Anda di halaman 1dari 14

PENYELUNDUPAN HUKUM

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Hukum Internasional

Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. Sri Rezeki P : 1930104235


2. Rinoi Gianli : 2120104109
3. Riska Amelia P : 2120104113
4. M. Raihan : 2120104116
5. Nurul Ifada : 2120104119
6. Ayu Regina : 2120104209
7. Nurhalisa Hamrah : 2130104121
8. Rani Astuti : 2130104124
9. Bela : 2130104127
10. Nila Khoirun Nail : 2130104128
11. Besse Anisa Putri : 2130104129
12. Widya Efrilia : 2130104130
13. Putri Nabila : 2130104132
14. Rabis Pebrianto : 2130104133
15. Ginda Aris Tania : 2130104135
16. Aldi Wira Pranata : 2130104140

KELAS : 21174 / HES.4


DOSEN PEMBIMBING
Dr RR Rina Antasari, S.H.,M.Hum

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan puji syukur
penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Shoawat serta salam tak lupa pula
penyusun panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah PENYELUNDUPAN HUKUM ini dengan sebaik – baik mungkin.

Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Hukum
Pidana, penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi teman – teman sekalian dan
dapat memperluas pengetahuan mengenai penyelundupan hukm.

Penyusun banyak mengucapkan kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Hukum


Internasional, Ibu Dr. RR Rina Antasari S.H.,M.Hum. yang telah memberikan ilmunya,
bimbingan, serta kesabaran sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat wakatu.

Uraian pada setiap materi pada makalah ini, penyusun sajikan relative singkat. Adapun
untuk penelusuran yang lebih jauh ata mendalam dapat membaca buku – buku rujukan yang
telah penyusun sebutkan.

Tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik, saran, dan masukan yang
membangun sengat diharapkan bagi seluruh pihak, dalam proses membangun mutu dalam
karya selanjutnya.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan – rekan mahasiswa
lainnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 24 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii


DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH ...............................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................................3
A. PENGERTIAN PENYELUNDUPAN HUKUM ......................................................3
B. HUBUNGAN PH DENGAN TRIBUM ....................................................................4
C. TUJUAN PENYELUNDUPAN HUKUM ................................................................5
D. AKIBAT PENYELUNDUPAN HUKUM ................................................................7
E. CONTOH KASUS PENYELUNDUPAN HUKUM .................................................8

BAB III
PENUTUP..............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN ..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyeludupan hukum sering terkait dengan perdagangan terlarang, termasuk narkotika,


senjata, manusia, satwa liar, barang antik, bahan berbahaya, dan produk-produk palsu. Faktor
ekonomi, sosial, dan politik dapat mempengaruhi tingkat perdagangan ilegal ini.

Penyeludupan hukum seringkali didorong oleh motivasi finansial. Kegiatan ilegal ini dapat
menghasilkan keuntungan besar bagi para penyelundup, karena mereka dapat menjual barang
atau bahan-bahan tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi di pasar ilegal.

Kegagalan sistem hukum dalam mengatasi penyeludupan hukum menjadi latar belakang
penting dalam mengkaji masalah ini. Lemahnya penegakan hukum, korupsi, dan kurangnya
sumber daya dapat mempermudah para penyelundup untuk beroperasi.

Penyeludupan hukum memiliki dampak negatif yang signifikan. Hal ini meliputi kerugian
ekonomi, keamanan nasional, stabilitas sosial, hak asasi manusia, dan lingkungan. Dalam
beberapa kasus, penyeludupan hukum juga terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia,
seperti perdagangan manusia dan eksploitasi buruh.

upaya penanggulangan yang dilakukan oleh negara-negara dan organisasi internasional.


Ini meliputi langkah-langkah seperti perbaikan sistem perbatasan, kerja sama internasional,
peningkatan hukuman bagi pelaku, dan program pencegahan yang bertujuan mengurangi
motivasi dan kesempatan bagi penyelundup.

2. Rumusan Masalah
1. Apa Yang di Maksud Dengan Penyelundupan Hukum?
2. Bagaimana Hubungan Penyelundupan Hukum dengan Ketertiban Hukum?
3. Apa Tujuan dan Akibat Penyelundupan Hukum?
4. Apa Contoh Kasus Penyelunpan Hukum?

1
3. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Yang di Maksud Dengan Penyelundupan Hukum
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Penyelundupan Hukum dengan Ketertiban
Hukum
3. Untuk Mengetahui Tujuan dan Akibat Penyelundupan Hukum
4. Untuk Mengetahui Contoh Kasus Penyelunpan Hukum

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Penyeundupan Hukum

Penyeludupan hukum, juga dikenal sebagai perdagangan hukum terlarang atau


perdagangan gelap, merujuk pada kegiatan ilegal mengenai barang-barang yang melanggar
hukum dan dibawa secara sembunyi-sembunyi ke dalam atau keluar dari suatu negara.
Penyeludupan hukum mencakup berbagai jenis kegiatan ilegal, termasuk perdagangan
narkotika, senjata ilegal, manusia, satwa liar yang dilindungi, barang-barang palsu, dan lain
sebagainya.

Penyeludupan hukum biasanya melibatkan jaringan perdagangan internasional yang


kompleks, yang terdiri dari penyelundup, pengedar, dan penerima barang ilegal. Mereka
menggunakan berbagai metode dan jalur untuk menghindari pemeriksaan dan penyitaan oleh
otoritas yang berwenang, seperti menyembunyikan barang dalam kargo yang sah,
menggunakan jalur rahasia, atau mengkorupsi petugas keamanan.

Aktivitas penyeludupan hukum memiliki dampak yang serius terhadap masyarakat dan
perekonomian. Perdagangan narkotika, misalnya, dapat menyebabkan penyalahgunaan zat
terlarang, kecanduan, kekerasan, dan kerusakan sosial lainnya. Penyeludupan senjata ilegal
dapat memperburuk konflik dan kekerasan di berbagai wilayah. Selain itu, penyeludupan
manusia merupakan bentuk eksploitasi yang serius dan melanggar hak asasi manusia.

Pemerintah di seluruh dunia berusaha untuk memerangi penyeludupan hukum melalui


penegakan hukum yang ketat, kerja sama internasional, dan langkah-langkah keamanan
yang ditingkatkan di perbatasan. Organisasi internasional, seperti Interpol dan United
Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), juga berperan penting dalam upaya ini
dengan menyediakan kerangka kerja koordinasi dan bantuan teknis kepada negara-negara
anggota.1

Selain upaya pencegahan dan penindakan, penting juga untuk mengatasi akar penyebab
penyeludupan hukum, seperti kemiskinan, ketidakstabilan politik, dan korupsi. Dengan
mengatasi masalah ini, diharapkan dapat mengurangi insentif bagi individu atau kelompok
untuk terlibat dalam kegiatan penyeludupan hukum.

1
United Nations Office on Drugs and Crime. (n.d.). Smuggling of Migrants. Diakses pada 24 Mei 2023, dari
https://www.unodc.org/unodc/en/human-trafficking/smuggling-of-migrants.html

3
Penting untuk dicatat bahwa informasi di atas mencerminkan pengetahuan saya hingga
September 2021. Kondisi dan upaya penanggulangan penyeludupan hukum dapat berubah
seiring berjalannya waktu.

Penyelundupan hukum merujuk pada praktik melanggar atau menghindari aturan


hukum yang berlaku dalam suatu negara atau yurisdiksi tertentu. Ini melibatkan tindakan
seseorang atau sekelompok orang yang dengan sengaja melanggar hukum untuk mencapai
keuntungan pribadi atau kelompok, atau untuk menghindari sanksi hukum yang seharusnya
mereka terima.

Penyelundupan hukum dapat terjadi dalam berbagai bidang, seperti perdagangan


narkotika, senjata, manusia, atau barang-barang mewah ilegal, pelarian pajak, penipuan
keuangan, pernikahan palsu untuk tujuan imigrasi, atau pelanggaran hak kekayaan
intelektual, untuk beberapa contoh. Praktik penyelundupan hukum sering melibatkan
aktivitas ilegal, pengabaian aturan perbatasan, manipulasi dokumen, korupsi, atau penipuan.
Tujuan utama dari penyelundupan hukum adalah untuk menghindari atau mengeksploitasi
sistem hukum yang berlaku demi keuntungan pribadi atau kelompok.2

Penyelundupan hukum sering kali melanggar hukum negara tersebut, hukum


internasional, atau perjanjian yang mengatur perdagangan dan kegiatan lintas negara
lainnya. Praktik ini merugikan masyarakat, merusak keamanan, ekonomi, dan ketertiban
hukum, serta mengancam hak asasi manusia.Pemerintah dan lembaga penegak hukum
memiliki peran penting dalam mencegah, mengungkap, dan menghukum pelaku
penyelundupan hukum. Langkah-langkah seperti peningkatan keamanan perbatasan,
kerjasama internasional, penguatan penegakan hukum, dan pendidikan masyarakat tentang
konsekuensi penyelundupan hukum merupakan bagian dari upaya untuk memerangi praktik
ini dan mempertahankan ketertiban hukum.3

2. Hubungan Penyelundupan Hukum Dengan Ketertiban Hukum

Penyelundupan hukum memiliki hubungan yang erat dengan ketertiban hukum.


Ketertiban hukum merujuk pada keadaan di mana hukum ditegakkan secara adil dan
konsisten, dan aturan hukum dihormati dan dipatuhi oleh masyarakat. Dalam konteks ini,
penyelundupan hukum melanggar prinsip-prinsip dan ketentuan hukum yang ditetapkan oleh
pemerintah. Penyelundupan hukum merupakan tindakan yang melanggar peraturan

2
Susanti, Dyah Ochtorina dan A'an Efendi. 2014. Penelitian Hukum (Legal Research). Jakarta: Sinar Grafika.
3
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 2010. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Rajawali Press.

4
perdagangan internasional, seperti bea cukai, perpajakan, atau regulasi lainnya. Hal ini
menciptakan ketidakseimbangan dalam penerapan hukum dan mengancam ketertiban hukum.
Berikut adalah beberapa hubungan antara penyelundupan hukum dan ketertiban hukum:

a. Pelanggaran Hukum: Penyelundupan hukum melanggar hukum dan peraturan yang


berlaku. Dalam ketertiban hukum yang baik, aturan hukum harus dihormati dan
dipatuhi oleh semua pihak. Pelanggaran hukum seperti penyelundupan hukum
merusak prinsip-prinsip ketertiban hukum yang fundamental.
b. Kelemahan Sistem Hukum: Penyelundupan hukum menunjukkan kelemahan dalam
sistem hukum yang dapat dimanfaatkan oleh individu atau kelompok tertentu. Ini
menciptakan ketidakseimbangan dalam penerapan hukum dan dapat merusak
kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum secara keseluruhan.
c. Kerugian Sosial dan Ekonomi: Penyelundupan hukum memiliki dampak negatif yang
signifikan pada masyarakat dan ekonomi. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian
keuangan bagi negara, merusak persaingan yang adil, dan meningkatkan kejahatan
terorganisir. Ini berdampak negatif pada ketertiban sosial dan ekonomi secara
keseluruhan.4
d. Perlindungan Hukum yang Adil: Ketertiban hukum memastikan bahwa setiap orang
tunduk pada hukum yang sama dan mendapatkan perlindungan hukum yang adil.
Penyelundupan hukum melanggar prinsip-prinsip ini dan dapat mengakibatkan
ketidakadilan dalam penerapan hukum. Ini dapat merusak keyakinan masyarakat
terhadap keadilan sistem hukum.

Untuk menjaga ketertiban hukum, pemerintah dan lembaga penegak hukum harus
mengambil tindakan tegas untuk mencegah, mengungkap, dan menghukum pelaku
penyelundupan hukum. Ini melibatkan penegakan hukum yang ketat, peningkatan keamanan
perbatasan, dan peningkatan kerjasama internasional dalam pemberantasan penyelundupan
hukum.

3. Tujuan Penyelundupan Hukum

Tujuan utama dari penyelundupan hukum adalah untuk menghindari atau


mengeksploitasi sistem hukum yang berlaku dengan cara-cara ilegal atau tidak etis.
Penyelundupan hukum sering kali dilakukan dengan motivasi untuk mencapai keuntungan

4
The World Bank. (2019). The Economic and Social Impacts of Smuggling of Migrants. Diakses pada 24 Mei
2023, dari https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/31699

5
finansial atau keuntungan lainnya. Berikut ini adalah beberapa tujuan umum yang mungkin
menjadi motivasi di balik praktik penyelundupan hukum:

a. Keuntungan Finansial: Salah satu tujuan utama dari penyelundupan hukum adalah
untuk memperoleh keuntungan finansial. Misalnya, dalam kasus penyelundupan
barang terlarang, seperti narkotika, senjata, atau barang-barang mewah, pelaku
berusaha untuk mendapatkan laba yang tinggi melalui perdagangan illegal
b. Menghindari Penegakan Hukum: Penyelundupan hukum juga dapat dilakukan dengan
tujuan untuk menghindari penegakan hukum. Contohnya, individu yang terlibat dalam
kegiatan ilegal atau kejahatan tertentu mungkin mencoba menyembunyikan aktivitas
mereka dengan cara menyelundupkan barang atau informasi yang terkait dengan
kegiatan ilegal tersebut.5
c. Mendapatkan Keuntungan Imigrasi: Penyelundupan hukum juga dapat terkait dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan imigrasi. Sebagai contoh, dalam kasus
pernikahan palsu atau penikahan imigrasi, individu atau pasangan dapat mencoba
memperoleh status tinggal atau kewarganegaraan di negara tertentu dengan cara
mengeksploitasi sistem pernikahan dan imigrasi.
d. Membentuk Jaringan Kriminal: Penyelundupan hukum sering kali melibatkan
jaringan kriminal yang luas. Pelaku dapat mencoba membangun atau memperluas
jaringan kriminal mereka dengan melakukan penyelundupan, baik itu narkotika,
senjata, manusia, atau barang ilegal lainnya. Hal ini dapat memberikan mereka
keuntungan lebih lanjut dalam kegiatan kriminal mereka.
e. Menghindari Pembatasan atau Regulasi: Beberapa individu atau kelompok mungkin
terlibat dalam penyelundupan hukum dengan tujuan untuk menghindari pembatasan
atau regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah. Misalnya, mereka dapat mencoba
menghindari pembayaran pajak, bea cukai, atau aturan perdagangan internasional
dengan cara menyelundupkan barang-barang atau informasi yang terkait.

Dalam setiap kasus penyelundupan hukum, tujuan tersebut melanggar hukum dan dapat
memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap keamanan, ekonomi, dan ketertiban
hukum. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga penegak hukum bekerja keras untuk

5
Gautama, Soedargo. 1973. Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia. Bandung: Alumni.

6
mencegah, mengungkap, dan menghukum pelaku penyelundupan hukum demi menjaga
ketertiban dan keadilan

4. Akibat Penyelundupan Hukum

Penyelundupan hukum memiliki sejumlah akibat yang dapat merugikan individu,


masyarakat, dan negara secara umum. Berikut adalah beberapa akibat yang sering terkait
dengan praktik penyelundupan hukum:

a. Kerugian Keuangan: Penyelundupan hukum dapat menyebabkan kerugian keuangan


yang signifikan bagi negara. Misalnya, penyelundupan narkotika atau barang-barang
mewah ilegal dapat mengurangi penerimaan pajak dan bea cukai yang seharusnya
diterima oleh pemerintah. Hal ini dapat mengganggu anggaran negara dan
menyebabkan ketidakseimbangan fiskal.
b. Dampak Ekonomi: Penyelundupan hukum juga memiliki dampak negatif pada
perekonomian. Praktik ini dapat merusak persaingan yang adil karena barang-barang
ilegal biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah daripada produk yang sah.
Selain itu, penyelundupan hukum juga dapat merugikan industri lokal dan
menciptakan ketidakstabilan dalam pasar.
c. Ancaman Keamanan: Beberapa bentuk penyelundupan hukum, seperti penyelundupan
senjata atau bahan peledak, dapat mengancam keamanan dan stabilitas suatu negara.
Senjata atau bahan peledak yang masuk secara ilegal dapat digunakan dalam kegiatan
kriminal, terorisme, atau konflik bersenjata.
d. Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Penyelundupan manusia merupakan bentuk
penyelundupan hukum yang melibatkan eksploitasi dan perdagangan manusia. Praktik
ini melanggar hak asasi manusia, mengabaikan martabat manusia, dan dapat
menyebabkan penderitaan fisik, psikologis, dan emosional bagi korban.6
e. Kerusakan Lingkungan: Penyelundupan hukum dapat berdampak negatif pada
lingkungan. Misalnya, penyelundupan satwa liar atau bagian tubuhnya yang
dilindungi dapat menyebabkan kepunahan spesies dan mengganggu ekosistem alami.
f. Penghancuran Sistem Hukum: Penyelundupan hukum merusak kepercayaan
masyarakat terhadap sistem hukum dan melemahkan integritas institusi penegak
hukum. Praktik ini menciptakan ketidakadilan, ketimpangan, dan korupsi dalam
penerapan hukum, yang dapat mengancam ketertiban hukum secara keseluruhan.

6
Hardjowahono, Bayu Seto. 2013. Dasar-Dasar Hukum PerdataInternasional. Bandung: Citra Aditya Bakti.

7
Untuk melawan penyelundupan hukum dan mengatasi akibat-akibatnya, pemerintah dan
lembaga penegak hukum harus meningkatkan keamanan perbatasan, meningkatkan
kerjasama internasional, dan memberlakukan hukuman yang tegas bagi pelaku
penyelundupan hukum. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi negatif
penyelundupan hukum juga penting untuk mencegah praktik ini.

5. Contoh Kasus Penyelundupan Hukum

Berikut adalah beberapa contoh kasus penyelundupan hukum yang pernah terjadi:

a. Kasus Pernikahan Palsu untuk Imigrasi: Penyelundupan hukum dalam kasus


pernikahan palsu untuk tujuan imigrasi sering terjadi. Dalam skenario ini, individu
atau pasangan yang bukan warga negara atau penduduk sah suatu negara
menyelenggarakan pernikahan palsu dengan warga negara atau penduduk sah negara
tersebut agar dapat memperoleh status tinggal atau kewarganegaraan secara ilegal.
b. Penyelundupan Barang Palsu: Kasus penyelundupan hukum juga terkait dengan
perdagangan barang palsu atau barang dengan merek palsu. Pelaku penyelundupan ini
memproduksi atau menyelundupkan barang-barang palsu yang melanggar hak
kekayaan intelektual, seperti merek dagang, hak cipta, atau paten. Contohnya adalah
penyelundupan produk elektronik, pakaian, atau aksesori merek palsu.7
c. Penyelundupan Bahan Berbahaya: Penyelundupan hukum juga terjadi dalam kasus
penyelundupan bahan berbahaya atau terlarang, seperti bahan kimia beracun, bahan
peledak, atau limbah berbahaya. Pelaku penyelundupan ini menggunakan metode
penyembunyian atau manipulasi dokumen untuk memasukkan bahan-bahan tersebut
secara ilegal ke dalam suatu negara.
d. Penyelundupan Satwa dan Produk Hewan Liar: Penyelundupan hukum dalam kasus
perdagangan satwa liar atau produk hewan liar juga sering terjadi. Contohnya adalah
penyelundupan gading gajah, kulit hewan yang dilindungi, atau spesies satwa langka
yang dilindungi. Praktik ini merusak keanekaragaman hayati dan melanggar hukum
perlindungan satwa liar.
e. Penyelundupan Informasi Rahasia: Penyelundupan hukum juga dapat terjadi dalam
kasus penyelundupan informasi rahasia atau data penting secara ilegal. Contohnya
adalah pencurian data perusahaan, rahasia dagang, atau informasi strategis yang

7
Hartono, Sunaryati. 1976. Pokok-Pokok Hukum Perdata Internasional. Bandung: Binacipta.

8
dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu dengan tujuan keuntungan finansial
atau keuntungan kompetitif.

Penting untuk dicatat bahwa penyelundupan hukum merupakan pelanggaran hukum dan
dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius. Pemerintah dan lembaga penegak hukum
bertanggung jawab untuk mengungkap dan menghukum pelaku penyelundupan hukum demi
menjaga ketertiban hukum dan melindungi kepentingan masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyelundupan hukum adalah praktik melanggar atau menghindari aturan hukum yang
berlaku dalam suatu negara atau yurisdiksi. Tujuannya adalah untuk mencapai keuntungan
pribadi atau kelompok, atau untuk menghindari sanksi hukum. Beberapa contoh
penyelundupan hukum meliputi perdagangan narkotika, senjata, manusia, barang mewah
ilegal, pernikahan palsu untuk imigrasi, atau pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Penyelundupan hukum merugikan masyarakat, merusak keamanan, ekonomi, dan


ketertiban hukum, serta mengancam hak asasi manusia. Oleh karena itu, pemerintah dan
lembaga penegak hukum memiliki peran penting dalam mencegah, mengungkap, dan
menghukum pelaku penyelundupan hukum.

Upaya untuk memerangi penyelundupan hukum meliputi peningkatan keamanan


perbatasan, kerjasama internasional, penguatan penegakan hukum, dan pendidikan
masyarakat tentang konsekuensi penyelundupan hukum. Penyelundupan hukum merupakan
pelanggaran hukum dan dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius. Oleh karena itu,
penting bagi individu dan masyarakat untuk memahami pentingnya mematuhi aturan hukum
dan bekerja sama dalam menjaga ketertiban hukum.

10
DAFTAR PUSTAKA

United Nations Office on Drugs and Crime. (n.d.). Smuggling of Migrants. Diakses pada
24 Mei 2023, dari https://www.unodc.org/unodc/en/human-trafficking/smuggling-of-
migrants.html

The World Bank. (2019). The Economic and Social Impacts of Smuggling of Migrants.
Diakses pada 24 Mei 2023, dari https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/31699

Gautama, Soedargo. 1973. Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia. Bandung:


Alumni.

Hardjowahono, Bayu Seto. 2013. Dasar-Dasar Hukum PerdataInternasional. Bandung:


Citra Aditya Bakti.

Hartono, Sunaryati. 1976. Pokok-Pokok Hukum Perdata Internasional. Bandung:


Binacipta.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 2010. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta:
Rajawali Press.

Susanti, Dyah Ochtorina dan A'an Efendi. 2014. Penelitian Hukum (Legal Research).
Jakarta: Sinar Grafika.

11

Anda mungkin juga menyukai