NIM : 857916518 Nama Tutor : Slamet Purwanto,Drs,MM Mata Kuliah : Bahasa dan Sastra Indonesia di SD Tugas Ke :3 Semester :3 Uraian Soal 1. Tulislah secara singkat dan jelas kriteria puisi anak menurut Norton! 2. Tulislah 1 (satu) contoh puisi anak! 3. Analisislah unsur pembangun puisi yang anda tulis(no.2) berdasarkan teori unsur pembangun puisi anak! 4. Sebutkan unsur-unsur dan struktur drama anak-anak! 5. Tulislah tingkatan apresiasi karya sastra anak! Jawab: 1. Menurut Norton (323-324) puisi anak-anak mempunyai kriteria sebagai berikut: a. Puisi anak adalah puisi yang berisi kegembiraan. b. Mengutamakan bunyi bahasa dan membangkitkan semangat bermain bahasa. c. Harus berupaya memperbaiki ketajaman imajinasi visual dan kata yang dipergunakan mengmbangkan imajinasi, dan melihat serta mendengar kata-kata dalam cara baru. d. Menyajikan cerita sederhana dan memperkenalkan tindakan sehari- hari. e. Ditulis berdasarkan pengalaman anak. 2. Merpati Putih sungguh indah warnamu putih bersih bulumu terbang di langit langit biru yang indah merpati selalu terbang di atas awan merpati kaulah peliharaan ku 3. Unsur Pembangun Struktur Puisi Merpati Putih A. Unsur Intrinsik Puisi 1. Tema: burung merpati putih 2. Amanat: menjadi contoh kebersihan sebagian dari iman 3. Sikap, Suasana atau Nada, dan Perasaan dalam puisi: Sikapnya yang anggun, perasaan gembira 4. Tipografi: Putih bersih bulumu 5. Enjabemen: langit biru yang indah 6. Akulirik: merpati kaulah peliharaan ku 7. Rima atau persamaan bunyi: Sungguh indah warnamu Putih bersih bulumu 8. Citraan atau Pengimajian: Terbang di langit 9. Gaya bahasa, Irama atau Ritme: Sungguh indah warnamu Putih bersih bulumu B. Unsur Ekstrinsik Puisi Merpati Putih Oleh: Rinandi Trio P sungguh indah warnamu putih bersih bulumu terbang di langit langit biru yang indah merpati selalu terbang di atas awan merpati kaulah peliharaan ku 4. Unsur Intrinsik Drama Anak-Anak Seperti halnya karya prosa, unsur-unsur intrinsik yang membangun karya drama anak- anak, yaitu tokoh, alur, latar, dan tema. a. Tokoh Tokoh dalam drama anak-anak selain orang dewasa dan anak-anak biasa juaga berupa bonek, binatang, tumbuhan, dan benda mati. Namun, tokoh boneka, binatang, tumbuhan, dan benda mati, sikap dan tingkah lakunya tetap menggambarkan kehidupan manusia. Ciri-ciri tokoh drama anak-anak, yaitu memiliki ciri-ciri kebadanan, misalnya usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, dan kondisi wajah. Ciri-ciri kejiwaan, misalnya mentalitas, moral, temperamen, kecerdasan, dan kepandaian dalam bidang tertentu. Sedangkan ciri-ciri kemasyarakatan, misalnya status sosial, pekerjaan atau peranannya dalam masyarakat, pendidikan, ideologi, kegemaran, dan kewarganegaraan. Tokoh utama adalah pelaku yang diutamakan dan biasanya intensitas kemunculannya lebih sering dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain. Tokoh tambahan adalah pelaku/tokoh yang kemunculannya lebih sedikit dan tidak begitu dipentingkan kehadirannya. Penokohan drama anak-anak dapat diciptakan pengarang dengan cara mengungkapkan gambaran tentang tokoh melalui cakapan tokoh, penggambaran keadaan tokoh, dan tingkah laku tokoh. b. Alur Sebagai mana pada cerita rekaan, alur disebut juga plot, jalan cerita, atau struktur neratif. Demikian pula alur drama disebut juga struktur drama. Berkaitan dengan drama anak-anak maka alur drama anak-anak adalah rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat. Struktur drama anak-anak digolongkan menjadi lima bagian, yaitu (a) perkenalan, (b) penajakan laku, (c) klimaks, (d) leraian, dan (e) keputusan (Christopher Rusell Reaske, 1996:29). Alur atau struktur drama anak-anak pada umumnya mengandung lima bagian rangkaian peristiwa, yaitu: 1) Perkenalan 2) Konflik 3) Klimaks 4) anti klimaks 5) penyelesaian. Perkenalan adalah bagian rangkaian peristiwa dalam drama anak-anak berisi keterangan mengenai tokoh dan latar. Dalam bagian ini pengarang memperkenalkan para tokoh, menjelaskan tempat peristiwa, dan gambaran peristiwa yang akan terjadi. Konflik adalah tahapan rangkaian peristiwa dalam drama anak-anak dengan alam, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan pencipta, manusia dengan diri sendiri. Klimaks adalah tahapan rangkaian peristiwa dalam drama anak-anak yang menimbulkan puncak ketegangan. Peristiwa dalam tahapan ini merupakan pengubah nasib tokoh. Antiklimaks adalah tahapan rangkain peristiwa dalam drama anak-anak yang menunjukan perkembangan lakuan kearah selesaian. Tahapan ini kadar pertentangan dan ketegangan mereda. Penyelesaian adalah tahapan rangkaian peristiwa dalam drama anak-anak yang diakhiri dengan kebahagiaan, kedamaian, ataupun kesedihan. Ketentuan final dari segala pertentangan yang terjadi terungkapan. c. Latar a) Memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas b )Menciptakan kesan realitis kepada penbaca atau penonton, c) Menciptakan suasana yang seakan-akan nyata ada sehingga mempermudah pembaca atau penonton dalam berimajinasi, d)Mendorong pembaca atau penonton agar berperan kritis terhadap teks drama atau pementasan yang berkaitan dengan pengetahuan latar. d. Tema Tema pada drama terdapat keseluruhan teks. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita suatu drama anak-anak. jadi, penentuan tema sebuah drama anak-anak dilakukan berdasarkan keseluruhan teks yang bersangkutan tidak hanya berdasarkan pada bagian tertentu. Pada umumnya tema dalam teks drama anak-anak dinyatakan secara eksplisit. Di samping itu tema drama anak-anak merupakan pikiran utama yang dikaitkan dengan masalah kebenaran dan kejahatan. Misalnya, perbuatan yang jahat akan dikalahkan oleh perbuatan yang baik. 2. Unsur Ekstrinsik Drama Anak-Anak Adapun unsur ekstrinsik karya sastra, yaitu unsur-unsur yang meliputi biografi pengarang, aspek psikologi, dan aspek sosiologi. a. Biografi Pengarang Seorang pengarang karya sastra, dalam hal ini pengarang sastra anak-anak perlu menjiwai corak kepribadian anak-anak. b. Psikologi Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang (P. Hariyanto, 1997/1998: 9.30) Psikologi juga dikatakan ilmu yang berkaitan dengan proses- proses mental, baik berkenaan dengan proses mental yang normal maupun yang abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan berbagai kegiatan jiwa. Pengarang drama anak-anak dalam menulis hasil karyanya sudah barang tentu menggunakan kaidah-kaidah dari ilmu jiwa anak-anak atau karakter khusus yang dimiliki oleh binatang tertentu c. Sosiologi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai struktur sosial dan proses-proses sosial (P. Hariyanto, 1997/1998: 9.32). Pengarang menulis karya drama anak-anak juga dipengaruhi oleh status lapisan masyarakat tempat asalnya, kondisi ekonomi, dan realitas sosial. 5. Tingkatan Apresiasi Karya Sastra Anak: 1. Kegiatan Apresiasi Langsung Kegiatan ini dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk memperoleh nilai kenikmatan dan kehikmatan dari karya sastra anak yang diapresiasi. 2. Kegiatan Apresiasi tidak Langsung Kegiatan apresiasi tidak langsung merupakan kegiatan apresiasi yang dapat menunjang pemahaman seorang terhadap karya sastra anak. 3. Pendokumentasian Karya Sastra Bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap karya sastra dengan cara mendokumentasikannya itu dilihat dari segi fisiknya, yaitu ikut memelihara karya sastra, meliputi pengumpulan dan penyusunan semua data karya sastra yang berupa artikel atau karangan dalam surat kabar, majalah, makalah, skripsi, tesis, disertai ataupun buku-buku sastra. 4. Kegiatan Kreatif Kegiatan ini dapat berupa kegiatan belajar menulis karya sastra, misalnya puisi, prosa, atau drama.