Anda di halaman 1dari 5

1.

8 Proses dan model Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan (David, 2011:6). Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu :

a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup mengembangkan
visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan
memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)

Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan.
Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil
keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini
dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif,
mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan
utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.

c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat membutuhkan
untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama
untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan
proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar,
yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat
ini, Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan
oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa
yang akan datang.
Simak proses pembuatan kertas yang ramah lingkungan (sustainable), mulai dari penanaman benih
hingga akhirnya menjadi produk kertas.

Benih

Tahukah Anda? Produk kertas yang digunakan sehari-hari, berawal dari benih kecil yang tumbuh
menjadi pohon. Proses penanaman benih di perkebunan kami mengacu pada sistem Sustainable
Forest Management dengan didukung oleh teknologi mutakhir yang terus diperbaharui dari waktu ke
waktu dan dipantau oleh tim Research & Development (R&D). Tim R&D kami merupakan salah satu
komponen esensial sebagai wujud komitmen kami terhadap pengelolaan manajemen perkebunan
yang berkelanjutan (sustainable).

Berbagai aktivitas tim R&D selaras dengan misi kami yaitu, menghasilkan benih dan tanaman terbaik
yang memiliki daya saing dan produktivitas tinggi. Strategi ini juga mencakup riset berkelanjutan
untuk mencari solusi terbaik dalam manajemen perkebunan.
Tim R&D kami juga memiliki program “Tree Improvement” yang berfokus pada studi tanaman dan
karakter bubur kertas (pulp). Tujuan program ini adalah untuk mengidentifikasi budidaya dan
produksi benih varietas unggul melalui penerapan teknologi terkini.

Perkebunan

Semua benih yang tumbuh menjadi pohon dan siap dipanen berada di area “Hutan Tanaman
Industri”. Prosesnya kurang lebih membutuhkan waktu 5 tahun hingga siap untuk dipanen.

Di sektor industri kertas Indonesia, pohon Akasia (Acacia Carsivica) adalah jenis pohon yang paling
umum digunakan. Keunggulannya yaitu dari segi seratnya. Jenis pohon ini sangat ideal untuk
memproduksi kertas tulis, kemasan, kardus dan sejenisnya.

Pohon ini juga memiliki siklus panen yang cepat, yaitu sekitar 5 tahun. Didukung oleh iklim tropis
Indonesia, pohon Akasia dapat tumbuh subur dan turut berperan pada perbaikan struktur tanah,
pencegahan banjir dan erosi, terutama di area perbukitan dan pegunungan hingga dataran rendah.

Pengolahan

Pada tahap pengolahan, kulit pohon akan dipisahkan dari batang kayu dengan mesin pencacah.
Dengan putaran pisau, kayu dipotong menjadi bagian kecil, sedangkan kulit pohon digunakan sebagai
bahan bakar biomassa. Kepingan kecil kayu tersebut lalu akan dimasak dengan tekanan tinggi
bersama air dan bahan kimia dalam wadah digester untuk menghasilkan bubur kertas (pulp).
Tergantung kebutuhannya, pulp bisa dikeringkan, dikemas atau diolah menjadi kertas atau produk
lainnya.
Hasil Produksi

Untuk membuat kertas, pulp akan ditampung di atas wadah lebar (screen). Air pada pulp disaring
dan didaur ulang, sedangkan hasil mentah lembaran kertas (web) ditekan dengan menggunakan 2
gulungan besar. Hal Ini bertujuan untuk memastikan tidak ada sisa air di dalamnya, sekaligus agar
hasil akhir kertas menjadi halus dan tebalnya merata. Lalu kertas akan dipotong dengan
menggunakan pisau khusus hingga menjadi ukuran roll yang lebih kecil dan praktis menyesuaikan
kebutuhan.

Kepuasan pelanggan adalah komitmen tertinggi kami. Kami percaya tradisi dan modernitas saling
bersinergi dalam bisnis. Kami juga sangat mengutamakan relasi jangka panjang sebagai bagian dari
nilai-nilai luhur tradisi Timur tanpa mengesampingkan pentingnya inovasi modern demi efisiensi
bisnis.

Anda mungkin juga menyukai