Anda di halaman 1dari 26

Scoliosis Correction Surgery

C se-B sed Discussion

K then H nindit Risti nti - 2206096246


a
a
a
a
a
a
a
Identitas Pasien

Nama : EM
Usia : 60 tahun
NRM : 4537549
Berat Badan : 72 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Diagnosis : Adult scoliosis T10 - L4, 43.4 derajat
Pro : Scoliosis correction
Anamnesis

• Riwayat bius/operasi disangkal


• Riwayat asma/alergi disangkal
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat diabetes disangkal
• Komorbid lain: disangkal
• Demam/batuk/pilek disangkal
Pemeriksaan Fisik

• Mata pupil isokor, tanpa anemis/ikterik


• Airway mallampati 2
• Jantung reguler, tanpa murmur/gallop
• Paru vesikuler, tanpa rhonki/wheezing
• Abdomen supel tanpa distensi abdomen
• Ekstremitas CRT < 2 detik, akral hangat, tanpa
edema
Pemeriksaan Penunjang

DPL 11.8 / 35 / 7800 /345000


PT/aPTT < 1.5x
SGOT/SGPT 23/18
Ur/Cr/eGFR 62/0.7/94
Na/K/Cl 143/4.5

CXR:
Tidak tampak kelainan pada jantung dan
paru
Pemeriksaan Penunjang

Spirometri :
normal FEV1/FVC 81.22%

Echocardiography:
Dimensi ruang jantung tidak melebar
LV concentic remodeling
Global normokinetik
TR Mild
Fungsi sistolik LV dan RV baik
Fungsi diastolik LV normal
Tidak ditemukan trombus maupun efusi perikardium
EF 60.7% TAPSE 22.8 mm
Pemeriksaan Penunjang
Scoliosis Progr mme

• Skoliosis lumbal level T10-L4 (Lippman-Cobb


group III), dengan apeks pada vertebra L2, dan
rotasi pedikel sesuai Nashmoe 3+ (Lenke type
5CN).
• Sudut Cobb pada posisi erect sebesar 48 derajat,
menjadi 32 derajat pada posisi supine.
• Coronal balance positif dan sagital balance
positif.
• Maturasi apo sis iliaka sesuai dengan Risser
grade V.
• Spondyloarthrosis thoracolumbal.
• Sacroiliitis bilateral grade II, klasi kasi New York.
fi
a
fi
Strati ikasi Risiko
ASA 2

• Scoliosis, klinis dengan nyeri punggung dan perubahan bentuk punggung, tanpa sesak
napas, dapat berbaring terlentang, tanpa de sit neurologis, RR 20 x/menit, SpO2 99% room
air, Scoliosis program: Skoliosis lumbal level T10-L4 (Lippman-Cobb group III), dengan
apeks pada vertebra L2, tanpa hasil AGD, hasil spirometri normal FEV1/FVC 81.22%, Echo:
Global normokinetik, TR mild, EF 60.7%, tanpa terapi
• Geriatri, 60 tahun, FS 3, managing well
• Tanpa penyulit jalan napas

Rencana : GA - CVC - ABP


Postop : ICU
f
fi
Induksi

• Fentanyl 150 mcg IV (~2 mcg/kg)


• Propofol 100 mg IV (~1.38 mcg/kg)
• Sevo urane 3 volume%
• Rocuronium 20 mg IV (~0.2 mg/kg)
• Intubasi direk dengan ETT 7.5 non-kingking batas bibir 21 cm
fl
Persiapan

• Pemasangan IV catheter
• IV catheter no. 18 G tangan kanan
• IV catheter no. 18 G tangan kiri
• IV catheter no. 20G kaki kiri

• Pemasangan CVC di jugularis dekstra


• Pemasangan ABP di radialis dekstra
• Pemasangan foley catheter
• Proteksi mata dengan Tegaderm
• Oleskan vaseline di seluruh permukaan anterior tubuh
Maintenance

• Penggunaan IOM intraoperatif


• TCI Remifentanil 2-3 ng/ml
• TCI Propofol 2-5 mcg/ml
• Norepinefrine 0.01-0.3 mcg/kg/menit
Intraoperatif

Lama anestesi : 9 jam


Lama operasi : 8 jam
Total cairan masuk :
• Kristaloid 4.000 ml
• Koloid 1.000 ml
• PRC 1.176 ml
• FFP 456 ml
• TCP 200 ml
Total perdarahan : 4.500 ml
Urin output : 285 ml ~ 0.43 ml/kg/jam
Intraoperatif

• Cefazolin 2 gram IV
• Deksametason 5 mg IV
• Ranitidin 50 mg IV
• Asam traneksamat 1 gram IV
• Ca Gluconas 1 gram IV
• Furosemid 20 mg IV
• Paracetamol 1 gram IV
• Ketorolac 30 mg IV
• Metoklopramid 10 mg IV
Postoperatif

• Tidak dilakukan ekstubasi


• Pasien dilakukan perawatan di ICU
Pembahasan
Scoliosis

• Kelainan kurvatura lateral kolumna


vertebralis melebihi 10 derajat dari Cobb
Angle
• Lebih sering pada perempuan, muncul pada
usia anak atau awal remaja
• Kongenital, neuromuskular, idiopatik
Cobb’s Angle

• Kurvatura terbesar pada vertebra


• Koreksi bedah dilakukan bila sudut
lebih dari 45-50 derajat
• Berhubungan dengan disfungsi
respirasi dan kardiak
Evaluasi Preoperatif
Fungsi Respir si

• Penilaian disfungsi pulmoner dari penyakit paru restriktif


• Derajat dan keparahan gangguan respirasi tergantung penyebab skoliosis dan
komorbiditas, dan derajat kurvatura
• Kapasitas vital praoperasi <35% kontraindikasi relatif

a
à
Evaluasi Preoperatif
Fungsi K rdi k

• Konsiderasi penting pada kasus kasus tertentu


• Penilaian kelas fungsional dan toleransi aktivitas
• Gangguan respirasi yang berat dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kardiak
• Regional hipoventilasi
• Hiperkarbia kronik dan hipoksia kronik
• Duchenne muscular dysthrophy

• Echocardiography bila diperlukan


a
a
Manajemen Intraoperatif
Pendekatan Operatif

• Posterior spinal fusion


• Anterior approach
• Supine
• Lateral decubitus
• Posterior fusion and anterior release
Pemantauan dan Posisi Operasi

Arterial catherisation,
Standard
Urine monitoring central venous pressure BIS / EEG
monitoring
monitoring

ETT dan akses


Bantalan pada Bantalan pada dada
intravena Cegah hipotermia
pressure points dan pelvis
diamankan
Posisi Prone

• Penurunan indeks kardiak, obstruksi vena


kava inferior, peningkatan FRC, dan
redistribusi ventilasi dan aliran darah paru
ke bagian dependen
• Risiko emboli udara
• Dekompresi lambung dengan NGT dan
pengosongan kandung kemih dengan
kateter urin

Perdarahan

• Estimasi perdarahan yang banyak, mencapai 50% EBV


• Berkaitan langsung dengan jumlah vertebra terlibat, lama operasi, adanya graft dari
tulang panggul, peningkatan tekanan intraabdomen, peningkatan tekanan arteri
atau vena, ventilasi tekanan positif, konsumsi faktor pembekuan
• Strategi :
• Cell salvage techniques
• Hipotensi terkendali
• Hemodilusi
Manajemen Postoperatif

• Status respirasi harus optimalkan postoperatif


• Manajemen nyeri yang optimal dengan mencegah hipoventilasi
• NSAIDs
• Gabapentin
• Ketamin
• Opioid
• PCA
• Intrathecal opioid

• Postoperative visual loss


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai