Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Pancasila

Tugas Individu

Nama : Marwan Anugrah


Nim : V116231004
Fakultas : Vokasi
Prodi : Teknologi Metalurgi Ekstraksi

Intisari video pembelajaran


Materi: “Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan NKRI”

1. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan RI

Setelah Proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945. Keesokan harinya, yaitu 18


Agustus 1945, disusun suatu naskah Undang-Undang Dasar yang didalamnya memuat
Pembukaan.

Di dalam Pembukaan UUD 1945 tepanya pada Alinea III terdapat pernyataan
Kemerdekaan Indonesia, maka dapat ditentukan letak & sifat hubungan antara
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan Pembukaan UUD 1945, sebagai
berikut:
1. Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak moral dari setiap bangsa
akan kemerdekaan.
2. Memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya proklamasi 17 Agustus 1945,
yaitu bahwa perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat
dan hak moral.
3. Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakan proklamasi 17 Agustus
1945.yaitu bahwa Kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh melalui
perjuangan luhur, disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.

Dengan demikian, sifat hubungan antara Pembukaan & Proklamasi, yaitu:


memberikan penjelasan, penegasan & pertanggungjawaban terhadap dilaksanakannya
Proklamasi 17 Agustus 1945 (Kaelan, 1993: 62-64).

2. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945

Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD1945 sebagai


staatsfundamentalnorm.
Secara ilmiah-akademis, Pembukaan UUD 1945 sebagai Staatsfundamentalnorm
mempunyai hakikat Kedudukan yang tetap, kuat, & tak berubah bagi negara yang
dibentuk, dengan perkataan lain, jalan hukum tidak lagi dapat diubah.
 Isi Pembukaan UUD 1945 alenia IV= Dasar negara.
 Sila-sila Pancasila dan Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
 Pokok pikiran pertama: negara melindungi segenap bangsa indonesia
dan seluruh tumpah darah indonesia dengan berdasar asas persatuan
(sila 3).
 Pokok pikiran kedua: negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. (sila 5).
 Pokok pikiran ketiga: negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan (sila 4).
 Pokok pikiran keempat: negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha
esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (sila 1&2).

3. Penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal UUD NRI 1945

Nilai Instrumental dari Pancasila sebagai nilai dasar adalah pasal-pasal dalam UUD
1945. Oleh karena itu, Kedudukan pasal-pasal berbeda dengan kedudukan Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945. Implikasinya pasal-pasal dalam UUD 1945 tidak bersifat
Permanen, artinya dapat diubah berdasarkan ketentuan dalam Pasal 37 ayat (1) sampai
dengan ayat (5) UUD 1945.

Amandemen Undang-Undang Dasar NKRI dalam 4 kali perubahan.

Tujuan Amandemen UUD:


"Menyempurnakan Aturan Dasar Mengenai"
 Tatanan negara
 Kedaulatan Rakyat
 HAM
 Pembagian Kekuasaan
 Kesejahteraan sosial
 Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum.
Amandemen UUD “Sebelum dan Setelah"
Sebelum Perubahan
 Pembukaan
 Batang tubuh
 16 bab
 37 pasal
 49 ayat
 4 pasal aturan peralihan
 2 ayat aturan tambahan
 Penjelasan

Hasil Perubahan
 Pembukaan
 Pasal-pasal:
 21 bab
 73 pasal
 170 ayat
 3 pasal aturan peralihan
 2 Pasal aturan tambahan

4. Definisi dan Tata Urutan Perundang-undangan.

UU No. 12 Tahun 2011, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1


Peraturan perundang-undangan adalah:
 Peraturan tertulis;
 yang memuat norma hukum;
 yang mengikat secara umum dan;
 dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang;
 melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Teori jenjang norma (stufentheorie)


(Hans kelsen)
Meskipun berkarakter dinamis, sebuah norma hukum juga mengandung karakter
statis.

Anda mungkin juga menyukai