Anda di halaman 1dari 8

Tugas Menyusun Skenario Pengelolaan Kelas Matematika

Yang diampu oleh Prof. Dr. Cholis Sa’dijah, M.Pd, M.A.


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelas Matematika

Disusun oleh Kelompok 6

Eka Anggriani (200311613700)


M. Hilmy Faishal (200311613704)
Rima Hakimiah Ahmad (200311613696)

OFFERING E

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2022
Skenario Pengelolaan Kelas Matematika

A. Mata pelajaran
Matematika

B. Sasaran
Siswa SMP kelas VIII semester 2

C. Durasi
2 × 35 menit

D. Materi Pembelajaran
Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras

E. Kompetensi Dasar
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema pythagoras dan tripel
pythagoras

F. Indikator Pencapaian Kompetensi


4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema pythagoras dan tripel
pythagoras, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan teorema
pythagoras dan tripel pythagoras minimal 3 dengan berdiskusi secara berkelompok.

H. Prasyarat
Peserta didik sudah memahami konsep dan pembuktian dari teorema pythagoras dan
tripel pythagoras.

I. Tempat
Ruang kelas (Terdiri dari meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa)

J. Media
PPT dan Video (video manfaat dan video masalah teorema phytagoras
K. Skenario
Hari Rabu tanggal 14 September, siswa kelas VIII akan belajar matematika dengan
materi Teorema Phytagoras.

Keterangan
Membangun sikap dan persepsi positif siswa

Memotivasi siswa

a. Kegiatan Awal :

1) Guru memasuki kelas serta memberi salam.


Guru : “Assalamualaikum. Selamat pagi anak-anak’’
Peserta didik : (Menjawab dengan semangat dan kompak)
“Waalaikumussalam. Pagi, Pak/Bu.’’
Guru : “Apa kabar anak-anak?”
Peserta didik : “Alhamdulillah. Sehat, Pak/Bu. Pak/Bu, gimana kabarnya?”
Guru : ‘’Alhamdulillah. Sehat juga. Terima kasih telah bertanya.’’

2) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin kegiatan berdoa bersama.


Guru : “Sebelum kita mulai pelajaran hari ini, ada baiknya kita mulai
dengan berdoa. Saya minta ketua kelas untuk memimpin doa.
Silahkan ketua kelas memimpin doa.”
Ketua kelas : “Sebelum kita memulai pelajaran hari ini, mari kita berdoa
menurut keyakinan masing-masing. Berdo’a mulai!’’
Peserta didik : (berdoa)
Ketua kelas : “Berdoa selesai.”

3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik


Guru : “Hari ini masuk semua? Atau ada yang tidak masuk?”
Peserta didik : “Masuk semua, Pak/Bu.”
Guru : “Alhamdulillah. Semoga Allah selalu memberikan kita semua
kesehatan agar kita dapat terus bisa mengikuti pembelajaran.
Aamiin.”
Peserta didik : “Aamiin.”

4) Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, dan


motivasi belajar siswa
Guru : “Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah belajar tentang
pembuktian teorema pythagoras dan tripel pythagoras. Nah, hari
ini kita akan belajar tentang penerapan teorema pythagoras di
kehidupan sehari-hari. Jadi, harapannya kalian bisa
menyelesaikan masalah di sekitar kita yang berhubungan dengan
teorema pythagoras. Ada yang tau contoh penerapannya di
kehidupan sehari-hari?”
Peserta didik 1: “Saya, Pak/Bu. Menurut saya, penerapan pythagoras saya melihat
pada soal dalam buku paket itu digunakan untuk mengukur tinggi
tiang bendera.”
Guru : “Bagus. Beri tepuk tangannya untuk teman kita yang sudah
menjawab (tepuk tangan). Ada lagi yang ingin berpendapat?”
Peserta didik 2: “Saya, Pak/Bu. Pythagoras juga bisa digunakan untuk
menentukan jarak terdekat dari dua kota.”
Guru : “Yak. jawabannya benar semua. Tepuk tangan untuk kita semua.
(tepuk tangan) Contoh lain dari penerapan teorema pythagoras
di kehidupan sehari-hari itu sering digunakan oleh tukang
bangunan/arsitek, loh. Dimana, mereka menerapkan teorema
pythagoras dalam mengonstruksi bangunan.”

5) Guru menyampaikan rangkaian garis besar pembelajaran


Guru : “Jadi, hari ini kita akan melakukan diskusi secara berkelompok,
saya akan berikan masalah berupa soal pada tiap kelompok,
nanti diskusikan jawabannya bersama kelompok kemudian kita
bahas hasilnya bersama-sama. Bisa dimengerti, ya?”
Peserta didik : “Bisa, Pak/Bu.“

6) Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya yaitu


pembuktian teorema phytagoras
Guru : “Baik, anak-anak. Mari kita mengingat kembali materi yang kita
pelajari pertemuan sebelumnya. Masih ingat dengan materi
sebelumnya?”
Peserta didik : “Masih, Pak/Bu.”
Guru : “Ada yang ingin menjelaskan apa yang kita pelajari pertemuan
sebelumnya?”
(beberapa peserta didik menjelaskan apa itu pythagoras yang dipelajari di
pertemuan sebelumnya)
Peserta didik 3: “Saya ingin mencoba, Pak/Bu. Seingat saya pertemuan minggu
lalu kita mempelajari konsep dan pembuktian dari phytagoras.”
Guru : “Bagus sekali, Nak. Minggu lalu kita telah mempelajari definisi,
konsep, bentuk sekaligus pembuktiannya. (dengan peserta didik
3) Bagaimana nak, apakah kamu ingin menyampaikan
pendapatmu mengenai konsep yang kita bahas kemarin?”
Peserta didik 3: “Baik, Pak/Bu. Dari pemahaman saya. konsep teorema
pythagoras digunakan untuk mengukur panjang sisi pada segitiga
siku-siku, Pak/Bu.”
Guru : “Bagaimana apakah kalian setuju?”
Peserta didik : (Bersama-sama) “Setuju, Pak/Bu.”
Guru : “Bagus. Sebagaimana yang kita bahas minggu lalu dapat teorema
pythagoras dapat digunakan untuk mengukur panjang sisi dalam
segitiga. Apakah ada yang berani untuk menyampaikan
pendapatnya lagi?”
Peserta didik 4&5 : (mengangkat tangan)
Guru : “Silakan, Nak 4, menyampaikan pendapatnya terlebih dahulu.
Nak 5 setelah ini, ya.”
Peserta didik 4&5 : “Baik, Pak/Bu”
Peserta didik 4: “Kalau menurut saya phytagoras memang dapat digunakan
sebagai alat ukur, tetapi bisa dipandang sebagai hubungan antar 3
sisi dari segitiga.”
Guru : “Bagus sekali. Jadi, teorema pythagoras dipandang sebagai
hubungan antar sisi segitiga, sehingga dapat digunakan untuk
menyelidiki/ mengukur apabila salah satu sisi bisa dikatakan
belum ada.”
Guru : “Silakan peserta didik 5.”
Peserta didik 5: (ragu-ragu)
Guru : “ Ayo tidak usah takut.”
Peserta didik 5: “Baik, Pak/Bu. Seperti yang disampaikan 4 jadi hubungan
phytagoras menyatakan bahwa kuadrat sisi miring atau
terpanjang dari segitiga itu sama dengan jumlah dari kuadrat
kedua sisi lainnya,
2 2 2
Peserta didik 4: “Oh yang 𝑎 + 𝑏 = 𝑐 itu, ya.”
Peserta didik 5: “Iya.”
Guru : “Bagus, Nak 5, Pendapatmu bagus kamu juga punya hak untuk
berbicara, jadi jangan takut lagi ya.”
Peserta didik 5: “Baik, Pak/Bu.”
Guru : “Untuk semuanya, jangan takut untuk berpendapat, ya, ingat kita
makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, cara untuk bisa saling
memahami dan bekerja sama adalah dengan berbicara. Bisa
dimengerti, ya?”
Peserta didik : (bersama-sama) “Baik, Pak/Bu.”
Guru : “Baiklah. Kalau begitu kita mulai ke inti pembelajaran kita hari
ini.”
b.
c. Kegiatan Inti

1) Guru membagi siswa dalam 2 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara
heterogen
Guru : “Semuanya hafal nomor presensi masing-masing kan?”
Peserta didik : (bersama-sama)“Hafal, Pak/Bu.”
Guru : “Oke. Sekarang saya akan membagi kalian dalam beberapa
kelompok. kelompok 1 presensi 1, 3, 5, 7 dan 9; dan kelompok
2 presensi 2,4,6,8, dan 10. Saya beri waktu 5 menit untuk
berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing.”
Peserta didik : (bersama-sama) ”Baik, Pak/Bu.”

2) Guru memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan teorema


phytagoras untuk diselesaikan secara berkelompok
(Guru membagikan LKPD berisi masalah kontekstual terkait pythagoras untuk
setiap kelompok)
Guru : “Saya sudah membagikan LKPD untuk setiap kelompok, ya.
Silakan berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk
menyelesaikan soal yang ada di LKPD, ya.”
Peserta didik : (bersama-sama) “Baik, Pak/Bu.”

3) Peserta didik melakukan diskusi dengan kelompok untuk menyelesaikan masalah


yang diberikan
(Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing.)

4) Guru mendampingi, mengarahkan jalannya diskusi di setiap kelompok, dan


memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai kendala
atau hal-hal yang tidak dipahami
(Guru menghampiri setiap kelompok untuk bertanya masalah ataupun kendala
yang dialami oleh peserta didik)
Guru : “Bagaimana anak-anak? Apakah soalnya dapat dipahami? Apa
ada kendala?”
Peserta didik 1: “Kami tidak paham bagian yang ini …”
(Guru menjelaskan hal yang tidak dipahami peserta didik)

5) Guru menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi


Guru : “Waktu diskusi sudah berakhir. Saya minta satu kelompok saja
untuk mempresentasikan kerja diskusinya. Apakah ada yang
bersedia?”
(suasana hening)
Guru : “Ayo, anak-anak. Tidak usah takut. Di sini tidak ada yang benar
dan salah. Kita sama-sama belajar. Ayo silahkan.”
(Perwakilan kelompok 2 (peserta didik 1) mengangkat tangan dan bersedia untuk
presentasi)
Guru : “Bagus sekali. Beri tepuk tangan untuk kelompok 2 yang telah
bersedia untuk presentasi.”
Kelompok 2 : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi,
Pak/Bu dan teman-teman. Saya perwakilan dari kelompok 2 akan
menyampaikan hasil diskusi kelompok kami.”
(Kelompok 2 menyampaikan hasil diskusi)
Kelompok 2 : “Sekian presentasi dari saya. Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.”

6) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyampaikan hasil


diskusi pendapatnya berbeda dengan kelompok sebelumnya.
Guru : “Terima kasih kelompok 2, berikan tepuk tangan untuk kelompok
2 yang sudah presentasi. Selanjutnya saya persilahkan kelompok
lain untuk bertanya, entah itu menyampaikan tanggapan,
kritikan, saran ataupun membandingkan hasil diskusi.’’
Peserta didik 3: “Saya perwakilan dari kelompok 1 izin memberikan pendapat.
Hasil diskusi kelompok kami berbeda dengan kelompok 2 di
nomor …”
Guru : “Baik, terima kasih tanggapannya kelompok 1.”
(Guru memberikan penguatan mengenai penyelesaian dari permasalahan yang
diberikan)

d. Kegiatan Penutup

1) Guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dan merefleksikan hasil


pembelajaran
Guru : “Dari diskusi yang sudah kalian lakukan, apa yang dapat
disimpulkan atau apa yang kalian dapat dari kegiatan
pembelajaran hari ini? Ada yang ingin menyampaikan
pendapat?”
Peserta didik 4 : “Saya izin berpendapat. Menurut saya hari ini pembelajaran
sangat menyenangkan. Kita juga belajar menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan teorema pythagoras secara
berkelompok.”
Guru : “Bagus sekali, terima kasih pendapatnya.”

2) Guru memberikan latihan yang dikerjakan dirumah untuk diselesaikan secara


individu
Guru : “Saya sudah siapkan 3 soal sebagai tugas untuk dikerjakan
di rumah secara individu. Pertemuan selanjutkan akan kita bahas
bersama-sama.”
Peserta didik : “Baik, Pak/Bu.”

3) Guru mengkomunikasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya


Guru :“Minggu depan, selain kita akan membahas tugas rumah
bersama-sama, kita juga akan mulai belajar materi … Jadi persiapkan diri dengan
baik dan jangan lupa untuk baca referensi terlebih dahulu’’
Peserta didik : “Baik, Pak/Bu.”

4) Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan salam


Guru : “Karena waktu sudah menunjukkan pukul 08:20, maka pelajaran
hari ini bisa kita akhiri. Sebelum itu mari kita berdoa
bersama-sama. Ketua kelas silakan memimpin doa.”
Ketua kelas : “Baik, sebelum kita mengakhiri pembelajaran pada hari ini.
Alangkah baiknya kita berdoa bersama-sama menurut keyakinan
kita masing-masing. Berdoa mulai. … Selesai.”
Guru : “Demikian yang dapat saya sampaikan. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.”
Peserta didik : “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih,
Bu.”

Anda mungkin juga menyukai