DARURAT
SHOCK & RESUSITASI
CAIRAN
Irsanty Collein
Pokok bahasan :
Definisi Shock
Tahap dan proses Shock
Klasifikasi Shock
Jenis Shock
Patofisiologis Shock
Asuhan Keperawatan pasien dengan Shock
Definisi Shock
Syok adalah kerusakan sistemik yang parah pada perfusi jaringan, ditandai dengan
menurunnya Supply dan penggunaan oksigen pada sel, serta adanya penurunan pembuangan
hasil dari metabolism. Syok adalah tahapan akhir pada banyak penyakit (Gamper et. al, 2016) 1
Syok adalah kelainan sistem sirkulasi yang menyebabkan perfusi organ dan oksigenasi
jaringan yang tidak adekuat (ATLS, 2018)2
Syok didefinisikan sebagai keadaan hipoksia seluler dan jaringan karena berkurangnya
pengiriman oksigen dan atau peningkatan konsumsi oksigen atau pemanfaatan oksigen yang
tidak memadai. Syok awalnya reversibel, tetapi harus dikenali dan diobati segera untuk
mencegah perkembangan menjadi disfungsi organ yang ireversibel3.
1. Gamper G, Havel C, Arrich J, Losert H, Pace NL, Müllner M, Herkner H (February 2016). "Vasopressors for hypotensive shock". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2: CD003709. doi:
10.1002/14651858.CD003709.pub4. PMC 6516856. PMID 26878401.
2. American collage of surgeons (2018). ATLS, Advance Trauma Life Support students course manual. Ed 10th. P 44. ISBN 78-0-9968262-3-5
3. Definition, classification, etiology, and pathophysiology of shock in adults". UpToDate. Retrieved 2019-08-15.
Definisi … cont`d
Ada 3 variable dari terjadi syok (adanya kondisi
system sirkulasi yang parah menyebabkan perfusi
organ tidak adekuat) yakni :
American collage of surgeons (2018). ATLS, Advance Trauma Life Support students course manual. Ed 10th. P 44. ISBN 78-0-9968262-3-5
Tahap Shock Refract
Progress ory
Compensat ive
ory
Initial
Klasifikasi Shock
Hipovolemik
Kardiogenik
Shock
Obstruktif
Sepsis
Distributif Anafilaktik
Neurogenik
Hooper N, Armstrong TJ. Hemorrhagic Shock. [Updated 2019 May 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470382/
Vincent, J.-L., & De Backer, D. (2013). Circulatory Shock. New England Journal of Medicine, 369(18), 1726–1734. doi:10.1056/nejmra1208943
Jenis Shock
Vincent, J.-L., & De Backer, D. (2013). Circulatory Shock. New England Journal of Medicine, 369(18), 1726–1734. doi:10.1056/nejmra1208943
1. Hypovolemia Shock
Kondisiinadekuat perfusi organ akibat kehilangan
darah di vaskuler secara akut1
Akibatnya terjadi penurunan preload
Etiologi :
Hemoragik : Trauma, Perdaraham
Gastrointestinal, Ruptur aneurima
Non-hemoragik Kehilangan Cairan : Diare,
muntah, luka bakar dan lainnya
Standl, T., Annecke, T., Cascorbi, I., Heller, A. R., Sabashnikov, A., & Teske, W. (2018). The nomenclature, definition and distinction of types of shock. Deutsches
Aerzteblatt Online.doi:10.3238/arztebl.2018.0757
2. Cardiogenic Shock
Adanya gangguan fungsi jantung dimana penurunan kapasitas pompa
jantung, menyebabkan curah jantung menurun atau gangguan pada
pengisian ventrikel 1
Akibat dari Penurunan pompa Jantung
Etiologi :
Disfungsi sistolik : Infark miokard, kardiomiopati, hipertensi
pulmonal
Disfungsi Diastolik : Hipertropi ventrikel, kardiomiopati
Disritmia : Bradiaritmia, Takiaritmia
Gangguan Struktur : Stenosis atau Regurgitasi, rupture septal
Standl, T., Annecke, T., Cascorbi, I., Heller, A. R., Sabashnikov, A., & Teske, W. (2018). The nomenclature, definition and distinction of types of shock. Deutsches
Aerzteblatt Online.doi:10.3238/arztebl.2018.0757
3. Distributive Shock
Akibat dari dilatasi pembuluh darah besar penurunan
systemic vascular resistance (SVR) penurunan
Preload.
Etiologi :
Sepsis : Infeksi sistemik (pneumonia, peritonitis,
prosedur invasive)
Neurogenik : Cidera medulla spinalis, anastesi
spinal, depresi pusat vasomotor
Reaksi anafilaktik : reaksi hipersensivititas (alergi)
4. Obstructive Shock
Kondisi yang diakibatkan adanya hambatan pada
pembuluh darah besar atau pembuluh darah jantung
(Standl, et al, 2018)
Akibat dari restriksi pengisian diastolic ventrikel kanan
akibat kompresi / penekanan pada jantung
Etiologi :
Tamponade jantung
Tension pnemothoraks
Emboli Paru
Standl, T., Annecke, T., Cascorbi, I., Heller, A. R., Sabashnikov, A., & Teske, W. (2018). The nomenclature, definition and distinction of types of shock. Deutsches
Aerzteblatt Online.doi:10.3238/arztebl.2018.0757
Pengkajian
Fokus pengkajian
• Dapatkah tekanan
darah diprediksi
hanya dengan
meraba nadi?
• Jika merasakan
denyutan nadi pada
area tersebut
prediksi TD lebih
tinggi dari angka
tersebut
Intervensi Keperawatan .. (lanjutan)
• Monitor:
Shock Hipovolemik
Hentikan perdarahan / kehilangan cairan
Kembalikan volume sirkulasi
Resusitasi Cairan
Intervensi Keperawatan
Kolaborasi Penanganan spesifik
Shock Kardiogenik
Perlu dinilai masalah utamanya : volume, pompa atau irama jantung ?
Masalah Volume : Berikan cairan dan nilai kebutuhan cairan
Masalah pompa :
Bila TDS > 100 mmHg Vasodilator
Bila TDS 70 – 100 mmHg tanpa disertai gejala shock inotropic (Dobutamine)
Bila TDS 70 – 100 mmHg bila disertai gejala shock Vasopressor (Dopamine)
Bila TDS < 70 mmHg disertai gejala Shock Vasopressor kuat )norepinephrine)
Masalah Irama : disesuaikan dengan algoritm takiaritmia / bradiaritmia
Tatalaksana lanjutan setelah diatasi (pompa balon intra aorta, angiografi, intervensi
kardiovaskuler perkutan, bedah)
Intervensi Keperawatan
Kolaborasi Penanganan spesifik
Shock Anafilaktik
needle decompression
Case study
• Seorang laki-laki berusia 24 tahun masuk IGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Tampak deformitas
pada femur dextra. Pemeriksaan fisik didapatkan
frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit,
tekanan darah 90/65 mmHg, CRT >2 detik, produksi
urine 10 mL/jam ekstremitas pucat, gelisah dan
kesadaran menurun, BB 50 kg.
Spahn, et al (2019).The European guideline on management of major bleeding and coagulopathy following trauma: fifth
edition. p.9. BMC. https://doi.org/10.1186/s13054-019-2347-3
Cara Penggantian Cairan / Darah
• Rekomendasi umum adalah pemberian 3 mL kristaloid untuk setiap
kehilangan 1 mL cairan / darah. Ingat untuk selalu mencatat setiap 100 –
150 mL cairan yang sudah masuk. 1
• Untuk pemberian cairan kolloid maka dilakukan dengan rumusan 1 : 1
1. https://www.openanesthesia.org/fluid-management/
Evaluasi
• Kriteria Hasil:
Perfusi jaringan akan optimal, dengan kriteria:
- Kulit hangat, tidak pucat & turgor normal
- Capillary refill time (CRT) < 2 detik
- Vena jugular tdk kolaps/distensi
- TD ±20 mmHg dari TD pre-syok
- I & O seimbang
- HR 60-100 x/mnt, kuat dan teratur
- RR 10-20 x/mnt, teratur
- Mean Atrial Pressure (MAP) 70 mmHg
- Output urine 0,5 - 1 mL/KgBB/jam
Terima Kasih