Anda di halaman 1dari 294

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN


PUSTAKA DANANJAYA

COVER MATKUL

Lenov
[COMPANY NAME] [Company address]

PUSTAKA DANANJAYA 2019


TIM PENYUSUN
Steering Comittee
Deva Alfianto Supardi Diyah Ayu Safitri
Ahmad Sultan Fauzi M. Irfan Hilmy
Nariah Anugerah Haer

Penanggung Jawab
Damar Aji Muhammady

Wakil Penanggung Jawab


Dhiah Rahmawati

Sekretaris – Bendahara
Anis Ramdhani

PIE PAI
Bagas Fadila Mukti Tiara Ayu Sunsatyasih
Umeir Fawwas Anaqi Arbain Hidayat Dhuhri

PIH Pancasila
Nelly Panca Ulina Damanik Gilang Harioza
Arista Rijal Hanif Masruroh Anita Sari

Pengakun PPKN 1
Siti Aslamah Hidayatudiniyah Marosgawati Dianova S. P.
Charmelita Trimilia Lazurri Rizna Rivensky
Lukki Handoko M. Yudi Eko Nugroho

Etika B. Ing dan Agama Kristen


Muhammad Rudi Andi Vony Anasthasia Melian
Diana Nurmalisa Jesica Octavia Simamora

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | i


DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................ ii
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM .............................................. 1
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN ..................................... 379
BAHASA INGGRIS .............................................................. 64
PANCASILA ....................................................................... 91
PENGANTAR AKUNTANSI .......................................... 11616
PENGANTAR ILMU EKONOMI ........................................ 150
PENGANTAR ILMU HUKUM.......................................... 1745
PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA I.... 199
ETIKA ............................................................................ 2389

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | ii


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 1


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PERTEMUAN I
“MANUSIA MENURUT ALQURAN”

A. Proses Penciptaan Manusia


▪ Penyebutan manusia dalam Alquran tidak hanya satu
macam. Berbagai istilah digunakan untuk menunjukkan
berbagai aspek kehidupan manusia, diantaranya:
1. Kata al-Insan
Manusia sebagai makhluk yang memiliki
kelebihan/kecerdasan
2. Kata Basyar
Manusia sebagai makhluk biologis yang mempunyai
bentuk tubuh yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan jasmani.
3. Kata al-Naas (annas)
Manusia sebagai makhluk sosial.
4. Kata Bani Adam
Menunjukkan manusia dari aspek historis
penciptaannya.
5. Kata ‘abdun (hamba)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 2


Manusia ditinjau dari aspek posisinya yaitu
kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk
dan patuh kepada-Nya.

▪ Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang proses penciptaan


manusia yang berawal dari percampuran antara laki-laki
dengan perempuan yang tahapan pembuahan sperma
dalam janin melalui lima tahap:
1. al-nutfah
Nutfah yaitu tetesan cairan yang mengandung gamet
pria dan wanita kemudia tersimpan di dalam rahim
(Qararin Makin) atau uterus.
2. al‘alaqah
‘Alaqah yaitu embrio (segumpal darah) yang berumur
24-25 hari.
3. al-mudhgah
Mudghah yaitu embrio (segumpal daging) yang
berumur 26-27 hari.
4. al-‘idham
Al-‘idham yaitu tulang belulang
5. al-lahm
Al-lahm yaitu daging untuk membungkus tulang

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 3


▪ Sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-
Mu’minun ayat 12-14 yang artinya: “Dan sesungguhnya
kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kamijadikan segumpal darah, dan
segumpal darah itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu kami jadikan segumpal daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, pencipta yang paling baik”.

B. Dimensi-Dimensi Manusia
▪ Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan fitrah,
dalam arti berpotensi. Potensi yang dimiliki manusia
tersebut dapat dikelompokan kepada dua hal, yaitu:
1. Potensi Fisik: tubuh manusia yang proses kejadiannya
dijelaskan di dalam al-Qur’an dan al-hadits.
2. Potensi Ruhaniah: adalah akal, kalbu dan nafsu.
- Akal adalah daya yang terdapat dalam diri manusia
yang dapat menahan atau mengikat pemiliknya dari
perbuatan buruk dan jahat.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 4


- Qalbu berfungsi untuk mengendalikan keputusan-
keputusan akal agar berjalan di atas nilai-nilai moral
seperti kebaikan dan keburukan.
- Nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia
untuk mencapai keinginannya.

C. Sifat-Sifat Dasar Manusia


Abdurrahman an-Nahlawi, mengatakan manusia menurut
pandangan Islam meliputi:
1. Manusia sebagai makhluk yang dimuliakan.
2. Manusia sebagai makhluk istimewa dan terpilih.
3. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik.

D. Kedudukan dan Tujuan Penciptaan Manusia


1. Tugas Kekhalifaan (Kepemimpinan)
Manusia memperoleh mandat Tuhan untuk
mewujudkan kemakmuran di muka bumi.
2. Tugas sebagai hamba Allah SWT (‘abdun)
Seorang hamba Allah SWT harus taat dan patuh kepada
perintah-Nya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 5


PERTEMUAN II
Urgensi Agama Bagi Kehidupan Manusia

A. Motivasi manusia beragama


▪ Dalam bahasa sansekerta , “agama” dimana “a” berarti
tidak dan “gama” berarti kacau. Jadi agama berarti tidak
kacau. Sedangkan dalam bahasa Arab, agama dari kata ad-
diin artinya kekuasaan/tunduk/balasan/undang-
undang.
▪ Menurut istilah, agama adalah peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa seseorang yang berakal memegang
peraturan itu untuk mencapai kebaikan hidup dunia dan
akhirat.
Motivasi Manusia Beragama :
1. Kebutuhan Fitrah Manusia (QS 07 : 172).
2. Kelemahan dan Kekurangan Manusia (QS 91 : 7-8).
3. Tantangan Manusia (QS 12 : 5, QS 17 : 53)
4. Kebutuhan akal (QS 3 : 190)
5. Kebutuhan sosial (QS 49 : 13)

B. Sejarah agama
Sejak diciptakannya Nabi Adam as. sudah ada suatu bentuk
aturan dari Tuhan, yakni Allah Swt untuk makhluknya,

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 6


yakni para malaikat dan jin. Di mana Allah memerintahkan
para malaikat dan jin untuk bersujud kepada Nabi Adam, as
sebagai penghormatan atas penciptaan Allah. Saat itu para
malaikat mematuhi perintah Allah itu adapun Jin
melanggarnya.

Selanjutnya Allah Swt memberikan larangan kepada Nabi


Adam, as dan Hawa untuk mendekati pohon khuldi, apalagi
memakannya. Mereka punmelanggarnya hingga Allah, swt
memberikan sanksi kepada mereka dengan diturunkannya
ke bumi.

C. Kategorisasi agama
1. Agama ardhi
Yaitu agama yang bukan melalui proses pewahyuan,
yakni: Yahudi, nasrani, dinamisme, animisme,
kepercayaan terhadap Dewa-Dewa dan Tuhan.
2. Agama samawi
Yaitu agama yang melaui proses pewahyuan, yakni:
Islam dan tidak pernah mengalami perubahan. Islam
adalah agama yang dibawa oleh seluruh Nabi, termasuk
Nabi Musa, as dan Nabi Isa, as

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 7


D. Peran agama dalam kehidupan individu dan
masyarakat
1. Berfungsi Edukatif.
2. Berfungsi Penyelamat.
3. Berfungsi Sebagai Pendamai.
4. Berfungsi Sebagai Kontrol Sosial.
5. Berfungsi Memupuk Persaudaraan.
6. Berfungsi Transformatif.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 8


PERTEMUAN III
“AGAMA ISLAM SEBAGAI RAHMAT BAGI ALAM
SEMESTA”

A. Sejarah Agama Islam


✓ Kata Islam berasal dari kata:
• “salam” yang artinya selamat, aman sentosa, sejahtera
• “aslama” yang artinya menyerah atau masuk Islam4)].
• “silmun” yang artinya keselamatan atau perdamaian
• “sulamun” yang artinya tangga
✓ Islam menurut tokoh:
- Syaikh Mahmud Syaltutz: Islam adalah agama
diturunkan melalui Nabi Muhammad saw untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia dan
mengajak mereka untuk memeluknya.
- M. Natsir: Islam adalah agama kepercayaan dan cara
hidup yang mengandung faktor- faktor percaya adanya
Tuhan, wahyu, hubungan antara Allah SWT dengan
manusia, roh manusia tidak berakhir danpercaya bahwa
keridhaan Allah SWT adalah tujuan hidup.
- A. Mukti Ali: Islam adalah agama kepercayaan adanya
Allah SWT dan hukum yang diwahyukan kepada utusan-
utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup manusia.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 9


- Endang Saefuddin Anshari: Islam adalah agama yang
berupa wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
rasul-Nya untuk disampailkan kepada umat manusia
sepanjang masa.
B. Pokok-Pokok Ajaran Islam
1. Akidah : iman atau kepercayaan
2. Syari’ah :
Menurut asal katanya berarti jalan menuju mata air.
Menurut istilah, syari’ah adalah suatu tatacara
pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk
mencapai keridhaan Allah.
Ruang lingkup syariah adalah:
a. Ibadah
b. Muamalah: peraturan yang mengatur seseorang
dengan lainnya dalam hal tukar-menukar harta
c. Munakahat: peraturan masalah hubungan
berkeluarga.
d. Jinayat: peraturan menyangkut masalah pidana
e. Siyasah masalah politik yang intinya adalah amar
ma’ruf nahi munkar.
3. Akhlak
Akhlak adalah kondisi mental, hati, batin seseorang
yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 10


C. Karakteristik Agama Islam
Di antara karakteristik Islam berdasarkan beberapa ayat al-
Quran adalah:
1. Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia.
2. Ajaran Islam sempurna (Q.S. al-Maidah [5]; 3).
3. Kebenaran ajaran Islam adalah mutlak.
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek
kehidupan. (Q.S. al-Qashash [28]: 77).
5. Ajara
6. n Islam fleksibel dan ringan. (Q.S. al-Baqarah [2]:
286). Ajaran Islam berlaku secara universal, yakni
berlaku untuk semua umat manusia di dunia ini dan
berlaku hingga akhir masa (Q.S. al-Ahzab [33]: 40).
7. Ajaran Islam sesuai dengan akal fikiran manusia dan
memotivasi manusia untuk menggunakan akal
pikirannya (Q.S. al-Mujadilah [58]: 11).
8. Inti ajaran Islam adalah tauhid dan seluruh ajarannya
dalam rangka mendukung ketauhidan tersebut (Q.S.
al-Baqarah [2]: 163; Q.S. al-Ikhlash [112]: 1-4).
9. Ajaran Islam adalah rahmatan lil’alamin, yakni
memberikan kasih sayang terhadap seluruh umat
manusia di dunia ini (Q.S. al-Fath [48]: 4).

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 11


D. Islam Rahmatan Lil’alamin
Kalimat Rahmatan Lil ‟Alamin, berasal dari gabungan dari
tiga kata, yaitu Rahmatan, Li, dan al-‟Alamin. Kalimat
tersebut merujuk pada firman Allah: artinya: Dan tidakkah
Kami (Allah) mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi
rahmat bagi seluruh alam. (Q.S. al-Anbiya [21]: 107)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 12


PERTEMUAN IV
Sumber Utama Ajaran Islam: Al-Qur’an, Hadits

A. Pengertian, sejarah, kedudukan, peran dan fungsi Alqur’an.


• Pengertian Alqur’an
Secara bahasa berasal dari kata qoro’a -yaqro`u -
qur`aanan, artinya: telah membaca- sedang membaca-
bacaan/yang dibaca.
Secara istilah alqur’an adalah kalam Allah SWT yang
berbahasa Arab dan bersifat mu’jizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril
dengan lafal dan maknanya dari Allah SWT, yang
dinukilkan secara mutawatir; membacanya merupakan
ibadah; dimulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri
dengan surah an-Nas.
• Sejarah Diturunkannya Alqur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada nabi ketika sedang
berkholwat di gua hira tanggal 17 Ramadhan tahun
41. Sehingga Allah SWT menjadikan malam itu adalah
malam Al-Qodar, yaitu malam yang penuh kemuliaan.
Para ulama membagi dua periode sejarah turunnya
alqur’an, yaitu periode sebelum Rasulullah hijrah ke

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 13


Madinah (Makkiyah) dan periode sesudah Rasulullah
hijrah ke Madinah (Madaniyah).
• Peran dan Fungsi Alqur’an
1. Sebagai mukjizat bagi Rasulullah SAW.
2. Sebagai petunjuk bagi manusia.
3. Sebagai furqon (pembeda yang haq dengan bathil).
4. Sebagai syifa (obat).
5. Sebagai mau`izhoh (pelajaran).
6. Penyempurna bagi kitab-kitab suci sebelumnya.
• Kedudukan Alqur’an
Sebagai sumber hukum pertama bagi umat Islam.

B. Pengertian, sejarah, kedudukan, peran dan fungsi hadits.


• Pengertian Hadits
Hadits secara bahasa artinya dekat, kabar atau baru.
Secara Istilah adalah segala perkataan, perbuatan,
ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad
SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.
• Sejarah Hadits
1. Periode periwayatan Lisan (abad 1 H).
Pada masa ini hadits belum ditulis, tetapi hanya
dalam hafalan para sahabat Rasulullah saja.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 14


2. Periode penulisan dan pembukuan hadits secara
resmi (abad 2 H).
3. Periode pemilahan hadits dengan atsar sahabat
(abad 3 H).
4. Periode penghafalan dan pengisnadan hadits (abad
4 H).
5. Periode pengklasifikasian kitab-kitab hadits (abad 5
H).
• Kedudukan Hadits
Sebagai Sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an
(QS 4:59, 4:80).
• Peran dan Fungsi Hadit
Fungsi hadits terhadap al-Qur’an secara umum adalah
untuk menjelaskan makna kandungan al-Qur’an yang
sangat dalam dan global (li al-bayân). 4 makna fungsi
penjelasan (bayân) hadis terhadap al-Qur’an:
a. Bayân Taqrîr / Bayân Ta’id (Penguat)
Hadis sebagai penguat (taqrîr) keterangan al-
Qur’an. Misalnya, hadis yang meriwayatkan tentang
salat, zakat, puasa.
b. Bayân Tafsîr (Penjelas)
Hadis sebagai penjelas terhadap al-Qur’an, seperti:
1. Tafshîl al-Mujmal

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 15


Hadits memberi penjelasan secara rinci pada
ayat-ayat al-Qur’anyang bersifat global, baik
yang berkaitan pada masalah ibadah maupiun
hukum. Misalnya perintah salat pada ayat
alqur’an hanya menerangkan “dirikanlah salat”
tanpa disertai petunjuk bagaimana
pelaksanaannya, berapa kali dalam sehari
semalam, berapa rakaat, dll. Kemudian diperinci
oleh hadits dengan penjelasan “salatlah
sebagaimana engkau melihat aku salat”.
Maksudnya adalah menjelaskan cara bagaimana
salat tersebut dilaksanakan dengan benar sesuai
firman Allah SWT dalam al-Qur’an.
2. Takhsîs al-‘Âm
Hadis mengkhususkan ayat-ayat al-Qur’an yang
bersifat umum. Contoh ayat tentang boleh
berpoligami ditakhsis dengan hadits tidak boleh
memadu antara seorang wanita dengan bibinya.
3. Taqyîd al-Muthlaq
Hadis membatasi kemutlakan ayat-ayat al-
Qur’an. Contoh: Allah SWT mengharamkan
semua bangkai dan darah, namun Hadis Nabi

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 16


mengecualikan bangkai yang boleh dikonsumsi
yaitu ikan dan belalang.
c. Bayân Naskhî
Hadis menghapus (nasakh) hukum yang
diterangkan dalam al-Qur’an. Contoh perubahan
arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram.
d. Bayân Tasyri’î
Hadis menciptakan hukum syariat (tasyri’) yang
belum dijelaskan oleh al-Qur’an. Contoh: haramnya
menggunakan emas dan sutera bagi kaum laki-laki.

C. Kedudukan akal dan peranan ijtihad dalam pengembangan


hukum Islam
• Pengertian Ijtihad
Secara bahasa ijtihad dari kata ijtahada dari kata
jahada artinya kesungguhan, sepenuh hati, serius.
Perubahan kata jahada menjadi ijtahada mengandung
arti kesungguhan yang sangat atau kemampuan
yang maksimal.
Secara Istilah Ijtihad adalah pengerahan kemampuan
seorang faqih dalam memperoleh dugaan kuat tentang
hukum syara’ yang bersifat ‘amali melalui cara istinbath.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 17


• Dasar Hukum Ijtihad
Dasar hukum ijtihad ialah al-Qur’an dan sunnah.
• Sejarah Ijtihad
1. Ijtihad pada masa Nabi
a. Ijtihad yang dilakukan oleh Nabi
b. Ijtihad yang dilakukan oleh sahabat di masa Nabi
2. Ijtihad pada masa sahabat
3. Ijtihad pada masa tabi’in
a. Ahlu Hadits
b. Ahlu Ra’yu
4. Ijtihad pada masa imam mazhab
a. Mazhab Hanafiyah (Nu’man bin Tsabit 80-150
H).
b. Mazhab Maliki (Malik bin Anas 93-179 H)
c. Mazhab Syafi’I (Muhammad bin Idris al-Syafi’I
150-204 H)
d. Mazhab Hanbali (Ahmad bin Hanbal 164-241 H)
e. Mazhab Zhahiri (Daud Ibnu Ali al-Asbahani 202-
270 H)
f. Mazhab Zaidi (Zaid bin Ali Zainal Abidin 80-122
H)
g. Mazhab Ja’fari (Ja’far al-Shadiq 80-148 H)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 18


• Kedudukan Ijtihad
Sebagai sumber hukum islam ketiga setelah al-quran
dan hadits.
• Metode-Metode Ijtihad
a. Metode yang disepakati
1. Ijma’: kesepakatan mujtahid dari umat Nabi
Muhammad pada masa setelah wafatnya
terhadap suatu hukum syara’ yang bersifat
amaliyah.
2. Qiyas
Secara bahasa, qiyas artinya membandingkan,
mempersamakan atau mengetahui ukuran
sesuatu. Secara istilah, qiyas adalah
menyamakan sesuatu yang tidak ada nash
hukumnya dengan sesuatu yang ada nash
hukumnya karena adanya persamaan ilat
hukum.
b. Metode yang diperselisihkan
1. Istihsan
Secara bahasa, Istihsan artinya menyatakan
atau meyakini baiknya sesuatu. Secara istilah
istihsan berarti meninggalkan qiyas dan
mengamalkan yang lebih kuat dari itu karena

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 19


adanya dalil yang menghendakinya serta lebih
sesuai dengan kemaslahatan manusia.
2. Maslahah
Secara bahasa, Maslahah artinya manfaat atau
pekerjaan yang mengandung manfaat. Secara
istilah maslahah berarti mengambil manfaat
dan menolak kemudharatan dalam rangka
memelihara tujuan-tujuan syara’.
3. Istishab
4. Urf
Secara bahasa berarti yang baik. Secara istilah
adalah kebiasaan mayoritas kaum, baik dalam
perkataan dan perbuatan.
5. Syar’u man qoblana: Syariat sebelum Islam.
6. Mazhab shahabi: pendapat para sahabat yang
dinukil para ulama, baik berupa fatwa maupun
ketetapan hukum sedangkan ayat atau hadits.
tidak menjelaskan tentang persoalan tersebut.
7. Dzariah: jalan menuju pada sesuatu perintah
baik atau larangan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 20


• Peran dan Fungsi Ijtihad
Fungsi Ijtihad:
a. fungsi al-ruju’ (kembali): mengembalikan ajaran
Islam kepada al-Qur’an dan Hadits dari segala
interpretasi yang kurang relevan.
b. fungsi al-ihya (kehidupan): menghidupkan kembali
bagian-bagian dari nilai dan Islam semangat agar
mampu menjawab tantangan zaman.
c. fungsi al-inabah (pembenahan): memenuhi ajaran
Islam yang telah di-ijtihadi oleh ulama terdahulu
dan dimungkinkan adanya kesalahan menurut
konteks zaman dan kondisi yang dihadapi.
Peran Ijtihad:
a. Menjadi sumber hukum islam ketiga setelah alquran
dan hadits.
b. Dengan ijtihad, islam mempu membuktikan
diriknya sebagai agama universal cocok tiap ruang
dan waktu.
c. Dengan ijtihad, islam dijaga kemurnian dan
keasliannya.
d. Berbagai perkara baru dapat ditentukan hukumnya.
e. Ijtihad termasuk manifestasi kemerdekaan berpikir
yang dijunjung tinggi dalam islam.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 21


PERTEMUAN V
“PERAN AKIDAH DALAM KEHIDUPAN SEORANG
MUSLIM”

A. Pengertian Akidah dan Ruang Lingkupnya


1. Pengertian Akidah
✓ Secara etimologi, akidah berasal dari kata
-(al-'aqdu) : ikatan
-attautsiiqu : kepercayaan/keyakinan yang kua
-al-ihkaamu : mengokohkan (menetapkan)
-ar-rabthu biquw-wah: mengikat dengan kuat
✓ Secara terminologi (istilah)
Akidah: keimanan atau kepercayaan dan sebagai organ
tubuh yang berdiri tegak di atas syari’at Islam yang sangat
fundamental dalam Islam dan ia merupakan titik tolak
permulaan muslim.
✓ Dari pengertian akidah, baik secara etimologi dan
terminologi dapat diketahui bahwa akidah adalah
kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu yang harus
diakui kebenarannya tanpa keraguan sedikitpun.

2. Kerangka Akidah
✓ Kerangka akidah harus memuat enam rukun pokok yaitu:

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 22


1. Iman Kepada Allah.
2. Iman Kepada Malaikat Allah
3. Iman Kepada kitab-kitab Allah
4. Iman Kepada Rosul-rosul
5. Iman Kepada Hari Akhir
6. Iman Kepada Taqdir (Qodlo dan Qodar) Allah

3. Ruang Lingkup Akidah


✓ Ruang lingkup akidah adalah:
a. Ilahiah (semua yang berhubungan dengan Tuhan)
b. Nubuwah (semua yang berhubungan dengan nabi dan
rasul)
c. Ruhaniah (semua berhubungan dengan alam gaib)
d. Sam’iyah (segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
melalui sam’i yakni dalil naqli berupa al-Qur’an dan
as-Sunnah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur,
dsb.)

4. Unsur-Unsur Akidah
1. Keyakinan Dalam Hati
2. Diikrarkan dengan lisan
3. Diamalkan dengan semua anggota badan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 23


B. Penyimpangan Akidah
▪ Biasanya penyimpangan terhadap akidah disebabkan
oleh sejumlah faktor di antaranya:
1. Tidak menguasainya pemahaman akidah yang benar
karena kurangnya pengertian dan perhatian.
2. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan.
3. Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang
dihormati tanpa melalui seleksi yang tepat sesuai
dengan argumen Al-Qur'an dan Sunnah.
4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan
mengangkat para wali dan orang sholeh yang sudah
meninggal dunia, sehingga menempatkan mereka
setara dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti
perbuatan Tuhan.
5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajaran
Islam
6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak
berdasar ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak
mengenal akidah Islam.

C. Pengaruh Akidah dalam Kehidupan Seorang Muslim

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 24


✓ Peranan akidah atau kepercayaan di dalam hati dan jiwa
itu adalah jalan yang tepat yang wajib dilalui untuk
memunculkan unsur-unsur kebaikan sehingga akan
tercipta kesempurnaan kehidupan
✓ Sikap-sikap manusia yang berakidah secara benar
adalah:
a. Bersikap merdeka
b. Kemuliaan atau harga diri (‘izzah)
c. Merasakan ketenangan (ath thuma’ninah)
d. Rasa aman (Al-amnu)
e. Optimis (At-Tafaul)
f. Barokah (Al-Barokah)
g. Berani (Asy-Syaja’ah)
h. Mendapatkan kepemimpinan (Al-Istikhlaaf)
i. Berserah diri (Tawakal)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 25


PERTEMUAN VI
Urgensi Ibadah dan Hikmahnya

A. Pengertian ibadah
Kata ibadah dari kata `aabada-yu`aabidu-`ibaadatan, secara
etimologi (bahasa) berarti “taat, tunduk, merendahkan
diri dan menghambakan diri.

Secara terminologis (istlah), “Ibadah adalah nama yang


mencakup segala sesuatu yang disukai Allah dan yang
diridlai- Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan,
baik terang- terangan maupun diam- diam.”

B. Ibadah ritual dan tata caranya (Sholat, puasa, zakat & haji).
Sholat
- Pengertian
Secara bahasa, “Doa”
Secara istilah, “Sholat adalah serangkaian ucapan dan
gerakan yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam sebagai sebuah ibadah ritual.”
- Syarat Wajib Salat
1. Beragama Islam
2. Sudah baligh

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 26


3. Memiliki akal yang waras alias tidak gila
- Syarat Sah Salat
1. Tahu masuk waktu sholat.
2. Suci dari hadats.
3. Suci dari najis.
4. Menutup aurat.
5. Menghadap kiblat
- Rukun Salat
1. Niat.
2. Takbiratul Ihram.
3. Berdiri bagi yang mampu.
4. Membaca Surat Fatihah di setiap rakaat.
5. Ruku’.
6. I’tidal dengan thuma’ninah.
7. Sujud.
8. Duduk antara dua sujud.
9. Duduk tasyahud pertama.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca shalawat atas Nabi.
12. Mengucap salam yang pertama.
13. Tertib melakukan rukun secara berurutan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 27


- Sunah-sunah salat
1. Mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul
ihram, ruku, dan bangkit dari ruku’ dan berdiri ke
rakaat ketiga.
2. Menaruh tangan kanan diatas tangan kiri.
3. Membaca doa iftitah.
4. Istia’dzah.
5. Mengucapkan amiin.
6. Membaca surat setelah al-Fatihah.
7. Membaca takbir setiap melakukan gerakan salat.
- Jumlah Raka’at dan Waktu Salat Wajib.
1. Salat subuh
✓ 2 raka’at
✓ Waktunya: sejak terbitnya fajar shadiq sampai
terbitnya matahari.
2. Salat dzuhur
✓ 4 raka’at
✓ Waktu: bergesernya matahari dari tengah-
tengah langit ke arah barat sampai baying
bayang suatu benda telah sama dengan panjang
benda tersebut.
3. Salat ashar
✓ 4 raka’at

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 28


✓ Waktu: habisnya waktu dzuhur
4. Salat maghrib
✓ 3 raka’at
✓ Waktu: saat matahari terbenam sampai
hilangnya cahaya merah.
5. Salat isya
✓ 4 raka’at
✓ Waktu: hilangnya cahaya merah dan
berlangsung sampai tengah malam.

Puasa
- Pengertian
Secara bahasa, berarti menahan dan mencegah diri
dari makan, minum, hawa nafsu, berbicara yang tidak
bermanfaat.
Secara istilah, berarti menahan diri dari makan, minum
dan berhubungan seks serta hal-hal yang dapat
membatalkan puasa untuk periode tertentu dengan niat
untuk beribadah kepada Allah SWT.
- Syarat wajib puasa: muslim, baligh, berakal, mampu
mengerjakan puasa, mukim.
- Syarat sunnah puasa: muslim, berakal, bersih dari
haid/ nifas, mengetahui waktu diperbolehkan puasa.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 29


- Rukun-rukun Puasa:
1. Niat
2. Menghindari perkara yang membatalkan puasa
- Adab-adab berpuasa:
1. Makan sahur
2. Menyegerakan berbuka
3. Berdoa ketika berbuka puasa dan sedang berpuasa
4. Menghindari perbuatan yang membatalkan puasa
5. Bersiwak (memebersihkan gigi dan mulut)
6. Dermawan dan mempelajari al-Qur’an

Zakat
- Pengertian
Secara bahasa, berarti bertambah, suci, tumbuh,
barakah.
Secara istilah, adalah bagian dari harta yang dimiliki
yang telah Allah SWT wajibkan untuk diberikan kepada
mustahik zakat (orang-orang yang berhak menerima
zakat).
- Kelompok yang termasuk Mustahik Zakat :
1. Orang-orang fakir
2. Orang-orang miskin
3. Pengurus-pengurus zakat

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 30


4. Para mu'allaf (orang yang dibujuk hatinya masuk
Islam)
5. Untuk budak
6. Orang-orang yang berhutang
7. Untuk jalan Allah SWT
8. Mereka yang sedang dalam perjalanan.

Haji
- Pengertian
Secara istilah, berarti sengaja melakukan sesuatu.
Secara istilah, haji berarti sengaja datang ke Mekkah,
menunjungi Ka'bah dan tempat-tempat lainnya untuk
melakukan serangkaian ibadah tertentu seperti wukuf,
tawaf, sa'i dan amalan-amalan lainnya pada masa
tertentu dengan syarat syarat yang telah ditetapkan.
- Hukum Haji
wajib bagi orang islam yang telah memenuhi syarat-
syaratnya. Kewajiban ini berlaku satu kali seumur
hidup. Selanjutnya, baik yang kedua atau yang
seterusnya hukumnya sunnah.
- Syarat Sah Haji
1. Islam.
2. Baligh (dewasa).

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 31


3. Aqil (berakal sehat).
4. Merdeka (bukan hamba sahaya).
5. Isthitha’ah (mampu).
- Syarat Wajib Haji
1. Ihram, yakni niat berhaji dari miqat.
2. Mabit di Muzdalifah.
3. Mabit di Mina.
4. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah.
5. Tawaf Wada (bagi yang meninggalkan Mekkah).
- Rukun Haji.
1. Ihram (niat): umrah dengan memakai pakaian
ihram disertai niat haji /umrah di Miqat.
2. Wukuf di Arafah: berdiam diri dan berdo'a di arafah
tanggal 9 Dzulhijah.
3. Tawaf Ifadah: mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali
dilakukan setelah melontar Jumrah Iqabah pada
tanggal 10 Dzulhijah.
4. Sa'i: berjalan / berlari-lari antara bukit Shafa dan
Marwah sebanyak 7 kali dilakukan.
5. Cukur / tahalul: bercukur /menggunting rambut.
6. Tertib: mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan
dan tidak ada yang tertinggal.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 32


C. Karakteristik ahli ibadah.
1. Tawadhu'(RendahHati).
2. Lemah lembut.
3. Rajin sholat malam.
4. Takut akan siksa neraka.
5. Ekonomis Dalam Pengeluaran dan Tidak Boros.

D. Hikmah ibadah.
1. Meningkatnya keimanan.
2. Semakin kuat penyerahan diri kepada Allah SWT.
3. Memiliki sikap Ihsan dalam beribadah.
4. Mempunyai sikap Ikhbat (tunduk).
5. Selalu tawakkal.
6. Tumbuh rasa Mahabbah (rasa cinta).
7. Memiliki sikap Roja (mengharap rahmat Allah).
8. Selalu bertaubat.
9. Rajin berdoa.
10. Khusyu’.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 33


PERTEMUAN VII
“AKHLAK SEORANG MUSLIM”

A. Pengertian AKhlak
▪ Kata akhlak berasal dari bahasa Arab bentuk jamak dari
kata khuluq yang berarti:
- al-Sajiyyah (perangai)
- al-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar)
- al-‘adat (kebiasaan, kelaziman)
- al-muru’ah (peradaban yang baik)
- al-din (agama).
▪ Menurut Imam al-Ghazali: “Akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang melahirkan tindakan-
tindakan dengan mudah dan gampang tanpa
memerlukan pemikiran ataupun pertimbangan”.
▪ Ibn Miskawaih: “Akhlak adalah sikap mental atau
keadaan jiwa yang yang mendorong
perbuatanperbuatan dengan tanpa pemikiran dan
pertimbangan”.
▪ Abu Bakar Jabir al-Jaziri: “Akhlak adalah bentuk
kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang dapat
menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan
tercela”

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 34


B. Teori Baik dan Buruk
Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan
atau sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai
yang diharapkan dan memberikan kepuasan. Sedangkan
buruk berarti sesuatu yang tidak sempurna atau tidak
bermoral, tidak menyenangkan atau tidak disetujui.

C. Macam-Macam Akhlak Mulia


Akhlak Mahmudah (akhlak terpuji) atau Akhlak Karimah
(akhlak mulia) adalah segala macam sikap dan tingkah
laku yang baik (terpuji). Akhlak yang terpuji berarti sifat-
sifat atau tingkah laku yang sesuai dengan normanorma
atau ajaran Islam.
Adapun akhlak yang terpuji sebagai berikut:
a. Sabar
b. Syukur
c. Menunaikan amanah
d. Benar atau jujur
e. Menepati janji (al-wafa’)
f. Memelihara kesucian
g. Suka memberi dan menolong
h. Tawadhu (rendah hati)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 35


D. Macam-Macam Akhlak Tercela
✓ Akhlak Mazhmumah (akhlak tercela) atau Akhlak
Sayyi’ah (akhlak yang jelek) adalah segala tingkah laku
manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan
dan kehancuran diri yang tentu saja bertentangan
dengan fitrahnya untuk selalu mengarah kepada
kebaikan. Akal yang mendorong manusia melakukan
perbuatan tercela (maksiat), diantaranya:
a. Dunia dan isinya
b. Manusia
c. Syaitan (iblis)
d. Nafsu

✓ Pada dasarnya sifat dan perbuatan tercela dapat dibagi


menjadi dua bagian, yaitu:
1. Maksiat Lahir
- Maksiat berasal dari bahasa Arab, yaitu ma’siyah
yang artinya pelanggaran oleh orang yang berakal
baligh (mukallaf), karena melakukan perbuatan yang
dilarang dan meninggalkan pekerjaan yang
diwajibkan oleh syari’at Islam, dan pelanggaran

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 36


tersebut dilakukan dengan meninggalkan alat-alat
lahiriyah.
- Maksiat lahir dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) Maksiat lisan
2) Maksiat telinga
3) Maksiat mata
4) Maksiat tangan
2. Maksiat Batin
-Maksiat batin berasal dari dalam hati manusia atau
digerakkan oleh tabiat hati. Beberapa contoh penyakit
batin (akhlak tercela) antara lain:
1) Sombong
2) Syirik (menyekutukan ALLAH)
3) Nifaq: sikap yang menampilkan dirinya
bertentangan dengan kemauan hatinya.
Pelaku nifaq disebut munafik.
4) Iri hati atau dengki
5) Marah

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan


Akhlak
a. Instink (naluri)
b. Keturunan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 37


c. Lingkungan
d. Kebiasaan
e. Kehendak
f. Pendidikan

“Tatkala waktuku habis tanpa


karya dan pengetahuan, lantas apa
makna umurku ini?”
- K.H. Wachid Hasyim

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 38


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PENDIDIKAN
AGAMA
KRISTEN

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 38


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PERTEMUAN I
PENGANTAR AGAMA KRISTEN

AGAMA
• Menurut KBBI, Sistem atau prinsip kepercayaan kepada
Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama
lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban
yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
• Menurut Marx, agama adalah universal ground of
consolation dan sebagai candu rakyat.
• Sigmund Freud (1856-1939) melihat agama sebagai ilusi.
• Menurut Arnold J.Toynbee agama keseluruhan
kepribadian manusia terlibat antara lain: segi-segi
emosional, moral dan kejiwaan, dan segi intelektual.
Kata Kristen bahasa Belanda : Christen, Yunani : Christos =
TUHAN

Kristen : sebutan bagi para pengikut Yesus

Agama Kristen adalah agama yang berpusat pada Yesus


Kristus.

Kisah para Rasul 11:26 “Mereka tinggal bersama-sama


dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 39


banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk
pertama kalinya disebut Kristen.”

Anak allah = menerima kuasa

UNSUR UNSUR DALAM AGAMA KRISTEN


1. Ibadah : Individual dan Kolektif
Pernyataan kesediaan dan pelaksanaan untuk mengabdi
kepada Tuhan. Bentuk ibadah yaitu; doa, pujian, firman,
pengutusan umat, dan lainnya)

2. Ajaran atau Doktrin


3. Pengalaman Rohani
4. Tokoh dan Lembaga Gereja
5. Simbol-simbol.

DASAR DAN CIRI AGAMA KRISTEN


1. Alkitab
Sumber kesaksian tentang hakekat kehidupan iman atau
beragama itu sendiri. Terdiri atas: perjanjian lama dan
perjanjian baru.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 40


2. PENGAKUAN IMAN
Pengakuan percaya tentang keberadaan Allah sebagai
Bapa, Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Roh Kudus
sebagai penghibur.

Pengakuan Iman terdiri dari 3 bagian besar:

✓ Aku percaya kepada Allah


✓ Aku percaya kepada Yesus Kristus
✓ Aku percaya kepada Roh Kudus
3. PENYATAAN ALLAH MENYANGKUT JANJI KESELAMATAN
Roma 10: 9

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus


adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan.”

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 41


PERTEMUAN II
SEJARAH AGAMA KRISTEN

RINGKASAN SEJARAH:
Agama Kristen mulai ada;

➢ Pada saat peristiwa Pentakosta


➢ Orang-orang Kristen di Antiokhia
➢ Kebangkitan Yesus Kristus

Kehidupan umat Kristen mula-mula (KIS 2)


o Bertekun dalam pengajaran Rasul-rasul (ayat 42).
Memecahkan roti dan berdoa (ayat 42).
o Tetap bersatu (ayat 44).
o Hidup berbagi (ayat 44).
o Berkumpul tiap hari di Bait Allah (ayat 46)
o Disukai banyak orang (ayat 47)
o Bertambah dalam jumlah orang percaya (ayat 47).

Sejarah Penyebaran Injil


▪ Jemaat mula-mula terdiri dari berbagai latar belakang
suku bangsa namun yang paling menonjol
▪ Beribadah di Bait Allah dan sinagoge dan mempraktekkan
ajaran Hukum Taurat dengan ketat.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 42


▪ Mereka mengalami pengambatan seperti difitnah, dianiaya
bahkan dibunuh.
▪ Mereka melarikan diri dari Yerusalem ke Samaria bagian
utara daerah Palestina dan menyebarkan injil kepada
orang orang non Yahudi (Kis 8:19-30;10). Injil tersebar ke
luar daerah.

PEMISAHAN GEREJA TIMUR DAN BARAT


Gereja Orthodoks Timur yang berpusat di Konstantinopel
(sekarang Turki). Sedangkan, Gereja Katolik Roma yang
berpusat di Roma.

Gereja Orthodoks Timur berpegang pada sistem Episkopal


yaitu kepemimpinan para uskup dengan pemimpin (dalam
fungsi koordinasi). Posisi uskup hanyalah posisi
kehormatan tidak memiliki kekuasaan yang menentukan.

Gereja Katolik Roma kekuasaan tertinggi ada pada Sri Paus


di Roma yang memiliki kekuasaan yang menentukan di
dalam kehidupan gereja dan Paus menjadi atasan bagi para
uskup lainnya.

Ajarannya: Gereja Ortodoks Timur menekankan


kehidupan yang kekal atau tentang kefanaan dan
ketidakfanaan. Sedangkan, Gereja Katolik Roma

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 43


menekankan bagaimana manusia menjadi benar atau soal
dosa dan rahmat.

Dalam Kehidupan Masyarakat: Gereja Orthodoks


menekankan sikap kasih dan kerendahan hati. Gereja
Katolik Roma menekankan tindakan/perbuatan.

MUNCULNYA AGAMA KRISTEN PROTESTAN


Ajaran gereja yang dimutlakkan: api penyucian (setelah orang
mati dan sebelum masuk pengadilan Tuhan ia harus melalui api
penyucian) dan penghapusan siksa.

Surat Penghapusan siksa diperjualbelikan. Martin Luther


seorang biarawan dan guru besar di Universitas Wittenberg
melakukan protes dengan menerbitkan 95 dalil dan ditempelkan
di pintu gerbang gereja di Wittenberg.

Dari Eropa Gereja Katolik Roma menyebar ke: Amerika Latin,


Afrika, India dan Asia.Gereja Protestan disebarkan ke Amerika
Utara, Afrika, Asia sampai ke Indonesia.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 44


PERTEMUAN III
GEREJA DAN FUNGSI
Etimologi dalam Perjanjian lama (pl) :
Qahal – pertemuan bersama suatu umat

Edhah – Bertemu bersama-sama di satu tempat yang telah


ditunjuk.

Gabungannya: Qahal’Edhah – kumpulan jemaah

(Kel 12:6; Bil 14:5; Yer 26:17)

Etimologi dalam PB (Arti esensial)

1) Ekklesia
Berasal dari kata ‘ek’ (keluar) dan ‘kaleo’ (dipanggil)

2) Sinagoge
Secara eksklusif menunjuk pada arti pertemuan ibadah
orang Yahudi atau juga bisa menunjuk kepada arti
bangunan di mana mereka berkumpul untuk beribadah
secara umum (Mat 4:23; Kis 13:43; Why 2:9; 3:9).

3) Kuriake
Berarti ‘milik Tuhan’. Kata ini menekankan kenyataan
bahwa Gereja adalah milik Tuhan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 45


Ekklesia (Yunani) – Eglise (Perancis) – Eglwys (Wales) –
Iglesia (Latin) – Igreja (Portugis) – Gereja (Indonesia).

Kuriake (Yunani) – Kirk (Skotlandia) – Kerk (Belanda) -


Kirche (Jerman) – Church (Inggris).
ARTI GEREJA
GEREJA MENURUT ALKITAB (Matius 16:18)
Baik kata ‘qahal’ (PL) maupun ‘ekklesia’(PB) keduanya
memahami bahwa gereja adalah persekutuan dari orang-
orang yang telah dipanggil, telah dikumpulkan.

Istilah Alkitab Yang Lain Untuk Gereja yaitu; Tubuh Kristus, Bait
Roh Kudus atau Bait Allah atau Rumah Rohani, Mempelai
Perempuan Kristus, Keluarga Allah, Kawanan domba Allah, Umat
Allah (1 Pet 2:10), Ladang Allah, dan Ranting-ranting, Yesus
sebagai pokok anggur (Yoh 15:1-8).

Pengertian Gereja
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah
kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu
ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada
semua yang percaya pada Yesus Kristus.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 46


Sifat gereja
A. Teologis yaitu; Kudus, Am/Umum, dan Rasuli
a) Kudus: disendirikan, dipisahkan dari yang lain,
diasingkan.
b) AM, Keselamatan Allah bukanlah hanya
diperuntukan bagi gereja saja melainkan bagi
seluruh dunia.
c) Rasuli, Gereja memiliki tugas sebagaimana tugas
rasul atau nabi yaitu mewartakan pesan Injil ke
semua orang di seluruh penjuru bumi.
B. Sosiologis geografis yaitu; Lokal dan Universal
o LOKAL, Artinya bahwa gereja hidup dan melakukan
tugasnya di berbagai tempat yang khusus.
o GLOBAL, kumpulan orang-orang percaya yang
berasal dari berbagai tempat dan zaman di bumi ini
yang memiliki kesatuan dalam iman kepada Yesus.
JENIS GEREJA
I. Gereja yang nampak/kelihatan; gereja
sebagaimana yang dilihat manusia
II. Gereja yang tidak nampak/tidak kelihatan;
persekutuan orang percaya dalam satu iman
kepada Yesus Kristus yang hidup pada masa
lampau, kini dan nanti.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 47


Tugas gereja
✓ BERSEKUTU (Koinonia)
✓ MELAYANI (Diakonia)
✓ BERSAKSI (marturia)
MANFAAT GEREJA
a. Sebagai alat persekutuan antar orang percaya.
b. Sebagai alat persekutuan antara orang percaya
dengan Tuhan.
c. Sebagai tempat orang menemukan dan
mendapatkan jalan keselamatan atau Juruselamat,
yaitu Yesus Kristus.
d. Sebagai tempat orang percaya belajar dan
meningkatkan kekuatan iman.
e. Sebagai tempat orang percaya mengungkapkan
diri dan imannya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 48


PERTEMUAN IV
ALLAH DAN TRINITAS
ALLAH
A. SIAPA ALLAH
Dalam Perjanjian Lama:

• Allah = EL (Elonim, El Shaddai, El Olam, Adonai)


• Tuhan =Yahweh

Dalam Perjanjian Baru:

• Allah/Tuhan = (Kurios) Penguasa Tunggal


• Allah adalah Penguasa satu-satunya, Sang Pencipta,
Pemilik dunia ini

Defenisi Allah berasal dari pengalaman spiritual setiap umat-Nya


dalam merespon segala hal yang terjadi didalam hidupnya.
Setiap pengalaman tidak ada yang sama satu sama lain, namun
defenisi Allah bagi setiap umat-Nya sering kali tidak jauh
berbeda walau kasih-Nya ditunjukkan dalam realisasi yang
berbeda-beda.

B. SIFAT ALLAH
Terdapat 7 sifat Allah sifat-sifat Allah, yaitu:

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 49


1. MAHATINGGI (Mazmur 2:4 dan Ayub 22:12)
Allah bersemayam ditempat yang Mahatinggi dan memiliki
kekuasaan yang memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala
yang terjadi didunia.
2. TIDAK DAPAT DILIHAT (Keluaran 33:20 ; 33:23)
Jika Allah menghendaki orang dapat melihat kemuliaan Tuhan
Allah hanya sekedarnya.
3. KUDUS (Samuel 22 dan Yesaya 6:3)
(Kudus = dipisahkan). Allah adalah kudus itu berarti Allah
dipisahkan dari segala dosa dan berada ditempat yang berbeda
dengan manusia.
4. KEKAL (Kejadian 9:16 dan Ulangan 33:27)
Kekal bukan berarti keadaan tanpa waktu melainkan selalu ada
dan abadi sepanjang masa kehidupan.
5. TIDAK DAPAT BERUBAH (Ibrani 13:8 dan Mazmur
102:27)
Tuhan tidak berubah dan akan tetap setia untuk menyelamatkan
manusia sekalipun umat-Nya tidak setia kepada-Nya.
6. ESA (Ulangan 6:4)
(Esa = Tunggal). Hanya Allah satu-satunya Tuhan, tiada allah lain
selain Allah Bapa di sorga.
7. PENGASIH DAN PENYAYANG (Mazmur 116:5)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 50


2. TRINITAS

Trinitas adalah satu dalam tiga peran. Dimana Tuhan adalah satu
yang memegang tiga peran dalam kehidupan setiap umat-Nya.
Pemaknaannya dalam kehidupan disebut:

• Allah Bapa (Penciptaan): Tuhan sebagai Pencipta langit


dan bumi serta segala isinya, termasuk seluruh umat
manusia.
• Yesus Kristus (Penubuatan): Tuhan sebagai Bapa, Sang
Penebus seluruh umat-Nya, Penyelamat dari dosa
turunan Adam dan Hawa.
• Roh Kudus (Penjaga): Diam disetiap Hati Nurani seluruh
umat-Nya sebagai Penjaga ketenangan jiwa, Pengingat
kebenaran setiap tindakan manusia serta Penuntun
umat-Nya kejalan yang benar.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 51


PERTEMUAN V
AJARAN DAN KARYA YESUS

4 INJIL Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes menyatakan kepada


kita sekitar kehidupan Yesus. Menceritakan sedikit tentang latar
belakang keluarga Yesus dan masa mudaNya, dan tidak ada
tentang penampilan fisikNya. Akan tetapi, perhatian difokuskan
pada pribadi Yesus dan pengajaran- pengajaran Nya, dan semua
injil itu memiliki klimaks dengan kematian dan kebangkitan
Yesus, dan kejadian berhubungan dengan itu.

AJARAN-AJARAN YESUS
❖ Ajaran Yesus Kristus ialah Kasih dan Keselamatan. Kasih
Ia ajarkan semasa Ia hidup di dunia umat manusia, dan
Keselamatan Ia ajarkan sewaktu Ia akan pulang ke pangkuan
BapaNya di Sorga.
❖ Buah-buah roh (Galatia 5:22 – 23)
❖ Trinitas (Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus,) Mat 28:19).
❖ Doa (Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab
engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 52


dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.)
Yer 33 : 3).
❖ Perumpamaan (Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam
perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata
kepada mereka:) Mrk 4: 2).
Gelar-gelar Yesus
Beberapa gelar umum yang dipakai untuk menggambarkan Yesus
adalah Kristus/Mesias, Juru Selamat, Anak Allah, Anak Domba
Allah, Anak Daud, Anak Manusia. Matius menggambarkan Yesus
sebagai seorang guru agung.

Karya-karya Yesus
Harus dipahami bahwa karya Allah bagi manusia ini bukan hanya
terfokus pada menciptakan manusia dan memeliharanya, tetapi
juga menyelamatkan manusia yang berdosa itu dari hukuman
kekal.

Keselamatan sebagai Karya Kristus


karya Kristus di dalam dunia mencakup dua hal utama,
keselamatan itu terjadi karena kasih Allah (Yohanes 3:16) dan
penebusan salib bersifat final yang sudah selesai dikerjakanNya.
Artinya, karya keselamatan itu telah dilakukan. Segala yang
diperlukan untuk keselamatan manusia telah terlaksana dan
dipenuhi oleh Yesus di Kalvari. [30] Itu sebabnya Yesus disebut

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 53


mesias, karena Dia adalah orang yang diurapi (anointed) untuk
menjadi juru selamat umatNya.[ 31]

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 54


PERTEMUAN VI
MANUSIA SEBAGAI CIPTAAN ALLAH
Ciptaan: segambar dengan Allah
Pada hari terakhir dari penciptaan, Allah berkata, “Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian
1:26). Dengan demikian, Allah mengakhiri pekerjaanNya dengan
satu “sentuhan pribadi.” Allah membentuk manusia dari debu
tanah dan memberinya hidup dengan menghembuskan nafasNya
sendiri (Kejadian 2:7). Dengan demikian, manusia memiliki
keunikan dibanding dengan ciptaan-ciptaan lainnya, yaitu
memiliki bagian materi (tubuh) dan non-materi (jiwa/roh).
Memiliki “gambar” atau “rupa” Allah, dalam pengertian yang
paling sederhana, berarti manusia dibuat menyerupai Allah.

Kebebasan kehendak manusia

Secara mental, manusia diciptakan sebagai makhluk yang


rasional dan berkehendak – dengan kata lain, manusia dapat
menggunakan pikirannya dan bisa memilih. Ini adalah refleksi
dari akal budi dan kebebasan Allah.Karena diciptakan menurut
gambar Allah, Adam memiliki kebebasan untuk memilih.
Meskipun dia diberikan pribadi yang suci, Adam memilih
berdosa dan memberontak melawan PenciptaNya. Dengan
berbuat demikian, dia mencemarkan gambar Allah yang ada

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 55


dalam diriNya, dan mewariskan keserupaan yang rusak itu pada
semua keturunannya, termasuk kita (Roma 5:12). Kabar baiknya,
ketika Allah menebus seseorang, Dia mulai memulihkan gambar
Allah yang asli itu, menciptakan “manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24; lihat pula Kolose
3:10).
Perilaku manusia
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya", bahwa
TUHAN Allah menciptakan manusia dengan sifat-sifat yang baik
seperti yang dimiliki oleh Allah. TUHAN Allah menciptakan
manusia yang baik seperti Allah itu baik (mis. Mzm 25:8). TUHAN
menciptakan manusia itu pengasih seperti Allah itu Pengasih
(mis. Mzm 111:4). TUHAN Allah menciptakan manusia yang
rajin, seperti Allah itu rajin (Yoh 5:17), dll. TUHAN Allah tidak
menciptakan manusia yang jahat, tetapi manusia yang baik.

kita masih memiliki gambar Allah (Yakobus 3:9), namun harus


menanggung bekas-bekas dosa. Secara mental, moral, sosial dan
fisik, kita memperlihatkan efek-efek dari dosa.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 56


PERTEMUAN VII
DOSA DAN KESELAMATAN
Dosa
Dosa memiliki arti dasar: tidak mengena pada sasaran, meleset
dari tujuan, melanggar batas, tidak taat/tidak patuh, melawan
atau memberontak. Dosa dapat didefinisikan sebagai
pemberontakan secara aktif terhadap Allah Pencipta yang
menyebabkan manusia tidak taat, melanggar hukum Allah, dan
menyimpang dari tujuan Allah yang menciptakannya. Dosa selalu
berkontradiksi dengan kekudusan Allah sehingga tidak dapat
dipandang sepele, sebaliknya harus dipandang serius. Kata
Hamartia digunakan secara umum dalam pengertian
perbuatan-perbuatan dosa .

1. KEMATIAN ROHANI

Allah mengusir manusia dari hadapan-Nya, dan Ia tidak


membiarkan manusia yang berdosa ada dalam persekutuan
dengan-Nya (Kej 3:24). Ini merupakan bagi manusia sebab pada
dasarnya manusia diciptakan untuk berhubungan dengan
penciptanya. Roh manusia yang diberikan oleh Allah mengalami
keterpisahan dari Roh Allah yang hidup. Kematian ini juga
menyebabkan manusia kehilangan kemuliaan Allah yang
melekat kepadanya (Rom 3:23; Efe 2:1).

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 57


2. KEMATIAN JASMANI

Semula Allah tidak menciptakan manusia untuk mati dan


kembali menjadi tanah, tetapi dosa menyebabkan manusia pasti
mengalami kematian dan menjadi tanah kembali. Alkitab
mencatat, "Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,
sampai engkau kembali lagi menjadi tanah" (Kej 3:19).
Kehilangan kemuliaan Allah menyebabkan kualitas tubuh
manusia menurun drastis. Kematian jasmani merupakan
konsekuensi dari keberdosaan manusia, seperti dikatakan oleh
Paulus, "Sebab upah dosa ialah maut" (Rom 6:23).

3. RUSAKNYA HUBUNGAN DENGAN SESAMA

Manusia adalah serigala bagi sesamanya. Ungkapan ini ada


benarnya karena berdasarkan fakta manusia bisa saling
merugikan dan saling mencelakakan di dalam upayanya
mempertahankan hidup dan mengejar kesenangan hidup.
Hubungan antar manusia tidak lagi harmonis sejak fakta
kejatuhan dalam dosa. Manusia saling mempersalahkan (Kej
3:12-13). Peristiwa Kain membunuh Habel merupakan bukti
selanjutnya. Keadaan ini sebenarnya bersumber dari rusaknya
hubungan manusia dengan Allah sehingga manusia tidak tahu
membedakan manakah kehendak Allah dan manakah yang
bukan. Semuanya hanya menuruti hawa nafsunya sendiri.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 58


4. RUSAKNYA KEHARMONISAN ANTARA MANUSIA
DENGAN ALAM

Pada mulanya Allah menciptakan manusia dan seluruh alam


semesta dalam keadaan yang harmonis dan sungguh amat baik.
Alkitab mencatat, "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya
itu sungguh amat baik" (Kej 1:31). Namun, dosa menyebabkan
manusia tidak mampu memelihara dan mengusahakan alam,
tetapi justru semena-mena karena keserakahannya. Teknologi
yang dibuat manusia cenderung ditujukan untuk merusak alam
sehingga dunia sekarang dihantui oleh krisis lingkungan hidup
seperti bocornya ozon, banjir karena gundulnya hutan, efek
rumah kaca yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit,
kesengsaraan bahkan kepunahan makhluk hidup, terkikisnya
kekayaan, krisis air bersih, dan sebagainya.

Bukankah tugas mengelola dan memelihara bumi ada pada


pundak manusia (Kej 1:28; 2:15)? Krisis lingkungan diciptakan
oleh manusia dan membawa ancaman bagi manusia sendiri.
Bumi saat ini sedang diantar oleh manusia menuju kehancuran
dan kemusnahan.

5. MANUSIA AKRAB DENGAN PENDERITAAN KARENA


DOSA.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 59


Waktu manusia jatuh dalam dosa Allah berfirman, "Susah
payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak;
dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu, ... maka
terkutuklah tanah karena engkau, dengan bersusah payah
engkau akan mencari rejekimu, ... dengan berpeluh engkau akan
mencari makananmu sampai engkau kembali lagi menjadi tanah"
(Kej 3:16-19). Karena keberdosaannya, manusia akan akrab
dengan penderitaan fisik dan psikis seumur hidupnya.
Keputusan untuk mengikut Tuhan juga diiringi dengan
penderitaan yang harus dipikul. Namun, penderitaan bersama
Kristus justru mendatangkan kemuliaan surgawi, sementara
penderitaan karena dosa akan mendatangkan kesengsaraan
kekal. Allah membiarkan manusia mengalami banyak
penderitaan sehingga penderitaan menjadi akrab dengan
manusia seumur hidupnya. Akibat dosa ialah hukuman dan
penderitaan

6. HUKUMAN KEKAL

Dosa mendatangkan maut dan kebinasaan. Allah telah


menyiapkan hukuman kekal sebagai tempat kekal manusia yang
tidak kembali kepada-Nya, yaitu neraka. Di dalam neraka,
manusia mengalami keterpisahan dari Allah. Tempat ini
merupakan tempat yang mengerikan di mana manusia tidak

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 60


akan pernah mati lagi secara fisik. Ia akan menderita karena ada
api yang tak terpadamkan, ratap tangis dan kertakan gigi, ada
kegelapan yang mengerikan serta ada ulat yang terus-menerus
menggerogoti tubuh manusia berdosa. Jika manusia sudah
masuk dalam neraka, ia tidak mungkin dapat keluar lagi, tidak
mungkin ada kesempatan untuk bertobat.

Keselamatan
Keselamatan adalah kondisi dimana manusia bebas dari
bahaya, tekanan, dan penyakit. Dalam perjanjian lama,
keselamatan ditekankan pada pembebasan bangsa Israel dari
tangan musuh. Dalam perjanjian baru, keselamatan ditekankan
pada pembebasan manusia dan ikatan belenggu dosa yang hanya
diperoleh dalam Yesus Kristus.

Keselamatan manurut iman kristen diperoleh dengan :

1. Beriman / percaya kepada Yesus

Iman kepada Yesus adalah satu – satunya syarat yang


diminta Tuhan untuk keselamatan. Iman bukan sekedar ucapan
atau sebuah pengakuan, tetapi tindakan atau perbuatan(kasih)
yang timbul dari hati yang mengikut Yesus. ‘Iman tanpa
Perbuatan adalah mati’

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 61


2. Kasih karunia Tuhan

Bapak gereja Agustinus pernah berkata, pertama, bahwa dosa itu


realitas yang tak dapat dihindari oleh manusia. Hal ini senada
dengan ungkapan Paulus yang berkata bahwa semua manusia
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom
3:23). Kedua, manusia secara pribadi bertanggung jawab dan tak
dapat membenarkan diri dengan berbagai alasan dan perbuatan.
Semua perbuatan dosa manusia akan mendatangkan hukuman
yang mengerikan bagi manusia. Oleh karena itu, manusia perlu
mengetahui jalan keluar dari dosa. Jalan keluar dari dosa dan
hukuman dosa tidak dapat dikerjakan dan diusahakan oleh
manusia. Artinya, sekalipun manusia berbuat banyak amal dan
kebajikan, tetap saja ia tidak akan mampu membawanya bebas
dari konsekuensi dosa karena secara esensial dirinya masih
berada dalam status berdosa. Manusia juga tidak dapat terhindar
dari konsekuensi dosa hanya karena melakukan banyak ibadah
dan usaha-usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jalan
keluar dari dosa hanya dapat dikerjakan oleh Allah sendiri. Karya
Allah, yang akhirnya disebut sebagai jalan keluar dari dosa
disebut pengampunan dosa. Pengampunan dosa itu adalah karya
Allah yang terjadi karena anugerah-Nya. Dr. BJ. Boland
mengatakan bahwa pengampuan dosa itu sekali-kali tidak
berarti bahwa Allah itu membiarkan serta memaafkan begitu

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 62


saja dosa-dosa manusia. Tetapi siapa yang pernah berhadapan
dengan Salib Kristus, ia sadar bahwa anugerah Allah itu tidaklah
murah. Pengampunan dosa itu terjadi karena Allah sendiri harus
tetap menghukum dosa, oleh karena itu Yesus Kristus harus mati
demi pembebasan manusia dari dosa. Demikianlah, Allah
berkata bahwa siapa yang percaya kepada Kristus akan beroleh
hidup kekal dan tidak memperoleh hukuman (Yoh 3:16). Karena
itu -- sekali lagi, jalan keluar dari dosa hanya bisa diterima dalam
iman kepada Yesus Kristus yang mati untuk menebus kita dari
hukuman dosa.

“Belajar tanpa berpikir itu


tidaklah berguna, tapi berpikir
tanpa belajar itu sangatlah
berbahaya”
- Ir. Soekarno

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 63


HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

BAHASA INGGRIS

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 64


HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PERTEMUAN I
READING COMPREHENSION
There are 6 language skills in reading, that is:
1. Main Idea Question
(Gagasan utama atau ide pokok)
2. Stated Detail Question
(Menanyakan informasi yang terdapat pada bacaan)
3. Unstated Detail Question
(Jawaban dapat diperoleh dari kesimpulan melalui
informasi yang diberikan pada bacaan)
4. Referents Question
(Biasanya berupa sinonim atau kata ganti)
5. Vocabulary Question
(Kosakata)
6. Implied Detail Question
(Jawaban diberikan secara tersirat dalam bacaan)
GENERAL STRATEGIES FOR READING

1.Teks Bacaan Tak Perlu Di Baca Semua


Semakin panjang teks bacaan nya maka kita akan
membutuhkan waktu yang banyak juga untuk membacanya. oleh
sebab itu, lebih baik jika kita membaca pertanyaan terlebih
dahulu, lalu mecari jawaban nya pada teks.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 65


2. Jangan Terpaku Pada Kata/Frase Yang Tidak Diketahui
Karena waktu kita hanya akan tersita untuk itu. Jika
menemui kata yang sulit dan kita tidak mengerti lebih baik
tinggalkan dulu atau coba sambungkan dengan kalimat
sebelumnya yang anda mengerti .

3.Identifikasi Kata Benda Dan Kata Kerja


Cobalah mengidentifikasi kata benda (noun) ataupun kata
kerja (verb) yang penting. Hal tersebut juga dapat menghemat
waktu karena kita akan langsung terfokus pada kata yang
dimaksudkan.

4.Bacalah Sekilas Kalimat Pertama Pada Tiap Paragraf


Biasanya ide pokok terletak pada awal kalimat, poin-poin
yang ditanyakan pun biasanya diletakkan di kalimat awal pada
masing-masing paragraf.

5.Bacalah Teks Dengan Cermat

Ketika membaca teks, maka bacalah teks tersebut dengan


cermat sehingga tidak perlu membacanya ulang. Tandai poin-
poin utama, nama-nama, definisi, kesimpulan, tempat dan angka.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 66


6.Waktu Terus Berjalan
Jawablah pertanyaan yang ditanyakan namun jangan
terpaku pada satu pertanyaan, jika ada soal yang sulit, maka bisa
melewatkanya terlebih dahulu.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 67


PERTEMUAN II
Grammar
SIMPLE PRESENT

S + V1(s/es)

✓ Habitual Action (Kebiasaan)


Adverb of frequency: often, usualy, sometimes, seldom,
never, today, once a month.
✓ General Truth (Kebenaran Umum)
Example: Sugar is sweet.

PRESENT CONTINOUS

S + is/am/are + Ving

✓ Aktivitas yang sedang terjadi sekarang


✓ Adverb of Time : now, right now, at this momment, for
the time being, at this present.

PRESENT PERFECT

S + has/have + V3
PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 68
✓ Aktivitas yang dimulai di masa lampau, tapi masi
berhubungan dengan masa sekarang.
✓ Diikuti oleh : already, ever, just, never, not yet, so far, till
now, up to now

PRESENT PERFECT CONTINOUS

S + has/have + been + Ving

✓ Kejadian yang berlangsung dari lampau dan masi


berlangsung sampai sekarang.
✓ Adverb of Time : for + durasi waktu, for + ... now since +
awal waktu, since + S. Past.
SIMPLE PAST
S + V2
S + was/were + Adj/N/Adv

✓ Untuk kejadian yang sudah lewat.


✓ Adverb of Time : in/on + waktu past, last, ago, yesterday,
just now, since

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 69


PAST CONTINUOUS

S + was/were + Ving

✓ Kejadian yang berlangsung di masa lalu dan di interupsi


oleh kejadian yang lain.
Example : When I called her when she was talking to
someone.
✓ Kejadan yang terjadi pada saat bersamaan di masa lalu.
When + S1 + S. Past + S+Past
Example : When She cooked, her friend watched.
✓ Kejadian yang sedang terjadi pada waktu spesifik di
masa lalu.
Example : I was sending you a massage at this time last
week.
✓ When + S1 + Past Continuous + S+Past(Mengganggu)
Example : When he was eating, someone called him.
PAST PERFECT
S + had + V3

✓ Biasa diikuti already, just


✓ S + had +V3 + before,when,by the time + S +V2

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 70


Example : She had eaten my snack by the time I went
home.
✓ After + S + had +V3, S + V2

PAST PERFECT CONTINUOUS


S + had + been + Ving

✓ Digunakan untuk menyatakan suatu kejadian yang sudah


berlangsung beberapa lama dan masih berlangsung
ketika kejadian lain di masa lampau.
✓ HARUS DIIKUTI DURASI KEJADIAN
✓ Before + S + V2, S +had + been + Ving for..
✓ When + S + V2, S + had + been + Ving for..
Example : when the soup served, I had been waiting for
an hour.
✓ After + S + had + been + Ving, S +V2 for..

SIMPLE FUTURE
S + will + V1

✓ Menyatakan suatu kejadian yang akan dilakukan pada


masa yang akan datang.
✓ Adverb of Time : as soon as, when, next.., coming.., then,
tommorow, tonight, soon, imediately, later.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 71


✓ Dapat menggunakan pola Present Continuous untuk
menyatakan kejadian di masa depan yang kemungkinan
terjadinya sangat besar.
Example : We are going to beach on Sunday.
FUTURE CONTINUOUS
S + will/shall + be + Ving

✓ Menyatakan kejadian yang akan di lakukan pada waktu


tertentu pada masa yang akan datang.
✓ Adverb of Time : At + time present + time futur
Example : At this moment next Saturday.
FUTURE PERFECT

S + will/shall +V3/ been+Adj/N/Adverb

✓ Adverb of Time : before, by the time, by the end of + S.


Presnt/waktu Future + Future Perfect
Example : Bayu will have married his beloved girl, by he
time he becomes the next director.
FUTURE PERFECT CONTINUOUS

S + will/shall +have + been+ Ving

✓ Adverb of Time : before, by the time, by the end of, S +


V1(s/es)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 72


✓ HARUS DIIKUTI DURASI KEJADIAN
Example : She will have been with her friends for the next
3 hour.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 73


PERTEMUAN III
PASSIVE VOICE

Kalimat Pasif adalah kalimat dengan object dari kalimat active


menjadi subject pada kalimat passive.

S + be + V3
S + modals + be + V3

Penggunaan “by”
1. Penggunaan passive voice tanpa “by+O”
a. Bila tidak menyebutkan pelaku atau tidak penting untuk
mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan
Example: rice is grown in Thailand
b. Manakala tidak tahu siapa pelaku dalam pekerjaan
tersebut
Example: this house was built in 1981
c. Manakala subject dalam kalimat pasif (objek pelakunya)
people, someone, somebody
Example:
A. Somebody introduces me to Dr. Felix last year
P. I was introduced to Dr. Felix last year
2. Penggunaan passive voice dengan menggunakan “by+O”
a. Jika perlu mengetahui si pelaku baik person or thing

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 74


Example: life on Mussissipi was written by Mark Twain.
b. Sebagai pengganti kalimat aktif ketika si pembicara ingin
memfokuskan pada subject active voice dari pada object
active voice
Example: this glove was made by my aunt.
Sentences that can’t be changed into passive
Yang memakai intransitive verb (kata kerja yang tidak butuh kata
benda) such as: happen, sleep, come, seem, die, laugh
Contoh: He laughs.
- Beberapa State Verb, biasanya berhubungan dengan like/dislike
atau feeling/perasaan such as: have, lack, suit
State verb adalah kata kerja yang tidak bisa digunakan
dalam bentuk verb- ing yang biasanya kita gunakan di dalam
countinuous tense.

POLA RUMUS CONTOH


PASSIVE PASSIVE VOICE
Simple is/am/are +V3 is created
Present
Present is/am/are is being created
Continuous being+V3
Present have/has has been
Perfect been+V3 created

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 75


Simple Past was/were +V3 was created
Past was/were was being
Continuous being+V3 created
Past Perfect had had been
been+V3 created

Simple will will be created


future be+V3
Future will have will have been
Perfect been+V3 created
be going to be going to be is going to be
+V3 created
Modals can, must, may must be created
etc be+V3

Contoh: a. I have two brothers.


b. The bag does not belong to me.
c. She hates me.
- Present/past/future perfect continuous tense
Contoh: The police have been arresting many criminals that
escaped from the jail.

Contoh kalimat passive pola negative:


1. He doesn’t clean his rooms -active

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 76


His rooms aren’t cleaned (by him) –passive
2. I haven’t done my homework -active
My homework hasn’t been done by me -passive
Contoh kalimat passive pola interrogative:

1. Has Tom opened the door? –active


Has The door been opened by Tom? –passive
2. Doesn’t he buy some foods? –active
Aren’t some foods bought by him? –passive

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 77


PERTEMUAN IV
GERUND AND INFINITIVE
GERUND
1. Sebagai Subjek
Example :
• Drawing makes me feel better.
• Cheating is prohibited.
2.Sebagai Objek

• Setelah Kata Kerja Tertentu

Keep Enjoy, Experience


Finish, Fancy Dely, Deny
Consider Suggest, Spend
Go Imagine, Incist on
Risk, Recall Practice, Postpone
Admit,Avoid,Appreciate,Advise
Mind, Miss Tolerate, Quit

• Setelah Frase Tertentu

Can’t stop Key to


Can’t stand Passport to
Can’t help Devote to
Be accustomed to Dedicate to
Be/get used to It’s no use

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 78


Look foward to Object to
Confess to
• Setelah Preposisi :

With From
Before After
After About
In By
Of Without
For Etc.
• Setelah Possesive Adjective :
My Their
Your It’s
His N’s
Her Etc.
Our
• Setelah Verb Tertentu

𝐭𝐨 𝐈𝐧𝐟
S + V + 𝑮𝒆𝒓𝒖𝒏𝒅

Start Continue
Stop Forget
Begin Remember
Love Prefer

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 79


Like Regret
Dislike
INFINITIVE

1. Bare Infinitive (V1)

• Setelah Modals
Can Could
May Might
Shal Should
Will Would
• Setelah Verb Tertentu
Have
Make + Obj + Inf
Let
Help + Inf (Menyuruh)
To Inf (Membantu)

• Phrase Tertentu

Had better
Had rather
Would rather

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 80


• Setelah Kata Kerja Yang Berhubungan Dengan Indra

See
Watch Inf(Sengaja)
Hear +
Listen Ving (Tdk Sengaja)
Observe
2. To Infinitive

• Untuk Menyatakan Tujuan


Example : I come to see you.
• Setelah Adjective (Kata Sifat)
Example : It is important to check your schedule.
• Setelah Question Word

Example : He told me how to become like him.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 81


• Setelah Verb Tertentu

Decide Require
Deserve Insttruct
Enable Intend
Expect Tend
Attempt Try
Agree Manage
Ask Pledge
Fall Persuade
Force Afford
Forget Aim
Hope Request

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 82


PERTEMUAN V
PARTICIPIAL ADJECTIVE

Participial adjective adalah adjective yang berakhiran -ing atau -


ed yang biasanya menunjukkan sifat seperti adjective lainnya.

-ED AND -ING ADJECTIVES


TYPE MEANING USE EXAMPLE
-ing active the causer *the hapilly
(penyebab) playing children
(the children
play)
*the story was
touching
(cerita selesai
dibacakan)
-ed passive Signal the *the frequently
experiencer played record
(merasakan). (someone plays
the record)
*the woman put
the cleaned
Car.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 83


Contoh Participial Adjective Berakhiran –ing: Annoying,
Amazing, Barking, Burning, Confusing, Crying, Disturbing,
Exciting, Frightening, Relaxing, Surprising, Tiring, dan masih
banyak yang lainnya.

Contoh Participial Adjective Mengikuti Bentuk Verb 3


(penambahan suffix: -ed, – d, -t, -en, -n) : Acknowledged,
Annoyed, Coded, Destroyed, Excited, Frightened, Tired,
Interested, dan masih banyak lagi.

Fungsi Participial Adjective


1. Fungsi Attributive

Sebuah participial adjective digolongkan kedalam attributive saat


letaknya berada tepat sebelum noun (kata benda) yang dijelaskan
dan tanpa diselingi dengan linking verb.
Contoh : amazing talent show, confusing assignment, coded
message, destroyed hard drive dan sebagainya.
2. Fungsi Predicative
Sebuah participial adjective digolongkan kedalam predicative
saat letaknya berada setelah noun dan dipisahkan dengan linking
verb.
Contoh:
➢ The car is solar powered.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 84


➢ The assignment is confusing.
➢ The talent show was amazing.
➢ This message is coded.

Past Participle and Present Participle

The museum is Interesting I am Interested

Work is Tiring I am Tired

The movie is Exciting I am Excited

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 85


PERTEMUAN VI
ESSAY TARGET
A. Menyusun Essay, satu essay dengan jumlah kata 250-300
dibentuk dengan tiga bagian berbeda :
• Pembukaan: Memberitahu pembaca anda apa yang
anda ingin sampaikan.
• Tubuh: Menyampaikan kepada mereka tentang apa
yang anda tulis
• Kesimpulan: Mengingatkan mereka apa yang anda
sampaikan.

B. Menyusun Paragraf, suatu paragraf dibentuk dengan


satu Pernyataan Umum diikuti oleh beberapa pernyataan
pendukung (kalimat pendukung).

C. Topik Essay, didasari dengan :


• Membandingkan dan membedakan
• Menjelaskan satu chart atau grafik
• Menyampaikan pendapat pribadi
• Menyampaikan satu masalah

D. Gunakan kata dan kalimat transisi. Buat kata-kata


transisi yang menghubungkan setiap paragraf dengan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 86


paragraf sebelumnya. Memulai paragraf dengan kata-kata
seperti "likewise" dan "in contrast" akan memungkinkan
pembaca Anda mengikuti alur pemikiran Anda.

E. Buat kesimpulan yang efektif. merangkum poin-poin


utama esai Untuk membuat kesimpulan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 87


PERTEMUAN VII
PROOFREADING, EDITING, AND REVISING
A. Revisi
1. Mengkonfirmasi Tujuan dan Klaim Utama: Langkah pertama
dalam proses revisi adalah untuk mengonfirmasi bahwa
rancangan benar-benar memenuhi tujuan yang diuraikan dalam
pendahuluan.
Pengeditan melibatkan melihat setiap kalimat dengan hati-hati,
dan memastikan bahwa itu dirancang dengan tepat sesuai
tujuannya.

2. Mengidentifikasi dan Memeriksa Dukungan untuk Klaim


Utama: Misalnya, jika makalah Anda merekomendasikan solusi
(klaim utamanya), satu klaim pendukung adalah Solution X
memiliki manfaat tertentu. Agar klaim yang mendukung itu
dijamin, Anda harus memberikan sumber atau data dari
pekerjaan Anda sendiri yang mengkonfirmasi manfaat tersebut.

3. Periksa Garis Besarnya


• Apakah draf Anda cocok dengan garis besar Anda?
• Jika tidak, mengapa tidak? apakah struktur asli Anda lebih
baik?
• Dimanakah harus ditambah informasi, informasi mana
yang tidak perlu?

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 88


4. Identifikasi dan Evaluasi
• Logis: ide terakhir dari bagian / paragraf sebelumnya
adalah ide pertama dari yang berikutnya
• Phrasal: menggunakan kata-kata eksplisit untuk
membuat perubahan dalam penulisan / mengembangkan
hubungan antara ide-ide di bagian / paragraf sebelumnya
dan berikutnya
• Struktural: Menggunakan struktur kalimat serupa untuk
membuat hubungan
• Verbal: Menggunakan kata-kata kunci untuk membangun
hubungan antara bagian / paragraf
5. Memeriksa Level Paragraf: Dengan setiap paragraf, Anda harus
dapat:
• Mudah mengidentifikasi kalimat topik yang menonjol dan
akurat (dekat awal)
• Identifikasi peran paragraf di bagiannya dan dalam
dokumen secara keseluruhan
• Identifikasi strategi atau struktur yang digunakan
paragraf untuk mencapai tujuannya; menilai apakah
struktur itu efisien atau tidak, atau apakah ada struktur
yang lebih baik
B. Editing

• Mengatur panjang bacaan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 89


• Memperkuat tata bahasa kalimat
• Menggunakan prinsip ASAP (As Short as Possible)
C. Proofreading
• Berikan waktu yang cukup untuk beberapa pembacaan
teks yang dekat, dengan beberapa waktu istirahat di
antaranya untuk memberi Anda perspektif baru pada
dokumen Anda
• Minta teman untuk membaca pekerjaan Anda untuk
memeriksa kesalahan sebagai strategi tambahan.

“Hendaknya segera mempergunakan masa


muda dan umurnya untuk memperoleh ilmu,
tanpa yerpedaya oleh rayuan ‘menunda-nunda
dan ‘berangan-angan Panjang’, sebab setiap
detik dari umur yang terlewatkan tidak akan
tergantikan”
- K.H. Hasyim Asy’ari

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 90


PAGUYUBAN PUSTAKA JURUSAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PANCASILA

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 91


PAGUYUBAN PUSTAKA JURUSAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PERTEMUAN I

A. LANDASAN PEMBERIAN MATA KULIAH PENDIDIKAN


PANCASILA SESUAI UU PERGURUAN TINGGI

1. Landasan hukum
• Lahirnya ketentuan pasal 35 ayat (5) UU Nomor 12
Tahun 2012
• Surat Edaran Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi
Nomor 914/E/T/2011
• UU nomor 12 Tahun 2012 pasal
1) Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan
tinggi berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
2) Pasal 35 ayat (3) menegaskan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata
kuliah: Pancasila, Agama, kewarganegaraan,
dan bahasa Indonesia.
• Visi Pendidikan Pancasila: Terwujudnya kepribadian
sivitas akademika yang bersumber pada nilai-nilai
Pancasila.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 92


• Misi Pendidikan Pancasila :
1) Mengembangkan potensi akademik peserta didik
(misi psikopedagogis)
2) Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan
berkehidupan dalam masyarakat, bangsa dan
negara (misi psikososial)
3) Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah
satu determinan kehidupan (misi sosialkuktural)
4) Mengkaji dan mengembangkan pendidikan
Pancasila sebagai sistem pengetahuan terintegrasi
atau disiplin ilmu sintetik

B. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIK


PENDIDIKAN PANCASILA

1) Sumber Historis Pendidikan Pancasila


Mahasiswa diharapkan mampu mengambil
pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah,
menghindari perilaku yang bernuansa mengulangi
kembali kesalahan sejarah.
2) Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila
mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 93


yang disikapi secara Arif dengan standar nilai-nilai
Pancasila.
3) Sumber Politik Pendidikan Pancasila
menemukan nilai-nilai ideal yang menjadi kaidah
penuntun dalam mengkaji konsep politik yang meliputi
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan,
dan pembagian sumber daya negara.

C. DINAMIKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA

1. Dinamika Pendidikan Pancasila


• Awal kemerdekaan:pidato tokoh bangsa dalam rapat
akbar yang disiarkan melalui radio dan surat kabar
• 1 Juli 1947, buku pidato Ir. Soekarno tentang Lahirnya
Pancasila.
• 1961, terbit buku Penetapan Tudjuh Bahan-Bahan Pokok
Indoktrinasi.
• Tap MPR RI, Nomor ll/MPR/1978, tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4), selanjutnya
diperkuat dengan Tap MPR RI Nomor ll MPR/1988
tentang GBHN yang mencantumkan bahwa “Pendidkan
Pancasila” termasuk Pendidikan Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 94


• Dirjen Dikti menerbitkan SK, nomor 25/Dikti/KEP/1985,
tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah
Dasar Umum (MKDU).
• Pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12
tahun 2012 pasal 2 dan pasal 35 ayat (3)

2. Tantangan Pendidikan Pancasila


• menentukan format dan bentuk agar mata kuliah
Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program
studi dengan menarik dan efektif. Tantangan internal
berupa kurangnya ketersediaan sumber daya, dan
spesialisasi prodi yang semakin tajam. eksternal seperti
krisis keteladanan dari para elite politik dan maraknya
gaya hidup hedonistik di dalam masyarakat.

D. ESENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK


MASA DEPAN
a. Esensi dari Dirjen Dikti meliputi:
• Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
• Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
• Pancasila sebagai dasar negara
• Pancasila sebagai ideologi negara

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 95


• Pancasila sebagai sistem filsafat
• Pancasila sebagai sistem etika
• Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

b. Urgensi Pendidikan Pancasila:


memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa
sehingga dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat
estafet kepemimpinan di berbagai bidang dan tingkatan.

E. GENERASI YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP


MASYARAKAT, BANGSA, DAN TRANSFORMASI
PERADABAN
Mahasiswa sebagai calon pemegang esteafet
kepemimpinan dalam setiap lembaga dan profesi lainnya
yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Eksistensi dan kejayaan bangsa kita suatu saat
nanti sangatlah ditentukan oleh para penerus pemimpin
saat ini yang dapat mentransformasikan negara ini
menjadi jaya atau terpuruk

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 96


PERTEMUAN II

A.PERIODISASI PERUMUSAN PANCASILA

1.Periode Pengusulan Pancasila


• Cikal bakal munculnya ideologi adalah rasa nasionalisme
• Dilakukan dalam sidang BPUPKI, dibentuk pada 29 april 1945
oleh jepang & dilantik 28 mei 1945 (Kumakichi Harada),
ketua dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan ketua muda Raden
Panji Soeroso dan Ichibangase, anggota 60 orang. Sidang I ( 29
mei-1 juni) membahas calon dasar negara.
• Tokoh perumus-> Muh. Yamin,Soepomo,Soekarno
• Rumusan soekarno yang diberi nama pancasila
a.nasionalisme/kebangsaan indonesia
b.internasionalisme/peri kemanusiaan
c.mufakat/demokrasi
d.kesejahteraan sosial
e. ketuhanan yang berkebudayaan
• Soekarno->Trisila= sosio nasionalisme,sosio
demokratis,ketuhanan YME. Ekasila= gotong royong

2. Periode Perumusan Pancasila


• Sidang II (10-16 juli) hal terpenting disetujuinya naskah awal
”Pembukaan Hukum Dasar” atau piagam jakarta.pada alinie
ke-4 terdapat rumusan pancasila

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 97


• Jatuhnya bom atom di kota hiroshima(6 agustus) membuat
jepang mengeluarkan maklumat pembentukan PPKI dan
nagasaki(9 Agustusus) menyebabkan kekosongan kekuasaan
sehingga dimanfaatkan para tokoh untuk melepaskan diri dari
jepang.
• PPKI dibentuk 7 agustus 1945, ketua Soekarno wakil moh.
Hatta.

3.Periode Pengesahan Pancasila


• 14 agustus jepang menyerah tanpa syarat
• Golongan muda mendesak golongan tua untuk menyegerakan
kemerdekaan yang akhirnya dicetuskan proklamasi
kemerdekaan pada 17 agustus 1945
• Sidang I PPKI (18 agustus)
1. mengesahkan uud (sebelumnya piagam jakarta)
2. memilih presiden(soekarno) & wakil (moh. Hatta)
3. membentuk KNIP
• PPKI mengesahkan pancasila dengan merubah sila satu,
sebelumnya=ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya, sesudah= ketuhanan
YME. dengan alasan menjaga toleransi umat beragama.
• Kegagalan konstituante membentuk UUD maka keluar Dekrit
Presiden 5 juli 1959

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 98


• penyelewengan UUD (ex:soekarno presiden seumur hidup)
menyebabkan pertikaian sehingga terbit SUPERSEMAR yaitu
awal peralihan kekuasaan soekarno ke soeharto

B. DIPERLUKANNYA PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA


1. Identitas Bangsa ->budaya dapat membentuk identitas
melalui proses inkulturasi(perpaduan elemen budaya) &
akulturasi(kontak kebudayaan)
2.Kepribadian Bangsa -> nilai pancasila diwujudkan dalam sikap
mental dan tingkah laku serta perbuatan.
3.Pandangan Hidup -> nilai pancasila melekat dalam kehidupan
masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan
bertindak
4.Jiwa Bangsa -> telah ada sejak dulu kala
5.Perjanjian Luhur -> nilai pancasila disepakati pendiri bangsa
sebagai dasar negara

C. SUMBER PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA


1. historis -> sudah ada dalam kebudayaan,adat istiadat, dan
agama sejak dulu ( ex:kepercayaan agama)
2. sosiologis -> telah ada sejak dahulu hingga sekarang (ex:
gotong royong)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 99


3. politis -> nilai dasar bersumber dan digali dari local
wisdom,budaya, dan pengalam dengan bangsa lain.

D. BANGGA DAN CINTA TANAH AIR, MEMBANGUN


NASIONALISME, SERTA RASA TANGGUNG JAWAB
• menjaga nama baik indonesia
• menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
• aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional

E. DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA


1. Argumen Dinamika Pancasila
• 1960an NASAKOM lebih populer(soekarno)
• Pancasila dijadikan pembenaran kekuasaan melalui
penataran P4, pasca turunnya soeharto pancasila menurut
beberapa kalangan identik dengan P4
2.Argumen Tantangan Terhadap Pancasila
Meletakkan pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga
menyimpang dari kehidupan. Ex: pengangkatan soekarno sbg
presiden seumur hidup (TAP No III/MPRS/1960)

F. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA


1.Esensi Pancasila
• dasar filsafat negara(philosofische grondslag) yaitu setiap
produk hukum harus berdasarkan nilai pancasila.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 100


• Pandangan hidup bangsa(weltanschauung) mengandung
nilai agama,budaya, dan adat istiadat.
2.Urgensi Pancasila
Pentingnya pancasila dikarenakan -> pengidentifikasian dgn
ideologi lain, sbg alat justifikasi rezim tertentu, melemahnya
pemahaman dan pelaksanaan pancasila.

G. JIWA PANCASILA TIDAK MENGHENDAKI PENYIMPANGAN


SOSIAL
menjadikan pancasila sebagai pedoman hidupnya, penanaman
kepribadian pancasila karena jika semua orang mengerti
maknanya maka penyimpangan tidak terjadi

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 101


PERTEMUAN III

A.KONSEP,TUJUAN DAN URGENSI DASAR NEGARA


1.Konsep Negara
• Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yg berdaulat yg
dgn tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas umat
idaerah tertentu mnurut Dipono.
• 3 unsur (unsur konstitutif) -> tempat, manusia, organisasi
• Unsur deklaratif-> pengakuan dr negara lain
• Pendekatan negara dr perspektif tata negara
1.diam->fokus ke bentuk &strutur negara
2.bergerak -> fokus ke mekanisme penyelenggaraan lembaga

2.Konsep Tujuan Negara


• Secara teoritik-> a) kemerdekaan, b) kesejahteran &
kebahagiaan hidup, c) keadilan, d) kepastian hidup,
keamanan & ketertiban, e) kekuatan, kebesaran, &
keagungan
• aliran jalan utk mewujudkan tujuan.
1.liberal individualis->kesejahteraan dicapai dgn politik
&sistem ekonomi libeal melalui persaingan bebas
2.kolektivis/sosialis->kesejahteraan dicapai dgn politik &
sistem ekonomi terpimpin/totaliter

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 102


• tujuan sederhana-> kesejahteraan&keamanan

3.Konsep Dan Urgensi Dasar Negara


• dasar negara merupakan landasan dan sumber hukum dlm
membentuk negara
• dasar negara (sifat permanen) merupakan sumber dr
peraturan perundang-undangan (sifat fleksibel).
• Kaidah tertinggi (staatsfundamentalnorm) = pancasila

B.DIPERLUKANNYA KAJIAN PANCASILA


• Memberikan arah jalan hidup yang baik
• Pandangan pancasila bertumpu pd pola hidup
keseimbangan,keselarasan,keserasian sehingga perbedaan
dapat dibina.
• memberikan gambaran jelas ttg peraturan berlaku umum
tanpa diskriminatif

C.MENGGALI SUMBER PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


1. sumber yuridis->merupakan dasar negara sebagaimana
terdapat dlm pembukaan UUD 1945
2. sumber historis-> dibentuk setelah menyerap pandangan
tokoh BPUPKI & PPKI
3. sumber sosiologis
1.nilai ketuhanan sbg sumber etika

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 103


2.nilai kemanusiaan
3. nilai etis kemanusiaan yg mengakar kuat
4.nilai ketuhanan,kemanusiaan serta cita-cita bangsa harus
menjunjung kedaulatan rakyat
5.nilai ketuhanan,kemanusiaan serta cita-cita bangsa untuk
mewujudkan keadilan sosial.
4. sumber politis->menjadi asas dalam sistem demokrasi
konstitusional

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 104


PERTEMUAN IV

A. DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA


1.Argumen Tentang Dinamika Pancasilan
• soekarno menggali nilai-nilai luhur budaya indonesia yang
disuarakan pada 1 juni 1945 dan disahkan 18 Agustus 1945.
• November 1945- menjelang 5 juli 1959= sistem demokrasi
liberal
• pemerintahan soeharto dianggap menyimpang dari
pancasila karena cenderung praktik liberalisme-
kapitalisme
• 2004 sampai sekarang berkembangnya para akademisi
diharapkan dapat membudayakan nilai-nilai pancasila
2. Argumen Tantangan Pancasila
• Munculnya paham liberalisme, kapitalisme, komunisme,
sekularisme,pragmatisme, dan hedonisme
• Kegamangan dalam kehidupan bernegara karena
perubahan sistem pemerintahan yang cepat
• Banyak aparatur pemerintahan yang kurang
mencerminkan jiwa kenegarawanan.

B.ESENSI & URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


1.Esensi Dan Urgensi

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 105


a. Esensi
• Kedudukan formal yuridis dalam pembukaan UUD 45
• Kedudukan pancasila sbg dasar negara
1.sumber segala tertib hukum
2.meliputi suasana kebatinan UUD 45
3.cita-cita hukum bagi dasar negara
4.norma yg mengatur penyelenggaraan pemerintah
5.sumber semangat abadi UUD 45

B. Urgensi
• Alat pemersatu bangsa
• Dua pendekatan; 1)institusional/kelembagaan yaitu
penyelenggaraan negara sesuai nilai pancasila shg
terwujudnya tujuan negara, 2)human resourses yaitu
pemegang jabatan yg melaksanakan nilai pancasila dan
konsekuensi tanggungjawabnya

2.Hubungan Pancasila Dengan Proklamasi


• Pancasila sbg tonggak dasar proklamasi
• Pancasila sbg penjelas,penegasan, dan penanggungjawab
peristiwa proklamasi

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 106


3.Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan UUD 1945
• Pembukaan merupakan peraturan hukum yg tertinggi
diatas UUD
• Pancasila merupaka asas kerohanian dari pembukaan UUD
1945.

4.Penjabaran Pancasila Dalam UUD

No. Nilai Nilai instrumental (pasal)


dasar
1 Sila 1 28 E (ayat 1), 29, dll
2 Sila 2 1(3), 26(1&2), 27(1&2)
28a,b,c,d,f,j dll
3 Sila 3 25a, 27(3), 30(1-5), dll
4 Sila 4 1(1&2), 2, 3, 4, 7, 19, 22c, 22e dll
5 Sila 5 23, 28h, 31, 32, 33, 34 dll
5.implementasi pancasila dalam perumusan kebijakan
a.bidang politik
• Musyawarah
• Di suprastruktur politik-> menjalankan fungsi & tugas
sesuai batas uud& perundang-undangan.
• Di sektor masyarakat->memberikan masukan kpd
suprastruktur politik sesuai nilai pancasila

b.bidang ekonomi

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 107


Prinsip pembangunan ekonomi berdasarkan pancasila
• Sila 1, perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi,
sosial, & moral
• Sila 2, pemerataan sosial
• Sila 3, prioritas perekonomian yang tangguh
• Sila 4, koperasi merupakan soko guru perekonomian
• Sila 5, imbangan antara perencanaan pembangunan dan
desentralisasi

c. bidang sosial budaya


• Karakter hidup bergotong royong
• Memperkokoh persatuan dan kesatuan

d. bidang Hankam
• Melakukan upaya pembelaan negara.ex: mengabdi sesuai
profesi
• Membangun kekuatan nasional utk menghadapi ancaman.
• Kerjasama segenap rakyat, TNI, POLRI

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 108


PERTEMUAN V

A. KONSEP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


• Ideologi berasal dari kata ideas dan logos yang secara
umum sekumpulan ide, kepercayaan menyeluruh dan
sistematis, dalam semua bidang kehidupan.
• Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah cita-cita negara
yang menjadi basis untuk seluruh rakyat serta menjadi
tujuan hidup berbangsa dan bernegara.

B. MELAKSANAKAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NEGARA
1. Sila pertama dirumuskan untuk menjamin tidak
ada diskriminasi Agama sehingga negara harus
menjamin ekspresi setiap keagamaan.
2. Sila kedua sebagai dasar operasional dalam
jaminan pelaksanaan HAM.
3. Sila ketiga menegaskan membangun hubungan
timbal balik atas dasar kesamaan kedudukan dan
tekad untuk menjalin kerjasama yang menjamin
kesejahteraan dan martabat bangsa.
4. Sila keempat berarti komitmen terhadap
demokrasi.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 109


5. Sila kelima berarti pengentasan kemiskinan dan
diskriminasi terhadap kaum minoritas.

C. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIS


PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
a. Sumber historis
• Pemerintahan Presiden Soekarno
Pancasila sebagai pemersatu bangsa, tetapi
Soekarno lebih mementingkan konsep Nasakom.
• Pemerintahan Presiden Soeharto
Pancasila dijadikan asas tunggal dalam organisasi
politik dan kemasyarakatan. Namun kesannya
tafsir Pancasila adalah produk rezim Orde Baru.
• Pemerintahan Presiden SBY
Dikatakan tidak terlalu memperhatikan
pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara.

b. Sumber Sosiologis
Unsur-unsur sosiologis pembentuk Pancasila:
• Sila pertama-> kepercayaan dan keyakinan
beragama yang mempercayai kekuatan gaib.
• Sila kedua->saling menghargai hak orang lain.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 110


• Sila ketiga-> solidaritas, setia kawan, dan cinta
tanah air.
• Sila keempat-> menghargai pendapatan &
musyawarah mufakat
• Sila kelima-> tolong menolong, hidup sederhana.
c. Sumber Politis
• Sila pertama diwujudkan dalam semangat
toleransi beragama.
• Sila kedua diwujudkan penghargaan HAM di
Indonesia.
• Sila ketiga diwujudkan dengan mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara.
• Sila keempat diwujudkan dengan mendahulukan
keputusan dengan musyawarah sebelum voting.
• Sila kelima diwujudkan dalam tidak
menyalahgunakan kekuasaan untuk diri sendiri
maupun kelompok.

D. TAAT KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN SIKAP


RELIGIUS, SEGARIS LURUS DENGAN CITA PANCASILA

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 111


Pancasila bukan agama, melainkan substansinya
mengandung dan sejalan dengan nilai-nilai agama. Dalam
Pancasila terkandung ciri keagamaan dan keindonesiaan
yang memadukan nilai ketuhanan dan kemanusiaan,
hubungan individu dan masyarakat, kerakyatan dan
Permusyawaratan, serta keadilan dan kemakmuran.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 112


PERTEMUAN VI

A. DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI


IDEOLOGI NEGARA
Pancasila mengalami pasang surut dalam
pelaksanaannya. Ideologi Pancasila mengalami
pencampuran dengan ideologi komunisme dalam konsep
nasakom pada saat era Ir. Soekarno. Pada masa Soeharto
Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi
politik dan masyarakat.
Pada era reformasi, Pancasila juga mengalami
pasang surut hingga sempat hilang dari kurikulum
nasional, meskipun pada akhirnya timbul kesadaran
tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan
tinggi.
Tantangan Pancasila dari eksternal berupa
pertarungan ideologi negara besar, menguatnya
globalisasi, dan meningkatknya kebutuhan dunia.
Sedangkan tantangan internal yaitu pergantian
rezim, dan penyalahgunaan kekuasaan (korupsi).

B. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NEGARA

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 113


Pancasila mengandung tiga dimensi yaitu dimensi
realitas yang berarti Pancasila bersumber dari nilai real
kehidupan, dimensi idealitas yang berarti Pancasila
merupakan cita-cita, dan dimensi fleksibilitas, yang
membuka masyarakat mengembangkan pemikiran nya
tentang nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.
Urgensi Pancasila harus disadari bahwa Pancasila
memiliki peran konkret sebagai ideologi meliputi:
a. Ideologi negara sebagai penuntun warga
negara.
b. Ideologi negara sebagai penolakan terhadap
nilai yang tidak sesuai dengan
Pancasila.

C. AGAMA, MORAL, DAN ETIKA SEBAGAI TUNTUNAN


DALAM BERTUGAS
Agama, moral dan etika memegang peranan
penting bagus seseorang ketika ia mengambil suatu
keputusan. Dalam suatu profesi dibutuhkan ketiga
karakter tersebut sehingga suatu profesi bukan saja
menguntungkan bagi dirinya sendiri melainkan juga
untuk masyarakat luas dengan tidak ada pelanggaran bagi
hak orang lain. Ketiga karakter pribadi tersebut wajiblah

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 114


menjadi tuntunan bagi seseorang baik saat diawasi
maupun tidak.

D. IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI KRISTALISASI


KERAGAMAN BUDAYA, PANDANGAN AGAMA, DAN
KEPERCAYAAN, SERTA PENDAPAT
Pentingnya menjunjung tinggi adanya toleransi
yang sesuai dengan keragaman budaya di Indonesia,
keragaman diakui dan dilindungi.
Pancasila berjalan berdampingan dengan
pandangan agama yang mempunyai tujuan yang sama dan
Pancasila mengakui serta menjamin kebebasan beragama
setiap individu.

Beragam individu yang ada di Indonesia tentunya


menimbulkan banyaknya pemikiran-pemikiran dari
rakyat Indonesia. Pancasila menghargai hak tersebut
dalam sila keempat serta menyelesaikan persoalan
melalui mufakat agar tercapai keputusan yang tidak berat
sebelah dan memeberi keadilan bagi semua yang terlibat
di dalamnya.

“Makan dan minum sedikit, kenyang hanya akan


mencegah ibadah dan bikin badan berat untuk belajar”
- K.H. Hasyim Asy’ari

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 115


PENGANTAR
AKUNTANSI

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 116


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

Suatu proses pencatatan,


penggolongan,
AKUNTANSI peringkasan, pelaporan,
dan pengaalisaan data
keuangan.

Pengguna Internal

Pihak yang secara


langsung berkaitan
dengan aktivitas
operasional perusahaan

Marketing managers, production


PENGGUNA supervisors, finance directors, and
company officers

Pengguna Eksternal

Pihak yang berasal dari


luar perusahaan

Investor, kreditur, pemerintah,


pelanggan, auditor, masyarakat

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 117


Standar Akuntansi
Keuangan

SAK
PSAK-IFRS SAK-ETAP SAS SAP
EMKM

PSAK-IFRS : Standar Pelaporan Keuangan


Internasional yang dipakai oleh lebih 130 negara di dunia,
termasuk Indonesia.
SAK-ETAP : Standar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, yang digunakan untuk
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum.
SAS : Standar Akuntansi Syariah yang
digunakan untuk melakukan transaksi syariah.
SAK EMKM : Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangan usaha mikro, kecil, dan menengah.
SAP : Prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun laporan keuangan pemerintah

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 118


Entitas Bisnis
Pengukuran Uang
Kelangsungan Usaha
KONSEP Periode Akuntansi
DASAR
Penyandingan
AKUNTANSI
Biaya
Double Entry
Realisasi

Entitas bisnis : Untuk tujuan akuntansi,


perusahaan bisnis dan pemiliknya merupakan 2 hal yang
berbeda, sehingga transaksi bisnis dengan transaksi
pribadi pemilik harus terpisah.
Pengukuran uang : Semua transaksi bisnis harus
dalam bentuk uang.
Kelangsungan usaha: Bisnis akan terus melaksanakan
kegiatan perusahaan untuk waktu yang tak terbatas
Periode akuntansi : pembukuan transaksi harus
dipastikan untuk jangka waktu tertentu (1 tahun, 6 bulan,
dll)
Penyandingan : Pendapatan dan biaya yang
dikeluarkan harus dalam periode akuntansi yang sama.
Biaya : Semua asset dicatat dalam
pembukuan pada harga pembelian masing-masing asset.
Double Entry : Setiap transaksi mempengaruhi
dua akun di sisi yang berlawanan.
Realisasi : Pendapatan hanya akan
dimasukkan dalam catatan akuntansi ketika sudah
terealisasi.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 119


Akrual : Pendapatan dan beban bisa
diakui meskipun kas belum diterima atau dibayarkan.

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Prinsip Entitas Ekonomi


Suatu perusahaan adalah sebuah kesatuan usaha atau
ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan
pemiliknya.
Prinsip Periode Akuntansi
Penilaian dan pelaporan keuangan suatu usaha dibatasi
oleh periode waktu tertentu, misal 1 tahun.
Prinsip Satuan Moneter
Pencatatan transaksi keuangan harus dinyatakan dalam
bentuk mata uang.
Prinsip Biaya Historis
Pencatatan transaksi keuangan harus berdasarkan biaya-
biaya yang dikeluarkan.
Prinsip Pengungkapan Penuh
Penyajian informasi akuntansi harus secara lengkap dan
informative.
Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan meskipun kas belum diterima
perusahaan.
Prinsip Mempertemukan
Beban yang dikeluarkan harus matching dengan
pendapatan yang diterima.
Prinsip Konsistensi
Prinsip yang digunakan harus konsisten atau tidak
berubah-ubah.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 120


Prinsip Materialitas
Mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi
secara material atau bernilai.

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

ASSETS = LIABILITIES + OWNER’S EQUITY

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 121


Keterangan :
Asstes : Sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Liabilities : Dana perusahaan yang diperoleh
dari kreditur dan harus dilunasi sesuai waktu yang telah
disepakati.
Owner’s Equity : Kepemilikan atas total asset
perusahaan.

ASSETS
1. CURRENT ASSETS
• Cash
• Account Receivable
• Supplies
• Inventory
• Prepaid expenses
2. FIXED ASSTES
• Land
• Building
• Vehicles
• Equipment
• Furniture
3. INTANGIBLE ASSETS
• Goodwill
• Copyrights

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 122


LIABILITIES
1. SHORT TERMS LIABILITIES
• Account Payable
• Notes Payable
• Salaries Payable
• Tax Payable
2. LONG TERMS LIABILITIES
• Obligation

OWNER’S EQUITY
1. PENAMBAH OWNER’S EQUITY
• Capital
• Fees Earned
• Revenue
• Commissions
2. PENGURANG OWNER’S EQUITY
• Drawing
• Expenses

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 123


ANALISA TRANSAKSI

Memahami jenis-jenis akun dan


komponennya.

Menentukan pengaruh dari suatu


transaksi pada akun aset,kewajiban,
modal, beban, atau pendapatan.

Menentukan pengaruhnya untuk


setiap akun .

Menuliskan kenaikan atau penurunan


saldo atas akun tersebut di sebelah
debit atau kredit.

Contoh implementasi :
Pada tanggal 1 Januari 2019 Tuan Rizal membuka bisnis dengan
nama “Harmony”. Dia menyetorkan uang sebagai modal awal
pendirian bisnis tersebut sebesar 1 Milliar.
Analisa Transaksi :
Transaksi tersebut menambah nilai asset berupa kas sebesar 1
Milliar untuk sisi debit. Sementara sisi kredit yang terpengaruh
atas transaksi setoran ini adalah modal lebih tepatnya modal
Rizal.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 124


MACAM-MACAM LAPORAN
KEUANGAN

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement).


Ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu
periode tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun.
Apabila pendapatan (Income) lebih besar dari beban
(Expense), perusahaan dinyatakan laba dan apabila
terjadi sebaliknya, maka perusahaan dinyatakan rugi.
2. Laporan Perubahan Modal Pemilik (Statement of
Owner’s Equity)
Ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik yang terjadi
selama periode waktu tertentu.
3. Neraca (Balance Sheet)
Daftar asset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada waktu
tertentu.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Ringkasan dari penerimaan dan pembayaran kas untuk
perioe waktu tertentu.

Aktivitas Operasi

Bagian Laporan
Aktivitas Investasi
Arus

Aktivitas
Pendanaan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 125


Aktivitas Operasi
Bagian ini melaporkan ringkasan penerimaan dan
pembayaran kas dari aktivitas operasi.
Contoh aktivitas operasi :
• Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
• Penerimaan kas dari royalty,komisi,dan pendapatan
lainnya.
• Pembayaran kas kepada karyawan, dll
Aktivitas Investasi
Melaporkan transaksi kas untuk pembelian dan penjualan
dari asset yang sifatnya permanen (asset tetap)
Contoh aktivitas investasi:
• Penjualan atau pembelian aktiva tetap.
• Pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau
obligasi, dll
Aktivitas Pendanaan
Melaporkan transaksi yang berhubungan dengan
investasi kas oleh pemilik.
Contoh aktivitas pendanaan :
• Pengeluaran saham
• Peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar,
dll

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 126


Akun Riil

(Terdapat pada balance


sheet)

(Asset, Liabilities, Owner’s Equity)


AKUN

Akun Nominal

(Terdapat pada income


statement)

(Pendapatan dan beban)

KARAKTERISTIK DAN
SALDO NORMAL AKUN

AKUN DEBIT KREDIT SALDO


NORMAL
Aset Saldo Saldo Debit
Bertambah Berkurang
Hutang Saldo Saldo Kredit
Berkurang Bertambah
Modal Saldo Saldo Kredit
Berkurang Bertambah
Pendapatan Saldo Saldo Kredit
Berkurang Bertambah
Beban Saldo Saldo Debit
Bertambah Berkurang

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 127


A. Penjurnalan
Tahap awal dari proses akuntansi yang mencatat semua
transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan
berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai urutan dan nomor
kodenya masing-masing.

B. Posting jurnal ke buku besar


Pengelompokkan transaksi berdasarkan akun-akun yang
berasal dari jurnal.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 128


C. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Pencatatan daftar saldo akun-akaun buku besar berdasarkan
saldo normal.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 129


PERIODE AKUNTANSI

Akuntan membagi kehidupan ekonomi bisnis ke dalam


periode waktu buatan (Asumsi Periode Waktu) Biasanya Jangka
waktu suatu periode akuntansi pada umumnya satu tahun, dan
pada akhir periode tersebut perusahaan membuat laporan
keuangan tahunan. Tetapi ada juga yang sebulan, seperempat,
atau setahun, periode ini dikenal sebagai "Asumsi Periodisitas".
Periode waktu bulanan dan triwulanan disebut periode
sementara. Berikut periode pembagiannya:
Mulai dari tanggal 1 Januari s/d 31 Desember.
Mulai dari tanggal 1 April s/d 31 Maret
Setiap akhir bulan
setiap akhir kuartal ( setiap 3 bulan sekali yaitu bisa, 1 Jan
s/d 31 Mar, 1 Apr s/d 31 Jun, 1 Jul s/d 31 Sept, 1 Okt s/d
31 Des)
Penetapan periode akuntansi akan berpengaruh terhadap laba
periodik perusahaan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 130


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL VS
BERBASIS KAS

Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Basic)


Transaksi dicatat pada periode dimana peristiwa terjadi.
Pendapatan harus diakui pada saat pendapatan diperoleh, dan
beban diakui pada saat beban tersebut terjadi, tanpa mem andang
apakah kas dari transaksi telah diterima atau telah dibayar.
Prinsip akuntansi Indonesia menghendaki agar perusahaan
menggunakan dasar akrual.

Akuntansi Berbasis Kas (Cash Basic)

Dalam kas basis, transaksi pendapatan dan beban hanya akan


dicatat apabila terjadi penerimaan atau pengeluaran kas.
Biasanya akuntansi berbasis kas ini jarang digunakan oleh
perusahaan karena akan sulit mengetahui harta, kewajiban dan
modal perusahaan yang sebenarnya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 131


JURNAL PENYESUAIAN

Digunakan untuk menunjukkan pendapatan dan beban yang


seharusnya diakui dalam suatu periode akuntansi serta Agar
setiap akun riil, khususnya akun-akun aset dan akun-akun
kewajiban, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir
periode akuntansi.

Jenis – Jenis Penyesuaian

• Defferal (penangguhan)

Kelompok deferal timbul dari pencatatan akuntansi yang


dilakukan sedemikian rupa sehingga terjadi penundaan
pengakuan suatu beban atau suatu pendapatan.

• Accrual (Akrual)

Kelompok akrual timbul dari keterlambatan pencatatan


akuntansi yang terjadi sedemikian rupa sehingga perusahaan
belum mencatat beban yang sudah terjadi serta pendapatan yang
telah menjadi hak perusahaan.

Accrued Expense

Contoh: gaji pegawai yang belum dibayar, bunga pinjaman yang


belum dibayar dan belum dicatat.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 132


Accrued Revenue

Contoh: Pendapatan jasa yang masih akan diterima

Akun Yang Memerlukan Penyesuaian

1.Beban dibayar dimuka


Pada 1 maret 2019 dibayar asuransi untuk 2 tahun Rp
24.000.000.
Prepaid insurance XXX
Insurance expense XXX
2.Depresiasi
Beban depresiasi – peralatan xxx
Akumulasi depresiasi – peralatan xxx
3.Perlengkapan
Supplies Expens e XXX
Supplies XXX
4.Beban yang harus dibayar
Salary expense xxx
Salary payable xxx
5.Pendapatan masih akan diterima
Accounts receivable xxx
Fees earned xxx
6.Pendapatan diterima dimuka
- Pendekatan laba rugi (income statement approach)
Fees earned XXX
Unearned fees XXX
- Pendekatan neraca (Balance sheet approach)
Unearned fees xxx
Fees earned xxx

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 133


NERACA SALDO SETELAH
PENYESUAIAN

Neraca saldo setelah disesuaikan dengan jurnal


penyesuaian adalah kolom yang sudah mencerminkan atau
menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Informasi angka-angka
yang terdapat pada kolom ini adalah hasil dari menambah atau
mengurangkan angka-angka yang ada di dalam kolom jurnal
penyesuaian.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 134


Worksheet (kertas kerja)

Worksheet adalah format Multiple-column yang biasa


digunakan dalam proses penyesuaian (Adjustment process) dan
persiapan dalam laporan keuangan (Financial statements).
Worksheet terdiri dari trial balance, adjustments, adjustments
trial balance, income statement, dan balance sheet masing
memiliki kolom debit dan kredit. Worksheet bukan merupakan
bagian dari siklus akuntansi pencatatannya tidak permanent dan
bersifat optional
Langkah-langkah membuat kertas kerja (Worksheet)
:
1. Kolom trial balance, Masukkan data dari trial balance
yang belum disesuaikan ke dalam worksheet
2. Kolom Adjustmen, Masukkan data dari jurnal
penyesuaian (Adjustment Entry) ke dalam worksheet
dibagian Adjustment, Jika terdapat akun-akun baru
(Misalnya Depreciation Expenses, Interest Accured,
Insurance Expired, dll) tambahkan di bagian bawah akun-
akun trial balance.
3. Kolom Adjustment Trial Balance,
Jumlahkan/kurangkan saldo tiap akun di kolom Trial
Balance dan kolom Adjustment sesuai dengan aturan
debit-kredit
4. Kolom Income Statement, Pindahkan akun revenue dan
akun expenses di kolom Adjustment Trial Balance ke
dalam kolom Income Statement, Lalu totalkan saldo debit
dan kredit, Jika saldo Debit < Kredit = Net Income, buat
akun net income dibawah total saldo income statemen lalu
selisih debit-kredit diletakkan di kolom debit sebaris

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 135


dengan net income dan totalkan kembali, Jika saldo Debit
> Kredit = Net Loss, buat akun net loss dibawah total
saldo income statemen lalu selisih debit-kredit
diletakkan di kolom kredit sebaris dengan net loss dan
totalkan kembali
5. Kolom Balance Sheet, Pindahkan akun Assets, Liabilities
dan Equity di kolom Adjustment Trial Balance ke dalam
kolom Balance sheet, Lalu totalkan saldo debit dan kredit,
Jika saldo Debit < Kredit maka selisih debit-kredit
diletakkan di kolom Kredit sebaris dengan net income
dan totalkan kembali, Jika saldo Debit > Kredit maka
selisih debit-kredit diletakkan di kolom Debit sebaris
dengan net loss dan totalkan kembali.
Worksheet

Financial Statement (Laporan Keuangan)

Setelah menyelesaikan langkah-langkah pembuatan


worksheet langkah selanjutnya yaitu membuat laporan keuangan
yang terdiri dari Income Statement, Statement Owner Equity,
Statement of Financial Position. Data income statement diambil

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 136


dari kolom income statement dalam worksheet, dan data
statement of financial position diambil dari kolom statement of
financial position dalam worksheet dan disusun sesuai dengan
tata cara yang berlaku.

Closing Entries (Jurnal Penutup)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 137


Closing Entries adalah jurnal yang dibuat pada akhir
periode akuntansi dengan meng-nolkan (0) akun fees
earned/revenue, expenses, dan dividens/drawing (akun
nominal/temporary accounts) dengan menggunakan perkiraan
“Income Summary”. Perbedaan closing entries antara warren
dan kieso hanyalah terletak pada akun modal; jika warren
langsung ditulis pada akun capital tapi kieso membuat akun baru
yaitu retained earning Fungsi jurnal penutup adalah sbb:
• Untuk mengubah saldo akun owner’s capital akibat
adanya pendapatan dan beban di periode yang
bersangkutan
• Menghitung modal akhir periode

Berikut langkah-langkah dalam membuat closing entries:


1) Menutup perkiraan revenue, Tulislah terlebih dahulu
akun revenue pada kolom debit dan tulis akun income
statement pada akun kredit.
2) Menutup perkiraan expenses, Jumlahkan terlebih dahulu
semua akun expenses lalu tulis akun income summary
dikolom debit dengan total nilai expenses kemudian tulis
semua biaya satu-persatu didalam kolom kredit.
3) Menutup perkiraan income summary, Kurangkan nilai
income summary yang ada dibagian revenue dengan
income summary pada bagian expenses. Jika hasilnya
positif maka tulis akun income summary pada bagian
debit lalu kemudian tulis akun capital di kolom kredit
dengan nilai yang sama dengan income summary. Namun
jika hasilnya negatif tulis akun income summary pada
kolom kredit lalu kemudian tulis akun capital di kolom
debit dengan nilai yang sama dengan income summary
4) Menutup perkiraan drawing/withdrawal (dividen),
Tulislah akun capital dikolom debit dan akun drawing
dikolom kredit dengan nilai yang sama dengan nilai

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 138


drawing. Kemudian jumlahkan kolom debit dan kredit,
nilai debit dan kredit harus sama.
5) Posting ke general ledger, Setelah selesai posting semua
akun di jurnal penutup ke general ledger (buku besar),
semua akun yang ditutup akan menjadi nol
Jurnal Penutup
Date Account Titles Debet Credit
Oct.31 Fees Earned 16.840
Rent Revenue 120
Income Summary 16.960
31 Income Summary 9.755
Wages Expense 4.525
Rent Expense 1.600
Depreciation Expense 50
Utilities Expense 985
Supplies Expense 2.040
Insurance Expense 100
Miscellaneous Expense 455
31 Income Summary 7.205
Chris Carlk (owner) Capital 7.205
31 Chris Carlk (owner) Capital 4.000
Chris Carlk (owner) Drawing 4.000
Total 37920 37920

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 139


Ledger
Fees Earnead Rent Revenue
16840 16840 120 120

0 0

Wages Rent Depreciatio Utilities


Expense Expenses n Expense Expense
452 452 160 160 98
5 5 0 0 50 50 985 5
0 0 0 0
Supplies Insurance Miscellaneous
Expense Expense Expense

2040 2040 100 100 455 455


0 0 0

Income Chris Clark Chris Clark


Summary Capital Drawing
9775 16960 4000 25000 4000 4000
7205 7205
0 28205 0
Catatan: jika menggunakan kieso akun
Capital diganti dengan akun retained earning dan akun
drawing diganti dengan dividens, retained tidak disatukan dengan
share capital-ordinary dibuku besar (general ledger) tapi dibuat
akun sendiri.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 140


Post-closing Trial Balance
(Neraca Saldo Setelah Penutupan)

Setelah di posting ke ledger langkah selanjutnya kita


membuat Post-Closing Trial Balance yaitu neraca saldo setelah
penutupan pada akhir periode. Setelah kita membuat jurnal
penutup maka semua temporary account (revenue, expense, dan
dividend) akan menjadi nol (zero) dan hanya tersisa permanent
account (assets, liability, equity) yang akan di posting di post-
closing trial. Fungsi dari post-closing trial balance adalah

Tujuannya adalah untuk membuktikan kesetaraan saldo akun


permanen yang dibawa ke periode akuntansi berikutnya. Cara
posting post-closing trial balance sama seperti menyusun trial
balance secara umum .
Catatan : jika menggunakan kieso maka akan ada akun
retained earning yang tertera didalam post-closing trial
balance

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 141


JURNAL PEMBALIK

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal


penyesuaian yang menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik
akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik
adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi
berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan perkiraan riil baru.
Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk
membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah
disusun pada periode sebelumnya. Penyusunan jurnal pembalik
dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita
boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak
membuat jurnal pembalik.

Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik


Tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal
pembalik adalah apabila suatu akun jurnal penyesuaian
memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca
saldo. Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan
jurnal pembalik antara lain.
a. Beban yang masih harus dibayar.
b. Beban yang dibayar di muka (jika tercatat sebagai beban).
c. Pendapatan yang masih akan diterima.
d. Pendapatan yang diterima di muka (jika tercatat sebagai
pendapatan).
e. Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban).

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 142


Contoh Transaksi Jurnal Pembalik
Beban Dibayar di Muka
Beban telah dibayar terlebih dahulu atau dicatat sebagai beban.
Jadi dibuatkan jurnal pembalik agar menjadi sewa dibayar di
muka atau menjadi harta. Misalnya, pada 1 Desember 2017
dibayarkan uang sewa untuk 1 tahun
sebesar Rp2.400.000, dicatat pada jurnalnya adalah sebagai
berikut.

Beban sewa Rp2.400.000


Kas Rp2.400.000

Pada 31 Desember 2017 dibuat ayat jurnal penyesuaian yaitu


sebagai berikut :

Sewa dibayar di muka Rp2.200.000


Beban sewa Rp2.200.000

Jurnal pembalik dari transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Beban sewa Rp2.200.000


Sewa dibayar di muka Rp2.200.000

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 143


Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan sewa yang belum direalisasikan akan dicatat sebagai
pendapatan. Di sini Jurnal pembalik dibuat untuk menjadikan
pendapatan sebagai sewa di terima dimuka. Misalnya, pada 1
September 2017 perusahaan telah menerima pendapatan sewa
sebesar Rp2.400.000 untuk 6 bulan.
Jurnal yang dibuat saat transaksi adalah sebagai berikut.

Kas Rp2.400.000
Pendapatan sewa Rp2.400.000

Pada 31 Desember 2017 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai


berikut :

Pendapatan sewa Rp800.000


Sewa diterima di muka Rp800.000

Jurnal pembalik atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Sewa diterima di muka Rp800.000


Pendapatan sewa Rp800.000

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 144


Beban yang Belum Dibayar
Misalnya, pada 31 Desember 2017 terdapat gaji untuk bulan
Desember yang belum dibayar perusahaan dengan rincian dana
sebagai berikut.
– untuk karyawan bagian penjualan sebesar Rp1.750.000, dan
– untuk karyawan bagian kantor sebesar Rp1.500.000.
Gaji tersebut dibayarkan setiap tanggal 4 Januari 2018. Ayat
jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2017, yaitu
sebagai berikut :
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000
Utang gaji Rp3.250.000

Pada awal periode, 1 Januari 2018 dibuat ayat jurnal pembalik


sebagai berikut.

Utang gaji Rp3.250.000


Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran gaji, yaitu
sebagai berikut.

Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000


Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000
Kas Rp3.250.000

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 145


Pendapatan yang Belum Diterima
Misalnya, setiap tanggal 1 Mei dan 1 November perusahaan
menerima bunga sebesar Rp600.000. Ayat jurnal penyesuaian
yang dibuat pada 31 Desember 2017, yaitu sebagai berikut :

Piutang bunga Rp600.000


Pendapatan bunga Rp600.000

Jurnal pembalik yang dibuat pada 1 Januari 2018, yaitu sebagai


berikut.

Pendapatan bunga Rp200.000


Piutang bunga Rp200.000

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran 1 Mei


2018, yaitu sebagai berikut :

Kas Rp600.000
Piutang bunga Rp600.000

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 146


JURNAL KOREKSI

Jurnal Koreksi dibuat apabila terdapat kekeliruan dalam


pencatatan yang dilakukan

Ilustrasi

PT. Seri Akuntansi dan Seri Pajak pada tanggal 1 Januari 2019
membeli peralatan kantor sebesar Rp 7,500,000 secara
kredit. Ayat jurnal transaksi yang seharusnya
dibuat adalah mendebit akun peralatan dan mengkredit akun
utang senilai Rp 7,500,000. Namun, dalam kasus ini, terdapat
beberapa kemungkinan transaksi tersebut salah dicatat seperti
berikut:

1. Pembelian peralatan dicatat sebagai perlengkapan

Pada kasus ini, akuntan mencatat pembelian sebagai


perlengkapan (seharusnya perlengkapan) sebesar Rp
7,500,000. Atas kesalahan tersebut, perlu dibuat jurnal koreksi.

2. Pembelian secara kredit dicatat sebagai pembelian tunai

Pada kasus ini, akuntan salah mencatat pembelian secara


kredit sebagai pembelian secara tunai.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 147


3. Pembelian peralatan secara kredit dicatat sebagai
pembelian perlengkapan secara tunai

Pada kasus ini, akuntan seharusnya mencatat sebagai pembelian


peralatan secara kredit namun dicatat sebagai pembelian
perlengkapan secara tunai.

4. Salah Catat nilai pembelian (nilai yang dicatat terlalu kecil)

Pada kasus ini, pembelian peralatan kantor sebesar Rp 7,500,000


dicatat oleh akuntan sebesar Rp 5,500,000. Jurnal koreksi perlu
dibuat dengan cara mendebet kekurangan saldo untuk akun
peralatan kantor dan menkredit akun utang.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 148


5. Salah Catat nilai pembelian (nilai yang dicatat terlalu
besar)

Pada kasus ini, pembelian peralatan kantor sebesar Rp 7,500,000


dicatat oleh akuntan sebesar Rp 17,500,000. Jurnal koreksi perlu
dibuat dengan cara mendebet kelebihan saldo untuk akun
peralatan kantor dan menkredit akun utang.

“Barangsiapa yang tidak belajar di waktu mudanya,


bertakbirlah 4x atas kematiannya.”
- Imam Syafi’i

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 149


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PENGANTAR ILMU
EKONOMI

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 150


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PERTEMUAN I
PENGANTAR

#1. PEOPLE FACE TRADEOFF


“Ekonomi selalu menimbulkan pertentangan dalam perencanaan
kebijakan”
CONTOH : Eficiency X Equity
#2. OPPORTUNITY COST
Making decisions requires comparing the costs and benefits of
alternative choices. The opportunity cost of any item is whatever
must be given up to obtain it.
#3. RATIONAL PEOPLE THINK AT MARGIN
Marginal changes : Penyesuaian2 bertahap pd suatu rencana.
Keputusan Rasional: keuntungan marjinal > biaya marjinal.
#4. People Respond to Incentives Incentives
Berpikir rasional dg mempertimbangkan manfaat ( benefits ) & biaya
( costs ), perilaku berubah jika manfaat & biaya berubah.
#5. Trade Can Make Everyone Better Off
Countries also benefit from trade & specialization: a. Get a better
price abroad for goods they produce b. Buy other goods more cheaply
from abroad than could be produced at home

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 151


#6. Market Are Usually a Good Way to Organize Eco Activity
A market economy allocates resources through the decentralized
decisions of many households and firms as they interact in markets.
Invisible Hand (price system) that has a power to manage market
#7. Governments Can Sometimes Improve Market Outcomes
Pemerintah bertindak mengoreksi kegagalan pasar dengan
kebijakan-kebijakan fiskal & moneter
#8. A country’s standard of living depends on its ability to produce
goods & services
The most important determinant of living standards: productivity,
the amount of goods and services produced per unit of labor
#9. Prices rise when the government prints too much money
In the long run, inflation is almost always caused by excessive growth
in the quantity of money, which causes the value of money to fall
#10. Society faces a short-run tradeoff between inflation and
unemploymen.
Selalu terjadi tradeoff, sebab jika ingin mengatasi inflasi maka uang
beredar harus dipersedikit sehingga berdampak pada kegiatan
perekonomian yang mengakibatkan pengangguran bertambah

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 152


PERTEMUAN II
TINJAUAN TENTANG EKONOMI PASAR

Pasar (market) adalah tempat terjadinya penawaran dan permintaan


Pembeli yang menentukan permintaan sebuah, Penjual menentukan
penawaran. Jenis-jenis pasar:
a. Pasar kompetitif sempurna, terdapat banyak penjual dan
pembeli, barang yang dijual sama, tidak ada pihak yang bisa
memengaruhi harga. Contoh, pasar beras.
b. Pasar monopoli, hanya terdapat satu penjual yang juga
menentukan harga pasar. Contoh, PLN.
c. Pasar oligopoli, terdapat sedikit penjual yang tidak selalu
berkompetisi agresif dalam pasar. Contoh, pada pasar perusahaan
penerbangan.
d. Pasar kompetitif monopolistik, terdapat beberapa penjual yang
menawarkan barang sedikit berbeda dan bebas menentukan
harga. Contoh, majalah.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 153


PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA KESEIMBANGAN
PASAR

a. Permintaan, Jumlah permintaan (quantity demanded), jumlah


barang yang ingin dan mampu dibeli oleh pembeli. Hukum

Gambar 2. 1 Kurva Permintaan


permintaan (law of demand), berbunyi “jumlah permintaan akan
menurun ketika harga barang itu naik. Sebaliknya, jika harga turun
maka permintaan akan naik”.Kurva permintaan (demand curve)
adalah garis menurun yang terbentuk dari hubungan harga dengan
jumlah permintaan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 154


Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh faktor :
❖ Pendapatan ❖ Selera
❖ Harga barang ❖ Jumlah pembeli
❖ Ekspektasi
b. Penawaran, Jumlah penawaran (quantity supplied), yaitu
banyaknya barang/jasa yang dijual oleh penjual. Hukum
penawaran (law of demand), berbunyi “kenaikan penawaran
berbanding lurus dengan kenaikan harga, dan juga sebaliknya”.

Gambar 2. 2 Kurva Penawaran


Kurva penawaran (supplied curve) adalah grafik hubungan antara
harga barang dengan jumlah penawaran berupa garis ke atas.
Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh faktor :
❖ Harga input/bahan baku ❖ Perkiraan
❖ Teknologi ❖ Jumlah penjual

c. Harga keseimbangan pasar (equilibrium price) yaitu harga pada


saat jumlah penawaran dan permintaan dalam keadaan seimbang.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 155


Titik keseimbangan (equilibrium), situasi ketika harga telah
mencapai tingkat saat jumlah permintaan dan penawaran sama.
Jumlah penawaran dan permintaan pada harga keseimbangan
disebut jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
Berlaku : “Pada harga keseimbangan, jumlah barang yang ingin
dan mampu dibeli pembeli nilainya sama dengan jumlah yang ingin
dan benar-benar dijual.”

Grafik 2. 3 Kurva Keseimbangan

Surplus terjadi ketika jumlah penawaran melebihi jumlah


permintaan. Defisit (shortage) terjadi ketika jumlah permintaan
melebihi jumlah penawaran.
Hukum penawaran dan permintaan (law of supply and demand),
berbunyi “harga barang apapun akan menyesuaikan diri agar
jumlah penawaran dan permintaan mencapai keseimbangan.”

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 156


PERTEMUAN III
ELASTISITAS
Elastisitas -> mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga.

Faktor Elastisitas tinggi


1. Ketika ada barang subtitusi
2. Apakah barang pokok atau barang mewah. Barang mewah
bersifat elsatis
3. Barang yang spesifik akan banyak pilihan dan
bersifat elastis.
4. Pilihan banyak elastisitas tinggi. Dan sebaliknya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 157


Inelastis Sempurna , tidak sensitive terhadap harga
Inelastis, sensitive terhadap harga rendah
Elastis , sensitivitas terhadap harga tinggi
Elastis sempurna , sensitivitas harga extrem

• Pendapatan Total -> Jumlah total yang dibayarkan untuk


sebuah barang, harga barang dikalikan jumlah yang
terjual.
• Elastisitas pendapatan dari permintaan -> mengukur
berapa banyak jumlah permintaan berubah terhadap
perubahan pendapatan konsumen.
• Elastisitas harga penawaran -> mengukur berapa
banyak perubahan jumlah penawaran akibat dari
perubahan harga.
• Alat analisis penawaran dan permintaan dapat diterapkan
dalam berbagai bentuk pasar seperti pasar beras, pasar
minyak, dan pasar obat terlarang.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 158


PERTEMUAN IV
KONSUMEN, PRODUSEN, DAN EFISIENSI PASAR
1. Surplus Konsumen, kerelaan pembeli untuk membayar
dikurangi jumlah yang sebenarnya dibeli oleh pembeli. Kerelaan
untuk membayar (willingness to pay) adalah jumlah maksimum
yang akan dibayar pembeli untuk sebuah barang.
Kurva Surplus Konsumen

Grafik 4. 1 Kurva Surplus Konsumen

• Daerah AEC merupakan surplus konsumen


• Terjadi ketika harga yang harus dibayarkan, lebih rendah dari
harga optimal.
2. Surplus Produsen, jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk
sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 159


Biaya (cost) adalah nilai berapapun yang harus dikeluarkan
penjual untuk menghasilkan sebuah barang.
Kurva Surplus Produsen

Grafik 4. 2 Kurva Surplus Produsen

• Daerah BEC merupakan surplus produsen


• Terjadi ketika keuntungan produsen apabila harga di
pasar lebih tinggi daripada harga kesediaan.
3. Efisiensi Pasar, sikap masyarakat untuk memperoleh manfaat
maksimal dari sumber daya mereka yang terbatas. Pasar tidak
efisien ketika kegagalan pasar terjadi yang disebabkan kekuatan
pasar atau eksternalitas.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 160


DEADWEIGHT LOSS OF TAXATION
Penurunan surplus total sebagai akibat dari pajak yang merusak
pasar. Ketika pajak dikenakan, harga yang dibayar pembeli
meningkat, harga yang diterima penjual menurun berakibat penjual
dan pembeli membagi beban pajak secara bersama-sama.

Grafik 4. 3 Kurva Deadweght Loss of Taxation


Pb = harga yang dibayar pembeli.
Pm = Harga pasar tanpa pajak
Ps = Harga yang diterima penjual
Qe = Jumlah barang tanpa pajak

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 161


Qt = pengurangan jumlah barang karena pajak
Permintaan berkurang karena pembeli harus membayar harga yang
lebih tinggi karena pajak.

Faktor Penentu Kerugian Beban Baku (deadweight loss of taxation)


adalah elastisitas harga penawaran dan permintaan. Semakin besar
elastisitas penawaran dan permintaan semakin besar pula kerugian
beban baku perpajakan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 162


PERTEMUAN V
TEORI PRODUKSI

• Biaya Eksplisit -> biaya bahan yang memerlukan uang


dari perusahaan
• Biaya Implisit -> biaya bahan yang tidak memerlukan
pengeluaran uang perusahaan.

• Keuntungan Ekonomis -> Pendapatan Total dikurangi


Biaya Total (termasuk biaya implisit dan eksplisit).
• Keuntungan Akuntansi -> Pendapatan Total dikurangi
Biaya Eksplisit Total

• Fungsi Produksi -> hubungan antara jumlah input yang


digunakan untuk membuat satu barang dan jumlah output
barang tersebut.
• Produk Marginal -> Kenaikan dalam output produksi
yang muncul dari unit tambahan input.

• Biaya Tetap -> Biaya yang tidak berubah berapapun


jumlah barang yang diproduksi.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 163


• Biaya Variabel -> Biaya yang berubah jika terjadi
perubahan jumlah produksi.

1. Biaya marginal meningkat


seiring dengan jumlah
produksi.
2. Kurva ATC berbentuk U
3. Kurva MC memotong
kurva ATC pada titik
minimum ATC.
Total Rata-Rata Jangka Pendek dan Panjang.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 164


* Skala Ekonomis -> ATC jangka panjang menurun dengan
meningkatnya jumlah output.
* Skala Disekonomis -> ATC jangka panjang meningkat dengan
meningkatnya jumlah output.
* Skala Hasil Tetap -> ATC jangka panjang tetap meskipun jumlah
output berubah.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 165


PERTEMUAN VI
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar dengan banyak pembeli dan penjual menawarkan satu jenis
produk yang sama. Syaratnya:
a. Ada banyak pembeli dan penjual di pasar tersebut.
b. Barang yang ditawarkan oleh banyak penjual sama besarnya.
c. Perusahaan dapat bebas keluar masuk pasar.
1. Pendapatan Perusahaan
P = Price
TR =PxQ
Q = quantity
AR = TR/Q
TR = Total Revenue
MR = ∆TR/∆Q
AR = Average Revenue
MC = ∆TC/∆Q
MR = Marginal Revenue
∆Profit = MR-MC
MC = Marginal Cost

Q TR TC TR-TC MR MC MR-MC
0 $0 $3 -$3
$6 $2 $4
1 6 5 1
6 3 3
2 12 8 4
6 4 2
3 18 12 6
6 5 1
4 24 17 7
6 6 0
5 30 23 7
6 7 -1
6 36 30 6
6 8 -2
7 42 38 4
6 9 -3
8 48 47 1
Tabel 6. 1 Pendapatan Perusahaan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 166


2. Maksimalisasi Keuntungan dan Kurva Penawaran

Grafik 6. 1 Kurva Penawaran Perusahaan


Kesimpulan :
MR = MC => Laba Dimaksimalkan
MR>MC => Peningkatan Q
MR<MC => Penurunan Q
3. Keputusan Jangka Pendek Perusahaan untuk Tutup
Tutup Sementara jika VC = Variable Cost
- TR < VC AVC = Average Variable Cost
- TR/Q < VC/Q
- P < AVC

4. Keputusan Jangka Panjang Perusahaan untuk Masuk atau


Keluar Pasar
Keluar jika : Masuk jika :
- TR < VC - P > ATC
- TR/Q < TC/Q ATC = Average Total Cost
- P < ATC

PASAR MONOPOLI

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 167


Pasar dengan perusahaan yang menjadi penjual tunggal suatu barang
tanpa adanya substitusi barang mirip. Berikut jenis pasar monopoli :
1. Monopoli Sumber Daya, ada satu penjual yang menguasai
sumber daya dan menjualnya dengan harga tinggi
2. Monopoli oleh Pemerintah, pemerintah memberikan hak
eksklusif untuk menjual barang/jasa kepada
seorang/perusahaan
3. Monopoli alamiah, ketika sebuah perusahaan dapat memasok
barang/jasa untuk seluruh pasar dengan biaya rendah
daripada dua atau lebih perusahaan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 168


a. Maksimalisasi Keuntungan
Q P TR=PxQ AR=TR/Q MR=∆TR/∆Q
0 $11 $0 -
$10
1 10 10 $0
8
2 9 18 9
6
3 8 24 8
4
4 7 28 7
2
5 6 30 6
0
6 5 30 5
-2
7 4 28 4
-4
8 3 24 3

Tabel 6. 2 Pendapatan Pelaku Monopoli

Grafik 6. 2 Kurva Permintaan & Pendapatan Pelaku Monopoli

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 169


Kesimpulan : Jumlah keluaran (produk) yang memaksimalkan
keuntungan bagi pelaku monopoli ditentukan oleh titik
perpotongan kurva pendapatan marginal dengan kurva biaya
marginal.
b. Keuntungan Monopoli
Laba = TR-TC
Laba = (TR/Q – TC/Q) x Q
Laba = (P – ATC) x Q
c. Kebijakan Publik Terhadap Monopoli
- Berupaya menjadikan industri monopoli lebih kompetitif
- Meregulasi perilaku perusahaan monopoli
- Mengubah sebagian perusahaan swasta menjadi perusahaan
publik
d. Diskriminasi Harga
Merupakan praktik bisnis yang menjual barang yang sama dengan
harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda pula.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 170


PERTEMUAN VII
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR OLIGOPOLI

• Kompetisi Monopolistik -> struktur pasar dimana


banyak perusahaan menjual produk yang serupa, tetapi
tidak sama.
• Oligopoli -> Struktur pasar dimana hanya ada beberapa
penjual menawarkan produk yang serupa.

Perusahaan Oligopoli ingin bertindak seperti perusaan


monopoli tetapi kepentingan pribadi membawanya kepada
kompetisi, seperti :

• Kolusi -> Kesepakatan diatara perusahaan-perusahaan


dalam sebuah pasar tentang jumlah yang akan
diproduksi/harga yang ditentukan.
• Kartel -> Sekelompok perusahaan yang bertindak secara
serempak.
• Permainan Oligopoli -> Keuntungan yang akan
diperoleh bergantung pada keputusan produksinya
maupun anggota oligopli yang lain.
• Permainan Perlombaan Senjata -> Keselamatan dan
kekuasaan masing-masing negara bergantung pada

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 171


keputusan yang diambil suatu negara untuk memiliki
snejata maupun keputusan yang diambil.
• Permainan Periklanan -> Keuntungan yang diperoleh
bergantung pada keputusannya untuk memasang iklan.
• Permainan Sumber Daya Milik Bersama -> Keuntungan
bergantung pada jumlah sumur yang dibornya.
• Penggabungan Produk -> dapat meningkatkan
keuntungan dengan memasang harga gabungan lebih
dekat pada keseluruhan ‘Willingness to Pay’.
• Undang-Undang Antitrust -> untuk mencegah
perusahaan oligopoli terlibat dalam perilaku mengurangi
kompetisi.

KOMPETISI MONOPOLISTIK

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 172


Pelaku persaingan monopolistik memaksimalkan keuntungan dengan
melakukan produksi dengan jumlah saat ‘pendapatan marjinal =
biaya marjinal’.

Pada keseimbangan jangka


panjang, ‘harga=ATC dan
perusahaan memperoleh
keuntungan = 0 .

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 173


PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK VS SEMPURNA
PPS -> Berproduksi skala efisien dengan biaya minim.
PPM -> Berproduksi kurang dari skala efisien.
• PPS -> P = MC
PPM -> P > MC

“Memperbaiki manusia itu butuh proses, tidak bisa


langsung dihabisi, jika tugas kenabian hanya untuk
menghabisi keburukan, tentu bermitra dengan
izrail lebih efektif daripada bermitra dengan jibril”
- Gus Baha

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 174


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PENGANTAR ILMU
Sesuai Ganjil RPS PIH 2019

HUKUM

TIM PUSTAKA DANANJAYA 2019 PKNSTAN


PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 175
PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

Pertemuan 1 :

A. Definisi nilai-nilai dasar kemanusiaan (Norma)


Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan,
kaidah atau norma, baik yang berupa suatu keharusan, anjuran
atau larangan.

Kaedah atau norma yang ada di masyarakat ini merupakan


perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tersebut

B. Kebiasaan kebiasaan yang berlaku di masyarakat


Nilai berperan sebagai standar yang mengarahkan tingkah
laku. Nilai membimbing individu untuk memasuki suatu situasi
dan bagaimana individu bertingkah laku dalam situasi
tersebut. Lalu dari tingkah laku yang ada dalam masyarakat
berubah menjadi kebiasaan-kebiasaan. Lalu dari kebiasaan-
kebiasaan itu, terbentuklah adat dan hukum adat.

C. Norma tertulis dan Norma tidak tertulis


Merupakan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat
baik tertulis maupun tidak tertulis yang disertai sanksi bila

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 176


dilanggar. Contoh norma tidak tertulis adalah kaidah sosial.
Lalu contoh norma tertulis adalah hukum.

D. Tujuan mengikuti norma masyarakat


Norma, etika, dan moral sangat penting untuk diterapkan dan
dilaksanakan dalam kehidupan ber masyarakat. Norma sangat
diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar
anggota masyarakat.

Norma norma yang berlaku dalam masyarakat


a) Norma agama, adalah norma yang berdasarkan
ajaran agama dan asalnya dari Tuhan Yang Maha Esa.
b) Norma kebiasaan, adalah norma yang merujuk pada
perbuatan yang dilakukan secara berulang.
c) Norma Kesusilaan, adalah norma yang berasal dari
hati agar dapat membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk
d) Norma hukum merupakan norma yang merujuk pada
seperangkat aturan berupa perintah dan larangan
yang dibuat secara resmi oleh lembaga formal
e) Norma kesopanan adalah norma yang merujuk pada
tingkah laku yang dianggap wajar oleh pemerintah

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 176


BONUS!!! :

A. Pengertian nilai menurut para ahli :


➢ Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak
atas dasar pilihannya (Gordon Allport, 1964)
➢ Nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia
dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan
alternatif (Kuperman, 1983)
➢ Nilai merupakan sesuatu yang diinginkan sehingga melahirkan
tindakan pada diri seseorang (Mulyana, 2004).
B. Macam-macam nilai :
Menurut Dr. Notonegoro, nilai itu ada 3 macam, yaitu :
➢ Nilai Material (sesuatu yang berguna untuk fisik manusia)
➢ Nilai Vital (sesuatu yang berguna untuk aktivitas manusia)
➢ Nilai Rohani (sesuatu yang berguna untuk batin manusia)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 177


Pertemuan 2

A. Pengertian Pengantar Ilmu Hukum


PIH dalam arti sempit adalah General Theory of Law, dan
dalam arti luas berarti arti luas mempelajari dasar-dasar
hukum di dalam mempelajari hukum ke arah yang sebenarnya.

B. Peran dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum


➢ Memberikan introduksi segala masalah yang berhubungan
dengan hukum.
➢ Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan,inti, maksud
dan tujuan dari bagian-bagian penting hukum.
➢ Merupakan dasar dalam rangka studi hukum.
➢ Pengantar Ilmu Hukum juga dinamakan Basis Leervak atau
mata kuliah dasar dari pelajaran hukum.

C. Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Hukum


➢ Hukum sebagai obyek ilmu hukum
➢ Ilmu hukum sebagai norma hukum
➢ Ilmu hukum sebagai ilmu pengetahuan
➢ Ilmu hukum sebagai ilmu kenyataan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 178


D. Persamaan dan Perbedaan antara PIH dan PHI
• Merupakan dasar untuk mempelajari
Per-
ilmu hukum secara luas.
samaan
• Objek studi PIH dan PHI adalah hukum.
PIH • PIH mempelajari hukum pada
umumnya /universal, tidak dibatasi
waktu dan tempat tertentu.
• Objek Hukum pada umumnya yang
tidak terbatas pada hukum positif
negara tertentu.
• Fungsinya Mendasari dan
menumbuhkan motivasi bagi setiap
Per- orang yang akan mempelajari
bedaan hukum
PHI • PHI dibatasi waktu dan tempat yaitu
hukum positif Indonesia, hukum
yang sedang berlaku Indonesia
• Objek nya Hukum positif Indonesia
(ius constitutum)
• Fungsinya Mengantarkan setiap
orang yang akan mempelajari
hukum positif Indonesia

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 179


E. Hakikat Pengantar Ilmu Hukum
➢ PIH Merupakan pengetahuan dasar/pengantar bagi setiap
orang yang akan mempelajari hukum yang sangat luas ruang
lingkupnya.
➢ PIH memberikan gambaran-gambaran dan dasar yang jelas
mengenai sendi-sendi utama hukum.
➢ PIH merupakan mata pelajaran dasar untuk setiap orang yang
ingin mempelajari hukum.

F. Hubungan Antara PIH dan PHI


PIH mendukung atau menunjang setiap orang yang akan
mempelajari Hukum Positif Indonesia, karena PIH merupakan
dasar dari PHI. Sebaliknya PHI merupakan contoh kongkrit apa
yang dibahas di dalam PIH.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 180


Pertemuan 3

A. Pengertian Hukum
Hukum paling sedikit dirumuskan dalam empat kalimat,
yaitu: recht is bevel (hukum adalah perintah), recht is
verlof (hukum adalah izin), recht is belofte (hukum adalah
janji), dan recht is dispositie (hukum itu disediakan).

B. Defisinis Hukum dari Pakar Hukum


• Prof. Van Khan : Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup
yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan umat
manusia
• Dr. E Utrech : Hukum adalah himpunan petunjuk hidup tata
tertib masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan
• Suardi Tasrif S.H : Hukum adalah keseluruhan peraturan
hidup yang bersifat memaksa yang dibuat oleh yang
berwenang, berisikan perintah/ larangan/ ijin berbuat serta
dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan
bermasyarakat.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 181


C. Pengertian Hukum Dari Segi Etimologi
• Menurut soeroso, secara etimologis, arti hukum dapat dilihat
dari empat kata yaitu, Hukum, Rech, Ius, dan Lex.
• Hukum berasal dari bahasa arab yang artinya dapat melakukan
paksaan
• Rech berasal dari bahasa latin yang artinya bimbingan atau
tuntutan
• Ius berasal dari bahasa latin yang artinya mengatur atau
memerintah
• Lex berasal dari bahasa latin yang artinya mengumpulkan
orang-orang untuk diperintah

D. Makhluk Sosial
Aristoteles, mengakatakan bahwa manusia adalah zoon
politicon yaitu bahwa manusia sebagai makhluk sosial selalu
hidup berkelompok dan bermasyarakat.

E. Masyarakat Hukum
Masyarakat hukum adalah sekelompok orang yang hidup
dalam suatu wilayah tertentu dimana di dalam kelompok
masyarakat tersebut berlaku serangkaian peraturan yang
menjaga tingkah laku mereka dalam pergaulan hidup.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 182


F. Macam-macam Masyarakat Hukum
a) Menurut pembentukannya masyarakat dibagi menjadi 3:
• Masyarakat teratur (contoh:perkumpulan olahraga)
• Masyarakat teratur yang tidak sengaja terbentuk (penonton
sepakbola)
• Masyarakat tidak teratur (orang berlalu-lalang dijalan)

b) Menurut dasar hubungan, masyarakat dibagi jadi 2:


• Gemeinscaft (masyarakat paguyuban), menimbulkan ikatan
batin contoh:rumah tangga
• Gellescaft (masyarakat patembayan), ada tujuan material
(firma hukum,dll)

c) Berdasarkan Kebudayaan
• Masyarakat primitif dan masyarakat modern.
• Masyarakat territorial, yang anggota-anggotanya bertempat
tinggal dalam satu daerah.
• Masyarakat genealogis, yang anggota-anggotanya mempunyai
pertalian darah (seketurunan).
• Masyarakat territorial-genealogis, yang anggota-anggotanya
bertempat tinggal dalam satu daerah dan mereka adalah
seketurunan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 183


G. Budaya Hukum
➢ Cara berfikir masih terbatas
Budaya ➢ Masih tataran lingkungan sendiri
parocial ➢ Tradisi hukumnya sendiri(leluhur)
➢ Sangat tergantung pada pimpinan
➢ Kesadaran hukum dari penguasa yang
lebih tinggi
Budaya
➢ Masukan dari masyarakat masih kecil,
subjek
bahkan tidak ada sama sekali
➢ Ada kesadaran namun bersikap pasif
➢ Cara berfikir yang berbeda-beda
➢ Merasa memiliki kedudukan,hak,dan
Budaya
kewajiban yang sama
partisipant
➢ Memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang lebih luas

BONUS!!!

H. Tujuan Hukum
• Subekti : Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang dalam
pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan
pada rakyatnya

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 184


• Van Apoldoorn : Hukum bertujuan untuk pengaturan
kehidupan masyarakat secara adil dan damai dengan
mengadakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Teori etis : hukum semata mata untuk mencari keadilan
• Jeremy Bethan (teori utilitas) : tujuan hukum adalah untuk
mencari kebahagiaan dan kesejahteraan

I. Unsur Hukum dan Tujuan Hukum


Menurut Mr. I Kisch hukum itu ada 3 unsur, unsur penguasa,
unsur kewajiban, dan unsur kelakuan.
Hukum berfungsi sebagai alat pengatur tata tertib hubungan
masyarakat dan untuk mewujudkan keadilan sosial.

J. Kaitan budaya, makhluk sosial, hukum dan


masyarakat
Tiap manusia mempunyai budaya dan kepentingan yang
berbeda-beda. Namun di dalam masyarakat manusia
mengadakan hubungan satu sama lain untuk memperoleh
keperluan hidupnya. Oleh karena itu, hukum dibuat untuk
mengatur hidup dalam bermasyarakat guna menjamin
kesejahteraan masyarakat.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 185


Pertemuan 4

A. Pengertian asas hukum :


➢ Menurut Bellefroid, asas hukum merupakan norma dasar yang
dijabarkan dari hukum positif yang oleh ilmu hukum tidak
dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum.
➢ Asas hukum merupakan dasar dasar umum yang terkandung
dalam peraturan hukum. Dasar dasar hukum ini mengandung
nilai-nilai etis yang diakui oleh masyarakat.

B. Macam Macam Asas Hukum :

➢ Equality Before The Law : Kesederajatan di Depan Hukum


➢ Lex Specialis Derogat Legi Generali : Berrsifat khusus
mengenyampingkan ketentuan yang bersifat umum
➢ Lex Superiori Derogat Legi Inferiori : yang mempunyai
derajat lebih tinggi didahulukan pemanfaatannya yang lebih
rendah)
➢ Lex Post Teriori Derogat Legi Priori : UU yang baru
mengenyampingkan yang lama
➢ Res Judicata Veritate Pro Habetur : Keputusan hakim waib
dianggap benar kecuali dibuktikan sebaliknya

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 186


➢ Strafrecht Heeftgeen Terugwerkende Kracht : Asas tidak
berlaku surut
➢ Presumtion Of Innocence : praduga tak bersalah
➢ Lex Niminem Codig Ad Imposibilia : ketentuan UU tidak
memaksa seseorang untuk mentaatinya, apabila orang
tersebut benar-benar tidak mampu melakukannya
➢ Nullum Delictum Noela Poena Sine Praevia Legi Poenale:
Asas yang menentukan tidak ada suatu perbuatan dapat
dihukum tanpa ada peraturan yang mengatur perbuatan
tersebut sebelumnya.
➢ Die Normatieven Kraft Des Faktischen : perbuatan yang
dilakukan berulang kali memiliki kekuatan normative
➢ Geenstraf Zonder Shculd : tidak dipidana jika tidak ada
kesalahan
➢ Unus Testis Nullus Testis : satu orang saksi bukan saksi

C. Grund Norms dari Han Kelsen :


➢ Menurut Hans Kelsen, Grund Norms (norma dasar) merupakan
norma tertinggi yang berlakunya tidak berdasar dan tidak
bersumber pada norma yang lebih tinggi lagi, tetapi berlaku
secara lebih dahulu ditetapkan oleh masyarakat.

➢ Dalam pembentukan hukum yang bersumber dari norma-


norma yang ada pada masyarakat dan tersusun atas hirearki-

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 187


hirearki yang dimana norma atau hukum yang berlaku
mendasar dari norma atau hukum yang tingkatnya lebih tinggi
hingga yang tertinggi yaitu, Grund Norms.

➢ Contoh: Penyusunan perundang-undangan di indonesia yang


tingkat hukum terbawah mendasar dan tidak boleh
bertentangan dengan hukum yang diatasnya hingga pada
akhirnya UUD 1945 dan UUD1945 bersumber dari Pancasila
sebagai Grund Norms

D. Fungsi Asas Hukum :


Fungsi asas hukum adalah menjaga ketaatan asas atau
konsistensi dalam hukum dan juga sebagai rekayasa sosial
dalam sistem hukum dan dalam sistem peradilan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 188


Pertemuan 5 :

A. Penemuan Hukum
Penemuan hukum dibagi menjadi 2 yaitu,

1. Konstruksi : Hakim membentuk hukum yang baru ketika


dihadapkan situasi kekosongan hukum (undang-undangnya
belum ada).
2. Interpretasi : Hakim menafsirkan hukum yang sudah ada pada
undang-undang, hanya saja pengaturannya masih belum jelas.

B. Pengertian Penafsiran Hukum


Penafsiran hukum adalah mencari dan menetapkan
pengertian atas dalil-dalil yang tercantum dalam UU sesuai
dengan yang dimaksud oleh pembuatnya.

C. Macam Macam Penafsiran Hukum


➢ Penafsiran Gramatikal : Menurut tata bahasa dan kata-kata
dalam Undang undang
➢ Penafsiran Historis : Berdasar pada sejarah terbentuknya UU
➢ Penafsiran sistematis : berdasar keseluruhan sistem UU
➢ Penafsiran sosiologis : maksud dan tujuan masyarakat
➢ Penafsiran autentik : penafsiran resmi dari pembentuk UU

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 189


➢ Penafsiran ekstensif : penafsiran dengan memperluas kata
kata dalam UU
➢ Penafsiran restriktif : penafsiran dengan mempersempit kata
kata dlm UU
➢ Penafsiran perbandingan : dengan cara membandingkan UU
lama dengan UU baru

D. Kodifikasi Hukum
Kodifikasi Hukum adalah pembukuan jenis-jenis hukum
tertentu dalam kitab undang-undang secara sistematis dan
lengkap yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah.

Tujuan Kodifikasi adalah untuk :

➢ Memperoleh kepastian hukum


➢ Penyederhanaan hukum
➢ Agar tidak ada kesimpangsiuran hukum lainnya

E. Unifikasi Hukum
Unifikasi hukum adalah suatu langkah penyeragaman hukum
untuk diberllakukan bagi seluruh bangsa di suatu wilayah
negara tertentu sebagai hukum nasional di negara tersebut
Tujuan unifikasi hukum :
➢ Menjamin kepastian hukum

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 190


➢ Memudahkan masyarakat dalam mengetahui dan menaati
hukum
➢ Mencegah kesimpangsiuran hukum

F. Contoh Hukum yang sudah diunifikasi dan


dikodifikasi di Indonesia
1. KUH Perdata
- Buku I Perihal Orang (Van Personen)
- Buku II Perihal Benda (Van Zaken)
- Buku III Perihal Perikatan (VanVerbintennissen)
- Buku IV Perihal Pembuktian dan Kaduluwarsa (Van Bewijs
enVerjaring)

2. KUH Dagang
3. KUH Pidana

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 191


Pertemuan 6 :

A. Pengertian Aliran Hukum


Aliran hukum adalah praktik peradilan yang mempunyai
pengaruh luas bagi pengelolaan hukum dan proses peradilan.

B. Macam-Macam Aliran Hukum


1. Aliran Hukum Alam : Aliran hukum yang menyatakan
bahwa hukum itu semua yang berlaku dimana mana
karena hubungannya dengan dengan kodrat alam.
2. Aliran legisme : bahwa semua hukum terdapat dalam undang-
undang. Jadi diluar UU tidak ada hukum
3. Aliran Utilitarianisme : Bahwa hukum itu harus dibuat
sesuai manfaatnya.
4. Aliran freie rechtslehre/freie rechtsbewegung/ freie
rechtsschule : bahwa di dalam melaksanakan tugasnya,
seorang hakim bebas untuk melakukan sesuatu menurut
undang-undang atau tidak.
5. Aliran rechtsvinding : hakim terikat pada undang-undang,
tetapi tidak seketat sebagaimana pendapat aliran legisme,
sebab hakim juga mempunyai kebebasan untuk melakukan
penemuan hukum.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 192


C. Pengertian Sistem Hukum
Bellefroid menyebut, bahwa sistem hukum sebagai suatu
rangkaian kesatuan peraturan-peraturan hukum yang disusun
secara tertib menurut asas-asasnya.

Subekti menyebut ,bahwa sistem hukum diartikan sebagai


suatu tatanan atau susunan yang teratur,suatu keseluruhan
yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain
tersusun menurut suatu rencana atau pola ,hasil dari suatu
pemikiran,untuk mencapai suatu tujuan.

D. Macam Macam Sistem Hukum Dunia


1. Sistem Hukum Eropa Kontinental
Prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum Eropa
Kontinental itu ialah “hukum memperoleh kekuatan mengikat,
karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang
berbentuk UU dan tersusun secara sistematik di dalam
kodifikasi atau kompilasi tertentu”. Sistem hukum eropa
kontinental menggolongkan dua bidang hukum yaitu :Hukum
publik,Hukum privat

2. Sistem Hukum Anglo Amerika


Pengertian : “hukum privat lebih ditujukan kepada kaidah-
kaidah hukum tentang hak milik (law of property), hukum

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 193


tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (laws of
contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum
(laws of torts) yang tersebar di dalam peraturan-peraturan
tertulis, putusan-putusan hakim dan hukum kebiasaan.

3. Sistem Hukum Adat


Sistem hukum Adat bersumber kepada peraturan-peraturan
hukum tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan
dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya.

4. Sistem Hukum Islam


Sistem hukum Islam bersumber hukum kepada Quran, yaitu
kitab suci kaum muslimin yang diwahyukan oleh Allah kepada
Nabi Rasul Allah Muhammad dengan perantaraan Malaikat
Jibril.

E. Teori Teori Hans Kelsen


Teori Hukum Murni “the pure of law” oleh Hans Kelsen adalah
suatu teori positivistik di bidang hukum dan merupakan kritik
terhadap teori hukum kodrat, teori tradisional di bidang
hukum, sosiologi hukum dan Analytical Jurisprudence.

Teori Hukum Muni memusatkan kajiannya hanya pada hukum


formal berdasarkan keabsahannya, yang membentuk suatu
sistem hierarki norma hukum dengan puncak "Grundnorm".

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 194


Theorie von stufenufbau der rechtsordnung adalah hierarki
norma hukum dan rantai validitas yang membentuk piramida
hukum (stufentheorie) .Susunan norma menurut teori tersebut
adalah

• Norma fundamental Negara


• Aturan dasar negara
• Undang-undang formal
• Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 195


Pertemuan 7 :

A. Pengertian Sumber Hukum


Sumber hukum adalah segala sesuatu yg menimbulkan aturan-
aturan, dan mempunyai kekuatan memaksa, jika dilanggar
akan timbul sanksi yang tegas dan nyata.

B. Macam Macam Sumber Hukum


Sumber hukum historis, sosiologis, filosofis, materiil, dan
formil

C. Sumber Hukum Formil


sumber hukum yang menentukan bentuk dan sebab terjadinya
suatu peraturan (kaidah hukum). Peraturan perundang-
undangan ini memiliki dua fungsi, yakni sebagai legalisasi
(pengesahan), dan legislasi (proses pembaruan)

D. Macam Sumber Hukum Formil


➢ Undang Undang : Peraturan yang dibuat pemerintah yang
berwenang, isinya mengikat secara umum semua penduduk.
➢ Kebiasaan : Perbuatan manusia yang dilakukan berulang-
ulang dalam rangkaian perbuatan yang sama, dalam waktu
lama dan diikuti oleh masyarakat.
➢ Yurisprudensi : Keputusan Hakim yang inkracht yang diikuti
dan dijadikan dasar hukum oleh hakim berikutnya dalam
memutus perkara yang sama
➢ Traktat (treaty) : Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara
atau lebih yang dituangkan dalam wadah tertentu

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 196


➢ Doktrin : Ajaran atau pendapat para ahli hukum terkemuka
yang besar pengaruh nya bagi hakim dalam memutus perkara

E. Sumber Hukum Materiil


sumber hukum yang menentukan isi dari suatu peraturan yang
mengikat setiap orang. Sumber hukum materiil contohnya:

• KUH Pidana, segi materiilnya ialah mengatur tentang pidana


umum, kejahatan, dan pelanggaran
• KUH Perdata, segi materiilnya ialah mengatur tentang
masalah orang sebagai subyek hukum, barang, perjanjian,
pembuktian sebagai subyek hukum

Sumber hukum materiil ini berasal dari masyarakat dan


dipengaruhi beberapa faktor:

• Faktor ideal : Pedoman hidup yg tetap, tentang nilai-nilai etika


dan keadilan, yg harus dipatuhi oleh Pembentuk UU dan
Pelaksana UU
• Faktor sejarah : Terkait berkembang nya suatu bangsa di
masa lalu
• Faktor kemasyarakatan : Hal-hal yg nyata dalam masyarakat
yang tunduk pada aturan aturan tata kehidupan masyarakat
(seperti : kebiasaan, agama, kesadaran hukum).

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 197


“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan
menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk
melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul
dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih
baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.”
- Tan Malaka

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 198


PENGANTAR
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA I

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 199


PANGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

BAB I
Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Negara

A. Dasar Hukum Keuangan Negara:


• UUD 1945 Amandemen IV Pasal 23 s.d 23G
• UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara
• UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
• UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pem. Daerah
• Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah
• Peraturan Pemerintah No 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara.

B. Pengertian Keuangan Negara


• Secara sempit: APBN
• Secara luas: Keuangan Negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 200


segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. (Pasal 1(1) UU
No 17 th 2003)

C. Ruang Lingkup Keuangan Negara:


a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas
layanan umum pemerintahan negara dan membayar
tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan Negara;
d. Pengeluaran Negara;
e. Penerimaan Daerah;
f. Pengeluaran Daerah;
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri
atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/daerah;
h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan
dan/atau kepentingan umum;

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 201


i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.

D. Pengertian Pengelolaan Keuangan Negara:


Seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan obyek mulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.

E. Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara:


Menghasilkan kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum
yang berkaitan dengan kepemilikan dan/atau penguasaan obyek
keuangan negara dalam rangka penyelenggaraan kehidupan
bernegara.

F. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Negara:


1. Asas Tahunan
Memberikan persyaratan bahwa anggaran negara
dibuat secara tahunan yang harus mendapat persetujuan
dari badan legislatif (DPR);
2. Asas Universalitas (kelengkapan)
Memberikan batasan bahwa tidak diperkenankan
terjadinya percampuran antara penerimaan negara
dengan pengeluaran negara;
3. Asas Kesatuan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 202


Mempertahankan hak budget dari dewan secara
lengkap, berarti semua pengeluaran harus tercantum
dalam anggaran. Anggaran merupakan anggaran bruto,
dimana yang dibukukan dalam anggaran adalah jumlah
brutonya;
4. Asas Spesialitas
Mensyaratkan bahwa jenis pengeluaran
diselenggarakan secara konsisten;
5. Asas Akuntabilitas
Setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan PKN
harus dapat dipertanggungjawabkan;
6. Asas Profesionalitas
Mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik
dan ketentuan per-uu-an;
7. Asas Proporsionalitas
Keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggaraan negara;
8. Asas Keterbukaan
Membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi PKN;
9. Asas Pemeriksaan
Pemeriksaan keuangan negara oleh Badan Pemeriksa
yang bebas dan mandiri: BPK RI.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 203


G. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara:
• Presiden memegang kekuasaan umum keuangan negara.
• Pengelolaan fiskal, termasuk kekayaan negara yang
dipisahkan, dikuasakan kepada Menteri Keuangan;
• Penggunaan anggaran/barang dikuasakan kepada
Menteri/pimpinan lembaga;
• Pengelolaan Keuangan Daerah, termasuk kekayaan
daerah yang dipisahkan diserahkan kepada KDH;
• Kekuasaan umum Presiden tidak termasuk bidang
moneter, yang diatur dalam UU tersendiri.

Kewenangan yang bersifat umum meliputi : penetapan arah,


kebijakan umum, strategi, dan prioritas dalam pengelolaan
APBN, antara lain penetapan pedoman pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBN, penetapan pedoman penyusunan
rencana kerja kementerian negara/lembaga, penetapan gaji dan
tunjangan, serta pedoman pengelolaan Penerimaan Negara.

Kewenangan yang bersifat khusus meliputi keputusan/


kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengelolaan APBN,
antara lain keputusan sidang kabinet di bidang pengelolaan
APBN, keputusan rincian APBN, keputusan dana perimbangan,
dan penghapusan aset dan piutang negara.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 204


BAB II
KONSEP DASAR APBN

A. ESENSI APBN
Pasal 23 (1) UUD 1945:

APBN sebagai wujud Pengelolaan Keuangan Negara


ditetapkan setiap tahun dengan UU dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Penjelasan UU 17 th 2003:

Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana


tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 dibentuk
pemerintahan negara yang menyelenggarakan fungsi
pemerintahan dalam berbagai bidang. Pembentukan tersebut
menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang yang perlu dikelola dalam suatu sistem PKN.

B. PENGERTIAN APBN
Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh DPR. (UU No. 17/2003)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 205


C. FUNGSI APBN: (OPPADiS)* (Pasal 3 ayat (4) UU

17/2003)
1.Fungsi Otorisasi: anggaran negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
bersangkutan.

2.Fungsi Perencanaan: anggaran negara menjadi pedoman


bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun
yang bersangkutan.

3.Fungsi Pengawasan: anggaran negara menjadi pedoman


untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah
negara sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

4.Fungsi Alokasi: anggaran negara harus diarahkan untuk


mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

5.Fungsi Distribusi: kebijakan anggaran negara harus


memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

6.Fungsi Stabilisasi: anggaran pemerintah menjadi alat untuk


memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 206


D. STRUKTUR APBN
Pendapatan – Belanja = +/- (Surplus/Defisit) Pembiayaan

➢ Dalam hal anggaran dierkirakan Defisit, ditetapkan sumber-


sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam
UU tentang APBN;
➢ Dalam hal anggara diperkirakan Surplus, Pemerintah Pusat
dapat mengajukan rencana penggunaan surplus anggaran
kepada DPR.

Struktur APBN terdiri atas:

a. Pendapatan Negara: Hak pemerintah Pusat yang diakui


sebagai penambah kekayaan bersih.
(Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak,
dan Hibah)
b. Belanja Negara: Kewajiban pemerintah Pusat yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. (Belanja
Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa)

c. Pembiayaan Anggaran: Setiap penerimaan yang perlu dibayar


kembali, penerimaan kembali atas pengeluaran tahun-tahun
anggaran sebelumnya, pengeluaran kembali atas penerimaan
tahun-tahun anggaran sebelumnya, penggunaan saldo
anggaran lebih, dan/atau pengeluaran yang akan diterima

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 207


kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun- tahun anggaran berikutnya.

• Keseimbangan Primer: salah satu alat untuk melihat


keberlanjutan fiskal dengan mempertimbangkan belanja
bunga. [Pendapatan - (Belanja Total - Belanja Bunga)] > 0 <
Jika nilainya Positif, maka posisi utang akan berkurang seiring
waktu. Sebaliknya, jika negatif maka dalam jangka panjang
dapat menyebabkan peningkatan nilai utang secara signifikan
dan dapat membahayakan perekonomian negara.
• Keseimbangan Umum: Membandingkan pendapatan dan
belanja dengan mengabaikan jenis belanja. (surplus/defisit
anggaran).

Keseimbangan Primer VS Keseimbangan umum

Contoh: Pendapatan =20, Belanja =25 termasuk belanja bunga


sebesar 2

Keseimbangan Primer: 20-(25-2) = -3 (negatif sebesar 3)

[Jika < 0, maka pembayaran bunga utang harus dibayar dari


sumber pembiayaan]
[Jika> 0, maka pembayaran bunga utang bisa dibayar dari
pendapatan]

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 208


Keseimbangan Umum: 20-25= -5 (anggaran mengalami defisit
sebesar 5)

E. SIKLUS APBN: (SuBaLa WaTang)*

5. Tahap 1. Tahap PenyuSunan


PerTanggungjawaban APBN
Pelaksanaan APBN (Perencanaan Anggaran)

4. Tahap PengaWasan 2. Tahap PemBahasan


Pelaksanaan APBN dan Penetapan APBN

3. Tahap
PeLaksanaan APBN

1. Kementerian Keuangan menyusun anggaran pendapatan,


belanja, dan pembiayaan negara. Tahap ini menyiapkan konsep
pokok-pokok kebijakan fiskal dan ekonomi makro.

2. Pembahasan ini dilakukan antara pemerintah dengan DPR


serta pertimbangan dari DPD. Pembahasan ini menghasilkan
RUU APBN setelah membahas secara tuntas mengenai RAPBN
yang sudah dihasilkan dalam siklus pertama. Dalam tahap ini,
DPR berperan menetapkan RUU APBN.
Penetapan APBN dengan pengkajian ulang terhadap RUU
APBN yang sudah disepakati. Menteri Keuangan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 209


memberitahukan dokumen pelaksanaan anggaran untuk
setiap kementerian sebagai alokasi dana untuk pelaksanaan
program di setiap lembaga kementerian. Selanjutnya Presiden
mengesahkan APBN agar bisa dilakasanakan.

3. Pasal 17 UU Perbendaharaan Negara menyatakan bahwa


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melaksanakan
kegiatan yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan
anggaran yang telah disahkan dan berwenang mengadakan
ikatan/perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan.

4. Pengawasan secara intern oleh BPKP dan Itjen tiap K/L,


secara ekstern yaitu oleh BPK. BPK merupakan lembaga
pemeriksa yang bebas dan mandiri, yang memiliki kewajiban
untuk melaporkan hasil pemeriksaannya kepada DPR, DPD,
dan DPRD untuk ditindaklanjuti sesuai dengan undang-
undang. Pemeriksaan dimaksud dalam Pasal 2 UU No.
17/2003.

5. Setiap pelaksana program pemerintah atau pengguna


APBN harus mengadakan pelaporan dan pertanggungjawaban
mengenai dana APBN yang sudah terpakai pada setiap periode.
-Pelaporan disusun dalam bentuk Laporan Arus Kas. Semua
laporan diakumulasikan dan disusun secara keseluruhan oleh

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 210


Menteri Keuangan yang berkedudukan sebagai pengelola fiskal
yang selanjutnya laporan ini disampaikan kepada presiden
sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.

1 Siklus APBN memakan waktu 2,5 tahun

• 1 Tahun tahap perencanaan dan penganggaran (tahun


sebelumnya)
• 1 Tahun (1 Januari-31 Desember tahun berjalan) tahap
pelaksanaan APBN
• 6 Bulan (Januari-Juni tahun berikutnya) tahap pelaporan/
pertanggungjawaban pelaksanaan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 211


F. STRUKTUR DAN KONTEN APBN RIIL TERKINI

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 212


*Pahami isi konten Struktur APBN dan Dana terkini

G. LAPORAN REALISASI APBN *

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 213


*Pahami isi konten Laporan Realisasi APBN 2018 (sumber:
ppt)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 214


BAB III
Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal

A. Pengertian Asumsi Dasar (Kerangka) Ekonomi


Makro:
Indikator utama ekonomi makro yang digunakan sebagai
acuan dalam menyusun berbagai komponen dari postur APBN

B. Asumsi Dasar (Kerangka) Ekonomi Makro


disusun mengacu:
1. Sasaran-sasaran pembangunan jangka menengah yang
terdapat dalam RPJM
2. Perkembangan ekonomi domestik dan global

1 & 2 agar asumsi yang digunakan dapat mempresentasikan


kondisi perekonomian terkini

C. Asumsi Dasar (Kerangka) Ekonomi Makro:


a. Tingkat Pertumbuhan ekonomi
b. Laju Inflasi
c. Nilai tukar rupiah
d. Tingkat bunga SPN
e. Harga minyak mentah Indonesia

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 215


f. Lifting minyak bumi
g. Lifting gas bumi setara minyak/hari
Target pembangunan 2020 adalah sebagai berikut:
• Target pengangguran 4,8-5%
• Kemiskinan 8,5-9%
• Gini rasio 0,375-0,380
• IPM 72,51

D. Pengertian Kebijakan Fiskal:


Tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang
anggaran belanja Negara dan perpajakan dengan tujuan untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat perekonomian. Kebijakan
ini biasa disebut politik fiskal.

E. Peran Kebijakan Fiskal:


Dengan dua komponen utama (penerimaan & pengeluaran),

• KF menjawab pertanyaan ttg bagaimana pengaruh


penerimaan & pengeluaran negara terhadap kondisi
perekonomian, tingkat pengangguran, dan inflasi
• Dalam konteks perencanaan pembangunan ekonomi,
→ Rancangan kebijakan fiskal tidak hanya diarahkan untuk
pengembangan aspek ekonomi (pendapatan per kapita,
pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran, dan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 216


stabilisasi ekonomi), tetapi juga peningkatan aspek sosial
(pemerataan, pendidikan & kesehatan)

F. Fungsi Kebijakan Fiskal


• Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
• Mengoptimalkan kegiatan investasi

G. Tujuan Kebijakan Fiskal


• mencegah dan mengurangi tingkat pengangguran
• Mempertahankan stabilitas harga
• Memacu pertumbuhan ekonomi negara
• Mendorong lajunya investasi.
• Untuk mewujudkan keadilan social

H. Teori Kebijakan Fiskal:


• Pembiayaan fungsional
• Stabilitas anggaran otomatis
• Pengelolaan anggaran

I. Bentuk Kebijakan Fiskal:


• Penstabil otomatik (automatic stability policy)
• Fiscal diskresioner, atau discretionary fiscal policy

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 217


J. Berdasarkan Jumlah Penerimaan &
Pengeluaran:
• Anggaran belanja seimbang, dan Dinamis
• Anggaran defisit atau Kebijakan fiskal ekspansif
• Anggaran surplus atau kebijakan fiskal kontraktif

K. Jenis Kebijakan Fiskal:


1. Expansionary Fiscal Policy
Kebijakan Fiskal (mengembang) yang bertujuan
meningkatkan output perekonomian
2. Contractionary Fiscal Policy
Kebijakan Fiskal (mengecil) yang bertujuan mengurangi
output perekonomian.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 218


BAB IV
Proses Penyusunan dan Penetapan APBN

A. Kaitan Perencanaan dan Penganggaran


Dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
menyatakan bahwa RKP menjadi pedoman dalam penyusunan
APBN. APBN dimulai dengan perencanaan pembangunan nasional
yang disusun secara terpadu dan menghasilkan dokumen
perencanaan yaitu :
• RPJP (Periode 20 Tahun)
(Rencana Pembangunan Jangka Panjang)
Memuat visi, misi dan arah pembangunan nasional rentang 20
tahun kedepan. Berpedoman pada tujuan negara dalam
Pembukaan UUD 1945.
• RPJM (Periode 5 Tahun)
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah)
Memuat visi, misi dan program presiden (platform presiden) yang
berpedoman pada RPJP didalamnya terdapat strategi
pembangunan nasional. Kementrian/Lembaga berpedoman pada
RPJM dalam penyusunan Renstra-K/L yang programnya bersifat
Indikatif (masih bisa diperbaharui)
• RKP (Periode 1 Tahun)
(Rencana Kerja Pemerintah)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 219


Memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi
makro juga Renja-K/L, yang berpedoman pada RPJM Nasional.
RKP merupakan hasil musyawarah perencanaan pembangunan
(musrenbang) yang kemudian menjadi dasar penyusunan RKA-
K/L dan RAPBN.
Perencanaan dan Penganggaran berkaitan erat karena
dalam penyusunan RKA dan RAPBN (Penganggaran) diperlukan
acuan kegiatan yang akan dikerjakan oleh pemerintah. Dan
penyusunan RPJM, RKP, Renstra dan Renja (Perencanaan)
diperlukan acuan dana untuk merealisasikan tujuan negara yang
telah dirancangkan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 220


B. Tahap Persiapan Peyusunan RAPBN
1. (Januari) Presiden menentukan arah kebijakan dan
Bappenas menentukan prioritas pembangunan nasional.
2. (Februari-Maret) Presiden menyusunan Kebijakan dan
Kapasitas Fiskal (Resource Envelope), yang disampaikan
kepada Kementrian Keuangan dan Bapenas.
3. Meyusun Surat Bersama Pagu Indikatif yang kemudian
diserahkan kepada Kementrian/Lembaga dan akan
mejadi penyesuaian dalam penyusunan Renja K/L.
4. (Mei) Kementrian Keuangan dan Bappenas menyusun dan
menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro (KEM), Pokok-
pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) dan RKP yang memuat
Pepres RKP kepada DPR selaku Badan Anggaran.

C. Penyusunan RAPBN
1. (Juni) Penyusunan Surat Bersama Pagu Anggaran sebagai
penyempurnaan dari Pagu Indikatif yang menjadi acuan
Kementrian/Lembaga untuk menyusun RKA-K/L.
Sebelum diberikan kepada K/L, Pagu Anggaran harus
mendapat persetujuan dari Komisi DPR dan mendapatkan
KMK (Kredit Modal Kerja).
2. (Juli - Agustus) Seluruh RKA dari masing-masing K/L
dikumpulkan dalam pembicaraan pendahuluan,

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 221


kemudian diserahkan kepada Presiden dan disusunlah
RUU APBN dan Nota Keuangan.

D. Pembahasan dan Penetapan APBN


1. (16 Agustus) Presiden menyampaikan Pidato kenegaraan
berisi Nota Keuangan dan RUU APBN kepada DPR untuk
mendapatkan persetujuan.
2. (Oktober) Jika disetujui ditetapkanlah UU APBN. Namun
jika ditolak Pemerintah kembali menjalankan APBN tahun
sebelumnya.
3. (November) Presiden meyusun Pepres Rincian APBN.

4. (Desember) Kementrian/Lembaga dan non K/L kembali


melakukan penyesuaian dengan menyusun rincian
Alokasi Anggaran (Pagu Defenitif) dan menyusun DIPA
K/L berdasarkan Pepres Rincian APBN.
5. (Januari) Pelaksanaan APBN. APBN yang telah ditetapkan
kembali menjadi acuan dalam penyusunan APBN tahun
berikutnya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 222


E. Penyusunan Pepres Rincian APBN
1. Pengumpulan dokumen yang dilakukan panitia khusus.
2. Presiden bersama panita khusus menyusunan rincian
kegiatan pendapatan dan belanja negara sebagai
rancangan Peraturan Pemerintah Rincian APBN.
3. Presiden menandatangani Pepres Rincian APBN yang
telah disusun.
4. Peraturan Presiden Rincian APBN ditetapkan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 223


BAB V
RKA DAN DIPA Kementrian/Lembaga

A. DEFENISI RKA-K/L (Rencana Kerja dan


Anggaran)
Adalah dokumen rencana pendanaan (anggaran) tahunan K/L
yang berisi program dan kegiatan dari suatu
Kementrian/Lembaga, merupakan penjabaran dari Renja-K/L.

B. JENIS-JENIS PAGU RKA-K/L


• Pagu Indikatif
Adalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan untuk Belanja
K/L sebagai pedoman dalam menyusun Renja K/L dan Belanja
non-K/L. Pagu ini mengindikasikan kebutuhan angka dasar bagi
pendanaan sasaran kinerja dan kebijakan yang masih berlanjut
dan indikasi jumlah tambahan untuk mendanai inisiatif baru.
Ditetapkan dengan Surat Bersama (SB) Menteri Keuangan dan
Menteri PPN Kepala Bappenas pada bulan Maret tahun
sebelumnya. Pagu indikatif dirinci menurut : Unit organisasi,
Program, Kegiatan, Indikasi pendanaan untuk mendukung arah
kebijakan yang telah ditetapkan Presiden.
• Pagu Anggaran K/L (Pagu Sementara)
Adalah batas tertinggi anggaran yang dialokasikan kepada K/L
untuk menyusun RKA-K/L dan kepada Bendahara Umum Negara

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 224


(BUN) untuk menyusun Rencana Dana Pengeluaran (RDP) BUN.
Pagu ini ditetapkan melalui surat Menteri Keuangan kepada
seluruh K/L pada bulan Juni tahun sebelumnya. Penetapan Pagu
Anggaran: Kapasitas fiskal, PPKF, Pagu Indikatif, Renja K/L.
• Alokasi Anggaran K/L (Pagu Defenitif)
Adalah batas tertinggi anggaran pengeluaran yang dialokasikan
kepada K/L dan BUN berdasarkan hasil pembahasan Rancangan
APBN yang dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan
Pembahasan Rancangan APBN antara Pemerintah dan DPR.
Penganggaran yang secara strategis dalam RKA-KL dibatasi
dengan pagu realistis, agar tekanan pengeluaran/pembelanjaan
tidak mengganggu pencapaian tujuan-tujuan fiskal sehingga
penyusunan RKA-KL oleh Kementrian/Lembaga dilaksanakan
setelah menerima Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu
Sementara.

C. PEDOMAN UMUM RKA-K/L


RKA-K/L disusun dengan mengacu pada pedoman umum RKA-
K/L, yang meliputi:
• Pendekatan sistem penganggaran terdiri atas:
1. Pendekatan Penganggaran Terpadu
Dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran K/L untuk menghasilkan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 225


dokumen RKA-KL dengan klasifikasi anggaran menurut
organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.
Integrasi dimaksudkan untuk menghindari duplikasi
dalam penyediaan dana K/L baik bersifat investasi
maupun keperluan biaya operasional.
2. Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara
pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan,
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut. Penyusunan anggaran tersebut mengacu kepada
indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja.
3. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
(KPJM)
Dilakukan berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan
keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran.
• Klasifikasi Anggaran :
1. Klasifikasi organisasi
2. Klasifikasi fungsi
3. Klasifikasi jenis belanja.
• Instrumen RKA-K/L :
1. Indikator kinerja
2. Standar biaya

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 226


3. Evaluasi kinerja.
D. SUMBER KEBIJAKAN DASAR PENYUSUNAN
RKA-K/L
• UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negra
• UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
• UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
• PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
• PP No. 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

E. PENGERTIAN DIPA
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran adalah dokumen pelaksanaan
anggaran yang dibuat dan disusun oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran serta disahkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuanga.
Disusun berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) mengenai
rincian anggaran belanja pemerintah pusat.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 227


F. FUNGSI DIPA-K/L
Selain sebagai dasar pelaksanaan kegiatan bagi Satker dan dasar
pencairan dana/pengesahan bagi Bendara Umum Negara/Kuasa
Bendahara Umum Negara, DIPA juga berfungsi sebagai
pengendali, pelaksanaan, pelaporan, pengawasan APBN dan
perangkat akuntansi pemerintah.

G. JENIS-JENIS DIPA
1. DIPA Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(DIPA BA K/L), terdiri dari :
• DIPA Induk
Adalah akumulasi dari DIPA per Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga yang disusun oleh Pengguna
Anggaran menurut Unit Eselon I Kementerian
Negara/Lembaga.
• DIPA Petikan
Adalah DIPA per Satuan Kerja Kementerian/Lembaga
yang dicetak secara otomatis melalui sistem dan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satuan
Kerja Kementerian/Lembaga dan pencairan
dana/pengesahan bagi Bendahara Umum Negara dan
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari DIPA
Induk.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 228


2. DIPA Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (DIPA
BA BUN)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 229


BAB VI
BELANJA NEGARA

A. PENGERTIAN
Belanja Negara adalah Kewajiban Pemerintah Pusat yang diakui
sebagai pengurang nilai yang terdiri atas belanja pemerintah pusat
dan transfer ke Daerah dan Dana Desa. (UU APBN 2018 No.
15/2017)

B. KLASIFIKASI BELANJA NEGARA


1. BELANJA PEMERINTAH PUSAT [(OFJ) Organisasi, Fungsi,
Jenis Belanja]

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 230


2. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

C. JENIS-JENIS DAN TUJUAN BELANJA NEGARA


1. BELANJA PEMERINTAH PUSAT

(PeBaMBuS HiBaBel)
Pasal 11 Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara menetapkan klasifikasi jenis belanja negara.
1) Belanja Pegawai: Anggaran yang dialokasikan untuk
membayar pegawai Pemerintah sebagai kompensasi atas
pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah.
2) Belanja Barang: Anggaran yang dialokasikan untuk
pembelian barang dan jasa untuk mendukung operasional
Pemerintah.
3) Belanja Modal: Anggaran yang dialokasikan untuk
menyediakan aset atau proyek-proyek pemerintah.
4) Pembayaran Bunga Utang: Belanja pemerintah untuk
pembayaran bunga yang dilakukan atas kewajiban

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 231


penggunaan pokok utang (principal outstanding), baik
utang dalam maupun luar negeri yang dihitung
berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka
panjang. Jenis belanja ini khusus digunakan dalam kegiatan
dari Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.
5) Subsidi: Alokasi anggaran yang diberikan pemerintah
kepada perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual,
mengekspor atau mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya
dapat dijangkau masyarkat.
6) Hibah: Anggaran yang dialokasikan dan digunakan sebagai
transfer kepada pemerintah daerah, BUMN, negara lain
atau organisasi internasional yang tidak merupakan
kewajiban.
7) Bantuan Sosial: Anggaran yang dialokasikan untuk
melindungi masyarakat dari kemungkinan resiko sosial
karena kebijakan Pemerintah atau alasan khusus lainnya.
8) Belanja Lain-lain: Pengeluaran/belanja pemerintah pusat
yang sifat pengeluarannya tidak dapat diklasifikasikan ke
dalam pos-pos pengeluaran diatas. Pengeluaran ini bersifat
tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam dan hal tidak terduga

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 232


lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah.

2. BELANJA DAERAH
Belanja Daerah (Transfer Ke Daerah)

Bagian belanja pemerintah pusat berupa pembagian dana


APBN kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah yang besarnya berdasarkan perhitungan-
perhitungan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan
dengan Undang-undang dan peraturan-peraturan. Belanja daerah
terbagi atas dua kelompok besar yaitu Dana
Perimbangan, merupakan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk
pemerintah daerah berupa dana bagi hasil, dana alokasi umum
dan dana alokasi khusus yang ditujukan untuk keperluan
pemerintah daerah, dan Dana Otonomi Khusus dan
Penyesuaian, merupakan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk
pemerintah daerah berupa dana otonomi khusus dan dana
penyesuaian yang ditujukan untuk keperluan pemerintah daerah.

Mekanisme belanja pemerintah pusat diatur dan


ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, sedangkan belanja

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 233


daerah mengikuti mekanisme yang ditetapkan oleh masing-
masing pemerintah daerah. (lihat di klasifikasi belanja)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 234


BAB VII
Kebijakan Pelaksanaan Belanja

A. Tugas DJPB
Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi,
pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, dan
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Kebijakan DJPB terkait Pelaksanaan Belanja


1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta lebih
produktif dan bermanfaat nyata bagi perekonomian dan
kesejahteraan;
2. Mendukung penguatan dan daya saing SDM dan
perlindungan sosial;
3. Mempertajam prioritas penganggaran untuk mendukung
pencapaian target pembangunan nasional;
4. Mempertajam program dan kegiatan oleh semua K/L,
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat;
5. Memperkuat sinergi dan koordinasi antara k/L,
Pemerintah Daerah, dan Instansi lainnya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 235


C. Pengelolaan Kas dan Likuiditas Kas Negara Oleh
DJPB
Sisi penerimaan dan pengeluaran akan dikuatkan fungsi
yang mendukung fungsi perencanaan kas dan pengelolaan
likuiditas.

Dari sisi penerimaan, Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara (KPPN) bertugas menyusun proyeksi dan pemantauan
realisasi penerimaan negara dan dari sisi pengeluaran, KPPN
bertugas menyusun monitoring dan analisis pola pengeluaran

Pengelolaan kas negara dilakukan dengan prudent,


profesional dan modern. Sehingga mampu
memberikan output dan outcome yang optimal.

Dengan revitalisasi fungsi Seksi Bank dan transformasi fungsi


KPPN yang bersifat lebih analitis, pengelolaan perbendaharaan
negara yang dijalankan Ditjen Perbendaharaan dapat disejajarkan
dengan treasury di negara-negara yang lebih maju, dan akan
menjadi bagian penting dari pondasi kokoh atas fundamental
ekonomi negara Indonesia.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 236


D. Pengertian Sistem Perbendaharaan Anggaran
Negara(SPAN)
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
adalah sebuah sistem yang dirancang dengan mengintegrasikan
proses penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan keuangan
Negara sehingga diperoleh laporan keuangan akurat yang melalui
proses akuntabel dan transparan. SPAN direncanakan akan
menggantikan seluruh sistem yang digunakan untuk mendukung
pengelolaan Keuangan Negara dalam lingkup Ditjen
Perbendaharaan dan Ditjen Anggaran.

Mendokumentasikan setiap transaksi keuangan dan


mendukung penyajian laporan keuangan dan managerial

Operasi terotomasi serta bermuara pada database yang terpusat.

E. Fungsi Sistem Perbendaharaan Anggaran


Negara (SPAN)
1. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan anggaran dan
perbendaharaan negara.

2. Meyempurnakan proses bisnis dan pemanfaatan


teknologi informas keuangan negara yang terintegrasi.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 237


3. Memberikan informasi yang komprehensif dan tepat
waktu tentang posisi keuangan pemerintah pusat.

4. Memudahkan pengambilan keputusan dalam manajemen


keuangan pemerintah.

F. Pengertian dan Fungsi Sistem Aplikasi Keuangan


Tingkat Instansi (SAKTI)
Mengintegrasikan seluruh aplikasi satker yang ada

Digunakan oleh K/L dari level satker, Wilayah, Eselon 1 dan


Kementerian.

Menerapkan konsep single database

Mempunyai fungsi utama: Penganggaran, pelaksanaan dan


Pertanggungjawaban anggaran.

Ber-interface dengan SPAN pada tiap tahap siklus anggaran.

“Ingatlah tidak akan kalian mendapatkan


ilmu yang manfaat kecuali dengan 6 syarat,
yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petnjuk
gutu, dan waktu yang lama.”
- Kitab Alala

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 238


PANGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

ETIKA

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 239


PAGUYUBAN PUSTAKA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
PUSTAKA DANANJAYA

PERTEMUAN 1
Pengantar Etika Profesi PNS dan Pendidikan Anti korupsi

1. Kedudukan & Urgensi Mata Kuliah Etika dan


Pendidikan Anti Korupsi.
Mata kuliah baru ini bisa dikatakan lahir dari adanya
fenomena semakin parahnya
disintegritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
yang diindikasikan oleh terjadinya
berbagai tindak korupsi yang tiada henti, sehingga
memerlukan upaya-upaya sistematis
dalam membasminya.
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa mampu diantaranya :
• Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan
di bidang keahliannya secara mandiri;
• Bekerja sama dan memilki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
• Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
• Menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
• Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan
dilema etis di tempak kerja

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 240


• dan di luar tempat kerja;
• Menumbuhkan sikap dan semangat antikorupsi;
• Memahami penyebab, upaya preventif, dan
penyelesaian tindak
• pidana korupsi
• Terinternalisasinya nilai-nilai integritas dan
antikorupsi pada
• mahasiswa sehingga menjadi suri tauladan yang baik
dalam bersikap, bertindak,
• dan berperilaku serta tercegah dari tindak pidana
korupsi pada saat menjadi
• mahasiswa maupun sebagai pegawai/ karyawan kelak
di kemudian hari.

2. Pengertian Etika
➢ Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno “ethikos” = timbul
dari kebiasaan.
➢ Menurut KBBI= Sistem nilai, filsafat moral, dan kode etik.
➢ Menurut K. Bertens, etika = sistem nilai dan filsafat moral.
➢ Menurut Sonny Keraf, etika = kebiasaan hidup yang baik.
➢ Menurut sumber lain, etika = ajaran bagaimana manusia
harus hidup sebagai manusia.
➢ Sumber lain, etika = berisi perintah dan larangan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 241


➢ Sumber lain etika = Ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
➢ Sumber lain, etika =
1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi
sesorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
2. Kumpulan asas atau nilai moral.
3. Ilmu tentang yang baik dan buruk.
➢ Etika memiliki banyak makna, antara lain :
1. Semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos
kerja, kode etik kelompok profesi.
2. Norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan
masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik
dan benar.
3. Studi tentang prinsip-prinsip perilaku baik dan benar
sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi kritis dan
rasional tentang norma-norma yang terwujud dalam
perilaku hidup manusia.
4. Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 242


3. Sejarah Etika
a) Secara Umum
▪ Etika termasuk dalam ruang lingkup sejarah
peradaban dan etnologi. Sejarah etika menekankan
pada berbagai sistem filosofis yang dalam perjalanan
waktu telah dielaborasi dengan mengacu pada tatanan
moral.
▪ Oleh karena itu, pendapat yang dikemukakan oleh
orang-orang bijak zaman dahulu, seperti Pythagoras
(582-500 SM), Heraclitus (535-475 SM), Konfusius
(558-479 SM), nyaris milik sejarah etika.
▪ Istilah etika pertama kali dipakai oleh orang Yunani,
yaitu dalam pengajaran Socrates (470-399 SM).
b) Masa filosof Yunani kuno : Socrates, Plato, Aristoteles.
c) Masa filosof Yunani dan Romawi : Kaum Hedonisme,
Kaun Sinis, Kaum Stoa.
d) Masa filosof Yunani dan Romawi : Kaum Hedonisme,
Sinis, Stoicism, Skeptis.
e) Moralitas Kristen.
f) Filsafat dan Abad Pertengahan.
g) Filsafat Etika 1500-1700 an.
h) Filsafat Etika : Kant, John Stuart Mill, Altruisme.
i) Filsafat Evolusioner, Sosialisme, Nietzsche.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 243


j) Era Bangsa Arab.

4. Pengertian Korupsi
a) dari bahasa Latin “corruptio” atau “corruptus” “corruptio”
dari kata “corrumpere”, “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptie/korruptie”
(Belanda).
b) Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok,
memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan
sebagainya.
c) Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan
uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya.
d) Di Malaysia dipakai kata “resuah” dari bahasa Arab
“risywah”, menurut Kamus umum Arab-Indonesia artinya
korupsi. Risywah (suap) secara terminologis berarti
pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau
lainnya untuk memenangkan perkaranya dengan cara
yang tidak dibenarkan atau untuk memperoleh
kedudukan Semua ulama sepakat mengharamkan
risywah yang terkait dengan pemutusan hukum,
perbuatan ini termasuk dosa.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 244


e) Menurut Subekti dan Tjitrosoedibio, corruptie adalah
korupsi, perbuatan curang, perbuatan curang, tindak
pidana yang merugikan keuangan negara.
f) Menurut Baharuddin Lopa mengutip pendapat David M.
Chalmers, menguraikan istilah korupsi dalam berbagai
bidang, yakni yang menyangkut masalahpenyuapan, yang
berhubungan dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan
yang menyangkut bidang kepentingan umum. Hal ini
diambil dari definisi “financial manipulations and
deliction injurious to the economy are often labeled
corrupt”.

5. Sejarah Korupsi dan Pemberantasannya di Indonesia.


Korupsi di Indonesia terjadi sejak dahulu kala,
meskipun bukan bermakna secara langsung, tapi
merupakan perilaku yang mengindikasikan kearah
korupsi seperti mengambil barang yang bukan haknya,
menipu, menjebak, menyuap, memberi keterangan palsu,
membocorkan rahasia dan sejenisnya.
Indonesia telah melakukan upaya untuk
menangani korupsi sejak orde lama. Salah satunya adalah
membentuk sebuah lembaga yang khusus menangani
pemberantasan korupsi, yaitu :

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 245


➢ Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai oleh Jaksa
Agung Sugih pada tahun 1967
➢ Komisi Anti Korupsi (KAK). Komisi ini beranggotakan
beberapa aktivis angkatan 66, salah satunya adalah Akbar
Tandjung pada tahun 1970
➢ Komisi Empat yang diketuai oleh Wilopo dibentuk pada tahun
1970
➢ Operasi Tertib (Opstib) yang beranggotakan Menpan,
Pangkopkamtib, Jaksa Agung yang dibantu pejabat daerah dan
Kapolri yang dibentuk pada tahun 1977
➢ Tim Pemberantas Korupsi (TPK) diketuai oleh Tim dijabat MA
Mudjono pada tahun 1982
➢ Komisi Pemeriksa Kekayaaan Penyelenggara Negara
(KPKPN). Sebagai ketua komisi diangkat Yusuf Syakir. Komisi
ini muncul ketika Habibie menggantikan Soeharto menjadi
Presiden RI pada tahun 1999
➢ Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau
disingkat TGPTPK yang diketuai oleh Adi Andojo Soetjipto,
seorang hakim agung di Mahkamah Agung. Dibentuk pada
tahun 1999 pada era Presiden Abdurrahman Wahid
➢ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2003.

6. Keterkaitan Etika dan Korupsi.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 246


Keterkaitan
Praktek korupsi yang banyak terjadi merupakan
salah satu dari pelanggaran etika. Etika menyangkut
moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-
prinsip dan aturan-aturan. Jika aturan secara umum
mengenai etika mengatakan bahwa praktek korpusi
adalah tindakan tidak bermoral dan tidak beretika, maka
setiap insan yang tidak berlaku jujur maka ia dikatakan
tidak etis dan tidak bermoral.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 247


PERTEMUAN 2
ASN, TEORI , DAN KONSEP ETIKA

A. Pemahaman Undang-undang No. 5/2014 ttg ASN


Pada Bab 1 membahas mengenai Ketentuan Umum.
Pada Bab 2 membahas mengenai Asas, Prinsip, Nilai Dasar,
serta Kode Etik Dan Kode Perilaku ASN.
Bab 3 Mengenai Jenis,Status, dam Kedudukan ASN.
Bab 4 Fungsi, Tugas, dan Peran ASN.
Bab 5 Jabatan ASN .
Bab 6 Hak dan Kewajiban ASN.
Bab 7 Kelembagaan.
Bab 8 Managemen ASN.
Bab 9 membahas mengenai Sistem Informasi ASN.
Bab 10 Pegawai ASN yang menjadi Pejabat Negara.
Bab 13 Penyelesaian Sengketa.
Bab 14 Ketentuan Peralihan.
Bab 15 Ketentuan Penutup.
Untuk Lebih Jelasnya dapat di download pada :
https://jdih.bssn.go.id › arsip-hukum › uu-nomor-5-tahun-
2014-tentang-asn

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 248


2. Teori-Teori Etika (Teleologi, Deontologi, Utilitarianisme,
Etika Keutamaan)
A. Etika Teleologi, berasal dari kata Yunani telos yang berarti
tujuan, sasaran, akibat dan hasil.
Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan
membawa akibat yang baik dan berguna. Disebut juga teori
konsekuensialis.

Jenis Jenis Etika Teologi


Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi
dibedakan menjadi dua yaitu:
• Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu
tindakan yang bertujuan untukmencari kenikmatan dan
kesenangan.
• Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu
tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.
Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi
dibedakan menjadi tiga yaitu:
• Egoisme Etis, yaitu tindakan benar atau salah tergantung
semata-mata pada baik buruknya akibat tindakan
tersebut bagi pelakunya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 249


• Altruisme Etis, yaitu baik dan buruknya tindakan
ditentukan oleh baik buruknya akibat tindakan tersebut
terhadap orang lain
• Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan
membawa manfaat bagi semua pihak

B. Etika Deontologi, berasal dari kata Yunani deon yang berarti


kewajiban. Logi berarti Kewajiban.
1. Perilaku yang baik harus sesuai dengan KEWAJIBAN
2. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik BUKAN karena tindakan itu akan
mendatangkan akibat baik..
Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah
merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya,
bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.
Jenis Jenis Etika Deontologi
• Deontologi Tindakan
• Deontologi Kaedah
• Deontologi Monistik
• Deontologi Pluralistik

C. Etika Utilitarianisme
Tokoh: Jeremy Bentham dan John Stuart Mill

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 250


• Mendasarkan pada prinsip manfaat (Utility) dalam
mengukur konsekuensi baik (Goodness) dan buruk
(Evil)
• Kebaikan didefinisikan sebagai kesenangan (presure),
sedangkan keburukan didefinisikan sebagai kesedihan
(pain)
• Utilitarianisme Klasik
Suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu
menghasilkan selisih terbesar kesenangan di atas kesedihan
bagi setiap orang
4 Prinsip Etika Utilitarianisme Konsekuensialisme,
hedonisme, Maksimalisme, Universalisme
D. Etika Keutamaan
■ Tidak mempermasalahkan kewajiban ataupun akibat suatu
perbuatan
■ Tidak mengacu nilai-nilai universal dalam menilai moral
■ Fokus: teladan moral tokoh-tokoh (role model)
■ Penekanan: sejarah dan cerita
■ Keteladanan: bukan sisi hidup parsial
■ Kelebihan
Moralitas dibentuk bukan melalui indoktrinasi, perintah,
larangan
Kebebasan dan rasionalitas

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 251


■ Kekurangan
Jika tidak ada lagi figur yang dapat memberi keteladanan

3.Konsep Moral (hak, Keadilan & Kepedulian)


TIGA KONSEP MORAL YANG PENTING:
a. HAK
b. KEADILAN
c. KEPEDULIAN

A. Definisi Hak
■ Hak merupakan konsep moral yang penting yang
memungkinkan individu memilih secara bebas dalam
memenuhi kepentingan atau menjalankan aktivitas
tertentu dan melindungi pilihan-pilihan tersebut.
■ Hak berarti suatu klaim yang dimiliki seseorang
terhadap sesuatu.
Macam Macam Hak
Hak Legal dan Hak Moral, Hak Umum dan Khusus, Hak Negatif,
Hak positif, Hak Individual dan Hak Sosial

B. Definisi Keadilan
Menurut Aristoteles terdapat dua jenis keadilan yaitu
keadilan universal dan keadilan khusus.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 252


■ Keadilan universal (universal justice) adalah keadilan yang
berlaku bagi keseluruhan keutamaan. Dengan kata lain,
orang yang adil adalah orang yang selalu berbuat benar
secara moral dan mematuhi hukum.
■ Keadilan khusus (particular justice) berkaitan dengan
keutamaan pada situasi khusus.

Konsep keadilan dipergunakan untuk:


• Menilai tindakan seseorang
• Menilai praktik-praktik institusi sosial, politik dan
ekonomi
• Sering kali dijadikan sebagai kriteria tunggal untuk
menilai benar/salah suatu perbuatan
Macam Keadilan : Keadilan Distributif, Keadilan Retributif,
Keadilan Egalitarian, Keadilan Egalitarian
Ciri Ciri Keadilan
■ Justice – berpihak pada kebenaran/ketentuan
perundangan; obyektif dalam tindakan
■ Equity – perlakuan yang sama; tidak diskriminatif
■ Kenapa keadilan? – Salah satu nilai luhur kemanusiaan
yang harus terpenuhi

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 253


■ Dalam konteks etika, hendaknya lebih mencurahkan pada
rasa keadilan atau kepantasan yang berkembang di
masyarakat

C. Kepedulian
■ Etika kepedulian, tugas moral tidaklah mengikuti prinsip-
prinsip moral universal dan imparsial, melainkan
memberikan perhatian dan tanggapan terhadap kebaikan
orang-orang tertentu yang dengannya kita memiliki
hubungan dekat dan bernilai.
■ Etika kepedulian > gagasan hubungan konkret tidaklah
terbatas pada hubungan antara dua individu atau
hubungan antara seseorang dan kelompok tertentu tetapi
harus mencakup juga sistem hubungan yang lebih besar
yang membentuk komunitas yang konkret.
■ Etika Kepedulian meliputi jenis2 kewajiban yang disebut
etika komunitarian, yakni etika yang melihat komunitas
dan hubungan komunal konkret memiliki nilai
fundamental yang harus dilestarikan dan dibina

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 254


D. Prinsip Moral Menurut Immanuel Kant
• Tindakan atau prinsip harus secara konsisten universal
• Tindakan atau prinsip menghargai makhluk relasional
sebagai tujuan akhir
• Tindakan atau prinsip berasal dari dan menghargai
otonomi makhluk rasional

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 255


PERTEMUAN 3
Disiplin PNS, perbedaan etika dan etiket, konsep nilai,
konsep norma, serta pengertian etika profesi, urgensi dan
prinsip-prinsip yang menyertai etika profesi, dan etika
kerja

1. Disiplin PNS.
a) Kewajiban PNS
Disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil pasal 3, bahwa setiap PNS wajib:
a. Mengucapkan sumpah/janji PNS.
b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, Negara
Kesaruan Republik Indonesia, dan Pemerintah.
c. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran,
dan tanggung jawab.

b) Larangan PNS.
Disebutkan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil pasal 4, bahwa setiap
PNS dilarang:

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 256


a. Menyalahgunakan wewenang.
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain.
c. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga
atau organisasi internasional.
d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan
asing, atau lembaga swadaya masyarakat
asing.
e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang-
barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara
secara tidak sah.
f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan,
teman sejawat, bawahan, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya
dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan
negara.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 257


g. Memberi atau menyanggupi akan memberi
sesuatu kepada siapapun baik secara langsung
atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan.
h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa
saja dari siapapun juga yang berhubungan
dengan jabatan dan/atau pekerjaannya.
i. Bertindak sewenang-wenang terhadap
bawahannya.
j. Melakukan suatu tindakan atau tidak
melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu
pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani.
k. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
l. Memberikan dukungan kepada calon
Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

c) Hukuman Disiplin PNS.


PNS yang tidak menaati ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan/atau

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 258


Pasal 4 PP No 53 Tahun 2010 seperti yang
disebutkan sebelumnya akan dijatuhi hukuman
disiplin. Adapun Tingkat dan Jenis Hukuman
Disiplin yang dapat dijatuhi berdasarkan Pasal 7
PP No 53 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:
1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
a. hukuman disiplin ringan;
b. hukuman disiplin sedang; dan
c. hukuman disiplin berat.
2. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
3. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
(satu) tahun;
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
tahun; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 259


4. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah;
c. pembebasan dari jabatan;
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS; dan
e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
PNS.

2. Etiket.
 Istilah etiket berasal Etiquette (Perancis) yang
berarti kartu undangan yang digunakan oleh raja-
raja Perancis mengadakan pertemuan resmi,pesta
dan resepsi untuk kalangan elit kerjaan atau
bangsawan.
 Etiket: Tata aturan sopan santun yang disetujui
oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma
serta panutan dalam bertingkah laku sebagai
anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 260


 Etiket: Tata krama atau tata sopan santun yang
menyangkut sikap lahiriah.
 Etika suatu usaha mansusia untuk menggunakan
akal budinya dalam usaha mencapai hidup dengan
lebih baik.disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah
laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan.

3. Konsep Nilai.
➢ Kemampuan yang dipercaya oleh suatu benda
untuk memuaskan manusia.
➢ Nilai hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
➢ Sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas dan berguna bagi manusia.
➢ Pancasila adalah Nilai dasar berbangsa dan
bernegara perlu ditindak lanjuti dengan nilai
istrumen

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 261


4. Konsep Norma
Pengertian Norma
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan
bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai
kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa.

Macam Macam
Norma agama : Norma yang berdasarkan ajaran suatu agama.
Bersifat Mutlak.
Norma kesusilaan : Norma yang berdasarkan hati nurani dan
perilaku manusia.

Norma kesopanan : Norma yang berdasarkan dari aturan


tingkah laku yang berlaku di masyarakat
Norma kebiasaan : Norma ini merupakan hasil perbuatan
yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi
kebiasaan.
Norma hukum : Norma ini berdasarkan oleh peraturan-
peraturan yang diciptakan oleh lembaga penguasa untuk
mengatur tata tertib masyarakat. Sanksi Tegas

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 262


5. Etika Profesi
a. Pengertian profesi dan etika profesi;
Profesi (Peter Jarvis)(1983:21) adalah suatu pekerjaan
yang sesuai dengan studi intelektual atau pelatihan khusus
dengan tujuan untuk menyediakan pelayanan keterampilan
tertentu bagi orang lain dengan upah tertentu.
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis,
1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat
dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
b. Urgensi etika profesi;
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari
masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional
tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa
etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah
profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi
menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai
idealisme dan ujungujungnya akan berakhir dengan tidak-

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 263


adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas
diberikan kepada para elite profesional ini.
c. Prinsip & Peranan etika profesi
Prinsip
a. Tanggung jawab.
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu
dan terhadap hasilnya dan tangggung jawab terhadap
dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain
atau masyarakat pada umumnya.
b. Keadilan.
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
c. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum
profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam
menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab
dan komitmen profesional dan tidak mengganggu
kepentingan umum.
d. Prinsip integritas moral yang tinggi. Komitmen pribadi
menjaga keluhuran profesi.
Peranan
• Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
ditetapkan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 264


• Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan
• Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi
d. Isu Etika Profesi.
• Mal praktik dalam Birokrasi Pelayanan Publik.
Dalam konteks pelayanan publik atau birokrasi, mal
administrasi adalah masalah etika karena menyimpang
atau bahkan melanggar nilai-nilai atau prinsip-prinsip
etika yang seharusnya dijunjung tinggi..
• Benturan Kepentingan
Secara sederhana dan pragmatis, benturan kepentingan
berkaitan dengan bentuan antara tugas publik dan
kepntingan pribadi pegawai/pejabat publik, yang dalam
hal ini kepentingan pribadi tersebut dapat mempengaruhi
secara tidak menguntungkan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab publik pegawai/pejabat yang
bersangkutan

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 265


6. Etika Kerja

A. Pengertian Etika (Etos) Kerja


Secara etimologis istilah etos berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “tempat hidup”.
Terminologi Etos merupakan seperangkat pemahaman dan
keyakinan terhadap nilai-nilai yang secara mendasar
mempengaruhi kehidupan, menjadi prinsip-prinsip
pergerakan, dan cara berekspresi yang khas pada sekelompok
orang dengan budaya serta keyakinan yang sama.

Menurut Anoraga (1992), etos kerja merupakan suatu


pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja.
Dalam situs resmi kementerian KUKM, etos kerja diartikan
sebagai sikap mental yang mencerminkan kebenaran dan
kesungguhan serta rasa tanggung jawab untuk meningkatkan
produktivitas (www.depkop.go.id).

B. Aspek-Aspek Etika (Etos) Kerja


Dimulai dari Catur Dharma kemudian menjadi delapan aspek
etos kerja sebagai berikut:
1. Kerja adalah rahmat.
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor,
sampai buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 266


2. Kerja adalah amanah.
Kerja merupakan titipan berharga yang dipercayakan
pada kita sehingga secara moral kita harus bekerja dengan
benar dan penuh tanggung jawab.
3. Kerja adalah panggilan.
Kerja merupakan suatu dharma yang sesuai dengan
panggilan jiwa kita sehingga kita mampu bekerja dengan
penuh integritas.
4. Kerja adalah aktualisasi.
Pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk mencapai hakikat
manusia yang tertinggi sehingga kita akan bekerja keras
dengan penuh semangat.
5. Kerja adalah ibadah. Bekerja merupakan bentuk bakti dan
ketaqwaan kepada Sang Khalik, sehingga melalui
pekerjaan individu mengarahkan dirinya pada tujuan
agung Sang Pencipta dalam pengabdian.
6. Kerja adalah seni. Semua adalah seni. Kesadaran ini akan
membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya
melakukan hobi.
7. Kerja adalah kehormatan. Seremeh apa pun pekerjaan
kita, itu adalah sebuah kehormatan.
8. Kerja adalah Pelayanan. Manusia bekerja bukan hanya
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja tetapi untuk

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 267


melayani sehingga harus bekerja dengan sempurna dan
penuh kerendahan hati.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika (Etos) Kerja

1. Agama
Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai.
Sistem nilai ini tentunya akan mempengaruhi atau
menentukan pola hidup para penganutnya.
2. Sosial Politik
Soewarso, Rahardjo, Subagyo, dan Utomo (1995)
menemukan bahwa tinggi rendahnya etos kerja suatu
masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur
politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras
dan dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan
penuh.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 268


PERTEMUAN 4
ETIKA DAN PELAYANAN PUBLIK

1. Pengertian Pelayanan Publik

Dalam UU nomor 25 Tahun 2009 Bab 1 Pasal 1


dijelaskan bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

2. Urgensi Pelayanan Publik


Seperti penjelasan UU nomor 25 Tahun 2009 Bab 2,
Undang-undang tentang pelayanan publik dimaksudkan
untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara
masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik.
Selain itu, tujuan undang-undang tentang pelayanan
publik adalah:
a. terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas
tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 269


b. terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan
publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan dan korporasi yang baik;
c. terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
d. terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum
bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
publik.
3. Prinsip-prinsip Etika Pelayanan Publik
Seperti pada pasal 4 Bagian Kedua UU nomor 25
tahun 2009, Penyelenggaraan pelayanan publik
berasaskan:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan;

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 270


k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
4. Kualitas Pelayanan Publik
untuk mengukur kualitas pelayanan publik yang
diberikan oleh aparatur pemerintah, perlu ada kriteria
yang menunjukkan apakah suatu pelayanan publik yang
diberikan dapat dikatakan baik atau buruk. zeithaml
(1990) mengemukakan dalam mendukung hal tersebut,
ada 10 (sepuluh) dimensi yang harus diperhatikan dalam
melihat tolok ukur kualitas pelayanan publik.
Pertama, tangible, terdiri atas fasilitas fisik,
peralatan, personil dan komunikasi;
kedua, realiable, terdiri dari kemampuan unit pelayanan
dalam menciptakan pelayanan yang dijanjikan dengan
tepat;
ketiga, responsiveness, kemauan untuk membantu
konsumen bertanggung jawab terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan;
keempat, competence, tuntutan yang dimilikinya,
pengetahuan dan ketrampilan yang baik oleh aparatur
dalam memberikan pelayanan;
kelima, courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat,
tanggap terhadap keinginan konsumen serta mau

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 271


melakukan kontak atau hubungan pribadi;
keenam, credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk
menarik kepercayaan masyarakat;
ketujuh, security, jasa pelayanan yang diberikan harus
bebas dari berbagai bahaya dan resiko;
kedelapan, access, terdapat kemudahan untuk
mengadakan kontak dan pendekatan;kesembilan,
communication, kemauan pemberi pelayanan untuk
mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi pelanggan,
sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan
informasi baru kepada masyarakat; kesepuluh,
understanding the customer, melakukan segala usaha
untuk mengetahui kebutuhan pelanggan.
5. Netralitas PNS
Seperti yang telah tertuang dalam UU Disiplin
Pegawai, seorang PNS dilarang memberikan dukungan
kepada Calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD,
Calon Kepala Daerah dan lain-lain dalam bentuk apapun.
Ini merupakan bentuk netralitas PNS.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 272


PERTEMUAN 5
Etika Kepemimpinan

1. Etiket dan kepemimpinan


Etiket adalah berkaitandengan cara, sopan santun, tata krama
dalam pergaulan formal.

Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain


untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan
kelompok (George P Terry) (Jangan lupa cari pengertian dari ahli
lainnya)

Etiket kepemimpinan adalah cara-cara yang dianggap benar


secara umum oleh sekelompok atau suatu komunitas masyarakat
dalam upaya untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai
suatu tujuan bersama yang dimiliki oleh suatu organisasi. Etiket
kepemimpinan sebagaimana etiket lainnya berbeda dari satu
masyarakat ke masyarakat lain, organisasi ke organisasi lain,
bahkan bisa berbeda dari satu bagian ke bagian lain, karena sifat
etiket yang berupa hukum tidak tertulis dan sangat relatif.

2.Nilai-nilai umum etiket

A. Respek
Respek berarti menghargai orang lain, peduli pada orang lain dan
memahami orang lain apa adanya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 273


B. Empati
Empati berarti meletakkan diri di pihak orang lain. Sebelum
bertindak atau berucap, kamu harus berpikir dulu, apa
pengaruhnya bagi orang lain..

C. Kejujuran
Kejujuran adalah sebuah bahasa yang universal, setiap orang
bahkan mafia seklipun membutuhkan kejujuran dari
bawahannya. Kejujuran akan diterima di manapun kita berada.
Namun kejujuran juga harus menilai situasi dan kondis.

3.Urgensi Etika Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi, etika kepemimpinan sangatlah penting.


Pemimpin harus membuat keputusan yang tidak hanya
menguntungkan, tetapi pemimpin juga harus memikirkan tentang
pengaruhnya terhadap masyarakat. Pemimpin yang baik
mengetahui nilai-nilai dan etika, serta mengaplikasikannya dalam
gaya dan pelaksanaan kepemimpinannya.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 274


4. Karakter Utama dalam Kepemimpinan

Karakter individu yang sebenarnya akan terlihat ketika indvidu


berhadapan dengan tekanan, tantangan atau masalah-masalah.

Komponen Karakter Etika Kepemimpinan


• Ethical Communication
• Ethical Quality
• Ethical Collaboration
• Ethical Succession Planning
• Ethical Tenure’

5. Kebiasaan manusia yang sangat efektif


Habit 1 - Proactive
Menjadi proaktif adalah sesuatu yang lebih dari sekedar
mengambil inisiatif.
Habit 2 – Start from the End
Individu, keluarga, tim dan organisasi membentuk masa depan
mereka dengan terlebih dahulu menciptakan sebuah visi mental
untuk segala proyek, baik besar maupun kecil, pribadi atau antar
pribadi..
Habit 3 – Put First thing first

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 275


Mendahulukan yang utama berarti mengatur aktivitas dan
melaksanakannya berdasarkan prioritas-prioritas yang paling
penting.
Habit 4 – Think Win Win
Berpikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang
berusaha mencari manfaat bersama dan saling menghormati di
dalam segala jenis interaksi.

Habit 5 – Effective Communication


Effective Communication yang dimaksud adalah berkomunikasi
dengan empathy; berusaha memahami dulu, baru kemudian
berusaha dipahami
Habit 6 – Synergy
Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai,
dan bahkan merayakan adanya perbedaan di antara orang-orang.
Sebuah tim yang bersinergi adalah sebuah tim yang saling
melengkapi, di mana tim itu diatur sedemikian rupa sehingga
kekuatan dari para anggotanya bisa saling menutupi kelemahan-
kelemahannya.
Habit 7 – Sharpen the Saw
Mengasah gergaji berkenaan dengan upaya kita untuk
memperbarui diri secara terus-menerus pada empat bidang dasar
kehidupan: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 276


6. Prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam 7 kebiasaan
• Prinsip-prinsip itu bersifat universal.
• Prinsip-prinsip ini abadi tak pernah berubah.
• Prinsip-prinsip ini terbukti dengan sendirinya.
Dalam hal prinsip-prinsip yang mendasari 7 Kebiasaan, 7ujuh
Kebiasaan adalah prinsip-prinsip yang menyangkut karakter yang
membentuk siapa dan apa diri Anda. Kebiasaan-kebiasaan ini
memberikan basis bagi kredibilitas, wewenang moral, dan
keterampilan yang membuat Anda bisa memiliki pengaruh besar
dalam sebuah organisasi, termasuk keluarga, komunitas, dan
masyarakat.
7 Kebiasaan, dan kebiasaan-kebiasaan ini akan dipandang sebagai
hal yang memiliki nilai vital secara strategis bagi sebuah
organisasi, dan bukan sekadar sebuah program pelatihan dengan
gambar-gambar yang indah. Empat Peran Kepemimpinan
membuat 7 Kebiasaan bisa menjadi hal utama yang dipraktikkan
dalam organisasi.

7. Paradigma 7 Kebiasaan
Masing-masing kebiasaan dalam 7 Kebiasaan tidak hanya
mewakili sebuah prinsip, tetapi juga sebuah paradigma, sebuah
cara berpikir.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 277


Kebiasaan 1, Menjadi Proaktif, adalah sebuah paradigma
determinasi diri atau penetapan diri, dan bukan sekadar
determinasi genetik, sosial, fisik, atau lingkungan, melainkan
"Saya bisa dan akan membuat janji." Inilah kekuatan dari pilihan.

Kebiasaan 2, Memulai dengan Tujuan Akhir, adalah sebuah


paradigma yang menyatakan bahwa semua hal diciptakan dua
kali.

Kebiasaan 3 adalah paradigma prioritas, tindakan, dan


pelaksanaan—"Saya memiliki kemampuan dan tanggung jawab
untuk memenuhi janji tersebut."

Kebiasaan 4, 5, dan 6—Berpikir Menang-Menang, Berusaha


Memahami Dulu Lalu Berusaha Dipahami, dan Bersinergi—
adalah paradigma-paradigma pemikiran berkelimpahan saat
berhubungan dengan pihak lain—melimpahnya rasa hormat, rasa
saling memahami (menyeimbangkan antara pertimbangan dan
keberanian), dan menghargai perbedaan. Ini adalah inti dari tim
yang saling melengkapi.

Kebiasaan 7 adalah paradigma perbaikan terus-menerus dari


sebuah pribadi utuh. Ini adalah kebiasaan untuk pendidikan,

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 278


pembelajaran, dan pembuatan komitmen ulang—apa yang
disebut oleh bangsa Jepang sebagai "Kaizen."

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 279


PERTEMUAN 6
Etos Pribadi serta Pembinaan Jiwa Korps PNS

1.Etos Pribadi

Pengertian Etos

Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup,
kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta
pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak
ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan.
Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan
dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8). Kesimpulan Etos
adalah suatu nilai yang mendasari sikap perilaku dan menjadi ciri
khas bagi seseorang atau kelompok di mana saja mereka berada.
Secara lebih sederhana etos dimaknai sebagai etika yang telah
mendarah daging.

Lingkup Pembahasan Etos Priibadi

Pembahasan etos pribadi meliputi nilai dan norma dalam


kehidupan sehari-hari. Selain itu pembahsan juga meliputi
masalah konsep diri, percaya diri, jujur, pribadi berintegrita,

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 280


komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, dan manajemen
konflik.

E. Nilai

Nilai dapat kita artikan sebagai sesuatu yang menarik bagi kita,
sesuatu yang kita cari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang
disukai dan diinginkan, singkatnya, sesuatu yang baik.
Ciri Ciri Nilai Moral
Berkaitan dengan Tanggung Jawab Kita dan hari nurani,
Mewajibkan bersifat formal]

B. Konsep diri.

Konsep diri (Self Concept) tidak lain dan tidak bukan adalah
gagasan tentang diri kita sendiri, yakni suatu gagasan tentang
bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi dan
bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia
sebagaimana yang kita harapkan. Untuk membangun konsep diri
positif maka diperlukan pikiran yang positif dan potential power.
Potential power adalah suatu sikap bagaimana seseorang
mengeathui potensi yang dimilikinya. Caranya adalah dengan
mengetahui kesukaan, karakter pribadi, dan prestasi yang
dimiliki. Potensi diri dapat dikembangkan melalui pendidikan,
pengalaman, membaca, dan menulis.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 281


C. Kejujuran

Jujur adalah kesesuaian antara berita yang disampaikan dan fakta,


antara fenomena dan yang diberitakan, serta antara bentuk dan
substansi. Jujur merupakan sikap pribadi.

D. Pribadi Berintergritas

Integritas memiliki pengertian mempertahankan tingkat


kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan
sehari‐hari.

E. Komunikasi

Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau


beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. komunikasi adalah “suatu proses dalam mana
seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan
masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisanatau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 282


F. Kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi


dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
tujuan bersama.

G. Manajemen waktu.

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian,


penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu.

H. Manajemen konflik.

Konflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak


merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara
negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif, sesuatu
yang diperhatikan pihak pertama.

Cara Membangun Etos Pribadi Membangun etos pribadi


merupakan sebuah upaya untuk menjadikan diri kita 296 | P a g e
bertindak secara etis. Untuk dapat bertindak secara etis maka
individu harus mempertimbangkan konsekuensi tindakan yang
dilakukan. Menjadi seseorang yang memiliki etos pribadi atau
menjadi pribadi yang beretika merupakan suatu kondisi yang
dangat dipengaruhi oleh individu sendiri.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 283


Urgensi Memiliki Etos Pribadi

Pentingnya memiliki etos pribadi dapat digambarkan melalui


bagaimana masalah etika dalam kehidupan sehari-hari. Dimana
ternyata cukupnya keilmuan seseorang tenatang etika ternyata
terkadang tidak membuat seseorang menjadi beretika.

Faktor Pendorong Perilaku Tidak Etis

A. Perilaku tidak etis.


B. Rasionalisasi Perilaku Tidak Etis

Cara Membangun Etos Pribadi

Untuk membangun pribadi beretika maka perlu adanya bekal


pengetahuan mengenai prinsip berperilaku etis dan unsur etos
pribadi. Pemeriksaan tiga K bermanfaat untuk mengeatahui
apakh suatu tindakan dilakukan dengan etis.

Manfaat Etos Pribadi

Etos pribadi akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi


beretika. Penting untuk memiliki etos pribadi karena dengan etos
pribadi akan menjadi individu memiliki pemahaman yang lebi
luas dalam menjalani kehidupan. Individu tersebut akan menjadi
pribadi yang lebih memahami isu moral yang terjadi, mampu
menangani masalah dengan bahasa yang etis dan memandangnya

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 284


dengan sudut pandang yang tepat. Etos pribadi akan membuat
seseorang mampu mempertahankan otonomi moralnya
(bertindak secara independen dan teratur).

2. Pembinaan Jiwa Korps PNS

Pengertian

Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa kesatuan dan


persatuan, kebersamaan, kerja sama, tanggung jawab, dedikasi,
disiplin, kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi
Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maksud Pembinaan Korps
Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan untuk
meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan dan
ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada negara kesatuan dan
Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Tujuan Pembinaan Korps
• membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan
kesatuan secara kekeluargaan guna mewujudkan kerja sama
dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta
meningkatkan kemampuan, dan keteladanan Pegawai Negeri
Sipil;

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 285


• mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil untuk
mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang bermutu tinggi dan
sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur
negara, dan abdi masyarakat;
• menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran dan
wawasan kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia

Ruang lingkup pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil


mencakup :

• peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung


produktivitas kerja dan profesionalitas Pegawai Negeri Sipil;
• partisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah yang
terkait dengan Pegawai Negeri Sipil;
• peningkatan kerja sama antara Pegawai Negeri Sipil untuk
memelihara dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka
meningkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil;
• perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan
Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan
kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 286


PERTEMUAN 7
Kode Etik PNS Kemenkeu. Kode Etik Mhs PKN STAN dan
Nilai Kementerian Keuangan

1. Aturan Kode Etik Kementrian Keuangan


Dapat dilihat pada Peraturan Menteri Keuangan RI
No 190/PMK.01/2018 Tentang Kode Etik dan Kode
Perilaku PNS di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Peraturan Direktur tentang Kode Etik Mahasiswa
PKN STAN.

Implementasi Nilai - Nilai Kementerian Keuangan


1. INTEGRITAS:
Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik
dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-
prinsip moral
2. PROFESIONALISME:
Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik
dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi
3. SINERGI:
Membangun dan memastikan hubungan kerjasama
internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 287


dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan
karya yang bermanfaat dan berkualitas

4. PELAYANAN:
Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan
pemangku kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh
hati, transparan, cepat, akurat dan aman
5. KESEMPURNAAN:
Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang
untuk menjadi dan memberikan yang terbaik

Kewajiban dan Larangan Mahasiswa PKN STAN


Kewajiban mahasiswa adalah hal-hal yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa selama mengikuti proses
pendidikan di Politeknik Keuangan Negara STAN.
Larangan mahasiswa adalah hal hal yang tidak boleh
dilakukan mahasiswa PKN STAN selama mengikuti
pendidikan di PKN STAN
Kewajiban dan larangan mahasiswa dapat dilihat lebih
lanjut pada Peraturan Direktur PKN STAN No. PER-
04/PKN/2017 (Pada Bagian Ketiga Kewajiban
Mahasiswa) Larangan (Bagian Keempat Larangan Pasal
16)

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 288


Dapat didownload pada :
http://www.pknstan.ac.id/home/peraturan-
mahasiswa.html

Kode Etik Mahasiswa PKN STAN dapat dilihat pada


peraturan kementerian keuangan RI No. 2 / PMK.01/2016
tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN

“Jika Kalian ingin menjadi


pemimpin besar, menulislah
seperti wartawan dan
bicaralah seperti orator.”
- HOS Cokroaminoto

PUSTAKA DANANJAYA 2019 | 289

Anda mungkin juga menyukai