Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Judul
Halaman

Daftar Isi .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A Dasar Teori ........................................................................................


B Tujuan Praktikum ............................................................................ 6
C Waktu dan Tempat ........................................................................... 6
BAB II METODE PRAKTIKUM

A Alat dan Bahan ................................................................................ 7


B Prosedur Kerja ................................................................................. 8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Pengamatan .......................................................................... 10


B Pembahasan ................................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan .................................................................................... 13
B Saran .............................................................................................. 13

Daftar Pustaka 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang
dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Makan adalah
sebuah proses yang penting bagi tubuh. Dengan makan, tubuh kita mendapatkan
nutrisi sekaligus energi yang dibutuhkannya untuk mempertahankan hidup
(Wahyu Salvan, 2012)

Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang di butuhkan oleh


tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki bagian tubuh yang rusak, sebagai sumber
energy, serta sebagai pelindung tubuh. Untuk tetap bertahan hidup makhluk hidup
memerlukan makanan sebagai sumber energi. Makanan merupakan kebutuhan
kita sehari-hari dan kebutuhan mutlak yang wajib dipenuhi bagi setiap makhluk
hidup. Makanan yang kita konsumsi setiap hari merupakan zat gizi utama bagi
tubuh. Zat gizi (nutrisi) adalah substansi-substansi di dalam makanan yang
menyediakan energi dan material untuk perkembangan, pertumbuhan, dan
perbaikan sel tubuh.

Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh


tubuh :

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang menjadi sumber energy utama bagi
manusia dan hewan. Karbohidrat tersusun dari senyawa sederhana seperti
monosakarida, disakarida, karbohodrat kompleks seperti polisakarida dan serat.
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber energy utama bagi
tubuh, mengatur metabolisme lemak, menjaga keseimbangan asam dan basa,

1
membentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh, membantu penyerapan
kalsium, memberi rasa manis pada makanan, dan membantu mengeluarkan feses.

Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya


kandungan karbohidrat cukup tinggi yaitu berkisar antara 70%-80%. Bahan
makanan sumber karbohidrat ini antara lain padi-padian contohnya gandum,
beras. Umbi-umbian contohnya kentang singkong, ubi jalar. ( Suhardjo & Clara M.
Kusharto, 1992)

b. Protein

Protein merupakan makromolekul penyusun bagian terbesar tubuh setelah air,


yaitu seperlima bagian tubuh. Protein terbentuk oleh rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang tersusun dari
unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang S serta P. asam amino terdiri atas satu gugus
karbosil (-COOH), satu gugus amino, satu atom H, dan satu gugus radikal (-R).
fungsi dari protein yaitu sebagai zat pembangun tubuh, menyintesis substansi-
substansi penting tubuh, menjaga keseimbangan cairan tubuh, menyediakan
sumber energy dan mendetoksifikasi zat-zat asing yang terdapat di dalam tubuh.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Protein dapat kita peroleh dari hewan (protein hewani), maupun tumbuhan
(protein nabati). Sumber protein hewani antara lain daging, susu, dan telur,
sedangkan sumber protein nabati antara lain padi-padian, kacang-kacangan, dan
sayuran. Mengomsumsi protein hewani lebih cepat menambah berat badan
dibanding protein nabati. (Thomas Osborne, 1914)

Rata-rata standar kecukupan protein sehari adalah 45 gram. Jika kekurangan


protein dapat mengakibatkan kerontokan rambut (rambut terdiri dari 97-100%
dari Protein-Keratin), yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor,
penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya,
dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di
dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem. Kekurangan yang terus

2
menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian. Tingkat kebutuhan
protein dipengaruhi okeh bobot dan ukuran badan, umur, jenis kelamin, penyakit
dan lainnya. (Wikipedia, 2014)

c. Glukosa

Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Melalui
glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi
lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di
mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan
bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah
tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa
lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan
merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan
glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif.

Menurut WHO kita dapat mengetahui kadar gula darah yang ideal. Dengan
demikian, kita memiliki acuran yang jelas agar tetap bisa menjaga kadar gula
tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. (WHO, 2014)

 Ketika puasa: 4 - 7 mmol/l atau 72 - 126 mg/dl


 90 menit setelah makan: 10 mmol/l atau 180 mg/dl
 Malam hari: 8 mmol/l atau 144 mg/dl

Sumber glukosa banyak dijumpai pada gula.

3
d. Lemak

Lemak atau lipid adalah senyawa organic yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam zat pelarut organic (nonpolar), seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.
Lemak dapat dikelempokan menjadi tiga macam, yaitu lemak sederhana, lemak
campuran, dan lemak asli. Lemak mempunyai beberapa fungsi antara lain adalah
sumber energy yang menyediakan 9,3 kalori per gramnya, pembawa zat-zat
makanan esensisal, pelarut vitamin A, D, E, K, pelindung tubuh dari suhu dingin
dan luka, penyimpan makanan cadangan, penyedap makanan dan penahan rasa
lapar.

Selama beberapa dekade, diet rendah lemak itu disebut-sebut sebagai cara untuk
menurunkan berat badan dan mencegah atau mengendalikan penyakit jantung dan
kondisi kronis lainnya, dan perusahaan produk makanan rekayasa ulang untuk
rendah lemak atau bebas lemak, seringkali mengkompensasi perbedaan dalam
rasa dan tekstur dengan meningkatkan jumlah garam, gula, atau biji-bijian olahan.
Namun, mengikuti diet rendah lemak tidak membantu mengontrol berat badan
atau menjadi lebih sehat. Penelitian rinci menunjukkan bahwa jumlah total lemak
dalam makanan tidak benar-benar terkait dengan berat badan atau penyakit. Yang
benar-benar penting adalah jenis lemak dan total kalori dalam makanan.
 Lemak jahat, yang berarti lemak trans dan jenuh, meningkatkan risiko
penyakit tertentu.
 Lemak baik, berarti tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda,
melakukan hal yang berlawanan. Mereka adalah baik untuk jantung dan
sebagian besar bagian lain dari tubuh.
Satu masalah dengan diet rendah lemak generik adalah bahwa ia meminta
kebanyakan orang untuk berhenti makan lemak yang baik untuk jantung bersama
dengan orang-orang yang buruk untuk itu. Masalah lain adalah bahwa ketika
orang-orang mengurangi lemak, mereka sering beralih ke makanan penuh
karbohidrat mudah dicerna roti putih, nasi putih, kentang, minuman manis, dan
sejenisnya - atau produk bebas lemak yang mengganti lemak sehat dengan gula
dan karbohidrat olahan. Tubuh mencerna karbohidrat ini sangat cepat,

4
menyebabkan gula darah dan insulin spike. Seiring waktu, banyak makan
"karbohidrat cepat" dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes
sebanyak - atau lebih dari - makan terlalu banyak lemak jenuh. Itulah mengapa
penting untuk menggantikan makanan tinggi lemak jahat dengan makanan tinggi
lemak baik - tidak dengan karbohidrat olahan. (Harvard, 2010)
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut lemak hewani, misalnya
lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur, dan minyak ikan. Sumber lemak
yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa,
kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.

B. Tujuan Praktikum

5
Untuk mengetahui kandungan zat gizi suatu bahan makanan.

C. Waktu dan Tempat


Praktikum uji kandungan bahan makanan ini dilakukan pada :

Hari / Tanggal : Selasa, 13 Januari 2015

Pukul : 11.00 – 12.30 WITA

Tempat : Kelas XI IPA SMA IT Wahda Islamiyah Putri

BAB II
METODE PRAKTIKUM

A. Alat Dan Bahan

Alat :

6
1. Tabung reaksi dan rak
2. Pembakar spritus
3. Penjepit tabung reaksi
4. Pipet tetes
5. Wadah (aqua gelas)
Bahan :
1. Larutan tepung terigu
2. Kentang
3. Larutan gula
4. Minyak kelapa
5. Tahu
6. Sirup
7. Biuret
8. Lugol
9. Kertas
10. Korek

B. Prosedur Kerja

Siswa melakukan uji kandungan pada bahan makanan sesuai prosedur


kerja sebagai berikut :

1) Uji Amilum

Jika bahan makanan setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam atau biru tua
maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.

a. Tabung reaksi 1 (masukkan 5 tetes larutan terigu ke dalam tabung reaksi + 10


tetes larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)
b. Tabung reaksi 2 (masukkan 5 tetes larutan kentang ke dalam tabung reaksi +
10 tetes larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)
c. Tabung reaksi 3 (masukkan 5 tetes larutan gula ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)

7
d. Tabung reaksi 4 (masukkan 5 tetes larutan tahu ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)
e. Tabung reaksi 5 (masukkan 5 tetes sirup ke dalam tabung reaksi + 10 tetes
larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)

2) Uji Protein

Jika bahan makanan setelah ditetesi Biuret berubah menjadi ungu maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.

a. Tabung reaksi 1 (masukkan 5 tetes larutan terigu ke dalam tabung reaksi + 10


tetes larutan Biuret kemudian lihat perubahan warnanya)
b. Tabung reaksi 2 (masukkan 5 tetes larutan kentang ke dalam tabung reaksi +
10 tetes larutan Biuret kemudian lihat perubahan warnanya)
c. Tabung reaksi 3 (masukkan 5 tetes larutan gula ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan Biuret kemudian lihat perubahan warnanya)
d. Tabung reaksi 4 (masukkan 5 tetes larutan tahu ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan Biuret kemudian lihat perubahan warnanya)
e. Tabung reaksi 5 (masukkan 5 tetes sirup ke dalam tabung reaksi + 10 tetes
larutan Biuret kemudian lihat perubahan warnanya)

3) Uji Glukosa

Jika bahan makanan setelah ditetesi Benedict kemudian dipanaskan lalu berubah
warnanya menjadi jingga atau merah bata atau kuning maka bahan makanan
tersebut mengandung glukosa.

a. Tabung reaksi 1 (masukkan 5 tetes larutan terigu ke dalam tabung reaksi + 10


tetes larutan Benedict lalu panaskan kemudian lihat perubahan warnanya)
b. Tabung reaksi 2 (masukkan 5 tetes larutan kentang ke dalam tabung reaksi +
10 tetes larutan Benedict lalu panaskan kemudian lihat perubahan warnanya)
c. Tabung reaksi 3 (masukkan 5 tetes larutan gula ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan Benedict lalu panaskan kemudian lihat perubahan warnanya)
d. Tabung reaksi 4 (masukkan 5 tetes larutan tahu ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan Benedict lalu panaskan kemudian lihat perubahan warnanya)
e. Tabung reaksi 5 (masukkan 5 tetes sirup ke dalam tabung reaksi + 10 tetes
larutan Benedict lalu panaskan kemudian lihat perubahan warnanya)

8
4) Uji Lemak

Jika kertas setelah diolesi bahan makanan terlihat transparan atau bernoda artinya
bahan makanan tersebut mengandung lemak.

a. Siapkan kertas buram


b. Oleskan larutan tepung terigu, larutan gula, larutan tahu, larutan kentang,
sirup, dan minyak kelapa pada kertas
c. Keringkan kertas yang telah dioleskan bahan makanan.
d. Setelah kering, lihat bahan makanan yang transparan/bernoda, menandakan
adanya lemak.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Kertas
Bahan Lugol Biuret Benedic Amilum Protein Glukosa Lemak
No (transparan/
Makanan (warna) (warna) (warna) (+/-) (+/-) (+/-) (+/-)
bernoda)
Tepung Hitam Ungu Biru tosca +
1 ~ + + -
Terigu keunguan kebiruan kekuningan (sedikit)
Hijau
Hitam Biru +
2 Kentang tosca ~ + - -
kebiruan muda (sedikit)
kekuningan
Larutan Merah
3 Biru Jingga ~ - - + -
Gula betadine
Biru
Ungu
4 Tahu Kunyit keabu- ~ - + - -
muda
abuan
5 Sirup Coklat Kunyit Jingga ~ - - + -
Minyak
6 ~ ~ ~ Transparan ~ ~ ~ +
kelapa

9
B. Pembahasan

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung


karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam
atau berubah warna menjadi biru, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Didapatkan bahwa tepung dan kentang merupakan salah satu
bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Pada saat larutan tepung ditetesi
lugol, tepung berubah warna menjadi hitam keunguan. Begitu pula dengan larutan
kentang mengalami perubahan warna menadi hitam kebiruan pada saat ditetesi
lugol. Hal ini berdasarkan teori bahwa makanan yang mengandung karbohidrat
dapat ditemukan antara lain pada padi-padian dan umbi, yaitu tepung dan kentang.
(Suhardjo & Clara M. Kusharto, 1992)

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein.


Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret
akan menghasilkan warna ungu. Diperoleh tepung dan tahu merupakan salah satu
contoh makanan yang mengandung protein. Buktinya, pada saat diberikan tetesan
Biuret tepung berubah warna menjadi ungu kebiruan, sementara tahu setelah
diberi tetesan Biuret berubah warna menjadi ungu muda. Selain itu, tahu lebih
banyak mengandung protein dibandingkan tepung apabila dilihat dari perubahan
warna percobaan. Berdasarkan teori, makanan yang mengandung protein nabati
banyak dijumpai antara lain pada padi-padian dan kacang-kacangan yaitu tepung
dan tahu.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa


pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata,
jingga atau kuning. Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa larutan gula dan sirup

10
mengandung glukosa, terdapat pula di tepung dan kentang namun hanya sedikit.
Pada saat larutan gula dicampurkan dengan Benedict, larutan gula berubah warna
menjadi jingga, begitu pula dengan sirup berubah warna menjadi jingga.
Sedangkan pada larutan tepung perubahan warnanya menjadi biru tosca
kekuningan, sementara kentang berubah menjadi hijau tosca kekuningan.
Berdasarkan teori bahwa glukosa banyak dijumpai pada bahan makanan yang
mengandung gula, sirup memiliki komposisi antaranya yaitu gula.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas
buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada
pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di keringkan dibawah paparan sinar matahari sehingga kandungan air
mudah mengering, jika ada transparan/bernoda maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak. Dari semua jenis bahan makanan yang di uji coba, hanya
minyak yang memiliki kandungan lemak. Teori menyebutkan bahwa salah satu
sumber lemak nabati terdapat pada minyak kelapa.

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

 Tepung terigu dan kentang adalah bahan makanan yang mengandung


karbohidrat karena dari hasil uji percobaan yang dilakukan menunjukkan
tepung dan kentang ketika diteteskan dengan lugol berubah warna menjadi
hitam keunguan dan hitam kebiruan yang berarti bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat.
 Tepung dan tahu terbukti mengandung protein karena hasil uji percobaan
menunjukkan perubahan warna pada kedua jenis makanan tersebut ketika
diteteskan Biuret menjadi ungu kebiruan dan ungu muda.
 Larutan gula dan sirup mengandung glukosa karena saat ditetesi Benedict
kemudian dipanaskan, kedua jenis bahan makanan tersebut berubah warna
menjadi merah jingga. Terdapat pula sedikit kandungan glukosa pada
tepung dan kentang.
 Minyak mengandung lemak karena saat dioleskan ke kertas buram, kertas
tersebut berubah menjadi transparan.

B. Saran

a. Diharapkan praktikum selanjutnya agar siswa dapat lebih berhati-hati pada


saat melakukan percobaan serta lebih teliti dalam menakar jumlah tetesan
larutan.
b. Diharapkan kepada siswa agar bersungguh-sungguh dalam melakukan
praktikum.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agifebrian (2013). Laporan Praktikum Uji Kandungan Bahan Makanan.


http://agifebrian.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-uji-kandungan-
bahan.html. Diakses pada 19 Januari 2015.

Lepank (2012). Pengertian Makanan Menurut Beberapa Ahli.


http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-makan-menurut-beberapa-
ahli.html. Diakses pada 19 Januari 2015.

Suhardjo & Kusharto, CM (1992). Prinsip-prinsip ilmu gizi.


http://books.google.co.id/books?
id=OJOKmjPHvnoC&pg=PA19&vq=karbohidrat&source=gbs_search_s&
cad=0#v=onepage&q=karbohidrat&f=false. Diakses pada 26 Januari 2015.

Wikipedia (2014). Protein. http://id.wikipedia.org/wiki/Protein.


Diakses pada 26 Januari 2015.

Blogspot (2014). Kadar Gula Darah Normal Menurut WHO.


http://jualalatcekguladarah.blogspot.com/2014/05/kadar-gula-darah-
normal-menurut-who.html. Diakses pada 26 Januari 2015.

Harvard (2010). Fats and Cholesterol: Out with the Bad, In with the Good.
http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/fats-full-story/#Intro.
Diakses pada 26 Januari 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai