Anda di halaman 1dari 5

Latar belakanggg

ilmu kimia mempelajari tentang materi yang meliputi


struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang
menyertainya
(Nugraha, 2013:6.5).
Ilmu kimia juga menjadi dasar bagi manusia dalam
Melakukan percobaan-percobaan untuk mereaksikan suatu zat dengan
zat lainnya sehingga membentuk zat baru yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dengan tujuan tertentu
Bahan bahan hasil dari reaksi kimia
banyak dimanfaatkan dalam kehidupan manusia..
lmu kimia mempelajari tentang materi yang meliputi
struktur, susunan sifat dan perubaha
n materi serta energi yang menyertainya
atom atom atau unsur unsur. Materi tersebut dapat berubah menjadi materi
lain ketika direaksikan dengan materi tertentu sehingga membentuk materi baru
disertai dengan energi dalam perubahan tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari tak pernah lepas dari yang namanya hitungan, termasuk dalam
kita mempelajari ilmu kimia. Perhitungan ini meliputi misalnya berapa banyak bahan reaktan
yang diperlukan bila ingin memperoleh sejumlah produk tertentu. Atau sebaliknya, bila
tersedia sejumlah bahan reaktan berapa hasil produk maksimal yang dapat diperoleh. Yang
mana dalam perhitungannya menyangkut reaksi-reaksi kimia. Masalah tersebut dapat kita
pecahkan dengan stoikiometri.

Pada stoikiometri persamaan reaksi akan sangat dibutuhkan dalam pembuatan reaksi dan
perhitungannya dalam kehidupan sehari-hari ilmu kimia sangat dibutuhkan dalam berbagai
bidang industri seperti industri, tekstil makanan, dan industri farmasi.. Selain itu hubungan
kuantitatif zat-zat dalam reaksi kimia juga sangat berpengaruh dalam perhitungan kimia.

Oleh karena itu praktikum kali ini diperlukan untuk memahami tentang cara memahami
penyelesaian reaksi kimia stoikiometri seperti menntukan rumus empiris menentukan rasio
mol dan menentukan konentrasi molar asam kuat, serta menentukan pereaksi pembatas
pada stoikiometri juga sangat memperlihatkan hubungan kuantitatif zta zat dalam rraksi
karena snagta berpengaruh

. Vol :10 No. 2 (Januari


JIP
STKIP Kusuma Negara Jakarta
-
Juni 201
9) Dr. Hj. Nur

s
iah Sappaile, M.Pd
:
Hubungan Pemahaman Konsep Perbandi
ngan.....
58
HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN DENGAN
HASIL BELAJAR KIMIA MATERI
STOIKIOMETRI
Dr. Hj.
Nursiah Sappaile
, M.Pd
. Vol :10 No. 2 (Januari
JIP
STKIP Kusuma Negara Jakarta
-
Juni 201
9)
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang
menyertainya
(Sudarmo, 2013). Setelah memp
elajari struktur dan sifat materi maka kita dapat
mempelajari perubahan materi tersebut serta energi yang menyertainya
ketika
direaksikan. Pengetahuan tersebut yang menjadi dasar bagi para ilmuwan
untuk
mengadakan percobaan reaksi

reaksi materi untuk dapat
dimanfaatkan oleh manusia.
Susilowati (2012:95) menyatakan, Ilmu kimia adalah ilmu yang diawali dari
hasil ekperimen. Melalui eksperimen

eksperimen tersebut diperoleh sejumlah data.
Data tersebut kemudian diolah dan menjadi dasar hukum untuk
penelitian
se
lanjutnya. Ilmu kimia mempunyai dasar

dasar hukum kimia yang menjadi aturan
bagi seorang peneliti untuk melakukan eksperimen, sehingga dapat
disimpulkan
bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang diawali dari hasil eksperimen, mempelajari
tentang materi yang melipu
ti struktur, susunan, sifat dan reaksi dari suatu unsur atau
atom yang menyebabkan terjadinya perubahan materi atau zat serta energi
yang
menyertainya menjadi zat

zat baru.
Tinjauan pustakan
Kata Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoichieon yang berarti
unsur,
dan kata metron yang berarti mengukur (Utami, 2009:63). Secara umum
stoikiometri
merupakan bidang dalam ilmu kimia yang membahas tentang cara perhitungan
dan pengukuran atau hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam
reaksi kimia.
Stoikiometri membahas perbandingan zat-zat yang digunakan dalam reaksi
dengan zat-zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut dalam sebuah persamaan
reaksi.
Adapun yang dipelajari pada materi Stoikiometri meliputi: dasar-dasar
hukum kimia, interkonversi mol jumlah partikel Gram volume, rumus empiris dan
rumus molekul, serta stoikiometri reaksi. hukum dasar kimia,
mengkonversikan jumlah partikel, jumlah molekul,
massa dan volume zat menggunakan skema pengubah satuan seperti skema
berikut
ini:
. Vol :10 No. 2 (Januari
JIP
STKIP Kusuma Negara Jakarta
-
Juni 201
9)
Stoikiometri adalah ilmu kimia yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan
dan produk dalam reaksi kimia didasarkan pada hukum hukum dasar dan persamaan reaksi.
Sederhananya stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia. Reaktan itu sendiri adalah
zat yang diperoleh sebagai hasil reaksi kimia (Chang, 2005)
alah satu bahan kajian ilmu kimia yang diajarkan di perguruan tinggi
adalah
stoikiometri
. Hasil pengkajian secara eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah terhadap materi, telah
melahirkan beberapa hukum dasar diantaranya hukum konverersi massa, hukum perbandingan
tetap, hukum perbandingan berganda, dan hukum perbandingan volume (Sunarya, 2010:67)
Stoikiometri
adalah ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan
dalam
reaksi
kimia. Dengan kata lain
stoikiometri
adalah
perhitungan kimia yang menyangkut
hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam
reaksi
.
Reaksi
dikatakan termasuk
reaksi
stoikiometri
apabila reaktan dalam
reaksi
habis seluruhnya.
Materi ini diberikan kepada
mahasiswa semester 1 pada mata kuliah Kimia Dasa
r 1. Materi
stoikiometri
tidak hanya berisi
konsep teoritis namun juga berisi hitungan kimia. Kemampuan yang dituntut
dari mahasiswa
dalam mempelajari materi
stoikiometri
meliputi: kemampuan menghitung jumlah mol zat,
mengkonversikan jumlah mol menjadi jum
lah partikel, massa, dan volume, menentukan rumus
empiris dan rumus molekul, menentukan rumus senyawa hidrat (air kristal),
menentukan
komposisi atom, menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi dari
perhitungan kimia
sederhana (perhitungan kimia tepa
t habis), dan menentukan pereaksi pembatas dan
penggunaan konsep mol dan koefisien reaksi untuk menentukan banyak zat
pereaksi atau hasil reaksi

Jurnal
β
eta Kimia
,
Vol.
1
, No.
1
,
Mei
(2021), Hal.
1
-
6
Sudirman
f. Analisis kuantitatif merupakan penentuan jumlah zat tertentu yang terdapat pada suatu sampel
dan dinyatakan dalam suatu ukuran tertentu. Zat yang ingin ditentukan jumlahnya dalam analisis
kuantitatif biasa disebut dengan zat yang dianalisis (analit) yang dibagi menjadi dua, yaitu kecil dan
besarnya sampel yang dianalisis. Analisis kuantitatif berkaitan dengan jumlah atau kadar
Salah satu metode kuantitatif adalah analisis volumetri. Analisis volumetri adalah teknik analisis
kuantitatif berdasarkan jumlah, yaitu volume suatu larutan yang diketahui konsentrasinya supaya
bereaksi sempurna dengan sejumlah tertentu komponen cuplikan. Analisis volumetri biasa dikenal
dengan nama titrasi atau dengan kata lain analisis volumetri disebut juga analisis titrimetri.
Titrasi merupakan suatu cara analisis untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat
lain yang sudah diketahui konsentrasinya, yaitu dengan cara mencampurkan keduanya agak terjadi
reaksi antara kedua zat tersebut
Rumus Empiris suatu senyawa adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-
atom unsur penyusun molekul senyawa tersebut.( Said : 87 ) Cara menentukan rumus
empiris adalah :  Buat perbandingan massa atau prsentase massa dari masing-masing
unsur penyusun senyawa  Buat perbandingan mol dari masing-masing unsur penyusun
senyawa, dengan cara membagi angka-angka perbandingan massa (persentase massa)
dengan Ar (massa atom) masing-masing unsur.
a. Rumus Empiris Rumus empiris adalah rumus kimia yang mencirikan jenis atom dan rasio
dari jumlah atom-atom penyusunnya, rumus empiris tidak menyatakan rumus molekulnya,
seagai contoh rumus empiris dari (CH)n , rumus molekul diketahui jika nilai n diketahui
(Zulfikar, 2008:98). Rumus paling sederhana dari suatu molekul dinamakan rumus empiris,
yaitu rumus molekul yang menunjukan perbandingan atom-atom penyusun molekul paling
sederhana dan merupakan bilangan bulat. Rumus empiris merupakan merupakan rumus
molekul yang diperoleh dari percobaan. Rumus empiris dapat juga menunjukan rumus
molekul apabila tidak ada informasi tentang massa molekul relatif tentang senyawa itu
(Sunarya, 2010:82).

Terdapat salah satu konsep dalam ilmu kimia yang paling mendasar yaitu konsep stoikiometri.
Konsep ini mempelajari perhitungan kimia yang sangat penting untuk pemecahan masalah dalam
ilmu kimia (Sujak & Daniel, 2017: 83). Sebagai contoh, reaksi kimia yang ditunjukkan dalam suatu
persamaan kimia yang ada dalam konsep stoikiometri dan digunakan sebagai dasar untuk
memecahkan permasalahan yang ada dalam ilmu kimia (Sujak & Daniel, 2017: 83)

Pereaksi pembatas adalah reaktan yang ada dalam jumlah stoikiometri terkecil dan reaktan ini
membatasi jumlah produk yang dapat dibentuk Jumlah produk yang dihasilkan dalam suatu reaksi
atau (hasil sebenanya) mungkin lebih kecil daripada jumlah maksimum yang mungkin diperoleh (hasil
teoritis).18 (widiya 2021)

Anda mungkin juga menyukai