Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TOPIK : “Trend Praktik Menyusui dengan Benar”


MATA KULIAH KEPERAWATAN METERNITAS
DOSEN PENGAMPU:

NURMAULID., S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 RA


NURUL FADHILAH R011211007
MUH. ALDI R011211017
ANDI FITRIANI R011211051
INAZTASYA P. R011211057
MUH. YUSUF R011211065
MELTI R011211085
NIRMALA YULIA AKBAR R011211105
APRIANI R011211107
SAKINAH RASYADAH R011211117
NI WAYAN KRISNA YANTI R011211123
WINDY PRATIWI R011211125

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................5
A. Tinjauan Teori..........................................................................................5
1. Menyusui..............................................................................................5
2. Praktik Teknik Menyusui dengan Benar..........................................5
B. Anilisa Trend dan Issue............................................................................6
1. Trend Praktik teknik menyusui di Luar Negeri..............................6
2. Trend praktik teknik menyusui di Indonesia...................................7
3. Trend Praktik Teknik Menyusui di Sulawesi selatan......................8
BAB III.................................................................................................................9
KESIMPULAN.....................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat TYME, oleh karena berkat dan rahmatnya
lah sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Trend Praktik
Menyusui dengan Benar” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata
kuliah Maternitas 1 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, UNHAS.
Selain itu, kami para penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan baik
bagi pembaca maupun kami selaku penyusun makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Walaupun kami telah menyusun makalah ini dengan upaya yang
sungguh- sungguh, karena berbagai keterbatasan kami, makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami
mengharapkan pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun.

Makassar, 19 November 2022

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO, 2016) angka pemberian ASI
ekslusif di dunia berkisar 38 persen. Secara Nasional di Indonesia, cakupan bayi
mendapat ASI eksklusif sebesar 61,33% telah mencapai target rencana strategi (Renstra)
tahun 2017 yaitu 44%. (Depkes RI, 2017). Menurut data Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2021, 52,5 persen – atau hanya setengah dari 2,3 juta bayi berusia
kurang dari enam bulan- yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia, atau menurun 12
persen dari angka di tahun 2019. Data BPS 2021, persentase bayi usia kurang dari 6
bulan yang mendapatkan ASI ekslusif di Sulawesi Selatan adalah 76,43%.
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Untuk mencapai keberhasilan menyusui
diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar. (Rinata, dkk
2016). Keberhasilan Ibu menyusui tergantung teknik menyusui pada ibu pasien
melahirkan. Kegagalan dalam proses menyusui seringkali disebabkan oleh beberapa
masalah.Bagi sebagian ibu yang tidak mengetahui cara menyusui yang benar, bisa
menjadi masalah saat menyusui. Masalah menyusui adalah bahwa di atas usia 25,
sepertiga wanita di dunia (36%) tidak menyusui karena payudara dan puting
bengkak.Bagi ibu-ibu tertentu yang gagal melihat cara menyusui secara akurat, hal itu
bisa menjadi masalah dalam menyusui. Selama lebih dari 25 tahun, 33% wanita di dunia
(36%) tidak menyusui anak mereka karena pembesaran payudara dan areola yang sakit
(lecet)
Proses menyusui yang perlu dilakukan dan ditaati Ibu Menyusui pasca
melahirkan, paling sedikit enam bulan. Ibu Menyusui perlu manajemen diri yang kuat
dalam sadar diri dan determinasi diri. Pengetahun dan sikap Ibu Menyusui tentang
manajemen laktasi sangat mempengaruhi Ibu Menyusui dalam pemberian ASI, dimana
laktasi merupakan keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan ASI (Woja, 2018).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Defenisi Dari Menyusui ?
2. Apa Manfaaat Dari Menyusui ?
3. Apa Saja Teknik Menyusui Dengan Benar ?
4. Bagaimana Trend Praktik Menyusui Dengan Benar di Luar Indonesia ?
5. Bagaimana Trend Praktik Menyusui Dengan Benar di Indonesia ?
6. Trend Praktik Menyusui Dengan Benar di Sulawesi Selatan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Defenisi Dari Menyusui ?
2. Mengetahui Manfaaat Dari Menyusui ?
3. Mengetahui Teknik Menyusui Dengan Benar ?
4. Mengetahui Gambaran Trend Praktik Menyusui Dengan Benar di Luar Indonesia ?
5. Mengetahui Gambaran Trend Praktik Menyusui Dengan Benar di Indonesia
6. Mengetahui Gambaran Trend Praktik Menyusui Dengan Benar di Sulawesi Selatan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori
1. Menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Menyusui/Memberikan ASI pertama kepada bayi
memiliki 2 manfaat yaitu bagi ibu dan bayi. Bagi Bayi Pemberian ASI membantu
bayi memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum mengandung antibodi yang kuat
untuk mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi lebih kuat. Penting sekali
memberikan ASI pada bayi pada jam-jam pertama sesudah lahir dan kemudian
setidaknya dua jam atau tiga jam. Sedangkan bagi Ibu bermanfaat untuk memulihkan
diri dari proses persalinannya. Selama beberapa hari pertama membantu membuat
kontraksi rahim dengan cepat dan memperlambat perdarahan., Ibu yang menyusui
akan menunda kehamilan dan Pemberian ASI adalah cara paling tepat dan terbaik
untuk mencurahkan kasih sayang kepada buah hatinya
Selain itu manfaat dalam pemberian ASI pada bayi seperti menurunkan angka
kematian bayi, menurunkan angka kesakitan bayi, mengoptimalkan pertumbuhan dan
membantu perkembangan kecerdasan serta memberi manfaat untuk ibunya sendiri
yaitu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi, memperbaiki kontraksi uterus,
dan dapat menjadi KB alami bagi ibu atau memberi jarak pada kehamilan selanjutnya

2. Praktik Teknik Menyusui dengan Benar


Menurut Nufrianis S. 2021, Ada beberapa teknik menyusui dengan benar sebagai
berikut
1) Sebelum menyusu keluarkan sedikit ASI, kemudian dioleskan pada puting dan
disekitar aerola. Ini berguna untuk menjaga kelembaban puting susu
2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk menggunakan kursi yang rendah
(agar kaki tidak tergantung) dan punggung ibu tersandar dikursi
4) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi pada lengkung
siku ibu (kepala bayi tidak boleh mengadah, dan bokong bayi di tahan oleh telapak
tangan)
5) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan.
6) Perut bayi menempel pada ibu dan kepala menghadap ke payudara (tidak hanya
membelokkan kepala bayi)
7) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
8) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lainnya menopang di bawah atau
membentuk huruf C, jangan menekan puting susu.
9) Bayi diberi ragsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara: a)
Menyentuh pipi dengan puting susu b) Menyentuh sisi mulut bayi
10) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dan puting serta aerola payudara dimasukan ke mulut bayi:
a) Usahakan sebagian besar aerola payudara dapat masuk ke mulut bayi, sehingga
puting susu berada di bawah langit langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar
dari tempat penampungan ASI yang terletakdi bawah aerola payudara. Posisi yang
salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap pada puting saja, akan mengakibatkan
masukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet
b) Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
(Rini dan Kumala, 2017)
11) Melepas hisapan bayi dengan cara:
a) Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut
b) Dagu bayi ditekan kebawah
c) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting
dan aerola; biarksn mengering dengan sendirinya
d) Selanjutnya menyendawakan bayi yang bertujuan untuk mengeluarkan udara dari
lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui
12) Cara menyendawakan bayi seperti:
a. Bayi di gendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggung bayi
di tepuk perlahan lahan
b. Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya di tepuk perlahan
lahan.

B. Anilisa Trend dan Issue


1. Trend Praktik teknik menyusui di Luar Negeri
Teknik menyusui merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
ibu atau bahkan calon ibu. Teknik menyusui yang kurang tepat dapat dapat
menyebabkan berbagai komplikasi seperti puting susu lecet dan bendungan asi.
Adapun tren
pemberian ASI ekslusif di luar negeri seperti tren yang ada di Negara jazirah arab
seperti Bangladesh dan mesir.
Di negara Bangladesh, sekitar 40,90% dari total kematian balita berhubungan
terkait praktik pemberian ASI yang tidak tepat. studi perwakilan nasional pertama di
Bangladesh mengemukakan bahwa tren inisiasi dini (menyusui secara eksklusif
setelah 1 jam pasca kelahiran) mengalami peningkatan akan tetapi untuk tren
pemberian ASI eksklusif di negara tersebut menurun. Hal ini dipengaruhi oleh usia,
pendidikan, tempat melahirkan, jumlah kunjungan antenatal dan pekerjaan ibu
sebagai prediktor signifikan pemberian ASI eksklusif selama tahun-tahun survei.
Salah satu contohnya yaitu, ibu yang memiliki pekerjaan formal, waktu
menyusui bayinya lebih singkat dibanding dengan ibu yang tidak bekerja. Faktor lain
yang dapat berpengaruh yaitu dukungan dari keluarga lebih terkhusus dukungan ayah.
Hal ini terbukti mampu meningkatkan pemberian ASI ekslusif pada bayi. Oleh karena
itu, juga dibutuhkan sosok ayah yang paham akan pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi.
Di negara-negara Arab, wanita menyusui lebih lama karena ajaran Islam
menganggap menyusui sebagai hak anak yang diberikan Tuhan, dan kesinambungan
menyusui hingga dua tahun dianjurkan, namun banyak wanita berhenti menyusui
lebih awal. Hal ini dikarenakan terdapat prevalensi kesalahpahaman yang tinggi
diantara para ibu tentang menyusui meliputi ketidakmampuan yang diturunkan untuk
menghasilkan ASI, memiliki "susu yang buruk", dan nilai gizi atau dugaan risiko
kesehatan dari kolostrum.Namun, dengan memahami nilai-nilai budaya dan
kepercayaan bangsa Arab akan kewajiban menyusui dalam waktu yang cukup, dapat
sangat membantu keberhasilan pemenuhan ASI eksklusif pada bayi.

