Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK 3

BENTUK BENTUK MEDIA BKI


Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu :
Hammi Latifah, S.Sos., M.A

Disusun Oleh :

Anisa Asreya 1711080012

Asri Prasdianti 1711080019

Elvina Rosaeni 1711080148

M. Nur Wahit 1711080234

Vinda Riastiwi Alifia 1711080111

Semester : V (Lima) B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

TA. 2019/202
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak dapat meyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat pada waktu yang ditentukan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hammi Latifah, S.Sos., M.A
selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Bimbingan dan
Konseling Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Bimbingan dan Konseling dalam
bimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam
pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Bentuk-Bentuk
Media BKI.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak ketidak
sempurnaan baik dari segi tulis, segi bahasa, dan pokok bahasan oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun serta semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Waasallamualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 11 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media.......................................................................................3
B. Media Cetak...............................................................................................3
C. Media Audio..............................................................................................6
D. Definis Media Audio.................................................................................7
E. Urgensi Media Audio................................................................................7
F. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media Audio ......................8
G. Pengembangan Media Audio....................................................................9
H. Kelebihan dan Kekurangan Media Audia.................................................9
I. Pengertian Media Visual...........................................................................10
J. Jenis Media Visual....................................................................................10
K. Langkah-langkah penggunaan media........................................................12
L. Unsur-unsur minat.....................................................................................13
M. Media Komputer........................................................................................17
N. Keunggulan komputer sebagai media pembelajaran.................................18
O. Kekurangan komputer sebagai media pembelajaran.................................19
P. Pengertian aktivitas belajar........................................................................20
Q. Manfaat aktivitas dalam pembelajaran......................................................21
R. Jenis-jenis aktivitas belajar........................................................................22
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN.....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara mengenai media yang ada saat ini, ternyata memang sudah
melewati beberapa fase penting kehidupan manusia dan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan. Dewasa ini,peranan media semakin diperkuat
dengan perkembangan teknologi dan jejaring sosial. Di tengah-tengah perkembangan
media ini, terjadi juga perubahan dalam dinamisme media, masyarakat, dan politik
global.
Seiring pertumbuhan dan perkembangan media yang begitu pesat ini, juga
menjadi tantangan besar akibat perkembangan arus globalisasi. Selain itu juga,
perubahan terjadi dalam bentuk-bentuk dari mulai perubahan media cetak, media
audio, media visual dan lainnya. Hal ini memunculkan banyak pertanyaan dikalangan
masyarakat yaitu Bagaimana peran media untuk menghadapi tantangan global,
khususnya dampak terhadap budaya dan masyarakat Indonesia? Bagaimana pula
peran kita sebagai konselor mengikuti perkembangan media di era globalisasi ini?
Oleh karena itu, pada pembahasan makalah kali ini tentang “bentuk-bentuk
media BKI” akan menjelaskan beberapa aspek-aspek tentang media baik media cetak,
media audio, media visual serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing media
yang diharapkan mampu menambah pengetahuan tentang materi teknologi, informasi
dan komunikasi dalam bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
1.) Apa saja bentuk-bentuk media dalam bimbingan dan konseling ?
2.) Siapa yang menjadi sasaran konselor dalam penerapan media dalam bk ?
3.) Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan media audio atau media visual ?
4.) Dimana kita bisa melakukan penerapan media?
5.) Mengapa kita perlu mengetahui bentuk-bentuk media ?
6.) Bagaimana sikap kita sebagai konselor menghadapi perkembangan media
yang sering terjadi seiring perkembangan zaman?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
1. Untuk menambah pengetahuan tentang bentuk-bentuk media dalam
Bimbingan dan Konseling
2. Sebagai ilmu pengetahuan yang digunakan dalam konseling
3. Sebagai petunjuk dan evaluasi penggunaan dan bentuk-bentuk media dalam
Bimbingan dan Konseling

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media
Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.
Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan dalam bentuk jamak maupun mufrad.
Menurut Heinich media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal
dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara
harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima
pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram,
bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut
bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan
(messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan
hubungan antara media dengan pesan (messages) dan metode (methods).1

B. Media Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
percetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesan melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau
informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak diantaranya:
1. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun
untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence)
dan ruang lingkup (scope) tiap bidang studi tertentu.
2. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembar
kerja siswa, kunci lembar kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
3. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual,
hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran
terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya.
Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan,
dan balikan/respons dari peranyaan bingkai lain.
Kelebihan Media Bahan Cetak:
1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat,
dan kecepatan masing-masing.

1
Cepi Riyana, Media Pembelajaran¸( Jakarta: Direktotar Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Republik Indonesia, 2012), hal. 9-10
3. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5. Perbaikan/revisi mudah dilakukan
Kelemahan Media Bahan Cetak:
1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa
untuk membacanya.
3. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.2
Media hasil teknologi cetak adalah berbagai media yang pergunakan untuk
kepentingan pendidikan yang bentuknya dihasilkan dari hasil teknologi percetakan
atau mesin percetakan. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan
tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi
visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi
visual, membaca, memproses informasi dan teori, sehingga menurut Arsyad
teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi,
seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis
atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi buku atau teks,
majalah, buletin, poster, grafisk, foto, atau representasi fotografi dan reproduksi.
Materi cetak merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi
pendidikan termasuk dalam bimbingan dan konseling.
Media cetak sebagai bagian dari media komunikasi memiliki peran yang
sangat penting dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Berbagai
media cetak dapat dipalikasikan dalam layanan bimbingan dan konseling.
a. Poster. Poster dalam aplikasi program layanan bimbingan konseling berperan
sebagai ”Poster Pendidikan" yang menawarkan nilai bukan produk. Sebagai
media pendidikan poster memiliki nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam
isi pesan yang disampaikan. Misalnya tujuan program menjaga kebersihan
sekolah, maka dapat dibuat poster-poster yang menggugah kesadaran siswa
untuk menjaga kebersihan, dengan membuang sampah pada tempatnya, dan
selalu membersihkan ruang belajarnya. Karena sifat poster relatif lebih lama
bertahan daripada media lainnya, maka poster dapat dibuat semi permanen
dengan media yang lebih tahan lama. Misalnya dibuat pada media kayu dengan
cat minyak, sehingga untuk menyampaikan program-program bimbingan
2
Ibid, hal. 28-29
konseling, seperti daftar rencana kegiatan belajar selama satu semester dapat
dibuat.
b. Media cetak internal. Media cetak internal seperti buletin, news letter, majalah
dan tabloid, sangat efektif untuk membantu program bimbingan konseling. Baik
yang berkaitan dengan isi menu yang dirawarkan dalam media tersebut, maupun
dengan wujud dari produksi media itu sendiri, sebagai media yang dapat
membantu dalam bimbingan karir di sekolah. Jika sebuah sekolah memiliki
media internal semacam ini, tentunya akan memacu kreativitas siswa, serta
menambah pengetahuan dan wawasan tentang jurnalistik khususnya, serta
pengetahuan lainnya pada umumnya. Media cetak internal yang dikembangkan
sebuah sekolah dapat menjadi ajang komunikasi antar siswa dan guru, serta
kebijakan pendidikan. Selain itu, dapat juga menjadi media kreativitas dan
pembelajaran, serta media terapi bagi permasalahan yang dihadapi siswa.
Karena melalui media dapat dihadirkan profil sosok ideal yang inspiratif untuk
dapat menjadi teladan bagi siswa-siswa di sekolah tersebut. Konselor di sekolah
yang memiliki media cetak internal ini, juga lebih leluasa dan efisien dalam
menyampaikan program-programnya, melalui menu-menu yang dihadirkan
dalam media cetak internal tersebut.3

C. Media Audio
Sebesar 70% waktu bangun manusia dalam sehari digunakan untuk
berkomunikasi. Apabila dirinci, sebanyak 42% adalah aktivitas mendengarkan, 32%
adalah aktivitas bercakap-cakap, 15% adalah aktivitas membaca, dan 11% adalah
aktivitas menulis.4Individu pada umumnya lebih banyak melakukan komunikasi
secara lisan daripada berkomunikasi secara tertulis. Dalam hal ini, rangsang suara
menjadi salah satu hal yang lekat dalam kehidupan manusia karena indera
pendengaran merupakan indra yang lebih dulu matang berkembang dibandingkan
indra penglihatan. Individu menangkap informasi berupa stimulus suara dan
mengartikannya sebagai pesan-pesan yang dapat diterjemahkan dan pada akhirnya
mampu dipahami.

3
A. Said Hasan Basri, Peran Media Dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah, Vol. XI
No. 1, 2010, hal. 34-36
4
Andi Prastowo, Pengembangan Sumber Belajar, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012)
Daya pendengaran dan sensitivitas individu terhadap rangsang suara
bermacam-macam. Bagi individu atau konseli bertipe auditori yang sensitif terhadap
rangsang suara, mereka dapat menangkap dan mengidentifikasi suara-suara yang
sangat halus sekalipun dibandingkan individu atau konseli lain. Hal ini bisa
dimanfaatkan dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Konselor atau guru BK
dapat mengembangkan media audio terutama khusus untuk konseli atau siswa yang
bertipe auditori ini karena konseli tersebut lebih efektif didekati melalui layanan
bimbingan dan konseling yang memanfaatkan suara atau audio sebagai perantaranya
dibandingkan dengan jenis perantara lain.

D. Definisi Media Audio


Istilah media muncul sebagai bentuk jamak dari kata medium, sebuah kata
dalam bahasa Latin yang berarti perantara atau pengantar. 5Untuk menyalurkan pesan
atau informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan.Media dominan dalam
berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata.Media audio
berarti media yang audible ( yang dapat didengar ).6

E. Urgensi Media Audio


Dalam working memory(ingatan selanjutnya), pesan suara bersinergi dengan
pesan visual. Begitu pula sebaliknya, informasi berupa gambar atau simbol-simbol
juga dikaitkan dengan bunyinya atau pengucapannya. Pada akhirnya hal ini akan
diintegrasikan dengan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang
tersimpan dalam ingatan jangka panjang (long term memory) konseli. Dengan
demikian, penggunaan media audio pun akan turut andil dalam memudahkan
penyerapan informasi konseli.
Penggunaan media audio juga terkait dengan tiga tingkat pengalaman manusia
yang meliputi pengalaman verbal, pengalaman nyata, dan pengganti pengalaman
nyata.Media audio dalam layanan bimbingan dan konseling secara umum berfungsi
membantu siswa atau konseli, membantu konselor, mengkonkretkan yang abstrak,

5
Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 1993)
6
Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan,
(Jakarta: PT Gramedia, 1988)
mengusir kebosanan, mengaktifkan indera (telinga) siswa atau konseli, menarik minat
dan perhatian konseli, dan mendekatkan teori dengan realita.7
Konselor pun dapat terbantu dengan penggunaan media audio secara tepat dan
proposional. Tidak hanya untuk keperluan efektivitas penerimaan materi saja, tetapi
juga untuk menciptakan suasana dan perilaku yang mendukung layanan bimbingan
dan konseling. Misalnya, konselor atau guru BK dapat memutar musik instrumental
tertentu untuk menciptakan suasana tenang dan relaks dalam ruang konseling
individual dan kelompok atau memutar musik yang semarak untuk merangsang
munculnya ide-ide kreatif dan meningkatkan semangat konseli.
F. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media Audio
Media audio yang hendak dipilih hendaknya memenuhi kriteria tertentu, yaitu selaras
dan menunjang tujuan, sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, sesuai dengan
karakteristik dan kondisi siswa atau konseli, tersedia sarana dan prasarana
pendukungnya, mempertimbangkan segi efektivitas media audio, dan kesesuaian antara
biaya dengan hasil yang dicapai. Konselor atau guru BK terutama memperhatikan
keadaan ataupun kebutuhan konseli dan materi atau pesan yang hendak disampaikan.
Yang tidak kalah penting dari aspek tersebut adalah mengenai kecakapan konselor
atau guru bimbingan dan konseling dalam mengolah media audio, serta waktu dan
lingkungan penyelenggaraan layanan. Konselor atau guru BK yang akan menggunakan
media audio dalam lanyanan bimbingan dan konseling hendaknya memperhatikan
kualitas media audio tersebut. Suara yang dihasilkan hendaknya jelas, jernih, dan tepat
volumenya.
Khusus untuk keperluan penyampaian materi atau pesan tertentu, maka irama, tata
bahasa, struktur kalimat, dan jenis kalimat harus diperhatikan.8 diusahakan bentuk
kalimat aktif agar lebih mudah ditangkap konseli atau siswa. Kalimat yang terlalu
panjang dapat dijadikan beberapa kalimat pendek dan lebih mudah dimengerti. Pilihan
kata dan struktur kalimat hendaknya juga disesuaikan dengan taraf usia dan kemampuan
siswa. Selain itu, irama pelafalan kalimat juga hendaknya dipertimbangkan. Irama yang
datar akan membosankan, sedangkan irama yang terlalu meliuk-liuk akan menghambat
pemahaman
G. Pengembangan Media Audio
7
Diadaptasi dari tulisan Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), dengan melakukan perubahan seperlunya.
8
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali
Pers, 1987)
Media audio yang menunjang layanan bimbingan dan konseling dapat
diproduksi sendiri maupun diperoleh dengan memanfaatkan media yang sudah ada.
Pembuatan media audio secara sederhana dapat menggunakan alat sederhana seperti
tape recorder, handphone, atau piranti voice recorder lainnya.

H. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio


Sama halnya dengan media lain, media audio juga memiliki kelebihan dan
keterbatasan yang khas. Kelebihannya menurut Anderson antara lain
a. Materi sudah tetap dan terpateri
b. Produksi dan reproduksi ekonomis dan mudah didistribusikan
c. Peralatan program audio lebih murah dibandingkan dengan peralatan media
audiovisual lain
d. Memungkinkan siswa/konseli untuk belajar secara mandiri
e. Pada alat tertentu dapat diatur jeda untuk keperluan interaksi
f. Suasana dan perilaku konseli dapat dipengaruhi.
Selain kelebihan tersebut Anderson juga menguraikan keterbatasan media audio,
antara lain
a. Pemutaran media audio dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kebosanan
b. Perbaikan rekaman induk membutuhkan waktu dan biaya yang besar
c. Masalah pendistribusian dan penyelarasan saat media audio disertakan dengan
media lain
d. Pengembangan naskah audio yang baik dapat menyita waktu dan membutuhkan
keterampilan khusus
e. Sukar menyesuaikan kecepatan dengan daya konseli/siswa
f. Penggunaan media audio yang tidak selaras dengan media lain akan
membingungkan konseli.

I. Pengertian Media Visual


Media Audio-visual adalah media penyampai informasi yang memiliki
karakteristik audia (suara) dan visual (gambar).Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua karakteristik tersebut.
Selanjutnya media audio-visual dibagi dua yaitu: a) Audio-visual diam, yaitu media
yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide),
film bingkai suara, dan cetak suara; b) audio-visual gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan Video
cassette. Pembagian lain dari media audio-visual adalah: a) audio-visual murni,
yaitu baik unsur suara maupun gambar berasal dari satu sumber seperti film video
cassette; b) audio-visual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambar
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari taperecorder.
J. Jenis Media Visual
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suaradanunsurgambar.Jenismediaini mempunyai
kemampuan yang lebih baik,karenameliputikeduajenismedia yang pertama dan
kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
a. Audio Visual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara,cetaksuara;
b. AudioVisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan videocassette.
Adapunpembagianlaindarimedia iniadalah:
a. AudioVisualMurni,yaitu baikunsursuaramaupununsurgambar berasal dari satu
sumber seperti film video-cassette; dan
b. Audio Visual TidakMurni,yaituyangunsursuaradan unsur gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur suaranya
bersumber dari tape recorder. Contohnya lainnya
adalahfilmstripsuaradancetaksuara.

Materi pelajaran yang disampaikan melalui media audio visual dengan


menggunakan LCD Projector atau Infokus. LCD (Liquid Crystal Display) Projector
adalah alat bantu presentasi multimedia yang dapat menampilkan
yangsekaligusdapatdinilaisejauhmana pengaruh media sebagai alat bantu dapat
menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar
atau bahan bagi proses belajarberikutnya.

Media audio visual mempunyai berbagai macam fungsi,


sepertiyangdisebutkansebagaiberikut:

a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi pada otak, sehingga


otak dapat berfungsi secara optimal;

b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa;
c. Media dapat melampauibatasruangkelas;

d. Media memungkinkanadanya interaksi langsung antara siswa dan


lingkungannya

e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan;

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru;

g. Media membangkitkan motivasidanmerangsanguntukbelajar;

h. Media memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret


maupunabstrak;

i. Mediamemberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan


waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri;

j. Mediameningkatkankemampuangambardansuara.Alatbantupresentasi ini
digunakan bersama-sama dengan alat lain seperti computer dan compact
disk.Tetapi,alatpresentasiinijugabisa digunakansecaramandiri,artinyatidak
digabungkan dengan alat lain apabila LCD Projector yang digunakan sudah
mempunyai fasilitasmemori.

K. Langkah-Langkah Penggunaan Media


MenurutSyaifulBahriDjamarah& Aswan Zain, ada 6 langkah
yangbisaditempuhgurupadawaktuia mengajar dengan mempergunakan alat peraga.
Langkah-langkah itu ialah:
a. Merumuskantujuanpengajarandengan memanfaatkan media;
b. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang
akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan;
c. Persiapankelas.Padafaseinisiswaatau kelas harus mempunyai persiapan,
sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus
dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, mengantisipasi,
menghayatipelajarandengan menggunakan media pengajaran;
d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini Penyajian
bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. Keahlian guru
dituntut di sini. Media diperbantukan oleh guru untuk
membantutugasnyamenjelaskanbahan pelajaran. Media dikembangkan
penggunaanya untuk keefektifan dan efisiensipencapaiantujuan;
e. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan
memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa
sendiri yang mempraktikkannya atau pun guru langsung memanfaatkannya,
baik di kelasataudiluarkelas;
f. Langkah evaluasi pelajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi,
sampai sejauhmanatujuanpengajarantercapai, terdiri dari berbagai perasaan
serta pemusatan perhatian yang sengaja dan penuh kemauan yang
mengarahkan individu pada suatu pilihan.
L. Unsur-Unsur Minat
MenurutMuhibbin Syah, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Rebber
(1988),ketergantungannyabanyakpada faktor-faktor internal lainnya, seperti
perhatian, keingin tahuan atau kemauan, motivasi, kebutuhan danperasaan.9
Dale menyatakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak
manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai media
pembelajaran dalam pendidikan dan pembelajaran. Sebagai media pembelajaran
dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-visual mempunyai sifat sebagai
berikut, yaitu kemampuan untuk meningkatkan persepsi, kemampuan untuk
meningkatkan pengertian, kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan)
belajar, kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan
hasil yang di capai, dan kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)
a. Kelebihan dan kekurangan media audio visual
Kelebihan media audio visual adalah pemakaiannya tidak membosankan,
hasilnya lebih mudah untuk dipahami, dan informasi yang diterima lebih jelas
dan cepat dimengerti. Sedangkan kelemahan media audio visual adalah suaranya
terkadang tidak
jelas,pelaksanaannyacukupwaktuyangcukuplama,danbiayanyarelativelebihmahal.
b. Penerapan media audio visual pada materi perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, transportasi.
Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran gabungan antara
media audio visual (gambar). Pertama melakukan kegiatan awal diantaranya

9
Najmi Hayati M. Yusuf Ahmad Febri Harianto,Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual dengan Minat Peserta Didik pada Pembelajaran Pendiidkan Agama Islam di SMAN 1 Bangkinang Kota,
no.2, vo14
memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan di capai lalu membagi siswa
menjadi beberapa kelompok. Kedua, mengajarkan materi perkembangan
teknologi komunikasi pada media audio visual yang terdiri dari komunikasi pada
media audio visual yang terdiri dari komunikasi masa lalu dan komunikasi masa
kini. Proses pembelajaran sama dengan pertemuan yang pertama dengan tujuan
siswa dapat menyebutkan contoh-contoh dari teknologi masa kini dan masa lalu
serta dapat membandingkannya setelah diajarkan dengan media audio visual.
Ketiga, mengajarkan materi perkembangan teknologi transportasi yang terdiri
dari transportasi darat masa lalu dan masa kini serta transportasi udara masa lalu
dan masakini.

Materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dantransportasi


1) Perkembangan teknologiproduksi
Pemanfaatan teknologi merupakan salah satu cara yang digunakan agar proses
produksi dapat menghasilkan barang-barang berkualitas dalam jumlah besar dan
dalam waktu yang singkat.
a. Teknologi trasisional dan teknologi modern
Jenis –jenis produksi yang menggunakan teknologi tradisional antara lain
pembuatan kain tenun tradisional, pembuatan tahu tempe, pembuatan
kerupuk,pembuatan sapu, dan pembuatan makanan tradisional. Sedangkan jenis-
jenis produksi masa kini dengan emnggunakan teknologi modern antara lain
makanan dalam kemasan, misalnya ikan sarden, sosis, kornet, dan mie instan,
minuman dalam kemasan, misalnya, susu, jus buah, sirop, dan minuman ringan,
kain buatan pabrik, barang-barang elektronik, dan mainan anak-anak, misalnya,
mobil-mobilan, boneka, dan sepeda.
b. Diagram alur proses produksi
Untuk menghasilkan suatu barang dibutuhkan proses produksi, yaitu rangkaian
hal yang dilakukan untuk membuat suatu barang.

c. Membandingkan teknologi produksi tradisional dan modern.

Perbandingan kedua teknologi itu didalam tabel berikut:


Teknologi Sederhana Teknologi Modern
Peralatan sederhana Peralatan canggih
Menggunakan tenaga manusia Menggunakan tenaga mesin
Tidak menimbulkan polusi Dapat menimbulkan polusi
Menampung banyak tenaga kerja Menampung sedikit tenaga kerja
Produksi lambat Produksi cepat
Banyak mengalamai hambatan,
Tidak banyak mengalami hambatan terutama bila terjadi kerusakan
mesin.

d. Perkembangan teknologi komunikasi


a) Alat-alat dan cara berkomunikasi pada msalalu dan masa kini
Alat (media) komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media
komunikasi cetak dan media komunikasi bukan cetak (elektronik).
Perbandingan alat komunikasi masa lalu dan masa kini:
Teknologi komunikasi masa lalu Teknologi komunikasi masa kini
Alatnya sederhana Alatnya canggih dan modern
Murah Mahal
Tidak bergantung pada alat Sangat bergantung pada alat
Perlu keahlian untuk
Mudah diperbaiki/diganti
memperbaikinya
Jangkauannya terbatas Jangkauannya luas
Tidak berdampak negatif pada Bisa berdampak negatif pada
kesehatan kesehatan
b) Perkembangan teknologi transportasi
Transportasi adalah pengangkutan barang/orang dari satu tempat ke tempat yang
lain, menggunakan berbagai jenis kendaraan.\
c) Jenis-jenis pada transportasi pada masalalu dan masa kini.10
Transportasi darat pada masa lalu dan masa kini :
Jenis transportasi darat masa Jenis transportasi darat masa
lalu kini
Delman Truk
Gerobak Bus/mobil
Sepeda Kereta api
Kereta kuda Sepeda motor
Transportasi laut masa lalu dan masa kini
Transportasi laut masa lalu Transportasi laut masa kini
Rakit Kapal laut
Perahu layar Speedboat
Perahu dayung Kapal selam
Kano Jetsky

10
Hasmiana Hasan, Penggunaan Media AudioVisual Terhadap Ketuntasan Belajar IPS Materi
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda
Aceh, no 4, Vol 3.
Transportasi udara pada masa lalu dan masa kini :
Transportasi masa lalu Transportasi masa kini
Pesawat terbang
Balon udara Helicopter
Jet

M. Media Komputer

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah


menyebabkan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) atau yang sering disebut komputer (information and
communication technology). Pendidikan sebagai salah satu aspek
kehidupan manusia juga ikut merasakan manfaat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia pendidikan, komputer
atau TIK dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai alat bantu
pembelajaran. Bahkan lebih lanjut, suatu pembelajaran dalam dunia
pendidikan dapat dilakukan dengan berbasis komputer.

Pembelajaran berbasis komputer adalah pengelolaan dengan


memanfaatkan perangkat (baik perangkat lunak dan perangkat
keras) komputer. Pemanfaatan perangkat komputer juga sering
didentikan dengan penggunaan jaringan situs internet, namun
sebetulnya komputer tidak terbatas pada perangkat komputer dan
internet melainkan meliputi media informasi seperti televisi, radio,
multimedia player, multi player, handphone, dan beragam piranti
komputer lainnya. Media pembelajaraan dalam pembelajaran
berbasis komputer dapat berupa:
1. Internet
2. E-mail
3. Jaringan
4. Dekstop publishing
5. Digital scenner
6. Digital camera
7. Software pembelajaran
8. CD ROM sumber informasi
9. Pengelola data
10. Video Conference
11. Pengolah kata (word processing)
12. Sumber informasi on-line
Pembelajaran berbasis komputer ternyata akan banyak terfokus
pada pembelajaran berbasis komputer. Penggunana media
pembelajaran yang berbasis komputertidak semudah membalikan
telapak tangan. Dalam menggunakan media tersebut harus
memperhatikan beberapa tekhnik agar media yang dipergunakan itu
dapat digunakan dalam maksimal.
Selain itu agar penggunaan media tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran. Ditinjau dari kesiapan pengadaan nya, media
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan
komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan
siap pakai (media by utilization)dan media rancangan yang perlu
dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan
pembelajaran tertentu.11

N. Keunggulan Komputer Sebagai Media Pembelajaran


Program komputer dalam media pembelajaran bisa berisikan
pesan-pesan yang telah direkam sebelumnya, sehingga isinya akan
tidak banyak menyimpang dari apa yang telah terjadi (kecuali hasil
rekayasa teknologi). Bila denda ataupun kejadian alam yang
merupakan kejadian realita dan telah direkam sebelumnya, maka
yang akan ditayangkan adalah hasil dari rekaman dari rekaman dari
kejadian sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan merupakan ulangan
kejadian yang nyata, baik dalam bentuk proporsi ataupun struktur
dan warna dari benda tersebut akan tampak nyata. Selain
penayangan hal yang mendekati kenyataan tersebut, gambar yang
sudah direkam oleh komputer juga mampu untuk ditampilkan secara
lebih detail dengan berbagai macam teknik, yang kesemuanya

11
D Hardianto “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer”
(https://media.neliti.com/media/publications/222173-pengembangan-media-pembelajaran-berbasis.pdf )
tergantung perangkat lunak yang ada. Informasi yang ditayangkan
juga tidak terbatas pada gambar-gambar hidup yang telah direkam
saja, tetapi juga dapat ditambahkan dengan sound effect, narasi
suara, musik ataupun gambar mati dan grafis baik berupa tabel
uraian dan sebagainya, yang kesemuanya dimaksudkan untuk
melengkapi dan memperjelas hal-hal yang telah ditayangkan
tersebut.
Keunggulan komputer (program komputer) sebagai media
pembelajaran adalah selain dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses pembelajaran, juga dapat dipergunakan untuk
menangani perbedaan kemampuan setiap individu dari peserta didik.
Penanganan tersebut dilakukan melalui pemutaran atau penayangan
ulang dari konsep-konsep yang ada di dalam program pembelajaran
itu sehingga dapat dipelajari kembali secara berulang-ulang begi
peserta didik yang belum memahami isi pesan tersebut. Oleh
karenanya peserta didik akan dapat lebih mencermati bagian yang di
perlukan melalui penayanggan dengan gerakan yang di perlambat,
sehingga ketelitian dalam pengamatan akan lebih baik.
Dalam cara penggunaannya, program komputer juga dapat
dipergunakan baik secara individual ataupun penayangan secara
klaksikal, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih luas, sedangkan
dalam sistem penayangan dapat dilakukan baik melalui sistem
tayangan langsung maupun sistem tayangan dari tempat yang jauh
dengan cara networking.

O. Kekurangan Komputer Sebagai Media Pembelajaran


Program komputer dalam media pembelajaran selain
mempunyai keunggulan yang tidak terbatas, juga mempunyai
kelemahan-kelemahan dan keterbatasan. Kelemahan dan
keterbatasan tersebut terutama adalah menyangkut kerumitan
dalam proses pembuatannya, proses pembuatan ini memerlukan
keahlian khusus. Keterbatasan-keterbatasan dan kelemahan-
kelemahan pada media komputer tersebut antara lain; dilihat dari
sistem penggunaannya yaitu tidak adanay interaksi timbal balik,
yaitu interaksi antar komputer sebagai sumber belajar dan peserta
didik yang sedang belajar, hal itu akan terjadi apabila sistem
pembelajarannya disertai dengan penjelasan yang lebih mendetail
dari sumber belajar lainnya. Dalam hal ini peserta didik hanya
menerima secara sepihak tanpa dapat bertanya kepada sumber
belajar lainnya mengenai program yang dipelajarinya. Kelemahan ini
dapat dihilangkan apabila isi dari pesan media tersebut mencakup
hal yang lebih spesifik dan juga disertai penjelasan oleh sumber
belajar lainnya.
Sedangkan dari aspek pembuatannya program komputer
memerlukan suatu proses yang cukup panjang, mulai dari persiapan
yang matang, materi pengajaran yang tepat untuk menjadikan
komputer sebagai sumber belajar yang handal.12

P. Pengertian Aktivitas Belajar


Aktivitas siswa merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar
mengajar, karena aktivitas merupakan pergerakan secara berkala yang dilakukan siswa.
Tanpa aktivitas maka proses pembelajaran tidak akan efektif dan tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai secara maksimal.
Belajar yang berhasil mestilah melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas
fisik maupun psikis. Ramayulis mengatakan, “Seluruh peranan dan kemauan
dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil
pembelajaran yang optimal, sekaligus mengikuti proses pengajaran (proses perolehan
hasil pembelajaran) secara aktif”.
Guru adalah sumber daya yang berperan untuk menciptakan pembelajaran yang
efektif untuk mengarahkan siswa untuk aktif dalam berbagai macam kegiatan
pembelajaran, karena siswa adalah subjek dari pendidikan itu sendiri. Pembelajaran
yang efektif akan selalu mengarahkan siswa pada aktivitas yang mampu merangsang
semua potensi siswa untuk berkembang sampai pada tahap yang optimal. Aktivitas
belajar siswa dilakukan oleh oleh dua faktor yaitu psikis dan fisik.

12
S. Arjaka “ 1 Media Elektronik Berbasis Komputer” http://jurnal-
online.um.ac.id/data/artikel/artikelCE78C5B85EB8B1688FF2FC2D9760552D.PDF
Ramayulis lebih lanjut mengatakan, “Pada saat peserta didik aktif jasmaninya,
dengan sendirinya ia juga aktif jiwanya, begitu sebaliknya, karena keduanya merupakan
satu kesatuan, dua keping satu mata uang”.
Siswa memiliki “prinsip aktif” di dalam dirinya masing-masing yakni keinginan
berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif mengendalikan tingkah lakunya. Hamalik
berpendapat bahwa, “Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati
dimana siswa belajar sambil bekerja”. Dengan bekerja, siswa memperoleh
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan
nilai.
Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hakim yang menyatakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain
kemampuan”.
Hamalik mengatakan, “Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan”. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas daripada itu, yakni mengalami.
Berdasarkan pengertian aktivitas dan belajar yang telah dikemukakan para ahli,
dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam proses usahanya memperoleh suatu bentuk peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan
lain-lain yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku.

Q. Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran.


Hamalikmengemukakan bahwa, penggunaan asas aktivitas dalam proses
pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara lain:
1. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa.
3. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya
dapat memperlancar kerja kelompok.
4. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga
sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual.
5. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan,
musyawarah dan mufakat.
6. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat dan hubungan
antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa
7. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistis dan konkrit, sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya
verbalisme.
8. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan
dalam masyarakat yang penuh dinamika.

R. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar


Proses belajar seseorang dipengaruhi situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa
yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang mempengaruhi
dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan kemudian.
Menurut Dierich, jenis–jenis aktivitas dibagi dalam delapan kelompok sebagai berikut:
1. Kegiatan–kegiatan visual
Membaca, melihat gambar–gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran,
dan mengamati orang lain bekerja dan bermain.
2. Kegiatan–kegiatan lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi dan interupsi.
3. Kegiatan–kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4. Kegiatan–kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan–bahan kopi, membuat
rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.
5. Kegiatan–kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6. Kegiatan–kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat–alat, melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, mencari dan berkebun.
7. Kegiatan–kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor–faktor,
melihat hubungan–hubungan dan membuat keputusan.
8. Kegiatan–kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang dan lain–lain. 13
Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan di atas, aktivitas belajar merupakan
kegiatan–kegiatan yang terjadi yang dilakukan secara fisik ataupun non fisik yang
merupakan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan sebagai hasil
belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media sangat berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat baik media dalam bentuk
cetak, audio ataupun visual. Sebab teknologi semakin maju di era globalisasi zaman modern
seperti sekarang ini. Diharapkan masyarakat dapat menguasai dan memahami media sebagai
sarana informasi.

13
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/article/viewFile/1112/1066
DAFTAR PUSTAKA

Cepi Riyana, Media Pembelajaran¸( Jakarta: Direktotar Jenderal Pendidikan


Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012)

Said Hasan Basri, Peran Media Dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam
Di Sekolah, Vol. XI No. 1, 2010,

Andi Prastowo, Pengembangan Sumber Belajar, (Yogyakarta: Pedagogia,


2012)

Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1993)

Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-visual untuk Pengajaran,


Penerangan, dan Penyuluhan, (Jakarta: PT Gramedia, 1988)
Diadaptasi dari tulisan Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 1987)

Najmi Hayati M. Yusuf Ahmad Febri Harianto,Hubungan Penggunaan


Media Pembelajaran Audio Visual dengan Minat Peserta Didik pada
Pembelajaran Pendiidkan Agama Islam di SMAN 1 Bangkinang Kota, no.2,
vo14

Hasmiana Hasan, Penggunaan Media AudioVisual Terhadap Ketuntasan


Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan
Transportasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda Aceh, no 4, Vol 3.

D Hardianto “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer”


(https://media.neliti.com/media/publications/222173-pengembangan-
media-pembelajaran-berbasis.pdf )

S. Arjaka “ 1 Media Elektronik Berbasis Komputer” http://jurnal-


online.um.ac.id/data/artikel/artikelCE78C5B85EB8B1688FF2FC2D9760552
D.PDF

Https://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/article/viewFile/1112/1066

Anda mungkin juga menyukai