HALAMAN SAMPUL
SKRIPSI
PITERSON WOMBAIBABO
HALAMAN JUDUL
PITERSON WOMBAIBABO
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Yulianus Rombe Pasalli, ST, MEng Jamius Bin Stepanus, Ssi, MT
Nip. 197207202001121001 Nip. 198507202019031009
Mengetahui
Ir. Yulianus Rombe Pasalli, ST, MEng Dr.Eng Adelhard Beni Rehiara, ST, MCSE
Nip. 197207202001121001 Nip197506262002121003
KATA PENGANTAR
Piterson Wombaibabo
v
RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................1
HALAMAN JUDUL................................................................................................2
ABSTRAK...............................................................................................................3
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................4
KATA PENGANTAR.............................................................................................5
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................6
DAFTAR ISI............................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................9
DAFTAR TABEL....................................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................12
1.1 Latar belakang..............................................................................................12
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................13
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................13
1.4 Batasan Masalah...........................................................................................13
vii
2.11.1 Jenis Pentanahan/Pembumian..............................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................53
LAMPIRAN...........................................................................................................54
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gamba 2. 1 Bentuk fisik MCB...............................................................................17
Gamba 2. 2 Bentuk Fisik MCCB...........................................................................18
Gamba 2.3 Kabel NYA..........................................................................................20
Gamba 2.4 Kabel NYM.........................................................................................21
Gamba 2.5 Sakelar tunggal dan seri.......................................................................25
Gamba 2.6 Pengawatan sakelar tunggal................................................................25
Gamba 2.7 Pengawatan sakelar seri.......................................................................26
Gamba 2.8 Stop kontak..........................................................................................26
Gamba 2.9 Pipa instalasi........................................................................................27
Gambar 3.1 Lokasi penelitian gedung Asrama Mahasiswa Kabupaten Teluk
Bintuni....................................................................................................................29
Gambar 4.1 Gedung Asrama Mahasiswa Kabupaten Teluk Bintuni.....................22
Gambar 4. 2 Dena dan titik-titik lampu pada lantai 1............................................23
Gambar 4.3 Dena dan titik-titik lampu pada lantai 2.............................................23
Gambar 4. 4 Diagram satu garis lantai 1................................................................24
Gambar 4. 5 Diagram satu garis lantai 2................................................................25
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Daya PLN.................................................................................19
Tabel 2.2 Standar PLN untuk Pengaman Dan Ukuran Kabel................................21
Tabel 2.3 Kode Pengenal dan Penanda Identifikasi Kabel....................................23
Tabel 4.1 Spesifikasi beban terpasang pada lantai 1..............................................35
Tabel 4.2 Spesifikasi beban terpasang pada lantai 2..............................................39
Tabel 4.3 Data beban yang sering digunkan..........................................................43
Tabel 4.4 Hasil perhitungan kapasitas pengaman dan penghantar sirkit akhir pada
lantai 1....................................................................................................................45
Tabel 4.5 Pemilian kapasitas pengaman dan penghantar terpasang pada lantai 1. 46
Tabel 4.6 Hasil perritungan kapasitas pengaman dan penghantar sirkit akhir pada
lantai 2....................................................................................................................47
Tabel 4.7 pemilihan kapasitas pengaman dan penghantar sirkit akhir pada lantai 2
................................................................................................................................48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 kWh Meter dan Pengaman Sirkit Utama............................................45
Lampiran 2 Pengaman Sirkit Akhir terpasang pada laintai 1 dan 2.......................45
Lampiran 3 Instalasi Listrik Terpasang.................................................................46
Lampiran 4 Peralatan-peralatan Elektronik...........................................................47
xi
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Maksud dari ketercapaian adalah bahwa sebuah instalasi listrik harus
mudah dioperasikan oleh penggunanya. Penempatannya harus mudah dijangkau,
hal ini harus sesuai dengan permintaan konsumen
5. Keindahan
Prinsip keindahan adalah di mana letak dan posisi serta pemasangan
instalasi listrik harus terlihat rapi dan tertata sedemikian rupa serta harus sesuai
dengan peraturan tang berlaku
6. Ekonomis
Ekonomis maksudnya adalah biaya untuk instalasi harus sehemat mungkin
namun tetap memperhatikan mutu dari instalasi tersebut, karena mutu instalasi
akan menentukan umur dari instalasi tersebut, dan juga mudah dalam pemasangan
dan pemeliharaan serta kerugian daya harus diperhitungkan sekecil mungkin
7. Pengaruh Lingkungan
Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan pengaruh
yang terjadi pada lingkungan sekitar, apakah dipengaruhi oleh lingkungan yang
kurang baik atau sebaliknya peralatan listrik yang bekerja memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan sekitar.
2.4 Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)
Dalam suatu sistem instalasi listrik sebuah gedung, PHB mempunyai
fungsi utama sebagai perlengkapan listrik yang menghubungkan energi listrik dari
suatu titik sumber ke sejumlah beban. Persyaratan-persyaratan yang mengatur
mengenai PHB dijelaskan secara spesifik di dalam PUIL 2011 bagian 5-511.
2.4.1 Pemasangan PHB
Persyaratan mengenai pemasangan PHB tercantum dalam PUIL 2011
511.5.2 yang berbunyi:
1. Jika ditempat umum terpaksa harus ditempatkan lemari hubung bagi.
Pemasangan PHB minimal 1,2 meter dari permukaan lantai sampai dengan
alas lemari hubung bagi, atau diberi pagar dengan tujuan tidak didekati oleh
umum.
2. Bagi instalasi perumahaan, lemari atau kotak hubung bagi harus di atas
minimalnya 1,5 meter di atas lante.
5
2.5 Sistem Proteksi Instalasi Listrik
Untuk menjamin keselamatan dari bahaya yang bisa timbul akibat
penggunaan instalasi listrik secara wajar, maka perlu digunakan pengaman
instalasi listrik yang sesuai dengan ketentuan, dalam konteks ini pengaman yang
digunakan adalah Circuit Breaker (CB).
Menurur IEV 441-14-20 dalam PUIL 2011, Circuit Breaker (CB) atau
pemutus sirkit merupakan sakelar mekanis yang menghubungkan, menghantarkan
dan memutuskan arus listrik pada kondisi normal, dan juga mampu
menghubungkan, menghantarkan untuk waktu yang ditentukan dan memutuskan
arus pada kondisi abnormal yang ditentukan seperti pada kondisi hubung singkat.
2.5.1 MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB atau (Miniatur Circuit Breaker) adalah sebuah perangkat
elektromekanik yang dapat melindungi rangkain listrik dari arus yang berlebihan
dengan cara memutuskan arus tersebut secara otomatis pada saat melewati batas
tertentu. MCB memiliki fungsi memutus arus listrik secara otomatis, untuk
melindungi rangkaian listrik ketika arus yang melewati MCB melebihi nilai yang
ditentukan. Pada saat kondisi normal, MCB memiliki fungsi sebagai saklar yang
dapat menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik secara manual. Pada
dasarnya MCB memiliki fungsi seperti sekring (Fuse), yakni memutus aliran arus
listrik rangkaian saat terjadi kelebihan beban (Overload) atau hubung singkat
(Short Circuit). Saat setelah arus listrik sudah normal, MCB dapat difungsikan
kembali, sedangkan sekring (Fuse) tidak.
6
https://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2016/06/mcb-miniature-circuit-
breaker.html
2.5.2 MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk
penghubung seperti halnya MCB. MCCB mempunyai pengaturan proteksi yang
sudah ditentukan atau yang dapat disesuaikan. Biasanya pengaman sakelar
memberikan tiga posisi, yaitu indikasi ON-OFF-Tripped ditambah fungsi reset,
dan tingkat kerja relatif terhadap suplai yang masuk sehingga dapat dipasang pada
titik yang dekat dengan suplai beban.
Berbeda dengan MCB, MCCB memiliki ranting arus pengenal dan ranting
arus hubung singkat. Ranting arus pengenal MCCB dari 16 A sampai 1600 A,
meskipun tersedia 3200 A. Ranting arus hubung singkatnya memungkinkan
hingga 100 kA.
7
P
Arus bolak -balik 1 phasa In : ¿ A Persamaan (2-
V . cos φ
1)
p
Arus bolak-balik 3 phasa In : ¿ A Persamaan (2-
√3 . V . cos φ
2) Dengan :
In = arus nominal
P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
cos φ = factor daya
8
Tabel 2.1 Standar Daya PLN
NO. Daya (VA) MCB (Ampere)
1 450 2
2 900 4
3 1.300 6
4 2.200 10
5 3.500 16
6 4.400 20
7 5.500 25
8 7.700 35
9 11.000 50
10 6.600 3×10
11 10.600 3×16
12 13.200 3×20
13 16.500 3×25
14 23.000 3×35
15 33.000 3×50
16 41.500 3×63
17 53.000 3×82
18 66.000 3×100
19 82.500 3×125
9
20 105.000 3×160
21 131.000 3×200
22 172.000 3×250
10
Gambar 2.3 Kabel NYA
http://www.zpkomputer.com/2020/09/jenis-jenis-penghantar dalam- instalasi.html
2. Kabel NYM
Jenis kabel NYM merupakan kabel yang memiliki 1,2,3 sampai dengan 4
inti. Kabel ini terdiri dari konduktor dan 2 lapis isolator yang terbuat dari bahan
PVC. Karena memiliki 2 lapisan isolator, maka NYM dianggap memiliki
btinggkat keamanan yang cukup baik. Pemakaian dari kabel ini cukup bervariasi.
Namun umumnya, Kabel NYM banyak digunakan untuk instalasi penerangan
pada gedung dan perumahan.Tidak hanya itu saja kabel NYM juga dapat dipakai
untuk instalasi kering maupun basah tetapi kabel tersebut tidak direkomendasikan
untuk ditanam didalam tanah karena instalasinya dianggap kurang aman untuk
pengguna.
11
Tabel 2.2 Standar PLN untuk Pengaman Dan Ukuran Kabel
Daya MCB dan MCCB
Tegangan Besar Kabel
Tersedia ARUS FASA Tipe Kabel
(Volt) (mm²)
(Va) (A)
450 2 1 220 V NYY / NYM 2 × 2,5 mm²
3 × 2,5 mm²
900 4 1 220 V NYY / NYM 3 × 2,5 mm²
1.300 6 1 220 V NYY / NYM 3 × 4 mm²
2.200 10 1 220 V NYY / NYM 3 × 4 mm²
3.500 16 1 220 V NYY / NYM 3 × 4 mm²
4.400 20 1 220 V NYY / NYM 3 × 4 mm²
5.500 25 1 220 V NYY / NYM 3 × 4 mm²
7.700 35 1 220 V NYY / NYM 3 × 6 mm²
11.000 50 1 220 V NYY / NYM 3 × 6 mm²
13.900 63 1 220 V NYY / NYM 3 × 10 mm²
3.900 6 3 380 V NYY / NYFGBY 4 × 4 mm²
6.600 10 3 380 V NYY / NYFGBY 4 × 4 mm²
10.600 16 3 380 V NYY / NYFGBY 4 × 6 mm²
13.200 20 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 10 mm²
16.500 25 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 10 mm²
23.000 35 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 16 mm²
33.000 50 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 16 mm²
41.500 63 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 25 mm²
53.000 80 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 35 mm²
66.000 100 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 50 mm²
82.500 125 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 50 mm²
105.000 160 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 70 mm²
131.000 200 3 380 V NYY / NYFGBY4 × 70 mm²
12
2.8 Nomenklatur Kabel
Indikator yang menandakan perbedaan jenis kabel diuraikan dalam tabel
nemenklatur kabel. hal ini dimaksudkan agar dipermudah dalam mengidentifikasi
jenis kabel.
Tabel 2.3 Kode Pengenal dan Penanda Identifikasi Kabel
Huruf / Keteranga
kodeN n penghantar/inti tembaga.
Kabel standard dengan
NA Kabel dengan aluminium sebagai penghantar.
Y Isolasi PVC
G Isolasi Karet
A Kawat Berisolasi
Y Selubung PVC (polyvinyl chloride) untuk kabel luar
M Selubung PVC untuk kabel luar
R Kawat baja bulat (perisai)
G Kawat pipa baja (perisai)
bB Pipa baja
I Untuk isolasi tetap diluar jangkauan tangan
Re Penghantar padat bulat
Rm Penghantar bulat berkawat banyak
13
berlebihan. Konduktor sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapat
menyimpang dari persyaratan di atas asalkan jenis dan penampang konduktor
serta pemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut”. KHA dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
KHA = 125% × In Persamaan (3)
Dengan:
In = Arus Nominal
Faktor Keamanan = 125% atau 1,25
2.9 Identifikasi Warna Kabel
Standar pewarnaan penghantar bertujuan untuk memperoleh kesatuan
penjelasan mengenai penggunaan suatu warna atau warna loreng yang dipakai
untuk mengidentifikasi inti kabel, guna keseragaman dan meningkatkan keaman,
maka penyamaan fungsi dan warna penghantar harus dilakukan. Standar yang
digunakan untuk mengidentifikasi warna penghantar berdasarkan PUIL 2011
amandemen 1 bagian 134.1.3
1. Warna coklat sebagai konduktor fasa 1 atau line 1
2. Warna hitam sebagai konduktor 2 atau atau line 2
3. Warna abu-abu sebagai konduktor fasa 3 atau line 3
4. Warna biru sebagai netral atau N
5. Warna kuning hijau sebagai pembumian atau G
2.10 Perlengkapan Instalasi Listrik
2.10.1 Sakelar dan Pengawatannya
Sakelar pada dasarnya merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Jenis sakelar yang banyak
digunakan pada suatu sistem instalasi listrik pada gedung adalah sakelar tunggal
dan sakel seri.
1. Sakelar Tinggal dan Sakelar seri
Sakelar tunggal digunakan untuk mengoperasikan penerangan satu arah.
Saklar ini mempunyai dua posisi pengoprasian, yaitu untuk mengatur ON dan
OFF. Dalam instalasi penerangan rumah atau gedung, sakelar tungal digunakan
untuk mengatur sebuah lampu yang akan dioperasikan.
14
Sakelar seri digunakan untuk mengoperasikan penerangan dua arah.
Sakelar ini mempunyai empat posisi pengoperasian, yaitu untuk mengatur ON
dan OFF. Dalam perencanaan instalasi listrik sakelar seri dibutuhkan dalam
mengoperasikan lampu yang berbedah arah.
15
Gambar 2.6 Pengawatan sakelar seri
Sumber: http://gambarlistrik.blogspot.com/p/simbol-simbol-saklar.html
2.10.2 Kotak Kontak
Stop kontak merupakan komponen instalasi listrik yang memiliki fungsi
untuk memdistribusikan energi listrik dari instalasi rumah/gedung ke beban.
Beban yang dimaksud yaitu peralatan elektronik yang membutuhkan listrik untuk
mengoperasikannya.
16
Untuk suatu instalasi listrik sering kali digunakan kabel yang dipasang
dalam pipa instalasi (PVC).
Pada umumnya pipa instalasi dijual dalm potongan 4 meter, dengan
diameter yang berbeda. Pipa instalasi harus tahan terhadp panas dan lembap dan
juga tidak boleh menjalarkan api.
Pipa instalasi yang tidak ditanam, harus dipasang secara baik dengan
menggunakan penopang atau klem yang cocok, jarak antara penopang tidak boleh
melebihi 1 meter.
17
Terbuka) instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik terpisa dari
elektroda bumi sistem instalasi listrik. Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik
tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada sisi konsumen (instalasi
peralatan). Pada sistem TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri
ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi
tersebut.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1 Lokasi penelitian pada gedung Asrama Mahasiswa Kabupaten Teluk
Bintuni
3.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam menyelesaikan skipsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Buku catatan dan handphone untuk mencatat dan memfoto nilai selama
pengumpulan data.
2. Tang ampere, digunakan sebagai alat ukur arus listrik tampa memutar jalus
instalasi listrik.
3. Satu unit Laptop acer, digunakan untuk mengetik dan mengedit dalam
pembuatan skripsi. Dan juga untuk menggunakan perangkat lunak berupa
Software yaitu Microsoft Word 2021 dan Microsoft Excel 2021
3.3 Prosedur penelitian
Pengumplan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Studi literature
Pada bagian ini, dilakukan pengumpulan data-data teori yang mendukung
atau berkaitan dengan objek penelitian dari beberapa sumber referensi, seperti:
buku, jurnal, maupun website yang berhubungan langsung dengan objek
penelitian.
2. Studi Lapangan
Pada tahap ini dilakukan dua kali, yang pertama adalah survey lapangan
untuk memahami objek penelitian dan yang kedua adalah melakukan penelitian
pada gedung Asrama Mahasiswa Bintuni sebagai objek penelitian.
20
3.4 Flow Chart
Mulai
Data Teknis:
1. Data Bangunan
2. Data Beban /Ruangan
3. Data Instalasi
Evaluasi:
Analisis
Hasil
Evaluasi
Kesimpulan
Selesai
21
3.5 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Pendahuluan
Isi dari Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
2. Tinjauan Pustaka
Dalam Bab ini memuat tentang landasan teori yang meliputi pengertian
instalasi listrik, Persyaratan Umum Instalasi Listri (PUIL), prinsip-prinsip dasar
instalasi listrik, perlengkapan hubung bagi, sistem proteksi instalasi listrik,
penghantar listrik, pengaman dan ukuran kabel, nomenklatur kabel, identifikasi
warna kabel dan perlengkapan instalasi listrik
3. Metode penelitian
Dalam Bab ini terdiri dari metode penelitian, waktu dan tempat penelitian,
lokasi penelitian, flow chart,prosedur penelitian,, sistematika penulisan dan
analisis data.
4. Hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan terdiri dari hasil pengolahan data untuk evaluasi
instalasi listrik yang sesuai dengan PUIL 2011 agar suplai daya yang masuk
sesuai dengan kebutuhan sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan
pada sistem kelistrikan yang ada pada gedung asrama mahasiswa Kabupaten
Teluk Bintuni di Manokwari Provinsi Papua Barat
5. Penutup
Dalam Bab ini memuat kesimpulan dari hasil evaluasi instalasi listrik yang
sesuai dengan PUIl 2011 dan penutup dari hasil tersebut.
3.6 Analisis Data
Dari data-data yang dikumpulkan pada Gedung Asrama Mahasiswa
Kabupaten Teluk Bintuni Manokwari Papua Barat, data yang ada dapat diolah
dengan menggunakan dua software yaitu Microsoft word dan excel digunakan
untuk mengketik dan mengedit dan sedangkan data perhitungan, di hitung dengan
cara manual.
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Gambar 4. 4 Diagram satu garis lantai 1
25
Gambar 4. 5 Diagram satu garis lantai 2
26
4.2 Data Beban Listrik Terpasang
Data beban terpasang pada gedung Asrama Mahasiswa Teluk Bintuni :
Tabel 4.1 Spesifikasi beban terpasang pada lantai 1
No Nama Ruangan Jenis Beban Jumlah Daya Total Daya
(Unit) (Watt) (Watt)
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
1 Kamar 1 836
Kipas Angin 1 55
Lampiu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
2 Kamar 2 836
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
3 Kamar 3 831
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
4 Kamar 4 Kipas Angin 1 55 1186
Strika 1 350
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
5 Kamar 5 Dispenser 1 350 769
Lampu 2 24
Rice Cooker 1 395
6 Kamar 6 Kipas Angin 1 55 474
Lampu 2 24
7 Kamar 7 Rice Cooker 1 395 826
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 45
27
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Teko Listrik 1 350
8 Kamar 8 Kipas Angin 1 55 4436
Printer 1 3600
Lampu 3 36
Dispenser 1 350
9 Kamar 9 386
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
10 Kamar 10 Kipas Angin 1 55 4436
Printer 1 3600
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
11 Kamar 11 836
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
12 Kamar 12 816
Kipas Angin 1 35
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
13 Kamar 13 816
Kipas Angin 1 35
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
14 Kamar 14 Dispenser 1 350 781
Lampu 3 36
15 Kamar 15 Rice Cooker 1 395 836
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
28
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispener 1 350
16 Kamar 16 836
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
17 Kamar 17 826
Kipas Angin 1 45
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
18 Kamar 18 831
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
Dispenser 1 350
19 Kamar 19 Kipas Angin 1 50 436
Lampu 3 36
Rice cooker 1 395
Dispenser 1 350
20 Kamar 20 831
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
21 Kamar 21 836
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
22 Kamar 22 Kipas Angin 1 50 4431
Printer 1 3.600
Lampu 3 36
23 Kamar 23 Rice Cooker 1 395 486
Kipas Angin 1 50
29
Lampu 3 36
Dispenser 1 350
24 Kamar 24 Kipas Angin 1 55 441
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 45
25 Kamar 25 4776
Strika 1 350
Printer 1 3.600
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
26 Kamar 26 1436
Setrika 1 350
Blenber 1 250
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
27 Kamar 27 826
Kipas Angin 1 45
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
28 Kamar 28 831
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
Rice Cooker 1 395
Dispenser 1 350
29 Kamar 29 819
Kipas Angin 1 50
Lampu 2 24
30 Kamar 30 Rice Cooker 1 395 836
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
30
Lampu 3 36
31 R. Skretariat Lampu 3 36 36
32 R. Dapur Lampu 2 24 24
Keseluruhan Daya = 38639 W
31
Lampu 3 36
7 Kamar 7 Rice Cooker 1 350 791
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
8 Kamar 8 Rice Cooker 1 350 786
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
9 Kamar 9 Rice Cooker 1 350 736
Dispenser 1 350
Lampu 3 36
10 Kamar 10 Rice Cooker 1 395 831
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
11 Kamar 11 Rice Cooker 1 395 4436
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
Printer 1 3.600
Lampu 3 36
12 Kamar 12 Rice Cooker 1 395 836
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
13 Kamar 13 Lampu 2 24 24
14 Kamar 14 Rice Cooker 1 350 1121
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 35
Setrika 1 350
Lampu 3 36
32
15 Kamar 15 Rice Cooker 1 350 1141
Dispenser 1 350
Kipan angin 1 55
Setrika 1 350
Lampu 3 36
16 Kamar 16 Rice Cooker 1 395 486
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
17 Kamar 17 Rice Cooker 1 395 4436
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
Printer 1 3.600
Lampu 3 36
18 Kamar 18 Rice Cooker 1 395 816
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 35
Lampu 3 36
19 Kamar 19 Rice Cooker 1 395 821
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 40
Lampu 3 36
20 Kamar 20 Rice Cooker 1 395 1186
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
Setrika 1 350
Lampu 3 36
21 Kamar 21 Rice Cooker 1 395 836
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
22 Kamar 22 Dispenser 1 350 386
33
Lampu 3 36
23 Kamar 23 Dispenser 1 350 441
Kipas Angin 1 55
Lampu 3 36
24 Kamar 24 Rice Cooker 1 395 816
Kipas Angin 1 35
Teko Listrik 1 350
Lampu 3 36
25 Kamar 25 Rice Cooker 1 395 431
Lampu 3 36
26 Kamar 26 Rice Cooker 1 395 831
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 50
Lampu 2 36
27 Kamar 27 Rice Cooker 1 350 786
Dispenser 1 350
Kipas Angin 1 50
Lampu 3 36
28 R. Gudang Lampu 2 24 24
29 R. Kosonng Lampu 3 36 36
30 R. Aula Lampu 21 252 252
Keseluruan Daya =28252 W
34
4.3 Evaluasi Instalasi Listrik Terpasang
Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi instalasi listrik yang terpasang
mengacu pada data yang telah diperoleh dari obsevasi, wawancara, perhitungan
dan pengamatan langsung di lokasi penelitian. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui apakah instalasi listrik terpasang sudah sesuai dengan standar yang
berlaku (PUIL 2011).
4.3.1 Evaluasi Kebutuhan Beban Maksimum sirkit Utama
Berdasarkan rekapitulasi beban diatas dapat diketahui bahwa beban listrik
total pada lantai 1 adalah 38639 Watt dan lantai 2 adalah 28252 Watt
Maka total beban = beban lantai 1 + beban lantai 2
= 38639 + 28252
= 66891 W
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa total beban terpasan pada
Gedung tersebut adalah 66891 Watt. Daya terpasang yang disuplai oleh PLN
sebesar 7700 VA sehingga daya yang disuplai oleh PLN belum dapat mencukupi
kebutuhan daya terpasang pada Asrama Mahasiswa Teluk Bintuni bila semua
beban digunakan. Namun menggunakan semua beben terpasang secara bersamaan
tidak mungkin terjadi, hanya beban-beban tertentu saja yang digunakan, sehingga
dengan daya 7700 VA masih bisa melayani beban-beban saat digunakan hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.3
4.3.2 Evaluasi Pengaman Dan Penghantar Sirkit Utama
1. Kapasitas Pengaman Arus Nominal
Dimana :
P = daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
cos φ = 0,85
Ditanya :
In = arus nominal (Ampere)
P
In = A
V × cos φ
35
66891
In = 220× 0 , 85 A
In = 357,08 A
Dengan di perolehnya nilai arus nominal sebesar 357,08 A. Sehingga
kapasitas pengaman yang terpasang dari PLN yaitu MCB sebesar 35 A tidak dapat
memenuhi kebutuhan daya bila semua beban digunakan.
2. Kuat Hantar Arus (KHA)
Dalam menentukan KHA pengantar, arus nominal dikalikan dengan faktor
keamana (125% atau 1,25)
Dimana :
In = arus nominal
KHA = 446,35 A
Setelah mendapatkan nilai KHA pemilihan penghantar dapat dilihat pada
tabel 2.2, dari nilai KHA 446,35 A maka penghantar yang baik digunakan adalah
kabel NYM dengan luas pempang atau besar kabel 10 mm². sehingga penghantar
yang dipakai pada sirkit utama 2 x 2.5 mm² tidak sesuai dengan standar dam
perhitungan.
4.3.3 Evaluasi Instalasi Sirkit Akhir
Tabel 4.4 Hasil perhitungan kapasitas pengaman dan penghantar sirkit akhir pada
lantai 1
Jumlah In KHA Kapasitas Penghantar
Beban Pengaman
Grup
MCB Jenis Luas
(W) (A) (A) (A) Kabel Penampang
1 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
36
2 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
3 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
4 1186 6,34 7,93 6 NYM 3 × 4 mm²
5 769 4,11 5,13 4 NYM 3 × 2,5 mm²
6 474 2,53 3,17 2 NYM 3 × 2,5 mm²
7 826 4,41 5,51 4 NYM 3 × 2,5 mm²
8 4436 23,72 29,65 20 NYM 3 × 4 mm²
9 386 2,06 2,58 2 NYM 3 × 2,5 mm²
10 4436 23,72 29,65 20 NYM 3 × 4 mm²
11 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
12 816 4,36 5,54 4 NYM 3 × 2,5 mm²
13 816 4,36 5,54 4 NYM 3 × 2,5 mm²
14 781 4.18 5.23 4 NYM 3 × 2,5 mm²
15 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
16 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
17 826 4,41 5,51 4 NYM 3 × 2,5 mm²
18 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
19 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
20 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
21 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
22 4431 23,07 28,84 20 NYM 3 × 4 mm²
23 486 2,60 3,25 2 NYM 3 × 2,5 mm²
24 441 2,36 2,95 2 NYM 3 × 2,5 mm²
25 4776 25,54 31,93 20 NYM 3 × 4 mm²
26 1436 7,69 9,6 10 NYM 3 × 4 mm²
27 826 4,41 5,51 4 NYM 3 × 2,5 mm²
28 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
29 819 4,38 5,48 4 NYM 3 × 2,5 mm²
30 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
31 36 0,19 0,24 2 NYM 3 × 2,5 mm²
32 24 0,13 0,24 2 NYM 3 × 2,5 mm²
37
Tabel 4.5 Pemilian kapasitas pengaman dan penghantar terpasang pada lantai 1
Kapasitas Penghantar Terpasang
Pengaman
Grup
MCB Terpasang
Jenis Kabel Luas Penampang
(A)
1 4 NYA 2,5 mm²
2 4 NYA 2,5 mm²
3 4 NYA 2,5 mm²
4 4 NYA 2,5 mm²
5 4 NYA 2,5 mm²
6 4 NYA 2,5 mm²
7 4 NYA 2,5 mm²
8 4 NYA 2,5 mm²
9 4 NYA 2,5 mm²
10 4 NYA 2,5 mm²
11 4 NYA 2,5 mm²
12 4 NYA 2,5 mm²
13 4 NYA 2,5 mm²
14 4 NYA 2,5 mm²
15 4 NYA 2,5 mm²
16 4 NYA 2,5 mm²
17 4 NYA 2,5 mm²
18 4 NYA 2,5 mm²
19 4 NYA 2,5 mm²
20 4 NYA 2,5 mm²
21 4 NYA 2,5 mm²
22 4 NYA 2,5 mm²
23 4 NYA 2,5 mm²
24 4 NYA 2,5 mm²
25 4 NYA 2,5 mm²
38
26 10 NYA 2,5 mm²
27 10 NYA 2,5 mm²
28 10 NYA 2,5 mm²
29 10 NYA 2,5 mm²
30 2 NYA 2,5 mm²
31 2 NYA 2,5 mm²
32 2 NYA 2,5 mm²
Tabel 4.6 Hasil perritungan kapasitas pengaman dan penghantar sirkit akhir pada
lantai 2
Jumlah In KHA Kapasitas Penghantar
Beban Pengaman
Grup
MCB Jenis Luas
(W) (A) (A) (A) Kabel Penampang
1 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
2 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
3 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
4 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
5 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
6 791 4,23 5,29 4 NYM 3 × 2,5 mm²
7 791 4,23 5,29 4 NYM 3 × 2,5 mm²
8 786 4,20 5,25 4 NYM 3 × 2,5 mm²
9 736 3,94 4,93 4 NYM 3 × 2,5 mm²
10 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
11 4436 23,72 29,65 20 NYM 3 × 4 mm²
12 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
13 24 0,13 0,16 2 NYM 3 × 2,5 mm²
14 1121 5,99 7,49 6 NYM 3 × 2,5 mm²
15 1141 6,10 765 6 NYM 3 × 2,5 mm²
16 486 2,60 3,25 2 NYM 3 × 2,5 mm²
17 4436 23,72 29,65 20 NYM 3 × 4 mm²
18 816 4,36 5,54 4 NYM 3 × 2,5 mm²
39
19 821 4,39 5,49 4 NYM 3 × 2,5 mm²
20 1186 6,34 7,93 6 NYM 3 × 2,5 mm²
21 836 4,47 5,59 4 NYM 3 × 2,5 mm²
22 386 2,06 2,58 2 NYM 3 × 4 mm²
23 441 2,36 2,95 2 NYM 3 × 2,5 mm²
24 816 4,36 5,54 4 NYM 3 × 2,5 mm²
25 431 2,30 2,88 2 NYM 3 × 2,5 mm²
26 831 4,44 5,55 4 NYM 3 × 2,5 mm²
27 786 4,20 5,25 4 NYM 3 × 2,5 mm²
28 24 0,13 0,16 2 NYM 3 × 2,5 mm²
29 36 0,19 0,24 2 NYM 3 × 2,5 mm²
30 252 1,35 1,69 2 NYM 3 × 2,5 mm²
Tabel 4.7 pemilihan kapasitas pengaman dan penghantar sirkit akhir pada lantai 2
Kapasitas Penghantar Terpasang
Pengaman
Grup
MCB Terpasang
Jenis Kabel Luas Penampang
(A)
1 4 NYA 2,5 mm²
2 4 NYA 2,5 mm²
3 4 NYA 2,5 mm²
4 4 NYA 2,5 mm²
5 6 NYA 2,5 mm²
6 2 NYA 2,5 mm²
7 2 NYA 2,5 mm²
8 2 NYA 2,5 mm²
9 2 NYA 2,5 mm²
10 2 NYA 2,5 mm²
11 2 NYA 2,5 mm²
12 4 NYA 2,5 mm²
13 4 NYA 2,5 mm²
14 4 NYA 2,5 mm²
40
15 4 NYA 2,5 mm²
16 4 NYA 2,5 mm²
17 4 NYA 2,5 mm²
18 4 NYA 2,5 mm²
19 2 NYA 2,5 mm²
20 2 NYA 2,5 mm²
21 2 NYA 2,5 mm²
22 2 NYA 2,5 mm²
23 4 NYA 2,5 mm²
24 4 NYA 2,5 mm²
25 4 NYA 2,5 mm²
26 4 NYA 2,5 mm²
27 6 NYA 2,5 mm²
28 4 NYA 2,5 mm²
29 2 NYA 2,5 mm²
30 10 NYA 2,5 mm²
41
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat diberikan kesimpulan sebagai
berikut:
44
DAFTAR PUSTAKA
45
LAMPIRAN
46
Lampiran 3 Instalasi Listrik Terpasang
47
Lampiran 4 Peralatan-peralatan Elektronik
48