Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Tanggal Praktikum : 25 September 2023


Judul Praktikum : Stoikiometri

Disusun Oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Program Studi : Teknik Pertambangan

Nama :
Fathur Rifqi (2309056052)

Asisten Praktikum :
Warda Sakinatul Ashaban Suhardi (2209066026)

LABORATORIUM REKAYASA KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia merupakan ilmu yang mempelajari materi dan perubahan yang menyertai materi
tersebut. Istilah "materi pada ilmu kimia dikenal dengan “zat”. Zat dapat berupa unsur
atau senyawa. Zat pada ilmu kimia dinyatakan dengan rumus kimia sedangkan perubahan
kimia dinyatakan dengan persamaan reaksi. Perubahan kimia adalah "jantungnya" ilmu
kimia. Perubahan kimia terjadi di tubuh kita dan di lingkungan kita setiap saat. Perubahan
kimia yang terjadi di alan ini ada yang sederhana dan ada yang kompleks.

Perhitungan zat pada rumus kimia dan persamaan reaksi menggunakan simbol-simbol
kimia. Perhitungan ini dipelajari pada topik Stoikiometri Pemahaman yang baik simbol-
simbol kimia pada rumus kimia dan persamaan reaksi memudahkan pemahaman topik
topik kimia lainnya. Nyala korek api adalah bukti nyata dari reaksi kimia. Nyala korek
api merupakan reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran adalah reaksi pertama yang
dipelajari secara sistematik. Hal ini dipelajari pada "Stokiometri". Istilah stoikiometri
berasal dari bahasa Yunani stoicheion ("unsur") dan metron (“mengukur"). Stoikiometri
adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitif antara zat yang berkaitan
dalam reaksi kimia. Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka sering tercampur secara
kuantitatif stoikiometri, artinya semua rektan habis pada saat yang sama.

Pemahaman Stoikiometri dibangun berdasarkan pemahaman massa atom, rumus kimia


dan hukum kekekalan massa, serta pemahaman hukum perbandingan tetap. Dalton
menjelaskan bahwa reaksi kimia pada prinsipnya adalah pemutusan dan pembentukan
ikatan. Dengan demikian, jumlah dan jenis atom adalah sama sebelum dan setelah reaksi.

Oleh karena itu pada praktikum kali ini bertujuan agar kami lebih mengetahui apa itu
stoikiometri dan materi stoikiometri kali ini yaitu, membahas mengenai apa itu
stoikiometri? Berapakah gram zat yang terlibat dalam reaksi? Mengapa masa zat sebelum
reaksi sama dengan masa zat setelah reaksi? Dan hokum- hokum dasar stoikiometri.
1.2 Tujuan Percobaan
a. Untuk mengetahui perbandingan antara masa hidrogen dalam air
b. Untuk mengetahui cara penghitungan mrs
c. Untuk mengetahui konsep dari reaksi stoikiometri dan non stoikiometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kimia merupakan ilmu yang mempelajari materi dan perubahan yang menyertai materi
tersebut. Istilah "materi pada ilmu kimia dikenal dengan “zat”. Zat yang berupa ursur atau
senyawa. Zat pada ilmu kimia dinyatakan dengan rumus kimia sedangkan perubahan
kimia dinyatakan dengan persamaan reaksi. Perubahan kimia adalah "jantungnya" ilmu
kimia. Perubahan ini terjadi di tubuh kita dan di lingkungan kita setiap saat. Perubahan
yang terjadi di alam ini ada yang sederhana dan ada yang kompleks (Azhar, 2020).

Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka akan sering tercampur secara kuantitatif
stokiometri, artinya semua reaktan habis pada saat yangsama. Namun demikian terdapat
suatu reaksi kimia ini dimana salah satureaktan habis, sedangkan yang lain masih tersisa.
Reaktan yang habis disebut pereaksi pembatas. Dalam setiap persoalan stokiometri, perlu
untuk menentukan reaktan yang mana yang terbatas untuk mengetahui jumlah produk
yang dapat dihasilkan (Yusuf, 2022).

Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan
perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan
pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan imia, di mana
atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya
proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi
eksotermal). Sederhananya stoikiometri merupakan pokok bahasa dalam ilmu kimia.
Reaktan itu sendiri adalah zat yang diperoleh sebagai hasil reaksi kimia (Raif, 2010).

Stoikiometri berasal dari kata yunani, stoicheion (unsure) dan mettrein (mengukur),
berarti mengukur unsur. Reaksi kimia dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu reaksi
asam-basa dan reaksi redoks. Secara garis besar, terdapat perbedaan yang mendasar
antara kedua jenis reaksitersebut, yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan
oksidasi (biloks), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Kedua
kelompok reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) tipe reaksi yaitu:
Sintesis, Dekomposisi, Penggantian Tunggal, dan Penggantian Ganda (Yusuf.2019).
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa
dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, biasanya
diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. Hukum kimia adalahhukum alam yang
relevan dengan bidang kimia,. Konsep paling fundamental dalam kimia adalah hokum
konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi
sewaktu reaksi kimia biasa ( Hiskia, 2020).

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Massa suatu
benda menyatakan jumlah materi yang ada pada benda itu. Massa benda berbeda dengan
berat benda. Massa benda di segala tempat tetap. Berat menyatakan tarikan gravitasi bumi
terhadap benda itu, dan besarnya bergantung pada letak benda itu (Yusuf, 2018).

Perubahan materi ada dua bentuk yaitu perubahan fisika dan perubahankimia. Secara
sederhana, peribahan fisika diartikan sebagai perubahan yang bersifat sementara dan
perubahan kimia bersifat kekal. Pada perubahan in iberlaku hukum kekekalan massa,
yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Melalui logika yang benar dapat
disimpulkan, pada reaksi kimiazat pereaksi berubah semua menjadi zat hasil reaksi.
Menurut kenyataan,dalam banyak reaksi, zat pereakis atau zat hasil reaksi masih tersisa.
Hal ini dapat disebabkan ada zat yang bertindak sebagai pereaksi pembatas atauterjadi
reaksi kesetimbangan (reversible). Perubahan zzat karea suatuperistiwa kimia
dinytaakan dengan persamaan reaksi (kimia). Persamaan reaksi merupakan gambaran
zat-zat yang terlibat sebelum dan sesudah reaksiberlangsung (Sidauruk, 2005).

Hukum dasar stoikiometri hukum kekekalan masa, hukum ini menyatakan masa total
suatu bahan sesudah rekasi kimia sama dengan masa total bahan sesudah reaksi.
Contohnya, masa kayu yang belum dibakar memiliki masa yang sama dengan hasil
pembakaran nya. Hukum perbandingan tetap hukum yang dicetuskan oleh Joseph Proust
pada tahun 1799. Hukum ini menyatakan perbandingan masa unsur-unsur penyusun suatu
senyawa selalu tetap. Contohnya, perbandingan masa hidrogen dan oksigen dalam air
adalah 1:8, tidak bergantung pada jumlah air yang dianalisis (Dewanty, 2021)
Hukum-hukum dasar tentang materi yaitu, 1. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Susunan Tetap) Penelitian Joseph Proust (1754-1826) tentang susunan menghasilkan
Hukum Perbandingan Tetap. Pada tahun 1799 telah ditemukan bahwa tembaga karbonat,
baik dari sumber alami maupun sintesis dalam laboratorium mempunyai susunan tetap.
Hukum Perbandingan Tetap Menyatakan:"perbandingan massa unsur-unsur di dalam
suatu senyawa kimia adalah tetap." 2. Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa)
Antonie Lavoiser di Perancis tahun 1789, merumuskan hukum Kekekalan Massa dari
ribuan eksperimen yang berkembang pada abad ke-18. Dalam penelitiannya yaitu
membakar merkuri cair berwarna putih dengan oksigen sampai dihasilkan merkuri oksida
berwarna merah. Hukum kekekalan massa menyatakan: "Massa total zat sebelum reaksi
sama dengan massa total zat setelah reaksi." 3.Hukum Dalton (Hukum Perbandingan
Berganda) John Dalton melakukan penelitian dengan membandingkan unsur unsur pada
beberapa senyawa contoh oksidasi nitrogen. Senyawa yang digunakan adalah Karbon
Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2). Hukum perbandingan berganda
menyatakan:"Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan salah satu
massa unsur dibuat tetap, maka perbandingan masa unsur lainnya dalam senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat yang sederhana." 4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan
Volume) Joseph Gay Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia.
Mengambil kesimpulan, bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan. Hukum perbandingan volume menyatakan: "pada suhu dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas yang bereaksi dari hasil reaksi merupakan bilangan bulat yang
sederhana."5. Hipotesis Avogadro. Amadeo Avogadro menyatkan bahwa partikel unsur
tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur.
Contoh: H2, O2, N2, dan P4. Hipotesis Avogadro Menyatakan "pada suhu dan tekanan
yang sama, perbandingan volume gas yang volumenya yang sama pula."
(Yusuf, 2018).

Studi tentang stoikiometri dimulai dengan pemahaman tentang jumlah dasar yang disebut
dimensi. Pengetahuan menyeluruh tentang dimensi danberbagai sistem unit diperlukan
untuk tujuan itu. Ini akan memudahkan penggunaan unit yang tepat dan sepi dalam
memecahkan masalah stoikiometri (Adhani, 2018).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Gelas kimia 100 ml
b. Gelas ukur
c. Termometer
d. Batang pengaduk
e. Pipet ukur
f. Kertas label
g. Toolbox

3.1.2 Bahan
a. Larutan KOH 0,1 M
b. Larutan HCl 0,1 M
c. Larutan H2SO4 0,1 M
d. Akuades
e. Tisu

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Prosedur Percobaan Sistem KOH-HCl.
a. Dicuci semua peralatan yang akan digunakan menggunakan akuades,
b. Diberi sampel pada masing masing gelas kimia,
c. Diasukkan larutan KOH 0,1 M pada tiap-tiap gelas kimia dengan takaran yang
berbeda beda dari 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml,10 ml, 12,5 ml,
d. Ukur masing-masing suhunya dan lalu dicatat.
e. Dimasukkan larutan HCl 0,1 M kedalam gelas kimia berturut turut 12,5 ml, 10
ml, 7,5 ml, 5 ml, 2,5 ml,
f. Diaduk larutan yang telah tercampur tersebut,
g. Diukur kembali suhu larutan yang telah tercampur tadi dengan komperator larutan
KOH dan HCl masing masing 15 ml.
3.2.2 Prosedur Percobaan Sistem KOH-H2SO4
a. Dicuci semua peralatan yang akan digunakan menggunakan akuades,
b. Diberi sampel pada masing masing gelas kimia,
c. Diasukkan larutan KOH 0,1 M pada tiap-tiap gelas kimia dengan takaran yang
berbeda beda dari 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml,10 ml, 12,5 ml,
d. Ukur masing-masing suhunya dan lalu dicatat.
e. Dimasukkan larutan H2SO4 0,1 M kedalam gelas kimia berturut turut 12,5 ml, 10
ml, 7,5 ml, 5 ml, 2,5 ml,
f. Diaduk larutan yang telah tercampur tersebut,
g. Diukur kembali suhu larutan yang telah tercampur tadi dengan komperator larutan
KOH dan H2SO4 masing masing 15 ml.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


4.1.1 Sistem KOH-HCl

Tabel 4.1 sistem KOH-HCl


No Ml KOH Ml HCl Suhu KOHC Suhu HCl C Suhu CampuranC
1. 2,5 12,5 29 29 31
2. 5 10 28 29 30
3. 7,5 7,5 29 29 30
4. 10 5 28 29 30
5. 12,5 2,5 29 29 30

4.1.2 Sistem H2SO4-HCl

Tabel 4.2 sistem KOH-H2SO4


No Ml H2SO4 Ml HCl Suhu Suhu HClC Suhu CampuranC
H2SO4C
1. 2,5 12,5 29 29 31
2. 5 10 29 29 33
3. 7,5 7,5 30 29 30
4. 10 5 30 29 31
5. 12,5 2,5 31 29 30
4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan mrs Sistem KOH-HCl
Mol KOH = V KOH X M KOH
= 2,5 X 0,1
= 0,25 mmol
Mol HCl = V HCl X M HCl
= 12,5 X 0,1
= 1,25 mmol
KOH + HCl NaCl + H20
m 0,25 mmol 1,25 mmol - -
r 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol
s 0 mmol 1 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa HCl
Jenis reaksi Non stoikiometri

Mol KOH = V KOH X M KOH


= 5 X 0,1
= 0,5 mmol
Mol HCl = V HCl X M HCl
= 10 X 0,1
= 1 mmol
KOH + HCl NaCl + H20
m 0,5 mmol 1 mmol - -
r 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
s 0 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa HCl
Jenis reaksi Stoikiometri
Mol KOH = V KOH X M KOH
= 7,5 X 0,1
= 0,75 mmol
Mol HCl = V HCl X M HCl
= 7,5 X 0,1
= 0,75 mmol
KOH + HCl NaCl + H20
m 0,75 mmol 0,75mmol - -
r 0,75 mmol 0,75 mmol 0,75 mmol 0,75 mmol
s 0 mmol 0 mmol 0,75 mmol 0,75 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa HCl
Jenis reaksi Non stoikiometri

Mol KOH = V KOH X M KOH


= 10 X 0,1
= 1 mmol
Mol HCl = V HCl X M HCl
= 5 X 0,1
= 0,5 mmol
KOH + HCl NaCl + H20
m 1 mmol 0,5mmol - -
r 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
s 0 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa HCl
Jenis reaksi Non stoikiometri
Mol KOH = V KOH X M KOH
= 12,5 X 0,1
= 1,25 mmol
Mol HCl = V HCl X M HCl
= 2,5 X 0,1
= 0,25 mmol
KOH + HCl NaCl + H20
m 1,25 mmol 0,25mmol - -
r 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol
s 0 mmol 0 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa HCl
Jenis reaksi Stoikiometri

4.2.2 Perhitungan mrs Sistem KOH-H2SO4


Mol KOH = V KOH x M KOH
=2,5 x 0,1
=0,25
Mol HCl
= V H2SO4 x M H2SO4
=12,5 x 0,1
=1,25 mmol

KOH + H2SO4 K2SO4 + H20


m 0,25 mmol 1,25 mmol - -
r 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol
s 0 mmol 1 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa H2SO4
Jenis reaksi Non stoikiometri
Mol KOH = V KOH X M KOH
= 5 X 0,1
= 0,5 mmol
Mol HCl = V H2SO4 X M H2SO4
= 10 X 0,1
= 1 mmol

KOH + H2SO4 K2SO4 + H20


m 0,5 mmol 1 mmol - -
r 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
s 0 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa H2SO4
Jenis reaksi Non Stoikiometri

Mol KOH = V KOH X M KOH


= 7,5 X 0,1
= 0,75 mmol
Mol HCl = V HCl X M HC
= 7,5 X 0,1
= 0,75 mmol

KOH + H2SO4 K2SO4 + H20


m 0,75 mmol 0,75mmol - -
r 0,75 mmol 0,75 mmol 0,75 mmol 0,75 mmol
s 0 mmol 0 mmol 0,75 mmol 0,75 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi sisa H2SO4
Jenis reaksi Stoikiometri
Mol KOH = V KOH X M KOH
= 10 X 0,1
= 1 mmol
Mol HCl = V H2S04 X M H2SO4
= 5 X 0,1
= 0,5 mmol

KOH + H2SO4 K2SO4 H20


m 1 mmol 0,5mmol - -
r 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
s 0 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol

Pereaksi pembatas KOH


Pereaksi H2SO4
Jenis reaksi Non stoikiometri

Mol KOH = V KOH X M KOH


= 12,5 X 0,1
= 1,25 mmol
Mol HCl = V H2SO4 X M H2SO4
= 2,5 X 0,1
= 0,25 mmol

KOH + H2SO4 K2SO4 H20


m 1,25 mmol 0,25mmol - -
r 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol
s 0 mmol 0 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol

Pereaksi pembatas  KOH


Pereaksi  H2SO4
Jenis reaksi  Stoikiometri
4.3 Grafik hubungan suhu dan volume
4.3.1 Grafik sistem KOH-HCl

Sistem KOH-HCl
32
31
30
29
28
27
26
KOH 2,5 HCl KOH 5 HCl 10 KOH 7,5 HCl 7,5 KOH 10 HCl 5 KOH 12,2 HCl
12,5 2,5

KOH HCl CAMPURAN

4.3.2 Grafik sistem KOH-H2SO4

Sistem KOH-H2SO4
34

33

32

31

30

29

28

27
KOH 2,5 H2SO4 12,5 KOH 5 H2SO4 10 KOH 7,5 H2SO4 7,5 KOH 10 H2SO4 5 KOH 12,5 H2SO4 2,5

KOH H2SO4 CAMPURAN


4.4 Pembahasan
Percobaan pertama yaitu percobaan sistem KOH-HCl, Dimasukkan larutan KOH ke
dalam gelas kimia 100 ml dengan volume berurutan yaitu 2,5 ml, 5,5 ml. 7,5 ml. 10 ml.
dan 12,5 ml. Setelah dimasukkan langsung diukur suhunya masing- masing menggunakan
termometer dan mendapatkan hasil berturut-turut yaitu 29°C, 28°C, 29°C, 28° C, dan
29°C. Lalu, dituangkan larutan HCI ke dalam gelas kimia berisi larutan KOH dengan
volume yang berurutan juga tetapi mulai dari 12.5 ml, 10 ml, 7,5 ml, 5 Ml, dan 2,5 ml,
kemudian diukur masing-masing suhunya dan mendapatkan hasil berturut-turut yaitu
31°C, 30°C, 30°C, 30°C dan 30°C. Untuk data suhu HCl kami bertukar data dengan
kelompok 9. Pada percobaan kedua yaitu percobaan sistem KOH-H-SO4, dimasukkan
larutan KOH ke dalam gelas kimia 100 ml dengan volume berurutan yaitu 2,5 ml, 5,5 ml,
7,5 ml. 10 ml, dan 12,5 ml. Setelah dimasukkan langsung diukur suhunya masing- masing
menggunakan termometer dan mendapatkan hasil berturut-turut yaitu 29°C, 29°C, 30°C,
30° C, dan 31°C. Lalu, dituangkan larutan H₂SO, ke dalam gelas kimia berisi larutan
KOH dengan volume yang berurutan juga tetapi mulai dari 12.5 ml. 10 ml. 7.5 ml, 5 Ml.
dan 2.5 ml, kemudian diukur masing-masing suhunya dan mendapatkan hasil berturut-
turut yaitu 31°C, 30°C, 30°C, 30°C dan 30°C. Untuk data suhu H₂SO, kami bertukar data
dengan kelompok 9.

Fungsi praktikan pada percobaan kali ini yaitu pengukuran suhu KOH-HCl dan KOH-
H2SO4 menggunakan termometer untuk mengetahui suhu suatu larutan dan mengetahui
perubahan reaksi suhu suatu larutan setelah dicampurkan. Adapun alat alat yang
digunakan memiliki fungsi yaitu, gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk larutan,
pipet ukur digunakan untuk mengukur volume larutan dan untuk memindahlan larutan
yang telah diukur kegelas kimia, termometer berfungsi untuk mengukur temperature suhu
larutan, dan kertas lebel berfungsi untuk menandakan antara larutan yang satu dan satunya
supaya mencegah kesalahan dalam pencampuran larutan.

Kesalahan kami pada percobaan kali ini yaitu, kurangnya kehatian pada saat pengukuran
temperatur suhu sehingga termometer menyentuh atau menempel pada permukaan gelas
kimia sehingga hasilnya kurang akurat. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan
kehatia-hatian saat percobaan.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini disimpulkan bahwa:
a. Perbandingan antara masa hidrogen dalam air, perbandingan masa hidrogen dan
oksigen dalam air adalah 1:8, tidak bergantung pada jumlah air yang dianalisis.
b. Cara penghitungan mrs, mrs dihitung antara dua barang yang ditempatkan pada
kurva indiferen , yang menampilkan batas utilitas untuk setiap kombinasi "barang
X" dan "barang Y".
c. Konsep dari reaksi stoikiometri dan non stoikiometri, Konsep dari reaksi
stoikiometri adalah ketika semua reaktan habis bereaksi sehingga semua reaktan
menjadi produk. Sedangkan konsep dari reaksi non stoikiometri adlaah ketika
direaksikan tidak semua reaktan habis bereaksi, tetapi masih terdapat reaktan sisa.
Selain itu ada yang namanya reaktan pembatas, yaitu reaktan yang dalam
perbandingan monya paling kecil.

5.2. Saran
Sebaiknya sebelum praktikum kami lebih diarahkan lagi mengenai rangkaian percobaan
nya, dan alat yang disediakan disesuaikan dengan modul yang tertera. Setelah selesai
praktikum dijelaskan kembali mengenai apa-apa saja yang perlu kami kerjakan dan
ketentuan nya diarahkan hingga paham.
Daftar Pustaka

Azhar, M. (2020). Mudah Memahami Stoikiometri. Padang : Sukabina

Yusuf, Y. (2018). Kimia Dasar. Jakarta: Edu Center Indonesia

Raif, A. (2010). Reaksi Kimia. Jakarta : Universitas Mercu Buana

Firdaus, Z (2021). Stoikiometri: Penentuan Rumus Kimia. Universitas Jendral


Sudirman, 1.

Salimah, A. (2022). Stoikiometri Reaksi. Universitas Lambung Mangkurat, 4.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai