Disusun Oleh :
Disusun oleh :
Andi Zulkifli PO7120321090
AngelineYestiasa PO7120321089
Shania Chairunnisa PO7120321102
Yogi Gunawan PO7120321104
Vhanaya Divani Aulia PO7120321103
faktor yang mempengaruhi, gejala yang muncul, metode diagnosis, serta berbagai
kita tentang cystitis telah mengalami perkembangan yang signifikan. Makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, baik itu individu yang mungkin mengalami gejala
cystitis, tenaga medis, maupun peneliti yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................3
B. Etiologi..........................................................................................................3
C. Patofisiologi..................................................................................................4
D. Pathway.........................................................................................................6
E. Manifestasi klinik..........................................................................................7
F. Penatalaksanaan terapi medis........................................................................7
G. Pemeriksaan penujang...................................................................................9
H. Pengkajian keperawatan..............................................................................10
I. Diagnosis keperawatan...............................................................................11
J. Perencanaan Keperawatan..........................................................................12
BAB III..................................................................................................................17
ASUHAN KEPERAWATAN................................................................................17
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN............................................................17
B. Diagnosa keperawatan................................................................................31
C. PERENCANAAN/INTERVENSI..............................................................32
D. IMPLEMENTASI / EVALUASI................................................................35
BAB IV..................................................................................................................43
PENUTUP..............................................................................................................43
A. KESIMPULAN...........................................................................................43
B. SARAN.......................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini lebih sering terjadi
uretra yang lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah masuk ke kandung
kemih.
saat buang air kecil, seringnya buang air kecil, perasaan ingin buang air
darah dalam urin. Meskipun tidak umum, cystitis yang sering kambuh atau
infeksi ginjal.
yang lebih baik tentang kondisi ini, kita dapat mengambil langkah-langkah
pencegahan yang lebih efektif dan memastikan penanganan yang tepat saat
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini adalah kondisi umum yang sering kali
menimbulkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, seringnya buang air
kecil, perasaan ingin buang air kecil meskipun jumlahnya sedikit, dan
B. Etiologi
coli (E. coli), sebuah bakteri yang biasanya ditemukan di dalam usus
manusia. Ketika bakteri ini masuk ke saluran kemih dan berkembang biak,
cystitis.
1. Infeksi bakteri:
3
2. Irritasi kimia:
3. Faktor lainnya:
sistem kekebalan tubuh, atau kondisi medis tertentu juga dapat berperan
C. Patofisiologi
1. Infeksi:
kandung kemih.
2. Respon peradangan:
4
histamin. Hal ini mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan
3. Gejala:
gejala seperti nyeri saat buang air kecil, seringnya buang air kecil,
4. Perlindungan tubuh:
5
D. Pathway
6
E. Manifestasi klinik
kecil).
7. Perasaan seperti masih ada urine yang tersisa setelah buang air
kecil.
mengatasi infeksi bakteri. Selain itu, beberapa langkah yang bisa membantu
1. Antibiotik:
7
2. Analgesik:
4. Istirahat:
5. Penghindaran iritan:
pedas.
yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi individu.
8
G. Pemeriksaan penujang
meliputi:
1. Analisis Urine:
darah putih), eritrosit (sel darah merah), dan bakteri yang merupakan
tanda infeksi kandung kemih. Tes urine juga bisa melibatkan tes strip
2. Kultur Urine:
3. Tes Imaging:
9
kekhawatiran adanya komplikasi atau penyebab lain dari gejala yang
dialami.
H. Pengkajian keperawatan
dengan sistisis,
10
I. Diagnosis keperawatan
berikut:
(D.0040)
sekunder(D.0142)
11
J. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan
No. Diagnosa keperawatan
Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri (I.08238)
diharapkan tingkat nyeri menurun (L.08066) Observasi :
dengan kriteria hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Kemampuan menuntaskan aktifitas frekuensi, kualitas, intensitas nyer
menurun - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Meringis menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Sikap protektif menurun memperingan nyeri
- Gelisah menurun - Monitor keberhasilan terapi komplementer
- Kesulitan tidur menurun yang sudah diberikan
- Menarik diri menurun - Monitor efek samping penggunaan
- Berfokus pada diri sendiri menurun analgetik
- Diaforesis menurun Terapeutik :
- Perasaan depresi (tertekan) menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
- Perasaan takut mengalami cedera berulang mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
12
menurun hipnosis, akupresur, terapi musik,
- Anoreksia menurun biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
- Perineum terasa tertekan menurun teknik imajinasi terbimbing, kompres
- Uterus teraba membulat menurun hangat/dingin, terapi bermain)
- Ketegangan otot menurun - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
- Pupil dilatasi menurun nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
- Muntah menurun kebisingan)
- Mual menurun - Fasilitasl istirahat dan tidur
- Frekuensi nadi membaik Edukasi :
- Pola napas membaik - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
- Tekanan darah membaik nyeri
- Proses berpikir membaik - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Fokus membaik - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Fungsi berkemih membaik Anjurkan menggunakan analgetik secara
- Perilaku membaik tepat
- Nafsu makan membaik - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
- Pola tidur membaik mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
13
2. Ganggun eliminasi urin Setelah dilakukan asuhan keperawatan manajemen eliminasi urine (I.04152)
(D.0040) diharapkan eliminasi urine (L.04034) membaik Observasi :
dengan kriteria hasil : - Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
- Sensasi berkemih meningkat inkontinensia urine
- Desakan berkemih (urgensi) menurun - Identifikasi faktor yang menyebabkan
- Distensi kandung kemih menurun retensi atau Inkontinensia urine
- Berkemih tidak tuntas (hesitancy) - Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi,
menurun konsistensi, aroma, volume, dan warna)
- Volume residu urine menurun Terapeutik :
- Urin menetes (dribbling) menurun - Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
- Nokturia menurun - Batasi asupan cairan, jika perlu
- Mengompol menurun - Ambil sampel urine tengah (midstream)
- Enuresis menurun alau kultur
- Disuria menurun Edukasi :
- Anuria menurun - Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
- Frekuensi BAK membaik kemih
- Karakteristik urine membaik - Aja pengukur asupan cairan dän haluaran
urine Ajar ngambil spesimen urine
14
midstream
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk berkemih
- Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-
otot panggul/berkemihan
- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak
ada kontraindikasi
- Anjurkan mengurangi minum menjelang
tidur Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra, jika perlu
3. Risiko infeksi (D.0142) Setelah dilakukan asuhan keperawatan pencegahan infeksi (I.14539)
diharapkan tingkat infeksi menurun (L.14137) Observasi :
15
- Fesikel menurun - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
- Cairan berbau busuk menurun dengan pasien dan lingkungan pasien
- Sputum berwarna hijau menurun - Pertahankan teknik aseptik pada pasien
- Drainase urulen menurun berisiko tinggi
- Pluria menurun Edukasi :
- Periode malaise menurun - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Periode menggigil menurun - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Letargi menurun - Ajarkan etika batuk
- Gangguan kognitif menurun - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
- Kadar sel darah putih membaik luka operasi
- Kultur darah membaik - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Kultur urine membaik - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
- Kultur sputum membaik Kolaborasi :
- Kultur area luka membaik - Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
- Kultur feses membaik
16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Ruang : Melon
No RM : 004848
Dx.medis : Cystitis
1. Identitas Klien
Nama : Ny. G
Umur : 58
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Suku : Kaili
Umur :19
17
Pendidikan : D4
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Suku : Kaili
3. Riwayat Penyakit
upacara bendera tiba tiba kaki terasa keram hingga ke perut, nyeri
hilang timbul kadang juga nyeri timbul saat berubah posisi tidur.
Nyeri
18
d. Keluhan lain yang menyertai :
19
4. Genogram
5
8
Ket :
: laki - laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
: garis keturunan
: garis perkawinan
: garis serumah
20
5. Pengkajian Pola Fungsional Kesehatan
21
tidak suka kuku
pendek
5. Pola eliminasi
Frekuensi BAB 1-2 kali 1-2 kali
Warna Kuning Kuning
Konsistensi Padat Padat
Frekuensi BAK 5- 7 kali pasien mengatakan
selalu ingin kencing
8≥ kali (keluar
sedikit)
warna Kuning Kuning
6. Pola aktifitas Bekerja setiap hari Hanya beraktifitas di
Mengajar siswa rumah sakit dan
tempat tidur
7. Pola persepsi diri Pasien mengatakan Pasien mengatakan
mampu mengenali dirinya sangat
perannya sebagai khawatir pada
kepala keluarga kesehatanya
8. Pola hubungan peran Pasien mengatakan Pasien mengatakan
dirinya sangat dekat semenjak sakit
dengan anaknya dan dirinya tidak bisa
orang tua bertemu dengan
anaknya dan
saudaranya
22
6. Pemeriksaan Fisik
BB sebelum sakit : 64 kg
BB saat sakit : 64 kg
TB : 155 cm
KU : Sedang
GCS : 15 ( E 4, M 6, V5)
N : 107 x / menit
R : 24x / menit
SpO2 : 97 %
S : 36,4º C
23
Inspeksi : tidak ada tanda - tanda peradangan tidak
terdapat kolip
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Mulut
(jantung)
24
j. Ekstrimitas atas
k. Ekstrimitas bawah
5 5
l. Kulit
25
7. Data Penunjang
Hasil laboratorium :
26
Hasil USG : Cystitis
27
8. Penatalaksanaan terapi medis :
9. Klasifikasi data
Data objektif :
Data subjektif :
28
- Pasien mengatakan sering buang air kecil 8 ≥ kali
- Pasien mengatakan tidak mandi selama di rs
- Pasien mengatakan tidak pernah sikat gigi selama di rs
- Pasien mengatakan tidak cuci rambut selama di rs
- Pasien mengatakan tidak ingin memototong kukunya
29
- Pasien mengatakan tidak
puas mengeluarkan
kencing
- Pasien mengatakan selesai
kencing seperti masih
tersisa
- Pasien mengatakan sering
buang air kecil 8 ≥ kali
DO :
- Berkemih tidak tuntas
3. DS : Penurunan Defisit
motifasi dan perawatan diri
- Pasien mengatakan tidak
minat
mandi selama di rs
- Pasien mengatakan tidak
pernah sikat gigi selama di
rs
- Pasien mengatakan tidak
cuci rambut selama di rs
- Pasien mengatakan tidak
suka kuku pendek
DO :
30
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencadera fisiologis d.d nyeri tekan (D.0077)
panjang (D.0109)
31
C. PERENCANAAN/INTERVENSI
Perencanaan
No. Diagnosa keperawatan
Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen nyeri (I.08238)
3 x 24 jam diharapkan tingkat nyeri menurun O:
(L.08066) dengan kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi nyeri non verbal
2. Meringis menurun T:
3. Sikap protektif menurun - Fasilitasi istirahat tidur
4. Frekuensi nadi membaik - Kontrol Lingkungan yang memperberat rasa
Tekanan darah membaik nyeri
E:
- Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
K:
- Kolaborasi penggunaan analgetik
2. Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen eliminasi urine (I.04152)
32
(D.0040) 3 x 24 jam diharapkan eliminasi urin membaik
(L.04034) dengan kriteria hasil : O:
1. Sensasi berkemih meningkat - Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi
2. Berkemih tidak tuntas menurun atau inkontinensia urine
Frekuensi BAK membaik - Monitor eliminasi urine
T:
- Berikan asupan cairan isotonik
E:
- Anjurkan minum yg cukup menjelang tidur
K:
- Kolaborasi penggunaan obat
3. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Dukungan perawatan diri : mandi (I.11352)
(D.O109) 3 x 24 jam diharapkan perawatan diri meningkat O :
( L.11103) dengan kriteria hasil : - Monitor kebersihan tubuh
1. Kemauan mandi meningkat - Monitor integritas kulit
2. Mempertahankan kebersihan diri meningkat T:
3. Minat melakukan perawatan diri meningkat - Sediakan peralatan mandi
33
Mempertahankan kebersihan mulut meningkat E:
- Anjurkan rutin memotong kuku
- Ajarkan kepada keluarga cara memandikan
pasien
34
D. IMPLEMENTASI / EVALUASI
DX Hari/
No. Pukul Implementasi keperawatan Evaluasi
keperawatan tanggal
1. Nyeri akut Rabu 17.10 1. Mengidentifikasi skala nyeri S:
(D.0077) 15/11/1023 2. Mengidentifikasi nyeri non verbal - 18.00 Skala nyeri 5
Hasil : - Pasien mesih mengeluh nyeri
- skala nyeri 7 O:
- terdapat nyeri tekan pada perut - 18.00 Masih terdapat nyeri tekan
kuadran tengah bawah - Pasien nampak meringis
17.30 3. Memfasilitasi istirahat tidur - TD 126/74
4. Mengontrol Lingkungan yang A:
memperberat rasa nyeri - Nyeri akut sedikit teratasi
Hasil : P:
- Di sediakan tempat tidur - Intervensi dilanjutkan
- Suhu ruangan di turunkan 20º 1. Mengidentifikasi Skala nyeri
17.33 5. Menjelaskan penyebab dan pemicu 2. Mengidentifikasi nyeri non
nyeri verbal
35
Hasil : 3. Menganjurkan istirahan dan
- Bakteri yang menginfeksi saluran Kolabroasi penggunaan obat
kemih
6. Mengkolaborasi penggunaan obat
15.05 Hasil :
23.00 - Inj. Ketorolac 1 amp iv
- Inj. ketorolac 1 amp iv
2. Gangguan Rabu 17.00 1. Mengidentifikasi faktor yang S:
eliminasi urin 15/11/2023 menyebabkan retensi atau - Pasien mengatakan setiap habis
(D.0040) inkontinensia urine minum selalu ingin kencing
2. Memonitor eliminasi urine O:
Hasil : - Pasien nampak sering ke toilet
- Bakteri yang menginfeksi saluran - Berkemih tidak tuntas
kemih A:
- 8 > kali - Gangguan eliminasi urin belum
17.00 3. Memberikan asupan cairan isotonik teratasi
Hasil : P:
36
- RL 20 tpm 8jm - Intervensi dilanjutkan
4. Menganjurkan minum yg cukup 1. Memonitor eliminasi urine
menjelang tidur 2. Kolaborasi penggunaan obat
19.00 5. Mengkolaborasi penggunaan obat
Hasil :
Inj. Cefoperazone 1g iv
3. Defisit perawatan Rabu 17.00 1. Memonitor kebersihan tubuh S:
diri (D.O109) 15/11/2023 2. Memonitor integritas kulit - Pasien mengatakan hanya
Hasil : membersikan badan menggunakan
- Kuku panjang tisue
- Kulit lembab - Pasien mengatakan lebih suka kuku
17.05 3. Menyediakan peralatan mandi panjang
Hasil : O:
- tersedia kamar mandi - Minat perawatan diri kurang
17.15 4. Anjur kan rutin memotong kuku A:
5. Ajarkan kepada keluarga cara - Defisit perawatan diri sedikit
memandikan pasien teratasi
37
Hasil : P:
- Pasien justru suka kukunya - Intervensi dilanjukan
panjang 1. Anjurkan rutin membersihkan
Pasien hanya membersihkan badan badan
menggunakan tisue
4. Nyeri akut Kamis 1. Mengidentifikasi Skala nyeri S:
(D.0077) 16/11/2023 2. Mengidentifikasi nyeri non verbal - 21.00 Skala nyeri 5
Hasil : - Pasien mesih mengeluh nyeri
- skala nyeri 5 O:
- terdapat nyeri tekan pada perut - 21.00 Masih terdapat nyeri tekan
kuadran tengah bawah - Meringis menurun
3. menganjurkan istirahat dan Kolabroasi - TD 114/73
penggunaan obat A:
07.00 Hasil : - Nyeri akut cukup teratasi
- Eperisone 1 tab P:
- Ketorolac 1 amp - Intervensi dilanjutkan
15.00 - Ketorolac 1 amp 1. Mengidentifikasi Skala nyeri
- Tarmadol drips dalam nacl 0.9 % 2. Mengidentifikasi nyeri non
38
16.00 14 tpm 1 siklus verbal
- Ketorolac 1amp 3. Menganjurkan istirahan dan
23.00 Kolabroasi penggunaan obat
5. Gangguan Kamis 21.00 1. Memonitor eliminasi urine S:
eliminasi urin 16/11/2023 Hasil : - Pasien mengatakan setiap habis
(D.0040) - 8x minum selalu ingin kencing
2. Kolaborasi penggunaan obat O:
Hasil : - Pasien nampak sering ke toilet
19.00 - Inj. Cefoperazone 1g iv A:
- Gangguan eliminasi urin cukup
teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor eliminasi urine
Kolaborasi penggunaan obat
6. Defisit perawatan Kamis 19.00 1. Menganjurkan rutin membersihkan S:
diri (D.O109) 16/11/2023 badan - Pasien mengatakan hanya
membersikan badan menggunakan
39
Hasil : tisue
- Pasien membersihkan badannya O:
menggunakan tisue basah - Pasien dalam sehari 2 kali
membersihkan bdan menggunakan
tisue
A:
- Defisit perawatan diri cukup teratasi
P:
Intervensi dilanjukan
menganjurkan rutin membersihkan
badan
7. Nyeri akut Jumat 12.00 1. Mengidentifikasi Skala nyeri S:
(D.0077) 17/11/2023 2. Mengidentifikasi nyeri non verbal - 12.00 Skala nyeri 3
Hasil : - Pasien mengatakan nyeri hilang
- Skala nyeri 3 timbul
- terdapat nyeri tekan pada perut O:
kuadran tengah bawah - 12.00 Masih terdapat nyeri tekan
3. Menganjurkan istirahat dan
40
Kolabroasi penggunaan obat - Meringis menurun
Hasil : - TD 118/77
- Eperisone 1 tab A:
07.00 - Ketorolac1 amp - Nyeri akut cukup teratasi
P:
- Intervensi di lanjutkan dirumah
- menganjurkan istirahat yang cukup
8. Gangguan Jumat 12.00 1. Memonitor eliminasi urine S:
eliminasi urin 17/11/2023 Hasil : - Pasien mengatakan setiap habis
(D.0040) - ± 5 kali dari pagi minum selalu ingin kencing
2. Kolaborasi penggunaan obat O:
Hasil : -
07.00 - Inj. Cefoperazone 1g iv A:
- Gangguan eliminasi urin cukup
teratasi
P:
Intervensi dihentikan
9. Defisit perawatan Jumat 07.00 1. menganjurkan rutin membersihkan S:
41
diri (D.O109) 17/11/2023 badan
hasil : - Pasien mengatakan hanya
- Pasien membersihkan badannya membersikan badan menggunakan
menggunakan tisue basah tisue
O:
- Pukul 08.00 Pasien membersihkan
badan menggunakan tisue
A:
- Defisit perawatan diri cukup teratasi
P:
Intervensi dilanjukan di rumah
1. menganjurkan rutin
membersihkan badan
menganjurkan memotong kuku secara
rutin
42
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
buang air kecil, rasa terbakar saat buang air kecil, dan nyeri di sekitar
B. SARAN
penyakit cystitis:
1. Pengenalan
definisi, jenis, dan faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini.
2. Penyebab
pada saluran kemih atau faktor lain yang dapat memicu kondisi
43
3. Gejala
seperti sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, atau
4. Diagnosis
5. Pengobatan
atau komplementer.
6. Pencegahan
cukup air, dan cara lain untuk mengurangi risiko terkena penyakit
ini.
44
8. Penelitian Terkini
9. Kesimpulan
mencegahnya.
45
DAFTAR PUSTAKA
Stamm WE, Norrby SR. Urinary tract infections: disease panorama and
challenges. J Infect Dis. 2001 Nov;183 Suppl 1:S1-4.
46