KIMIA-FASE E/ X
NAMA: Rini Karyawati ,S.Pd
NIP:197105142002122004
SMANSSA JUARA
1
A. Informasi Umum
1. Identitas Modul
Nama penyusun : RINI KARYAWATI
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Salatiga
Nama Mapel : Kimia
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
Jenjang sekolah : SMA
Fase : E
Jml. Peserta Didik : 34
Kata Kunci : Konfigurasi Elektron, golongan dan periode,Letak
unsur dalam susunan tabel periodik unsur berkala,
menganalisis sifat –sifat unsur kimia(jari-jari
atom,energi ionsasi,keelektronegatifan,afinitas
elektron)
Kode Perangkat : KimiaX/ Fase E/ 10.6-10.7 /Modul 4
Alokasi waktu : 12 JP (12 x 45 menit)/6x pertemuan
SMANSSA JUARA
1
4. Sarana Prasarana
Alat 1. Laptop/Komputer
2. Handphone
3. Jaringan Internet
4. LCD
Bahan Bahan kimia yang diperlukan untuk eksperimen
SMANSSA JUARA
1
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
- Pemahaman Sains
- Keterampilan Proses
2. Pemahaman Bermakna
Kimia memiliki peran penting dalam kehidupan. Kontribusi kimia mencakup
bagaimana pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi sikap yang dapat
diterapkan dalam menjawab permasalahan-permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari baik lokal maupun global.
3. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kamu ketahui tentang konfigurasi elektron ?
SMANSSA JUARA
1
6. Apakah yang kamu ketahui tentang sejarah perkembangan sistim periodik unsur?
4. Persiapan Pembelajaran
Langkah – Langkah Persiapan Pembelajaran :
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No. Jenis Kegiatan yang dilakukan Waktu
Kegiatan
1 Pendahuluan 1. Salam pembuka 15 menit
2. Berdoa sebelum memulai
pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan fisik maupun
psikis peserta didik, dengan
memeriksa kehadiran dan
memberikan pertanyaan pemantik.
4. Membagi peserta didik dalam
kelompok-kelompok kecil (setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang)
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran bab
struktur atom
2 Kegiatan Inti 1. Guru menanyakan tentang teori mekanika 60 menit
kuantum, bagaiamana sebaran elektron
dalam kulit atom , Guru meminta siswa
untuk membaca materi tentang bialangan
SMANSSA JUARA
1
Pertemuan ke-2
No Jenis Kegiatan yang dilakukan : Waktu
. Kegiatan
1 Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15
2. Guru menanyakan kabar, kemudian menit
SMANSSA JUARA
1
SMANSSA JUARA
1
Pertemuan ke-3
No Jenis Kegiatan yang dilakukan Waktu
. Kegiatan
1 Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan 15
kabar mereka, kemudian membuka pelajaran menit
dengan doa dan mengecek kehadiran peserta
didik.
2. Guru menanyakan materi yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan
menayakan apakah sudah menguasai konsep
tersebut.
3. Guru menyiapkan Alat dan Bahan untuk
pembelajaran hari itu.
2 Kegiatan 1. Guru memberi tes diagnostik untuk materi 60
Inti yang sudah di pelajari sebagai tes formatif ke-1 menit
2. Guru menjelaskan hubungan konfigurasi
elektron per kulit dengan letak unsur dalam
SPU baik untuk unsur gol.unsur utama/A
maupun transisi/B.
3. Guru menjelaskan cara menulis diagram
orbital dari konfigurasi elektron suatu unsur.
4. Guru menjelaskan tentang konsep blok S,P,D
dan F dengan ciri-cirinya menggunakan Tabel
SPU.
5. Guru membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok yang berisikan 4-5
peserta didik.
6. Guru membuat Game dan mengisi TTS
dengan tema SPU.
7. Guru meminta peserta didik untuk terlibat
aktif dengan kelompoknya dalam kegiatan
SMANSSA JUARA
1
Pertemuan ke-4
No. Jenis Kegiatan yang dilakukan Waktu
Kegiatan
1 Pendahulua 1. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan 15
n kabar lalu dibuka dengan doa dan mengecek menit
kehadiran peserta didik.
2. Guru menanyakan apakah ada kesulitan dalam
menguasai materi pada pertemuan minggu
lalu.
3. Guru menyiapkan LKPD untuk pembelajaran
hari ini.
