Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : .KAJIAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH

B. Kegiatan Belajar : KB 2

C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
PETA KONSEP

Konsep
(Beberapa
1 istilah dan
definisi) di
Pentingnya Pengajaran Sejarah
KB
Prof. Dr. Nourozzaman ash-Shiddiqie, setidaknya ada empat aspek yang
dapat diambil dari sejarah; pertama, adalah kewajiban kaum muslimin
untuk meneladani Rasulullah. Kedua, untuk menafsirkan dan memahami
maksud Al-Qur’an dan Hadits. Ketiga, sebagai alat ukur sanad. Keempat,
untuk merekam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, baik sebelum
maupun sesudah kedatangan Islam.

Hakekat Sejarah dan Kebudayaan


Ibnu Khaldun, mengungkapkan hakekat sejarah mengandung pengertian
observasi dan usaha mencari kebenaran (tahqiq), keterangan yang
mendalam tentang sebab dan asal benda wujudi, serta pengertian dan
pengetahuan tentang substansi, esensi dan sebab-sebab terjadinya
peristiwa.
Franz Rosental, berpendapat, sejarah adalah deskripsi tentang aktivitas
manusia yang terus menerus baik dalam bentuk individu maupun
kelompok.
Sederhanya kebudayaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia dan digunakan sebagai pedoman
untuk memahami lingkungannya dan sebagai pedoman untuk
mewujudkan tindakan dalam menghadapi lingkungannya.

Problematika Pengajaran Sejarah dan Kebudayaan Islam


Sejarah Kebudayaan Islam merupakanhal yang penting untuk dipelajari,
sebagai upaya untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Beberapa
pakar pendidikan sejarah maupun sejarawan di Indonesia mengemukakan
pendapat tentang fenomena pembelajaran sejarah yang terjadi di
Indonesia diantaranya masalah model pembelajaran sejarah, kurikulum
sejarah, masalah materi dan buku ajar atau buku teks, profesionalisme
guru sejarah dan lain sebagainya.
Didalam kurikulum yang ada keberadaan jam pelajaran sangat sedikit, hal
lain yang berkaitan dengan metodologi pengajaran sejarah Islam, yaitu:
1. Baru menekankan pada aspek sejarah politik para elite penguasa
pada zamannya.
2. Apresiasi siswa terhadap kebudayaan masih rendah.
3. Sikap inferiority complex, perasaan rendah diri yang komplek. .
4. Metode yang dipergunakan oleh guru masih monoton;
5. Penjelasan guru atau nara sumber kurang memperhatikan aspek-
aspek lain, misalnya faktor sosiologis, faktor antropologis, ekonomis,
geografis dan sebagainya.

Unsur-unsur Kebudayaan Menurut E.B. Taylor.


E. B. Taylor yang dikutip oleh Jaih Mubarok dalam Sejarah Peradaban
Islam karangan Dedi Supriyadi, kebudayaan adalah that complex whole
which includes knowledge, belief, art, morals, laws, custom and any other
capabilities and habits acquired by man as a member of society
(keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, adat, serta kemampuan dan kebiasaaan lain yang
diperoleh manusia sebagai bagian dari masyarakat).

Unsur-Unsur Kebudayaan Dalam Buku Mata Pelajaran Sejarah


Kebudayaan Islam di Madrasah
Kajian Sejarah Kebudayaan Islam sangat banyak mengandung unsur-
unsur pengetahuan dan nilai didalamnya, diantaranya:
1. Unsur Ilmu Pengetahuan
2. Kepercayaan
3. Kesenian
4. Moral
5. Hukum
6. Adat Kebiasaan

Kontekstualisasi Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Materi Kajian


Sejarah
Sejarah Kebudayaan Islam banyak mengajarkan sejarah Islam dan
kebudayaannya, mulai dari masa awal munculnya Islam hingga
perkembangan kebudayaan Islam di berbagai belahan dunia.
Kajian SKI dapat menanamkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan
dalam sejarah dan kebudayaannya, juga mengjarkan toleransi beragama
bagaimana hubungan Islam dengan agama-agama lain, seperti Yahudi dan
Nasrani, serta bagaimana Islam mengajarkan sikap saling menghormati dan
bekerja sama dalam kebaikan.

Kami dalam materi ini masih awam dengan istana Qusayr Amrah dan Istana al-
Musatta.
Daftar materi
pada KB
2 Kedua kitab ini, Bustanussalatin dan Hikayat Putrou Gumbok Meuh, karena
yang sulit
kami belum memahami kedua kitab ini bercerit tentang apa saja, yng berkaitan
dipahami
dengan sejarah ISlam.

Didlam melaksanakan pembelajran hal yang sering menglami miskonsepsi


yaitu memahami antara asbab an-nuzul dan asbab al-wurud.
Daftar materi
yang sering Hal lain yang mengalami miskonsepsi yaitu pemahaman tentang Perang Salib
mengalami pada masanya. Karena kita menganggap ini hanya semata-mata perang antar
3
miskonsepsi agama, namun pada hakekatnya perang ini lebih tepatnya lebih mengarah
dalam pada kepentingan pada setiap peperangan yang terjadi.
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai