Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PHI

Nama : Ade Ika wally


Kelas : R1F
NIM : 202321281
Sistem hukum pidana di Indonesia adalah aturan hukum yang menentukan tindakan-
tindakan yang dilarang dan dianggap sebagai tindak pidana yang dapat dijatuhi hukuman oleh
penegak hukum di Indonesia. Hukum pidana di Indonesia bertujuan untuk menjamin keamanan
dan ketertiban masyarakat, serta membuat orang-orang yang melanggar hukum bertanggung
jawab atas perbuatan mereka.

Hukum pidana di Indonesia didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
yang berlaku sejak tahun 1946, dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan
penyesuaian. Hukum pidana Indonesia juga mencakup aturan-aturan yang terkait dengan
kejahatan narkotika, terorisme, cyber crime, dan tindak kekerasan terhadap anak.

Dalam penerapan hukum pidana di Indonesia, hakim harus


mempertimbangkan berbagai faktor seperti pengakuan dari terdakwa, usia
terdakwa, dan saksi-saksi yang hadir dalam persidangan. Selain itu, proses
hukum pidana di Indonesia juga melibatkan kepolisian, jaksa penuntut, dan
pengacara.

Meskipun hukum pidana di Indonesia diatur oleh pemerintah, namun masyarakat juga
berperan dalam menegakkan hukum pidana seperti memberikan informasi kepada pihak
kepolisian jika mengetahui ada tindakan yang melanggar hukum pidana yang dilakukan oleh
seseorang

Proses penegakan hukum pidana di Indonesia adalah bagian dari sistem peradilan pidana.
 Sistem peradilan pidana di Indonesia memiliki sub-sistem yang memiliki fungsi, tugas,
dan tujuan masing-masing. Namun, peradilan pidana di Indonesia masih belum
memadai
 Penegakan hukum pidana adalah bagian dari sistem hukum di Indonesia . Penegakan
hukum pidana dilakukan oleh aparatur pemerintah yang bertindak secara terorganisir
untuk menegakkan hukum. Hukum pidana sendiri merupakan norma yang apabila
dilarang akan mendapatkan sanksi berupa hukuman .

Namun, proses penegakan hukum di Indonesia seringkali menjadi panjang dan melelahkan .
Hukum di Indonesia menjadi komoditas yang paling banyak diminati oleh para pemegang
kekuasaan . Para penegak hukum bisa diarahkan bahwa keadilan bisa diubah dengan uang dan
kesenangan Overall, penegakan hukum pidana di Indonesia merupakan bagian dari sistem
peradilan pidana dan sistem hukum di Indonesia. Namun, proses penegakan hukum di
Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan perlu terus diperbaiki.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sistem hukum pidana di Indonesia :
a) Faktor hukum,yaitu undang-undang dan peraturan yang berlaku. Gangguan terhadap
penegakan hukum bisa berasal dari faktor hukum atau undang-undang .
b) Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan
hukum. Hal ini meliputi keberadaan lembaga penegak hukum seperti kepolisian, jaksa,
hakim, dan lain-lain .
c) Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum, seperti sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh lembaga penegak hukum untuk melakukan tugasnya .
d) Faktor masyarakat, yaitu lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.
Hal ini meliputi kesadaran masyarakat akan pentingnya menjunjung tinggi hukum dan
menghormati lembaga penegak hukum .
e) Faktor kebudayaan, yaitu sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam. Hal ini meliputi nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dalam
menjunjung tinggi hukum dan keadilan .

Sistem hukum pidana di Indonesia merupakan salah satu dari tiga sistem hukum yang
berlaku di negara ini sejak abad kesembilan belas, dua lainnya adalah sistem hukum komersial
yang diturunkan dari Eropa dan hukum perdata berdasarkan hukum adat (adat), yang termasuk
hukum Islam (syariah).

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis sistem hukum pidana yang digunakan untuk menjaga
keamanan dan keadilan bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa jenis sistem hukum pidana di
Indonesia:
 Sistem Pidana Khusus: Sistem pidana khusus di Indonesia berlaku untuk golongan
tertentu yang melakukan tindakan pidana yang diatur secara khusus dalam undang-
undang. Contohnya adalah tindakan korupsi yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2001
tentang Perubahan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
 KUHP: KUHP adalah sistem hukum pidana yang digunakan di Indonesia. KUHP terdiri
dari tiga bab. Bab I mendefinisikan syarat dan prosedur yang harus diikuti dalam kasus
pidana dan menentukan keadaan yang meringankan yang dapat mempengaruhi
beratnya hukuman. Bab II dan III, masing-masing, mendefinisikan kategori kejahatan
dan pelanggaran ringan dan menentukan hukuman untuk setiap jenis pelanggaran.

Selain itu, secara umum, jenis hukum di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu hukum
publik dan hukum privat. Hukum publik mengacu pada hukum yang mengatur hubungan antara
negara dan rakyat, sedangkan untuk hukum privat mengacu pada hukum yang mengatur
hubungan antara individu atau organisasi.
Kesimpulan dari sistem hukum pidana di Indonesia adalah sistem hukum pidana Indonesia
merupakan aturan hukum yang menentukan tindakan-tindakan yang dilarang dan dianggap
sebagai tindak pidana yang dapat dijatuhi hukuman oleh penegak hukum di Indonesia. Hukum
pidana di Indonesia bertujuan untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, serta
membuat orang-orang yang melanggar hukum bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

Sistem hukum pidana di Indonesia meliputi aturan-aturan yang terkait dengan kejahatan
narkotika, terorisme, cyber crime,dan tindak kekerasan terhadap anak. Proses hukum pidana di
Indonesia melibatkan kepolisian, jaksa penuntut, dan pengacara. Meskipun demikian, proses
penegakan hukum pidana di Indonesia masih memiliki banyak tantangan, seperti korupsi,
kekurangan sarana dan prasarana, serta masih adanya praktik diskriminasi dan pelanggaran
hak asasi manusia. Oleh karena itu, sistem hukum pidana di Indonesia perlu terus diperbaiki
dan ditingkatkan agar dapat memberikan pengayoman dan perlindungan bagi seluruh warga
masyarakat Indonesia, serta menjamin adanya keadilan dan penegakan hukum yang tepat dan
efektif.

Anda mungkin juga menyukai