Anda di halaman 1dari 2

Denie Ekaputra 222510037

Definisi Mitos
Menurut Peursen pada dasarnya mitos merupakan bagian dari
kebudayaan dan merupakan bakat manusiawi manusia. Sudah terlahir dalam
kodratnya bahwa manusia hidup bersama mitos-mitos. Mitos tersebut dapat
berupa cerita yang memberikan pedoman dan arah tertentu, sebagai pedoman
kebijaksanaan dari suatu kehidupan kolektif masyarakat tertentu.1
Definisi Takhayul
Kata takhayul berasal dari kata “khayal” yang berarti apa yang
tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau
sedang bermimpi. Takhayul juga diartikan percaya kepada sesuatu yang tidak
benar atau mustahil. Takhayul merupakan mitos sesuatu yang tidak nyata,
takhayul ada dalam bentu cerita-cerita yang tidak jelas asal usulnya. Takhayul
merupakan kepercayaan dari nenek moyang yang belum dapat dibuktikan
secara ilmiah.2
Definisi Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal
(reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan dan menetes
pengetahuan. Maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh
dengan dengan cara berpikir. Alat dalam berpikir itu adalah kaidah-kaidah logis
atau aturan-aturan logika. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera
dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indera diperlukan untuk
merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat
bekerja. Akan tetapi, untuk sampainya manusia kepada kebenaran, adalah
semata-mata dengan akal. Laporan indera menurut rasionalisme merupakan
bahan yang belum jelas dan kacau. Bahan ini kemudian dipertimbangkan oleh
akal dalam pengalaman berpikir. Akal mengatur bahan itu sehingga dapatlah
terbentuk pengetahuan yang benar. Akal dapat bekerja dengan bantuan indera,
tetapi akal juga dapat menghasilkan pengetahuan yang tidak berdasarkan bahan
inderawi sama sekali, jadi, akal dapat menghasilkan pengetahuan tentang objek
yang betul-betul abstrak.3
Sejarah Rasionalisme
Sejarah rasionalisme sudah tua sekali, pada zaman Thales telah
menerapkan rasionalisme pada filsafatnya. Rasionalisme lahir adalah sebagai
reaksi terhadap dominasi Gereja pada Abad Pertengahan Kristen di
Barat. Corak berbeda yang dimaksud disini adalah dianutnya kembali
rasionalisme seperti pada masa Yunani Kuno. Gagasan itu disertai argument
yang kuat oleh Descartes. Oleh karena itu, pemikiran Descartes sering juga
disebut bercorak renaissance, yaitu kebangkitan rasionalisme seperti pada masa

1
C.A. Van Peursen. Strategi Kebudayaan (Stretegie van de Cultuur). Yogyakarta: Kanisius,
1992
2
Al-Wasaf, Abdullah, Pokok-Pokok Keimanan, Bandung: Trigenda Karya, 1994.
3
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dai Hati Sejak Thales Sampai Capra. 2002.
Denie Ekaputra 222510037

Yunani terulang kembali. Descartes telah lama merasa tidak puas dengan
perkembangan filsafat yang sangat lamban dan memakan banyak korban. Ia
melihat tokoh-tokoh Gereja yang mengatasnamakan agama telah menyebabkan
lambannya perkembangan itu.4
Aliran Filsafat
Filsafat memiliki beberapa aliran didalamnya diantara aliran nya ialah
sebagai berikut;
1. Rasionalisme, Rasionalisme merupakan aliran filsafat yang memandang
bahwa akal pikiran atau resiko adalah sebagai dasar pengetahuan manusia.5
2. Empirisme, suatu aliran dalam filsafat yang tertuju pada keduniaan, yang
menentang sikap mentingkan dogma agama yang kaku.6
3. Kritisme, ialah filsafat yang memulai perjalanannya dengan terlebih dulu
menyelidiki kemampuan rasio dan batas-batasnya.7
Para Filosof Alam
Berikut ini adalah beberapa para filosof alam dengan pemikirannya;
1. Thales of Miletus (Filsuf yg mengawali sejarah filsafat barat)
2. Anaximenes of Miletus (Filsuf dengan asal mula dunia adalah udara)
3. Anaximander (Prinsip dasar itu haruslah pada sesuatu yang lebih mendalam
dan tidak dapat diamati oleh pancaindra. bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan,
dan meliputi segala sesuatu.
4. Heracleitus “Segala Sesuatu Mengalir” dan “Segala Sesuatu Berlawanan”
5. Parmenides "yang ada" itu bersifat meliputi segala sesuatu, tidak berpidandah
tempat, tidak berubah, dan tidak terhancurkan.
6. Empedocles Prinsip dasar yg mengatur alam semesta tidaklah tunggal
melainkan terdiri dari empat anasir atau zat.
7. Anaxogras prinsip dasar yang menyusun alam semesta tidaklah tunggal,
tetapi mereka berbeda di dalam jumlahnya.8

Daftar Pustaka
Peursen, C.A. Van. Strategi Kebudayaan (Stretegie van de Cultuur).
Yogyakarta: Kanisius, 1992
Al-Wasaf, Abdullah, Pokok-Pokok Keimanan, Bandung: Trigenda Karya, 1994.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dai Hati Sejak Thales Sampai Capra. 2002.
Musdiani, “Aliran-aliran dalam Filsafat”, Junal Visipena, Vol. 2, No. 2, 2011.
Praja.Juhaya,Aliran-aliran filsafat dan etika.Cet II;Jakarta:Prenada Media 2005.
Nurnanungsih Nawawi, Tokoh Filsuf Dan Era Keemasan Filsafat. Pusaka
Almaida. Makasar. 2017.
4
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dai Hati Sejak Thales Sampai Capra. 2002.
5
Musdiani, “Aliran-aliran dalam Filsafat”, Junal Visipena, Vol. 2, No. 2, 2011. h. 12.
6
Musdiani, “Aliran-aliran dalam Filsafat”, Junal Visipena, Vol. 2, No. 2, 2011. H. 14.
7
S.Praja.Juhaya,Aliran-aliran filsafat dan etika.Cet II;Jakarta:Prenada Media 2005. h. 67.
8
Nurnanungsih Nawawi, Tokoh Filsuf Dan Era Keemasan Filsafat. Pusaka Almaida. Makasar.
2017.

Anda mungkin juga menyukai