.

Bandung, 18 November 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN.............................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................................................
BAB 1 ..........................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................................
BAB 2 ..........................................................................................................................................
2.1 Pengertian Kader ....................................................................................................................
2.2 Pengertian Kaderisasi dan Fungsi Kaderisasi ........................................................................
2.3 Pengertian dan Tujuan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa................................................
BAB 3 ..........................................................................................................................................
3.1 Hipotesis ................................................................................................................................
3.2 Hasil Penelitian ......................................................................................................................
3.2.1 Data Penelitian ..............................................................................................................
3.2.2 Data Kuesioner..............................................................................................................
BAB 4 ..........................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................
4.2 Saran .....................................................................................................................................
ABSTRAK
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa berperan penting dalam menumbuhkan sikap
kepemimpinan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kegiatan LDKS dalam
menumbuhkan sikap kepemimpinan pada siswa dan untuk mengetahui peran kegiatan LDKS
dalam menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa di SMA Muhammadiyah 3 Plus Bandung.
Kegiatan LDKS ini berperan dalam menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa melalui
pelatihan kedisiplinan. Kegiatan LDKS ini berlangsung selama tiga hari dua malam pada
tanggal 20-22 September 2023. Salah satu tujuan sekolah melaksanakan kegiatan ini agar
peserta didik mempunyai jiwa kepemimpinan untuk bergabung ke organisasi Ikatan Pelajar
Muhammadiyah yang juga berperan penting untuk sekolah.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Muhammadiyah saat ini telah berkembang dengan pesat, secara kualitatif maupun
kuantitatif. Tantangan yang dihadapi serta permasalahan yang muncul pun sedemikian
kompleks bahkan dinamika dalam organisasi selalu muncul. Tarik menarik antara tuntutan ke
arah perubahan yang berorientasi ke arah kemajuan dengan usaha memelihara komitmen
gerakan dalam berbagai dimensinya mewarnai dinamika Muhammadiyah.1 Karena itu, dalam
memahami perkembangan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan lebih dari tiga
perempat abad yang lalu ini, perlu didekati secara lebih simultan atau komprehensif dengan
memperhitungkan berbagai faktor. Setiap upaya memahami gerakan ini secara linier, hitam-
putih, dan hanya memperhitungkan satu faktor, maka yang akan terjadi adalah bias.
Demikian halnya dalam memahami fenomena kaderisasi di dalam Muhammadiyah,
sebagaimana hal itu terjadi dalam organisasi-organisasi sosial keagamaan lainnya. Kaderisasi
dalam Muhammadiyah sebagai usaha strategis dalam menggali, membina, dan
mengembangkan potensi sumberdaya manusia yang diorientasikan pada terbentuknya tenaga
inti penggerak organisasi, juga perlu dipahami dalam kaitan banyak faktor. Kaderisasi tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan proses dan struktur.perkembangan gerakan Muhammadiyah
saat ini. Jika dipandang berhenti, gagal atau mandek, maka hal itu perlu dilihat dan
dikembalikan pada kondisi perkembangan Persyarikatan saat ini, baik sistem maupun para
pelakunya.
Masalah kaderisasi dalam Muhammadiyah adalah aspek penting dan dinamika juga
terkait dengan dimensi situasional, struktural, dan doktrinal dari Persyarikatan ini. Dengan
demikian, mendiskusikan masalah tersebut tidak cukup memadai jika menempatkan kaderisasi
sebagai masalah teknis instrumental tanpa mengaitkan dengan gagasan dasar, struktur
kelembagaan, dan konteks perkembangan Muhammadiyah.
Kelangsungan sebuah organisasi tidak bisa dilepaskan dari kaderisasi. Kaderisasi
merupakan sebuah proses pencarian bakat atau pencarian sumber daya manusia yang handal
untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan organisasi itu sendiri. Tanpa adanya kaderisasi
yang baik, maka kehancuran organisasi tersebut tinggal menunggu waktu, ibarat sebuah
gunung es yang sewaktu-waktu dapat hancur dan mencair. Setiap organisasi membutuhkan
kader-kader yang berkualitas, karena hanya dengan kader yang demikian, organisasi dapat
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan diri.
Latar belakang latihan dasar kepemimpinan siswa adalah program pendidikan
kepemimpinan yang dirancang khusus untuk siswa di tingkat sekolah menengah. Program ini
memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, pengembangan karakter,
serta pemahaman sosial pada siswa.
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau yang biasa disebut LDKS, Tidak lepas dari
proses kaderisasi. Sejarah LDKS berasal dari tahun 1957, ketika Dr. K.H. Zainuddin MZ,
seorang pendidik ternama, memulai program pelatihan kepemimpinan di Yogyakarta. Program
ini tumbuh dan berkembang pesat, menjadi perwujudan dari semangat mempersiapkan
pemimpin muda yang bertanggung jawab, berkualitas, dan berintegritas. Sejak itu, LDKS telah
menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah-sekolah di Indonesia, membantu siswa
mengembangkan keterampilan kepemimpinan, karakter, serta kesadaran sosial yang
diperlukan untuk menjadi pemimpin masa depan yang efektif dan berperan positif dalam
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
1. Apa pengaruh LDKS dalam proses kaderisasi di SMA Muhammadiyah 3 Plus
2. Seberapa pentingkah LDKS dalam perkaderan di SMA Muhammadiyah 3 Plus
3. Apakah LDKS benar-benar berpengaruh dalam proses kaderisasi
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh LDKS dalam proses kaderisasi di SMA Muhammadiyah 3 Plus
2. Mengetahui dampak LDKS dalam perkaderan di SMA Muhammadiyah 3 Plus
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan kerangka kerja untuk mengevaluasi keberhasilan program kaderisasi.
2. Membantu dalam memahami bagaimana kader berperan dalam perubahan sosial dan
politik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kader
Pada masa-masa awal, istilah kader menjadi kosakata umum yang digunakan, dan
biasanya untuk menyebut “anggota muda”. Istilah kader kemudian menjadi semakin kompleks
dan terkategorisasi. Maka dengan semakin meluasnya strategi dan gerakan dakwah di
Persyarikatan, istilah kader pun ikut mengalami dinamika.Maka dengan semakin meluasnya
strategi dan gerakan dakwah di Persyarikatan, istilah kader pun ikut mengalami dinamika.
2.2 Pengertian Kaderisasi dan Fungsi Kaderisasi
Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam
organisasi yang biasanya mengikuti suatu silabus tertentu. Kaderisasi dalam sebuah lembaga
mutlak diperlukan dimana kaderisasi adalah sarana untuk membentuk kader yang akan
melanjutkan regenerasi.Sistem kaderisasi dalam setiap lembaga pasti akan berbeda tergantung
kebutuhan lembaga tersebut. Hal tersebut yang membuat setiap lembaga memiliki berbagai
proses kaderisasinya masing-masing.
Kaderisasi seringkali erat kaitannya dengan ideologi, terutama dalam partai-partai
politik berbasis ideologi seperti komunisme, sosialisme, nasionalisme, dan agama. Seiring
berjalannya waktu, praktik kaderisasi telah berkembang untuk mencakup berbagai konteks,
termasuk pemilihan umum, gerakan mahasiswa, aktivisme sosial, serta pelatihan profesional,
tetapi tujuannya tetap mempersiapkan individu untuk memegang peran kepemimpinan dalam
berbagai aspek kehidupan.
Kaderisasi bukan hanya sebuah penanaman nilai dan kebiasaan dalam organisasi
namun lebih dari itu kaderisasi merupakan sebuah proses panjang untuk membantu sumber
daya manusia yang mumpuni agar mampu melanjutkan kegiatan organisasi selanjutya. Dengan
demikian kaderisasi berperan penting dalam regenerasi organisasi karena fungsi kaderisasi
bukan hanya menjaring anggota dan membuat anggota memahami nilai nilai organisasi namun
juga kaderisasi membuat anggota siap dan mampu untuk meneruskan kepengurusan
selanjutnya dengan sebaik mungkin.
2.3 Pengertian dan Tujuan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
LDKS adalah pelatihan yang berkaitan dengan kepemimpinan yang bersifat
mendasar.Pelatihan ini menjadi bekal siswa untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan agar di
kemudian hari dapat menjadi pemimpin. Encep Syarifudin dalam Jurnal Al-Qalam 474 Vol.
21, No.102, Desember 2004, menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain, baik di dalam maupun luar organisasi untuk mencapai tujuan. Proses
mempengaruhi ini sering melibatkan unsur kekuasaan.
Diadakannya program LDKS diharapkan untuk para peserta didik yang mengikuti nya
mencapai beberapa tujuan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti (LDKS), para siswa/siswi
peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman
tentang cara bagaimana memimpin memanajemen sebuah organisasi.
2. Melalui LDKS para siswa/siswi diharapkan dapat lebih berani dan bermain peran aktif
dengan tampil dalam menyuarakan aspirasi para siswa/i kepada pihak sekolah sehingga
dalam proses pembangunan kearah kemajuan sekolah dapat terealisasi secara bersama-
sama.
3. Melalui LDKS para siswa/i diharapkan dapat memiliki karakteristik seorang pemimpin
yang memiliki intelektual, kreativitas serta nalar berfikir yang berguna bagi agama dan
tanah air bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat pancasila dan undang-undang
dasar 1945 dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti LDKS. Hal ini dikarenakan
dalam kegiatan LDKS para siswa/i peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik
secara intelektual maupun pengalaman tentang cara atau bagaimana memimpin,
memanajemen sebuah organisasi. Yang jelas bahwa mereka mendapatkan sesuatu
pengetahuan di luar dari apa yang diberikan di dalam kegiatan proses belajar dan
mengajar.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Hipotesis
Kaderisasi dilakukan untuk mengembangkan, melatih, dan mempersiapkan individu
atau anggota suatu organisasi, agar mereka menjadi kader yang kompeten, berkomitmen, dan
memahami nilai-nilai serta tujuan organisasi tersebut. Melalui kaderisasi, organisasi berupaya
untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan misi serta visinya dengan menghasilkan
kader-kader yang dapat memimpin, berkontribusi, dan memperkuat organisasi dalam mencapai
tujuannya, serta memperluas pengaruhnya dalam masyarakat. Kaderisasi juga bertujuan untuk
memelihara identitas, budaya organisasi, serta menjaga kontinuitas generasi dalam organisasi
tersebut.
Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa memiliki peran yang signifikan dalam
proses kaderisasi. Tujuan utama LDKS dalam konteks kaderisasi adalah untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan menyiapkan calon kader yang berkualitas untuk
menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi. Dalam proses kaderisasi, LDKS memberikan
kesempatan kepada peserta untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, seperti kemampuan
berkomunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan pemecahan masalah. Siswa
yang mengikuti LDKS juga diajarkan tentang etika dan nilai-nilai yang berkaitan dengan
kepemimpinan yang bertanggung jawab, integritas, dan dedikasi terhadap misi organisasi.
Selain itu, LDKS memungkinkan peserta untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan
sesama peserta dalam berbagai aktivitas, membangun jaringan sosial, serta mengembangkan
keterampilan kerja tim yang sangat penting dalam dunia kepemimpinan. Selama kegiatan
LDKS, siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 Plus dibekali ilmu tentang kepemimpinan,
membangun rasa tanggung jawab, mengembangkan kesadaran sosial, dll. Mereka juga diajari
bahwa sebuah organisasi tidak bisa berjalan dan berkembang jika pemimpinnya tidak memiliki
kemampuan yang mumpuni untuk menjalankan suatu organisasi.

3.2 Hasil Penelitian


Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa yang diadakan di SMA Muhammadiyah
3 Plus memiliki sejumlah aspek dan konteks yang perlu dicermati. Inisiatif ini diselenggarakan
atas bimbingan dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Kesiswaan SMA Muhammadiyah 3
Plus, melibatkan secara aktif kelas 12 sebagai panitia utama dengan dukungan dari guru-guru
dan para alumni. Latar belakang terjadinya kegiatan ini melibatkan pemikiran strategis dari
kepemimpinan sekolah untuk memberikan pengalaman berharga kepada siswa.
Pentingnya kegiatan ini tidak dapat diabaikan, terutama karena dipimpin oleh para
pemimpin sekolah yang berpengalaman. Dengan melibatkan para siswa sebagai panitia,
kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan
kepemimpinan tetapi juga membangun hubungan erat antara siswa, guru, dan alumni. Interaksi
ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik, memfasilitasi pertukaran ide dan
pengalaman yang dapat membentuk karakter siswa.
Tentu saja, dampak positif dari kegiatan ini terlihat pada perkembangan pribadi siswa.
Mereka tidak hanya meningkatkan keterampilan kepemimpinan tetapi juga memperoleh rasa
tanggung jawab, kemandirian, dan keterampilan sosial yang mendalam. Oleh karena itu,
kegiatan LDKS di SMA Muhammadiyah 3 Plus bukan hanya sekedar agenda rutin, tetapi
sebuah investasi dalam pembentukan pribadi yang berkualitas dan pemimpin masa depan yang
berintegritas.