2. Trend praktik teknik menyusui di Indonesia


Di Indonesia sendiri, masih banyak terdapat kesalahan praktik menyusui yang
dilakukan oleh para ibu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelurahan Medan
Marelan, para ibu biasanya menghentikan pemberian ASI kepada bayinya karena
nyeri pada payudara yang diakibatkan teknik menyusui yang tidak benar. Hal ini
menyebabkan bendungan asi pada payudara ibu. Selain itu, berdasarkan penelitian
yang dilakukan di Desa Laboy Jaya. 70% dari sampel yang diteliti belum tepat dalam
teknik menyusui bayinya dan lebih dari setengahnya menyatakan nyeri pada puting
susu sehingga menunda untuk menyusui dan memerah ASI nya dengan pompa asi.
3. Trend Praktik Teknik Menyusui di Sulawesi selatan
Di Sulawesi Selatan, masih banyak terdapat kesalahan teknik menyusui yang
dilakukan oleh para ibu, terlebih lagi para ibu yang tinggal di wilayah pedesaan. Akan
tetapi, berbeda dengan kondisi yang terjadi di wilayah perkotaan, tingkat literasi
kesehatan masyarakatnya lebih maju jika dibanding dengan masyarakat yang tinggal
di daerah pedesaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Palopo lebih tepatnya
di RSUD Sawerigading. Mayoritas sampel yang di uji yaitu sebanyak 17 orang
(60,7%) memilki tingkat pengetahuan dan teknik menyusui yang efektif. Hal ini
menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pemahaman ibu dengan teknik
pemberian ASI yang tepat bagi bayi. Oleh karena itu, penting adanya penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat salah satunya yaitu penyuluhan terkait pentingnya
pemberian ASI eksklusif dan teknik menyusui yang benar.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Dalam menyusui diperlukan teknik menyusui yang
benar, teknik ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh ibu atau
bahkan calon ibu. Karena jika teknik menyusui dilakukan dengan kurang tepat dapat
dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti puting susu lecet dan bendungan asi.

Trend Praktik Menyusui dengan Benar diikuti dengan pemahaman yang dimiliki
oleh ibu bayi, pendidikan yang rendah mengakibatkan beberapa ibu tidak dapat
menerima atau memahami trend ini. Selain itu ada beberapa faktor budaya yang
menghambat ibu untuk melakukan praktik menyusui dengan benar. Hal ini ditandai
dengan adanya keluhan ibu pada masa menyusui seperti, nyeri, payudara benkak, dsb.

B. Saran
Penting adanya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat berpendidikan rendah salah
satunya yaitu penyuluhan terkait pentingnya teknik menyusui yang benar. Harapannya
dengan ini, persentase praktik teknik menyusui dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Fadl,Azza.dkk.(2022). “A Metanalysis of Trends in Knowledge and Practice of


Breastfeeding in Egypt: A Case Study from the Eastern Mediterranean Region”.
Journal of Social Sciences. Edisi 10. Hal 135-151.
Kabir,awal.dkk. (2022). “Trends of Breastfeeding Practice and Determinant Factors of
Exclusive breastfeeding in Bangladesh: Evidence from the Six Nationally
Representative Cross-Sectional Surveys”. American journal of multidisciplinary
research and innovation (AJMRI). Volume 1 Issue 2.
Syafitri,endriyani.dkk. (2022). “Analisa Hubungan Teknik Menyusui Dengan Kejadian
Nipple Trauma Pada Ibu Menyusui Di Desa Laboi Jaya Wilayah Kerja Upt
Puskesmas Laboy Jaya”. Jurnal ners. Volume 6 Nomor 1. Hal 114-118.
Syafitri,endriyani.dkk. (2022). “Hubungan Frekuensi Menyusui, Teknik Menyusui, Dan
Perawatan Payudara Dengan Bendungan Asi Pada Ibu Menyusui Di Pos
Kesehatan Kelurahan Medan Marelan”.
Ningsih, S. R. (2022). Hubungan Praktik Menyusui Dengan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar).
Lilis, F., & Yuanita, S. Modul Keperawatan Maternitas.
Putri, D., Lubis, U., Erni, S., Elvi, M., & Ika, M. D. (2022). Buku Ajar
Perawatan Maternitas.
Yanti, Y., Siska Helina, S., & Susilawati, E. (2022). Buku Monograf Studi Kualitatif
Sosial Support Keberhasilan Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Wilayah Kerja
Puskesmas Umban Sari Kota Pekanbaru.
Dewi, T. (2021). Pengetahuan, Kepercayaan Dan Tradisi Ibu Menyusui Berhubungan
Dengan Pemberian Asi Eksklusif. Jurnal Keperawatan, 13(1), 231-240.

Anda mungkin juga menyukai