Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER MANAJMEN LAB

NAMA : Fadzril Pratama Alpriyenda

NIM : G1C223056

DOSEN PENGAMPU : Ibu Endang Haryani

1. Untuk mengatasi konflik antara dua pegawai di laboratorium kesehatan, sebagai pemimpin, langkah-
langkah berikut dapat diambil. Pertama, lakukan pertemuan pribadi dengan kedua pegawai untuk
mendengar keluhan dan pandangan mereka secara langsung. Dengarkan dengan empati dan hindari
mengambil sisi atau menyalahkan satu pihak. Selanjutnya, bantu identifikasi akar masalah konflik dan
fasilitasi percakapan terbuka di antara kedua pegawai, fokus pada pemecahan masalah dan bukan
menyalahkan.

Ajak mereka mencapai kesepakatan atau kompromi yang dapat diterima oleh keduanya, dengan
menekankan pentingnya berkomunikasi lebih baik dan menyelesaikan konflik melalui dialog
konstruktif. Sertakan bimbingan pribadi untuk membantu mereka mengelola konflik dengan lebih
efektif dan berkontribusi positif pada keberhasilan tim. Reafirmasi nilai dan misi bersama laboratorium
kesehatan untuk mengingatkan mereka tentang tujuan bersama dan betapa kerjasama yang baik
mendukung pencapaian tujuan tersebut

Jika perlu, pertimbangkan perubahan struktural dalam tim atau tanggung jawab tugas masing-masing
pegawai untuk mencegah konflik di masa depan. Selain itu, adakan kegiatan atau latihan tim yang
memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan di antara anggota tim. Pantau perkembangan dan
lakukan tindak lanjut secara berkala, tetap terbuka untuk menangani masalah yang mungkin muncul
kembali. Melibatkan karyawan dalam proses penyelesaian konflik ini dapat membantu membangun
kembali kekompakan dan hubungan yang solid di dalam tim laboratorium kesehatan.

2. Jika diminta untuk menjadi bagian logistik di bagian penerimaan barang, ada beberapa hal yang dapat
Saya lakukan untuk menjalankan peran ini dengan efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa langkah
yang dapat Saya ambil:

1. Pemahaman Proses Penerimaan Barang:

- Pahami dengan baik proses penerimaan barang di perusahaan Anda, termasuk langkah-langkah yang
terlibat, dokumen yang diperlukan, dan kebijakan yang berlaku. Ini mencakup pengetahuan tentang tata
cara pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan.

2. Koordinasi dengan Pemasok:

- Jalin komunikasi yang baik dengan pemasok untuk memastikan bahwa pengiriman barang sesuai
dengan pesanan yang ditempatkan. Pastikan untuk mendapatkan informasi yang cukup terkait
pengiriman, seperti nomor pelacakan dan perkiraan waktu kedatangan.
3. Persiapkan Area Penerimaan Barang:

- Pastikan area penerimaan barang bersih dan teratur. Persiapkan alat dan peralatan yang diperlukan,
seperti scanner barcode, perangkat lunak penerimaan barang, dan alat pengukur untuk mengecek
kualitas barang.

4. Pemeriksaan Kondisi Barang:

- Periksa kondisi fisik barang yang diterima untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kekurangan.
Dokumentasikan temuan tersebut dengan cermat dan laporkan kepada pihak yang berwenang sesuai
prosedur yang berlaku.

5. Pemindaian Barcode dan Pencatatan Data:

- Gunakan perangkat lunak atau sistem komputer untuk memindai barcode pada setiap barang yang
diterima. Pastikan bahwa data yang tercatat akurat dan sesuai dengan pesanan yang telah diajukan.

6. Penyimpanan Sementara:

- Atur penyimpanan sementara barang dengan rapi dan sesuai dengan kategori atau nomor referensi.
Ini dapat membantu memudahkan pengambilan barang saat diperlukan.

7. Koordinasi dengan Tim Terkait:

- Jalin kerja sama dengan tim terkait, termasuk tim gudang atau staf lain yang terlibat dalam proses
logistik. Komunikasikan informasi terkait barang yang diterima untuk memastikan kelancaran seluruh
rantai pasok.

8. Pelaporan dan Administrasi:

- Lengkapi semua dokumen administrasi yang diperlukan, seperti faktur, surat jalan, dan catatan
penerimaan. Pastikan semua dokumen terkait tersimpan dengan aman dan dapat diakses dengan
mudah.

9. Penanganan Barang Khusus:

- Jika ada barang khusus atau berisiko tinggi, pastikan untuk mengikuti prosedur penanganan khusus
yang mungkin diperlukan untuk memastikan keamanan dan keandalan barang tersebut.

10. Evaluasi dan Peningkatan Proses

- Secara berkala, evaluasi proses penerimaan barang dan cari cara untuk meningkatkannya. Terapkan
umpan balik dari staf terkait atau pemasok untuk membuat perbaikan yang diperlukan.

Dengan memahami, merencanakan, dan melaksanakan langkah-langkah ini, Saya dapat menjadi bagian
yang efektif dalam tim logistik penerimaan barang dan membantu menjaga kelancaran operasional
perusahaan.

3. Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan

Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan terdiri dari 7 Bab, yaitu

Bab I. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)


Standar 1 : Ketepatan identifikasi

Standar 2 : Komunikasi efektif

Standar 3 : Mengurangi risiko infeksi

Bab II. Tata Kelola Kepemimpinan (TKK)

Standar 1 : Penetapan visi dan misi

Standar 1.1 : Struktur organisasi

Standar 1.1.1 : Kualifikasi pimpinan laboratorium kesehatan

Standar 1.2 : Hak pasien atau pengguna jasa lainnya

Standar 2 : Koordinasi dengan pihak terkait atau pemangku kepentingan.

Standar 2.1 : Perencanaan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan

Standar 2.2 : Perjanjian kerja sama

Standar 2.2.1 : Kontrak kerja sama dengan pihak ketiga.

Standar 2.2.2 : Evaluasi terhadap perjanjian kerja sama

Standar 2.3 : Pelayanan Point Of Care Test (POCT)

Standar 3 : Komunikasi efektif dan koordinasi

Standar 3.1 : Orientasi terhadap kebutuhan pelanggan

Standar 3.2 : Prosedur pelaporan hasil kritis

Standar 4 : Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan.

Standar 4.1 : Pemantauan terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu

Standar 4.2 : Kriteria pemeriksaan laboratorium kesehatan yang bermutu.

Standar 4.3 : Pengembangan sistem mutu

Standar 5 : Pengumpulan dan analisis data

Standar 6 : Validasi data

Standar 7 : Tindakan perbaikan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan

Standar 8 : Manajemen risiko

Standar 9 : Pemantauan dan peningkatan mutu

Standar 10 : Program peningkatan budaya keselamatan

Standar 10.1 : Penetapan, pemantauan, dan perbaikan dalam peningkatan budaya keselamatan

BAB III Manajemen Informasi (MI)

Standar 1 : Prosedur pengendalian dokumen


Standar 1.1 : Pelaksanaan kebijakan, prosedur dan dokumen tertulis

Standar 2 : Prosedur permintaan pemeriksaan

Standar 2.1 : Prosedur pengambilan sampel/spesimen

Standar 2.2 : Kebijakan dan prosedur penerimaan spesimen/sampel

Standar 3 : Pemeriksaan laboratorium kesehatan dilaksanakan sesuai prosedur

Standar 4 : Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan pelaksanaan pemantauan paska analitik

Standar 4.1 : Penetapan waktu tunggu pemeriksaan laboratorium kesehatan

Standar 5 : Prosedur Penyimpanan dan pemeliharaan dokumen, spesimen, sampel, slide, jaringan, dan blok

BAB IV Kualifikasi dan Kompetensi SDM (KKS)

Standar 1 : Kualifikasi dan kompetensi SDM

Standar 1.1 : Tanggung jawab dan Uraian Tugas SDM

Standar 1.1.1 : Dokumen Kompetensi SDM

Standar 1.2 : Kualifikasi dan keahlian koordinator/penanggungjawab laboratorium kesehatan

Standar 2 : Program orientasi bagi SDM

Standar 2.1 : Program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi setiap SDM laboratorium kesehatan

Standar 3 : Pemantauan, penilaian, evaluasi terhadap kinerja dan kompetensi SDM laboratorium kesehatan

Standar 3.1 : Dokumen data kepegawaian SDM laboratorium kesehatan

Standar 4 : Program kesehatan dan keselamatan kerja SDM laboratorium kesehatan

BAB V Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

Standar 1 : Standar Fasilitas

Standar 2 : Standar ruang pelayanan

Standar 2.1 : Standar ruang penyimpanan reagen, cairan, gas

Standar 2.2 : keamanan dan kerahasiaan dokumen

Standar 3 : Program pengelolaan prasarana

Standar 3.1 : Pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan prasarana

Standar 3.2 : Prasarana yang bersifat kritis dan ketersediaan sumber alternatif

Standar 4 : Alat dan bahan untuk proses pemeriksaan

Standar 4.1 : Uji fungsi, inspeksi, pemeliharaan, kalibrasi

Standar 4.1.1 : Riwayat penggunaan peralatan

Standar 4.2 : Pengelolaan komputer dan perangkat lunak


Standar 4.3 : Prosedur penggunaan dan evaluasi reagen

Standar 4.4 : Dokumentasikan reagen dan pemasangan label

Standar 5 : Program keamanan dan keselamatan fasilitas

Standar 6 : Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Standar 6.1 : Program pengendalian dan pengelolaan B3 dan limbah

Standar 6.2 : Prosedur pengendalian dan pencegahan infeksi

Standar 7 : Program pengamanan dalam keadaan darurat

Standar 7.1 : Sistem pemadam kebakaran

BAB VI Pengendalian Mutu (PM)

Standar 1 : Pemantapan mutu internal dan eksternal.

Standar 1.1 : Uji profisiensi

Standar 1.1.1 : Pengelolaan sampel uji profisiensi

Standar 1.1.2 : Alternatif uji profisiensi

Standar 1.2 : Pengelolaan hasil pemeriksaan dengan lebih dari 1 (satu) alat

Standar 1.3 : Validasi dan Verifikasi alat, metode dan perangkat lunak

Standar 1.4 : Validasi sistem pemantauan internal atau elektronik

Standar 1.5 : Kalibrasi alat dan uji fungsi alat

Standar 1.6 : Pemantapan mutu internal (PMI)

Standar 1.7 : Tindakan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian hasil PMI

Standar 2 : Pengendalian mutu untuk pemeriksaan histopatologi

Standar 2.1 : Pengelolaan spesimen dan hasil pemeriksaan

Standar 2.1.1 : Prosedur pemeriksaan imunohistokimia

Standar 2.2 : Kualifikasi petugas yang melakukan tindakan pemotongan jaringan

Standar 2.3 : Kompetensi Pelaksana pemeriksaan mikroskopik dan autopsi klinis

Standar 3 : Penjaminan kualitas pelayanan sitopatologi oleh Dokter Spesialis Patologi Anatomik (SpPA).

Standar 3.1 : Pemantaapan mutu pelayanan sitopatologi

Standar 4 : Pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan kimia klinis, hematologi, hemotasis, dan
PointOf-Care Test (POCT).

Standar 4.1 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk pemeriksaan secara kuantitatif.

Standar 4.2 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk


pemeriksaan apus darah tepi dan hitung jenis.

Standar 5 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk pemeriksaan bakteriologi, mikobakteriologi, dan
mikologi

Standar 5.1 : Verifikasi uji sensitivitas antimikroba, antimikobakterium, dan anti jamur

Standar 5.2 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk pewarnaan

Standar 5.3 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) pada pemeriksaan mikrobiologi molekuler

Standar 6 : Bahan, peralatan dan metode yang digunakan pada pemeriksaan parasitologi

Standar 7 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk pemeriksaan identifikasi virus

Standar 8 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk pemeriksaan urinalisis mikroskopis klinis

Standar 9 : Penggunaan kontrol pada pemeriksaan serologi

Standar 10 : Pemeriksaan molekuler

Standar 10.1 : Validasi spesimen

Standar 10.2 : Penetapan batas rentang nilai kontrol, nilai rujukan, dan batasan pelaporan

Standar 10.3 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) pemeriksaan patologi molecular

Standar 10.4 : Prosedur dan pelaporan hasil pemeriksaan molecular

Standar 11 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk semua parameter pemeriksaan air

Standar 12 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk semua parameter pemeriksaan makanan.

Standar 13 : Pemantapan Mutu Internal (PMI) untuk semua parameter pemeriksaan kualitas udara.

BAB VII Program Prioritas Nasional (PPN)

Standar 1 : Kewajiban laboratorium kesehatan mendukung program pengendalian HIV

Standar 2 : Kewajiban laboratorium kesehatan mendukung program pengendalian TB

Standar 3 : Kewajiban laboratorium kesehatan mendukung program penurunan AKI/AKB

Anda mungkin juga menyukai