Keterampilan Proses
Memproses, menganalisis data dan informasi Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan
jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai
relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
C. Materi Pembelajaran
Materi reguler Materi remedial Materi pengayaan
Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron
menurut model atom Bohr menurut model atom Bohr menurut model atom Bohr
D. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL) berbasis kooperatif
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, presentasi.
E. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. LKPD
4. Video dengan laman akses
https://www.youtube.com/watch?v=aINJiSUGhvc (Konfigurasi elektron menurut teori
atom Bohr )
F. Sumber Belajar
• Johari. Rachmawati, M. (2007). Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Esis
• Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken. (2021). Ilmu
Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
• Purba, Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
I. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron menurut
model atom Bohr dan mendeskripsikan bagian-bagian pada tabel periodik modern.
J. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana cara menuliskan susunan elektron dalam suatu atom ?
2. Apa saja bagian-bagian yang terdapat pada sistem periodik unsur modern ?
3. Apa yang dimaksud dengan jari-jari atom ?
4. Apakah jari-jari atom setiap unsur pada sistem periodik memiliki ukuran yang sama ?
Gambar 1. Minimarket
Jika kalian sedang ke mini market / supermarket, coba perhatikan penataan
barang – barangnya. Penempatan unsur dapat dianalogikan seperti
penempatan produk produk dalam supermarket yang ditempatkan secara
sistematis. Penempatan tersebut dapat mempermudah pembeli dalam mencari
barang yang ingin dibelinya. Unsur – unsur dikelompokkan dalam sistem
periodik unsur agar mudah dalam mempelajari materi.
ASESMEN
Bentuk Asesmen :
1. Formatif : Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya
(terlampir)
2. Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja (terlampir)
3. Sumatif : tes tertulis
(LKPD)
/
4
Tujuan :
Nama anggota kelompok :
1
.
2
.
3
.
4
.
5.
A. MENGORIENTASI PESERTA DIDIK PADA
MASALAH
Setelah Kalian memahami posisi
proton dan neutron dalam inti atom
lalu di manakah posisi elektron?
Elektron berada di luar inti atom
namun pada bagian manakah?
Bagaimana susunan elektron pada
atom? Susunan elektron ini dikenal
sebagai konigurasi elektron. Pada
pertemuan hari ini akan dibahas
singkat dua teori model atom yang
mendasari konigurasi elektron yaitu
teori model atom Niels Bohr dan
mekanika kuantum. Hari ini akan
menggali informasi tentang konfigurasi
elektron menurut teori model atom
Bohr sedangkan teori mekanika
kuantum akan disampaikan di kelas XI.
Persamaan kedua teori ini adalah
menjelaskan posisi dan susunan
elektron pada suatu lokasi di luar
nukleus. Apakah perbedaan kedua
teori tersebut?
Amatilah gambar dan tabel sistem
periodik unsur berikut kemudian anda
bisa menyimak video berikut ini .
Gambar 1. Minimarket
Link videohttps://www.youtube.com/watch?v=iGOGfRp52L
: 0
Rubrik Penilaian
Aspek Indikator Nilai
Kerjasama Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan 25
Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu kelompok yang 25
mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100, Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / Predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100, Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif Ya = 50, Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) =
350
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 = (350 : 400) x 100 = 87,5
4. Kode nilai / Predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
4. PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN UNJUK KERJA
Aspek Indikator Nilai
Aktivitas Diskusi Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
5. PENILAIAN PENGETAHUAN
Tes sumatif (tes objektif : melalui bahan ajar) (asesmen terlampir)
BAHAN AJAR
A. KONFIGURASI ELEKTRON MODEL ATOM BOHR
Setelah Kalian memahami posisi proton dan neutron dalam inti atom lalu di manakah posisi
elektron?
Elektron berada di luar inti atom namun pada bagian manakah? Bagaimana susunan elektron pada
atom? Pada bab ini dibahas singkat dua teori model atom yang mendasari konigurasi elektron
yaitu teori model atom Niels Bohr dan mekanika kuantum. Persamaan kedua teori ini adalah
menjelaskan posisi dan susunan elektron pada suatu lokasi di luar nukleus. Apakah perbedaan
kedua teori tersebut? Ayo cermati Tabel berikut :
Tabel 1. Perbedaan teori model atom Bohr terhadap teori atom model mekanika kuantum
Aspek Teori Atom Bohr Teori Atom Mekanika
Kuantum
Pencetus Neils Bohr (1885 - 1962) Louis de Broglie
Heisenberg
Erwin Schrodinger
Tahun 1913 Dimulai tahun 1900
Keberadaan Elektron berada pada kulit atom / Elektron berada dalam
elektron orbit lintasan yang merupakan daerah paling
tingkat energi elektron memungkinkan terdapat
Lintasan elektron diasumsikan mirip elektron (disebut orbital).
sistem tata surya Posisi elektron lebih
Kulit atom yang paling dekat nuklaus akurat.
(kulit K) mempunyai elektron paling
rendah. Makin jauh dari nukleus
tingkat energi membesar
Elektron yang bermuatan negatif
bergerak mengelilingi nukleus yang
bermuatan positif. Selama bergerak
pada lintasannya maka elektron tidak
menyerap / memancarkan energi
Elektron yang berpindah dari tingkat
energi tinggi ke tingkat energi rendah
akan memancarkan energi dari
gelombang elektromagnetik.
Demikian pula hal sebaliknya.
Posisi elektron tidak akurat
Bentuk Dikemukakan berbentuk elips namun Selain berbentuk bola adapun
orbit / tidak dideskripsikan dengan jelas. berbentuk spesifik lainnya
lintasan yang dapat dijelaskan dengan
elektron jelas.
Perilaku Sebagai partikel saja Sebagai partikel sekaligus
elektron gelombang (dualisme
gelombang partikel)
Efek Tidak dapat menjelaskan efek medan Mampu menjelaskan kedua
elektromagn magnet (zeeman efect) maupun efek efek tersebut dengan teliti
etik medan listrik (start efect)
Bilangan Tidak dapat menjelaskan bilangan Bisa menjelaskan ke-4
kuantum kuantum bilangan kuantum sebagai
ciri-ciri elektron yang spesifik
Aplikasi Hanya pada atom hidrogen namun tidak Pada semua ukuran baik kecil,
pada atom berukuran besar besar dan kompleks
a. Jumlah maksimum elektron dalam kulit ke-n sama dengan 2n 2 (n = nomor kulit atau
bilangan kuantum kulit yang bersangkutan).
Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 1 2 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 2 2 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 3 2 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 4 2 = 32 elektron
Kulit O (n = 5) maksimum 2 x 5 2 = 50 elektron
Kulit P (n = 6) maksimum 2 x 6 2 = 72 elektron dst
Catatan : Meskipun kulit O, P, dan seterusnya dapat menampung lebih dari 32 elektron,
kulitkulit tersebut belum pernah terisi penuh.
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit K, kemudian kulit L, kulit M, dan seterusnya.
c. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
d. Untuk unsur golongan utama, konfigurasi elektronnya dapat ditentukan sebagai berikut.
1) Isi penuh sebanyak mungkin kulit.
2) Tentukan jumlah elektron yang tersisa.
3) Jika jumlah elektron yang tersisa > 32, kulit berikutnya diisi dengan 32 elektron.
Jika jumlah elektron yang tersisa < 32, kulit berikutnya diisi dengan 18 elektron
Jika jumlah elektron yang tersisa < 18, kulit berikutnya diisi dengan 8 elektron
Jika jumlah elektron yang tersisa < 8, tempatkan semua elektron tersisa pada kulit
berikutnya.
Karena jumlah elektron yang tersisa < 32, maka kulit berikutnya, yaitu kulit O akan berisi 18
elektron.
Kini, jumlah elektron yang tersisa : 25 – 18 = 7 elektron.
Karena jumlah elektron yang tersisa < 8, maka semua elektron tersisa ditempatkan pada kulit
berikutnya, yaitu kulit P.
Dengan demikian, konfigurasi elektron astatin adalah :
At 85 : 2 8 18 32 18 7
Konfigurasi elektron unsur-unsur transisi mengikuti pola atau aturan yang lebih rumit dan akan
dibahas pada kelas 11.