Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK

USIA 3-4 TAHUN DENGAN KEGIATAN BERJALAN ZIG-ZAG


DI KELOMPOK BERMAIN NEGERI 10 GUNTUR

MAYA NUR AZMI


857073709

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS KEGIATAN


PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD 4504)

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas Analisis kegiatan pengembangan pendidikan anak usia dini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Selama peneliti mengikuti program S1 PG PAUD di Universitas Terbuka
ini, tidaklah akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai
pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
dalam proses pelaksanaan observasi analisis kegiatan pengembangan pendidikan
anak usia dini hingga selesainya penyusunan laporan ini, ucapan terima kasih
peneliti sampaikan terutama kepada :
1. UPBJJ Jakarta
2. Ibu Dinda Nurul Inayati, M.Pd selaku tutor Universitas Terbuka pada
Analisis kegiatan pengembangan Pendidikan anak usia dini yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan arahan serta
motivasi kepada peneliti selama menyelesaikan laporan analisis ini.
3. Bapak Edi Pramono, S.Pd sebagai pendiri dan Kepala sekolah Kelompok
Bermain Negeri 10 Guntur yang telah bersedia sekolahnya dijadikan
tempat observasi peneliti.
4. Ibu Lely dan Ibu Lia sebagai guru kelas di sekolah Kelmpok Bermain
Negeri 10 Guntur yang telah bersedia memberikan waktunya untuk
peneliti mengobservasi kegiatan di kelasnya.
5. Kedua orangtua, suami, anak tercinta yang telah mendoakan dan
memberikan semangat kepada peneliti.
6. Teman-teman mahasiswa UT dan Pokjar pondok pinang serta semua pihak
yang telah membantu peneliti.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, namun demikian penulis berharap semoga laporan analisis ini
bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi kita semua. Amin

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
A. Latar Belakang 1
B. Fokus Penelitian 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat penelitian 3
BAB II 4
Landasan Teori 4
A. Teori Perkembangan Anak Usia Dini 4
B. Pengembangan Motorik Kasar Anak 5
C. Pengembangan Fisik Motorik Berjalan 6
BAB III 8
Metodologi Penelitian 8
A. Subjek Penelitian 8
B. Metode Penelitian 8
C. Instrumen Penelitian 8
BAB IV 10
Analisis Data 10
A. Hasil Pengamatan 10
B. Hasil Wawancara 12
C. Tabulasi Data 16
D. Analisis Kritis 16
BAB V 18
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN
Biodata Peneliti

iii
Profil KB NEGERI 10 GUNTUR
Data Pendidik KB NEGERI 10 GUNTUR
Data Siswa KB NEGERI 10 GUNTUR
Struktur KB NEGERI 10 GUNTUR

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KB Negeri 10 Guntur berada di wilayah yang sekelilingnya dekat dengan

kantor pemerintah maupun swasta. Serta fasilitas umum. Diantaranya ada

kantor kelurahan Guntur yang berdekatan juga dengan Puskesmas Kecamatan

Setiabudi serta SDN 03 Guntur, SMPN 57, sekolah swasta Penabur Halimun,

perguruan tinggi UNJ dan STT Telkom serta beberapa kantor lainnya. Taman

untuk bermain masyarakat juga ada di dekat KB Negeri 10 yaitu Taman

Tangkuban. Di Taman ini anak didik KB Negeri 10 menggunakannya untuk

area olahraga setiap pekannya.Selain itu KB Negeri 10 Guntur juga

memberikan fasilitas kepada masing-masing anak sesuai minat bakat dan

ketertarikan anak. Oleh karenanya itu perlu adanya pemberian rangsangan

untuk dapat mengoptimalkan perkembangan motorik kasar anak usia dini

dengan bantuan rangsangan dari pendidik. Hal yang perlu mendapat bantuan

yakni jenis kegaitan fisik yang sesuai dan menyenangkan agar dapat

melakukan gerakan yang baik. Kegiatan fisik paada anak usia dini

memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan motorik kasarnya.

Perkembangan motorik kasar anak usia dini merupakan aktivitas

dengan menggunakan otot-otot besar yang meliputi gerak dasar lokomotor,

non-lokomotor, dan manipulatif. Untuk merangsang perkembangan motorik

kasar yang baik, anak usia dini perlu diberikan latihan yang sesuai dengan

karakteristik anak usia dini. Apabila perkembangan motorik kasar anak

5
mendapat latihan yang mengembangkan gerak motorik kasarnya.

Kemampuan motorik kasar anak usia dini diawali dengan melakukan latihan

gerak dasar. Gerak dasar merupakan kemampuan yang berguna dan

dibutuhkan anak dalam kehidupan sehari-hari, gerak dasar sangat penting

dalam upaya menanamkan dasar yang benar dalam bergerak.

Pemberian rangsang terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini

sangat penting. Namun, banyak anggapan keliru mengenai perkembangan

motorik kasar yang akan berkembangan secara otomatis dengan

bertambahnya usia anak. Akan tetapi, kemampuan fisik motorik anak usia

dini tidak akan berkembangan tanpa adanya kematangan kontrol motorik.

Perkembangan motorik anak usia dini tidak akan optimal jika tidak diimbangi

dengan gerakan anggota tubuh tanpa latihan fisik. Maka, ketrampilan gerak

dasar untuk anak usia dini perlu diberikan agar perkembangan motorik

kasarnya dapat berkembang secara optimal.

B. Fokus Penelitian
Dalam proses penelitian ini, setelah melihat dan mengobservasi di

Kelmpok Bermain Negeri 10 Guntur dan juga berdasarkan latar belakang

diatas, maka penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu

Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-4 Tahun Dengan Kegiatan

Berjalan Zig-Zag di Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur.

6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu:
1. Mengumpulkan data mengenai :
a) Latar belakang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-4

Tahun Dengan Kegiatan Berjalan Zig-Zag di Kelompok Bermain

Negeri 10 Guntur

b) Tujuan pendidik melakukan Perkembangan Motorik Kasar Anak

Usia 3-4 Tahun Dengan Kegiatan Berjalan Zig-Zag di Kelompok

Bermain Negeri 10 Guntur

2. Menyusun hasil penelitian secara representatif


3. Membuat Analisis tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-4
Tahun Dengan Kegiatan Berjalan Zig-Zag di Kelompok Bermain Negeri
10 Guntur

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat yang cukup baik diantaranya :
1. Dapat memberi masukan terhadap pemangku kepentingan di Kelmpok
Bermain Negeri 10 Guntur dalam upaya mengembangkan motorik
kasar anak.
2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa suatu
kegiatan anak Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur.
3. Memberikan masukan terhadap kegiatan pengembangan motorik kasar
anak usia 3-4 tahun.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak harus sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak,
Montesori menyakini bahwa anak-anak mengalami kemajuan serangkaian
tahap perkembangan, masing tahap memerlukan jenis pembelajaran yang
dirancang secara tepat dan spesifik. Memiliki prinsip-prinsip perkembangan
seperti pembelajaran dilakukan sambil bermain agar anak lebih paham.
Montesori juga membantu orang tua untuk menerapkan pola belajar pada anak.
Tahap perkembangan menurut Montesori yaitu secara kognitif, afektuf dan
psikomotor. Perkembangan kognitif merupajan kemampuan anak dalam
berpikir atau kecerdasan individu, perkembangan afektif merupakan
perkembangan yang melibatkan emosi, perkembangan psikomotor mekan
perkembangan anak dengan pemeblajran gerak dan aktivitas fisik. Menurut
Maria Montesori dalam Elytasari (2017:64) .
Hasil penelitian Keith Osborn di University of Geordia, Burton L. White
di Harvard Preschool Project, dan Benjamin S. Bloom University of Chicago
menyatakan bahwa sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi
ketika usia lahir sampai 4 tahun, 80% terjadi ketika anak berusia 4 sampai 8
tahun, dan mencapai titik kulminasi 100% ketika anak berusia 8 sampai 18
tahun. Pertumbuhan fungsional sel-sel syaraf tersebut membutuhkan berbagai
situasi pendidikan yang mendukung, baik dalam situasi pendidikan keluarga,
masyarakat maupun sekolah. Para ahli pendidikan sepakat bahwa periode
keemasan tersebut hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan
manusia, sehingga anak usia dini berada pada usia kritis. Usia kritis dalam arti
periode keemasan menentukan perkembangan berikutnya sebagai tahap untuk
perkembangan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak dan menentukan tahap
perkembangan selanjutnya. Namun apabila tidak maksimal dan tidak optimal
dalam stimulasinya, maka anak akan mendapatkan kesulitan perkembangan
dalam kehidupan berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa betapa meruginya

8
suatu keluarga, masyarakat dan bangsa jika mengabaikan masa-masa penting
pada anak usia dini.
Setiap anak dilahirkan dengan potensi yang merupakan kemampuan
(inherent component of ability) yang berbeda-beda dan terwujud karena
interaksi yang dinamis antara keunikan individu anak dan adanya pengaruh
lingkungan. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari
berfungsinya otak kita. Berfungsinya otak, adalah hasil interaksi dari cetakan
biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan.
Sayang sekali banyak orang tua, guru, dan pendidik anak usia dini yang
justru “mengunci mati” sel syaraf otak tersebut sehingga tidak dapat
menjalankan fungsi kapasitasnya yang tak terhingga (unliminted capacity to
learn) (Semiawan, 2007).

B.Pengembangan Motorik Kasar


Perkembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan
anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
perkembangan fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam
bergerak. Sementara secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
fisik akan mempengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya sendiri dan cara
pandnag anak terhadap orang lain. Perkembangan fisik berjalan seiring dengan
perkembangan morotik, perkembangan motorik berarti perkembangan
pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegaitan pusat syaraf, urat syaraf, dan
otot yang terkoordinasi. Perkembangan tersebut berasal dari perkembangan
refleksi dan kegiatan yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan
tersebut terjadi, anak akan tidak berdaya. Kondisi ketidakberdayaan tersebut
berubah secara cepat 4 atau 5 tahun pertama kehidupannya, anak dapat
mengendalikan gerakan kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian tubuh yang
digunakan untuk berjalan untuk berjalan, berlari, berenang dan sebagainya.
Menurut Aisyah (2014:14).
Berdasarkan para ahli Gallahue dalam Hidayati (2013:196) menyatakan
bahwa kemampuan motorik kasar sangat berhubungan dengan kerja otot-otot

9
besar pada tubuh manusia, kemampuan ini biasanya digunakan oleh anak untuk
melakukan aktivitas olahraga. Kemampuan ini berhubungan dengan kecakapan
anak dalam melakukan berbagai gerakan.
Kemampuan motorik kasar seorang anak dapat dilihat melalui emapt
aspek, yaitu 1) berjalan atau walking.dengan indikator turun -naik tangga
dengan menggunakan kedua kaki, berjalan pada garis lurus dan berdiri dengan
satu kaki:]; 2) berlari atau running, dengan indikator menunjukkan kekuatan
dan kecepatan berlari, berbelok ke kanan-kiri tanpa kesulitan, dan mampu
berhenti dengan mudah; 3) melompat atau jumping, dengan indikator mampu
kedepan, ke belakang, dan ke samping; dan 4) memanjat atau climbing, dengan
indikator memanjat naik turun tangga dan memanjat pohon. seperti pada
pendapat yang diuraikan oleh Menurut Beaty dalam Sari (2015:12).
Dalam menu pembelajaran generik anak usia dini kemampuan motorik
kasar anak usia 3-4 tahun meliputi:
1. Dapat berdiri dengan satu kaki bergantian
2. Dapat berdiri dengan satu kaki
3. Dapat berjalan kedepan dengan tumit
4. Dapat naik tangga dengann kai bergantian sambil berpegang pada
pegangan tangga
5. Dapat menuruni tangga dengan kaki bergantian sambil megang
pengangan tangga.
6. Dapat melompat dengam dua kaki ke berbagai arah
7. Dapat melompat dengan satu kaki ke berbagai arah
8. Dapat melompat dengan dua kaki melawati rintangan
9. Dapat melompat dengan satu kaki melawati rintangan
10. Dapat menendang bola dengan kaki berayun kedepan dan belakang
11. Dapat berjalan kedepan dibalok titiandengan tangan direntangkan
12. Dapat menagkap bola yang dipantulkan dengan dada
13. Dapat menangkap bola yang diapmntulkan kedua tangan.

10
Menurut Susanto, (2012 : 163) Gerakan (motorik) adalah semua gerakan
yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik diartikan
sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh,
perkembangan ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak.
Pada anak, gerakan ini dibedakan antara motorik kasar dan motorik halus.
Gerakan motorik kasar melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan
memerlukan tenaga, karena dilakukan oleh otot-otot yang lebuh besar.
Misalnya gerakan membalik dan telungkup menjadi telentang atau sebaliknya.
Contoh gerakan kasar adalah berjalan, berlari dan melompat.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka perkembangan motorik kasar
adalah kemampuan fisik untuk bergerak aktif dalam setiap aktivitas. Aktivitas
yang dilakukan dengan berbagai gerakan dapat merangsang perkembangan
motorik aksar anak. Perkembangan motorik kasar anak merupakan gerak dasar
yang dimiliki anak sejak lahir, kemampuan gerakan tersebut meliputi kegiatan
berjalan. Kemampuan motorik kasar tersbut sangat berhubungan dengan kerja
otot-otot besar pada tubuh manusia yang dapat dilakukan dengan berbagai
gerakan.

B. Pengertian fisik motorik kasar berjalan


Menurut Susanto (2012:10) berjalan adalah kegiatan perpindahan dari satu
arah kea arah yaang lain yang melibatkan tulang kaki,otot, dan susuna
syarafnya. Berjalan merupakan gerak berpindah tempat atau memindahkan
tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki
secara bergantian. Gerak tubuh yang dilakukan dalam berjalan didominasi oleh
langkah kaki, meskipun gerak tangan, dan anggota badan lainnya juga
diperlukan tetapi gerak langkah kaki sebagai gerak utama.
“Berjalan adalah salah satu bagian dari kemampuan motorik”. Anak
mengalami tahap perkembangan pada beberapa aspek seperti, fisik, bahasa,
sosial dan motorik. Pada umumnya anak mulai berjalan pada usia 11 bulan
sampai 24 bulan. Menurut Aprilia (2014:98).

11
terdapat beberapa aktifitas berjalan untuk anak usia dini yaitu berjalan
pada sebuah garis lurus, berjalan mundur pada sebuah garis lurus, berjalan
cepat melawati garis zig-zag”. Wulan (2015:165)
Menurut Sahara dalam A’Yuni (2012:15) berjalan dapat diartikan sebagai
perpindahan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain dengan salah satu kaki
tetap kontak dengan tempat bertumpunya sepanjang kegiatan itu berlangsung.
Sedangakan Menurut Sujiono A’Yuni (2012:15) berjalan adalah suatu gerakan
melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja dan tidak mengenal
usia.
Dari pendapat di atas maka, berjalan merupakan kemampuan motorik
kasar anak usia dini dengan melakukan gerakan berpindah tempat dari satu titik
ke titik yang lainnya yang melibatkan tulang kaki,otot dan susunan syarafnya
dengan berbagai gaya berjalan yaitu berjalan lurus dan berjalan zig-zag.

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Observasi atau penelitian ini dilakukan pada Kamis tanggal 15
November 2023 KB Negeri 10 Guntur didirikan pada tanggal 25 Mei 2021
atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta dengan Pergub Nomor 647 tahun
2021 dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, di Jl.
Slamet No. 2 RT 008 RW 002 Kel. Guntur Kec. Setiabudi Jakarta –
Selatan. NPSN 70010822. Adapun KB Negeri 10 Guntur memiliki
pendidik dan tenaga kependidikan yang sebagian besar ditunjang dengan
tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas yang diampu. Tenaga
pendidik dan pendidik berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala
Sekolah, 2 guru kelas yang memiliki kulifikasi S1 dan 1 orang tenaga
administrasi (operator sekolah).

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu
menginterprestasikan data mengenai fenomena atau gejala yang teliti di
lapangan. Adapaun data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
dokumentasi dan bukan berdasarkan angka-angka.

C. Instumen Penelitian
Dalam penelitian dan observasi yang digunakan oleh peneliti di
KB 10 Guntur adalah menggunakan beberapa instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Instrumen tersebut antara lain;
a. Observasi
Merupakan tekhnik pengumpulan data untuk melihat hal-hal
unik/menarik untuk dijadikan fokus pada sebuah penelitian. Adapun

13
langkah-langkah yang peneliti lakukan dan observasi di KB 10 Guntur ini
adalah:
a. Menyiapkan instrumen observasi
b. Mengamati dan memperhatikan dengan seksama selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
c. Mengisi dan mencatat tabel observasi.
d. Menarik kesimpulan
b. wawancara
Merupakan kegiatan percakapan yang dilakukan oleh 2 pihak yaitu
pewawancara dan subjek yang diwawancarai dengan tujuan untuk menggali
informasi lebih mendalam tentang fokus penelitian. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan saat wawancara adalah :
a. Menyiapkan instrumen wawancara
b. Melakukan wawancara
c. Mencatat hasil wawancara.
c. Dokumentasi
Merupakan pengumpulan data melalui pengumpulan dokumen-dokumen
baik dokumen tertulis maupun berupa dokumentasi gambar/foto yang
berhubungan dengan objek penelitian guna untuk mendapatkan bukti otentik
dan penjelasan yang lebih luas dalam mengenal fokus penelitian. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam pengambilan dokumentasi kegiatan pembelajaran
dan penelitian ini adalah :
a. Menyiapkan instrumen dan alat untuk dokumentasi
b. Mendokumentasikan kegiatan
c. Menyeleksi dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang
dimiliki lembaga Kelompok Bermain yang ada Kelompok Bermain
Negeri 10 Guntur.

14
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan
INSTRUMEN OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI
KELOMPOK BERMAIN NEGERI 10 GUNTUR
NO Hal-hal yang ditemukan Ada Keterangan
dalam
Ya Tida
k
1. Model pengembangan √ Menggunakan model pengembangan kelompok
kegiatan
2. Penataan lapangan √ Dalam suatu lapangan ada beberapa APE.

3. Alat peraga yang digunakan √ Cone warna-warni

4. Kegiatan yang dilakukan √ Kegiatan fisik motorik kasar adalah


keterampilan motorik kasar berjalan yang
dimiliki anak sejak lahir, kemampuan gerakan
tersebut meliputi kegiatan berjalan.
5. Pengaturan dan proses √ Guru memberikan arahan kepada anak untuk
kegiatan berkumpul. Kemudian guru mulai menjelaskan
aturan dan tahapan dalam melakukan kegiatan
fisik motorik kasar.
6. Cara pendidik memimpin √ Pada saat kegiatan guru memantau dan
kegiatan memberikan semangat kepada anak ketika
sudah menyelesaikan kegiatan
7. Peran orangtua anak √ Orangtua dapat diajak kerjasama dengan baik
oleh guru, dan komunikasi antara orangtua dan

15
guru berjalan sangat baik. Pada setiap 3 bulan
diadakan parents club untuk
mengkomunikasikan perkembangan peserta
didik.

16
Dari hasil data yang tertera diatas maka di dalam kegiatan fisik motorik kasar
dengan menggunakan berjalan. mempunyai tujuan untuk fisik motorik kasar anak
diKB Negeri 10 Guntur. Dan melalui kegiatan tersebut terlihat pula bahwa guru
merencanakan kegiatan pembelajaran untuk melatih kemampuan motorik kasar
anak dengan terencana dan terprogram. Kegiatan berjalan tersebut juga
direncanakan dan disusun dengan baik oleh guru/pendidik sehingga mencapai
tujuan pengembangan motorik kasar anak melalui kegiatan berjalan yang menarik
dan menyenangkan bagi anak.

17
B. Hasil Wawancara
1. Pemimpin KB NEGERI 10 GUNTUR
ASPEK HASIL WAWANCARA
Pemrakarsa Pemrakarsa oleh Gubernur DKI Jakarta dengan Pergub Nomor
647 tahun 2021 dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi
DKI Jakarta
Pendirian Pendirian KB NEGERI 10 GUNTUR adalah Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta
Visi Visi dari TERWUJUDNYA ANAK YANG BERTAQWA ,

DISIPLIN, CERDAS DAN MANDIRI

Misi Misi dari KB NEGERI 10 GUNTUR adalah


1. Mendidik anak berkepribadian mulia dengan dasar
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Melatih kedisiplinan dengan pembiasaan dan
keteladanan.
3. Membekali anak dengan berbagai pengetahuan dan

keterampilan dasar.

4. Mengembangkan sikap mandiri dengan pembiasaan

baik di rumah maupun di sekolah.

Peraturan Penerimaan peserta didik baru di KB NEGERI 10 Guntur


penerimaan adalah berpedoman pada kalender pendidikan yang dikeluarkan
peserta didik oleh dinas pendidikan setempat. Adapun penerimaan peserta
didik baru tersebut dilakukan pada saat sebelum tahun ajaran
dimulai, biasanya di bulan januari KB NEGERI 10 Guntur
sudah mulai menerima siswa baru untuk pendataan. Namun
siswa baru mulai masuk di bulan juli sesuai dengan kaldik yang
telah dibuat. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan
serangkaian observsi anak atau deteksi dini yang sesuai dengan
standar DDTK yang berlaku.
Keunggulan Keunggulan di KB NEGERI 10 GUNTUR adalah :

18
KB 1. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode
kelompok.
2. Mengadakan kegiatan pembelajaran iqro.
3. Menggunakan kurikulum IKM
4. Pembiasaan karakter islami
5. Memiliki banyak waddah penyaluran minat bakat
peserta didik seperti beragam ekskul, pembiasaan
6. Program pembelajaran karakter.
Jumlah anak 33 anak dimana terdapat 2 kelas Kelompok Bermain dengan
masing masing kelas berisi 12 dan 11 anak didik masing
masing kelas 1 Guru.
Jumlah 2 pendidik dan 1 tendik
pendidik dan
tendik
Bentuk KB Bentuk Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur yaitu
pembelajaran kelompok.
Klasifikasi Di KB NEGERI 10 Guntur usia peserta didik adalah 3tahun
usia sampai dengan 4 tahun.
Waktu Adapun waktu operasional di KB NEGERI 10 Guntur adalah
operasional Senin – Jumat (09.00 – 11.00) 120 menit x 5 hari = 600
menit/minggu.

19
PERTANYAAN KEPADA PENDIDIK
KELOMPOK BERMAIN NEGERI 10 GUNTUR
1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada KB ini ?
Jawab : 3 tahun – 4 tahun
2. Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada KB ini?
Jawab :
Penyusunan kegiatan pembelajaran mengacu pada kurikulum merdeka
Merencanakan dan membuat pencapaian pembelajaran, modul ajar dan
asesmen,foto berseri,.
3. Apa dasar pemikirannya sehingga melakukan program seperti itu?
Jawab :
Dasarnya adalah agar kegiatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan
dan perkembangan motorik kasar pada anak dengan baik dan dengan cara
yang menyenangkan bagi anak.
4. Kapan kegiatan dilakukan?
Jawab :
Kegiatan fisik motorik kasar dilakukan pada pukul 08.00-9.30 WIB.
5. Bagaimana pendidik membimbing anak didik melaksanakan kegiatan ?
Jawab :
Guru memberikan arahan kepada anak untuk berkumpul. Kemudian guru
mulai menjelaskan aturan dan tahapan -tahapan dalam kegiatan fisik
motorik kasar. Guru juga mendemonstrasikan sehingga anak paham
bagaimana melakukan kegiatan fisik motorik kasar tersebut. Setelah itu
barulah anak mengerjakan kegiatan yang telah disediakan.
6. Berapa kali pertemuan dalam 1 minggu setiap kelompoknya ?
Jawab :
Pertemuan dilakukan 5 hari dalam satu minggu
7. Model pengembangan apa yang di terapkan di Kelompok Bermain ini?
Jawab :
Model pengembangan kelompok.

20
Analisis Data
Setelah wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap kepala sekolah
dan dengan pendidik Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur dapat disimpulkan
bahwa pemrakarsa Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur adalah Gubernur DKI
Jakarta dengan Pergub Nomor 647 tahun 2021 dibawah naungan Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu salahsatu kegiatan pengembangan
motorik kasar anak yang dilakukan pada hari itu adalah berjalan,berlari,melompat,
karena kegiatan tersebut selain dapat mengembangkan motorik kasar anak, hal
tersebut juga dapat memotivasi anak untuk melakukan kegiatan dengan senang
dan gembira. Sehingga anak bebas mengeksplorasi minat dan kemauannya.

21
A. TABULASI DATA
Observasi Wawancara Wawancara Dokumentasi
Dengan Pendidik Dengan
Pimpinan
Kegiatan Kegiatan tersebut Bentuk kegiatan berjalan zig-zag
Berjalan Zig- dilakukan untuk Kelompok
zag dapat meningkatkan Bermain Negeri
keterampilan dan 10 Guntur yaitu
perkembangan pembelajaran
motorik kasar pada kelompok
anak dengan cara dengan kegiatan
yang yang berbeda-
menyenangkan beda setiap hari.
bagi anak melalui
kegiatan berjalan
zig-zag.

Kegiatan fisik Kegiatan tersebut Bentuk


kegiatan menendang bola
motorik kasar dilakukan untuk Kelompok
menendang dapat meningkatkan Bermain Negeri
bola keterampilan dan 10 Guntur yaitu
perkembangan pembelajaran
motorik kasar pada kelompok
anak dengan cara dengan kegiatan
yang yang berbeda-
menyenangkan beda setiap hari.
bagi anak melalui
kegiatan
menendang bola

Kegiatan Kegiatan tersebut Kelompok


melempar bola dilakukan untuk Bermain Negeri

22
dapat meningkatkan 10 Guntur yaitu Kegiatan melempar bola
keterampilan dan pembelajaran
perkembangan kelompok
motorik kasar pada dengan kegiatan
anak dengan cara yang berbeda-
yang beda setiap hari.
menyenangkan
bagi anak melalui
kegiatan melempar
bola.

23
A. Analisis Kritis
Dari data hasil observasi yang dilakukan diKB Negeri 10 Guntur, dalam
kegiatan kemampuan dasar fisik motorik kasar dengan menggunakan media
berjalan. dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu kegiatan
yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar
kegiatan berjalan zig-zag.
“Berjalan adalah salah satu bagian dari kemampuan motorik”. Anak
mengalami tahap perkembangan pada beberapa aspek seperti, fisik, bahasa, sosial
dan motorik. Pada umumnya anak mulai berjalan pada usia 11 bulan sampai 24
bulan. Menurut Aprilia (2014:98).
Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari ahli Gallahue dalam Hidayati
(2013:196) menyatakan bahwa kemampuan motorik kasar sangat berhubungan
dengan kerja otot-otot besar pada tubuh manusia, kemampuan ini biasanya
digunakan oleh anak untuk melakukan aktivitas olahraga. Kemampuan ini
berhubungan dengan kecakapan anak dalam melakukan berbagai gerakan.
Menurut Sahara dalam A’Yuni (2012:15) berjalan dapat diartikan sebagai
perpindahan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain dengan salah satu kaki
tetap kontak dengan tempat bertumpunya sepanjang kegiatan itu berlangsung.
Sedangakan menurut Sujiono A’Yuni (2012:15) berjalan adalah suatu gerakan
melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja dan tidak mengenal usia.
Berdasarkan pengamatan di KB NEGERI 10 GUNTUR pula, kegiatan
keterampilan motorik kasar pada Kelompok Bermain dapat berkembang dengan
baik melalui kegiatan berjalan. Penelitian ini juga meneliti tentang keterampilan
motorik kasar anak di Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur yang akan
ditingkatkan lagi keterampilannya melalui kegiatan berjalan dengan berbagai
media cone. Kegiatan ini harus dikemas semenarik mungkin agar anak didik
tertarik dan diharapkan keterampilan motorik kasar anak dapat mengalami
peningkatan dengan lebih baik lagi.

24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan data diatas maka dapat disimpulkan dalam
beberapa hal yaitu antara lain :
1. KB Negeri 10 Guntur mempunyai program pengembangan dengan metode
kegiatan melatih kemampuan motorik kasar anak dengan baik, sehingga
dalam pengembangan keterampilan motorik kasar anak dapat meningkat
berjalan.
2. Fisik motorik kasar juga melatih gerakan koordinasi mata dengan tangan.
Selain itu komunikasi sesama teman maupun guru dan orang disekitarnya
dapat tercipta dengan baik, dan juga semangat yang tinggi pada anak
karena kegiatan ini sangat menarik minat anak.
3. Guru/pendidik dengan baik memberikan arahan dan tahapan dalam
melakukan kegiatan fisik motorik kasar dengan sangat baik sehingga anak-
anak dapat tercapai perkembangannya dalam kegiatan tersebut.

B. Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan maka saran yang dapat
diberikan peneliti untuk dijadikan acuan atau pertimbangan dalam
kegiatan fisik motorik kasar pada anak usia 3 sampai 4 tahun di Kelompok
Bermain Negeri 10 Guntur antara lain adalah :
1. Kegiatan fisik motorik tersebut lebih baik ditingkatkan lagi dan lebih
ditambah medianya serta alat dan media tersebut disesuaikan dengan usia
anak.
2. Guru/ pendidik sebaiknya dapat memberikan alternatif kegiatan lain
agar anak dapat memilih kegiatan pengembangan motorik kasar anak
sesuai dengan keinginannya.

25
KAJIAN PUSTAKA

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana


Prenamedia Group.

A’yuni, Qurrotul. 2012. Pengaruh Kegiatan Bermain Terhadap


Peningkatan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia Dini di PAUD
Muslimat NU 45 desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.
Skripsi Universitas Jember .

Apriliana. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berjalan Anak Cerbal Palsy


(CP) Tipe Spastik Melalui Bermain. Jurnal Ilmu Pendidikan Khusus. Vol.
3 (3):98-110.

Beaty, Janice J, (2010). Observing Development of the Young Child 7th


edition. New Jersey: Pearson Education, IncIbid., hlm. 390.

Gallahue, D. L. dan Jhon C. O. 1998. Understanding Motor Development (Infant,


Children, Adolescent, Adults). Amerika: The McGraw-Hill

Aisyah, Siti dkk 2014. Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Elytasari, Suvidian. 2017. Esensi Metode Montesori dalam Pembelajaran Anak


Usia Dini. Jurnal UIN Ar-Raniry . 3(1):59-73.

Wulan, D. 2015. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Melalui


Permainan Lari Estafet Modifikasi. Skripsi. Universitas Negeri Jakarta

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Vasta, Ross, Haith, Marshall M., Miller, Scott A. (1999). Child Psychology (the
Modern Science) Third Edition. New York: John Wiley & Sons Inc

26
LAMPIRAN
BIODATA PENELITI

Nama : Maya Nur Azmi


NIM : 857073709
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Mei 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Jl. Jati Padang Utara Rt 003/ Rw 02 No.41
Nomor HP : 085772663144
Alamat Email : azmimaya0203@gmail.com
PROFIL KELOMPOK BERMAIN NEGERI 10 GUNTUR

Jenis Layanan : Kelompok Bermain


Nama Lembaga : Kelompok Bermain Negeri 10 Guntur
Nomor Izin Operasional : Gubernur DKI Jakarta dengan Pergub Nomor 647
tahun 2021
Nomor NPSN : 70010822
Status : Negeri
Penyelenggara : Gubernur DKI Jakarta
Berdiri Tahun : 2021
Alamat Sekolah : Jl. Jl. Slamet No. 2 RT 008 RW 002
Kelurahan : Guntur
Kecamatan : Seiabudi
Kabupaten/ Kotamadya : Jakarta Selatan
Provinsi : DKI Jakarta
Telp : 021-8315583
Pendidik : 2 orang
Anak didik : 33 anak kelompok bermain
DATA PENDIDIK KELOMPOK BERMAIN NEGERI 10 GUNTUR

NO. NAMA JABATAN PENDIDIKAN TMT


TERAKHIR
1. Edi Pramono Plt. Kepala S1 11-10-2022
NIP Sekolah
196803221996011002
2. Lely Anggraeni, S.Pd. I Guru S1 PAUD 23-08-2021
NIKKI 1025831
3. Fahmalia, S. Pd. Guru S1 PAUD 02-01-2023
NIKKI 1027197
4. Yuni Anggraeni Operator/TU SMA 23-08-2021
NIKKI 1025811
DATA SISWA KB Negeri 10 Guntur

Rombel Jenis Kelamin


Jumlah
Laki - laki Perempuan

Kelompok Melati 10 8 18

Kelompok Mawar 9 6 15

Jumlah 19 14 33
STRUKTUR LEMBAGA KB NEGERI 10 GUNTUR

LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai