Disusun oleh:
1. Aulia Kinasih Intaningtyas (12020123100248)
2. Catur Fatima Exacty (12020123140056)
3. Dhia Naura Vinolia Ghanim (12020123130079)
4. Kharisma Tri Nina Afwah (12020123140149)
5. R. Dimas Suryo Kusumo (12020123130086)
6. Rosinta Putri Mustika (12020123140130)
7. Sarah Faza Dinandhiya’ (12020123130087)
8. Shinta Bella Devani (12020123130083)
9. Yonatan Gutom Prayoga (12020123140069)
Dalam pembuatan makalah ini, kami menjelaskan tentang Pasar Oligopoli dan
Kasus Oligopoli di Indonesia. Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada
Prof. Waridin, P.Hd., selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Teori Ekonomi
Mikro yang telah membimbing kami. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman kelompok 5 yang telah membantu penyusunan makalah ini sehingga tugas
ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang membangun akan
selalu diterima dengan senang hati.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat baik bagi
penyusun dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia. Segala bentuk usaha dan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup tersebut dalam rangka untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap masyarakat serta perusahaan secara
keseluruhan selalu dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi,
yakni persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan untuk
membuat keputusan tentang cara memilih yang terbaik untuk melakukan segala
kegiatan ekonomi. Perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan
apabila perusahaan membuat pilihan yang paling tepat. Oleh karena itu diperlukan
pengetahuan mengenai pasar.
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat
di kalangan kelas bawah maupun masyarakat di kelas atas. Pasar dapat diartikan
secara sederhana sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli (penawaran dan
permintaan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli pada waktu dan tempat
tertentu). Pasar juga merupakan proses hubungan timbal balik penjual dan pembeli
untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang ditawarkan.
Pada umumnya, suatu transaksi jual-beli melibatkan produk barang/jasa dengan
uang sebagai alat pembayaran yang sah dan disetujui oleh pihak-pihak yang
melakukan jual-beli.
Terdapat berbagai macam jenis pasar tergantung pada jumlah penjual dan
pembelinya yakni, pasar persaingan sempurna, pasar persaingan tidak sempurna,
dan pasar monopoli. pada makalah ini, yang akan kita bahas kali ini yaitu pasar
persaingan tidak sempurna (oligopoli).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pasar oligopoli?
2. Apa saja karakteristik pasar oligopoli?
3. Apa saja jenis-jenis pasar oligopoli?
4. Bagaimana keunggulan dan kelemahan pasar oligopoli?
5. Bagaimana kasus perusahaan oligopoli di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pasar oligopoli.
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik pasar oligopoli.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pasar oligopoli.
4. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan dalam pasar oligopoli.
5. Untuk mengetahui keadaan pasar oligopoli di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa pengusaha pada pasar ini (pada umumnya dengan kurang
dari 10) dengan banyak pembeli pada pasar ini. Pasar oligopoli dijalankan oleh
setidaknya dua produsen dan kurang dari sepuluh produsen. Karena hal inilah
pasar oligopoli termasuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana jumlah
produsennya lebih sedikit daripada jumlah pembelinya
2. Barang yang dijual belikan biasanya yaitu homogen atau seragam akan tetapi
berbeda atau terdiferensiasi. Produk yang dijual bersifat identik, namun bisa pula
berbeda dengan kualitas standar yang telah ditentukan. Contohnya yaitu rokok
dengan berbagai aneka rasa, telepon seluler dengan adanya berbagai macam
teknologi canggih dengan berbagai macam tampilan, dan lain-Lain.
3. Pengusaha di pasar oligopoli biasanya memiliki keterampilan dalam menentukan
nominal harga suatu barang atau jasa karena dengan adanya perbedaan antara
produk satu dengan produk lain yang ditawarkan.
penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar akan membuat kualitas produk
yang baik dengan variasi yang banyak juga untuk di tawarkan guna dapat
bersaing dengan perusahaan yang lainnya. Dengan kualitas produk yang di dapat
pasti membutuhkan sumber daya yang berkualitas pula dan cost yang
dikeluarkan juga banyak, oleh karena itu perushaan dapat menentukan harga
yang sesuai dengan kualitas produknya.
Kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya adalah penarikan
produk lama dan digantikan oleh produk yang baru, termasuk juga penggantian
fungsi, harga, dan rasa dari produk.
Harga barang di pasar relatif sama disebabkan oleh kebijakan naik turunnya
harga yang ditentukan oleh produsen utama sehingga produsen yang di bawahnya
akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut karena jumlah produsennya tidak
terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.
Produsen baru yang kesulitan masuk pasar oligopoli dikarenakan produsen lama
semakin eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak berpindah.
Pasar murni atau homogen adalah produk yang dipasarkan hanya satu
macam tetapi variasinya beragam. Jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga
yang tidak terlalu signifikan. Oligopoli murni ada kecenderungan berpatokan
pada satu produsen. Jika produsen ini menaikkan harga, maka produsen lainnya
juga melakukan hal yang sama.
Pasar non olusi adalah produsen yang akan memainkan harga dengan
membaca perkembangan produsen lainnya sebagai pesaing usaha. Tujuan
produsen semacam ini ialah mencoba eksis dengan harga yang dimainkan
sendiri setelah yakin produsen lain tidak akan mengikuti jejaknya. Biasanya
produsen ini mempelajari penyebab keputusan dinaikkan harga produk.
Dalam suatu jenis pasar pasti memiliki kelebihan dan kelemahan apabila
diimplementasikan, yang pertama adalah kelebihannya. Kelebihan dari pasar oligopoli
yaitu:
Sepeda motor matic saat ini menjadi favorit pengendara roda dua.
Kehadirannya mulai menggeser posisi motor bebek yang sebelumnya memimpin
pasar penjualan kendaraan.
Lembaga riset independen, Frontier Group, melakukan survei Top Brand salah
satunya terkait kategori otomotif sepeda motor. Hasilnya, Honda Beat menjadi
sepeda motor matic paling populer di Indonesia pada 2022.
Honda Beat tercatat memperoleh skor Top Brand Index (TBI) tertinggi dari
merek motor matic lainnya, yakni 34,2%. Posisinya diikuti Honda Vario dengan
skor 20,8%.
Yamaha Mio ada di posisi ketiga dengan memperoleh skor TBI 12,3%.
Setelahnya ada Honda Scoopy 9,9%, dan Honda PCX 8,3%.
Selain motor matic, survei ini juga merinci Top Brand motor sport dan motor
bebek di Indonesia. Hasilnya, Honda CBR merupakan merek motor sport
terpopuler dengan skor TBI 31,4%, sementara untuk motor bebek diraih oleh
Honda Supra dengan skor 20,3%.
Dalam kasus pasar oligopoli yang ada di Indonesia, kami mengambil contoh
yaitu industri otomotif, lebih spesifik lagi pada sepeda motor. Mengapa industri
sepeda motor? Kami melihat bahwa di Indonesia permintaan akan sepeda motor
sangatlah tinggi hingga saat ini yang mana berdasarkan data ASEAN Automotive
Federation (AAF), Indonesia menduduki peringkat pertama dalam penjualan sepeda
motor di Asia Tenggara pada semester pertama tahun 2023 sebanyak 3.201.930
unit. Jumlah ini setara 49,07% terhadap total penjualan sepeda motor di seluruh
kawasan Asia Tenggara. Dari data itu saja kita dapat menarik kesimpulan bahwa
perindustrian sepeda motor di Indonesia sangatlah besar.
Karena terlihat sangat menggiurkan berbisnis dalam industri ini lantas apakah
banyak perusahaan yang ikut berkecimpung di dalamnya? Ternyata tidak, di
Indonesia sendiri, hanya ada dua perusahaan besar yang bersaing ketat dalam
industri ini meski tidak menutup mata juga ada perusahaan lain yang turut muncul
namun tidak sebesar dan se-invasif kedua perusahaan ini. Dua perusahaan yang
kami maksud yaitu PT Astra Honda Motor (AHM) dan PT Yamaha Indonesia
Motor Manufacturing (YIMM), Kedua perusahaan tersebut terus bersaing
meluncurkan produk-produk terbaiknya dari masa ke masa. Pada era motor bebek,
PT AHM meluncurkan Supra X 125 FI dan PT YIMM meluncurkan Yamaha MX
King 150 sebagai saingannya. Pada era motor matic PT AHM punya Honda BeAT
sedangkan rivalnya, PT YIMM mengeluarkan Yamaha Mio M3 125. Dan yang
sekarang yang sedang panas-panasnya adalah persaingan antara Honda PCX milik
PT AHM dengan Yamaha NMAX milik PT YIMM.
Oleh sebab persaingan antara kedua perusahaan tersebut amatlah ketat, maka
cara mereka untuk menggaet pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lama
biasanya dengan intensif melakukan promosi secara iklan. Karena kedua
perusahaan besar ini berkecimpung dalam industri yang sama dan tidak banyak
perusahaan lain yang bisa bersaing secara head to head, maka apabila salah satu
memberikan dobrakan baru, inovasi baru maupun dalam segi harga memberikan
harga yang lebih murah atau menaikkan harga maka perusahaan satunya akan
segera terpengaruh dan kemudian melakukan tindakan balasan supaya mereka tidak
kehilangan pelanggan. Maka, dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa
industri sepeda motor di Indonesia itu masuk ke dalam jenis pasar oligopoli.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk struktur industri (pasar) yang dicirikan
oleh adanya beberapa perusahaan dominan dan setiap perusahaan yang ada di
dalam pasar tersebut memiliki kekuatan yang (cukup) besar untuk mempengaruhi
harga pasar sehingga perilaku setiap produsen akan mempengaruhi perilaku
produsen lainnya di dalam pasar. jenisnya ada empat yakni homogen,
ter-differensial, kolusi, dan non kolusi.
Karakteristik oligopoli secara umum yakni, terdiri dari dua atau lebih
produsen, barang yang diperjualbelikan homogen, Produsennya terampil
menentukan harga barang atau jasa, harga relatif sama, persaingan pengusaha satu
dengan pengusaha lainnya, kebijakan produsen utama sebagai acuan produsen
lainnya, produsen baru kesulitan masuk pasar, dan membutuhkan strategi
pemasaran yang matang.
Dan dibahas juga soal kasus pasar oligopoli yang umumnya ada di Indonesia
kasus persaingan antara perusahaan sepeda motor PT Astra Honda Motor dengan
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Karena bisnis perindustrian sepeda
motor di Indonesia sangatlah besar, kedua perusahaan tersebut terus bersaing
meluncurkan produk-produk terbaiknya dari masa ke masea. persaingan antara
kedua perusahaan tersebut amatlah ketat. kedua perusahaan besar ini berkecimpung
dalam industri yang sama dan tidak banyak perusahaan lain yang bisa bersaing,
maka jika dari salah satu mereka berinovasi maka perusahaan yang satunya juga
akan terpengaruh untuk berinovasi agar tidak kalah bersaing.