Anda di halaman 1dari 3

Denie Ekaputra 222510037

1. Berikut penjelasan mengenai qira'at, riwayat, thariq, dan khilaf, baik yang wajib maupun yang
jaiz:
• Qira'at: Qira'at adalah istilah yang merujuk pada berbagai cara membaca Al-Qur'an. Al-
Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab dengan dialek khusus Quraisy di Mekah. Namun,
seiring berjalannya waktu, perbedaan-perbedaan dialek tersebut muncul dalam cara
membaca Al-Qur'an. Oleh karena itu, qira'at mengacu pada berbagai variasi dalam
membaca Al-Qur'an yang diakui secara sah oleh ulama dan para pakar.
• Riwayat: Riwayat mengacu pada sanad atau rantai perawi yang digunakan untuk
mentransmisikan hadis atau hadis-hadis lainnya. Riwayat merupakan penuturan berurutan
dari orang ke orang yang membawa informasi tertentu, dan hal ini penting dalam menjaga
keaslian dan keotentikan teks-teks agama. Dalam hal riwayat Al-Qur'an, riwayat
memainkan peran penting dalam memastikan kesesuaian dan kesahihan Al-Qur'an yang
kita baca dan gunakan saat ini.
• Thariq: Thariq merujuk pada metode atau jalur yang digunakan untuk mentransmisikan
pengetahuan dan pemahaman agama dari generasi ke generasi. Thariq dalam konteks ini
melibatkan peran para guru dan murid dalam menyampaikan ajaran dan tradisi agama
secara langsung, dan sering kali melibatkan pendalaman ilmu agama melalui diskusi, studi,
dan pelatihan.
• Khilaf: Khilaf mengacu pada perbedaan pendapat atau perbedaan interpretasi yang muncul
di antara ulama dan cendekiawan agama mengenai masalah agama tertentu. Dalam Islam,
khilaf adalah hal yang biasa dan diakui sebagai bagian dari kekayaan intelektual dalam
tradisi keilmuan Islam. Terdapat dua jenis khilaf, yaitu khilaf wajib dan khilaf jaiz:
• Khilaf Wajib: Khilaf wajib terjadi ketika perbedaan pendapat di antara ulama
berkaitan dengan masalah agama yang memiliki dasar-dasar yang kuat dalam
sumber-sumber agama, seperti Al-Qur'an dan Hadis. Dalam kasus khilaf wajib,
masing-masing pendapat dihormati dan dianggap sebagai bagian dari variasi dalam
pemahaman agama yang dapat diterima.
• Khilaf Jaiz: Khilaf jaiz terjadi ketika perbedaan pendapat berkaitan dengan masalah
agama yang tidak memiliki dasar-dasar yang kuat atau jelas dalam sumber-sumber
agama. Dalam hal ini, para ulama dan cendekiawan bebas untuk menyampaikan
pendapat mereka berdasarkan pemahaman dan penafsiran pribadi mereka. Meskipun
pendapat yang berbeda ini dihormati, mereka tidak dianggap sebagai bagian dari
prinsip-prinsip agama yang harus diikuti oleh semua umat Islam.

2. Mad Far'i adalah salah satu aturan tajwid yang digunakan dalam membaca Al-Qur'an. Mad Far'i
terjadi ketika huruf mad (alif, waw, atau ya') bertemu dengan huruf-huruf tertentu dalam suatu
kata. Aturan ini berlaku untuk mengatur panjangnya pengucapan suara mad pada huruf-huruf
tersebut.
Ada beberapa jenis Mad Far'i yang dijelaskan dalam tajwid:

• Mad Far'i Asli: Terjadi ketika huruf mad bertemu dengan huruf alif di tengah kata. Mad
Far'i Asli dibagi menjadi tiga jenis:
Denie Ekaputra 222510037

• Mad Asli Muttasil: Terjadi ketika huruf alif bertemu dengan huruf hamzah wasal dalam
satu kata. Contohnya adalah kata "qalbun" (ٌ‫)قَ ْلب‬.
• Mad Asli Munfasil: Terjadi ketika huruf alif bertemu dengan huruf hamzah wasal di dua
kata yang berbeda. Contohnya adalah kata "li an" (ٌ‫)ِلَن‬.
‫أ‬
• Mad Asli Mudhahab: Terjadi ketika huruf alif bertemu dengan huruf hamzah wasal yang
‫)ت َأْتأيَ أ‬.
muncul setelah huruf alif. Contohnya adalah kata "ta'tiyana" (ٌ‫ان‬
Mad Far'i Wajib Mutasyabih: Terjadi ketika huruf mad bertemu dengan huruf ya' atau waw
dalam kata yang tidak ada tanda baca atau hentian yang menandakan penghentian. Contohnya
ْ َ‫)ي‬.
ُ ُ ‫ )يَ ْكت‬atau "yazlimu" (ٌ‫ظ أل ُم‬
adalah kata "yaktubu" (ٌ‫ب‬
Mad Far'i Jaiz: Terjadi ketika huruf mad bertemu dengan huruf ya' atau waw dalam kata yang
ada tanda baca atau hentian yang menandakan penghentian. Penggunaan Mad Far'i Jaiz ini
bersifat opsional, dan pembacaan dengan Mad Far'i Asli juga diperbolehkan. Contohnya
ْ َ‫ )ي‬di mana pengucapan "yaz-limu" dan "ya-zlimu" sama-sama
adalah kata "yazlimu" (ٌ‫ظ أل ُم‬
diperbolehkan.
3. Thoriq Syatibiyyah
merupakan salah satu thariq (jalur) dari sekian banyak thariq yang ada sebagai jalur
pengembangan dan penyebaran cara-cara baca tujuh imam qiroat. Thoriq Asy-Syathibiyyah,
juga dikenal sebagai Thoriq Syatibiyah atau Thoriq Asy-Syathibi, adalah salah satu metode atau
gaya bacaan Al-Qur'an yang diakui dalam ilmu qira'at. Metode ini dinamai sesuai dengan nama
ulama besar bernama Asy-Syathibi, yang merupakan seorang pakar dalam ilmu qira'at.
Ciri khas dari Thoriq Asy-Syathibiyyah adalah penekanan yang kuat pada tajwid dan
vokalisasi yang jelas dalam bacaan Al-Qur'an. Dalam metode ini, setiap huruf dan vokal dalam
Al-Qur'an diucapkan dengan jelas dan diberikan penekanan yang sesuai. Thoriq Asy-
Syathibiyyah menekankan keindahan dan kejelasan dalam melafalkan Al-Qur'an dengan penuh
perhatian terhadap aturan tajwid.

Thoriq Ad-Durroh
Thoriq Ad-Durroh adalah salah satu thariq dari tiga thariq utama yaitu Asy-Syatibiyyah, Ad-
Durroh dan Thayyibatun Nasyr yang dijadikan refrensi atau ujukan kaum muslimin saat ini
dalam mempelajari ilmu qiroa’t. Thariq Ad-Durroh sebagai jalur penyebaran Qiro’at
membicarakan tata cara membaca tiga imam qiro’at yaitu Abu Ja’fa, Yaqud dan Khalaf Al-
‘Asyir.

4. Perbedaan dan persamaan dalam panjang Mad Muttashil (Mad Munfasil) antara madzhab Ad-
Dani dan madzhab Asy-Syathibi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Madzhab Ad-Dani:
• Panjang Mad Muttashil (Mad Munfasil) menurut madzhab Ad-Dani adalah 6 harakat (6
vokal panjang).
• Dalam madzhab Ad-Dani, Mad Muttashil terjadi ketika huruf alif bertemu dengan huruf
hamzah wasal dalam satu kata.
Denie Ekaputra 222510037

• Contoh kata yang menggunakan Mad Muttashil menurut madzhab Ad-Dani adalah
"qalbun" (ٌ‫ )قَ ْلب‬di mana huruf alif pada kata tersebut panjang selama 6 harakat.
Madzhab Asy-Syathibi:

• Panjang Mad Muttashil (Mad Munfasil) menurut madzhab Asy-Syathibi adalah 2 harakat
(2 vokal panjang).
• Dalam madzhab Asy-Syathibi, Mad Muttashil terjadi ketika huruf alif bertemu dengan
huruf hamzah wasal dalam satu kata.
• Contoh kata yang menggunakan Mad Muttashil menurut madzhab Asy-Syathibi adalah
"qalbun" (ٌ‫ )قَ ْلب‬di mana huruf alif pada kata tersebut panjang selama 2 harakat.
Perbedaan utama antara kedua madzhab ini terletak pada panjang Mad Muttashil. Madzhab Ad-
Dani menganggapnya panjang selama 6 harakat, sementara madzhab Asy-Syathibi
menganggapnya panjang selama 2 harakat. Persamaan antara keduanya adalah bahwa keduanya
mengakui adanya Mad Muttashil ketika huruf alif bertemu dengan huruf hamzah wasal dalam
satu kata.
5. Kajian qira'at di PTIQ memiliki beberapa pengaruh positif dalam konteks MTQ:
• Pembinaan dan Pelatihan: PTIQ memiliki peran penting dalam melatih para peserta MTQ
dalam bidang qira'at. Melalui pelatihan dan pembinaan yang intensif, PTIQ membantu
meningkatkan kemampuan peserta MTQ dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan
sesuai dengan kaidah qira'at yang diakui.
• Pemahaman yang Mendalam: Kajian qira'at di PTIQ memungkinkan para peserta MTQ
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai metode dan gaya
bacaan Al-Qur'an yang diakui. Hal ini membantu peserta MTQ untuk menguasai dan
mengaplikasikan bacaan Al-Qur'an dengan lebih baik dan lebih akurat.
• Peningkatan Kualitas Bacaan: Dengan adanya kajian qira'at di PTIQ, peserta MTQ dapat
meningkatkan kualitas bacaan mereka. Mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang tajwid (aturan pengucapan Al-Qur'an) dan memperbaiki kekurangan mereka
dalam melafalkan huruf-huruf dan vokal-vokal dalam Al-Qur'an.
• Representasi yang Baik: Peserta MTQ yang memiliki pengetahuan dan keterampilan qira'at
yang baik, yang diperoleh melalui kajian di PTIQ, dapat menjadi perwakilan yang baik
untuk negara atau daerah mereka dalam kompetisi MTQ. Mereka dapat memperlihatkan
keindahan dan keahlian dalam membaca Al-Qur'an yang akan meningkatkan citra dan
reputasi dalam kompetisi MTQ tingkat nasional maupun internasional.
Pengaruh positif kajian qira'at di PTIQ ini secara keseluruhan dapat membantu memajukan
dan mengembangkan kualitas pembacaan Al-Qur'an dalam MTQ baik di tingkat nasional
maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai