Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kesehatan Promkes

Kelompok 3

Angelina Talibo

Renatta C. Sumito

Besse Rismayani

Trilya Adati

Yudea Sendeong

Akbar Mokoagow

Audita Mokoagow

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Stikes Graha Medika

Kotamobagu
Kata Pengantar

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
kesehatan dan kemudahan dalam berfikir sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Kesehatan Promkes dengan judul Ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender dalam
pelayanan kesehatan ini tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun berdasarkan
referensi yang ada.Makalah ini berisi tentang definisi keadilan dan kesetaraan gender,
dampak dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender , kebijakan pemerintah dan strategi
untuk meminimalisir. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata
kuliah Kesehatan Promkes yaitu Pak Hamzah B S,KM. M.Kes yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk membuat makalah mengenai judul Ketidaksetaraan dan
ketidakadilan gender dalam pelayanan kesehatan ini. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.Penulis berharap
makalah ini dapat berguna terutama bagi penulis sendiri dan para pembaca pada
umumnya. Kami juga mengharapkan kritik,saran dan bimbingannya dari berbagai pihak
demi menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.

Kotamobagu,12 April 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
A.Latar Belakang...............................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C.Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A.Definisi..........................................................................................................................................6
B.Dampak..........................................................................................................................................6
C.Kebijakan.......................................................................................................................................7
D.Strategi untuk meminimalisir.........................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A.Kesimpulan....................................................................................................................................8
B.Saran..............................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

keadilan gender adalah gambaran keseimbangan yang adil (fairness) dalam


pembagian beban tanggung jawab dan manfaat antara laki-laki dan perempuan, yang
didasari atas pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan
kebutuhan dan kekuasaan. kesetaraan gender merupakan kesamaan yaitu keadaan tanpa
diskriminasi sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin dalam memperoleh kesempatan,
pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan, serta akses terhadap pelayanan.
Kemudian kalau dicermati dari fakta yang ada, dampak dari ketidakadilan dan
ketidaksetaraan gender dalam Kehidupan Perempuan sangatlah kelihatan. Ketidak
setaraan gender muncul di berbagai segi kehidupan.

B. Rumusan Masalah

1.Definisi kesetaraan dan keadilan gender


2.Dampak ketidaksetaraan gender dalam segi kehidupan
3.Kebijakan pemerintah
4.Strategi untuk meminimalisir

C.Tujuan

1.Menjelaskan kefinisi kesetaraan dan keadilan gender


2.Menjelaskan dampak ketidaksetaraan gender dalam kehidupan
3.Menjelaskan kebijakan pemerintah
4.Menjelaskan strategi untuk meminimalisir
BAB II

PEMBAHASAN

A.Definisi

Jika kita cermati lagi definisi dari keadilan dan kesetaraan gender, Bahwa keadilan
gender adalah gambaran keseimbangan yang adil (fairness) dalam pembagian beban
tanggung jawab dan manfaat antara laki-laki dan perempuan, yang didasari atas
pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kebutuhan dan
kekuasaan. Perbedaan ini perlu dikenali dan diperhatikan untuk dipakai sebagai dasar atas
penerapan perlakuan yang berbeda bagi laki-laki dan perempuan. Sedangkan kesetaraan
gender merupakan kesamaan yaitu keadaan tanpa diskriminasi sebagai akibat dari
perbedaan jenis kelamin dalam memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan
hasil pembangunan, serta akses terhadap pelayanan.

B.Dampak

Kemudian kalau dicermati dari fakta yang ada, dampak dari ketidakadilan dan
ketidaksetaraan gender dalam Kehidupan Perempuan sangatlah kelihatan. Ketidak setaraan
gender muncul di berbagai segi kehidupan, misalnya;

1. Dalam kehidupan Keluarga


 Pengambil keputusan ditangan suami.
 Beban ganda (Pekerjaan Rumah Tangga dan Pekerjaan luar)
 Tanggung Jawab perawatan anak.
 Pembedaan pekerjaan bagi anak perempuan (anak perempuan di dapur)
 Pola nutrisi yang buruk bagi anak perempuan.
2. Dalam kehidupan Masyarakat
 Posisi perempuan selalu disalahkan.
 Rendahnya akses pelayanan kesehatan bagi perempuan.
 Kepentingan perempuan tidak diakomodir
 KB urusan perempuan
 Pendidikan anak perempuan rendah (84% anak perempuan di Indonesia buta huruf)
3. Dalam hal Pekerjaan
 Upah perempuan lebih rendah dari laki-laki
 Perempuan tidak mendapat cuti menstruasi, hamil, dan melahirkan.

C.Kebijakan

Kemudian kalau kita telaah lagi kebijakan pemerintah tentang kependudukan, kebijakan
KB yang dicanangkan sejak tahun 1969 masa orde baru hanya diperuntukkan bagi
kelompok perempuan, ini menunjukkan adanya asumsi patriarkal negara mengenai peran
laki-laki dan perempuan yang menganggap bahwa urusan domestik adalah tanggung
jawab perempuan. Nampak bahwa negara pada masa orde baru membatasi ruang lingkup
kehidupan perempuan (secara sosial, ekonomi, politik) dan melegitimasi pembakuan peran
gender. Begitu pula Kebijakan tentang ketenaga kerjaan UU No. 25 thn 1997 juga memuat
ketentuan yang mendiskriminasikan perempuan, dengan memuat ketentuan larangan
bekerja bagi perempuan pada waktu malam hari.

D.Strategi untuk meminimalisir

Kalau kita telaah lagi antara realitas dan kebijakan yang ada sangatlah bersebrangan
jauh dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Realitas yang ada dampak dari
ketidaksetaraan gender sangat terasa dalam berbagai bidang. Kemudian kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh negara disamping bias gender juga bias kelas menengah
serta bertentangan dengan kenyataan sosialnya. Dalam kenyataannya, kaum perempuan
tidak lagi hanya sebagai pencari nafkah tetapi juga banyak yang menjadi kepala keluarga.
Akibatnya timbul ketegangan antara nilai-nilai dan peraturan yang diterapkan dengan
kenyataan sosial yang terus berlangsung. Untuk meminimalisir itu semua, strategi yang
mungkin bisa dilakukan adalah:

1. Mensosialisasikan konsep gender dan kesehatan reproduksi : Pemberian Informasi


Keluarga, Lingkungan pendidikan, dan masyarakat.
2. Mensosialisasikan hak – hak reproduksi di lingkungan sekitar.
3. Mensosialisasikan perspektif keadilan gender dan kesehatan reproduksi dalam
keluarga.
4. Memulai menerapkan nilai dan keadilan gender pada diri sendiri.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Definisi dari keadilan dan kesetaraan gender, Bahwa keadilan gender adalah
gambaran keseimbangan yang adil (fairness) dalam pembagian beban tanggung jawab dan
manfaat antara laki-laki dan perempuan, yang didasari atas pemahaman bahwa laki-laki
dan perempuan mempunyai perbedaan kebutuhan dan kekuasaan. Perbedaan ini perlu
dikenali dan diperhatikan untuk dipakai sebagai dasar atas penerapan perlakuan yang
berbeda bagi laki-laki dan perempuan. Sedangkan kesetaraan gender merupakan kesamaan
yaitu keadaan tanpa diskriminasi sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin dalam
memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan, serta akses
terhadap pelayanan.

B.Saran
Untuk meminimalisir itu semua, strategi yang mungkin bisa dilakukan adalah:

1.Mensosialisasikan konsep gender dan kesehatan reproduksi : Pemberian Informasi


Keluarga, Lingkungan pendidikan, dan masyarakat.
2.Mensosialisasikan hak – hak reproduksi di lingkungan sekitar.
3.Mensosialisasikan perspektif keadilan gender dan kesehatan reproduksi dalam keluarga.
4.Memulai menerapkan nilai dan keadilan gender pada diri sendiri.
Daftar Pustaka

https://pkbi-diy.info/kespro-laki-laki-keadilan-dan-kesetaraan-gender/

Anda mungkin juga menyukai