TOPIK
PENATAAN
8 STAFF
HASIL BELAJAR
Setelah membaca topik ini, anda mampu :
PENDAHULUAN
Dahulu para ahli memasukan fungsi staffing ini sebagai bagian dari fungsi
pengorganisaian. Namun dengan semakin berkembangnya ilmu manajemen,
maka pada tahun 1972 Koontz dan O,Donnell memisahkan fungsi staffing ini
dari fungsi pengorganisasian, menjadi fungsi yang berdiri sendiri. Bahkan pada
dekade delapan puluhan William Ouchi menegaskan dalam hasil penelitiannya
bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penentu utama segala pencapaian
tujuan. Penegasan ini dikenal dengan teori z. Dengan munculnya teori ini
persoalan staffing menjadi semakin penting.
Demikian pula dengan modal yang melimpah, apabilah tidak dikelolah oleh
tenaga manusia yang profesional, maka akan habis percuma , tanpa hasil yang
berarti. Oleh karena itu , untuk dapat memperoleh tenaga kerja yang berkualitas ,
maka diperlukan perencanaan sumber daya manusia.
Uraian pekerjaan ini akan memberikan ketegaran dan standard tugas yang harus
dicapai oleh pejabat atau karyawan yang menduduki suatu jabatan .Juga jabatan
nantinya akan menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan.
Contoh :
Jumlah beban kerja perbulan = 2000 unit produk.
Kemampuan kerja perorang perbulan = 20 unit
Angka absensi rata-rata perbulan =4%
Angka perputaran tenaga kerja rata-rata perbulan =2%
2000
Kebutuhan TK / bulan = -------- x 1 orang
20
= 100 orang
Mengingat kenyataan ada tenaga kerja yang absen dan sering juga ada yang keluar,
maka diperlukan cadangan tenaga kerja guna menjamin target kegiatan tercapai,
sehingga kebutuhan yang sesungguhnya adalah :
Setelah diperoleh jumlah tenaga kerja yang tepat untuk suatu perusahaan,
selanjutnya ditentukan mutu dan jenisnya tenaga kerja.
Kebijakan dan program integrasi apabila dijalankan dengan baik maka akan
sangat membantu organisasi dalam upayanya mencapai tujuan. Integrasi adalah
kesesuaian antara tujuan organisasi dan tujuan individu. Ini perlu direncanakan
dalam bentuk kebijkan dan program yang baik, sehingga dapat memberikan
motivasi pada karyawan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam program
integrasi :
Kebutuhan Pekerja.
Kebutuhan pekerja dapat dilihat dari teori hirarki kebutuhan maslow. Ini dapat
dijadikan sarana untuk memotivasi para pekerja.
Bagaimana kebutuhan ini dapat diintergasikan dalam organisasi.
Situasi yang menyebabkan timbulnya keluh kesah dan tindakan pelanggaran
disiplin, adanya keinginan pekerja, dan lain-lain.
Proses komunikasi dalam organisasi.
Akhirnya harus diperhatikan juga hal-hal yang sifatnya menghalangi proses
integrasi seperti adanya golongan minoritas, peranan serikat pekerja,
organisasi informal, dan lain-lain.
f. Mekanisme Kerja.
Karena itu mekanisme kerja merupakan hal yang sudah harus mentradisi
dalam organisasi, sehingga semua anggota organisasi sudah dapat menentukan
sendiri peran apa yang diharapkan dari dirinya.
Penarikan Karyawan.
Dalam usaha untuk mendapatkan calon pelamar yang tepat dalam arti kualitas dan
kuantitas sesuai dengan kebutuhan, maka perusahaan perlu mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
Balas jasa yang diberikan. Jika balas jasa besar maka pelamar banyak.
Sebaliknya jika balas jasa sedikit maka pelamar sedikit.
Status karyawan. Jika statusnya untuk karyawan tetap maka palamar relatif
banyak. Tetapi bila statusnya untuk karyawan honorer, maka pelamar relatif
sedikit.
Kesempatan promosi. Jika kesempatan promosi terbuka lebar maka jumlah
pelamar banyak dan sebaliknya.
Job Specification. Jika spesifikasi pekerjaan sedikit, maka pelamar akan
banyak dan sebaliknya.
Metode penarikan. Bila penarikan terbuka luas melalui media masa maka
pelamar banyak dan sebaliknya.
Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi, maka pelamar
banyak dan sebaliknya.
Peraturan perburuan. Jika peraturan perburuan longgar, maka pelamar banyak
dan sebaliknya.
Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak, maka pelamar
akan banyak dan sebaliknya.
Sumber tenaga kerja pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
Sumber Internal
Sumber External.
Sumber Internal
Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang
lowong, diambil dalam dari dalam perusahaan tersebut, dengan cara :
Kebaikannya :
Sumber Eksternal
Sumber eksternal artinya calon karyawan berasal dari luar organisasi. calon
karyawan ini dapat dijaring melalui :
Proses Seleksi.
a. Penerimaa pendahuluan
b. Wawancar pendahuluan
c. Test penerimaan
d. Pemeriksaan referensi
e. Wawancara
f. Evaluasi Medis
g. Penawaran pekerjaan
h. Keputusan penerimaan.
Program Orientasi
Program Training
Saat ini dirasakan bahwa program training menjadi semakin penting bagi
perusahaan. Apalagi degan makin berkembangnya teknologi serta makin ketatnya
persaingan antara perusahaan- perusahaan yang sejenis, menuntut setiap personil
untuk dapat bekerja seefektif dan seefisien mungkin.
Self studi, yaitu dengan cara belajar sendiri melalui literatur / buku-buku yang
berkualitas baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Tugas belajar, yaitu dengan cara mengikuti suatu pendidikan baik di dalam
maupun luar negeri untuk suatu level tertentu bagi tenaga staf maupun
manajerial.
a. On the Job Training. Cara ini paling cocok dilakukan oleh tenaga-tenaga
manajerial, dapat berupa :
b. Off the Job Training. Pelatihan ini paling cocok untuk tenaga staf atau tenaga
manajerial caranya sebagai berikut :
Roli playing (bermain peran), dimana para peserta diberi peran sendiri-
sendir seperti peran direktur, manajer, konsultan, pelanggan. Dengan peran
ini mereka harus memecahkan berbagai masalah yang menjadi materi
latihan.
Multiple manajement. Disini sesenior memberi tugas-tugas yang bukan
tugas rutin untuk juniornya.
Pertemuan khusus. Si Trained diberi tugas untuk menghadirii pertemuan-
pertemuan khusus sebagai wakil organisasi atau perusahaan, baik
pertemuan yang skopnya nasional maupun internasional.
Latihan-latihan yang cocok untuk tenaga operasional dapat dibedakan atas dua
cara sebagai berikut :
Latihan yang dilakukan sambil menjalankan tugas (On The Job Training)
adalah Apprenticeship atau magang. Dengan cara ini para tenaga yang dilatih
ditempatkan sebagai pembantu terlebih dahulu untuk mencari pengalaman
guna meningkatkan kemampuan kerjanya. Bila dirasa cukup maupun berdiri
sendiri, baru diberi tugas dan tanggung jawab.
Latihan yang dilakukan diluar tugas (Off The Job Training) adalah Verstibule
School yaitu suatu bentuk pelatihan yang dilakukan diluar tugas tetapi dalam
suasana dan peralatan yang persis sama dengan pelaksanaan tugas sehari-hari.
Pelatihannya bukan atasan langsung tetapi orang yang khusus dipersiapkan
untuk memberikan pelatihan.
Penilaian Karyawan.
Adapun penilaian prestasi kerja para karyawan dapat dirinci sebagai berikut :
Perbaikan prestasi kerja.
Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
Keputusan-keputusan penempatan.
Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
Perencanaan dan pengembangan Karier.
Pengembangan-pengembangan proses staffing.
Ketidajk akurat infomasional.
Kesalah-kesalahan desain pekerjaan.
Kesempatan yang adil.
Tantangan eksternal.
Beberapa teknik yang dapat dipergunakan baik secara tunggal maupun untuk
dikombinasikan dengan teknik lain adalah :
Field Review Method, dalam methode ini wakil ahli departemen personalia
turun ke lapangan dan membantu para penyelia dalam penilaian mereka
spesialis personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung
tentang prestasi kerja karyawan. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi
atau dasar informasik tersebut. Evaluasi dikirim pada penyelia untuk review,
perubahan, persetujuan dan pembahasan dengan karyawan yang dinilai.
Spesialis personalia bisa mencatat penilaian pada tipe formulir penilaian
apapun yang digunakan penuh.
Test dan observasi prestasi kerja. Jika jumlah pekerja terbatas, penilaian
prestasi kerja bisa didasarkan pada test pengetahuan dan ketrampilan. Test
mungkin tertulis atau peragaan ketrampilan. Agar berguna, test harus valid dan
reliable.
Kompensasi.
Kompensasi merupakan suatu cara yang paling banyak digunakan oleh
perusahaan khususnya departemen Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan
prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja para karyawannya sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerjaannya.
Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya
kompensasi akan mencerminkan ukuran nilai hanya mereka diantara para
karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat tingkat kompensasi absolut
karyawan menentukan skala kehidupannya, sedangkan kompensasi relatif
menunjukkan status, martabat dan “harga” mereka. Karena itu, bila para karyawan
memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan
kepuasan kerja mereka bisa turun secara dramatis.
Dalam memberikan kompensasi, harus diperhatikan prinsip keadilan dan
kelayakan. Bila seorang karyawan menerima kompensasi dari perusahaan,
persepsi keadilan dipengaruhi oleh 2 faktor :
Methode kompensasi
a. Methode tunggal, yaitu suatu cara penetapan gaji pokok hanya didasarkan
atas ijasah terakhir dari karyawan. Dalam hal ini ijasah dijadikan standard.
Misalnya, apabila seorang pegawai diterima disuatu kantor dengan ijasah
terakhir Sarjana (S1), maka gaji pokoknya sesuai dengan golongannya
yaitu IIIa. (pegawai negeri).
b. Methode Jamak, yaitu methode dimana gaji pokoknya didasarkan atas
beberapa pertimbangan seperti ijasah, sifat pekerjaan, pendidikan informal.
Biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan swasta.
Tantangan kompensasi
Tantangan kompensasi.
Penentuan besarnya kompensasi, dipengaruhi oleh beberapa tantangan, yaitu :
Pemberhentian
a. Undang-undang
Undang-undang merupakan salah satu penyebab dari berhentinya seseorang
dari suatu pekerjaan. Hal ini apabila ketentuan yang ada dalam undang-undang
dilanggar. Misalnya : ternyata karyawan tak terlibat dalam organisasi terlarang,
kewarganegaraan asing, masih dibawah umur dan sebagainya.
b. Keinginan perusahaan.
Perusahaan memberhentikan seseorang dari pekerjaannya disebabkan karena :
c. Keinginan karyawan
Alasan pengunduran diri ini antara lain :
f. Kesehatan karyawan.
g. Meninggal dunia.
h. Perusahaan dilikwidasi
RANGKUMAN
Soal Latihan
------------------------
Sumber :