2 Kegiatan 1. Guru memberi tes diagnostik tentang sejarah 60
Inti perkembangan sisitim periodik unsur(SPU) menit
2. Guru menayangkan PPt tentang sejarah
perkembangan sisitim periodik unsur( SPU)
3. Guru membuka sesi tanya jawab dari hasil
tayangan ppt tersebut dan memberi
kesempatan pada teman sebaya bila mampu
untuk menjawab pertanyaan dari temannya.
4. Guru memberi LKPD tentang sejarah
perkembangan SPU dan membentuk
kelompok kelompok kecil untuk melakukan
diskusi tentang LKPD tersebut.
5. Guru meminta peserta didik mengerjakan
LKPD secara kelompok melalui diskusi dengan
memanfaatkan tutor sebaya.
6. Guru meminta peserta didik menjelaskan
SMANSSA JUARA
1
Pertemuan ke-5
NO Jenis Kegiatan yang di lakukan Waktu
Kegiatan
1 Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan
kabar lalu dibuka dengan doa dan mengecek
kehadiran peserta didik
2. Guru menanyakan apakah ada kesulitan dalam
menguasai materi pada pertemuan minggu
lalu.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan ,LKPD untuk
pembelajaran hari ini
2 Kegiatan inti 1. Guru menayangkan PPt untuk materi sifat-sifat
periodik unsur/hubungan nomer atom dengan
keperiodikan sifat-sifat yaitu jari-jari
atom,energi ionisasi,keelektronegatifan,afinitas
elektron
2. Siswa menyimak dan memahami konsep dari
tayangan ppt tersebut.
3. Guru membuka sesi tanya jawab dan memberi
kesempatan untuk teman sebaya untuk aktif
dalam sesi tanya jawab tersebut.
4. Guru memberikan LKPD pada siswa dan
SMANSSA JUARA
1
Pertemuan 6
No Jenis Kegiatan yang dilakukan waktu
kegiatan
1 Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan
kabar lalu dibuka dengan doa dan mengecek
kehadiran peserta didik
2. Guru menanyakan apakah siswa sudah
mempersiapkan diri untuk mengikuti tes
formatif ke-2 tentang sejarah SPU dan sifat-
sifat keperiodikan unsur.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan Tes Formatif
ke-2 untuk pembelajaran hari ini.
SMANSSA JUARA
1
9. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik (Terlampir)
2. Asesmen Formatif (Terlampir)
Sikap (Profil Pelajar Pancasila): Observasi
2.Pengayaan
SMANSSA JUARA
1
Jika ada peserta didik yang sudah menguasai kompetensi lebih dari yang lain
dan sudah mencapai ketuntasan diatas kkm,maka dapat dilakukan dengan
Memberikan penguatan secara mandiri melalui penugasan menonton video dan
membaca berita dari media masa digital mengenai materi selanjutnya.
SMANSSA JUARA
1
SMANSSA JUARA
1
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD-1
LKPD-2
1. Diketahui unsur 28 59
14 R dan 27 S , Tentukan :
a. Konfigurasi elektronnya
b. Nilai keempat bilangan kuantum elektron terakhirnya
2. Diketahui unsur X dengan konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d106s2 6p1,Tentukan :
SMANSSA JUARA
1
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan cara penulisan yang menunjukan distribusi elektron suatu atom.
Menurut model atom Bohr elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi.Semakin jauh dari inti lintasan elektron semakin besar tingkat
energinya.Kulit yang paling dekat dengan inti diberi lambang K, dan kulit berikutnya, L, M dan seterusnya.Tiap-
tiap kulit elektron maksimal terisi elektron sebanyak 2n2, dimana n adalah nomor kulit.
1 K 2
2 L 8
3 M 18
N
4 O 32
5 P 50
6 Q 72
7 98
SMANSSA JUARA
1
Pengisian elekrton dimulai dari kulit K, kemudian L dan seterusnya, jumlah elektron di kulit terluar
disebut elektron valensi.Jumlah maksimal elektron valensi 8.
Contoh :
K L M N
Li :
3 2 1 Elektron valensi = 1
12 Mg : 2 8 2 Elektron valensi = 2
33 As : 2 8 5 Elektron valensi = 5
Menurut model atom mekanika kuantum, kulit terdiri atas beberapa sub kulit, dan sub kulit terdiri dari
beberapa orbital. Dalam satu orbital maksimal terisi 2 elektron.
1 K s s = sharp
2 L s, p p = principal
3 M s, p, d d = diffuse
4 N s, p, d, f f = fundamental
s
1 2
p
3 6
d
5 10
f
7 14
Konfigurasi elektron berdasarkan model atom mekanika kuantum didasarkan tiga aturan, sebagai
berikut :
a. Asas Aufbau
Pengisian elektron pada orbital dimulai dari subkulit dengan tingkat energi yang rendah
ketingkat energi yang lebih tinggi, sehingga atom pada tingkat energi minimum.
SMANSSA JUARA
1
• 1s
• 2s 2p
• 3s 3p 3d
• 4s 4p 4d 4f
• 5s 5p 5d 5f
• 6s 6p 6d
• 7s 7p
Urutan tingkat energi sub kulit sesai diagram tersebut adalah 1s 2s 3s 3p 4s 3d 4p 5s dan seterusnya sesuai
arah tanda panah.
Menyatakan bahwa tidak ada dalam satu atom terdapat dua electron yang harga keempat
Berdasrkan asas larangan Pauli jumlah electron yang menempati sebuah electron paling banyak 2 elektron
dengan arah rotasi yang berlawanan.
1
Contoh :2He : 1s2 Bilangan kuantum elektron pertama : n = 1 l = 0 m = 0 s = + 2
1
Bilangan kuantum elektron pertama : n = 1 l = 0 m = 0 s = - 2
c. Kaidah Hund
Pengisian electron pada orbital dari satu subkulit mula-mula electron menempati orbital
Contoh :
O : 1s2
8 2s2 2p4
Konfigurasi electron dapat disingkat dengan menggnakan unsur gas mulia yang terdekat.
SMANSSA JUARA
1
Contoh :
11 Na : [Ne] 3s1
Terdapat beberapa penyimpangan pengisian electron berdasarkan asas aufbau dengan yang ditemukan
berdasarkan percobaan.
Contoh :
Ion bermuatan (+) terbentuk dari atom netral dengan melepas electron sesuai muatan.Elektron yang dilepas
adalah electron dari kulit terluar.
Contoh :
Ion bermuatan (-) terbentuk dari atom netral yang menangkap electron.
Contoh :
Bilangan Kuantum
Dalam mekanika kuantum, setiap kulit terdiri atas satu atau beberapa sub kulit dan setiap sub kulit
terdiri atas satu atau beberapa orbital. Orbital dalam sub kulit mempunyai tingkat energi yang sama. Orbital
dari sub kulit berbeda tetapi dari kulit yang sama mempunyai tingkat energi yang hampir sama.
Untuk menyatakan kedudukan, bentuk serta orientasi suatu orbital digunakan empat bilangan kuantum
sebagai berikut:
Lambang kulit : K L M N O P Q
Harga n :1 2 3 4 5 6 7
Menyatakan sub kulit, nilai bilangan kuantum azimuth dihubungkan dengan bilangan kuantum utama
nilainya dari 0 sampai (n – 1)
SMANSSA JUARA
1
Harga l : 0 1 2 3 4 dst
Sub kulit :s p d f g
Menyatakan orbital, nilai m bergantung pada bilangan kuantum azimuth yaitu bilangan bulat mulai dari –l
sampai + l. Nilai m = -l 0 +1
Menyatakan arah rotasi elektron, yaitu searah dan berlawanan arah dengan jarum jam, yaitu s = +1/2 dan s = -
1/2
Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuthazimuth (l),
orbital dengan bilangan kuantum azimuth yang sama tetapi bilangan kuantum utama berbeda akan
mempunyai bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda.
a. Sub kulit s
Bentuk orbital subkulit s seperti bola, dimanapun elektron beredar akan mempunyai jarak yang sama
terhadap inti.
Z Z
X X
Y Y
1s 2s
b. Sub Kulit p
Orbital sub kulit p mempunyai bentuk seperti balon terpilin. Dengan memiliki 3 bilangan kuantum azimuth
maka orbital p mempunyai 3 bentuk orbital yaitu: px, py dan pz. Ketiga orbital tersebut mempunyai bentuk,
ukuran dan energi yang sama tetapi arah konsetrasi rapatan elektronnya berbeda. Arah tiga orbital
terhadap sumbu X, Y dan Z ditunjukan dengan indeks bawah.Arah tiap orbital saling tegak lurus.
c. Sub kulit d
Sub kujlit d mempunyai 5 bentuk orbital yaitu : dxy, dxy, dyz, dz 2, dx2-y2, empat orbital mempunyai bentuk
yang sama tetapi arahnya berbeda yaitu dxy, dxy, dyz, dx 2-y2 sedangkan orbital dz2 mempunyai bentuk yang
berbeda.
SMANSSA JUARA
1
Sifat-sifat Periodik
Unsur-unsur baik dalam satu golongan maupun satu periode memang memiliki kemiripan. Namun, di
antara unsur-unsur tersebut memiliki perbedaan tertentu. Sifat-sifat yang berbeda tersebut berubah dengan
kecenderungan tertentu sesuai dengan berubahnya nomor atom. Kecenderungan tersebut berulang dalam
golongan dan periode berikutnya sehingga disebut dengan sifat periodik. Sifat-sifat periodik tersebut adalah
sebagai berikut.
Ketika sebuah atom kehilangan elektronnya, tarikan inti terhadap elektron terluar dari atom akan
semakin besar, sehingga akan terjadi suatu penciutan terhadap kulit dan menyebabkan jari-jari terlihat mengecil.
Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah atom mendapatkan sebuah elektron, tarikan inti terhadap elektron
terluarnya semakin kecil, sehingga jari-jari atom tersebut terlihat lebih besar.
Keteraturan:
Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan akan terjadi pengecilan jari-jari atom. Hal ini terjadi karena jumlah
valensi terus bertambah namun tidak diikuti dengan penambahan kulit.
Secara vertikal (golongan), penambahan suatu jari-jari atom pada unsur menemukan keteraturan dari atas ke
bawah. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah kulit atom dari golongan unsur.
SMANSSA JUARA
1
Dalam periode, Ei suatu unsur ditemukan semakin bertambah dari arah kiri dan kanan. Hal ini
disebabkna karena adanya penambahan muatan atom namun dalam jumlah kulit yang tetap.
Secara vertikal, penambahan jumlah EI ditemukan dari bawah ke atas pada suatu golongan. Hal ini
dapat dikaitkan dengan ukuran dari atom suatu unsur dimana semakin kecil ukuran atom berarti semakin
dekat jarak elektron valensi terhadap inti atom sehingga gaya tarik inti semakin besar dan untuk melakukan
pelepasan elektron tersebut diperlukan energi yang sangat besar. Namun secara garis besar, keteraturan ini
tidak pernah absolute.
Hal ini terjadi karena adanya energi pasangan (coupling energi), yakni energi yang dimiliki oleh orbital penuh
dan energi tambahan yang dimiliki oleh orbital setengah penuh.
3. Afinitas Elektron
Berseberangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat dikatakan sebagai sejumlah energi yang
dilepaskan suatu atom saat atom tersebut menambahkan suatu elektronnya menjadi suatu anionnya.
SMANSSA JUARA
1
Terjadi pula pengecualian pada unsur dengan orbital s yang terisi penuh dan p setengah penuh, seperti pada
unsur Be dan Mg, serta N dan P.
Ketidakteraturan Afinitas Elektron
Pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memiliki daya tarik tambahan terhadap elektronnya sehingga
muatan efektif pada elektron yang masuk lebih kecil. Hal ini mengakibatkan untuk menambahkan satu elektron
membutuhkan energi dari luar.
4. Elektronegatifitas
Elektronegatifitas dapat dijabarkan sebagai kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom
lain. Elektronegatifitas ini dapat dipangaruhi oleh jari-jari atom dan gaya tarik inti terhadap elektron terluar dari
suatu atom
Keteraturan:
Secara vertikal dalam golongan, keelektronegatifan suatu atom akan semakin kecil. Hal ini karena
kekuatan gaya tarik inti semakin melemah dan cenderung melepaskan elektron.
Secara horizontal, keelektronegatifan semakin ke kanan semakin besar. Hal ini karena semakin banyak
elektron pada kulit terluar dan kemungkinan untuk menarik elektron lain semakin besar.
5. Sifat Kelogaman
Sifat kimia dari unsur-unsur logam dianggap dapat muncul dari kemampuan unsur untuk melepas
elektron untuk membentuk lautan elektron yang mengikat kation bersama-sama dan membentuk ikatan logam [2]
Dalam tabel periodik, sifat kelogaman unsur-unsur semakin berkurang dalam satu periode dan semakin
bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan. Unsur yang bersifat logam memiliki ciri khas yakni mudah
melepaskan elektron sehingga dapat dihubungkan dengan energi ionisasi, yakni sejumlah energi yang
dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.
SMANSSA JUARA
1
A. Aspek Penilaian
Aspek Penilaian
1. Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75= Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
B. Glosarium
Konfigurasi susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau
elektron struktur fisik lainnya
Tabel periodik tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel yang disusun
unsur berkala berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom),
konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia.
Golongan kolom unsur-unsur dalam tabel periodik unsur kimia
SMANSSA JUARA
1
C. Daftar Pustaka
Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014
BSE : https://s.id/CkWkg
Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p
Mengetahui,
SMANSSA JUARA
1
1. Asesmen Diagnostik
Kondisi keluarga siswa Sosial Kamu tinggal dengan siapa saja di rumah? Apa harapan kamu ke
dan emosi siswa depan?
SMANSSA JUARA
1
a. Soal Uraian
No Soal Skor
1 Buatlah tabel yang menjelaskan perbedaan, kelebihan, serta kekurangan model
20
atom mekanika kuantum dan model atom Bohr !
2 Tuliskan konfigurasi elektrondan elektron valensi dari atom 22Ti dan 24Cr 20
3 Jelaskan macam-macam bilangan kuantum
24 20
Tentukan harga bilangan kuantum n, l, m dan s dari elektron terakhir 12 Mg
4 Bagaimana kecenderungan jari-jari, energi ionisasi, afinitas electron, dan
20
keelektronegatifan dalam satu golongan dari atas ke bawah. Jelaskan.
5 Diketahui afinitas elektron Mg = +23 kJ/mol dan Cl = -347 kJ/mol
a. Tentukanlah atom yang lebih mudah menyerap/ menarik elektron?
b. Manakah yang lebih stabil, ion Mg2+ atau atom Mg? 20
c. Manakah yang lebih stabil, atom Cl atai ion Cl– ?
b. Keterampilan Proses
Pesertadidikmempresentasikanhasilkerjakelompokdan memberikantanggapan pada
kelompoklain. Berikut format penilaiannya:
SMANSSA JUARA
1
Namun
retorikanyabelum
sempurna
KERJA SAMA Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menunjukkan sikap menunjukkan menunjukkan
saling bekerja sama sikap saling sikap saling
dalam melaksanakan bekerja sama bekerja sama
kegiatan proses dalam dalam
pembelajaran. melaksanakan melaksanakan
kegiatan proses kegiatan proses
pembelajaran. pembelajaran.
Namun terdapat Namun dengan
beberapa bantuan arahan guru.
siswa
yang menunjukkan
tidak bekerja
sama.
TEMUAN Lengkap dan Kurang lengkap. Tidak lengkap.
sempurna.
3.AsesmenSumatif
1. Teori atom yang menyatakan bahwa reaksi kimia adalah pemisahan, penggabungan, atau penyusunan
kembali atom-atom, sehingga atom tidak bisa dibuat atau dimusnahkan merupakan teori yang
dikemukakan oleh. .
A. Dalton
B. Thomson
C. Niels Bohr
D. Rutherford
E. Max Planck
2. Teori yang menjadi dasar timbulnya model atom modern adalah teori…
A. Rutherford, Niels Bohr dan de Broglie
B. Pauli, Niels Bohr dan de Broglie
C. Rutherford, de Broglie dan Hund
D. de Broglie, Schrodinger dan Heisenberg
E. Dalton, de Broglie dan Heisenberg.
3. Model atom thomson memiliki kelemahan yang tidak dapat menjelaskan…
A. Atom-atom unsur adalah identic
B. Bahwa inti atom bermuatan positif
C. Bahwa proton bermuatan positif
D. Alasan elektron tidak jatuh ke inti
E. Elektron mengelilingi inti atom
4. Teori atom yang dikemukakan oleh J.J Thomson menitikberatkan pada...
A. Atom terdiri dari elektron - elektron
B. Elektron sebagai penyusun utama atom
C. Atom sebagai bola masif yang hanya berisi elektron
D. Atom sebagai bola masif bermuatan positif yang di dalamnya tersebar elektron
sehinggakeseluruhannya bersifat netral
E. Proton dan elektron adalah bagian penyusun atom yang keduanya saling meniadakan.
5. Teori yang menjadi dasar munculnya teori atom modern adalah…
SMANSSA JUARA
1
13. Unsur X memiliki neutron sebanyak 30 dan nomor massanya 65. Lambang unsur X adalah ....
SMANSSA JUARA
1
14. Jika unsur Ni memiliki nomor atom 27 dan nomor massa 59, ion Ni2+ memiliki jumlah proton,
elektron dan neutron berturut – turut adalah ....
A. 25, 25, 30
B. 27, 25, 32
C. 25, 30, 25
D. 30, 25, 25
E. 30, 25, 55
SMANSSA JUARA
1
SMANSSA JUARA