Anda di halaman 1dari 61

BAB III

PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN

A. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

Dalam melaksanakan aksi perubahan telah diuraikan inovasi yang akan digunakan
untuk menjawab permasalahan pokok yang dihadapi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi Kepala Sekretariat Bidang Pendidikan dan Peran Serta
Masyarakat KPK. Inovasi dimaksud adalah pembangunan Dashboard EKSTRAKSI
(Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi). Dalam rangka mengimplementasikan inovasi
dimaksud, telah disusun tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sesuai
dengan pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut, beberapa capaian yang diperoleh
dari pembangunan Dashboard EKSTRAKSI, antara lain:

1. Proses pengambilan keputusan dalam aktualisasi kepemimpinan kinerja


secara berintegritas
Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk
mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Menjadi pemimpin harus mampu mengoptimalkan sumberdaya yang ada.
Sejalan dengan yang disampaikan Rivai (2013:3), sehingga dalam suatu
organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan oleh organisasi. Proses
kepemimpinan yang dilakukan Project Leader terdefinisi antara lain:

a. Kepemimpinan Transformasional
Mengutip dari paparan yang disampaikan dalam pembelajaran PKA, maka
gaya kepemimpinan yang dinilai efektif adalah gaya kepemimpinan
transformasional, yaitu pimpinan yang visioner, penuh inovasi, memandang
nilai-nilai organisasi sebagai nilai-nilai luhur, menekankan ‘human nature’
dan empati serta memiliki kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan

55 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
cara-cara tertentu. Demikian pula dalam pelaksanaan aksi perubahan ini
dibutuhkan kepemimpinan yang transformasional untuk menggerakkan
sumber daya yang ada terutama sumber daya manusia, antara lain dengan
menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan trasformasional yaitu:
a. Membangun kedekatan hubungan;
b. Memberikan tantangan untuk selalu ‘naik kelas’;
c. Meningkatkan motivasi; dan
d. Memberikan ruang dan kepercayaan kepada anggota tim.
Dalam aktualisasi membangun EKSTRAKSI, Project Leader telah
menerapkan prinsip kepemimpinan transformatif, merujuk Bas dan Avolio
dikutip Djamaludin Ancok (2013:120) terdapat 4 dimensi yaitu Idealized
influence (pengaruh yang di idealkan) adalah sifat-sifat keteladaan (role
model) yang ditujukan kepada para pengikut dari pemimpinnya, Intellectual
stimulation tim afektif akan merasa bahwa Project Leader mendorongnya
untuk memikirkan kembali cara kerja yang baru yaitu EKSTRAKSI,
Individualized consideration (pertimbangan individu) tim akan merasa
diperhatikan dan diperlukan secara khusus oleh Project Leader, Inspriration
motivation (motivasi inspirasi) adalah sifat yang memberikan inspirasi dalam
bekerja sama, mengajak, memotivasi tim inovator untuk mewujudkan sebuah
cita-cita bersama yaitu membangun EKSTRAKSI.

b. Ketepatan dalam Pembuatan Kebijakan/Keputusan


Dalam aksi perubahan ini, project leader sebagai pemimpin harus
memutuskan ide inovasi apa yang harus di aktualisasikan dalam aksi
perubahannya, ketepatan dalam membuat kebijakan atau pengambilan
keputusan menjadi hal yang penting harus dilakukan. Project Leader
memulainya dari proses POAC (Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling). Dalam membangun EKSTRAKSI, project leader melakukan
identifikasi masalah terlebih dahulu menggunakan USG, kemudian menapis
penyebab menggunakan fishbone, melakukan diskusi atau FGD untuk

56 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
memutuskan aksi perubahan apa yang diperlukan oleh stakeholder, baru
mengaktualisasikan bersama tim inovator dan kemudian mengontrol
ketepatan kegiatan apakah sesuai dengan jadual.

Membangun kolaborasi agar gagasan EKSTRAKSI terpublikasi secara


massif dan dapat di duplikasi oleh unit kerja lainnya. Aksi perubahan
EKSTRAKSI dapat diwujudkan telah berdasarkan prinsip dan tahapan dalam
pengambilan keputusan. Menurut Herbert A. Simon terdiri dari tiga tahap
pokok, yaitu: Penyelidikan (Inteligence) , Perancangan (Design) dan
Pemilihan (Choice). Dalam pengambilan keputusan, Project Leader juga
mendasarkan pada bukti/ kebutuhan stakeholder, dalam hal ini Deputi dan
Struktural lingkup Kedeputian Dikmas, sebelum menentukan aksi perubahan,
Project Leader melakukan observasi dan expert judgment dari pranata,
arsiparis dan pelaksana di lingkup Kedeputian Dikmas dan koordinasi dengan
mentor terlebih dahulu untuk mendapatkan dasar, bukti / evidence. Hal ini
sejalan dengan Sudarno (2018) yang menjelaskan bahwa kebijakan berbasis
bukti sangat perlu dikarenakan dapat dilihat dari segi efektivitas, efisiensi,
orientasi layanan publik, akuntabilitas, demokrasi dan kepercayaan. Analisis
berbasis bukti yang sistematis merupakan unsur yang sangat penting dalam
semua pembuatan perencanaan yang baik.

Dalam pelaksanaan aksi perubahan EKSTRAKSI ini telah


mengimplementasikan seluruh prinsip – prinsip kepemimpinan kinerja, antara
lain:
1. Sebelum mengambil keputusan, project leader membentuk tim inovator
terlebih dahulu. Karena leader tidak akan ada artinya tanpa tim yang solid.
Disini leader mempengaruhi anggota tim bahwa sebenarnya ide ini
bukanlah untuk kepentingan PKA saja, namun mempunyai misi yang lebih
besar untuk memberikan manfaat terhadap organsasi, sehingga seluruh

57 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
anggota tim berkerja sama tergerak untuk memberikan hasil terbaiknya
dalam melakukan pelayanan, yaitu mengembangan kompetensi;
2. Setelah terbentuk melalui SK Deputi Dikmas KPK, tim inovator melakukan
curah pendapat, berdiskusi untuk merencanakan apa saja yang harus
dilakukan serta pembagian tugas, dalam proses ini project leader
mencatat setiap pendapat dan usulan anggota tim innovator, selanjutnya
membuat keputusan apa saja yang harus dilakukan;
3. Project leader memahami bahwa making policy harus berdasarkan
evidence, sehingga perlu membuat survey sehingga penentuan aksi
perubahan bukan berdasarkan dari keinginan pribadi namun menyerap
seluruh aspirasi stakeholder terkait;
4. Aktualisasi dari keputusan yang telah ditetapkan diharapkan dapat
meningkatkan kinerja. Untuk dapat mempunyai pengikut (follower),
seorang pemimpin harus berintegritas, kesesuaian apa yang
dikatakan/disampaikan dengan apa yang dilakukan/dilaksanakan dan
dapat menjadi teladan yang utuh dalam berbagai aktivitas dan
kesempatan.

2. Proses pengambilan keputusan dalam aktualisasi kepemimpinan kinerja


a. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
Integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan dan
perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma atau nilai yang berlaku
dalam suatu organisasi. Sedangkan Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik (Perpres No. 29 Tahun 2014). Dalam
peningkatan integritas dan akuntabilitas kinerja dibutuhkan setidaknya
adalah:

58 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
1. Keteladanan dalam memimpin, saat ini anggota tim khususnya dan staf
pada umumnya lebih mampu mengikuti nilai-nilai luhur organisasi
khususnya integritas dengan menyerap keteladanan dari pimpinan pada
unit kerjanya;
2. Kedisiplinan dalam bekerja, dalam melaksanakan aksi perubahan
dibutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh tim untuk melaksanakan
tugas masing-masing sesuai dengan waktu yang telah ditentukan/tepat
waktu, dan meminimalisir kesalahan;
3. Aksi Perubahan sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja organisasi,
dalam melaksanakan tugas dan fungsi, seringkali terdapat beberapa
kendala atau tantangan yang terjadi seperti kurangnya sarana dan
prasarana, tim yang kurang engange atau informasi yang tidak mengalir
sesuai kebutuhan, bahkan sulitnya mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Sekretariat Kedeputian Bidang Dikmas diharapkan mampu
menyediakan informasi untuk pelaksanaan monitoring/pemantauan
kegiatan di lapangan dan laporan yang dikerjakan oleh para pegawai.
Dengan adanya aksi perubahan ini diharapkan kendala tersebut dapat
diatasi dan mampu meningkatkan kinerja organisasi;
4. Melaksanakan perencanaan secara matang, untuk menjamin
akuntabilitas kinerja harus disusun perencanaan tujuan, pemanfaatan
sumber daya, pembagian tugas, jangka waktu dan capaian;
5. Keterlibatan penuh seluruh tim untuk mewujudkan tim yang tangguh,
maka Project Leader harus mampu memberikan keyakinan bahwa aksi
perubahan ini mampu menyelesaikan permasalahan yang diangkat dan
meningkatkan kinerja organisasi dengan kemudahan-kemudahan yang
diberikan dari hasil aksi perubahan.

59 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
b. Pengelolaan Budaya Kerja (Pemanfaatan Information Technology)
Budaya Kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang – ulang oleh
pegawai dalam suatu organisasi, dimana pelaku organisasi secara moral
telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut harus ditaati dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Hadari Nawawi, dalam
bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2003).
Pengelolaan Budaya Kerja (Pemanfaatan IT), dalam mengelola budaya kerja
berbasis IT, saat ini telah relatif berjalan lancar karena sebagian besar
pegawai sudah terbiasa dengan penggunaan IT dalam bekerja, baik
perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam era VUCA tentu ada
perubahan budaya kerja yang sebelumnya klasikal menjadi era IT. Project
Leader menginisiasi untuk membangun EKSTRAKSI agar dapat mengelola
perubahan budaya kerja di era VUCA dan mengoptimalkan self learning di
lingkungan Kedeputian Bidang Dikmas KPK. EKSTRAKSI dapat menghemat
anggaran sampai 300 juta, karena inovasi pembuatan dashboard
EKSTRAKSI yang menjadi salah satu solusi untuk penyelarasan eksekusi
strategi aksi dan peningkatan kinerja di lingkungan Kedeputian Dikmas KPK
tidak ada penambahan anggaran, efisiensi pembiayaan dengan
mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di Sekretariat Bidang
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat dan Direktorat Manajemen Informasi
KPK, selain itu juga efisiensi waktu, dari sebelumnya paling cepat
memperoleh informasi dan data dalam 60 (enam puluh) menit karena
berjenjang dari Deputi sampai dengan anggota tim, dapat di pangkas hanya
dalam hitungan detik.

60 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
c. Membangun Jejaring dan Kolaborasi
Membangun jejaring dan kolaborasi dalam melaksanakan aksi perubahan,
project leader dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber daya dan
stakeholder yang ada, baik di dalam maupun di luar Kedeputian, sehingga
dituntut mampu memilih strategi komunikasi yang tepat untuk membangun
jejaring sesuai dengan karakter dan posisi/jabatan. Membangun jejaring dan
kolaborasi untuk mengaktualisasikan EKSTRAKSI tentu tidak dapat berdiri
sendiri, harus membangun jejaring kolaborasi. Menurut Scharge (1995)
dalam Aggranoff dan McGuire (2003:4) mengemukakan kolaborasi
merupakan hubungan yang digunakan dalam sebuah keterbatasan, misalnya
informasi, uang dan waktu, di rancang untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dengan menciptakan sebuah solusi. Fendt (2010: 22) juga
menyampaikan bahwa terdapat tiga alasan melakukan kolaborasi dari
sebuah organisasi : karena tanpa bantuan stakeholder lain, tidak dapat
menyelesaikan tugas tertentu sendiri, agar dapat memperoleh keuntungan
yang lebih besar daripada dengan bekerja sendiri serta agar dapat memiliki
daya saing di pasar karena dapat menekan biaya produksi dan menghasilkan
produk yang murah.

Dalam membangun EKSTRAKSI, project leader sangat menyadari bahwa


perlu berkolaborasi dengan lintas stakeholder, dengan demikian EKSTRAKSI
tidak hanya dimiliki oleh Kedeputian Dikmas KPK namun dapat juga
digunakan oleh seluruh Kedeputian, bahkan Sekretariat Jenderal KPK.
Dalam proses membangun EKSTRAKSI, project leader telah berkolaborasi
dengan Sekretariat Kedeputian Koordinasi dan Supervisi KPK, Sekretariat
Kedeputian Pencegahan dan Monitoring KPK, Sekretariat Kedeputian
Informasi dan data KPK dan juga Pusat Perencanaan Strategis
Pemberantasan Korupsi KPK RI.

61 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Berikut diuraikan matrik stakeholder berdasarkan identifikasi stakeholder,
yaitu:

Power

LATENTS PROMOTERS
1. Kepala Pusrenstra PK; 1. Deputi Dikmas;
2. Kepala Biro Keuangan; 2. Direktur Jardik;
3. Direktur Man. Informasi. 3. Direktur Soskam;
4. Direktur Permas;
5. Direktur Diklat.

Interest
APHATETICS
DEFENDERS
1. Kepala Set. Korsup;
1. MMKO Dit. Jardik;
2. Kepala Set. Gahmon;
2. MMKO Dit. Soskam;
3. Kepala Set. Dakusi;
3. MMKO Dit. Permas;
4. Kepala Set. Inda.
4. MMKO Dit. Diklat.

Setelah project leader melaksanaan aksi perubahan, gambaran peta


stakeholder tersebut menjadi berubah, berbagai strategi komunikasi untuk
melakukan pendekatan agar yang sebelumnya berada di matriks latents,
aphatetics dan defenders dapat di dorong dan berubah juga menjadi berada
di matriks promoters. Indikator keberhasilan menjalankan strategi komunikasi
dalam aksi perubahan adalah seluruh stakeholders yang berpindah kelompok
yakni dari posisi kelompok yang kurang berperan kepada posisi yang lebih
berperan dalam pengembangan aksi perubahan di masa yang akan datang.
Setelah dilaksanakan strategi komunikasi di atas dalam pelaksanaan aksi
perubahan terjadi perubahan posisi stakeholders eksternal. Dengan kata lain,
terjadi perubahan posisi stakeholder dari kelompok latents ke promoters,
demikian juga dari kelompok apathetics ke promoters.

62 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Kelompok latents yaitu Pimpinan, Kepala Pusat Perencanaan Strategis
Pemberantasan Korupsi, dan Kepala Biro Keuangan memiliki pengaruh yang
besar dengan kepentingan yang rendah terhadap tercapainya output dari aksi
perubahan ini, namun kelompok ini berpindah kedalam kelompok promoters
dengan strategi komunikasi persuasi dan diskusi yang intensif melalui surat
elektronik (e-mail), pertemuan, FGD, komunikasi lisan melalui telefon dan
sosial media (Whats App) dengan menjelaskan tujuan, manfaat dan dampak
dashboard EKSTRAKSI untuk meningkatkan kinerja, tidak saja pada
Kedeputian Dikmas KPK, namun seluruh insan KPK.

Pihak yang sangat berkepentingan namun memiliki pengaruh yang kecil


(Kelompok Defenders) yaitu para MMKO (Mitra Manajer Kinerja Organisasi)
dari 4 (empat) Direktorat, yaitu Direktorat Jejaring Pendidikan (Jardik),
Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi (Soskam), Direktorat
Pembinaan Peran Serta Masyarakat (Permas), dan Direktorat Pendidikan
dan Pelatihan Antikorupsi (Diklat Aksi) dapat berubah menjadi kelompok
Promoters dengan strategi komunikasi persuasi dan diskusi yang intensif
melalui surat elektronik (e-mail), pertemuan FGD, komunikasi lisan melalui
telefon dan sosial media (Whatss App).

Sementara kelompok apathetic yang tidak memiliki pengaruh dan


kepentingan terhadap pencapaian hasil aksi perubahan ini, agar staheholder
dari kelompok ini tertarik untuk mengimplementasikan output dari aksi
perubahan dengan menggunakan strategi komunikasi yang intensif melalui
surat, pertemuan FGD bahwa dengan dashboard EKSTAKSI dapat
dimanfaatkan untuk publikasi dalam hal mengubah dokumen kinerja menjadi
produk informasi dan dapat digunakan dalam pengelolaan kinerja di unit Kerja
masing-masing.

63 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Interest (-) Power (+) Interest (+) Power (+)
Strategi komunikasi yang digunakan Strategi komunikasi yang
adalah meningkatkan minat digunakan adalah yang akan
stakeholder terhadap perubahan yaitu meningkatkan dukungan dan
dengan: minat promoters terhadap
➢ Diskusi dan persuasi agar aksi perubahan ini (closely
menjadi promoters; managed strategy)
➢ Surat elektronik (e-mail); diantaranya :
➢ FGD (Focus Group Discussion); ➢ Konsultasi secara reguler;
➢ Komunikasi lisan via telepon; ➢ Pelaporan secara reguler;
➢ Sosial media (Whats App).
➢ Diskusi secara regular.
(Latents) (Promoters)

Interest (-) Power (-) Interest (+) Power (-)


Strategi komunikasi yang digunakan Strategi komunikasi yang
adalah meningkatkan minat digunakan adalah meningkatkan
stakeholder minat stakeholder terhadap
terhadap perubahan yaitu dengan: perubahan yaitu dengan:
➢ Diskusi dan persuasi agar menjadi ➢ Diskusi dan persuasi agar
promoters; menjadi Promoters;
➢ Surat elektronik (e-mail); ➢ Surat elektronik (e-mail);
➢ FGD (Focus Group Discussion); ➢ FGD;
➢ Komunikasi lisan via telepon; ➢ Komunikasi lisan via telepon;
➢ Sosial media (Whats App).
➢ Sosial media (Whats App).
(Aphatetics) (Defenders)

Setelah project leader mengimplementasikan berbagai strategi komunikasi


untuk mendapat dukungan pada aksi perubahan melalui inovasi EKSTRAKSI
(Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi), saat ini peta stakeholder telah berubah,
seperti terlihat pada matriks berikut:

64 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Power/Influence

PROMOTERS
• Kepala Pusrenstra PK;
• Kepala Biro Keuangan;
• Direktur Man. Informasi
• Deputi Dikmas;
• Direktur Jardik;
• Direktur Soskam;
• Direktur Diklat;
LATENTS • Kepala Set. Korsup;
• Kepala Set. Gahmon;
• Kepala Set. Dakusi;
• Kepala Set. Inda.
• MMKO Dit. Jardik;
• MMKO Dit. Soskam;
• MMKO Dit. Permas;
• MMKO Dit. Diklat.

Interest/
Engagement

APHATETICS DEFENDERS

Gambar 7. Matriks perubahan stakeholders

Perubahan matriks stakeholders ini dapat dibuktikan dengan video testimoni


dukungan, surat keterangan dukungan dan foto/gambar dengan stakeholder yang
memberikan dukungan aksi perubahan dashboard EKSTRAKSI yang digagas oleh
project leader. (sebagai lampiran)

65 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
d. Strategi Pengembangan Kompetensi

Berikut adalah beberapa strategi pengembangan kompetensi yang telah


diterapkan kepada Tim Inovator oleh Project Leader, yaitu:

1. Evaluasi kebutuhan kompetensi, untuk mengetahui kekurangan dan


kelebihan kompetensi yang dimiliki oleh Tim Inovator. Evaluasi ini dilakukan
melalui penilaian kinerja, wawancara, dan survei;
2. Pendidikan dan pelatihan, Project Leader telah memberikan kesempatan
pendidikan dan pelatihan kepada Tim Inovator untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mendukung
pekerjaan dan aksi perubahan. Pendidikan dan pelatihan yang telah
dilakukan melalui IHT (in house training) dengan mengundang narasumber
ahli untuk dapat mengeksekusi EKSTRAKSI;
3. Kolaborasi dan kemitraan, Project Leader telah bekerja sama dengan pihak
lain, baik internal maupun eksternal, untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan Tim Inovator;
4. Integrasi tekhnologi, Project Leader telah dan sedang mengintegrasikan
tekhnologi dalam pekerjaannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja. Tim Inovator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memudahkan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas;
5. Mentoring tim inovator EKSTRAKSI, project leader memberikan bimbingan
untuk membantu anggota tim inovator dalam mengembangkan
kompetensinya, melalui berbagai cara, diantaranya dengan sharing
knowledge dan diskusi untuk menyusun materi yang akan masuk ke dalam
dashboard EKSTRAKSI;
6. Menginspirasi tim inovator untuk mengembangkan diri dan mensupport tim
inovator untuk mempelajari hal yang baru, melalui EKSTRAKSI dapat
memberikan kesempatan tim inovator untuk mengembangkan
kompetensinya;

66 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
7. Dengan EKSTRAKSI, tim inovator dapat mengembangkan karir jangka
panjangnya karena mendapatkan privilege mengoperasikan EKSTRAKSI
melalui Microsoft Teams secara mandiri tanpa menunggu antrian
penggunaan (saat ini Microsoft Teams baru terpasang untuk pimpinan,
struktural dan beberapa pegawai KPK);
8. EKSTRAKSI membantu tim inovator untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, project leader terus berusaha mendorong kemauan belajar
seluruh anggota tim, selain itu juga dapat memberikan saran/bantuan, umpan
balik terhadap dashboard EKSTRAKSI yang telah/sedang di bangun.

Dengan menerapkan strategi pengembangan kompetensi yang tepat, project


leader dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tim inovator dalam
pekerjaan dan memperoleh keuntungan dalam pengembangan karier mereka.
Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja tim
inovator juga terhadap unit kerja secara keseluruhan.

B. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

1. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan


[capaian dan bukti (evidence) perbaikan/peningkatan kinerja organisasi, disertai
dukungan evidence yang valid dan relevan]
Dalam mengimplementasikan aksi perubahan, project leader berusaha agar
sesuai dengan timeline dan milestone kegiatan yang telah direncanakan,
Implementasi aksi perubahan telah dijabarkan melalui pencapaian milestone
dengan masing-masing target output yang dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan tahapan-tahapan selanjutnya. Project leader telah menetapkan
jangka pendek dalam rancangan aksi perubahannya, ternyata hasil yang dicapai
justru melebihi ekspektasi. Project leader mampu mengimplementasikan seluruh
rencana aksi perubahan dalam jangka pendek serta terdapat beberapa kegiatan
di jangka menengah dan satu kegiatan di jangka panjang yang dapat terlaksana

67 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
di jangka pendek ini. Rencana aksi perubahan yang telah diimplementasikanpun
dapat terlaksana dan diukur secara efektif dan efisien.
Dengan dashboard EKSTRAKSI (Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi)
lingkup Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat di
Sekretariat Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, rantai informasi dan
data pada birokrasi pemerintahan yang panjang (Eselon 1, Eselon 2, Eselon 3,
Kepala Satuan Tugas, Ketua Tim dan Anggota), secepatnya memperoleh
informasi dan data dalam 60 (enam puluh) menit dapat di pangkas hanya dalam
hitungan detik, selain memiliki efisiensi waktu, aksi perubahan ini juga memiliki
efisiensi anggaran mencapai 300 juta rupiah, karena inovasi pembuatan
dashboard EKSTRAKSI yang menjadi salah satu solusi untuk penyelarasan
eksekusi strategi aksi dan peningkatan kinerja di lingkungan Kedeputian Dikmas
KPK ini mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, baik di Sekretariat
Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat maupun dari Direktorat
Manajemen Informasi KPK melalui In House Training (IHT) Tim Inovator
EKSTRAKSI oleh expert / ahli yang ada di internal dan eksternal untuk dapat
menginput, membuat, mengolah, maintenance, sampai dengan menyuguhkan
Informasi dan data yang up to date melalui dashboard EKSTRAKSI.
Hal pertama yang dilakukan oleh project leader adalah melaporkan dan
berkonsultasi dengan Mentor terkait dengan Rancangan Aksi Perubahan Kinerja
Organisasi yang akan dilaksanakan selama masa aktualisasi perubahan (off
campus). Dengan target adanya masukan dan dukungan dari Deputi Bidang
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK selaku Mentor terhadap
Pembangunan Dashboard EKSTRAKSI (Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi) di
Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat pada Sekretariat
Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.

68 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Gambar 8. Konsultasi dengan Mentor

Selanjutnya adalah konsultasi dan bimbingan intensif dengan coach Bapak


Drs. Bagus Marijanto, MA., beliau yang terus memberikan motivasi dan arahan
kepada project leader untuk dapat mengaplikasikan esensi setiap mata pelatihan
pada Agenda Kepemimpinan Kinerja, Agenda Manajemen Kinerja dan Agenda
Merancang Aksi Perubahan Kinerja Organisasi, memastikan telah
menyelesaikan tahapan aksi perubahan kinerja organisasi, melakukan
monitoring dalam mengkomunikasikan rancangan aksi perubahan kinerja
organisasi kepada atasan langsung, stakeholder maupun staf/bawahan project
leader bertugas, komunikasi dengan mentor/atasan langsung project leader
mengenai kegiatan pelatihan dan progres selama Agenda Implementasi Aksi
Perubahan Kinerja Organisasi, dan memberikan solusi saat project leader
mengalami permasalahan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selama
Agenda Aktualisasi Kepemimpinan.

Gambar 9. Bimbingan intensif dengan Coach

69 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Sesuai dengan tahapan / milestone jangka pendek (2 bulan) yang
dipresentasikan pada Seminar Rancangan Aksi Perubahan, project leader
membagi menjadi 9 (sembilan) tahapan kegiatan dan menetapkan waktu
penyelesaian yang terbagi menjadi 10 (sepuluh) minggu, disertai output dan
penanggungjawab setiap kegiatan dengan memberikan seluruh bukti dukung
yang valid dan relevan terhadap pencapaian seluruh milestone yang telah dibuat
dalam rancangan aksi perubahan, yaitu:

1) Pembentukan Tim Inovator EKSTRAKSI


Dalam upaya melaksanakan aksi perubahan, atas arahan mentor dan
bimbingan coach, project Leader membentuk tim kerja dengan membagi
tugas sesuai dengan kompetensi masing-masing, hal ini diharapakan akan
bisa memperoleh hasil yang maksimal. Tentu the right man in the right job
akan berbeda hasilnya jika dilakukan oleh wrong man.

Target: Minggu ke 1 (18 Agustus 2023)


Adanya aspek legalitas pembentukan Tim Inovator EKSTRAKSI yang
direpresentasikan melalui Keputusan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta
Masyarakat agar pelaksanaan inovasi ini dapat berjalan sesuai rencana, baik
internal maupun eksternal sehingga tujuan dari penyusunan Aksi Perubahan
dapat tercapai.

Output: Minggu ke 1 (14 Agustus 2023)


Keputusan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi
Pemberantasan Korupsi RI tanggal 14 Agustus 2023, tepat di hari pertama
project leader off campus dengan Nomor: 382.2/KP.00.00/80/08/2023. Berikut
dokumentasi pembentukan Tim Inovator Persiapan dan Pelaksanaan Eksekusi
Strategi Aksi Terintegrasi (EKSTRAKSI) di lingkungan Kedeputian Bidang
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.

70 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Gambar 10. Keputusan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
tentang Pembentukan Tim Inovator EKSTRAKSI (Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi)

2) Briefing Tim Inovator EKSTRAKSI


Internalisasi rencana aksi perubahan kepada Tim Inovator EKSTRAKSI adalah
dengan membangun komitmen dalam Tim antara lain dengan:
a. Project Leader memberikan keyakinan bahwa aksi perubahan ini membawa
manfaat dalam peningkatan kinerja pelayanan, khususnya di sekretariat;
b. Memimpin diskusi untuk memastikan bahwa setiap anggota tim mengerti
tugas yang harus dilakukan;
c. Validasi timeline bersama Tim Inovator;
d. Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah hasil persamaan persepsi
dalam melaksanakan tugas masing-masing.

Target: Minggu ke 2 (25 Agustus 2023)


Penyampaian rencana aksi perubahan, tahapan kegiatan/milestone jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, serta pembagian tugas masing-
masing tim. Dengan adanya peran dan timeline yang jelas, diharapkan
pencapaian target rencana aksi perubahan dapat tercapai lebih efektif dan
efisien.

71 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Output: Minggu ke 1 (18 Agustus 2023)
Terbentuk dan terbangunnya komitmen Tim Inovator yang dibuktikan dengan
Keputusan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi
Pemberantasan Korupsi RI tentang Pembentukan Tim Inovator Persiapan dan
Pelaksanaan Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi (EKSTRAKSI) di lingkungan
Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat serta notulensi
terkait masukan dan dukungan dari Tim Inovatif.

Gambar 11. Briefing Tim Inovator EKSTRAKSI

3) Penentuan Pelaksana Pekerjaan dan Desain Dashboard EKSTRAKSI


Tahap penentuan pelaksana pekerjaan melalui jejaring kerja di internal dan
eksternal organisasi, strategi komunikasi yang digunakan adalah komunikasi
informal. Project leader melaksanakan pembahasan awal dengan Direktur dan
perwakilan dari Direktorat Manajemen Informasi yang telah ditunjuk untuk teknis
penyusunan dashboard EKSTRAKSI ini. Dalam tanggapannya mereka
menjanjikan mampu mengerjakan dashboard tersebut, dan bila dalam perjalanan
tidak memungkinkan menyelesaikan, maka akan dimintakan pihak ketiga yang
tervalidasi aman dan mampu menyelesaikan dashboard EKSTRAKSI ini.

Target: Minggu ke 3 (1 September 2023)


Dalam timeline disebutkan bahwa penentuan siapa pelaksana pekerjaan dan
desain aplikasi dijadualkan pada minggu ke 3.

72 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Output: Minggu ke 1 (18 Agustus 2023)
Pada tanggal 18 Agustus 2023 telah dapat menentukan pelaksana pekerjaan
dan desain dashboard EKSTRAKSI, untuk tahap ini dapat berhasil mempercepat
dari waktu yang diperkirakan, sehingga telah menentukan pelaksana pekerjaan
dan telah masuk dalam Tim Inovator melalui Keputusan Deputi Bidang
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi RI
Nomor: 382.2/KP.00.00/80/08/2023.

4) Pelaksanaan Pekerjaan Dashboard EKSTRAKSI


Target: Mulai minggu ke 4 (8 September 2023)
Pada tahapan ini yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar, yaitu tepat
waktu pengerjaan dashboard EKSTRAKSI. Kegiatan ini terdiri dari:

a. Tim Inovator melakukan pertemuan untuk membahas desain awal


dashboard/aplikasi, antara lain fitur-fitur yang dibutuhkan, informasi yang
dibutuhkan secara garis besar, dan usulan-usulan nama dari aplikasi
tersebut. Setiap peserta rapat dipersilakan menyampaikan ide-ide dan
gagasan mereka dan semua di inventarisir, untuk selanjutnya bersama-sama
di pilah kembali untuk memilih alternative yang bermanfaat dan realistis dapat
terlaksana.

Output 1: Minggu ke 1 (18 Agustus 2023)


Project leader dapat memangkas waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan,
hasil dari tahapan ini adalah rancangan awal konsep dashboard/aplikasi dan
menyepakati penamaan aplikasi yang akan di buat yaitu Dashboard
EKSTRAKSI (Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi).

73 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Gambar 12. Penulisan Dashboard EKSTRAKSI

b. Pelaksanaan diskusi yang kedua dengan Tim Inovator untuk memantapkan


desain dashboard/aplikasi EKSTRAKSI, fitur-fitur, sumber-sumber data.

Output 2: Minggu ke 4 (6 September 2023)


Konsep dashboard/aplikasi EKSTRAKSI versi Alpha.

c. Hasil konsep versi Alpha berisi data dan Informasi yang telah di input tersebut
di bawa dalam rapat dengan tenaga ahli (programmer) yang akan membuat
menyempurnakan dashboard/aplikasi EKSTRAKSI ini.

74 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Output 3: Minggu ke 5 (11 September 2023)
Kegiatan ini untuk memastikan bahwa tenaga ahli telah memahami perlakuan
terhadap data dan informasi serta kebutuhan/harapan pengguna.

Gambar 13. Gambar versi Alpha Dashboard EKSTRAKSI

d. Monitoring progress pada proses penyusunan dashboard EKSTRAKSI


sedang berlangsung, dan setiap 3 (tiga) hari project leader beserta Tim
Inovator pengampu teknis melakukan monitoring kepada programmer.
Output 4: Minggu ke 6 (18 September 2023)
Konsep Beta Dashboard EKSTRAKSI sesuai dengan perencanaan dan
kebutuhan pengguna.

75 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Gambar 14. Dashboard EKSTRAKSI versi Beta

5) Draf/raw concept EKSTRAKSI


Target: Minggu ke 5 (15 September 2023)
Konsep Beta final dashboard EKSTRAKSI memasuki tahapan draf/raw concept
atau konsep Gamma dapat tercapai.

Output: Minggu ke 5 (14 September 2023)


Draf/raw concept yang diharapkan 100% terselesaikan, tepat waktu dan tenaga
ahli telah menyelesaikan dashboard EKSTRAKSI versi Gamma.

76 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Gambar 15. Dashboard EKSTRAKSI versi Gamma

6) Monitoring progress dashboard EKSTRAKSI


Target: Minggu ke 6 (22 September 2023)
Laporan monitoring progress pembuatan dashboard EKSTRAKSI.
Output: Minggu ke 6 (18 September 2023)
Pada tahapan ini monitoring dilaksanakan secara ketat untuk mengurangi risiko
keterlambatan programmer dalam menyampaikan laporan hasil penyusunan
dashboard EKSTRAKSI.

Gambar 16. Monitoring progress dashboard EKSTRAKSI

7) Rancangan EKSTRAKSI
Target: Minggu ke 8 (29 September 2023)
Hasil rancangan pembuatan dashboard EKSTRAKSI dengan 3 (tiga) fitur.

77 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Output: Minggu ke 7 (22 September 2023)
Hasil rancangan pembuatan dashboard EKSTRAKSI telah selesai dengan 5
(lima) fitur, yaitu: 1.Cascading SS-IKU Terintegrasi; 2.Monitoring Penugasan;
3.Integrasi Data; 4.Digitalisasi Data (penggabungan 2 fitur, Digitalisasi
Perjalanan Dinas dan Otomatisasi LPJ Perjadin), 5. Digitalisasi BMN dan
Persediaan. Pengembangan 3 (tiga) fitur adalah target tahapan jangka
menengah dan panjang yang dapat diselesaikan pada tahapan jangka
pendek.

8) Uji coba dan sharing knowledge penggunaan dashboard EKSTRAKSI


Target: Minggu ke 9 (6 Oktober 2023)
Hasil uji coba dan sharing knowledge penggunaan dashboard EKSTRAKSI.

Output: Minggu ke 8 (29 September 2023)


Dashboard EKSTRAKSI telah di uji coba, dengan mengundang perwakilan
Direktorat lingkup Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI,
untuk meminta pendapat terkait dengan Dashboard EKSTRAKSI yang sedang
dikembangkan untuk mendukung kinerja organisasi. Tanggapan positif
disampaikan oleh peserta, bahkan mereka juga berpendapat bahwa Dashboard
EKSTRAKSI sangat membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari, dari mulai
mitigasi risiko kesalahan cascading sasaran strategis, kolaborasi
program/kegiatan, mempercepat proses pencarian data Informasi, pemantauan
kegiatan personil di lapangan, dan bila tahap kedua dapat terimplementasi, akan
mempercepat proses pertanggung jawaban perjalanan dinas sampai dengan
mempermudah pengelolaan BMN (Barang Milik Negara) dan barang persediaan.
Secara umum Dashboard EKSTRAKSI telah berjalan sesuai harapan Tim
Inovator, ada beberapa penyempurnaan yang bersifat minor, seperti
penyesuaian nama-nama menu atau tabel yang diselaraskan dengan yang
berlaku umum di KPK.

78 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Gambar 17. Uji coba dan sharing knowledge penggunaan Dashboard EKSTRAKSI

Gambar 18. Evaluasi Dashboard EKSTRAKSI


9. Evaluasi Dashboard EKSTRAKSI
Target: Minggu ke 10 (13 Oktober 2023)
Hasil evaluasi penggunaan dashboard
EKSTRAKSI.

Output: Minggu ke 9 (2 Oktober 2023)


Setelah dashboard EKSTRAKSI di uji
coba langsung oleh Deputi Dikmas (mentor), ada beberapa masukan
penyempurnaan, seperti penyesuaian bubble dan data yang ditampilkan. Tim
Inovator melakukan evaluasi dan menyepakati timeline penyempurnaan,
sebelum dipresentasikan kepada seluruh Struktural lingkup Kedeputian Bidang
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI dan selanjutnya diterbitkan
kebijakan pemberlakuan penggunaan dashboard EKSTRAKSI di seluruh unit
kerja lingkup Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI.

Tidak hanya dalam bentuk komunikasi dan kegiatan formal, project leader juga
menggunakan komunikasi personal dan informal kepada para pemangku
kepentingan, khususnya stakeholder dari para pejabat struktural untuk keberlanjutan
aksi perubahan dashboard EKSTRAKSI. (sebagai lampiran)

79 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
2. Manfaat Aksi Perubahan

Dengan begitu luasnya area kerja Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran
Serta Masyarakat yang meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan tuntutan implementasi program antikorupsi di setiap jejaring
pendidikan, sosialisasi dan kampanye antikorupsi, pembinaan peran serta
masyarakat agar konsisten berintegritas serta pendidikan dan pelatihan antikorupsi
untuk seluruh pemangku kepentingan, banyaknya program atau kegiatan yang
diamanahkan untuk diselenggarakan di tengah keterbatasan personil di semua unit
kerja, dengan adanya aksi perubahan melalui EKSTRAKSI ini manfaat yang dapat
dirasakan, yaitu:

1. Manfaat Jangka Pendek


Selain dapat meningkatkan pengembangan kompetensi melalui pembuatan,
pengolahan sampai dengan penyajian data dan Informasi, juga sangat
bermanfaat bagi Sekretariat Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
dalam memberikan masukan dan / atau laporan pencapaian kinerja sewaktu
kepada Pimpinan, Deputi dan struktural lainnya;

2. Manfaat Jangka Menengah


Dapat meningkatkan pengembangan kompetensi dengan terus up date dan
penambahan fitur EKSTRAKSI, selain mempercepat rekapitulasi penugasan dan
sebarannya atas penyelenggaraan program dan kegiatan setiap unit kerja
lingkup Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat beserta
personil yang sedang melaksanakan penugasan;

3. Manfaat Jangka Panjang


Dapat memberikan dukungan informasi dan data kepada Pimpinan, Deputi dan
Struktural lainnya untuk melaksanakan tugas monitoring pelaksanaan tugas-

80 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
tugas unit kerja di bawahnya serta dapat mengintegrasikan atau menyelaraskan
eksekusi program dan kegiatan seluruh unit kerja agar setiap aksi yang
dilaksanakan sesuai peta strategi Komisi Pemberantasan Korupsi.

Selain manfaat jangka pendek, menengah dan panjang, EKSTRAKSI juga


bermanfaat untuk pihak eksternal, internal dan kepemimpinan Project Leader, yaitu:

1. Manfaat yang dirasakan pihak eksternal:


a. Mempermudah pengumpulan, analisis, pemantauan, evaluasi, serta
penyajian bahan/data dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pencapaian kinerja pada lingkup Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran
Serta Masyarakat;
b. Mempermudah Pimpinan, Deputi dan Struktural lainnya dalam mengetahui
dan memonitor sebaran pegawai yang berada di dalam atau di luar
kantor/wilayah/kota;
b. Pimpinan, Deputi dan Struktural lainnya dapat memberikan disposisi/perintah
kepada pegawai dengan tepat, sesuai dengan fungsi dan topiknya;
c. Bagi Para Direktur mempermudah koordinasi di internalnya dalam
menyelenggarakan program atau kegiatannya.

2. Manfaat yang dirasakan oleh pihak internal:


a. Sangat bermanfaat bagi Sekretariat Bidang Pendidikan dan Peran Serta
Masyarakat dalam memberikan masukan dan/atau laporan pencapaian
kinerja sewaktu kepada Pimpinan dan Deputi;
b. Mempercepat rekapitulasi penugasan dan sebarannya atas penyelenggaraan
program dan kegiatan setiap unit kerja lingkup Kedeputian Bidang Pendidikan
dan Peran Serta Masyarakat beserta personil yang sedang melaksanakan
penugasan;

81 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
c. Dengan memberikan dukungan informasi dan data pada kesempatan
pertama diharapkan meningkatkan kinerja pelayanan sekretariat Bidang
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.

3. Manfaat bagi kepemimpinan Project Leader adalah:


a. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan para pemangku
kepentingan;
b. Meningkatkan kemampuan dalam membangun jejaring Kerja;
c. Meningkatkan kemampuan dalam menjawab tantangan inovasi dengan
berusaha keluar dari zona nyaman;
d. Memperkuat kerja sama tim dengan rekan kerja, tim dan bawahan.

82 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
C. KETERKAITAN MATA PELATIHAN PILIHAN DENGAN AKSI PERUBAHAN

Dalam aksi perubahan peningkatan kinerja organisasi, khususnya di


Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, selain mata
pelatihan inti dan mata pelatihan dasar, mata pelatihan pilihan juga sangat
mendukung dalam mengaktualisasikan aksi perubahan, Project Leader
menggabungkan mata pelatihan yang telah didapatkan selama Pelatihan
Kepemimpinan Administrator Angkatan XIX, berbagai mata pelatihan pilihan,
diantaranya: 1.Anti Korupsi; 2.Anti Narkoba; 3.Diagnosa Organisasi 4.Gedsi
(Gender, Disability & Social Inclusion (Inklusi Gender, Disabilitas & Sosial); 5.Hak
Asasi Manusia; 6.Manajemen Pemerintahan; 7. Pengadaan Barang Dan Jasa;
8. Pengawasan Berbasis Risiko, dan 9.Pencegahan dan Penanggulangan
Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.
Setidaknya project leader telah memanfaatkan secara optimal dan tepat tiga
mata pelatihan pilihan, selain mata pelatihan anti korupsi, yaitu: 1.Diagnosa
Organisasi, 2.Manajemen Pemerintahan; dan 3.Pengawasan Berbasis Risiko. Dari
ke tiga materi ini project leader telah mempelajari dan sangat relevan dan membantu
dalam Implementasi EKSTRAKSI selama aksi perubahan di jangka pendek ini.

Pemanfaatan Substansi Mata Pelatihan Pilihan


Project leader memanfaatkan secara optimal dan tepat 4 (empat) mata
pelatihan pilihan yang membantu dalam mengimplementasikan Aksi Perubahan
EKSTRAKSI. Uraian singkat substansi empat (4) mata pelatihan pilihan tersebut,
yaitu:
1. Diagnosa Organisasi
Mata pelatihan ini membekali kemampuan menemukenali isu strategis
organisasi berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal organisasi dan
mendiagnosa komponen internal organisasi guna merumuskan gagasan
perubahan untuk peningkatan kinerja pelayanan publik di unit kerja, khususnya

83 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
aksi perubahan di Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
KPK melalui pemahaman tentang organisasi sebagai sistem terbuka, konsep
diagnosa organisasi dan proses diagnosa organisasi.
Jika dikaitkan dengan Aksi Perubahan EKSTRAKSI, materi-materi pada
modul diagnosa organisasi ini merupakan materi yang penting yang menjadi
dasar dalam menentukan ketepatan aksi perubahan dalam melakukan analisis
permasalahan kinerja pelayanan publik dan kebutuhan stakeholder yang
didukung dengan data yang relevan.

Hal-hal yang di adopsi dan di adaptasi project leader dari modul ini yaitu
perlunya seorang project leader memahami isu strategis apa yang dihadapi oleh
organisasi kemudian dispesifikkan ke dalam unit kerja. Agar diagnosa
organisasinya bisa tepat dan menjadi problem solving untuk mengatasi isu
tersebut. Dengan analisis yang tepat maka perumusan kebijakan juga dapat
dilakukan dengan efektif dan efisien. Project leader menerapkannya dalam
Aksi Perubahan EKSTRAKSI, mulai dari optimalisasi anggaran, sampai dengan
merumuskan kebijakan / membuat keputusan. Project leader mendiagnosa dari

84 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
internal, eksternal, 5M agar tepat, kesalahan mendiagnosa tidak hanya membuat
masalah tidak dapat diselesaikan, namun juga dapat memperumit masalah dan
bahkan dapat menimbulkan masalah baru.
Project leader dapat komprehensif dalam melakukan perubahan dan
menggunakan teknik-teknik analisa manajemen untuk mendiagnosa organisasi.
Dalam membangun Tim Inovator, project leader telah mengimplementasikan
materi di modul ini mengenai tacit knowldege dimana setiap anggota Tim
Inovator memiliki tacit knowledge / pengetahuan tersembunyi yang tersimpan
dalam diri seseorang yang diperoleh dari berbagai pengalaman, sehingga
keahlian masing–masing dapat di optimalkan.

2. Manajemen Pemerintahan
Materi Pelatihan ini memberi pengetahuan kepada project leader dalam
mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kaitanya dengan manajemen
pemerintahan, hal hal yang dibahas mulai konsep Dasar Manajemen
Pemerintahan, Manajemen Dalam Organisasi Pemerintahan, hingga Manajemen
Pemerintahan Era Revolusi Industri 4.0.
Manajemen pemerintahan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
mencapai tujuan negara dengan menggunakan berbagai sumber yang dikuasai
oleh negara. Penyelenggara negara mempunyai peran yang penting dalam
mewujudkan tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan negara
adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, sejak proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Pemerintah Negara Republik
Indonesia bertekad menjalankan fungsi pemerintahan negara ke arah tujuan
yang dicita-citakan.

85 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Hal-hal yang diadopsi dan diadaptasi dari modul ini ke dalam aksi
perubahan Dashboard EKSTRAKSI adalah perlunya 4 (empat) kompetensi di
abad 21, yaitu: 1.berfikir kritis (critical thinking); 2.komunikatif (communication);
3.kolaboratif (collaboration), dan 4.berfikir kreatif dan inovatif (creative and
inovatif). Project leader telah menggunakan empat kompetensi tersebut dalam
implementasi Dashboard EKSTRAKSI. Selain itu juga mencerminkan adaptasi
terhadap era governance 4.0 atau digital governance yang mencakup pada 5
(lima) kemampuan, yaitu: 1.birokrasi sederhana; 2.talent management;
3.capacity building; 4.pembelajaran berbasis teknologi; serta 5.Co-working
space (Fleksible working).
Mengelola pemerintahan era industri 4.0 tentunya berbeda dengan era
sebelumnya, mengelola pemerintahan seyogyanya menyesuaikan dengan
zamannya, dengan kemampuan yang mumpuni dengan di tunjang dan di dukung
oleh alat manajemen yang lainnya. Era disrupsi teknologi digital adalah era
terjadinya inovasi dan perubahan secara fundamental karena hadirnya teknologi
digital dapat mengubah sistem yang terjadi secara global, hal inilah salah satu

86 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
tantangan mengelola pemerintahan di zaman sekarang, dalam mencapai tujuan
pembangunan nasional.

3. Pengawasan Berbasis Risiko


Modul ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada project leader
dalam mengaktualisasikan aksi perubahan Dashboard EKSTRAKSI terkait
pendekatan dan prinsip pengawasan, mekanisme pengawasan hingga
koordinasi pengawasan. Pengawasan berbasis risiko dilakukan dengan
berdasarkan tingkat risiko dan nilai kepatuhan, sehingga pengawasan dilakukan
dengan tertarget (targeted) dan proporsional. Pengawasan juga dilakukan
secara terintegrasi dan terkoordinasi antar pemangku kepentingan atau
stakeholder.
Dalam modul ini, Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada dasarnya
mengedepankan pendekatan “trust but verify” dimana Pemerintah memberikan
kepercayaan kepada pelaku usaha dengan mempermudah proses perizinan
berusaha (Trust), namun pemberian perizinan berusaha diikuti dengan
pelaksanaan pengawasan oleh Pemerintah (Verify). Pengawasan merupakan
upaya Pemerintah untuk memastikan pelaksanaan kegiatan usaha sesuai
dengan standar pelaksanaan kegiatan usaha dan pemenuhan kewajiban oleh
Pelaku Usaha. Data dari hasil pelaksanaan pengawasan digunakan untuk
mengetahui tingkat kepatuhan pelaku usaha, serta menjadi sumber data untuk
pelaksanaan kaji ulang tingkat risiko usaha.
Pengawasan dilaksanakan terhadap setiap kegiatan usaha dengan
frekuensi pengawasan disesuaikan dengan tingkat Risiko dan tingkat kepatuhan
pelaku usaha. Pengawasan dilakukan sejak Pelaku Usaha mendapatkan
perizinan berusaha dan dilaksanakan untuk memastikan kegiatan usaha
beroperasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pengawasan
dilakukan oleh Pelaksana Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Administrator
KEK, dan/atau Badan Pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan
masing-masing. Jenis pengawasan terdiri atas pengawasan rutin dan

87 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
pengawasan insidental. Bentuk pengawasan rutin yang dilakukan Pemerintah
berupa laporan pelaku usaha dan inspeksi lapangan. Adapun pengawasan
insidental dilakukan dalam bentuk inspeksi lapangan dan berdasarkan
pengaduan masyarakat, pengaduan dan/atau kebutuhan pelaku usaha, indikasi
pelaku usaha melakukan kegiatan yang tidak sesuai perundang-undangan
dan/atau adanya kebutuhan yang mendesak. Pengawasan juga digunakan
sebagai sarana pengumpulan data yang selanjutya digunakan dalam proses kaji
ulang tingkat risiko usaha.
Pengawasan Berbasis Risiko dilakukan secara terintegrasi dan
terkoordinasi antar kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, administrator KEK dan/atau badan
pengusahaan KPBPB melalui subsistem Pengawasan pada Sistem OSS.
Subsistem Pengawasan dalam Sistem OSS digunakan sebagai sarana untuk
melaksanakan Pengawasan atas standar dan/atau kewajiban pelaksanaan
kegiatan usaha dan perkembangan realisasi Penanaman Modal serta pemberian
fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, dan/atau kewajiban
kemitraan. Subsistem pengawasan memuat perencanaan inspeksi lapangan
tahunan.
Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, administrator KEK, dan/atau badan pengusahaan KPBPB
dilarang melakukan Pengawasan di luar rencana inspeksi lapangan tahunan.
Dalam rangka melakukan pengawasan secara terintegrasi dan terkoordinasi,
Pemerintah melakukan perencanaan pengawasan. Perencanaan pengawasan
dalam hal ini mencakup waktu, anggaran dan sumber daya manusia pelaksana
pengawasan. Modul Pengawasan Berbasis Risiko ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman terkait pendekatan dan prinsip maupun mekanisme
Pengawasan Berbasis Risiko sebagaimana yang telah diamanahkan oleh UU
Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

88 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
D. DISEMINASI DAN PUBLIKASI AKSI PERUBAHAN

Project leader telah mengaktualisasikan strategi diseminasi dan publikasi aksi


perubahan dengan tepat dan modern berbasis media dan/atau media sosial serta
mendapatkan dukungan stakeholder secara maksimal, Dashboard EKSTRAKSI
diperuntukan bagi manajemen menengah sampai dengan pucuk Pimpinan,
sehingga dibutuhkan strategi diseminasi dan publikasi terbatas hanya
diperuntukkan bagi pengambil kebijakan di lingkup unit kerja masing-masing,
secara ringkas dapat disampaikan:

Penerapan strategi Komunikasi (Pemanfaatan ragam media komunikasi


dalam diseminasi dan publikasi aksi perubahan)
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap
manusia. Sebagai mahluk sosial, manusia dikodratkan untuk hidup
bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lainnya dengan berkomunikasi.
Mempelajari komunikasi berarti meningkatkan kemampuan berkomunikasi
(menulis, berbicara, dan sebagainya). Di samping itu, ini juga berarti belajar
menganalisis peristiwa komunikasi sebagai peristiwa sosial. Definisi Komunikasi
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Kata komunikasi berasal dari
bahasa latin, communicatus, artinya berbagi atau menjadi milik bersama,
mengacu pada upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Dashboard EKSTRAKSI selain sebagai metode / tools dalam monitoring
kinerja institusi, sebenarnya ini juga merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang ingin disampaikan oleh Sekretariat Bidang Pendidikan dan Peran Serta
Masyarakat KPK RI kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya
Pimpinan dan Struktural lingkup KPK RI bahwa komunikasi dan sinergi menjadi
hal yang mudah untuk dilakukan, tidak terbatas hanya komunikasi lisan dan
tulisan, namun dengan optimalisasi IT (Information Technology) atau digitalisasi

89 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
data dan Informasi, dapat menembus kegamangan organisasi dalam kolaborasi
program dan kegiatan, tidak saja dalam satu unit kerja namun dapat lintas unit
kerja, dalam hal ini lintas eselon 1 dan eselon 2 di KPK RI.
Diseminasi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok
target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran,
menerima, dan pada akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Proses
diseminasi aksi perubahan Dashboard EKSTRAKSI merupakan salah satu
komponen kunci dalam strategi komunikasi dalam penyebarluasan ide atau
gagasan dari aksi perubahan. Pelaksanaan diseminasi yang menjadi
implementasi aksi perubahan ditujukan kepada stakeholder agar terjadi
penyebaran informasi secara masif sehingga terbentuk persepsi yang sama
dalam rangka menghasilkan outcomes proyek perubahan yang diinginkan.
Diseminasi dilakukan secara berkelanjutan, baik secara formal maupun dengan
pertemuan langsung secara informal. Dengan adanya diseminasi aksi
perubahan, stakeholder mengetahui informasi akan adanya Dashboard
EKSTRAKSI.
Teknik komunikasi yang dilakukan selama implementasi aksi perubahan
Dashboard EKSTRAKSI adalah dengan pendekatan persuasif untuk
menghasilkan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif akan membuat
pesan yang akan disampaikan diterima dengan baik oleh stakeholder. Poin-poin
penting didalam teknik komunikasi antara lain:
a. Sikap dan Tata Krama
Sikap dan tata krama ketika berhadapan dengan stakeholder yang
merupakan pejabat yang lebih tinggi tingkatannya dari project leader, yaitu
Pimpinan, para Deputi, para Direktur dan para pejabat eselon 2 lainnya.
b. Intonasi Suara
Dalam meyakinkan stakeholder, perlu diperhatikan intonasi suara sesuai
dengan karakter orang yang ditemui. Kecepatan, volume dan kualitas suara
dalam berbicara harus disesuaikan dengan stakeholder yang ditemui.

90 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
c. Pemilihan Kata
Perlu dilakukan penyesuaian terkait pemilihan kata pada saat berkomunikasi
dengan stakeholder. Hal ini dilakukan agar tercipta suasana yang akrab
sehingga terjalin komunikasi efektif. Pemilihan kata ketika berkomunikasi
dengan Pimpinan tentu akan berbeda dengan pemilihan kata ketika
berkomunikasi dengan rekan sejawat. Untuk lebih mendekatkan diri, project
leader pergunakan kata-kata yang familiar dan mudah dimengerti oleh lawan
bicara.
d. Keterampilan Non Verbal
Penampilan fisik ketika bertemu harus rapi, nyaman dan sesuai situasinya.
Ketika bertemu pada jam kantor hendaknya memakai seragam dinas sesuai
ketentuan yang ditetapkan. Sikap tubuh dan cara berjalan alamiah, tidak
dibuat-buat.
e. Postur tubuh
Selalu perlakukan diri kita sebagai cermin dari postur tubuh teman yang
berbicara. Teknik mirroring ini dilakukan secara halus untuk membuat
komunikasi menjadi efektif.
f. Humor
Komunikasi perlu diselingi dengan humor untuk mencairkan suasana,
sehingga terjalin kedekatan psikologis dengan stakeholder.
g. Mendengar aktif
• Melibatkan fisik, mental, dan intelektual (konsentrasi);
• Memahami pesan dengan ditunjukkan secara verbal maupun non verbal;
• Menunjukkan empati terhadap apa yang disampaikan stakeholder;
• Mengakhiri Pembicaraan sesuai dengan tujuan atau misi yang diemban
dalam komunikasi, terkadang komunikasi harus ditutup dengan klarifikasi;
• Dalam kondisi tertentu, mendengar secara reflektif atau menyatakan
kembali dengan bahasa sendiri;

91 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
• Menyimpulkan hasil pembicaraan sebagai penutup untuk mengakhiri
pembicaraan.

Dalam diseminasi dan publikasi terbatas untuk lingkup KPK, project leader
menggunakan beberapa strategi komunikasi, yaitu dengan pemanfaatan ragam
media komunikasi yang dimiliki baik oleh KPK RI maupun stakeholder terkait. Ini
dibuktikan dengan telah adanya publikasi Dashboard EKSTRAKSI melalui Smart
KPK, email dan media sosial WA (Whats App) kepada Struktural terkait yang ada
di KPK. Hal ini mencerminkan project leader mampu mengembangkan
startegi diseminasi dan publikasi dengan tepat dan modern berbasis media
sosial.

Keberhasilan mendapat dukungan adopsi / replikasi Aksi Perubahan.


Salah satu kunci agar inovasi dalam aktualisasi aksi perubahan Dashboard
EKSTRAKSI ini dapat tercapai adalah adanya komunikasi efektif, komunikasi
efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan
sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan
penerima pesan. Pengkuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat
dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan. Pesan yang tersampaikan
dengan benar dan tepat sesuai keinginan sang komunikator, menunjukkan
bahwa komunikasi dapat berjalan secara efektif. Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi efektif adalah saling bertukar informasi, ide, perasaan dan sikap
antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai harapan dan dapat
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat komunikasi.
Agar komunikasi dapat berlangsung efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip and Allen dalam bukunya
Effective Public Relations, faktor-faktor tersebut disebut dengan The Seven
Communication, yaitu:

92 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
1. Credibility
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang
baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar
dengan baik. Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya
kualifikasi atau tingkat keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap
mempunyai kredibilitas ketika ia menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2. Context
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi.
Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang
menarik perhatian komunikan.
3. Content
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak
disampaikan kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan
mengandung sesuatu yang berarti dan penting untuk diketahui oleh
komunikan.
4. Clarity
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-
macam adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah
hal penting yang dapat mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman
pada komunikan.
5. Continuity and consistency
Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan
secara berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang
menganjurkan masyarakat untuk menggunakan kendaran umum
dibandingkan kendaraan pribadi harus selalu disampaikan melalui berbagai
media secara terus menerus supaya pesan itu dapat tertanam dalam benak
dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6. Capability of Audience
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan
memahami dan melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini,

93 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
tingkat pemahaman seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa
faktor, contohnya latar belakang pendidikan, usia ataupun status sosial.
7. Channels of Distributions
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk
berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi
yang biasa digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik.

Dengan akan di adopsinya Dashboard EKSTRAKSI oleh seluruh


Sekretariat Kedeputian di KPK RI membuktikan bahwa project leader berhasil
meyakinkan stakeholder. Dukungan lainnya juga datang dari Pusat Perencanaan
Strategis Pemberantasan Korupsi (Pusrenstra PK). Dimana Dashboard
EKSTRAKSI juga akan diduplikasi untuk monitoring peningkatan kinerja lingkup
Manajer Kinerja Komisi, dalam hal ini KPK RI. Tentu ini menjadi kebanggaan
tersendiri bagi project leader dan Tim Inovator bahwa aksi perubahan ini akan
digunakan oleh seluruh struktural yang ada di Komisi Pemberantasan Korupsi
Republik Indonesia. Hal ini mencerminkan project leader selain mampu
mengembangkan strategi diseminasi dan publikasi dengan tepat dan modern
berbasis media sosial, juga telah mendapatkan dukungan stakeholder
secara maksimal.

E. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Tindak lanjut dari aksi perubahan yang dilakukan selama dua bulan ini
adalah meneruskan tahapan program jangka menengah dan jangka panjang
yang direncanakan sesuai dengan tujuan aksi perubahan. Keberlanjutan aksi
perubahan ini akan menjelaskan tentang kemampuan project leader untuk
mendapatkan dukungan dan jaminan keberlanjutan aksi perubahan. Selain itu
juga diuraikan bagaimana rencana tindak lanjut aksi perubahan tersebut
didukung oleh mentor, disampaikan kepada stakeholders dan mendapat
dukungan stakeholders yang dituangkan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

94 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Rencana tindak lanjut dalam penjelasan tersebut memuat kegiatan dan target
capaian jangka menengah dan jangka Panjang.
Aksi Perubahan EKSTRAKSI telah mendapatkan dukungan dan jaminan
keberlanjutannya. Hal ini telah didukung oleh mentor, disampaikan kepada
stakeholders, serta mendapat dukungan stakeholders, yang tertuang dalam
link video. (sebagai lampiran)
Dukungan akan keberlanjutan aksi perubahan EKSTRAKSI juga telah
dituangkan dalam SKP, dalam uraian Indikator Kinerja Individu (IKI) Pejabat
Administrator adalah 100% Implementasi EKSTRAKSI Dikmas sebagai wujud
upaya meningkatkan kinerja dari Kepala Sekretariat Bidang Pendidikan dan
Peran Serta Masyarakat KPK RI, yaitu Terlaksananya Dukungan Program
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, dan tidak hanya SKP project leader,
Tim Inovator juga menuangkan Implementasi EKSTRAKSI Dikmas ke dalam
SKP masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

95 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Adapun keberlanjutan rencana tindak lanjut dari aksi perubahan EKSTRAKSI,
dituangkan dalam target jangka menengah dan jangka Panjang, yaitu:

Target Jangka Menengah (3 bulan) / November 2023-Januari 2024


Melakukan sharing knowledge piloting EKSTRAKSI untuk perwakilan seluruh
Direktorat lingkup Kedeputian Dikmas dari hasil evaluasi sistem / aplikasi /
program. Pada tahap ini perlu dimintakan masukan apakah sistem dapat berjalan
dengan baik dan kembali melakukan asesmen apakah terdapat informasi-
informasi lain yang dibutuhkan sehingga dapat melengkapi sistem ini, selain itu
di akhir jangka menengah ini diharapkan dapat terimplementasinya EKSTRAKSI
lingkup Kedeputian Dikmas, rincian kegiatan yang akan dilakukan pada tahapan
jangka menengah ini, adalah:
1. Terselenggaranya sharing knowledge piloting EKSTRAKSI untuk perwakilan
seluruh Direktorat lingkup Kedeputian Dikmas;
2. Terpublikasinya EKSTRAKSI di lingkup Kedeputian Dikmas;

96 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
3. Terselenggaranya launching dan sosialisasi EKSTRAKSI;
4. Terimplementasinya EKSTRAKSI lingkup Kedeputian Dikmas;
5. Evaluasi dan pengembagan fitur dan fungsi EKSTRAKSI agar dapat
digunakan pada seluruh Direktorat di lingkungan Kedeputian Dikmas.

Tabel Tahapan Kegiatan Jangka Menengah


2023 2024
No. Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar

1. Sharing knowledge piloting V V V


EKSTRAKSI
2. Publikasi EKSTRAKSI di lingkup V V
Kedeputian Dikmas
3. Launching dan sosialisasi V
EKSTRAKSI
4. Implementasi EKSTRAKSI V V
lingkup Kedeputian Dikmas
5. Evaluasi dan pengembagan fitur V
dan fungsi EKSTRAKSI

Tabel Output Kegiatan Jangka Menengah


No. Kegiatan Waktu Output Penanggung
Penyelesaian Jawab
1. Sharing knowledge 1 November 2023 – Notulensi Sharing Tim Inovator
piloting EKSTRAKSI 31 Januari 2024 knowledge piloting dan Project
EKSTRAKSI Leader
2. Publikasi EKSTRAKSI 31 Januari – Terpublikasinya Project Leader
di lingkup Kedeputian 29 Februari 2024 EKSTRAKSI di dan Tim
Dikmas lingkup Kedeputian Inovator
Dikmas
3. Launching dan 29 Februari 2024 Laporan Launching Project Leader
sosialisasi dan sosialisasi dan Tim
EKSTRAKSI EKSTRAKSI Inovator
4. Implementasi 29 Februari – Terimplementasinya Project Leader
EKSTRAKSI lingkup 31 Maret 2024 EKSTRAKSI lingkup dan Tim
Kedeputian Dikmas Kedeputian Dikmas Inovator
5. Evaluasi dan Laporan evaluasi dan Project Leader
pengembagan fitur 31 Maret 2024 pengembagan fitur dan Tim
dan fungsi dan fungsi Inovator
EKSTRAKSI EKSTRAKSI

Target Jangka Panjang (1-2 tahun) / Februari 2024-Januari 2025


Capaian pada tahap ini adalah terpublikasinya EKSTRAKSI ke seuruh insan
Komisi Pemberantasan Korupsi. Diawali dari penerbitan Keputusan Deputi

97 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Bidang Dikmas untuk penggunaan EKSTRAKSI lingkup Kedeputian Dikmas,
penyelenggaraan sharing knowledge piloting EKSTRAKSI kepada Pusat
Perencanaan Strategis Pemberantasan Korupsi (Pusrenstra PK) dan seluruh
Kepala Sekretariat di Komisi Pemberantasan Korupsi, terintegrasinya
EKSTRAKSI dengan Aplikasi yang telah ada di KPK, diantaranya adalah
STINKO (Sistem Terintegrasi Internal Komisi) dan/atau HRIS (Human Resource
Information System) sampai dengan terlaksananya evaluasi dan pengembagan
fitur dan fungsi EKSTRAKSI agar dapat digunakan pada seluruh satuan kerja di
lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi, rincian kegiatan yang akan
dilakukan pada tahapan jangka menengah ini, adalah:
1. Terbitnya Keputusan Deputi Bidang Dikmas untuk penggunaan EKSTRAKSI
lingkup Kedeputian Dikmas;
2. Terselenggaranya sharing knowledge piloting EKSTRAKSI kepada Pusat
Perencanaan Strategis Pemberantasan Korupsi (Pusrenstra PK) dan seluruh
Kepala Sekretariat di Komisi Pemberantasan Korupsi;
3. Terintegrasinya EKSTRAKSI dengan Aplikasi yang telah ada di KPK,
diantaranya adalah STINKO (Sistem Terintegrasi Internal Komisi) dan/atau
HRIS (Human Resource Information System);
4. Evaluasi dan pengembagan fitur dan fungsi EKSTRAKSI agar dapat
digunakan pada seluruh satuan kerja di lingkungan Komisi Pemberantasan
Korupsi;
5. Terpublikasinya EKSTRAKSI ke seuruh insan Komisi Pemberantasan
Korupsi.

Tabel Tahapan Kegiatan Jangka Panjang


2024 2025
No. Kegiatan Q1 Q2 Q3 Q4 Jan
(31/3) (31/6) (30/9) (31/12) (31/1)
1. Pembuatan SK Deputi
Dikmas untuk penggunaan V
EKSTRAKSI lingkup
Dikmas
2. Sharing knowledge piloting
EKSTRAKSI kepada Pusat

98 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Perencanaan Strategis V
Pemberantasan Korupsi
(Pusrenstra PK) dan
seluruh Kepala Sekretariat
3. Integrasi EKSTRAKSI V V
dengan Aplikasi yang telah
ada di KPK
4. Evaluasi dan pengembagan V
fitur dan fungsi EKSTRAKSI
5. Publikasi EKSTRAKSI ke V
seuruh insan KPK

Tabel Output Kegiatan Jangka Panjang


No. Kegiatan Waktu Output Penanggung
Penyelesaian Jawab
1. Pembuatan SK Deputi Terbitnya SK Deputi
Dikmas untuk Quartal 1 Dikmas untuk Tim Inovator
penggunaan tahun 2024 penggunaan dan Project
EKSTRAKSI lingkup EKSTRAKSI lingkup Leader
Dikmas Dikmas
2. Sharing knowledge Notulensi Sharing
piloting EKSTRAKSI knowledge piloting
kepada Pusat Quartal 2 EKSTRAKSI kepada Tim Inovator
Perencanaan tahun 2024 Pusat Perencanaan dan Project
Strategis Strategis Leader
Pemberantasan Pemberantasan
Korupsi (Pusrenstra Korupsi (Pusrenstra
PK) dan seluruh PK) dan seluruh
Kepala Sekretariat Kepala Sekretariat
3. Integrasi EKSTRAKSI Quartal 4 Terintegrasinya Project Leader
dengan Aplikasi yang tahun 2024 EKSTRAKSI dengan dan Tim
telah ada di KPK Aplikasi yang telah Inovator
ada di KPK
4. Evaluasi dan Laporan evaluasi dan Project Leader
pengembagan fitur Quartal 4 pengembagan fitur dan Tim
dan fungsi tahun 2024 dan fungsi Inovator
EKSTRAKSI EKSTRAKSI
5. Publikasi EKSTRAKSI Januari 2025 Terpublikasinya Project Leader
ke seuruh insan KPK EKSTRAKSI ke dan Tim
seuruh insan KPK Inovator

99 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
F. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI PERUBAHAN

Project leader telah mampu melaksanakan seluruh strategi pengembangan


kompetensi untuk mencapai tujuan aksi perubahan pembuatan Dashboard
EKSTRAKSI, seluruh strategi pengembangan potensi diri dalam memenuhi level
kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja pelayanan untuk menjamin
terlaksananya akuntabilitas jabatan administrator telah tuntas diaktualisasikan.
Berdasarkan hasil penilaian pengembangan potensi diri nilai akhir yang diperoleh
adalah 9,18 yang termasuk dalam kategori istimewa.

Gambar 19. Pemetaan sikap perilaku kepemimpinan

Gambar 20. Rekomendasi pengembangan potensi diri

100 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Dari hasil nilai sikap perilaku project leader, maka rekomendasi
pengembangan potensi diri adalah project leader perlu diberikan pengayaan
pengembangan potensi diri dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang terukur pada
saat melaksanakan aksi perubahannya dengan bimbingan dan pendampingan
sebagai bekal pengayaan sikap perilaku untuk menduduki jabatan pimpinan
yang lebih tinggi. Project Leader diberikan kesempatan oleh Mentor (Deputi
Bidang Dikmas KPK RI) untuk menjadi narasumber dalam kegiatan internal KPK
dan juga narasumber eksternal atas undangan dari Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah, penugasan dalam berbagai topik dan peserta dari
segmentasi yang berbeda. Dengan strategi ini diharapkan potensi yang dimiliki
project leader dapat lebih berkembang untuk menyiapkan diri menduduki jabatan
pimpinan yang lebih tinggi.
Dalam pembelajaran kepemimpinan sebagai pemimpin inovatif (pemimpin
perubahan), project leader dalam pengembangan potensi diri aksi perubahan ini,
memperoleh berbagai pembelajaran, antara lain:
1. Perlu melakukan pendekatan yang baik dengan semua pihak yang terlibat
dengan aksi perubahan ini;
2. Pemimpin Aksi Perubahan harus percaya diri dan dapat menjelaskan dengan
sebaik mungkin tentang ide atau inovasinya, sehingga pihak lain tertarik atau
mendukung aksi perubahan ini;
3. Pembentukan Tim Inovator benar-benar agar disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan masing-masing. Dengan adanya PIC (person in charge),
akan sangat membantu dalam menjalankan aksi perubahan ini, pembagian
tugas yang jelas sesuai dengan tahapan (timeline) yang disepakati menjadi
hal yang utama untuk menjadi perhatian project leader;
4. Pemimpin aksi perubahan harus selalu memantau tahapan (timeline) dan
pelaksanaan tugas, mengevaluasi, memfasilitasi kebutuhan masing-masing,
dan memberikan bimbingan, arahan, solusi untuk memecahkan masalah
yang dihadapi individu-individu maupun tim secara keseluruhan;

101 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
5. Harus aktif, kooperatif, dan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan
siapapun, selalu berkonsultasi dengan para pimpinan demi kebaikan dan
keberlanjutan pelaksanaan aksi perubahan;
6. Pemimpin aksi perubahan harus adaptif dan mudah menerima masukan yang
membangun dari siapapun;
7. Memberikan semangat, terus meyakinkan kepada Tim Inovator dan
memberikan penjelasan bahwa aksi perubahan ini sangat berguna dan
bermanfaat untuk semua.

Berikut beberapa dokumentasi yang telah dilaksanakan project leader untuk


pengembangan potensi diri, baik penugasan di internal Komisi Pemberantasan
Korupsi maupun penugasan di eksternal (Kementerian, Lembaga, Pemerintah
Daerah, maupun entitas lainnya), yaitu:

http://www.riauterkini.com/index.php?com=isi&id_news=151151066

102 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Narasumber Sosialisasi Antikorupsi bagi Pimpinan dan seluruh Anggota DPRD Provinsi Riau
(65 peserta), pada tanggal 25 September 2023

103 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
https://www.isbcenter.com/pimpinan-dan-anggota-dprd-provinsi-riau-ikuti-sosialisasi-
anti-korupsi-dan-whistle-blowing-system/

104 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Narasumber Sosialisasi Antikorupsi bagi seluruh Pejabat Eselon 2 dan 3 Provinsi Riau
beserta pasangan (365 peserta), pada tanggal 26 September 2023

https://kumparan.com/sosmedbapaspwt/bapas-ikuti-sosialisasi-integritas-benturan-
kepentingan-dan-pencegahan-flexing-213ktAPD9gA

105 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
https://monologis.id/banten/konflik-kepentingan-awal-dari-korupsi

https://validnews.id/nasional/menyalahgunakan-wewenang-jadi-awal-perbuatan-
korupsi

https://banten.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/10236-awal-dari-

106 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
korupsi-bagaimana-mencegah-terjadinya-konflik-kepentingan

Penutupan Roadshow Bus KPK, Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi di Provinsi Riau
(mewakili Pimpinan / Deputi Dikmas KPK)
pada tanggal 27 September 2023

Pembukaan Roadshow Bus KPK, Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi di Provinsi Jambi
pada tanggal 14 September 2023

107 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Narasumber PKP Angkatan 34 yang diselenggarakan oleh PPSDM Kemenaker RI,
pada tanggal 18 September 2023

Narasumber Dialog Kebangsaan, HTN Fest (Hukum Tata Negara Festival) 2023
Menyongsong Pemilu 2024:
Arah Baru Politik Islam dan Masa Depan Pembangunan Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

108 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Narasumber Kemendikbud Ristek RI
dengan Tema: “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”

Narasumber Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VI yang diselenggarakan


oleh Sekretariat Jenderal DPR RI

Narasumber Sosialisasi Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas di KPK


“Pengawasan Tepat Kunci Menutup Peluang Kecurangan”
yang diselenggarakan oleh Inspektorat KPK RI, pada tanggal 19 September 2023

109 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Narasumber Tata Kelola Kelembagaan KPK RI
yang diselenggarakan oleh Pusat Perencanaan Strategis Pemberantasan Korupsi,
pada tanggal 21 September 2023

Pengembangan kompetensi tidak saja untuk diri-sendiri, seorang pemimpin


juga harus dapat mengembangkan orang lain. Dalam IS KPK (Integritas, Sinergi,
Kepemimpinan, Profesional dan Keadilan) teridentifikasi pada poin Profesional,
dikuatkan dengan poin Kompeten dalam BerAKHLAK yang mempresentasikan
bahwa memberikan kesempatan setiap pegawai, khususnya Tim Inovator dan
stakeholder yang terlibat untuk mengembangkan dan meningkatkan potensinya,
agar semakin profesional dan mendapatkan hasil kerja yang optimal dan berkualitas.
Berikut adalah beberapa strategi pengembangan kompetensi yang telah diterapkan
kepada Tim Inovator dan stakeholder terkait oleh Project Leader, yaitu:

1. Evaluasi kebutuhan kompetensi, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan


kompetensi yang dimiliki oleh Tim Inovator. Evaluasi ini dilakukan melalui
penilaian kinerja, wawancara, dan survei;
2. Pendidikan dan pelatihan, Project Leader telah memberikan kesempatan
pendidikan dan pelatihan kepada Tim Inovator untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaan dan aksi
perubahan. Pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan melalui IHT (in house
training) dengan mengundang narasumber ahli untuk dapat mengeksekusi
EKSTRAKSI;

110 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
3. Kolaborasi dan kemitraan, Project Leader telah bekerja sama dengan pihak lain,
baik internal maupun eksternal, untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan Tim Inovator;
4. Integrasi tekhnologi, Project Leader telah dan sedang mengintegrasikan
tekhnologi dalam pekerjaannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja. Tim Inovator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memudahkan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas;
5. Mentoring tim inovator EKSTRAKSI, project leader memberikan bimbingan untuk
membantu anggota tim inovator dalam mengembangkan kompetensinya, melalui
berbagai cara, diantaranya dengan sharing knowledge dan diskusi untuk
menyusun materi yang akan masuk ke dalam dashboard EKSTRAKSI;
6. Menginspirasi tim inovator untuk mengembangkan diri dan mensupport tim
inovator untuk mempelajari hal yang baru, melalui EKSTRAKSI dapat
memberikan kesempatan tim inovator untuk mengembangkan kompetensinya;
7. EKSTRAKSI membantu tim inovator untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, project leader terus berusaha mendorong kemauan belajar seluruh
anggota tim, selain itu juga dapat memberikan saran/bantuan, umpan balik
terhadap dashboard EKSTRAKSI yang telah/sedang di bangun.
Dengan menerapkan strategi pengembangan kompetensi yang tepat, project leader
dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Tim Inovator dalam pekerjaan
dan memperoleh keuntungan dalam pengembangan karier mereka. Hal ini dapat
membantu meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja Tim Inovator juga
terhadap unit kerja secara keseluruhan.

Faktor Kunci Keberhasilan


1. Dukungan dari atasan dalam menerapkan terobosan / inovasi / aksi perubahan ini;
2. Tersusunnya tim inovator yang kuat dan berkomitmen dalam meningkatkan implementasi;
3. Komitmen kerja yang tinggi dari seluruh tim inovator yang terlibat dalam aksi perubahan ini;
4. Koordinasi, kolaborasi dan kerjasama seluruh stakeholder.

111 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Eksekusi Strategi Aksi Terintegrasi (EKSTRAKSI) merupakan Aksi Perubahan


project leader sebagai solusi untuk penyelesaian masalah kinerja organisasi dan
mengantisipasi tuntutan perubahan telah mampu mengaktualisasikan seluruh tahapan
milestone jangka pendeknya serta dapat mengimplementasikan beberapa tahapan di
jangka menengah dan panjang dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip
kepemimpinan kinerja, transformatif, kolaboratif, melaksanakan strategi pengembangan
kompetensi, mempublikasikan berbasis media serta untuk menjaga keberlanjutannya
dengan menuangkan dalam SKP project leader dan seluruh Tim Inovator EKSTRAKSI.
Dengan terbangunnya dashboard EKSTRAKSI, rantai informasi dan data pada
birokrasi pemerintahan yang panjang (Eselon 1, Eselon 2, Eselon 3, Kepala Satuan
Tugas/Koordinator, Ketua Tim dan Anggota), secepatnya memperoleh informasi dan
data dalam 60 (enam puluh) menit dapat di pangkas hanya dalam hitungan detik, selain
memiliki efisiensi waktu, aksi perubahan ini juga memiliki efisiensi anggaran mencapai
300 juta rupiah, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada melalui In
House Training (IHT) Tim Inovator EKSTRAKSI oleh expert / ahli untuk dapat
menginput, membuat, mengolah, maintenance, sampai dengan menyuguhkan
Informasi dan data yang up to date, selain dapat mempersingkat pengambilan kebijakan
yang biasanya diadakan melalui Rapat Kerja Direktorat maupun Rapat Kerja lingkup
Kedeputian. Dapat disimpulkan EKSTRAKSI menjadi salah satu solusi untuk
penyelarasan eksekusi strategi aksi dan peningkatan kinerja di Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Dari hasil pelaksanaan aksi perubahan kinerja organisasi didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Aksi perubahan dapat terlaksana berkat didukung oleh komitmen yang kuat dari
Pimpinan, Tim Inovator, para stakeholder dan sumber daya yang memadai.;

112 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
2. Mempermudah Pimpinan dalam mengetahui dan memonitor sebaran pegawai yang
berada di dalam atau di luar kantor/wilayah, melakukan reviu/evaluasi kegiatan
lapangan dengan melihat sebaran wilayah-wilayah yang dikunjungi dan sebaran
frekuensi perjalanan dinas pegawai secara umum;
3. Aksi perubahan dapat dilaksanakan melalui perencanaan yang baik, memitigasi
risiko-risiko yang akan muncul serta komitmen terhadap jadwal yang telah
ditetapkan, sehingga aksi perubahan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan selesai
tepat waktu.

Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat disampaikan dari aksi perubahan pada pelatihan


kepemimpinan administrator untuk peningkatan kinerja organisasi, khususnya di
Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, yaitu:
1.Melaksanakan monitoring pengisian atau updating data; 2.Mempersiapkan daftar
kebutuhan pengembangan fitur EKSTRAKSI; dan 3.Melakukan integrasi dengan
aplikasi internal KPK agar keamanan data lebih terjamin sesuai SMKI (Sistem
Manajemen Keamanan Informasi) di KPK RI.
Project leader juga menyampaikan rekomendasi bagi organisasi, dalam hal ini
KPK RI, bagi diri-sendiri dan rekomendasi bagi peserta Pelatihan Kepemimpinan
Administrator, yaitu:
a. Rekomendasi Bagi Organisasi
Untuk meningkatkan EKSTRAKSI menjadi semakin berkualitas, aktual, tepat,
efektif, efisien serta akuntabel, dengan terus menambahkan berbagai fitur yang
dapat dengan mudah di akses, baik melalui laptop maupun smart phone,
EKSTRAKSI menjadi prioritas organisasi untuk dapat di implementasikan,
momentum penyusunan rencana strategis KPK tahun 2024-2029 yang mengacu
pada RPJMN tahun 2024-2029 dapat menjadi titik awal cascading sasaran strategis
indikator kinerja utama tiap unit kerja yang akan dikompilasi oleh Pusat Perencanaan

113 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
Strategis Pemberantasan Korupsi KPK dan akan lebih mudah diturunkan serta
monitoring dalam jangka pendek tahunan di setiap unit kerja;
b. Rekomendasi Bagi Diri Sendiri
Dengan adanya EKSTRAKSI dapat meningkatkan kualitas kerja inividu dan
meningkatkan kreatifitas pegawai, khususnya di Kedeputian Bidang Pendidikan dan
Peran Serta Masyarakat KPK, sesuai dengan kebutuhan kinerja organisasi saat ini
dan perubahan yang akan datang;
c. Rekomendasi Bagi Peserta PKA
Sebagai referensi dan pembanding dalam penulisan Laporan Aksi Perubahan
Kinerja Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Administrator di masa yang akan
datang.

Demikian laporan aksi perubahan EKSTRAKSI untuk optimalisasi peningkatan


kinerja organisai ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat bagi peningkatan
kinerja, khususnya pada Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
KPK RI.

114 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas


Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (KPK), Lembaran Negara RI Tahun 2019 No.197;

2. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen ASN beserta


perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020;

3. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2022


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 6 tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan
Pelatihan Struktural Kepemimpinan;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja;

5. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2020 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi;

6. Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi 2019 – 2023;

7. Ndraha, Taliziduhu. (2005). Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta:


Rineka Cipta Onong Uchyana Effendi, 2001, Dimensi-Dimensi Komunikasi:
Jakarta;

8. Gulick, L., & Urwick, L. (1937). POSDCORB. New York: Institute of Professional
Administration;

9. Pasolong, Harbani. (2013). Kepemimpinan Birokrasi, Bandung: Cetakan Ketiga,


Alfabeta;

10. Robbins, P.Stephen dan Judge, Timothy A. (2013). Perilaku Organisasi


(Organizational Behavior). Jakarta: Edisi 16, Salemba Empat;

11. Bas dan Avolio dikutip Djamaludin Ancok (2013:120). Idealized influence.

12. Scoot M Cultip dan Allen (2018). Effective Public Relations, The Seven
Communication.

115 | P a g e
Laporan Aksi Perubahan GK

Anda mungkin juga menyukai