1. Pengertian Tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah,kualitas dan
keamanan bahan makanan kering dan basah 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penyiapan bahan makanan 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas ABCD Nomor ……… tentang pelayanan gizi ABCD 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi; 5. Prosedur A. Bahan Makanan Kering 1. Petugas melakukan pengecekan bahan makanan memenuhi syarat diterima, segera dibawa ke gudang penyimpanan. 2. Petugas mencatat pada kartu stock pada buku stock sejumlah bahan makanan yang dimasukkan dalam gudang. 3. Petugas mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan dengan cara : a. Urutkan bahan makanan dengan sistem FIFO ( First In First Out ) b. Tempatkan semua bahan makanan dalam tempat yang tertutup. c. Simpan produk enteral sesuai rekomendasi pabrik yaitu : Simpan di tempat yang sejuk dan kering Apabila kemasan sudah di buka, lipat polybag dan tutup rapat, beri tanggal saat dibuka Habiskan isi pada kemasan yang sudah di buka kurang dari 1 bulan 4. Petugas mengunci gudang bahan makanan pada saat tidak ada kegiatan dan dibuka pada waktu tertentu oleh petugas tertentu. B. Bahan Makanan Basah 1. Petugas mencuci semua bahan makanan basah sebelum disimpan. 2. Petugas membungkus dengan plastik bahan makanan yang akan dimasukkan dalam almari pendingin. 3. Petugas tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras bersama dengan makanan yang tidak berbau. 4. Petugas mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan dengan cara : a. Urutkan bahan makanan dengan sistem FIFO ( First In First Out ) b. Tempatkan semua bahan makanan dalam tempat yang tertutup c. Atur suhu penyimpanan. Daging ayam, daging sapi, udang, cumi-cumi, ikan segar -5°c s/d –10°c. Sayuran dan buah 0- 10°c. Telur ayam tidak memerlukan penyimpanan di almari pendingin. d. Lakukan pengecekan suhu 2 kali dalam sehari yaitu jam 09.00 dan 20.00 6. Diagram Alir - (bila perlu)