3.2.1 Data Penelitian
Berdasarkan pengamatan yang kami dapat mengenai kegiatan LDKS di SMA
Muhammadiyah 3 plus. Maka bisa disimpulkan bahwa kegiatan ini berpengaruh kepada siswa
siswi SMA Muhammadiyah meskipun ada beberapa masalah yang terjadi kepada peserta dan
panitia. Pada hari pertama, peserta sudah cukup tertib dan melaksanakan kegiatan dengan baik
sehingga kegiatan berjalan lancar, Meskipun ada sedikit teguran kepada para panitia dari para
guru. Para peserta terlihat cukup disiplin dengan waktu, Meskipun ada sedikit dari peserta yang
terlambat mengikuti beberapa kegiatan, tetapi mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap
kesalahan yang mereka lakukan dan mereka memiliki rasa solidaritas terhadap sesama
anggotanya. Pada hari kedua, Sempat terjadi permasalahan antara peserta dan panitia, Setelah
kejadian tersebut peserta sudah semakin disiplin dan semakin bisa mengatur para anggota nya
sehingga kegiatan hari kedua lancar sehingga kegiatan pada hari kedua ditutup dengan
keseruan dalam yel-yel yang diciptakan oleh masing masing kelompok. Pada hari ketiga,
Meskipun diawali dengan ketidak lancar nya suatu acara, para peserta masih mampu dalam
melaksanakan semua kegiatannya.
Berdasarkan pernyataan diatas, Maka kegiatan ini berjalan cukup lancar, Meskipun ada
beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya kegiatan ini. Salah satunya yakni faktor
cuaca yang menyebabkan beberapa peserta dan panitia harus diistirahatkan karena masalah
kesehatan.
3.2.2 Data Kuesioner
Kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang dirasakan terhadap peserta
mengenai LDKS dan saran untuk kedepannya. Jika dilihat dari jawaban responden, para peserta
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru yang bisa menjadi suatu komponen yang
merubah dirinya menjadi lebih baik. Seperti kedisiplinan terhadap waktu, menumbuhkan jiwa
kepemimpinan, dan masih banyak lagi manfaat yang dirasakan oleh peserta.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kegiatan Lingkungan Dasar Kepemimpinan Siswa atau disingkat dengan LDKS ini
berjalan cukup lancar. Kegiatan ini merupakan upaya untuk melaksanakan proses kaderisasi.
Banyak pengaruh yang tentunya bisa didapatkan para siswa dari kegiatan LDKS ini, dan
pengaruh tersebut akan mengarah ke arah yang lebih baik. Semua proses dari kegiatan ini akan
menjadi bekal bagi siswa agar bisa menjadi kader yang mumpuni. Kader-kader tersebut akan
menjadi aset sekolah yang dapat mengembangkan IPM dan Sekolah. Agar proses ini terus
berlanjut maka kader-kader yang saat ini sedang menjabat akan melatih calon kader dimasa
mendatang. Sekolah harus memberikan perhatian dan dukungan kepada kegiatan LDKS ini
karena untuk menciptakan pemimpin dan kader yang baik.
4.2 Saran
1. Panitia diharapkan lebih mematangkan lagi persiapan dan tempat berlangsungnya
LDKS agar kendala-kendala dapat diprediksi dan diatasi
2. Guru-guru diharapkan ikut membantu dalam proses kegiatan ini agar berjalan dengan
baik
3. Para peserta harus lebih semangat lagi agar menjadi pemimpin yang lebih baik di masa
mendatang
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Rifka Sitoresmi. (2023, November 27). LDKS Adalah Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa, Ketahui Tujuan dan Manfaatnya.
Retrieved from Liputan6: https://www.liputan6.com/hot/read/5354981/ldks-adalah-latihan-
dasar-kepemimpinan-siswa-ketahui-tujuan-dan-manfaatnya?page=4
Layanan Masyarakat. (2023, 27 November). PENTINGNYA KADERISASI DALAM SEBUAH
KOPERASI.
Retrieved from Dinkop umkm jatengprov: https://dinkop-
umkm.jatengprov.go.id/berita/view/1160
Kemenag. (2023, 27 November). Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) OSIS MAC
Bentuk Pengurus Hebat Dan Tanggung Jawab.
Retrieved from Kemenag: https://bandungbarat.kemenag.go.id/news/view/888
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai