Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 5

KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET


(Hevea brasiliensis)

NAMA : JULIAN ALEKSANDROS SARAGIH


NIM : 220301057
KELAS : AGROTEKNOLOGI 2

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
Judul : Kesesiana Lahan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)

Nama : Julian Aleksandros Saragih

NIM : 220301057

Kelas : Agroteknologi-2

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab

(Ir. Irsal.MP)

NIP:196301311989031004
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunia
dan Rahmat yang limpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik
penyusunan laporan dengan judul “Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Hevea
brasiliensis)” ini meskipun dengan cara yang sangat sederhana.
Harapan saya sebagai penulis untuk laporan ini semoga bisa menjadi bahan informasi
yang bermanfaat atau bisa menjadi salah satu bahan rujukan maupun panduan bagi para
pembaca semua. Selain itu, dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan pengalaman
yang baik.
Sebagai penulis, saya menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh
sebab itu, dengan penuh kerendahan hati, saya berharap kepada para pembaca bisa
memberikan saran dan masukan yang membina demi memperbaiki laporan ini lebih baik
lagi kedepannya.

Medan, 10 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
Latar belakang........................................................................................................1
Tujuan Praktikum....................................................................................................1
Kegunaan penulisan................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................3
BAHAN DAN METODE................................................................................................5
Waktu dan Tempat Praktikum..................................................................................5
Alat dan Bahan.......................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................6
Hasil......................................................................................................................6
Pembahasan........................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
PENDAHULUAN

Latar belakang

Lahan merupakan sumberdaya wilayah utama yang sangat penting


untukdiperhatikan dalam perencanaan tataguna tanah. Lahan merupakan
sumberdayayang terbatas dan tidak terbaharui, sedangkan dipihak lain, manusia
yangmemerlukan lahan jumlahnya bertambah sekitar 1,49 persen/ tahun.
Sebagaikonsekuensi pertambahan penduduk dan meningkatnya laju pertumbuhan,
seringterjadi konflik kepentingan dan pemanfaatannya mengabaikan kaidah-
kaidah pembangunan berkelanjutanEvaluasi lahan merupakan suatu proses
penilaian potensi suatu lahan untukpenggunaan tertentu. Penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan kemampuannya, disamping dapat menimbulkanterjadinya
kerusakan juga akan meningkatkan masalah kemiskinan dan masalahsosial lain.
Karena itu, evaluasi lahan merupakan salah satu mata rantai yangharus dilakukan
agar rencana tataguna lahan dapat tersusun dengan baik.
Dalam perencanaan tataguna tanah, perlu diketahui terlebih dahulu potensi dankes
esuaian lahannya untuk berbagai jenis penggunaan tanah, yang dapat
diperolehdengan cara melakukan survai dan pemetaan tanah
Kesesuaian lahan perlu diperhatikan untuk tanaman budidaya
agarmendapatkan pertumbuhan yang optimal, walau tanaman kelihatan dapat
tumbuh bersama di suatu wilayah, akan tetapi setiap jenis tanaman mempunyai ka
rakteryang membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda. Dengan demikian
supaya produksi dapat optimal maka harus diperhatikan antara kesesuaian lahan u
ntuk pertanian dan persyaratan tumbuh tiap jenis tanaman. Evaluasi kesesuaian la
hanadalah proses penilaian sumber daya lahan yang sudah teruji, karakteristik
lahanyang dievaluasi untuk tanaman karet antara lain: temperatur, ketersediaan
air,ketersediaan oksigen, keadaan media perakaran, gambut, retensi hara,
toksisitas,sodisitas, bahaya sulfidik, bahaya erosi, bahaya banjir, dan
penyimpanan lahan.Evaluasi kesesuaian lahan akan memberikan informasi untuk
penggunaan lahansesuai dengan karakteristik tanaman sehingga lahan dapat
digunakan sebagimanamestinya (Sarwono, 2007).
Survei tanah adalah salah satu cara atau metode untuk mengevaluasilahan
guna mendapat data dari lapangan. Kegiatan survei terdiri dari kegiatan lapangan,
mencari analisis data, interpretasi data terhadap tujuan dan
membuatlaporan survey. survey tanah menurut (Solfianti 2015) merupakan
pekerjaan pengumpulandata kimia, fisik dan biologis di lapangan maupun di labor
atoriumdengan tujuan pendugaan penggunaan lahan umum maupun khusus.
Survey
tanah baru memiliki kegunaanyang tinggi jika teliti dalam pengambilan sampel,de
skripsi dan analisis data serta interpretasi yang dilakukan sudah tepat dan
benar.Kemiringan lereng merupakan faktor yang perlu juga diperhatikan, mulai
dari penyiapan lahan pertanian, usaha penanamannya, pengambilan produk
produk serta pengawetan lahan. Lahan yang mempunyai kemiringan dapat lebih
mudahterganggu atau rusak, lebih-lebih bila derajat kemiringannya besar. Tanah
yangmempunyai kemiringan >15% dengan curah hujan yang tinggi
dapatmengakibatkan longsor (Solfianti 2015).
Karet menempati areal perkebunan terluas ketiga setelah kelapa sawitdan
kelapa seperti pulau Sumatera dan Kalimantan. Indonesia merupakan negarakedua
penghasil karet alami di dunia (sekitar 28% dari produksi karet dunia ditahun
2010). smerupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peran pentingdi
Indonesia. Komoditas ini juga memberikan konstribusi yang signifikan
sebagaisalah satu sumber devisa non migas, pemasok bahan baku karet dan
berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentrasentra ekonomi baru di wi
layah pengembangan karet.
Di Indonesia perkebunan karet dibagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu
Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar
Swasta.Luas area tanaman karet pada tahun 2013 seluas 783 Ha, dengan
penggunaanlahan tahunan. Lahan tahunan merupakan tanah yang sudah ada
peruntukannyadan umumnya dimiliki dan dimanfaatkan oleh perorangan atau
lembaga untukdiusahakan (Badan Pusat Statistik, 2013).
Perkebunan karet banyak dimiliki pihak swasta ataupun pemerintah
dandalam skala kecil dimiliki oleh rakyat. Namun, sebagian besar perkebunan
rakyattidak dikelola dengan baik dengan hanya dilakukan pengolahan atau
perlakuandengan seadanya. Penggunaan klon unggul yang masih sedikit dan
teknologi pengolahan yang masih sederhana membuat produksi dan mutu karet ra
kyatmenjadi rendah. Mutu karet yang bagus, jumlah produksi tinggi, penggunaan
klonunggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, rata-rata dihasilkan
oleh perkebunan swasta dan pemerintah. Hal lain yang menjadi kendala bagi perk
ebunan rakyat adalah kurangnya pengetahuan petani terhadap
syarat tumbuh, jarak tanam, perawatan, serta penggunaan klon unggul dikarenakn
kurangnyakomunikasi dan teteap berpedoman pada cara-cara yang tradisional.
Tanaman karet tumbuh dengan baik pada daerah tropis. Daerah
yangcocok untuk tanaman karet adalah pada zona antara 150LS dan 150 LU.
Biladitanam di luar zone tersebut, pertumbuhannya agak lambat, sehingga
memulai produksinya pun lebih lambat. Tanaman karet tumbuh optimal di dataran
rendah,yakni pada ketinggian sampai 200 meter di atas permukaan laut. Makin
tinggitempa, pertumbuhannya makin lambat dan hasilnya lebih rendah.
Ketinggian lebihdari 600 meter dari permukaan laut tidak cocok lagi untuk
tanaman karet(Budiman, 2012). Evaluasi kesesuaian lahan selain melihat
karakteristik tanah juga melihat persyaratan tumbuh tanaman salah satunya yaitu
kesesuaian tanamanterhadap ketinggian tempat yang berkaitan dengan temperatur
dan radiasimatahari (Sarwono, 2007)
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada praktikum kali ini ialah untuk mengetahui kesesuaian lahan
serta potensi perkebunan tanaman karet di daerah Toba..
Kegunaan penulisan
Penulis berharap agar jurnal ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi pembaca, khususnya mahasiswa Program Studi Agroteknologi dan praktikan
tanaman perkebunan.
TINJAUAN PUSTAKA
Lahan merupakan suatu wilayah dipermukaan bumi mencakup semuakomponen
biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang beradadiatas d an dibawah
wilayah tersebut termasuk atmosfer, tanah, batuan induk,relief, hidrologi tumbuhan dan
hewan serta segala akibat yang ditimbulkan olehaktivitas manusia dimasa lalu dan
sekarang yang kesemuanya itu berpengaruhterhadap penggunaan lahan oleh manusia
pada saat sekarang dan dimasa akandatang (Mubekti 2012 ).
Dalam pemanfaatan sumberdaya lahan khususnya tanah yang terealisasiterdapat
berbagai penggunaan lahan yang ada banyak faktor, yang bisamenyebabkan penggunaan
lahan tidak sesuai dengan kemampuannya antara lain pertambahan penduduk yang
sangat pesat, masalah ekonomi serta pengetahuandan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pengelolaan penggunaan lahan.Hal ini mendorong terjadinya lahan kritis
(Putera, 2013).
(Solfianti 2015) menjelaskan bahwa di Indonesia sejumlah masalah pokokdalam
penggunaan lahan dan lingkungan antara lain: adanya kontradiksi antarakebutuhan untuk
menjadi pemakai yang lebih luas dari suatu pihak, peningkatankeperluan hidup yang tidak
disertai dengan perluasan kesempatan kerja, terjadinyakerusakan tanah karena kurangnya
pemeliharaan sebagai akibat terlalu jauh statushukum antara penggarap tanah dengan
pemilik tanah.
Penggunaan lahan untuk pertanian secara umum dapat dibedakan atas:
penggunaan lahan semusim, tahunan, dan permanen. Penggunaan lahan
tanamansemusim diutamakan untuk tanaman musiman yang dalam polanya dapat
denganrotasi atau tumpang sari dan panen dilakukan setiap musim dengan periode
biasanya kurang dari setahun. Penggunaan lahan tanaman tahunan merupakan
penggunaan tanaman jangka panjang yang pergilirannya dilakukan setelah hasiltanaman
tersebut secara ekonomi tidak produktif lagi, seperti pada tanaman perkebunan.
Penggunaan lahan permanen diarahkan pada lahan yang tidakdiusahakan untuk
pertanian, seperti hutan, daerah konservasi, perkotaan, desa dansarananya, lapangan
terbang, dan pelabuhan (Djaenudin,et al ., 2011)
Potensi suatu wilayah untuk pengembangan pertanian pada dasarnya ditentukan
oleh sifat lingkungan fisik yang mencakup iklim, tanah, topografi atau bentuk wilayah,
hidrologi, dan persyaratan penggunaan atau komoditas yang akan dievaluasi akan
memberikan gambaran atau informasi bahwa lahan tersebut potensial untuk
dikembangkan bagi tujuan tertentu. Hal ini mempunyai pengertian bahwa jika lahan
digunakan untuk penggunaan tertentu denganmempertimbangkan masukan yang
diperlukan akan mampu memberikan hasilsesuai dengan yang diharapkan (Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat, (Solfianti2015 ).
Menurut Tim PPT dan Agroklimat (Solfianti 2015 ) dalam kegiatan survaidan
pemetaan sumberdaya lahan, bagian lahan satu dengan yang lainnyadibedakan
berdasarkan sifat-sifatnya, sehingga terbentuk suatu lahan. Pemisahansatuan lahan
sangat penting dilakukan terutama untuk keperluan analisis daninterpretasi dalam menilai
potensi atau kesesuaian lahan bagi suatu penggunaanlahan tersebut. Untuk keperluan
evaluasi lahan sifat-sifat lingkungan suatuwilayah dirinci kedalam kualitas lahan yang
terdiri dari satu karakteristik lahan.Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur
atau diestimasi. Dari beberapa pustaka menunjukkan bahwa penggunaan karakteristik
lahan untukkeperluan evaluasi lahan bervariasi. Beberapa karakteristik lahan
umumnyamempunyai hubungan satu sama lainnya di dalam pengertian kualitas lahan.
Kualitas tanah penting untuk diketahui para pengelola kebun. Pengelolakebun
tidak memiliki indikator atau batasan yang pasti untuk menentukan lahanyang cocok untuk
bertanam karet. Kualitas lahan adalah karakteristik lahan yang berpengaruh langsung
pada persyaratan dasar dari penggunaan lahan dandiharapkan dapat mempengaruhi
kesesuaian lahan dengan tidak tergantung padakualitas lahan yang lain (Sahetapy, 2009).
Kualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau atribut yang bersifatkompleks dari
sebidang lahan. Setiap kualitas lahan mempunyai kenampakanyang berpengaruh
terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu dan biasanyaterdiri atas satu atau lebih
karakteristik lahan (land characteristics). Kualitas lahanada yang bisa diestimasi atau
diukur secara langsung di lapangan, tetapi padaumumnya ditetapkan dari pengertian
karakteristik lahan (Djaenudin,et al ., 2011)
Menurut Djaenudin,et al. (2011) beberapa kualitas lahan yang berhubungan atau
berpengaruh terhadap hasil atau produksi adalah temperaturudara, curah hujan, lamanya
masa kering, drainase, tekstur, bahan kasar,kedalaman tanah, ketebalan gambut,
kematangan gambut, kapasitas tukar kationliat, kejenuhan basa, pH H2O, C-organik,
lereng, bahaya erosi, genangan, batuandi permukaan, dan singkapan batuan. Kualitas dan
karakteritstik lahan lainnyamasih bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan tingkat
evaluasi lahan dalam menentukan kesesuaian lahan.
Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan lahan untuk tujuan tertentu,
meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta studi bentuk lahan,tanah, vegetasi, iklim,
dan aspek lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi danmembuat perbandingan berbagai
penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan.Mengevaluasi lahan akan ada faktor-
faktor pembatas yang sangat banyak yang bahwasanya akan disederhanakan sehingga
para petani dapat dengan mudahmemahaminya, sehingga mereka dapat menamam
tanaman sesuai dengan lahan,dan mengelola lahan secara efektif dan efisien
(Widiatmaka, 2007).
Menurut Dent dan Young, 1981 evaluasi lahan merupakan proses pendugaan
potensi lahan untuk macam-macam alternatif penggunaannya.Evaluasi lahan melibatkan
survai/penelitian bentuk bentang alam,sifat dandistribusi tanah, macam dan distribusi
vegetasi, dan aspek-aspek lahan yang lain.Dengan pengertian lain kesesuaian lahan
adalah tingkat kecocokan sebidang tanahuntuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan
tersebut dapat dinilai untuk kondisisaat ini (kesesuaian lahn aktual) atau setelah diadakan
perbaikan (kesesuaianlahan potensi). Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan
berdasarkan datasifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan diberikan
masukan-masukan. Kesesuaian lahan potensial adalah menggambarkan kesesuaian
lahnyang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan.
Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian sumber daya lahan yangsudah
teruji, dalam penilaian kesesuaain lahan dibedakan menjadi beberapatingkat. Pertama,
ordo yaitu pada tingkat ini kesesuaian lahan dibedakan antaralahan yang tergolong sesuai
(S) dan lahan yang tergolong tidak sesuai (N). Kedua,Kelas lahan yang tergolong sesuai
(S) dibedakan antara lahan yang sangat sesuaiS1), cukup sesuai(S2), dan sesuai marjinal
(S3). Sedangkan lahan yang tidaksesuai (N) dapat dibedakan antara lahan tidak sesuai
pada saat ini (N1) dan tidaksesuai parmanen (N2). Ketiga, subkelas yaitu kelas kelas
kesesuaian lahandibedakan menjadi subkelas berdasarkan karakteristik lahan yang
merupakanfaktor pembatas terberat. Bergantung pada peranan faktor pembatas pada
masing-masing sub kelas, kemungkinan kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan ini
bisadiperbaiki dan bisa ditingkatkan kelasnya sesuai dengan masukkan yangdiperlukan.
Terakhir yaitu unit merupakan bagian dari subkelas yang dibedakan pada masing-masing
berdasarkan sifat-sifat yang akan berpengaruh terhadapaspek
produksi (Djaenudinet et al ., 2011).
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum


Adapun Tempat praktikum yang dilakukan di lingkungan Kampus Universitas
Sumatera Utara. Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera utara, dengan
ketinggian 25 mdpl. Pada 7 November 2023 sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kamera yang berfungsi
sebagai alat dokumentasi, dan laptop sebagai alat untuk membuat laporan.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tanaman Karet ( Hevea
brasiliensis) yang digunakan sebagai objek untuk diamati morfologinya.

Prosedur Praktikum
1. Dicari sampek tanaman karet dilingkungan USU
2. Diamati Morfologi Tanaman Karet Yang Sudah Di Dapat
3. Difoto setiap bagian tanaman yang didapat mulai dari akar, batang, daun, bunga,
dan buah
4. Dilampirkan foto dokumentasi kedalam laporan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Andrian et al ., 2014 Pengaruh Ketinggian Tempat Dan Kemiringan LerengTerhadap
Produksi Karet (Hevea brasiliensis) Di Kebun Hapesong Ptpn IiiTapanuli
Selatan.Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU,Medan. Vol. 2,
No. 3
Anwar, C. 2001. Managemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian
Karet.Medan
Badan Pusat Statistik, 2013.Barito Kuala Dalam Angka 2012 Buku BPS.Banjarmasin
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2013. Petunjuk Teknis
KementerianPertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010. 79 hal.
Budiman. 2012. Budidaya karet unggul Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Dent, D. and Young, A. 1981.Soil Survey and Evaluation
. Georgr Allen and Unwin,London.Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A.
Hidayat.2011.
Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian
. Bogor:Balai Besar LitbangSumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian. 36
hal. Sahetapy, J.2009. Evaluasi Lahan untuk Penerapan Tipe Pertanian
Konsentrasi padaKawasan Pengelolaan Sampah Terpadu Toisapu
(online). Jurnal BudidayaPertanian, Vol. 5. No.1, Juli 2009. Halaman 19-
26. Universitas Pattimura.Bogor.Eviati, Sulaeman. 2012.
Petunjuk Teknis analisis kimia tanah, tanaman, air, dan pupuk.
Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hal 251.Fiantis, D. 2015.
Morfologi dan Klasifkasi Tanah.
Minangkabau Press. Padang.Hal164.Hardjowigeno. 2007. Evaluasi
Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan
.Yogjakarta: Gadjah mada University Press.Mubekti 2012.

Evaluasi Karakterisasi Dan Kesesuaian Lahan Untuk KomoditasUnggulan Perkebunan :


Studi Kasus Kabupaten Kampar.
Jurnal. Evaliasikarakteristik lahan. Vol. 13.

No. 1,

Jakarta, Januari 2012 Hal. 37



46
Martono. 2004. Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng Terhadap
LajuKehilangan Tanah Pada Tanah Regosol Kelabu.
Tesis
. UniversitasDiponegoro, Semarang.

Putera, A.,F. 2013.


Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk tanaman Jeruk manis dikenagaraian Koto Tangah
Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar[Skripsi]
. Padang. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. 62 hal.Rayes, M dan Lutfi. 2007.
Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan
: Yogyakarta.298 hal.
Sahetapy, J. 2009.
Evaluasi Lahan untuk Penerapan Tipe Pertanian Konsentrasi pada Kawasan Pengelola
an Sampah Terpadu Toisapu (online).
JurnalBudidaya Pertanian, Vol. 5. No.1, Juli 2009. Halaman 19-26. UniversitasPattimura.
www.google.com diakses 20 Februari 2014
.
Sangadji, S. 2001.
Pengaruh Iklim Tropis di Dua Ketinggian Tempat yang BerbedaTerhadap Potensi Hasil
Tanaman Soba (Fagopyrum esculentum Moench.).
Tesis. IPB, Bogor.Sarwono. 2007.
Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan
.Yogjakarta: Gadjah mada University Press.Setyamidjaja, D.,2006. budidaya tanaman
karet .Kanisius,Yogyakarta.Hal 35-36.Simanjuntak, D. dan Manatari.
2014.
Manfaat cover crops terhadap erosi dankesuburan tanah. Jurnal penelitian bidang ilmu
pertanian.
Solfianti, maidia 2015.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika(Coffea Arabica L.)
Di Kenagarian Sabu

Andaleh Kecamatan BatipuhKabupaten Tanah Datar. Skripsi. Padang. Fakultas
Pertanian.UniversitasAndalasTim Penulis Penebar Swadaya, 2008.
Panduan Lengkap Karet
. Penebar Swadaya.
.

Utami dan Handayani, 2003. Sifat


kimia entisol pada sistem pertanian organik
.Jurnal ilmu pertanianUthari, dilla. 2017.
Evaluasi kesesuaian lahan tanaman karet(havea brasiliensis) dikenagarian gunung
selasih
. skripsi. padang. Fakultas Pertanian.UniversitasAndalas
Wahyudi, 2014.
Teknik Konservasi Tanah serta Implementasinya pada LahanTerdegradasi dalam
Kawasan Hutan
. Palangka raya. Fakultas PertanianUniversitas Palangka Raya
Widiatmaka. 2007.
Evaluasi Kesesuaian Lahan dan
Perencanaan
Tataguna Lahan.
Yogjakarta: Gadjah mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai