Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PUBLIC RELATIONS OFFICER

KONFERENSI PERS

Disusun oleh :

Kelompok 10

Litami Agustin (D1E021007)


Yogi Setiawan (D1E021O19)
Risa Kurniati (D1E021057)
Salman Baiti Tomimi (D1E021097)
Rizky Amanda Aulia (D1E021103)

Dosen pengampu :
Evi Hafizah, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Bersyukur atas kehadiran Allah karena berkah dan karunianya sehingga makalah
tentang konferensi pers ini bisa selesai dibuat, kami juga mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang berkontribusi dalam tugas ini terutama kepada dosen pengampu mata
kuliah public relations officer yaitu ibu Evi Hafizah, M.Si , serta anggota kelompok kami
yang sudah bekerja sama mencari materi tugas ini.
Makalah konferensi pers ini dibuat penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah public
relations officer, selain itu juga makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan serta
wawasan tentang konferensi pers.

Bengkulu, 1 oktober 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konferensi pers merupakan suatu forum di mana perwakilan media dan
wartawan berkumpul bersama dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan
berkomunikasi dengan narasumber yang berkaitan. Konferensi pers sering kali
diadakan oleh organisasi, perusahaan, atau individu untuk menyampaikan berita,
pengumuman, atau menjawab pertanyaan dari media.
Konferensi pers memiliki peran penting dalam dunia komunikasi dan
jurnalisme. Melalui konferensi pers, narasumber dapat menyampaikan pesan mereka
secara langsung kepada media massa dan masyarakat luas. Ini memberikan platform
yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi penting, mengklarifikasi isu yang
kontroversial, dan memperkenalkan produk atau proyek baru.
Selama konferensi pers, wartawan memiliki kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan kepada narasumber dan mendapatkan wawasan langsung tentang topik
yang sedang dibahas. Dengan demikian, konferensi pers tidak hanya memfasilitasi
aliran informasi, tetapi juga mendorong dialog dan interaksi antara narasumber dan
media. Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek terkait konferensi
pers.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu konferensi pers dan sejarah konferensi pers?
2. Apa etika Konferensi Pers?
3.Bagaimana peran Konferensi Pers di Era Digital?
4. Mengapa Konferensi Pers Penting?
5. Apa jenis-jenis Konferensi Pers ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah konferensi pers
2. Untuk mengetahui etika dalam konferensi pers
3. Untuk mengetahui peran konferensi di era digital
4. Untuk mengetahui alasan konferensi pers penting
5. Untuk mengetahui jenis-jenis konferensi pers
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah Konferensi Pers


1. Pengertian Konferensi Pers

Konferensi pers adalah sebuah acara di mana seorang tokoh publik, organisasi,
atau perusahaan bertemu dengan wartawan atau jurnalis untuk memberikan
informasi, menjawab pertanyaan, dan berkomunikasi dengan media massa serta
masyarakat luas. Konferensi pers adalah salah satu bentuk komunikasi publik yang
penting dan biasanya digunakan untuk tujuan berikut:

Pemberian Informasi: Salah satu tujuan utama dari konferensi pers adalah
menyampaikan informasi yang penting dan relevan kepada media massa dan
masyarakat umum. Informasi ini bisa berkaitan dengan berita terkini, kebijakan
pemerintah, peristiwa penting, produk baru, penelitian, atau isu-isu lain yang menjadi
perhatian publik.

Interaksi dengan Media: Konferensi pers memberikan kesempatan kepada wartawan


atau jurnalis untuk bertanya langsung kepada narasumber atau tokoh publik yang
memberikan konferensi. Ini memungkinkan adanya dialog dan pertukaran informasi
yang lebih mendalam serta pemberian klarifikasi jika diperlukan.

Membentuk Opini Publik: Konferensi pers sering digunakan untuk mempengaruhi


pandangan masyarakat terkait suatu isu atau untuk mempromosikan suatu produk,
gagasan, atau agenda tertentu. Narasumber dapat menggunakan konferensi pers untuk
menyampaikan pesan mereka secara efektif kepada audiens yang lebih luas.

Kontrol Pesan: Dalam situasi tertentu, konferensi pers dapat digunakan untuk
mengendalikan narasi atau pesan yang disampaikan kepada masyarakat. Ini dapat
membantu menghindari penyebaran informasi yang salah atau tidak akurat.

Krisis dan Tanggapan Cepat: Dalam situasi darurat atau krisis, konferensi pers dapat
digunakan untuk memberikan informasi penting kepada masyarakat secara cepat. Ini
dapat membantu meredakan kekhawatiran dan memberikan panduan kepada
masyarakat.
Pengumuman Resmi: Konferensi pers sering digunakan untuk mengumumkan
keputusan resmi, seperti hasil pemilihan, pengangkatan pejabat pemerintah, atau
perubahan signifikan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Proses konferensi pers umumnya melibatkan persiapan yang matang oleh


narasumber, penyelenggaraan acara oleh tim yang terkait, dan partisipasi wartawan
atau jurnalis yang menghadiri. Pertanyaan wartawan biasanya diberikan secara
langsung oleh mereka yang hadir dalam konferensi, dan sesi tanya jawab ini dapat
berlangsung selama beberapa waktu untuk memastikan semua pertanyaan yang
relevan telah dijawab.

Konferensi pers bisa diadakan secara langsung dengan kehadiran fisik atau
secara virtual melalui telekonferensi atau platform online. Seiring dengan
perkembangan teknologi, semakin banyak konferensi pers yang disiarkan langsung
atau direkam untuk kemudian diunggah ke internet sehingga dapat diakses oleh
masyarakat luas.

2. Sejarah Konferensi Pers


Sejarah konferensi pers berkembang seiring dengan perkembangan media
massa dan teknologi komunikasi. Berikut beberapa poin penting dalam sejarah
konferensi pers:
Pada abad ke-19, Perkembangan teknologi cetak, seperti mesin cetak dan
telegraf, memungkinkan informasi dapat disebarkan dengan cepat dan efisien. Ini
memicu pertumbuhan industri surat kabar dan majalah. Tokoh-tokoh terkenal dan
pejabat pemerintah sering memberikan wawancara eksklusif kepada media massa.
Abad ke-20, Radio dan televisi menjadi dominan dalam menyampaikan berita dan
informasi. Konferensi pers menjadi lebih menonjol, karena pertemuan dengan tokoh-
tokoh terkenal dan pejabat pemerintah bisa disiarkan langsung dan mencapai audiens
yang lebih luas. Di era Digital, Kemunculan internet dan media sosial mengubah cara
konferensi pers diadakan dan disebarkan. Sekarang, banyak konferensi pers disiarkan
secara online, dan informasi dapat dengan cepat disebarluaskan melalui platform
seperti Twitter, Facebook, dan YouTube. Wawancara virtual juga semakin umum.
Peristiwa Bersejarah Beberapa konferensi pers telah mencatat sejarah, seperti
konferensi pers Presiden John F. Kennedy setelah Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962
yang sangat menegangkan dan berdampak besar. Kontroversi dan Pemeliharaan Etika
Konferensi pers juga telah menghadapi kontroversi terkait etika, seperti praktik
pemilihan pertanyaan oleh wartawan dan kontrol yang dilakukan oleh pihak
penyelenggara.
Secara keseluruhan, konferensi pers tetap menjadi salah satu alat penting
dalam komunikasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Dengan
perkembangan teknologi dan media, cara konferensi pers diadakan dan diakses telah
berubah, tetapi esensi dari pertukaran informasi dan interaksi antara tokoh publik,
media, dan masyarakat tetap menjadi fokus utama.

B. Etika Konferensi Pers


Konferensi pers adalah forum di mana seorang individu atau sekelompok
individu memberikan informasi kepada media massa atau publik. Etika dalam
konferensi pers sangat penting untuk menjaga integritas, kepercayaan, dan
profesionalisme dalam komunikasi. Beberapa prinsip etika yang perlu diperhatikan
dalam konferensi pers meliputi:
a. Kehandalan Informasi: Pastikan informasi yang disampaikan adalah akurat dan
faktual. Hindari menyebarkan informasi palsu atau meragukan.
b. Keterbukaan: Cobalah untuk menjawab pertanyaan dengan sejujurnya. Jika Anda
tidak dapat menjawab suatu pertanyaan, sampaikan alasannya dengan jelas.
c. Perlindungan Privasi: Hormati privasi individu dan organisasi yang mungkin
terlibat dalam konferensi pers. Jangan mengungkapkan informasi pribadi tanpa
izin.
d. Kesetaraan Akses: Berikan kesempatan yang sama kepada semua media dan
wartawan yang hadir. Jangan mendiskriminasi atau memberikan perlakuan khusus
kepada pihak tertentu.
e. Penghormatan Terhadap Wartawan: Hormati peran wartawan dalam
menyampaikan berita. Jangan mencoba mengintimidasi atau menghalangi
pekerjaan mereka.
f. Batasan Waktu: Patuhi batasan waktu yang telah ditetapkan untuk konferensi pers
dan hindari memanipulasi jadwal atau memperpanjang sesi tanpa alasan yang
jelas.
g. Keterbukaan dan Transparansi: Berikan akses yang memadai kepada media dan
publik untuk informasi dan sumber daya yang relevan.
h. Tindakan Tanggung Jawab: Jika ada kesalahan atau masalah yang timbul dalam
konferensi pers, segera ambil tindakan tanggung jawab untuk mengoreksi atau
memberikan klarifikasi.
Mematuhi etika konferensi pers adalah kunci untuk membangun hubungan
yang baik dengan media dan menjaga reputasi Anda serta organisasi Anda dalam
dunia publikasi.

C. Peran Konferensi Pers di Era Digital


Konferensi pers tetap memainkan peran penting dalam era digital, meskipun
ada perubahan signifikan dalam cara informasi disampaikan dan diakses. Berikut
beberapa peran konferensi pers di era digital:
a. Menyebarkan Informasi Cepat: Konferensi pers masih menjadi cara efektif untuk
menyampaikan informasi penting secara cepat kepada media massa dan publik.
Dalam era digital, konferensi pers dapat diadakan secara daring (online) sehingga
informasi dapat disampaikan dalam hitungan detik.
b. Interaksi dengan Media Sosial: Konferensi pers sering kali diintegrasikan dengan
platform media sosial. Hal ini memungkinkan publik untuk mengikuti dan
berinteraksi dengan acara tersebut secara langsung, memberikan pertanyaan, dan
mengomentari informasi yang disampaikan.
c. Mengatasi Desinformasi: Konferensi pers dapat digunakan untuk mengatasi
desinformasi dan rumor yang berkembang di media sosial. Dengan menyediakan
informasi resmi dan akurat, konferensi pers dapat membantu mengklarifikasi
situasi.
d. Memperkuat Citra Merek: Konferensi pers dapat digunakan oleh perusahaan dan
organisasi untuk memperkuat citra merek mereka di era digital. Mereka dapat
berbicara tentang inovasi, pencapaian, dan tanggung jawab sosial mereka.
e. Menghadirkan Wawasan Mendalam: Konferensi pers seringkali digunakan untuk
memberikan wawasan mendalam tentang topik tertentu. Dalam era digital, ini
dapat melibatkan presentasi data, grafik, dan multimedia untuk mendukung
informasi yang disampaikan.
f. Menghubungkan dengan Audiens Global: Dalam era digital, konferensi pers dapat
menjangkau audiens global dengan lebih mudah. Mereka tidak lagi terbatas pada
audiens lokal atau nasional, dan dapat diikuti oleh siapa saja di seluruh dunia.
g. Membangun Hubungan dengan Media: Konferensi pers tetap menjadi cara
penting untuk membangun dan memelihara hubungan dengan media. Melalui
pertemuan ini, perusahaan dan organisasi dapat berkomunikasi secara langsung
dengan wartawan dan reporter.
h. Melibatkan Pihak Terkait: Konferensi pers juga dapat melibatkan pihak terkait,
seperti pemangku kepentingan, mitra bisnis, atau pakar dalam topik tertentu. Ini
dapat meningkatkan otoritas dan kepercayaan dalam konferensi pers.
Penting untuk dicatat bahwa dalam era digital, konferensi pers sering
dilakukan secara daring, melalui video konferensi, webinar, atau platform khusus
untuk konferensi pers online. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam
penyelenggaraan dan aksesibilitas bagi peserta dari berbagai lokasi.

D. Mengapa Konferensi Pers Penting


Secara keseluruhan, konferensi pers ialah alat penting dalam komunikasi
publik yang membantu menghubungkan organisasi,instansi atau individu dengan
masyarakat luas dan media massa. Hal ini membantu menciptakan transparansi,
menjelaskan pandangan,pendapat atau tindakan, dan memastikan bahwa informasi
yang akurat dan relevan bisa diakses oleh semua pihak yang berkepentingan

Berikut beberapa alasan mengapa konferensi pers dianggap penting :

1. Penyebaran Informasi, konferensi pers memungkinkan organisasi atau individu untuk


menyampaikan informasi yang relevan kepada publik dengan cara yang efisien dan
luas. Contohnya seperti pengumuman produk baru, kebijakan, penelitian, kejadian
penting, atau perkembangan terkini.
2. Transparansi, konferensi pers membantu menciptakan transparansi dalam tindakan
dan keputusan organisasi atau pemerintah. Hal ini memberikan kesempatan bagi
wartawan untuk bertanya tentang berbagai hal, dan organisasi harus memberikan
jawaban yang jujur dan terbuka. Hal ini membantu mencegah penyembunyian
informasi atau tindakan yang tidak etis.
3. Kontrol Narasi, dengan mengadakan konferensi pers, organisasi atau individu dapat
mencoba mengendalikan narasi seputar berita atau kejadian tertentu. Mereka dapat
memberikan informasi kontekstual dan menjelaskan pandangan mereka sendiri,
mengurangi risiko kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak benar.
4. Interaksi dengan media, konferensi pers adalah kesempatan bagi organisasi untuk
berinteraksi dengan media massa dan wartawan secara langsung. Ini memungkinkan
untuk menjawab pertanyaan, memberikan klarifikasi, dan membangun hubungan yang
kuat dengan para peliput berita.
5. Pengaruh opini public, konferensi pers dapat mempengaruhi opini publik. Cara
informasi disajikan dan dijelaskan dapat memengaruhi cara orang melihat suatu isu
atau peristiwa, dan ini dapat memengaruhi dukungan atau penolakan publik terhadap
organisasi atau individu tertentu.
6. Kewajiban komunikasi, dalam beberapa kasus, ada kewajiban hukum atau etika untuk
berkomunikasi dengan publik melalui konferensi pers. Ini bisa berupa pengumuman
hasil penyelidikan, informasi kesehatan masyarakat, atau situasi darurat.
7. Menghindari spekulasi, jika organisasi atau individu tidak memberikan informasi
melalui konferensi pers, media dan masyarakat mungkin akan berspekulasi atau
menggali informasi sendiri. Ini bisa mengarah pada penyebaran informasi yang tidak
benar atau cacat.

E. Jenis-jenis Konferensi Pers


Berdasarkan Kegiatan konferensi pers terdiri dari 2 jenis yakni :

1. Kegiatan konferensi pers yang direncanakan


Kegiatan pertemuan dengan media massa yang direncanakan oleh organisasi
untuk menyampaikan kebijakan baru, peluncuran produk atau jasa baru,
pengembangan usaha atau organisasi atau pemberitahuan mengenai akan
diselenggarakan special event tertentu (pameran, seminar nasional atau
internasional dll) untuk di publikasikan.
2. Kegiatan konferensi pers yang tidak direncanakan
Pertemuan dengan media massayang tidak direncanakan terlebih dahulu untuk
tujuan mengklarifikasi suatu masalah atau menyampaikan kebijakan tertentu yang
secara tiba-tiba untuk menanggulangi suatu keadaan tertentu dengan maksud agar
dipublikasikan. Konferensi pers yang tidak direncanakan sering dikarenakan
adanya permintaan dari pihak media massa itu
Jenis-jenis konfernsi pers adalah sebagi berikut :
a. Konferensi Pers Reguler: Ini adalah jenis konferensi pers yang diadakan
secara teratur oleh organisasi atau perusahaan untuk memberikan informasi
terkini kepada media. Contohnya adalah konferensi pers bulanan yang
diadakan oleh pemerintah untuk memberikan update kebijakan publik.
b. Konferensi Pers Krisis: Konferensi pers ini diadakan saat terjadi kejadian
penting atau krisis yang membutuhkan respons cepat. Contohnya adalah
konferensi pers yang diadakan oleh perusahaan jika terjadi insiden keamanan
atau bencana alam yang melibatkan mereka.
c. Konferensi Pers Peluncuran Produk: Konferensi pers ini diadakan saat sebuah
perusahaan atau organisasi meluncurkan produk baru. Contohnya adalah
konferensi pers yang diadakan oleh perusahaan teknologi untuk
memperkenalkan smartphone terbaru mereka.
d. Konferensi Pers Pengumuman Keputusan Penting: Konferensi pers ini
diadakan untuk mengumumkan keputusan penting yang dapat mempengaruhi
masyarakat atau industri tertentu. Contohnya adalah konferensi pers yang
diadakan oleh bank sentral untuk mengumumkan kebijakan suku bunga baru.
e. Konferensi Pers Riset dan Temuan: Konferensi pers ini diadakan untuk
membagikan hasil penelitian atau temuan terbaru. Contohnya adalah
konferensi pers yang diadakan oleh universitas untuk mempresentasikan
penemuan ilmiah terbaru.
BAB III
PENUTUP
Daftar pustaka
Mutiasari, Luh Made, I. Nyoman Gede Sugiartha, and Luh Putu Suryani. "Perlindungan Hak
Asasi Manusia Dalam Mempertontonkan Tersangka Pada Konferensi Pers." Jurnal
Konstruksi Hukum 3.1 (2022).
Utama, Jovi Ananda Putra. Konfrensi Pers/Pres Rilis Hasil OTT (Oprasi Tangkap Tangan)
Untuk Perkara Korupsi. Diss. UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2020.
Lesmana, Fanny. "Etika Jurnalistik Dalam Proses Peliputan Berita." Scriptura 5.1 (2015): 8-
14.
Rumui, Erlina. "Analisis Isi mengenai Pelanggaran Kode Etik Profesi Public Relations dalam
Film Thank You for Smoking." Jurnal E-Komunikasi 4.2 (2016).
Satira, Arini Ulfa, and Rossa Hidriani. "Peran Penting Public Relations Di Era
Digital." SADIDA 1.2 (2021): 179-202.
Afiifah, Yasmin, and Martha Tri Lestari. "Pemanfaatan Konferensi Pers Sebagai Upaya
Branding Bagi Program Acara Baru Pt. Cakrawala Andalas Televisi
(Antv)." eProceedings of Management 10.4 (2023).
USMAN, M. FARIZ. KESANTUNAN BERBAHASA ARSENE WENGER DALAM
KONFERENSI PERS. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2015.

Anda mungkin juga menyukai