Laporan Hasil Praktikum Uji Kandungan Pada Makanan
Laporan Hasil Praktikum Uji Kandungan Pada Makanan
Judul
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A Kesimpulan .................................................................................... 13
B Saran .............................................................................................. 13
Daftar Pustaka 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang
dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Makan adalah
sebuah proses yang penting bagi tubuh. Dengan makan, tubuh kita mendapatkan
nutrisi sekaligus energi yang dibutuhkannya untuk mempertahankan hidup
(Wahyu Salvan, 2012)
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang menjadi sumber energy utama bagi
manusia dan hewan. Karbohidrat tersusun dari senyawa sederhana seperti
monosakarida, disakarida, karbohodrat kompleks seperti polisakarida dan serat.
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber energy utama bagi
tubuh, mengatur metabolisme lemak, menjaga keseimbangan asam dan basa,
1
membentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh, membantu penyerapan
kalsium, memberi rasa manis pada makanan, dan membantu mengeluarkan feses.
b. Protein
Protein dapat kita peroleh dari hewan (protein hewani), maupun tumbuhan
(protein nabati). Sumber protein hewani antara lain daging, susu, dan telur,
sedangkan sumber protein nabati antara lain padi-padian, kacang-kacangan, dan
sayuran. Mengomsumsi protein hewani lebih cepat menambah berat badan
dibanding protein nabati. (Thomas Osborne, 1914)
2
menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian. Tingkat kebutuhan
protein dipengaruhi okeh bobot dan ukuran badan, umur, jenis kelamin, penyakit
dan lainnya. (Wikipedia, 2014)
c. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Melalui
glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi
lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di
mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan
bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah
tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa
lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan
merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan
glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif.
Menurut WHO kita dapat mengetahui kadar gula darah yang ideal. Dengan
demikian, kita memiliki acuran yang jelas agar tetap bisa menjaga kadar gula
tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. (WHO, 2014)
3
d. Lemak
Lemak atau lipid adalah senyawa organic yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam zat pelarut organic (nonpolar), seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.
Lemak dapat dikelempokan menjadi tiga macam, yaitu lemak sederhana, lemak
campuran, dan lemak asli. Lemak mempunyai beberapa fungsi antara lain adalah
sumber energy yang menyediakan 9,3 kalori per gramnya, pembawa zat-zat
makanan esensisal, pelarut vitamin A, D, E, K, pelindung tubuh dari suhu dingin
dan luka, penyimpan makanan cadangan, penyedap makanan dan penahan rasa
lapar.
Selama beberapa dekade, diet rendah lemak itu disebut-sebut sebagai cara untuk
menurunkan berat badan dan mencegah atau mengendalikan penyakit jantung dan
kondisi kronis lainnya, dan perusahaan produk makanan rekayasa ulang untuk
rendah lemak atau bebas lemak, seringkali mengkompensasi perbedaan dalam
rasa dan tekstur dengan meningkatkan jumlah garam, gula, atau biji-bijian olahan.
Namun, mengikuti diet rendah lemak tidak membantu mengontrol berat badan
atau menjadi lebih sehat. Penelitian rinci menunjukkan bahwa jumlah total lemak
dalam makanan tidak benar-benar terkait dengan berat badan atau penyakit. Yang
benar-benar penting adalah jenis lemak dan total kalori dalam makanan.
Lemak jahat, yang berarti lemak trans dan jenuh, meningkatkan risiko
penyakit tertentu.
Lemak baik, berarti tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda,
melakukan hal yang berlawanan. Mereka adalah baik untuk jantung dan
sebagian besar bagian lain dari tubuh.
Satu masalah dengan diet rendah lemak generik adalah bahwa ia meminta
kebanyakan orang untuk berhenti makan lemak yang baik untuk jantung bersama
dengan orang-orang yang buruk untuk itu. Masalah lain adalah bahwa ketika
orang-orang mengurangi lemak, mereka sering beralih ke makanan penuh
karbohidrat mudah dicerna roti putih, nasi putih, kentang, minuman manis, dan
sejenisnya - atau produk bebas lemak yang mengganti lemak sehat dengan gula
dan karbohidrat olahan. Tubuh mencerna karbohidrat ini sangat cepat,
4
menyebabkan gula darah dan insulin spike. Seiring waktu, banyak makan
"karbohidrat cepat" dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes
sebanyak - atau lebih dari - makan terlalu banyak lemak jenuh. Itulah mengapa
penting untuk menggantikan makanan tinggi lemak jahat dengan makanan tinggi
lemak baik - tidak dengan karbohidrat olahan. (Harvard, 2010)
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut lemak hewani, misalnya
lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur, dan minyak ikan. Sumber lemak
yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa,
kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
B. Tujuan Praktikum
5
Untuk mengetahui kandungan zat gizi suatu bahan makanan.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Alat :
6
1. Tabung reaksi dan rak
2. Pembakar spritus
3. Penjepit tabung reaksi
4. Pipet tetes
5. Wadah (aqua gelas)
Bahan :
1. Larutan tepung terigu
2. Kentang
3. Larutan gula
4. Minyak kelapa
5. Tahu
6. Sirup
7. Biuret
8. Lugol
9. Kertas
10. Korek
B. Prosedur Kerja
1) Uji Amilum
Jika bahan makanan setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam atau biru tua
maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
7
d. Tabung reaksi 4 (masukkan 5 tetes larutan tahu ke dalam tabung reaksi + 10
tetes larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)
e. Tabung reaksi 5 (masukkan 5 tetes sirup ke dalam tabung reaksi + 10 tetes
larutan lugol kemudian lihat perubahan warnanya)
2) Uji Protein
Jika bahan makanan setelah ditetesi Biuret berubah menjadi ungu maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.
3) Uji Glukosa
Jika bahan makanan setelah ditetesi Benedict kemudian dipanaskan lalu berubah
warnanya menjadi jingga atau merah bata atau kuning maka bahan makanan
tersebut mengandung glukosa.
8
4) Uji Lemak
Jika kertas setelah diolesi bahan makanan terlihat transparan atau bernoda artinya
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Kertas
Bahan Lugol Biuret Benedic Amilum Protein Glukosa Lemak
No (transparan/
Makanan (warna) (warna) (warna) (+/-) (+/-) (+/-) (+/-)
bernoda)
Tepung Hitam Ungu Biru tosca +
1 ~ + + -
Terigu keunguan kebiruan kekuningan (sedikit)
Hijau
Hitam Biru +
2 Kentang tosca ~ + - -
kebiruan muda (sedikit)
kekuningan
Larutan Merah
3 Biru Jingga ~ - - + -
Gula betadine
Biru
Ungu
4 Tahu Kunyit keabu- ~ - + - -
muda
abuan
5 Sirup Coklat Kunyit Jingga ~ - - + -
Minyak
6 ~ ~ ~ Transparan ~ ~ ~ +
kelapa
9
B. Pembahasan
10
mengandung glukosa, terdapat pula di tepung dan kentang namun hanya sedikit.
Pada saat larutan gula dicampurkan dengan Benedict, larutan gula berubah warna
menjadi jingga, begitu pula dengan sirup berubah warna menjadi jingga.
Sedangkan pada larutan tepung perubahan warnanya menjadi biru tosca
kekuningan, sementara kentang berubah menjadi hijau tosca kekuningan.
Berdasarkan teori bahwa glukosa banyak dijumpai pada bahan makanan yang
mengandung gula, sirup memiliki komposisi antaranya yaitu gula.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas
buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada
pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di keringkan dibawah paparan sinar matahari sehingga kandungan air
mudah mengering, jika ada transparan/bernoda maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak. Dari semua jenis bahan makanan yang di uji coba, hanya
minyak yang memiliki kandungan lemak. Teori menyebutkan bahwa salah satu
sumber lemak nabati terdapat pada minyak kelapa.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Harvard (2010). Fats and Cholesterol: Out with the Bad, In with the Good.
http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/fats-full-story/#Intro.
Diakses pada 26 Januari 2015.
13