Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esayang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Disekolah/
Madrasah”. Atas bimbingan bapak dosen Dr. Iwan Siswanto, P.Pd.I.,M.Pd.I dan
saran dari teman-teman, maka disusunlah karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan
tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi salah satu syarat tugas dari mata kuliah Pembelajaran Bahasa Arab,
sehingga Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
pembelajaran.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terkait.
Dalam menyusun karya tulis ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan
untuk membuat karya tulis yang sebaik baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik. Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan kami
berharap semoga karya ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tembilahan, 28 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latarbelakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab ............................................ 3
1. Problem Linguistik..........................................................................4
2. Problem Non-lingustik ................................................................... 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10
A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Di dalam kehidupan, Bahasa memegang peranan yang sangat penting
didalamnya, terutama dalam dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Salah satu Bahasa yang di pelajari di dalam dunia pendidikan adalah
Bahasa Arab, dimana Bahasa Arab juga merupakan Bahasa mayor didunia.
Bahasa ini digunakan secara resmi kurang lebih dari 20 negara di dunia.
Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur’an, Bahasa komunikasi dan informasi
antar umat manusia. Perana Bahasa arab tidak hanya sebagai alat
komunikasi manusia dengan sesamanya, tetapi juga merupakan alat
komunikasi manusia beriman dengan Allah, yang terwujud dalam bentuk
riual ibadah umat islam.
Selanjutnya, pembelajaran Bahasa arab juga diistilahkan sebagai
Bahasa kedua setelah Bahasa ibu. Yang sudah berkembang dan diterapkan
di lembaga-lembaga pendidikan. Seingga sering ada anggapan
bahwasanya Bahasa arab itu sulit untuk di pelajari. Dengan demikian
muncul problem-problem yang dihadapi oleh orang yang mempelajarinya,
baik problem linguistic maupun non linguistic.

B. Rumusan Masalah
Dari latarbelakang yang sudah di paparkan sebelumnya, kami
mendapatkan beberapa rumusan masalah, antara lain :
1. Apa yang di maksud dengan problem lingustik?
2. Apa yang di maksud dengan problem non-linguistik?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat di tentukan tujuan
dari pembelajaran ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan problem linguistik.
2. Untuk mnegetahui apa yang di maksud dengan problem non-linguistik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab


Problematika adalah suatu yang masih menjadi masalah, berarti
problematika pembelajaran bahasa Arab adalah sesuatu yang masih
menjadi masalah dalam pembelajaran bahasa Arab. Problematika adalah
unit-unit dan pola-pola yang menunjukkan perbedaan struktur antar satu
bahasa dengan bahasa yang lain. Problem dalam pembelajaran bahasa
Arab merupakan suatu faktor yang bisa menghalangi dan memperlambat
pelaksanaan proses pembelajaran dalam bidang studi bahasa Arab.
Problema tersebut bisa muncul dari dalam bahasa Arab itu sendiri
(problematika linguistic) dan juga secara eksternal seperti problem
pengajar, peserta didik dan lain-lain (problematika nonlinguistic).
Problematika bahasa Arab dapat digolongkan ke dalam dua bagian,
yaitu : pertama, problematika linguistic (kebahasaan) yaitu kesulitan-
kesulitan yang sering ditemui yang diakibatkan oleh karakteristik bahasa
Arab itu sendiri sebagai bahasa asing. kedua problematika nonlinguistik
yaitu kesulitan-kesulitan yang diakibatkan oleh faktor-faktor di luar
kebahasaan, misalnya Latarbelakang pendidikan, motivasi dan minat,
lingkungan, metode yang kurang tepat dalam proses pembelajaran,
kurikulum dan sebagainya.1
1. Problem Linguistik ( KebahasaanMusykilat lugawiyah /
Linguistic Problems)
Yang dimaksud dengan problem kebahasaan adalah persoalan-
persoalan yang dihadapi siswa atau pembelajar yang terkait langsung
dengan Bahasa yang sedang dipelajarinya. Yaitu kesulitan-kesulitan yang

1
Ahmadi & Aulia Mustika Ilmiani. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Yogyakarta : GENTA
Grup, 2020 ). Hlm.15

3
dihadapi siswa dalam proses pembelajaran yang diakibatkan oleh
karakteristik Bahasa arab itu sendiri sebagai Bahasa asing bagi siswa
Indonesia. Yang termasuk kedalam problem kebahasaan pengajaran
Bahasa arab adalah :
a. Problem Bunyi ( Aswat Arabiyah)
Suatu bahasa terbentuk dari satuan-satuan bunyi tertentu, dengan
menyusun satuan-satuan bunyi tersebut terbentuklah berjuta-juta kata
dalam situasi yang beraneka ragam. Setiap bahasa mempunyai
khazanah (inventory) bunyi yang dipilih dari sernua kemungkinan
bunyi yang bisa diucapkan manusia, yang berbeda (atau muugkin
berbeda) dengan khazanah bunyi bahasa-bahasa lain.
Bunyi bahasa Arab yang dilambangkan dengan ”‫ « ض‬misalnya,
tidak ditemukan dalam bahasa lain. Pola-pola dalam organisasi
subtansi bunyi juga berbeda antara bahasa yang satu dengan bahasa
lainnya, karena setiap bahasa mempunyai sistem bunyi yang
terkadang berbeda dari bahasa yang lain, perbedaan tersebutlah yang
menjadi awal problem pengajaran bunyi.2
Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia sudah berlangsung
berabad-abad lamanya. Tetapi, aspek tata bunyi, sebagai dasar untuk
mencapai kemahiran menyimak dan berbicara, kurang mendapat
perhatian dan fokus yang memadai. Ini terjadi karena tujuan
pembelajaran bahasa Arab selama ini lebih banyak diarahkan
kemampuan memahami bahasa tulisan, bukan bahasa lisan. Sebagai
contoh, berikut ini akan kami sebutkan beberapa problem dalam
pengajaran bunyi bahasa Arab.
Contoh problem bunyi bahasa Arab yang dimaksud adalah:
1) Contoh problem bunyi bahasa Arab yang dimaksud adalah:
Adanya konsonan bahasa Arab yang berbeda dengan bahasa
Indonesia.

2
Aziz Fakhrurrozi & Erta Mahyudin. Pembelajaran Bahasa Arab,(Jakarta Pusat, 2009). Hlm 6

4
‫ــَـ‬١(a) ‫ ( ي ــِـ‬i ) ‫( ؤ ــُـ‬u)
2) Vokal panjang bahasa Arab :
3) Lambang bunyi/huruf bahasa Arab yang banyak ragam, ada
bunyinya tetapi tidak ada huruf (seperti bunyi nun mati pada kata
"‫ "كتاب‬dan ada hurufnya tetapi tidak bunyinya (seperti alif pada
kata dan ‫)اهذهبوا ذدا‬
4) Terjadinya perubahan makna kata atau kalimat akibat perubahan
satu segmen saja, seperti perubahan kata ‫ (بلد‬negara) ke ‫ (ولد‬anak
laki-laki) yang terjadi hanya karena perbedaan satu segmen saja,
yaitu dari (‫) ب‬menjadi (‫) و‬walau segmen lainnya tidak mengalami
perubahan.
5) Terjadinya perubahan makna akibat perubahan peletakkan
tekanan pada kata (nabr/stressing) atau kalimat
(tangim/intonation).
b. Problem Kosakata (Mufradat)
Bahasa Arab adalah bahasa yang pola pembentukan katanya
sangat beragam dan fleksibel, baik melalui cara derivasi (tashrif
isytiqaqiy) maupun dengan cara infleksi (tashrif i’rabi). Dengan
melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi sangat
kaya dengan kosakata. Dengan karakter bahasa Arab yang
pembentukan katanya beragam dan fleksibel tersebut, problem
pengajaran kosakata bahasa Arab akan terletak pada keanekaragaman
bentuk marfologis (wazan) dan makna yang dikandungnya, serta akan
terkait dengan konsepkonsep perubahan derivasi, perubahan infleksi,
kata kerja (af’al/verb), mufrad (singular), mutsanna (dual), jamak
(plural), ta’nists (feminine), tazkir (masculine), serta makna leksikal
dan fungsional.
Dalam konteks pengajaran bahasa ada realita lain yang terkait
dengan kosakata yang perlu diperhatikan, yaitu banyaknya kata dan
istilah Arab yang telah diserap dan dimasukkan ke dalam kosakata
bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Pada satu sisi kondisi tersebut
memberi banyak keuntungan, tetapi pada saat yang sama perpindahan

5
dan penyerapan kata-kata dari bahasa Arab ke dalam bahasa
Indonesia dapat juga menimbulkan problem tersendiri, yaitu:
1) Terjadinya penggeseran arti, yakni banyak kata-kata atau
ungkapan yang sudah masuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia
yang artinya berubah dari arti bahasa aslinya, seperti ungkapan"
‫ "ماشاءهللا‬yang dalam bahasa Arab digunakan untuk menujukkan
rasa takjub (terhdap hal-hal yang indah dan luar biasa) telah
berubah dalam bahasa Indonesi untuk menunjukkan hal-hal yang
bernuansa negatif, seperti dalam ungkapan ”Masyaallah... anak
ini kok bandel amat!”.
2) Terjadinya perubahan lafaz dari bunyi aslinya dalam bahasa Arab,
semisal kata ”berkat” dari kata ‫بركة‬, dan kata «kabar» dari kata
‫رب‬.
3) Terjadinya perubahan arti walau lafaznya tetap berubah, semisal
kata «kalimat» dari"‫" كلمة‬yang dalam bahasa Arab berarti ”kata”
telah berubah artinya dalam bahasa Indonesia menjadi bermakna
«susunan kata-kata” yang dalam bahasa Arab disebut dengan ‫مجلة‬.
4) Begitu juga dengan beberapa kata dan istilah yang telah
mengalami penyempitan dan perluasan makna.
c. Problem Tata Kalimat (Tarakib, Qawaid dan I’rab)
Problem tata kalimat berarti kesulitan yang dihadapi oleh siswa
yang berkenaan dengan aturan-aturan (qawa’id) dari hubungan satu
kata dengan lainnya sebagai pernyataan gagasan dan sebagai bagian
dari struktur kalimat. Problem tata kalimat berkaitan dengan
penghimpunan dan timbal balik antara kata-kata, frasefrase, dan
klausa-klausa dalam kalimat.
Di antara problem tata kalimat yang banyak menghambat
pembelajar bahasa Arab antara lain:
1) I’rab, yaitu perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat
(rafa’, nashb, dan jarr) atau berupa huruf, sesuai dengan jabatan
kata dalam suatu kalimat. I’rab berfungsi sebagai pembeda antara

6
jabatan suatu kata dengan yang lain (rafa’ umumnya
mengindikasikan suatu kata berjabatan sebagai subjek dan
predikat, sedangkan nashb dan jarr pada umumnya
mengindikasikannya sebagai objek dan keterangan) yang
sekaligus dapat merubah pengertian kalimat tersebut.
Contoh:
Orang ini akan membunuh saudaraku ‫أخي ٌ هذا قاتل‬
Orang ini adalah pembunuh saudarauku ‫أخي ُ هذا قاتل‬
2) Urutan kata dalam kalimat. Misalnya pola kalimat
subjek+prediket (SP) dalam bahasa Indonesia bisa diungkapkan
dalam bahasa Arab dengan SP [mubtada’+khabar] dan bisa juga
dengan PS [fi’il+fa’il]).
3) Keharusan adanya persesuaian (muthabaqah/concord) antarbagian
kata dalam kalimat. Misalnya harus ada muthabaqah antara
mubtada dan khabar dalam hal ’adad (mufrad, mutsanna dan
jamak) dan dalam hal jenis kata (mudzakkar dan muannats), harus
ada muthabaqah antara f’il dan fa’il dalam hal jenis, harus ada
muthabaqah antara mausuf dan shifat dalam hal adad, jenis, i’rab
dan ma’rifah serta nakirah-nya, begitu juga harus ada muthabaqah
antara hal dan shahibul hal dalam hal adad dan jenisnya.
4) Penggunaan pola-pola idomatik yang rumit.3
2. Problematika Non-Linguistik
Problematika non-linguistik merupakan masalah belajar Bahasa
yang tidak berkaitan langsung dengan kebahasaan. Ada beberapa
permasalahan non-kebahasaan dalam belajar Bahasa Arab yaitu
sebagai berikut :
a. Problem Guru
Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses
pembelajaran.dengan memeperhatikan kebutuhan peserta didik

3
Ibid. Hlm 7-8.

7
akan hal tersebut akan dapat menumbuhkan minat atau motivasi
peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.
b. Motivasi dan Minat Belajar
Problem ini merupakan sesuatu yang sangat lumrah didapati pada
peseerta didik keetika belajar Bahasa arab. Belajar tanpa adanya
motivasi akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan belajar
secara maksimal, terlebih apabila terdapat juga perasaan tidak suka
tehadap materi yang diajarkan.
c. Problem Sarana Belajar
Sarana belajar yang tidak baik tentu akan memperburuk
pencapaian hasil belajar. Sebaliknya, sarana belajar yang baik akan
membentuk suasan belajar yang kondusif serta menyenangkan dan
tentu akan mendukung capaian belajar peserta didik.
d. Problem Metode
Metode pembelajaran yang digunakan tentunya harus sesuai
dengan tujuan, materi, sarana dan tingkat kemampuan belajar
peserta didik. Jika tidak maka hal tersebut akan mempengaruhi
hasil belajar peserta didik
e. Problem Waktu
Peserta didik seharusnya mendapatkan waktu belajar yang cukup
dan ideal yang cukup dan ideal untuk menguasai materi Bahasa
arab. Waktu yang dibutuhkan peserta didik mencakup juga waktu
untuk mendapatkan layanan, baik didalam maupun diluar kelas.
Problem Lingkungan
Lingkungan Bahasa merupakan lingkungan yang dapat mendorong
peserta didik unuk berani berbicara tanpa ada rasa malu dan takut
salah. Semakin tinggi rasa malu dan takut salah, maka semakin
kecil pula kemungkinan peserta didik untuk menguasai Bahasa
Arab, khususnya keterampilan dalam berbicara.4

4
Arifudin. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, An-Nizom,vol.5 no. 3,
Desember 2020, hlm 142-143

8
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Problematika adalah suatu yang masih menjadi masalah, berarti
problematika pembelajaran bahasa Arab adalah sesuatu yang masih
menjadi masalah dalam pembelajaran bahasa Arab. Problematika bahasa
Arab dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu :
pertama, problematika linguistic (kebahasaan) yaitu kesulitan-
kesulitan yang sering ditemui yang diakibatkan oleh karakteristik bahasa
Arab itu sendiri sebagai bahasa asing.
kedua problematika nonlinguistik yaitu kesulitan-kesulitan yang
diakibatkan oleh faktor-faktor di luar kebahasaan, misalnya Latar belakang
pendidikan, motivasi dan minat, lingkungan, metode yang kurang tepat
dalam proses pembelajaran, kurikulum dan sebagainya.

B. Saran
Makalah yang penulis susun berdasarkan pada hasil dan kemampuan
penulis sendiri yang tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Dengan
itu penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta menambah pengalaman bagi penulis sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk. 2020. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta :


GENTA Grup.
Arifudin. 2020. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, An-
Nizom,vol.5 no.
Fakhrurrozi, dkk. 2009. Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta Pusat.

11

Anda mungkin juga menyukai