Anda di halaman 1dari 4

SUMMARY JURNAL YANG MENGGUNAKAN METODE AAS &

UV-Vis

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Labolatorium Lingkungan

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dhonny Suwazan, S.Si., M.T, Yusuf Irfan,
S.T.P., M.T B
Kehadiran : Tugas Kuliah 1

Muhammad Zikriarman
[332110004]

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA

2023
KARAKTERISASI AIR DAERAH PANAS BUMI PENCONG DENGAN METODE AAS
(ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER) DI KECAMATAN BIRINGBULU,
KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI SELATAN

Penelitian ini mengenai karakterisasi air daerah panas bumi Pencong dengan Metode Atomic
Absorption Spectrophotometer (AAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri fisik,
sifat kimia dan Menentukan kelayakan dari cadangan panas bumi. Parameter utama untuk
pengembangan daerah Prospek panas bumi adalah suhu fluida di reservoir, permeabilitas,
batuan reservoir, dan volume (luas Dan tebal) dari reservoir. Metode AAS berprinsip pada
absorbsi cahaya oleh atom, atom – atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang
tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dari hasil Analisis laboratorim unsur yang dominan
untuk ketiga sampel berturut – turut berupa bikarbonat, Sebanyak 116,6 ppm; 120,3 ppm; dan
112,8 ppm, kemudian natrium sebanyak 112,96 ppm; 110,29 Ppm; 108,5 ppm, kemudian silika
sebanyak 48,46 ppm; 48,46 ppm; 48,33 ppm. Dari hasil laboratorim Tersebut diperoleh nilai
persentase kandungan ion HCO3-Sebanyak 65,75%; 68,51%; 65,72%, Cl-Sebanyak 17,44%;
17,61%; 18,02% dan SO42- Sebanyak 16,78%; 13,86%; 16,25%, menunjukkan bahwa Mata
air panas daerah tersebut termasuk tipe air bikarbonat. Perkiraan temperatur bawah permukaan
Dengan menggunakan geothermometer Na – K pada daerah tersebut di tempat sampel I sampai
tempat Sampel III adalah 168,45oC, 148oC dan 160,02oC, dan termasuk dalam entalpi sedang
dimana mempunyai batas suhu > 125oC, yang sistem pengendali mata air panas yang berada
di Desa Pencong Berasal dari interaksi batuan yang terjadi secara konveksi.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan analisis geokimia air panas daerah Penelitian,
maka karakteristik panas bumi Daerah penelitian bila ditinjau dari ciri fisik Untuk ketiga mata
air berwarna jernih, Berbau sulfur, dengan rentang suhu 29oC – 49oC (suhu permukaan ) dan
pH 9,8 (relatif Basa). Sifat kimia dari ketiga mata air Daerah penelitian tergolong dalam tipe air
Bikarbonat, dengan temperatur bawah Permukaan dari reservoir pada daerah Penelitian
berdasarkan diagram Na – K Adalah 165,45oC, 148oC dan 160oC denganPada rentang suhu
tersebut tergolong pada Entalpi sedang, dengan batas suhu > 125oC.

Sumber : https://journal.unhas.ac.id/index.php/geocelebes/article/download/8928/5826/34960
ANALISIS NILAI ABSORBANSI UNTUK MENENTUKAN KADAR FLAVONOID DAUN
JARAK MERAH (JATROPHA GOSSYPIFOLIAL.) MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Cara yang paling baik untuk mengetahui struktur flavonoid yaitu spektrum serapan UV dan
serapan visible. Hal ini dikarenakan adanya kandungan sistem aromatis yang terkonjugasi pada
flavonoid. Selain itu, juga bisa memperlihatkan pita serapan kuat pada daerah UV dan visible.
Pada uji kuantitatif untuk nenentukan kadar flavonoid berbagai jenis daun herbal, maka bisa
menggunakan cara ini dengan mengukur nilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-
Vis. Namun, terlebih dahulu menggunakan data larutan standar untuk memperoleh persamaan
regresi (Neldawati, 2013). Menurut Salmia (2016), pada penentuan kadar flavonoid maka
menggunakan persamaan regresi dari kurva standar antara absorbansi banding konsentrasi.
Persamaan regresi secara sistematis dapat dituliskan:

𝑦 = 𝑚𝐶 + 𝑛 (1)

Selanjutnya nilai absorbansi disubtitusikan ke dalam persamaan regresi sebagai (y).

Sehingga untuk menentukan kadar flavonoid pada sampel herbal dapat digunakan

persamaan:

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐹𝑙𝑎𝑣𝑜𝑛𝑜𝑖𝑑 =

𝐶𝑉

× 100% (2)

Keterangan:

y = Nilai absorbansi

m = Kelandaian kurva garis lurus

n = Perpotongan kurva dengan ordinat

C = Konsentrasi ekstrak sampel (mg/L)

V = Volume ekstrak sampel (L)

M = Massa ekstrak (mg)


Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Nilai
Absorbansi pada Penentuan Kadar Flavonoid Daun Jarak Merah (Jatropha Gossypifolia L.)”.
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai absorbansi dan kadar
flavonoid daun jarak merah (Jatropha Gossypifolia L.) pada daun muda dan daun tua. Mengingat
banyaknya kandungan yang terdapat pada daun jarak merah(Jatropha Gossypifolia L.), maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kandungan flavonoid yang
terkandung didalamnya sehingga dapat digunakan bagi masyarakat sebagai tanaman obat yang
memiliki banyak manfaat.

Sumber: https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft/article/download/23379/13104/

2. Bandingkan apa persamaan dan perbedaan masing-masing jurnal tersebut dan berikan opini
anda.

Untuk Persamaan Jurnal dari 2 jenis jurnal tersebut dari segi persamaan menggunakan Air sebagai
metode penelitian tersebut dan untuk perbedaannya bisa dilihat dari segi penggunaan metode
penelitian yang berbeda yaitu metode AAS dan UV-Vis. Dan juga hasilnya terlihat berbeda juga.

Anda mungkin juga menyukai